You are on page 1of 46

Dalam UUD 1945, Bab V tentang Kementerian Negara, Pasal 17 disebutkan : (1) Presiden dibantu oleh menterimenteri negara.

(2) Menterimenteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. *) (3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. *) (4) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undangundang. ***) Berikut tugas/fungsi beserta visi-misi Menteri Negara. 1. Menteri Negara Riset dan Teknologi Kementerian Negara Ristek mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi. Menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi; koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

VISI Pembangunan IPTEK 2025: Iptek sebagai kekuatan utama peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan dan peradaban bangsa MISI Pembangunan IPTEK 2025:

Menempatkan Iptek sebagai landasan kebijakan pembangunan nasional yang berkelanjutan; Memberikan landasan etika pada pengembangan dan penerapan Iptek; Mewujudkan sistem inovasi nasional yang tangguh guna meningkatkan daya saing bangsa di era global; Meningkatkan difusi Iptek melalui pemantapan jaringan pelaku dan kelembagaan Iptek termasuk pengembangan mekanisme dan kelembagaan intermediasi Iptek; Mewujudkan SDM, Sarana dan Prasarana serta Kelembagaan Iptek yang berkualitas dan kompetitif; Mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas dan kreatif dalam suatu peradaban masyarakat yang berbasis pengetahuan (knowledge based society).

2. Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kementerian Negara Koperasi dan UKM mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah. Menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengai; koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengai; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

VISI : Menjadi Lembaga Pemerintah yang kredibel dan efektif untuk mendinamisasi pemberdayaan koperasi dan UMKM dalam rangka meningkatkan produktivitas, daya saing dan kemandirian. MISIi : Memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan nasional melalui perumusan kebijakan nasional; pengkoordinasian perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kebijakan pemberdayaan di bidang koperasi dan UMKM; serta peningkatan sinergi dan peran aktif masyarakat dan dunia usaha dalam rangka meningkatkan produktivitas, daya saing dan kemandirian koperasi dan UMKM secara sistimatis, berkelanjutan dan terintegrasi secara nasional. 3. Menteri Negara Lingkungan Hidup Kementerian Negara Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan. Menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan; koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;

penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

VISI : Terwujudnya perbaikan kualitas fungsi lingkungan hidup melalui Kementerian Negara Lingkungan Hidup sebagai institusi yang handal dan proaktif untuk mencapai pembangunan berkelanjutan melalui penerapan prinsipprinsip Good Enviromental Governance, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. MISI :

Mewujudkan kebijakan pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup guna mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan; Membangun koordinasi dan kemitraan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan dan pemanfaatan SDA dan Lingkungan Hidup secara efisien, adil dan berkelanjutan; Mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran SDA dan Lingkungan Hidup dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup.

4. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pemberdayaan perempuan. Menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak; koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

5. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan

kebijakan dan koordinasi di bidang pendayagunaan aparatur negara dan pengawasan. Menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang pendayagunaan aparatur negara dan pengawasan; koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan pengawasan; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

6. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pembangunan daerah tertinggal. Menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang pembangunan daerah tertinggal; koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan daerah tertinggal; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

7. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang perencanaan pembangunan. Menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang perencanaan pembangunan; koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada

Presiden. 7. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pembinaan badan usaha milik negara. Menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang pembinaan badan usaha milik negara; koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan badan usaha milik negara; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

8. Menteri Negara Perumahan Rakyat Kementerian Negara Perumahan Rakyat mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang perumahan rakyat. Menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang perumahan rakyat; koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang perumahan rakyat; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

9. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pemuda dan olahraga. Menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional di bidang pemuda dan olahraga; koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemuda dan olahraga; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya;

pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

ak dan Kewajiban MPR diatur dalam UU Nomor 27 Tahun 2009. Berikut kutipan pasal yang mengatur. Hak Anggota MPR Pasal 9: Anggota MPR mempunyai hak: a. mengajukan usul pengubahan pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan; c. memilih dan dipilih; d. membela diri; e. imunitas; f. protokoler; dan g. keuangan dan administratif. Kewajiban Anggota MPR Pasal 10 Anggota MPR mempunyai kewajiban: a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila; b. melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menaati peraturan perundangundangan; c. mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; d. mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan; dan e. melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.

ugas dan wewenang Deewan Perwakilan Daerah (DPD) diatur dalam UU Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPD, DPR, dan DPRD. Berikut kutipannya. Bagian Ketiga : Tugas dan Wewenang Pasal 224 (1) DPD mempunyai tugas dan wewenang: a. dapat mengajukan kepada DPR rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah; b. ikut membahas bersama DPR dan Presiden rancangan undang-undang yang berkaitan dengan hal sebagaimana dimaksud dalam huruf a; c. ikut membahas bersama DPR dan Presiden rancangan undang-undang yang diajukan oleh Presiden atau DPR, yang berkaitan dengan hal sebagaimana dimaksud dalam huruf a; d. memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang tentang APBN dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama; e. dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama; f. menyampaikan hasil pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan undang-undang APBN, pajak, pendidikan, dan agama kepada DPR sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti; g. menerima hasil pemeriksaan atas keuangan negara dari BPK sebagai bahan membuat pertimbangan kepada DPR tentang rancangan undang-undang yang berkaitan dengan APBN; h. memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK; dan i. ikut serta dalam penyusunan program legislasi nasional yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. (2) Dalam menjalankan tugas pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, anggota DPD dapat melakukan rapat dengan pemerintah daerah, DPRD, dan unsur masyarakat di daerah pemilihannya. Pasal 225

(1) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224, DPD menyusun anggaran yang dituangkan dalam program dan kegiatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Dalam menyusun program dan kegiatan DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk memenuhi kebutuhannya, DPD dapat menyusun standar biaya khusus dan mengajukannya kepada Pemerintah untuk dibahas bersama. (3) Pengelolaan anggaran DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal DPD di bawah pengawasan Panitia Urusan Rumah Tangga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) DPD menetapkan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran DPD dalam peraturan DPD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (5) DPD melaporkan pengelolaan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada publik dalam laporan kinerja tahunan. Pasal 226 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang DPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224 diatur dengan peraturan DPD tentang tata tertib. Tulisan terkait Kedudukan dan Fungsi DPD Tugas Wewenang MPR Hak Kewajiban Anggota MPR Download UUD 1945 Hasil Amandemen Download UU No 27 Th 2009 tentang MPR, DPD, DPR, DPRD
About these ads

Bagi info ini:


Surat elektronik

Mahkamah Agung memiliki 5 fungsi pokok yaitu peradilan, pengawasan, mengatur, nasihat, dan administratif. 1. FUNGSI PERADILAN a. Sebagai Pengadilan Negara Tertinggi, Mahkamah Agung merupakan pengadilan kasasi yang bertugas membina keseragaman dalam penerapan hukum melalui putusan kasasi dan peninjauan kembali menjaga agar semua hukum dan undang-undang diseluruh wilayah negara RI diterapkan secara adil, tepat dan benar. b. Disamping tugasnya sebagai Pengadilan Kasasi, Mahkamah Agung berwenang memeriksa dan memutuskan pada tingkat pertama dan terakhir semua sengketa tentang kewenangan mengadili. permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan - hukum tetap (Pasal 28, 29,30,33 dan 34 Undang-undang Mahkamah Agung No. 14 Tahun 1985) semua sengketa yang timbul karena perampasan kapal asing dan muatannya oleh kapal perang Republik Indonesia berdasarkan peraturan yang berlaku (Pasal 33 dan Pasal 78 Undang-undang Mahkamah Agung No 14 Tahun 1985) c. Erat kaitannya dengan fungsi peradilan ialah hak uji materiil, yaitu wewenang menguji/menilai secara materiil peraturan perundangan dibawah Undang-undang tentang hal apakah suatu peraturan ditinjau dari isinya (materinya) bertentangan dengan peraturan dari tingkat yang lebih tinggi (Pasal 31 Undangundang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 1985). 2. FUNGSI PENGAWASAN a. Mahkamah Agung melakukan pengawasan tertinggi terhadap jalannya peradilan di semua lingkungan peradilan dengan tujuan agar peradilan yang dilakukan Pengadilan-pengadilan diselenggarakan dengan seksama dan wajar dengan berpedoman pada azas peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan, tanpa mengurangi kebebasan Hakim dalam memeriksa dan memutuskan perkara (Pasal 4 dan Pasal 10 Undang-undang Ketentuan Pokok Kekuasaan

Nomor 14 Tahun 1970). b. Mahkamah Agunbg juga melakukan pengawasan : terhadap pekerjaan Pengadilan dan tingkah laku para Hakim dan perbuatan Pejabat Pengadilan dalam menjalankan tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok Kekuasaan Kehakiman, yakni dalam hal menerima, memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya, dan meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis peradilan serta memberi peringatan, teguran dan petunjuk yang diperlukan tanpa mengurangi kebebasan Hakim (Pasal 32 Undang-undang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 1985). Terhadap Penasehat Hukum dan Notaris sepanjang yang menyangkut peradilan (Pasal 36 Undang-undang Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 1985). 3. FUNGSI MENGATUR a. Mahkamah Agung dapat mengatur lebih lanjut halhal yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan apabila terdapat hal-hal yang belum cukup diatur dalam Undang-undang tentang Mahkamah Agung sebagai pelengkap untuk mengisi kekurangan atau kekosongan hukum yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan (Pasal 27 Undang-undang No.14 Tahun 1970, Pasal 79 Undang-undang No.14 Tahun 1985). b. Mahkamah Agung dapat membuat peraturan acara sendiri bilamana dianggap perlu untuk mencukupi hukum acara yang sudah diatur Undang-undang. 4. FUNGSI NASEHAT a. Mahkamah Agung memberikan nasihat-nasihat atau pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum kepada Lembaga Tinggi Negara lain (Pasal 37 Undang-undang Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985). Mahkamah Agung memberikan nasihat kepada Presiden selaku Kepala Negara dalam rangka pemberian atau penolakan grasi (Pasal 35 Undang-undang Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985). Selanjutnya Perubahan Pertama Undang-undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Pasal 14 Ayat (1), Mahkamah Agung diberikan kewenangan untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden selaku Kepala Negara selain grasi juga rehabilitasi. Namun

demikian, dalam memberikan pertimbangan hukum mengenai rehabilitasi sampai saat ini belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur pelaksanaannya. b. Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari dan memberi petunjuk kepada pengadilan disemua lingkunga peradilan dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 25 Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman. (Pasal 38 Undangundang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung). 5. FUNGSI ADMINISTRATIF a. Badan-badan Peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara) sebagaimana dimaksud Pasal 10 Ayat (1) Undang-undang No.14 Tahun 1970 secara organisatoris, administrative dan finansial sampai saat ini masih berada dibawah Departemen yang bersangkutan, walaupun menurut Pasal 11 (1) Undang-undang Nomor 35 Tahun 1999 sudah dialihkan dibawah kekuasaan Mahkamah Agung. b. Mahkamah Agung berwenang mengatur tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi dan tata kerja Kepaniteraan Pengadilan (Undang-undang No. 35 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undangundang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuanketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman). 6. FUNGSI LAIN-LAIN Selain tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya, berdasar Pasal 2 ayat (2) Undangundang Nomor 14 Tahun 1970 serta Pasal 38 Undangundang Nomor 14 Tahun 1985, Mahkamah Agung dapat diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.

MENTERI KOORDINATOR 1. Menko Politik Hukum dan Keamanan 2. Menko Perekonomian 3. Menko Kesra MENTERI DEPARTEMEN 4. Menteri Dalam Negeri 5. Menteri Luar Negeri

: Djoko Suyanto (nonpartai) : Hatta Radjasa (PAN) : Agung Laksono (Partai Golkar)

: Gamawan Fauzi (nonpartai) : Marty Natalegawa (nonpartai) : Purnomo Yusgiantoro 6. Menteri Pertahanan (nonpartai) 7. Menteri Hukum dan HAM : Patrialis Akbar (PAN) : Sri Mulyani Indrawati 8. Menteri Keuangan (nonpartai) 9. Menteri Energi dan Sumber Daya : Darwin Z Saleh (Partai Mineral Demokrat) 10. Menteri Perindustrian : MS Hidayat (Partai Golkar) : Mari Elka Pangestu 11. Menteri Perdagangan (nonpartai) 12. Menteri Pertanian : Suswono (PKS) 13. Menteri Kehutanan : Zulkifli Hasan (PAN) : Freddy Numbery (Partai 14. Menteri Perhubungan Demokrat) : Fadel Muhammad (Partai 15. Menteri Kelautan dan Perikanan Golkar) 16. Menteri Tenaga Kerja dan : Muhaimin Iskandar (PKB) Transmigrasi 17. Menteri Pekerjaan Umum : Djoko Kirmanto (nonpartai) : Endang Rahayu Sedyaningsih 18. Menteri Kesehatan (nonpartai) : Muhammad Nuh 19. Menteri Pendidikan Nasional (nonpartai) 20. Menteri Sosial : Salim Segaf Al Jufri (PKS) 21. Menteri Agama : Suryadharma Ali (PPP) 22. Menteri Kebudayaan dan : Jero Wacik (Partai Pariwisata Demokrat) 23. Menteri Komunikasi dan : Tifatul Sembiring (PKS) Informatika MENTERI NEGARA 24. Menteri Sekretaris Negara 25. Menteri Riset dan Teknologi 26. Menteri Lingkungan Hidup 27. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 28. Menteri BUMN

: Sudi Silalahi (nonpartai) : Suharna Surapranata (PKS) : Gusti Muhammad Hatta (nonpartai) : Linda Amaliasari Agum Gumelar : Mustafa Abubakar (nonpartai)

: Syarifudin Hasan (Partai Demokrat) : Andi A Mallarangeng (Partai 30. Menteri Pemuda dan Olahraga Demokrat) 31. Menteri Pendayagunaan Aparatur : EE Mangindaan (Partai Negara Demokrat) 29. Menteri Koperasi dan UKM 32. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal 33. Menteri Perumahan Rakyat 34. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas dan Reformasi Birokrasi PEJABAT SETINGKAT MENTERI 35. Kepala Badan Koordinasi : Helmy Faishal Zaini (PKB) : Suharso Monoarfa (PPP)

: Armida Alisyahbana (nonpartai) : Gita Irawan Wiryawan (nonpartai)

Penanaman Modal (BKPM) 36. Kepala Badan Intelijen Negara : Sutanto (nonpartai) 37. Ketua Unit Kerja Presiden untuk : Kuntoro Mangkusubroto Pengawasan (nonpartai) dan Pengendalian Pembangunan Keterangan: Nama yang dicetak tebal merupakan penjabat Kabinet Indonesia Bersatu I Asal menteri : Nonpartai 14, Demokrat 6, PKS 4, PAN 3, Golkar 3, PKB 2, PPP 2.

