You are on page 1of 6

Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Source : http://wildan-89.blogspot.com/2011/08/pengaruh-strategi-pembelajaran-dan.

html

Kamis, 04 Agustus 2011


BAB I PENDAHULUAN 1. latar belakang masalah Hasil belajar dari setiap pembelajar berbeda hal itu biasaya disebabkan oleh kemampuan mereka sendiri seperti membaca, menulis, mengingat dll. Perbedaan kemampuan penguasaan tersebut memiliki keterkaitan dengan kemampuan guru di dalam menyampaikan pembelajaran pendekatan dan strategi yang digunakan, sarana dan prasarana belajar, lingkungan, motivasi belajar siswa. Dalam sejarah penyelenggaraan pendidikan di negara kita, tercatat sebanyak lima kali perubahan kurikulum pada tahun 1968, 1975, 1984, 1994, 2004 dan 2006 pada pendidikan dasar dan menengah yang berbarengan dengan perubahan strategi belajar mengajar hal itu yang dapat mempengaruhi prosese belajar mengajar. Suatu Penerapan strategi pembelajaran tertentu harus memperhatikan kebutuhan, karakteristik siswa, tujuan, kemampuan dasar, dan kesukaan belajar memberi kontribusi besar terhadap pemerolehan hasil belajar yang baik. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi tentu berpengaruh kepada tingginya hasil belajar. Sebaliknya, siswa yang memiliki motivasi yang rendah berpengaruh juga pada rendahnya hasil belajar. 2. Rumasan maslah Berdasarkan penjelasan latar belakang yang dirumuskan diatas, berikut ini akan diuraikan tentang rumusan masalah sebagai berikut : 1. Pengertian Hasil belajar? 2. Peran Strategi Belajar? 3. Peran Motivasi belajar?

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Hasil belajar Bebrapa definisi tentang belajar telah banyak dikemukakan oleh para ahli. belajar adalah pengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap baru sebagai interaksi individu dengan informasi dan lingkungan. Lebih jauh Driscoll mengkaji definisi dari dua asumsi; pertama, belajar dipandang sebagai suatu perubahan dalam performa manusia dan kedua, perubahan itu terjadi sebagai hasil dari pengalaman siswa dan interaksinya dengan lingkungan. Belajar juga dipandang sebagai perubahan dalam watak manusia atau kemampuan yang berlangsung selama satu masa yang bukan semata-mata disebakan oleh proses pertumbuhan. Selanjutnya, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah tindakan konkrit yang terdiri atas demonstrasi pengetahuan, keterampilan atau nilai. Sejalan dengan definisi ini, skagitwatershed mendefinisikan hasil belajar dengan berpegang pada tiga kawasan taksonomi Bloom, yakni aspek kognisi yang merujuk pada keterampilan mental atau pengetahuan, afektif yang mengarak pada pertumbuhan daerah perasaan dan emosional atau disebut dengan sikap, dan psikomotorik yang merujuk pada keterampilan fisik atau dikenal dengan keterampilan. Kawasan Kognisi terbagi ke dalam enam kategori yang ditandai dengan kata kunci atau kata kerja operasional; (1) Pengetahuan yang merupakan cara untuk mengingat data dan informasi. Kata kerja operasionalnya mencakup mendefinisikan, menggambarkan, nama/label, menunjukkan, mengidentifikasi, memberi menyusun daftar, memilih, menyatakan, membuat outline. (2) Pemahaman yang merujuk pada memahami fakta-fakta, memahami prinsipprinsip, menafsirkan dan bahan tertulis, menafsirkan akibat. Chart dan kata grafik, kerja menerjemahkan, memperkirakan Sedangkan, operasionalnya adalah mengubah, mempertahankan, menjelaskan, memberikan contoh, meringkas, memprediksi, menyimpulkan, menyalin ulang, dan menggeneralisasl memperluas. (3) Penerapan yang merujuk pada menerapkan konsep dan prinsip pada situasi baru, memecahkan problem, mengkonstruksi chart

