You are on page 1of 10

LAPORAN OBSERVASI STRATEGI PEMBELAJARAN PBDS SEKOLAH LUAR BIASA YAKUT B DAN C KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR KABUPATEN BANYUMAS

Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Terstuktur Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SLB Dosen Pengampu: Drs. Rubimanto, M.Pd

Disusun oleh: Iwan Burhanudin NIM. 092331012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2012

KATA PENGANTAR

Lembaga pendidikan sekolah adalah suatu lembaga pendidikan dimana dalam tempat tersebut diadakan kegiatan pendidikan yang secara teratur, sistematis dan mempunyai tanggungjawab perpanjangan dalam kurun waktu tertentu, berlangsung mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, dilaksanakan berdasarkan aturan resmi yang ditetapkan oleh pemerintah1. Di sekolah pula, anak diajarkan untuk belajar bersosialisasi baik disengaja ataupun tidak. Sekolah merupakan agen sosialiasasi pendidikan formal, mempersiapkan untuk peran-peran baru di masa mendatang, yaitu saat terjun di masyarakat. Terdapat berbagai macam sekolah, baik itu dari RSBI, sekolah alam, sekolah luar biasa, sekolah standar nasional, dan lain-lain. Di karya tulis ini, penulis akan membahas tentang laporan observasi yang di sudah dilakukan oleh penulis pada tanggal 23 Oktober 2012 kemarin. tujuan daripada Observasi itu sendiri agar mahasiswa mengetahui langsung

kondisi anak berkebutuhan khusus dan strategi pembelajaran yang dilaksanakan di Sekolah tersebut, sehingga dengan demikian Mahasiswa benar-benar mengetahui secara riil tentang anak berkebutuhan khusus dan strategi penanganannya di lapangan. Hemat penulis, berharap laporan ini dapat berguna bagi pembaca dan menerima krtik dan saran yang membangun. Semoga bermanfaat. Amin....

1 Moh. Roqib, Kepribadian Guru, hal. 51

PENDAHULUAN

A engertian Anak Berkebutuhan Khusus(ABK) Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang dalam proses pertumbuhan/perkembangannya secara signifikan (bermakna) mengalami kelainan/penyimpangan (phisik, mental-intelektual, social, emosional)

dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

B embagian Anak Kebutuhan Khusus Kondisi Anak Anak Berkebutuhan Khusus dilihat dari ketunaan dibagai menjadi dua yaitu Aanak Berkebutuhan Khusus bersifat Permanen dan anak Berkebutuhan Khusus yang bersifat temporer. 1 nak Berkebutuhan Khusus Temporer Anak Berkebutuhan Khusus temporer adalah anak yang mengalami kelainan bersifat sementara dan bila mendapatkan perlakuan

/intervensi/terapi akan mendekati kesembuhan, contoh anak yang termasuk Anak Berkebutuhan Khusus temporer diantaranya: tuna laras, dileksia, diskalkulia, disgrafia, autis, hiperaktif

2 nak Berkebutuhan Khusus Permanen Anak Berkebutuhan Khusus permanen adalah anak yang mengalami kelainan yang sifatnya tetap/tidak bisa disembuhkan/cacat bersifat tidak bisa disembuhkan. Anak Berkebutuhan Khusus yang bersifat permanen diantaranya adalah: Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa, Tunaganda, Anak dan lain-lain.

