Professional Documents
Culture Documents
Dr. dr. Mgs. Irsan Saleh, M.Biomed Bagian Farmakologi FK Unsri Palembang
Dialah Allah, yang menciptakan segala yang ada di bumi untuk kamu (QS Al baqarah [2]:29)
dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.. (QS Al Arof [7]:157)
Rumah Lebah
Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan!, sesungguhnya syetan itu musuh yang nyata bagi kamu
(Q.S. Al
Baqarah: 168)
Q.S. Al
Baqarah : 168, 173, 219; Q.S. Al Maidah: 3,4, 94; Q.S. Al Anam: 121, 145; Q.S. An Nahl: 67; Q.S. An Nisa: 43.
PENGARUH MAKANAN: 1. Tumbuh Kembang fisik & kecerdasan otak 2. Pada sifat dan perilaku 3. Perkembangan janin anak 4. Diterima atau ditolaknya doa 5. Pengaruh pada kehidupan dunia akherat
Barangsiapa yang hidup dari makanan yang serba halal, maka bersinarlah agamanya, lemah lembut hatinya dan tiada dinding penghalang bagi doa-doanya
Barangsiapa makan makanan yang subhat, samarlah agamanya dan gelaplah hatinya..
Barangsiapa memakan barang yang haram, hatinya menjadi mati, agamanya lemah, keyakinannya kurang & Allah menutup pintu doanya dan ibadahnya sangat sedikit
H.R. Ali r.a.
MAKANAN- MINUMAN YANG DIHARAMKAN 1. FAKTOR EKSTERNAL 2. FAKTOR INTERNAL Dasar : Quran, Hadits
BANGKAI, DARAH, BABI, SEMBELIHAN ATAS NAMA SELAIN ALLAH, SEMBELIHAN UNTUK BERHALA (Al-Baqoroh: 173 dan Al Maidah: 3) KHOMR (Al Maidah: 90) SESUATU YANG MEMBAHAYAKAN SEGALA YANG MENJIJIKKAN DAN KOTOR
Penyembelihan :
Penyembelih harus beragama Islam Penyembelih memahami & menjalankan proses
disembelih
Pisau yang digunakan harus tajam setelah penyembelihan, hewan harus mati sempurna dan darah keluar sempurna darah dan bangkai harus dimusnahkan/dikubur
HALAL vs KOSHER
konsumen
1967
ummat
mempromosikan Kosher
Kosher Cetificate
Orang-orang
Muslim 14%, China77%, India 8 %, lainnya +1%. Kantor Pusat Regional untuk 2000 perusahaan multinasional, melayani wilayah Asia
termasuk perusahaan pangan dan pemasok ingredient yang sangat handal sertifikat halal sangat penting dalam bisnis pangan, obat-obatan dan kosmetika.
PARU
EMPEDU
USUS LEMAK
JEROAN
Porcine, rennin, Insulin
ENZIM BULU
Kuas, Sistein
DAGING
TULANG GELATIN
Karbon Aktif Ion Ca. dan P
KULIT
Shortening, sosis, sate, abon, penyedap, bakso, rendang, Bacon, Burger, ham, donat, roti, pangsit
Produksi Keju perlu enzim untuk koagulasi susu enzim rennet dapat berasal dari sapi/babi
Shortening bisa mengandung lemak dari babi Daging penyembelihan dan pemingsanan ? Air minum dalam kemasan karbon aktif asalnya ? bisa dari tulang babi Sosis/bologna dagingnya?, lemaknya?
Vitsin enzimnya?