dan grafik, menerapkan hukum & teori ke dunia praktis, mendemonstrasikan pengalaman metode dan prosedur yang benar. Sedangkan kata kuncinya adalah mengubah, menjumlah; mendemonstrasikan, menemukan, memodifikasi mengoperasikan, menyiapkan, menunjukkan, menggunakan, menghubungkan, menghasilkan, dan memprediksi. (4) Analisis yang terdiri atas mengenali asumsi tersirat, mengenali kesalahan nalar membedakan antara fakta dan penafsiran, menilai relefansi data, menganalisis struktur kerja (seni, musik, tulisan). Kata kerja operasionalnya adalah memilah-milah, membuat diagram, menunjukkan perbedaan, menyimpulkan, memilih, membandingkan, membuat ilustrasi, menyisihkan, dan mengklasifikasi. (5) Sintesis yang mencakup menyusun tema tulisan secara baik, menyampaikan pidato secara baik, menulis cerita pendek yang kreatif , menyusun (proposal, rencana kerja dan skema), mengintegrasikan hasil pembelajaran dalam problem solving. Kata kerja operasionalnya adalah membuat kategorisasi, mengombinasikan, menghimpun, menyusun, merancang, menghasilkan, mengorganisasikan, memperbaiki, merekonstruksi, memodifikasi,dan menghubungkan. (6) Evaluasi yang terdiri atas menetapkan konsistensi logis dari bahan tertulis, menetapkan kelayakan berdasarkan data, menetapkan nilai kerja berdasarkan kriteria internal, menetapkan nilai kerja berdasarkan standar eksternal yang ekselen. Kata kerja operasionalnya mencakup membandingkan, menyimpulkan, mengontraskan, menjelaskan, menafsirkan, menghargai, mendukung, menjustifikasi, mengkritik, mendukung, menggambarkan, dan menyisihkan. Kawasan kedua, yaitu afeksi yang diri atas lima kategori, yakni (1) Penerimaan yang mencakup mendengarkan dengan perhatian, menunjukkan kesadaran tentang pentingnya belajar , menunjukkan sensitifitas pada problem social, menerima perbedaan ras dan kultur, mengikuti aktivitas belajar. Sedangkan kata kerja operasionalnya memberikan, adalah bertanya, memilih, menjawab, menggambarkan, mengikuti, menempatkan, menunjukkan, duduk dengan tegak, menggunakan, memilah, memberi nama, mengidentifikasi, memegang. (2) Partisipasi yang mencakup mematuhi peraturan sekolah, menyelesaikan tugas rumah, berpartisipasi pada diskusi pelajaran, melakukan secara sukarela, menunjukkan minat, menolong orang lain dengan senang. Kata kerja operasional kategori partisipasi adalah menjawab, menolong, mendiskusikan, memberi salam, membantu, menyelenggarakan, melakukan pelatihan, membaca, menceritakan, memilih, dan menampilkan. (3) Penentuan sikap mencakup mendemostrasikan keyakinan dalam proses demokrasi, menghargai literatur yang baik, menghargai peran sains dalam kehidupan, menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan orang lain, mendemonstrasikan sikap problem solving, mendemonstrasikan komitmen terhadap perbaikan sosial. Kata kerja operasionalnya terdiri atas menyempurnakan, menggambarkan, menjelaskan, mengikuti, mengambil inisiatif, membentuk, mengundang, bergabung, menyampaikan usul, membedakan, melaporkan, berbagi rasa, belajar, dan bekerja. (4) Organisasi yang mencakup mengakui perlunya keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab mengakui peran perencanaan yang sistematis dalam problem solving, bertanggung jawab terhadap tindakan, memformulasikan perencanaan hidup sesuai dengan kemampuan, minat, dan keyakinan. Kata kerja operasionalkategori