You are on page 1of 1

Pidato II

Assalamualakum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT yang menguasai seluruh alam. Rahmat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada seorang Nabi yang tidak akan ada Nabi sesudahnya, yakni Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabatnya serta kepada seluruh umatnya yang hatinya selalu di hiasi rasa cinta untuk selalu menjalankan perintahnya.

Dewan juri yang ananda hormati, teman-teman yang ananda cintai dan hadirin yang berbahagia.
Pada kesempatan yang indah ini perkenankanlah ananda menyampaikan pidato yang berjudul

Mensyukuri Nikmat Allah


Teman-teman, siapa yang tahu arti syukur itu..? Arti syukur adalah berterima kasih dan memuji si pemberi nikmat yaitu Allah SWT baik secara langsung maupun tidak secara langsung atas karunia dan kebaikan dari Allah. Pengungkapan rasa syukur meliputi tiga hal yaitu : Teman-teman..! ingin tahu kan? Yang pertama, Mengakui nikmat dalam batin. Artinya kita meyakini bahwa apa saja yang telah kita rasakan, baik yang berbentuk jasmani maupun rohani, itu adalah dari Allah SWT. Adapun yang selanjunya adalah membicarakan secara lahir atau lisan yang artinya kita senantiasa mengingat dan menyebut-nyebut kemurahan dan kenikmatan Allah yang telah diberikan kepada kita. Hal ini sesuai firman Allah dalam Al-Quran surat Ad-Dhuha ayat 11 yang bunyinya Wa amma binikmati robbika fa haddits yang artinya Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya. Teman-teman ingin tahu yang terakhir? Cara besyukur yang ketiga adalah menjadikan nikmat karunia Allah sebagai sarana taat kepada Allah. Faktor pertama dan kedua belum mencapai nilai haqiqi apabila faktor yang ketiga ini belum diamalkan. Dan hanya orang-orang yang berimanlah yang bisa bersyukur dengan sebaikbaiknya. Merekalah yang tahu hakikat syukur yang sebenarnya. Kalau kita lihat dan perhatikan di sekitar kita, betapa banyak nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepada hamba-hamba-Nya. Dari nikmat hidup, sarana prasarana penunjang, sampai nikmat yang terbesar yaitu nikmat Iman dan Islam. Dan kalaulah kita hitung nikmat Allah niscaya kita takkan mampu menghitungya. Hal itu karena nikmat Allah sangatlah banyak, sebagaimana Allah berfirman Wa inn taudduu nimatallallohi laatuhsyuuhaa yang artinya dan jikalau kamu menghitung -hitung nikmat Allah, niscaya kamu takkan dapat menghitungnya. Hadirin yang rahmati Allah. Oleh karenanya sepantasnyalah kita selaku hamba Allah yang begitu banyak mendapatkan fasilitas nikmat ini untuk pandai bersyukur atas anugerahnya. Bahkan rasulullah pun tak hentihentinya untuk selalu berdoa dan berusaha untuk menjadi hamba yang selalu bersyukur. Demikian yang dapat saya sampaikan mudah-mudahan bermanfaat dan dapat kita amalkan dalam kehidupan. Amin Yaa Robbal Alamin.

Membajak sawah ketika turun hujan, Kalau ada kata yang salah mohon dimaafkan.
Billahi taufik wal hidayah, wa ridho wal inayah. Wasalamualaikum Wr. Wb.

You might also like