C Jenis-Jenis Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus Dalam menangani anak berkebutuhan khusus, pada dasarnya ada dua prinsip penanganan yang laing mendasar, yaitu: 1 enanganan Bersifat Interfensi Penanganan bersifat intervensi adalah penanganan bagi Anak Berkebutuhan Khusus yang mempunyai kelainan/ketunaan yang bersifat temporer, yaitu tuna laras, dileksia, diskalkulia, disgrafia, autis, hiperaktif, dengan jalan memberikan memberikan perlakuan/intervensi/terapi yang berkelanjutan sehingga menjadikan ketunaan berkurang jauh atau bahkan mendekati normal. 2 enanganan Bersifat Kompensasi P P

Penanganan bersifat kompensasi adalah penanganan bagi Anak Berkebutuhan Khusus yang mempunyai kecacatan yang bersifat permanen, yaitu Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa,

Tunaganda, dan lain-lain, dengan jalan mengalihkan indera yang hilang dengan indera yang masih dimilikinya, misaknya tunanetra kehilangan inderra penglihatan maka bisa dikompensasikan dengan indera yang masih dimilikinya, misalnya dengan memfungsikan indera pendengarannya, indera peraba, indera penciuman, demikian juga untuk tunarungu mereka kehilangan indera pendengaran maka dikompensasikan dengan indera yang ada, yaitu indera penglihatannya, dan lain-lain. Anak berkebutuhan khusus perlu penanganan yang khusus pula, maka dari itu para anak berkebutuhan khusus di sekolahkan di Sekolah Luar Biasa yang mana sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing.

Laporan Hasil Observasi Laporan Observasi bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB B & C Yakut Purwokerto yang kami laksanakan pada hari Selasa, 23 Oktober 2012. Adapun pelaksanaan Observasi tersebut penulis laksanakan dengan

pengamatan selama kegiatan proses pembelajaran, tanya jawab dengan guru pengampu mata pelajaran PBDS (Pendidikan Bagi Diri Sendiri), dan dikuatkan dengan dokumentasi tentang data anak yang kami Observasi. Secara prosedural pelaksanaan Observasi yang kami lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Gambaran Obyek Observasi Obyek observasi adalah SLB B & C Yakut Purwokerto, yang beralamat di Jl. Kolonel Sugiri No. 10 Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, di bawah pimpinan Kepala Sekolah Ibu Netti Lestari, S.Pd

2 a Nama Anak

Identitas Anak : Bebeto : Laki-laki : Slowlearner : Tanjung J enis Kelainan Anak dan Ciri-cirinya Kelainan anak berkebutuhan khusus yang dialami anak tersebut adalah Anak slowleaner atau anak yang lambat dalam belajar. Berdasarkan tes psikologi yang telah dijalani Bebeto, anak ini memiliki intelegensi ditaraf yang rata-rata/debil yakni 55-skala binet. Pada anak slowlearner, mereka mengalami keterlambatan dalam proses pembelajaran, maka dari itu mereka perlu perhatian yang khusus. Dalam menulis, mereka masih perlu dituntun dan tak jarang pula terjadi keterbalikan antara huruf satu dengan yang lain. Adapun anak slowlearner secara umum mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a b ituntun ketika menulis dari papan tulis ke buku (menyalin) c Sering diam/berhenti sejenak ketika menulis, dll. Lambat dalam mencerna pelajaran D Tempat dan tanggal lahir : Purwokerto, 24 Desember 2001 Jenis kelamin Kelainan Alamat

E embelajaran Pelajaran PBDS Sekolah Luar Biasa B Dan C Yakut Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas 1 ujuan PDBS Pembelajaran PBDS (Pembelajaran Bagi Diri Sendiri) yang untuk melatih anak agar

diajarkan pada anak slowlearner bertujuan

terampil dalam merawat dirinya sendiri. Anak tidak dituntut untuk dapat memenuhi standar kompetensi maupun indikator pencapaian akan tetapi anak diharapkan dapat terampil dalam merawat dirinya kelak. 2 trategi Pembelajaran Ada beberapa pendekatan yang perlu diperhatikan dalam strategi pembelajaran bagi slowlearner antara lain: ceramah, menulis S

(writing),dan penganwasan. a Ceramah Adalah strategi mengajar anak sowlearner dengan cara ceramah dengan secara pelan-pelan dan berulang-ulang. Dengan tekhnik seperti ini, anak slowlearner diharapkan agar memahami apa yang telah guru sampaikan dan mempaktekannya dalam kehidupan sehari-harinya. b Menulis