organisasi adalah menganut, mengatur, mengubah (berubah), mengkombinasikan, membandingkan, menyempurnakan, mempertahankan, menjelaskan, mengidentifikasi, menghubungkan, menyiapkan, mensintesiskan, mengorganisasikan, mengintegrasikan, (5) pembentukan pola hidup mencakup menunjukkan kesadaran diri, mendemonstrasikan kerja mandiri, menggunakan pendekatan objektif dalam problem solving, memelihara kebiasaan hidup sehat, menerapkan pola kerjasama dalam kegiatan kelompok. Kata kerja operasionalnya adalah bertindak,membedakan, menunjukkan, mempengaruhi, memodifikasi, melakukan, berlatih, menanyakan, merevisi, melayani, menyelesaikan (problem), menggunakan, memeriksa, mengusulkan. Kawasan taksonomi ketiga adalah psikomotorik yang mencakup tujuh kategori; (1) Persepsi terdiri atas mengenal kegagalan fungsi melalui suara mesin, menghubungkan musik dengan langkah tarian tertentu, mnghubungkan rasa makanan dengan bumbu yang diperlukan. Kata kerja operasional adalah memilih, menggambarkan, mendeteksi, membedakan, mengidentifikasikan, mengisolasi, menghubungkan, memilah, dan memisahkan. (2) Kesiapan terdiri atas mengetahui urutan langkah, mendemonstrasikan posisi tubuh yang tepat untuk memukul bola, memperlihatkan hasrat untuk mengetik dengan efisien. Kata kerja operasionalnya adalah memulai, menjelaskan, menggerakkan, merespon, memberkan reaksi, mempertunjukkan, mengawali, dan meneruskan. (3) Gerakan terbimbing mencakup melakukan ayunan pukulan golf sebagaimana didemonstrasikan, meniru, menentukan urutan yang terbaik untuk menyiapkan makanan. Kata kerja operasionalnya adalah menyusun, mempertunjukkan, memperbaiki, mengukar, mengikuti, memasang, membongkar, mengukur, dan membuat sketsa. (4) Gerakan terbiasa yang terdiri atas menulis dengan lancer dan terang, mendemonstrasikan gerakan dansa yang sederhana, dan merangkai alat laboratorium. Kata kerja operasional adalah daftar kata yang digunakan sama dengan daftar kata gerakan terbimbing yakni menyusun, mempertunjukkan, memperbaiki, mengukar, mengikuti, memasang, membongkar, mengukur, dan membuat sketsa. (5) Gerakan kompleks yang merujuk pada berketerarnpilan secara lancar, luwes, dan sempurna. Kata kerja operasionalnya adalah menyusun, mempertunjukkan, memperbaiki, mengukar, mengikuti, memasang, membongkar, mengukur, dan membuat sketsa. (6) Penyesuaian pola gerakan mencakup menyesuaikan permainantenis untuk mengcounter serangan musuh, dan menyesuaikan diri. Kata kerja operasionalnya adalah mengadaptasi, merubah, mengatur ulang, merivisi, membuat variasi, mengorganisasi ulang, dan (7) Kreativitas mencakup menciptakan gerakan tarian, menciptakan komposisi musik, merancang sesuatu yang baru. Kata kerja operasionalnya adalah mengatur, mengombinasikan, menyusun, mengonstruksi, merancang, dan menciptakan. Khusus pada kawasan kognisi, terdapat revisi yang dilakukan oleh Anderson dan Kratwohl pada kategori synthesis yang diganti dengan

evaluasi dan ditambahkan menciptakan pada tingkat evaluasi. Dengan demikian, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah kemampuan memperoleh, memproses, dan memproduksi pelajaran sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Kemampuan ini mencakup kompetensi mendengar, berbicara, membaca, dan menulis dan unjuk kerja (performa) yang melibatkan aspek-aspek sosial dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan memperoleh informasi merujuk pada kawasan kognisi, memproses informasi yang diperoleh sebagai kawasan afektif, dan memproduksi informasi sebagai kawasan psikomotorik . 