Uraian Tugas dan Fungsi Perangkat Desa


Uraian Tugas dan Fungsi

1. Kepala Desa Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Kepala Desa mempunyai fungsi: a. Memimpin penyelenggaraan Pemerintah Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD b. Mengajukan rancangan Peraturan Desa c. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD d. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Desa mengenai APBDes untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD e. Membina kehidupan masyarakat Desa f. Membina Perekonomian Desa g. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif h. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan 2. Sekretaris Desa Sekretaris Desa memiliki tugas dan fungsi yakni : Tugas a. Membantu kepala desa dibidang administrasi umum dan keuangan dalam penyelenggaraan tugas dan wewenang pemerintah desa b. Melaksanakan tugas kepala desa dalam hal kepala desa berhalangan c. Melaksanakan tugas kepala desa apabila kepala desa diberhentikan sementara d. Melasanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala desa Fungsi a. perencanaan kegiatan dibidang administrasi umum dan keuangan b. pelaksanaan kegiatan dibidang administrasi umum dan keuangan c. penkoordinasian kegiatan dibidang administrasi umum dan keuangan d. pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat desa lainnya 3. Kaur Umum Kepala urusan umum mempunyai tugas membantu tugas-tugas sekretaris desa dibidang : a. Mengelola administrasi umum pemerintah desa b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang kegiatan surat menyurat c. Melaksanakan pengadaan dan pemeliharaan barang-barang inventaris kantor d. Melaksanakan pengadaan dan pendistribusian alat-alat tulis kantor e. Mengumpulkan, menyusun dan meyiapkan bahan rapat f. Melakukan persiapan penyelenggaraan rapat, penerimaan tamu dinas dan kegiatan rumah tangga pemerintah desa g. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris desa 4. Kaur Keuangan Kepala urusan keuangan mempunyai tugas membantu tugas-tugas sekretaris desa dibidang : a. Mengelola administrasi keuangan desa

b. Menghimpun pendapatan dan kekayaan desa c. Menyiapkan, merencanakan dan mengelola APBD d. Menyiapkan bahan laporan keuangan desa e. Mengiventarisir sumber pendapatan dan kekayaan desa f. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris desa 5. Kaur Pemerintahan a. Mengumpulkan, mengolah dan menyiapkan data dibidang pemerintahan desa, ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat b. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan dalam rangka pembinaanwilayah termasuk rukun warga dan rukuntetangga serta masyarakat c. Melaksanakan administrasi pelaksanaan pemilihan umum, pemilihan presiden, pemilihan gubernur, pemilihan bupati, pemilihan kepala desa dan kegiatan sosial politik d. Melaksanakan administrasi kependudukan, catatan sipil dan monografi e. Melaksanakan tugas dibidang pertanahan f. Melakukan administrasi peraturan desa, peraturan kepaladesa, dan keputusan kepala desa g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa 6. Kaur Ekonomi Pembangunan a. Mengumpulkan, mengolah dan menyiapkan data dibidang ekonomi dan pembangunan b. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan serta koordinasi kegiatan dibidang ekonomidan pembangunan c. Melakukan administrasi dan membantu pelaksanaan pelayanan dibidang tera ulaang, prmohonan izin usaha, izin bangunan dan lain-lain d. Menghimpun data potensi didesanya serta menganalisadan mmelihara untuk dikembangkan e. Melakukanadministrasi hasil swadaya masyarakat dalam pembangunan dan hasil pembangunan lainnya f. Melakukan administrasi dan mempersiapkan bahan untuk pembuatan daftar usulan rencana dan proyek, daftar usulan kegiatan, daftar isian proyek maupun daftar isian kegiatan g. Membantu pelaksanaan kegiatan tknis organisasi dan administrasi lembaga pembrdayaan masyarakat desa maupun lembaga-lembaga dibidang pertanian, perindustrian dan pembangunan lainnya h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa 7. Kaur Kesejahteraan Rakyat a. Melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dibidang kesejahteraan rakyat b. Mengumpulkan, mengolah dan menyiapkan data pendidikan, kesehatan, keagamaan, kepemudaan, dan olahraga c. Membabtu kegiatan administrasi dan perkembangan pemberdayaan kesejahteraan keluarga d. Mengumpulkan, mengolah dan menyiapkan data keluarga miskin e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa 8. Kepala Dusun Tugas a. membantu pelaksanaan tugas kepala desa dalam wilayah kerjanya b. melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan swadaya dan gotong

royong masyarakat c. melakukan kegiatan penerangan tentang program pemerintah kepada masyarakat d. membantu kepala desa dalam pembinaan dan mengkoordinasikan kegiatan rw dan rt diwilayah kerjanya e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa Fungsi a. Melakukan koordinasi terhadap jalannya pemerintah desa, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat diwilayah dusun b. Melakukan tugas dibidang pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang menjadi tanggung jawabnya c. Melakukan usaha dalam rangka meningkatkan partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat dan melakukan pembinaan perekonomian d. Melakukan kegiatan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan ketrentaman dan ketertiban masyarakat e. Melakukan fungsi-fungsi lain yang dilimpahkan oleh kepala desa 9. BPD BPD mempunyai fungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Tugas a. Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa b. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala desa c. Mengusulkan, pengangkatan dan pemberhentian kepala desa d. Membentuk panitia pemilihan kepala desa e. Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat f. Menyusun tata tertib BPD Hak a. Meminta keterangan kepada pemerintah desa b. Menyatakan pendapat Kewajiban a. Mengamalkan pancasila, melaksanakan UUD45 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan b. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam dalam penyelenggaraan pemerintahan desa c. Mempertahankan dan memelihara hukum nasional sera keutuhan nkri d. Menyerap, menampung, menghimpun dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat e. Memproses pemilihan kepala desa f. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan g. Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat h. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan

PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI DESA TUGAS/FUNGSI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA DAN BPD Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menegaskan bahwa Desa atau sebutan lain adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan rumusan tersebut, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 memposisikan desa pada level yang sangat strategis dibandingkan dengan produk perundang-undangan sebelumnya, karena otonomi yang dimiliki oleh desa diakui. Otonomi desa harus diakui sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat dalam rangka kesejahteraan bersama. Walaupun terjadi pergantian Undang-Undang, namun prinsip dasar sebagai landasan pengaturan mengenai desa tetap, yaitu; 1. Keanekaragaman, yang memiliki makna bahwa istilah desa dapat disesuaikan dengan kondisi sosial budaya dan asal usul masyarakat setempat. Hal ini berarti pola penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di desa harus menghormati sistem nilai yang berlaku pada masyarakat setempat, namun harus tetap mengindahkan sistem nilai bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 2. Partisipasi, bermakna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa harus mampu mewujudkan peran aktif masyarakat agar masyarakat senantiasa memiliki dan turut serta bertanggungjawab terhadap perkembangan kehidupan bersama sebagai sesama warga desa. 3. Otonomi asli, bermakna bahwa kewenangan pemerintahan desa dalam mengatur dan mengurus masyarakat setempat, namun harus diselenggarakan dalam perspektif administrasi pemerintahan Negara yang selalu mengikuti perkembangan zaman.

