Professional Documents
Culture Documents
Nama Jabatan Nama Pejabat Masa Kerja di Jabatan ini Jabatan Atasan Lokasi : Kepala Sekolah TK : : : Ketua Yayasan Taman Kanak Kanak : Bekasi
IDENTITAS ANALIS DAN TANGGAL PENGUMPULAN DATA Nama Analis : J. Asfirotun dan Asteria Elanda K
TUGAS
Kepala Sekolah bertugas menggerakkan, mempengaruhi, mengajak, memberi motivasi, mendorong, serta mengarahkan orang di dalam organisasi atau lembaga pendidikan seperti guru, siswa, dan staf lainnya untuk menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya dan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Kepala sekolah harus mampu memobilisir sumber daya sekolah meliputi teknis dan administrasi pendidikan, lintas program dan lintas sektoral dengan mendayagunakan sumber-sumber yang ada di sekolah agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Memperbaiki kualitas pendidikan dengan memberikan bimbingan kepada guru agar mutu proses belajar mengajar dapat meningkat sehingga hasil belajar siswa pun akan meningkat pula. Merciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, tertib, lancar, dan efektif. Tugas yang lain adalah merencanakan, mengorganisir, meng-koordinir, melakukan komunikasi, mempengaruhi, dan mengadakan evaluasi. Mengelola pengajaran dan kurikulum, mengelola siswa, mengelola personalia, mengelola fasilitas dan lingkungan sekolah, mengelola hubungan sekolah dan masyarakat, serta organisasi dan struktur sekolah.
Selain itu, tugas kepala sekolah di bidang administrasi meliputi pengelolaan pengajaran, kesiswaan, kepegawaian, keuangan, sarana-prasarana, dan hubungan sekolah masyarakat. Tugas dan peran kepala sekolah yang berkenaan dengan manajemen kurikulum terdapat pada kompetensi manajerial, yaitu menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan, mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan, memimpin sekolah dalam rangka mendayagunakan sumber daya sekolah secara optimal, mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajar yang efektif, mencipatakan budaya dan ilkim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik, mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal, mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pemberdayagunaan secara optimal, mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka pendirian dukungan ide, sumber belajar dan pembinaan sekolah, mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan
kapasitas peserta didik, mengelola pengembangan kuirkulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional, mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsif pengelolaan yang akuntabel, transparan dan efesien, mengelola
ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah, mengelola unit layanan sekolah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah, mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan, memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah, melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjut. Penegasan terhadap eksistensi seorang kepala sekolah sebagai manajer dalam suatu lembaga pendidikan dapat dinilai dari kompetensi mengelola kelembagaan yang mencakup menyusun system administrasi kepala sekolah, mengembangkan kebijakan operasional sekolah, mengembangkan pengaturan sekolah yang berkaitan kualifikasi, spesifikasi, prosedur kerja, pedoman kerja,petunjuk kerja dsb, melakukan analisis kelembagaan untuk menghasilkan struktur organisasi yang efisien dan efektif, dan mengambangkan unit-unit organisasi sekolah atas dasar fungsi.
Tanggung Jawab Pengawasan (Langsung dan Tidak Langsung) Tanggung jawab Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak secara langsung melakukan penilaian awal terhadap kinerja guru, menganalisis kebutuhan kinerja sekarang dengan kinerja standar, menyusun program peningkatan kinerja, melaksanakan program tersebut, melakukan penilaian akhir, dan melakukan refleksi.