2. Peran Strategi Belajar Strategi belajar adalah teknik, metode, urutan kejadian, media dan peralatan lainnya yang digunakan dalam membelajarkan siswa. strategi belajar merupakan tahapan bagi pembelajar dalam menjadikan mereka agar aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Tahap ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan belajar yang tepat akan menghasilkan kemampuan belajar yang baik dan meningkatkan percaya diri. Menurut Oxford (1990:8), strategi belajar adalah suatu cara pembelajar untuk memperoleh, penyimpanan percobaan, dan pemanfaatan akan informasi yang didapat. Diitambah pula bahwa strategi belajar merupakan suatu aktifitas yang dapat membuat peoses pembelajaran menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih menyenangkan, lebih terarah, lebih efektif, dan lebih mudah untuk digunakan dalam situasi baru. Strategi belajar juga dapat dideskripsikan sebagai komponen umum dari seperangkat materi pembelajaran dan prosedur yang digunakan untuk memperoleh hasil belajar tertentu. Sedangkan yang dimaksud komponen umum (general komponen) adalah suatu kondisi belajar saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Kondisi belajar didambarkan menjadi sembilan kejadian, yakni 1. Menarik perhatian 2. Menjelaskan tujuan belajar kepada siswa 3. Mengingatkan kembali siswa tentang pengetahuan prasyarat 4. Menyajikan materi rangsangan 5. Mempersiapka bibmbingan belajar 6. Menampilkan performa 7. Mempersiapkan umpan balik tentang perbaikan kinerja 8. Mengukur kinerja 9. Memperkuat ingatan Lebih rinci dijelaskan bahwa kegiatan umum strategi pembelajaran menyangkut kegiatan awal, isi tugas, partisipasi siswa dll. Dalam hubungannya dengan strategi pembelajaran terdapat dua pendekatan yang sering digunkan; pendekatan Induktif dan pendekatan Deduktif. a. Pendekatan Induktif Pembelajaran Induktif disebut juga dengan pembelajaran inquiry dan discovery. Pembelajar inquiri berupaya mencari pengetahuan dengan cara menyelidiki dan mengamati sumber baik yang berkaitan dengan upaya pencarian melalui sumber digital dan jaringan meupun yang berkaitan denagan sumber yang ada dikehidupan masnyarakat sehari-hari. Proses metode induktif mengikuti lima langkah, yakni menggambarkan isi, mendefinisikan persoalan, membuat menurut selera tertentu, mendiskusikan isi, dan mendiskusikan pilihan. Di samping itu, yang dimaksudkan dengan strategi pembelajaran induktif adalah suatu strategi yang memulai kegiatan pembelajaran dengan hal-hal yang sifatnya khusus menuju sesuatu yang umum Proses kegiatannya mencakup upaya sistematis untuk memperoleh pengetahuan melalui penyelididkan dan penemuan.. b. Pendekatan Deduktif Pendekatan deduktif adalah suatu pendekatan yang mendasarkan diri pada pandangan bahwa presentasi dari konten yang terstruktur dapat menciptakan pendekatan yang optimal Pendekatan deduktif disebut pula pendekatan langsung (direct instruction). Seperti pengetahuan orang pada umumnya, proses metode induktif selalu berangkat dari hal-hal yang sifatnya khusus menuju sesuatu yang sifatnya umum. Sebaliknya, metode deduktif membangun sesuatu dari konsep umum menuju ke suatu yang khusus. Dalam hal ini Strategi pembelajaran merupakan suatu komponen sistem pembelajaran yang mencakup kegiatan pendahuluan, penyajian,dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan, mencakup gambaran singkat materi, relevansi, dan tujuan yang dipadu dengan metode dan media pembelajaran, serta