4. Demokratisasi, bermakna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di desa harus mengakomodasi aspirasi masyarakat yang diartikulasi dan diagregasi melalui BPD dan lembaga kemasyrakatan sebagai mitra pemerintah desa. 5. Pemberdayaan masyarakat, bermakana bahwah penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di desa ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui penetapan kebijakan ,program, dan kegiatan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat. Saudara-saudara hadirin yang saya hormati. Pada kesempatan ini, akan dijelaskan beberapa topik mengemuka dalam penyelenggaraan pemerintahan desa dewasa ini: 1. PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI DESA Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2006 tentang pedoman administrasi desa menjelaskan bahwah yang dimaksud dengan administrasi desa adalah keseluruhan proses kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai penyelenggaraan pemerintahan desa pada buku administrasi desa. Jenis-jenis Administrasi Desa meliputi: a) Administrasi Umum adalah, Kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai kegiatan Pemerintahan Desa pada Buku Administrasi Umum. Bentuk administrasi umum terdiri dari ; 1) Buku Data Peraturan Desa 2) Buku Data Keputusan Kepala Desa 3) Buku Data Inventaris Desa 4) Buku Data Aparat Pemerintah Desa 5) Buku Data Tanah Milik Desa/Tanah Kas Desa 6) Buku Data Tanah di Desa 7) Buku Agenda; dan 8) Buku Ekspedisi yang

b) Administrasi Penduduk adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai penduduk dan mutasi penduduk pada Buku Administrasi Penduduk. Bentuk Administrasi Penduduk terdiri dari: 1) Buku Data Induk Penduduk 2) Buku Data Mutasi Penduduk 3) Buku Data Rekapitulasi Jumlah Penduduk Akhir Bulan: dan 4) Buku Data Penduduk Sementara c) Administrasi Keuangan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai pengelolah keuangan pada Buku Administrasi Keuangan. Bentuk Administrasi Keuangan Desa terdiri dari : 1) Buku Anggaran Penerimaan 2) Buku Anggaran Pengeluaran Rutin: 3) Buku Anggaran Pengelllluaran Pembangunan; 4) Buku Kas Umum; 5) Buku Kas Pembantu Penerimaan; 6) Buku Kas Pembantu Pengeluaran Rutin; dan 7) Buku Kas Pembantu Pengeluaran Pembangunan. d) Administrasi Pembangunan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi pembangunan yang akan, sedang dan telah dilaksanakan pada Buku Administrasi Pembangunan. Bentuk Administrasi Pembangunan terdiri dari : 1) Buku Rencana Pembanguan 2) Buku Kegiatan Pembanguan 3) Buku Inventaris Proyek; dan 4) Buku Kader-Kader Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat

e) Administrasi Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan BPD adalah kegiatan Pencatatan Data dan informasi mengenai BPD Bentuk Adminstrasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) terdiri dari : 1) Buku Data Anggaran BPD 2) Buku Data Keputusan BPD 3) Buku Data Kegiatan BPD 4) Buku Agenda BPD dan : 5) Buku Ekspedisi BPD Dalam hal pelaksanaan Admnistrasi Desa, Pemerintah Kabupaten dan Camat berkewajiban membina dan mengawasinya. Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Kabupaten meliputi: a. Menetapkan Pengaturan yang berkaitan dengan Administrasi Desa. b. Memberikan Pedoman Teknis Pelaksanaan Administrasi Desa. c. Melakukan Evaluasi dan Pengawasan Pelaksanaan Administrasi Desa,dan d. Memberikan bimbingan, Supervisi dan Konsultasi Pelaksanaan Administrasi Desa. Sedangkan pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Camat meliputi: a. Memfasilitasi Adminstrasi Desa b. Melakukan pengawasan Administrasi Desa; dan c. Memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi Pelaksanaan Administrasi Desa. 2. TUGAS/FUNGSI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA DAN BPD Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa menjelaskan secara tegas susunan organisasi pemerintahan desa, yakni: Pemerintahan

Desa terdiri atas: Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Selanjutnya, Pemerintah Desa meliputi: Kepala Desa dan Perangkat Desa Sedangkan Perangkat Desa terdiri atas: Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya. Yang dimaksud dengan Perangkat Desa lainnya adalah: a. Sekretariat Desa: disebut urusan yang terdiri atas: Kepala Urusan Pemerintahan Kepala Urusan Pembangunan, dan Kepala Urusan Umum b. Pelaksana Teknis Lapangan disebut Pamong, yang disesuaikan dengan kondisi kebutuhan masyarakat setempat dan ditetapkan dengan Peraturan Desa. c. Unsur Kewilayahan: disebut Dusun yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan masyarakat setempat dan ditetapkan dengan Peraturan Desa. A. Kedudukan, Fungsi, Tugas, Wewenagn dan Kewajiban Kepala Desa Kepala Desa berkedudukan sebagai kepala pemerintah di desa, yang berada langsung di bawah Bupati dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Camat. Kepala Desa mempunyai fungsi memimpin penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan. Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta tugas-tugas lain yang

dilimpahkan kepada desa. Dalam melaksanakan tugas, Kepala Desa mempunyai Wewenang:

a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD b. Mengajukan rancangan Peraturan Desa. c. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD d. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Desa mengenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD e. Membina kehidupan masyarakat desa f. Membina perekonomian desa g. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif; h. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapatmenunjuk kuasa hokum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundangundangan; dan i. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perudangundangan Dalam melaksanakan tugas dan wewenag sebagaimana

dimaksud, Kepala Desa mempunyai Kewajiban: a. Memeegang teguh dan mengasmalkan Pancasila, melaksanakan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat; c. Memelihara ketentraman dan keterlibatan masyarakat; d. Melaksanakan kehidupan demokrasi; e. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme; f. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa; g. Menaati dan menegakan seluruh peraturan perundang-undangan; h. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik

i.

Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa;

j. Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa; k. Mendamaikan perselisihamn masyarakat di desa l. Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa; m. Membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat; n. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa; serta o. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup Selain kewajiban dimaksud, Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Bupati, memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada BPD, serta menginformasikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada masyarakat. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa disampaikan kepada Bupati melalui camat (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada BPD disampaikan 1 (satu) kali dalam 1 ()satu) tahun dalam musyawarah BPD Laporan akhir masa jabatan kepala desa disampaikan kepada Bupati melalui camat dan kepada BPD. B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Sekretaris Desa Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsure staf pembantu Kepala Desa dan memimpin Sekretariat Desa. Sekretaris Desa mempunyai tugas mengkoordinir dan menjalankan administrasi pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan keuangan desa serta memberikan pelayanan administrasi bagi pemerintah desa dan masyarakat.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Sekretaris Desa mempunyai fungsi: a. Pelaksana urusan surat-menyurat, kearsipan dan laporan b. Pelaksana urusan administrasi keuangan; c. Pelaksana administrasi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan; serta d. Pelaksana tugas dan fungsi kepala desa apabila kepala desa berhalangan. C. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kepala Urusan Pemerintahan Kepala Urusan Pemerintahan berkedudukan sebagai unsur sekretariat, yang bertannggungjawab kepada kepala desa melalui sekretaris desa Kepala Urusan Pemerintahan mempunyai tugas: a. Membantu kepala desa di bidang teknis dan administratif pelaksanaan pemerintahan desa. b. Membantu sekretaris desa di bidang teknis dan administratif pelaksanaan ketentraman dan ketertiban masyarakat; c. Mengajukan pertimbangan kepada Kepala Desa baik menyangkut rancangan Peraturan Desa maupun hal-hal yang bertalian dengan pemerintahan desa; d. Mengajukan pertimbangan kepada kepala desa menyangkut urusan perselisihan masyarakat; dan e. Menyusun laporan penyelenggaraan pemerintahan desa setiap tahun Kepala Urusan Pemerintahan mempunyai fungsi: a. Pelaksana kegiatan pemerintahan desa b. Pelaksana kegiatan bidang ketentraman dan ketertiban masyarakat; c. Pelaksana tugas-tugas pemerintahan yang dilimpahkan Kepal Desa dan d. Pelaksana kegiatan perencanaan pemerintahan desa. D. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kepala Urusan Pembangunan