PERSYARATAN KERJA
Menurut permendiknas nomer 13 tahun 2007 terdapat beberapa kualifikasi untuk dapat menjadi kepala sekolah yaitu kualifikasi umum dan kualifikasi khusus : 1. Kualifikasi umum kepala sekolah Taman Kanak-kanak adalah sebagai berikut: Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya 56 tahun. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) & bagi Non PNS disertakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang. 2. Kualifikasi khusus kepala sekolah Taman Kanak-kanak meliputi: Berstatus sebagai guru TK/RA. Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru TK/RA. Memiliki sertifikat kepala TK/RA yang diterbitkan oleh lembaga yang telah ditetapkan pemerintah. Persyaratan dalam Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 Tentang Syarat-syarat Kepala Sekolah pasal 2, yaitu: 1. Persyaratan umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi : Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Berusia setinggi-tingginya 56 (lima puluh enam) tahun pada waktu pengangkatan pertama sebagai kepala sekolah;
Sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat keterangan dari dokter Pemerintah; Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin sedang dan/atau berat sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Memiliki sertifikat pendidik; Memiliki golongan ruang serendah-rendahnya III/c bagi guru pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi guru bukan PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang dibuktikan dengan SK inpasing;
Memperoleh nilai amat baik untuk unsur kesetiaan dan nilai baik untuk unsur penilaian lainnya sebagai guru dalam daftar penilaian prestasi pegawai (DP3) bagi PNS atau penilaian yang sejenis DP3 bagi bukan PNS dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan
Memperoleh nilai baik untuk penilaian kinerja sebagai guru dalam 2 (dua) tahun terakhir.
2.
Persyaratan khusus: Berstatus sebagai guru pada jenis atau jenjang sekolah yang sesuai dengan sekolah tempat yang bersangkutan akan diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah; Memiliki sertifikat kepala sekolah/madrasah pada jenis dan jenjang yang sesuai dengan pengalamannya sebagai pendidik yang diterbitkan oleh lembaga yang ditunjuk dan ditetapkan Direktur Jenderal.
3.
Khusus bagi guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah Indonesia luar negeri, selain memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) butir a dan b juga harus memenuhi persyaratan khusus tambahan sebagai berikut: Mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan atau bahasa negara dimana yang bersangkutan bertugas; Mempunyai wawasan luas tentang seni dan budaya Indonesia sehingga dapat mengenalkan dan mengangkat citra Indonesia di tengah-tengah pergaulan internasional
PENDIDIKAN FORMAL ATAU SETARA Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D-4) kependidikan/non kependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi. KEMAMPUAN Kemampuan untuk menjalankan tanggungjawab yang diserahkan kepadanya selaku unit kehadiran murid. Mampu untuk menerapkan keterampilan-keterampilan
konseptual,manusiawi, dan teknis pada kedudukan jenis ini. Mampu untuk memotivasi para bawahan untuk bekerja sama secara sukarela dalam mencapai maksud-maksud unit dan organisasi. Mampu untuk memahami implikasi-implikasi dari perubahan sosial, ekonomis, politik, dan edukasional. Menurut PERMEN DINKNAS No 13 tahun 2007 tentang Standar kepala sekolah, kepala sekolah harus memiliki kompetensi atau kemampuan yang meliputi dimensi kompetensi kepribadian,manajerial, kewirausahaan supervisi dan sosial. Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah menyangkut mencipatakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah, bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasai pembelajar yang efektif, memilki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pimpinan sekolah, pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah, memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar peserta didik. Supervisi menyangkut merencanakan program supervise akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, melaksanakan supervise akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat, menindaklanjuti hasil supervise akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. Sosial yang menyangkut bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah, berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain. Kepala Sekolah juga harus mampu mengakomodasi tiga jenis keterampilan baik secara perjenis maupun secara terintegrasi tercermin dalam mekanisme kerja adminsitrasi sekolah sebagai proses sosial, yaitu keterampilan teknis (technical skill), keterampilan melakukan hubungan-hubungan kemanusiaan (human skill), dan keterampilan konseptual (conceptual skill).
9. Melakukan peran sebagai inovator, kepala sekolah adalah pribadi yang dinamis dan kreatif yang tidak terjebak dalam rutinitas. Meliputi tugas melaksanakan reformasi (perubahan untuk lebih baik) dan melaksanakan kebijakan terkini di bidang pendidikan. 10. Melakukan peran sebagai motivator, kepala sekolah harus mampu memberi dorongan sehingga seluruh komponen pendidikan dapat berkembang secara profesional. Meliputi tugas mengatur lingkungan kerja (fisik), mengatur suasana kerja/belajar, dan memberi keputusan kepada warga sekolah. 11. Melakukan peran sebagai wirausaha, kepala sekolah berperan untuk melihat adanya peluang dan memanfaatkan peluang untuk kepentingan sekolah. Meliputi tugas menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah, bekerja keras untuk mencapai hasil yang efektif, dan memotivasi yang kuat untuk mencapai sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.