Menulis adalah pelatihan yang memanfaatkan motorik anak agar dapat menunjang dan mendukung proses pemahaman anak pada pelajaran. c Pemantauan Pemantauan dilakukan oleh guru untuk memantau anak dalam proses pembelajaran. Bila anak melakukan kesalahan, dapat dikoreksi dan apabila benar maka diberi pujian agar anak lebih bersemangat dalam belajar. 3 Kesulitan-kesulitan dalam proses pembelajaran dan cara mengatasinya: a Kesulitan dalam proses pembelajaran 1 2 3 4 5 Siswa suka membuat gaduh Siswa sulit diajak komunikasi Siswa kurang paham terhadap apa yang diajarkan guru Siswa merasa minder Siswa hiperaktif

b 1

Cara Mengatasi Kesulitan Memberikan perhatian dan pengawasan yang lebih kepada siswa, bila perlu memberikan teguran secara halus kepada siswa agar tidak membuat gaduh, karena dapat mengganngu proses pembelajaran.

Komunikasi guru dan siswa secara langsung secara face to face atau dengan tatap muka, agar siswa dapat memahami apa yang diucapkan guru, dan jangan sekali-kali guru membelakangi siswa, karena siswa tidak bisa membaca mimik atau wajah guru.

Guru perlu mengulang-ulang materi yang diterangkan apabila siswa belum paham, sehingga diperlukan kesabaran yang lebih.

Kurikulum SLB

KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO


Alamat : Jl. Jend. A. Yani No. 40A Telp. 0281-635624 Fax. 636553 Purwokerto 53126

Kurikulum SLB adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan , kurikulum tersebut dibuat oleh sekolah dengan memegang aturan-aturan yang pokok yang ditetapkan dari pusat, misalnya Standar Kompetensi, dan Kompetensi dasar dibuat oleh Pusat . Sedangkan hal-hal yang bisa dijadikan dasar dari sekolah untuk mengembangkan kemampuan lokal, maka disitu ada muatan lokal, dari muatan lokal tersebut diharapkan bisa menggali keunggulan-keunggulan lokal yang bisa dikembangkan oleh sekolah tersebut dan diharapkan ini menjadi ciri khas dari keunggulan sekolah tersebut.Nomor :
Lamp. Hal Sti.23/J. Tar/PP.009/ /2012 : : Observasi Persekolahan Kepada Yth. : Kepala SLB Tanjung di tempat Purwokerto, 8 Oktober 2012

Assalamu alaikum Wr. Wb. Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pendalaman bagi mahasiswa dalam mata kuliah: Strategi Pembelajaran di SLB, semester 7 prodi PAI yang diampu oleh Drs Rubimanto, M.Pd, maka dengan ini kami mohon bantuan Bapak/Ibu untuk berkenan menerima, mengizinkan, dan membantu mahasiswa saya untuk melaksanakan observasi tentang Strategi Pembelajaran PAI di SLB . Adapun mahasiswa yang akan melaksanakan observasi persekolahan adalah:

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nama Rani Eka Haryanti Ziadatul Karomah Saeful Nur Hidayat Anisatun Nurul Uluwiyah Muthoharoh Nur Hidayah Iwan Burhanudin Amalia Laelatul Muna Sari Sunarsih

NIM 092331019 092331037 092331022 092331038 092331014 092331012 092331031 082331135

Demikian Permohonan ini kami sampaikan, atas kesediaan dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih Wassalamu alaikum Wr. Wb.

A.n. Ketua Ketua Jurusan Tarbiyah

Drs. Munjin, M. Pd. I NIP. 19610305 199203 1 003

Tembusan disampaikan kepada Yth: 1 Pembantu Ketua 1 STAIN Purwokerto 2 Arsip

You might also like