Kepala Urusan Pembangunan berkedudukan sebagai unsur sekretariat, yang bertanggungjawab kepada kepala desa melalui sekretaris desa Kepala Urusan Pembangunan mempunyai tugas: a. Membantu Kepala Desa di bidang teknis dan administratif pelaksanaan pengelolaan pembangunan masyarakat desa b. Membantu membina perekonomian desa c. Mengajukan pertimbangan kepada kepala desa baik menyangkut rancangan peraturan desa maupun hal-hal yang bertalian dengan pembangunan desa; d. Penggalian dan pemanfaatan potensi desa. Kepala Urusan Pembangunan mempunyai fungsi: a. Pelaksana kegiatan bidang pembangunan masyarakat desa; b. Pelaksana kegiatan dalam rangka membina perekonomian desa dan inventarisasi potansi desa; c. Pelaksana tugas-tugas pembangunan yang dilimpahkan oleh Kepala Desa; dan d. Pelaksana kegiatan perencanaan pembangunan masyarakat desa E. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kepala Urusan Umum Kepala Urusan Umum berkedudukan sebagai unsure secretariat yang bertanggungjawab kepada kepala desa melalui sekretaris desa Kepala Urusan Umum mempunyai tugas: a. Membantu kepala desa di bidang teknis dan administratif pembinaan kehidupan masyarakat desa; b. Melaksanakan urusan surat menyurat serta pelayanan umum; c. Memlihara dan melestarikan asset-aset pemerintah; d. Melaksanakan urusan keuangan dan pelaporan e. Membina dan melayani administrasi kependudukan; dan f. Membina dan melayani perizinan. Kepala Urusan Umum mempunyai fungsi:

a. Pelaksana kegiatan bidang pembinaan kehidupan masyarakat desa; b. Pelaksana inventarisasi, pembinaan dan pelestarian kebudayaan yang berlaku di desa; dan c. Pelaksana kegiatan perencanaan bidang kemasyarakatan dan sosial budaya desa. F. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kepala Dusun Kepala Dusun berkedudukan sebagai unsur kewilayahan yang membantu pelaksanaan tugas kepala desa di wilayah kerjanya dan bertanggungjawab kepada kepala desa. Kepala dusun mempunyai tugas menjalankan kebijakan dan kegiatan kepala desa bidang pemerintahan, bidang ketentraman dan ketertiban, bidang pembangunan dan bidang kemasyarakatan di wilayah kerjanya. Kepala dusun mempunyai fungsi: a. pelaksana kegiatan bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, bidang pembangunan dan bidang kemasyarakatan di wilayah kerjanya; b. pelaksana peraturan desa di wilayah kerjanya; dan c. pelaksana kebijakan kepala desa G. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pamong Pamong Desa berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis lapangan untuk membantu kepala desa yang bertugas menjalankan kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya di lapangan. Pamong Desa mempunyai fungsi: a. Pelaksana kegiatan sesuai bidang tugasnya di lapangan b. Pelaksana keputusan desa sesuai bidang tugasnya di lapangan; dan c. Pelaksana kebijakan kepala desa sesuai dengan bidang tugasnya di lapangan. H. Hak dan Kewajiban, Kedudukan, Fungsi dan Wewenang BPD Anggota BPD mempunyai Hak:

a. Mengajukan rancangan peraturan desa b. Mengajukan pertanyaan c. Menyampaikan usul dan pendapat; d. Memilih dan dipilih e. Memperoleh tunjangan Anggota BPD mempunyai Kewajiban: a. Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik b. Indonesai Tahun 1945 dan mentaati dalam segala peraturan perundang-undangan; Melaksanakan pemerintahan desa; c. Mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesai; d. Menyerap, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat; e. Memproses pemilihan kepala desa; f. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan; g. h. Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat; dan Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan. BPD berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. BPD mempunyai fungsi: a. Merumuskan dan menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa b. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat; dan c. Mengayomi dan menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang di desa. BPD mempunyai wewenang: a. Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa kehidupan demokrasi penyelenggaraan

b. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa; c. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa. d. Membentuk panitia pemilihan kepala desa. e. Menggali, menampung, menghimpun, mmerumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat; dan f. Menyusun tata tertib BPD. I. Hubungan Kerja Hubungan kerja Pemerintah Desa dengan BPD adalah bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif. Bersifat kemitraan artinya Kepala Desa dan BPD selalu mengembangkan prinsip kerja sama yang harmonis dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di desa Bersifat konsultatif artinya bahwa kepala desa dan BPD senantiasa mengembangkan prinsip musyawarah dan konsultasi yang intensif dalam pelaksanaan kegiatan. Bersifat koordinatif artinya bahwa kepala desa dan BPD selalu mengembangkan prinsip musyawarah dan koordinasi yang intensif dalam pelaksanaan kegiatan

Menteri Koordinator Menteri Koordinator, adalah Menteri Negara pembantu Presiden dengan tugas pokok mengkoordinasi penyiapan dan penyusunan kebijaksanaan serta pelaksanaan dibidang yang berada dalam tanggung-jawabnya dalam kegiatan pemerintahan Negara. Tugas Menteri Koordinator diantaranya 1. mengkoordinasi menteri-menteri pada kementerian terkait dan instansi lain yang dianggap perlu, 2. mengkoordinasi penyusunan kebijakan, menampung dan mengusahakan penyelesaian masalah-masalah yang timbul dalam bidang koordinasinya serta mengikuti perkembangan keadaannya, 3. melakukan koordinasi seerat-eratnya mengenai penanganan masalah-masalah yang mempunyai sangkut paut antar bidang koordinasi dengan para Menteri Koordinator lainnya, 4. menyampaikan laporan dan bahan keterangan serta saran-saran dan pertimbangan dibidang tanggung jawabnya kepada Presiden. Menteri Koordinator mengusahakan agar Menteri/Pimpinan Lembaga di lingkungan koordinasinya senantiasa memelihara adanya kesatuan bahasa dan kesatuan langkah mengenai kebijaksanaan Pemerintah, sehingga pelaksanaannya baik di Pusat maupun di Daerah selalu terpadu. Dalam hal usaha pemecahan masalah bersama Menteri Koordinator belum dapat diperoleh penyelesaian, maka Menteri Koordinator melaporkannya kepada Presiden baik sendiri maupun bersama-sama Menteri/Pimpinan Lembaga yang bersangkutan dengan disertai pertimbanganpertimbangannya untuk mendapatkan keputusan atau petunjuk Presiden. Dalam menjalankan segala tanggungjawabnya, Menteri Koordinator dibantu oleh staff yang terdiri dari, Sekretaris Menko, Asisten Menteri Koordinator, sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang, dan Staff Ahli, sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang. Menteri Koordinator terdiri: Menko Polhukam, Menko Bidang Perekonomian, dan Menko Bidang Kesra. Kementerian yang terkait dengan Menko:

Menko Politik, Hukum, Keamanan


Kementerian Dalam Negeri Kementerian Hukum dan HAM Kementerian Luar Negeri

Kementerian Pertahanan Kementerian Kominfo Kementerian PAN & RB Kejaksaan Agung Mabes TNI Mabes Polri Lembaga Sandi Negara BIN Bakorkamla

Menko Perkeonomian

Kem. Keuangan Kem. Energi dan Sumber Daya Mineral Kem. Perindustrian Kem. Perdagangan Kem. Pertanian Kem. Kehutanan Kem. Perhubungan Kem. Kelautan dan Perikanan Kem. Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kem. Pekerjaan Umum Kem. Riset dan Teknologi Kem. Koperasi dan UKM Kem. Pembangunan Daerah Tertinggal Kem. Perencanaan Pembangunan Nasional Kem. Badan Usaha Milik Negara Badan Pertanahan Nasional Badan Koordinasi Penanaman Modal Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI

Menko Kesra

Kementerian Kesehatan Kementerian Pendidikan Nasional Kementerian Sosial Kementerian Agama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Kementerian Negara Lingkungan Hidup Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Kementerian Negara Perumahan Rakyat Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga

1. Menteri Sekretaris Negara Sekretariat Negara adalah lembaga pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Sekretaris Negara, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab Kepada Presiden.Tugas: Memberikan dukungan teknis dan administrasi kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam pelaksanaan tugasnya menyelenggarakan kekuasaan Negara. Fungsi:

Pemberian dukungan teknis dan administrasi kepada residen dan Wakil Presiden dalam pelaksanaan tugasnnya menyelenggarakan kekuasaan negara. Penyiapan naskah-naskah Presiden dan Wakil Presiden. Koordinasi pemberian pelayanan kerumahtanggaan dan keprotokolan kepada Presiden dan Wakil Presiden. Koordinasi pemberian dukungan teknis dan administrasi epada Presiden dalam menyelenggarakan kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Penyelenggaraan administrasi pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan dan atau pangkat PNS di lingkungan Sekretariat Negara dan Pejabat Negara. Pemberian dukungan teknis dan administrasi serta analisis dalam rangka penyiapan izin prakasa dan penyelesaian rancangan Undang-undang, PP Pengganti Undang-undang dan PP, serta pemberian pertimbangan kepada Sekretaris Kabinet dalam penyusunan rancangan Peraturan Presiden. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan Presiden dan Wakil Presiden. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan.

Visi: Terwujudnya Sekretariat Negara yang profesional, transparan dan akuntabel dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada Presiden dan Wakil Presiden. Misi:

Memberikan dukungan pelayanan teknis dan administrasi yang prima kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam pengambilan kebijakan penyelenggaraan kekuasaan negara. Memberikan pelayanan kerumahtanggaan dan keprotokolan yang optimal kepada Presiden dan Wakil Presiden. Memberikan dukungan teknis dan administrasi secara efektif kepada Presiden dalam menyelenggarakan kekuasaan tertinggi atas AD, AL, AU. Menyelenggarakan pelayanan yang efektif dan efisien di bidang

pengawasan, administrasi umum, informasi, dan hubungan kelembagaan. Meningkatkan kualitas SDM, sarana dan prasarana Sekretariat Negara

2. Menteri Dalam Negeri Departemen Dalam Negeri mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang pemerintahan dalam negeri. Departemen Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi:

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang pemerintahan dalam negeri; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

VISI: Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang desentralistik, sistem politik yang demokratis, pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. MISI: Menetapkan kebijaksanaan nasional dan memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan dalam upaya :

Memelihara Dan Memantapkan Keutuhan Negara Kestuan Republik Indonesia; Memelihara Ketentraman Dan Ketertiban Umum Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara: Memantapkan Efektifitas Dan Efisiensi Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Desentralistik;. Memantaapkan Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Efektif, Efisien, Akuntansi Dan Auditabel; Memantapkan Sistem Politik Dalam Negeri Yang demokratis Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Dalam Aspek Ekonomi, Sosial Budaya, Dan Politik; Mengembangkan Keserasian Hubungan Pusat-Daerah, Antar Daerah Dan Antar Kawasan, Serta Kemandirian Daerah Dalam Pengelolaan Pembangunan secara Berkelanjutan Dan Berbasis Kependudukan

3. Menteri Luar Negeri Departemen Luar Negeri mempunyai tugas membantu Presiden dalam

menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang politik dan hubungan luar negeri. Departemen Luar Negeri menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang politik dan hubungan luar negeri; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

VISI : Melalui diplomasi total, ikut mewujudkan Indonesia yang bersatu, lebih aman, adil, demokratis dan sejahtera Diplomasi total adalah instrumen dan cara yang digunakan dalam diplomasi dengan melibatkan seluruh komponen stakeholder, memanfaatkan seluruh lini kekuatan (multi-track diplomacy). Mewujudkan adalah keinginan untuk merealisasikan atau menuntaskan gagasan/ide dan sesuatu yang belum ada atau masih tengah berjalan. Indonesia yang bersatu menggambarkan keinginan kuat untuk tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lebih aman, adil, demokratis dan sejahtera adalah konsep agenda utama yang dituangkan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dalam masa lima tahun mendatang. MISI :

Memelihara dan meningkatkan dukungan internasional terhadap keutuhan wilayah dan kedaulatan Indonesia; Membantu pencapaian Indonesia sejahtera melalui kerjasama pembangunan dan ekonomi, promosi dagang dan investasi, kesempatan kerja dan alih teknologi; Meningkatkan peran dan kepemimpinan Indonesia dalam proses integrasi ASEAN, peran aktif di Asia Pasifik, membangun kemitraan strategis baru Asia-Afrika serta hubungan antar sesama negara berkembang; Memperkuat hubungan dan kerjasama bilateral, regional dan internasional di segala bidang dan meningkatkan prakarsa dan kontribusi Indonesia dalam pencapaian keamanan dan perdamaian internasional serta memperkuat multilateralisme; Meningkatkan citra Indonesia di masyarakat internasional sebagai negara demokratis, pluralis, menghormati hak asasi manusia, dan memajukan perdamaian dunia; Meningkatkan pelayanan dan perlindungan Warga Negara Indonesia di luar negeri serta melancarkan diplomasi kemanusiaan

guna mendukung tanggap darurat dan rekonstruksi Aceh dan Nias dari bencana gempa dan tsunami; Melanjutkan benah diri untuk peningkatan kapasitas kelembagaan, budaya kerja dan profesionalisme pelaku diplomasi serta peran utama dalam koordinasi penyelenggaraan politik dan hubungan luar negeri.

4. Menteri Pertahanan Departemen Pertahanan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang pertahanan. Departemen Pertahanan menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang pertahanan; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang pertahanan; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan kebijakan pertahanan; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang pertahanan kepada Presiden.

5. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang hukum dan HAM. Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang hukum dan HAM; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

VISI: Terwujudnya Sistem dan Politik Hukum Nasional yang mantap dalam rangka tegaknya Supremasi Hukum dan HAM untuk menunjang tercapainya kehidupan masyarakat yang aman, bersatu, rukun, damai, adil, dan sejahtera. MISI:

Menyusun Perencanaan hukum; Membentuk, menyempurnakan, memperbaharui hukum, dan peraturan perundang-undangan;

Melaksanakan penerapan hukum, pelayanan hukum dan penegakan hukum; Melakukan pembinaan dan pengembangan hukum; Meningkatkan dan memantapkan pengawasan hukum; Meningkatkan dan memantapkan kesadaran dan budaya hukum masyarakat; Meningkatkan dan memantapkan jaringan dokumentasi dan informasi hukum Nasional; Meningkatkan upaya perlindungan, pemajuan, penegakan, pemenuhan, dan penghormatan hak asasi manusia; Melaksanakan penelitian dan pengembangan hukum dan HAM; Meningkatkan pembinaan sumber daya manusia aparatur hukum; Meningkatkan dan melindungi karya intelektual dan karya budaya yang inovatif dan inventif; Meningkatkan sarana dan prasarana hukum.

6. Menteri Keuangan Departemen Keuangan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang keuangan dan kekayaan negara.Departemen Keuangan menyelenggarakan fungsi :

Menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) setiap tahun, sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab; Mengamankan dan meningkatkan penerimaan negara dari pajak, bea masuk dan cukai serta penerimaan negara bukan pajak sesuai peraturan perundangan yang berlaku sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman luar negeri, guna membiayai pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan; Mengalokasiakan belanja negara dengan setepat-tepatnya sesuai dengan arah yang telah ditetapkan dalam Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) dan Undang-Undang APBN, sehingga dapat memberikan nilai tambah yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat; Ikut serta memajukan pertumbuhan dunia usaha dan industri dalam negeri dengan jalan memberikan fasilitas kebijaksanaan fiskal, seperti memberikan kemudahan dalam rangka pengolahan bahan baku impor untuk memproduksi barang ekspor, meningkatkan kelancaran arus barang impor dan ekspor, serta melakukan pencegahan dan pemberantasan penyeludupan; Menetapkan kebijakan perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan antar Daerah; Membina, mengelola dan menatausahakan barang milik/kekayaan negara (aset negara) dalam rangka lebih meningkatkan dayaguna dan hasilguna aset negara serta pengamanannya; Menyusun laporan keuangan pemerintah berupa Perhitungan Anggaran Negara (PAN) sebagai pertanggungjawaban Pemerintah

atas pengelolaan APBN. VISI: Menjadi pengelola keuangan dan kekayaan negara bertaraf internasional yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat, serta instrumental bagi proses transformasi bangsa menuju masyarakat adil, makmur dan berperadaban tinggi 7. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang energi dan SDM; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

VISI : Terwujudnya sektor energi dan sumber daya mineral yang menghasilkan nilai tambah sebagai salah satu sumber kemakmuran rakyat melalui pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan, adil, transparan, bertanggungjawab, efisien serta sesuai dengan standard etika yang tinggi. MISI :

Meningkatkan Kualitas dan kinerja jajaran DESDM yang mencerminkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan, dan akuntabel serta bebas dari KKN. Memelihara serta meningkatkan kontribusi migas, batubara dan mineral bagi penerimaan negara, dalam rangka mempercepat pemulihan dan pembangunan kembali perekonomian nasional dengan tetap mempertimbangkan konservasi energi dalam jangka panjang. Merumuskan kebijakan di Sektor ESDM yang kondusif sehingga mampu menciptakan iklim investasi yang kondusif serta berpartisipasi meningkatkan kinerja BUMN yang efisien dan produktif dalam rangka menunjang pembangunan nasional secara optimal. Meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan sumber energi dan tenaga listrik yang terjangkau masyarakat, ramah lingkungan dan secara berkelanjutan. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan energi dan listrik.

Memelihara dan menjamin tersedianya pasokan energi dan tenaga listrik dan bahan baku bagi sektor industri dalam negeri. Mengembangkan, menyesuaikan dan menyusun perangkat regulasi sektor ESDM sesuai tuntutan Jaman dan perkembangan lingkungan yang sekaligus diselaraskan dengan kebijakan otonomi daerah. Membangun dan meningkatkan kesadarn nasional untuk melakukan konservasi, optimalisasi dan diversifikasi mineral dan energi. Memelihara dan meningkatkan kerjasama internasional untuk menunjang kepentingan ekonomi nasional, alih teknologi dan peningkatan sumber daya manusia.

8. Menteri Perindustrian Departemen Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang perindustrian. Departemen Perindustrian menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang perindustrian; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

9. Menteri Perdagangan Departemen Perdagangan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang perdagangan. Departemen Perdagangan menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang perdagangan; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

10. Menteri Pertanian Departemen Pertanian mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang pertanian. Departemen Pertanian menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan

kebijakan teknis di bidang pertanian; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

11. Menteri Kehutanan VISI visi pembangunan kehutanan ditetapkan sebagai berikut : Terwujudnya Penyelenggaraan Kehutanan untuk Menjamin Kelestarian Hutan dan Peningkatan Kemakmuran Rakyat. Berdasarkan visi tersebut, Departemen Kehutanan menyelenggarakan pengurusan hutan untuk memperoleh manfaat yang optimal dan lestari serta untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan. Sasaran prioritas pencapaian visi jangka menengah Departemen Kehutanan (2005-2009) sebagai berikut:

Pemberantasan pencurian kayu dan perdagangan kayu illegal; Penerapan prinsip pengelolaan hutan lestari antara lain dengan membangun minimal 1 (satu) Unit Pengelolaan Hutan di setiap provinsi; Pembangunan hutan tanaman seluas 5 juta Ha dan rehabilitasi hutan dan lahan seluas 5 juta Ha; Pembentukan 20 unit Taman Nasional mandiri; Peningkatan pendapatan masyarakat di dalam dan sekitar hutan sebesar 30 %; Pengukuhan kawasan hutan minimal 30 % dari luas kawasan hutan yang ada.

MISI Berdasarkan UU No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan dan UU No. 5 tahun 1990 tentang Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta persetujuan DPR-RI periode 2004-2009 tanggal 1 Desember 2004 misi Departemen Kehutanan dalam pembangunan kehutanan ditetapkan sebagai berikut :

Menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran yang proporsional; Mengoptimalkan aneka fungsi hutan dan ekosistem perairan yang meliputi fungsi konservasi, lindung dan produksi kayu, non kayu dan jasa lingkungan untuk mencapai manfaat lingkungan sosial, budaya dan ekonomi yang seimbang dan lestari; Meningkatkan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS); Mendorong peran serta masyarakat; Menjamin distribusi manfaat yang berkeadilan dan berkelanjutan;

Memantapkan koordinasi antara pusat dan daerah.