Bumbu masak masako/sajiku dsb dagingnya ? Roti/donat raginya Ragi padat mengandung, emulsifier ?; anti gumpal ? Anti gumpal spt edible bone phosphate (E542) berasal dari tulang hewan ? magnesium stearat sebagai bahan pelincir pada tablet dapat berasal dari hewan ? atau tumbuhan
L-asam tartrat (E334) gliserol,gliserin (E422) Asam lemak+ derivat(E430-436) edible bone pospat (E 542) asam stearat L-sistein
6 7
dapat dibuat dr hewan dapat dari bulu hewan, rambut manusia wine, alkohol tinggi
vinegar (spirit)
Biskuit
Cake
CONTOH PRODUK YANG MENGGUNAKAN GELATIN Jenis Produk Daging Olahan bakery minuman Fungsi Meningkatkan konsistensi dan stabilitas Bahan pengisi, meningkatkan kelembutan Penjernih, stabilizer
Susus Olahan Memperbaiki tekstur, stabilizer (eks krim, yogurt, dll) Kosmetika Stabilizer emulsi/suspensi pada penyegar, pembersih, sampoo, cat kuku, dll permen Pengenyal, kelembutan
C. Produk Terasi
Penggunaan pewarna bukan untuk makanan tdk boleh
D. Kecap
MSG (vitsin), bumbu pelezat lain
G. Mie
I.
Krupuk
J. Kerupuk Rambak
pencantuman label halal ini bisa dijadikan sebagai salah satu strategi penetrasi pasar, terlebih untuk produk baru.
OBAT
Substansi yang digunakan untuk pencegahan, diagnosis dan pengobatan penyakit pada manusia maupun hewan Suatu bahan atau paduan bahan-bahan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, luka, atau kelainan jasmani dan rohani pada manusia atau hewan, memperelok badan atau bagian badan manusia.
(SK Menkes no 125/Kaab/B.VII/71, tgl 9 Juni 1971)
Obat: Obat tradisional Obat jadi Obat tradisional (obat asli Indonesia): ramuan-ramuan yang diperoleh langsung secara alamiah di Indonesia baik dari tumbuhan, binatang atau mineral, diolah secara sederhana atas dasar pengalaman dan dipergunakan dalam pengobatan tradisional.
(UU no 9 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan ; UU no 7 1096 tentang Farmasi)
Obat jadi adalah obat-obat paten yang tersedia di pasaran, dikemas dalam berbagai bentuk sesuai kegunaannya. Obat paten adalah obat jadi dengan nama dagang terdaftar atas nama si-pembuat atau dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik (SK Menkes no 193/Kaab/B.VII/72, tanggal
21 Agustus 1972
Obat bebas:
Obat yang secara bebas diperjualbelikan di pasaran (toko obat atau apotik)
Obat keras:
Obat yang hanya dapat dibeli di apotik dengan menggunakan resep dokter
Obat bius/narkotik:
Hanya dapat diperoleh dari apotik dengan resep dan penjualannya harus dilaporkan ke Menkes
Obat esensial:
Obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang meliputi obat untuk diagnostik, profilaksis, terapi dan rehabilitasi. Obat esensial, bila telah keamanan dan kemanjurannya telah teruji. Di RI, DOEN (Daftar Obat Esensial Nasional)
Pengembangan obat
C A L O N
O B A T
O B A T
Kelinci
Tikus
Hamster
Uji Praklinik
Anjing
Mencit
Primata
Profil Farmakokinetik
Profil Farmakologi
Uji Praklinik
Keamanan (Safety)
:
: : :
Wajib daftar
Dipersyaratkan keamanan obat Dipersyaratkan keefektifan SK Menkes RI No. 389/Men.Kes/PER/X/80 Pendaftaran Obat Jadi
Sehingga obat tersebut harus tersedia setiap saat dalam jumlah yang mencukupi dan dalam bentuk sediaan yang sesuai untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan.
Program
Obat
1. Jenis obat yang bereda di pasaran sangat banyak 2. Dalam pelayanan kesehatan, umumnya tiap dokter hanya perlu menggunakan beberapa puluh jenis saja 3. Bermanfaat untuk mempermudah penyediaan obat dalam suatu sistem pelayanan kesehatan 4. Efisiensi penggunaan obat perlu ditingkatkan