12. Menteri Perhubungan Departemen Perhubungan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang perhubungan. Departemen Perhubungan dan Telekomuniasi menyeleng-garakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang perhubungan; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

VISI: Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah; MISI:

Mempertahankan tingkat jasa pelayanan sarana dan prasarana perhubungan; Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang sarana dan prasarana perhubungan; Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa perhubungan; Meningkatkan kualitas pelayanan jasa perhubungan yang handal dan memberikan nilai tambah;

13. Menteri Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang kelautan dan perikanan; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

VISI pembangunan kelautan dan perikanan adalah : Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang lestari dan

bertanggung jawab bagi kesatuan dan kesejahteraan anak bangsa. MISIi pembangunan sektor kelautan dan perikanan adalah :

Peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan, pembudidaya ikan dan masyarakat pesisir lainnya. Peningkatan peran sektar kelautan dan perikanan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. Pemeliharaan dan peningkatan daya dukung serta kualitas lingkungan perairan tawar, pesisir, pulau-pulau kecil dan lautan. Peningkatan kecerdasan dan kesehatan bangsa melalui peningkatan konsumsi ikan. Peningkatan peran laut sebagai pemersatu bangsa dan peningkatan budaya bahari bangsa Indonesia.

14. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang kelautan dan perikanan; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

15. Menteri Pekerjaan Umum Departemen Pekerjaan Umum mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum. Departemen Pekerjaan Umum menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang pekerjaan Umum; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

16. Menteri Kesehatan Departemen Kesehatan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang kesehatan.

Departemen Kesehatan menyelenggarakan fungsi :


perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang kesehatan; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

17. Menteri Pendidikan Nasional Departemen Pendidikan Nasional mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang pendidikan nasional. Departemen Pendidikan Nasional menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang pendidikan nasional; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

VISI: Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berakhlak, berkeahlian, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berdasarkan hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin. MISI: Untuk mewujudkan visi pendidikan nasional, pemuda, dan olahraga ditetapkan misi yang menjadi sasaran pembangunan pendidikan nasional, pemuda, dan olahraga, yaitu sebagai berikut:

Mewujudkan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan berkualitas guna mewujudkan bangsa yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, disiplin, bertanggungjawab, terampil, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Mewujudkan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kretaif, dan berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi. Meningkatkan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-

hari untuk mewujudkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan, dan mantapnya persaudaraan antarumat beragama yang berakhlak mulia, toleran, rukun, dan damai. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif, mandiri, maju, berdaya saing, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan dalam rangka memberdayakan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional terutama pengusaha kecil, menengah, dan koperasi.

18. Menteri Sosial Departemen Sosial mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang sosial. Departemen Sosial menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang sosial; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

19. Menteri Agama Departemen Agama mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang keagamaan. Departemen Agama menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang keagamaan; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

20. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata; pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi

tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

21. Menteri Komunikasi dan Informatika Departemen Komunikasi dan Informatika membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika. Departemen Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi :

perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya; pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

VISI : Terwujudnya masyarakat informasi yang sejahtera melalui penyelenggaraan komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. MISI :

Meningkatkan kapasitas layanan informasi dan pemberdayaan potensi masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat berbudaya informasi. Meningkatkan daya jangkau infrastruktur pos, komunikasi dan informatika untuk memperluas aksesibilitas masyarakat terhadap informasi dalam rangka mengurangi kesenjangan informasi. Mendorong peningkatan aplikasi layanan publik dan industri aplikasi telematika dalam rangka meningkatkan nilai tambah layanan dan industri aplikasi. Mengembangkan standardisasi dan sertifikasi dalam rangka menciptakan iklim usaha yang konstruktif dan kondusif di bidang industri komunikasi dan informatika. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan serta pemberdayaan lembaga komunikasi dan informatika pemerintah dan masyarakat. Mendorong peranan media massa dalam rangka meningkatkan informasi yang beretika dan bertanggung jawab serta memberikan nilai tambah pembangunan bangsa. Meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan dalam rangka menciptakan kemandirian dan daya saing bidang komunikasi dan informatika. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang

komunikasi dan informatika dalam rangka meningkatkan literasi dan profesionalisme. Meningkatkan peran serta aktif Indonesia dalam berbagai fora internasional di bidang komunikasi dan informatika dalam rangka meningkatkan citra positif bangsa dan negara. Meningkatkan kualitas pengawasan menuju terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance).

ISI DAN MISI CALON KEPALA DESA

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ......... Tanggal lahir : ......... Alamat : .......... Kec :.................... Dengan rahmat Allah SWT bahwa jika saya terpilih oleh masyarakat cenggini menjadi Kepala Desa Cenggini Kec. Balapulang Kab. Tegal periode 2013-2018,saya akan melaksanakan aspirasi serta ide gagasan masyarakat cenggini yang tersurat dalam Visi Misi berikut ini: VISI Hadir lebih dekat melayani masyarakat serta Menuju Desa Cenggini yang bermartabat dan menjunjung tinggi nilai norma dalam bermasyarakat MISI 1. Pembangunan Fisik a. Adanya transparansi dalam Alokasi Dana Desa (ADD),dimaksudkan guna setiap warga masyarakat cenggini mengetahui setiap ADD setiap tahun b. Alokasi Dana Desa (ADD) dalam alokasi fisik,akan di implementasikan dengan cara pembentukan Tim Pelaksana Kerja Desa (TPKD) sehingga kontrol masyarakat lebih mudah c. Melaksanakan pembangunan dengan sebenarnya yang berpedoman pada Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang didahului oleh musaywarah mufakat dari masyarakat Cenggini d. Pemberdayaan masyarakat yang didanai oleh pemerintah melalui program PNPM Mandiri Pedesaan dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan mengedepankan aspirasi serta musyawarah mufakat dari masyarakat Cenggini e. Diusahakan semaksimal mungkin pembangunan fisik Desa cenggini di lakukan atas pendapatan asli Desa Cenggini jika tidak ada alokasi dana dari pemerintah di sektor tertentu yang dimaksud,sehingga proses pembangunan dari masyarakat,oleh masyarakat,untuk masyarakat Cenggini dapat terealisasi 2. Pembangunan Non Fisik 2.1 Kehidupan Beragama a. Peningkatan aktifitas kehidupan beragama,baik mengoptimalkan jamiahan ataupun acara talim dalam masyarakat b. Meningkatkan kerukunan serta toleransi dalam beragama,sehingga kehidupan yang nyaman dapat terwujud c. Menjaga serta melanjutkan sepenuhnya aktifitas beragama yang telah menjadi tradisi serta kebiasaan yang telah disepakati oleh masyarakat Cenggini 2.2 Birokrasi Pemerintahan Desa

1. penataan kembali birokrasi pemerintah desa jika diperlukan guna pelayanan serta kepuasan pelayanan terhadap masyarakat Cenggini 2. Pengoptimalisasikan tugas,wewenang serta fungsi struktural pemerintahan desa 3. Pelayanan yang lebih dekat serta mudah terhadap kepentingan masyarakat 4. Adanya sinkronisasi serta komitmen kepuasan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah desa serta jajaranya 5. Lebih dekat serta kerja sama yang baik dengan BPD selaku mitra kerja Kepala Desa serta lembaga Desa yang lain sehingga Jalanya pemerintahan Desa lebih dapat terkontor 2.3 Sosial Kemasyarakatan a) Peningkatan peran serta tugas pemuda dalam masyarakat b) Pemberdayaan pemuda dalam olahraga sehingga diharapkan prestasi dari pemudapemudi Desa Cenggini yang mengharumkan Desa Cenggini pada umumnya c) Mengedepankan musyawarah mufakat antar anggota masyarakat d) Bekerja sama dengan tokoh masyarakat,pemuda,serta tokoh agama dalam membina serta berkehidupan masyarakat yang lebih baik,yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45 sebagai jati diri bangsa

You might also like