penggunaan waktu. sedangkan Kegiatan penyajian mencakup uraian materi, contoh, dan latihan yang diberikan plus penggunaan media, metode, dan pemanfaatan waktu. Sementara itu, kegiatan penutup mencakup tes formatif, umpan balik, dan tindak lanjut. Di samping itu yang dimaksud dengan strategi pembelajaran deduktif dalam adalah suatu strategi yang berangkat dari hal-hal yang umum menuju sesuatu yang khusus. Guru dalam kegiatan pembelajarannya mengawali dengan konsep, teori, dan generalisasi dan melanjutkannya dengan contoh-contoh kongkrit. Sedangkan, Menurut Oxford Terdapat dua cara dalam pemanfaatan strategi belajar yang pertama adalah strategi belajar langsung dan strategi belajar tidak langsung. Strategi belajar langsung melibatkan target belajar. Target belajar ini terbagi dalam tiga strategi, yaitu strategi memori, strategi kognisi, dan strategi kompensasi.. strategi memori atau pengingat mencakup belajar bahasa, pemanfatan gambar-gambar dalam belajar, dan termasuk didalamnya adalah strategi belajar suara atau gerakan. Strategi kognisi adalah strategi yang penting dalam mempelajari pelajaran. Strategi ini sangat bervariasi dari pengulangan sampai pada aktifitas merangkum. Para pembelajar sering tidak memahami pentingnya strategi ini. Deangan kegiatan belajar menggunakan strategi ini , pembelajar akan lebih memahamitentang pembelajaran baik secara tertulis maupun percakapan. Strategi komparasi sangatlah bermanfaat bagi pembelajar yang sedang belajar sedikit. Misalnya. Dengan keterbatasan bahasa dan

pengetahuan pada pelajaran bahasa, siswa akan panic, tidak dapat bicara untuk memastikan kata yang tepat. Dengan strategi kompensasi siswa dapat menggunakan strategi menerka kata atau tata bahasa dan juga dapat menggunakan bantuan bahasa tubuh, menghindari topic yang tidak dikuasai, dan juga dapat menggunakan persamaan kata. Sementara itu strategi secara tidak langdung juga memegang peranan penting dalam belajar. Hal ini disebabkan adanya faktorfaktor yang berhubungan dengan penbelajar pada saat belajar. Faktor-faktor tersebut berhubunagn faktor metakognisi, efektif atau perasaan belajar, dan faktor social pembelajar. Faktor-faktor ini menjadi salah satu startegi belajar. Strategi metakognisi menekankan akan pentingnya pembelajaran untuk memusatkan kosentrasi belajar siswa, menyusun dan merencanakan belajar, dan mengevaluasi cara belajar. Terkadang, pembelajar sibuk dengan materi belajar saja tanpa menyadari bahwa strategi belajarnya seharusnya dirubah atau diperbaiki dengan melihat hasil kemajuan belajarnya. Dengan strategi ini, pembelajar akan menyadari bahwa strategi belajarnya sudah tepat belum. Dalam hal ini pembelajar dapat mengevaluaasi sendiri atau dapat berkonsultasi dengan guru atau mentor dalam mengefaluasi hasil belajarnya. Sedangkan strategi efektif mencakup emosi, sikap, motifasi, dan nilai-nilai dalam proses belajar. Terdapat beberapa cara yang dapat ditempuh oleh siswa untuk mencapai hasil memuaskan dalam hasil belajar.menurut Oxford terdapat tiga cara dalam memanfaatkan strategi efektif ini dalam pembelajaran, yaitu dengan cara mengurangi kecemasan dengan cara mendengarkan musik, tertawa (humor), meditasi setelah belajar dll. Hal itu akan meningkatkan kepercayaan diri dengan peryataan- peryataan positif, menghargai diri sensiri dalam belajar, mengatur suhu emosi sendiri dengan berdiskusi bersama teman, keluarga dll ketika mempunyai masalah. Dengan belajar strategi belajar langsung dan tidak langsung, pembelajar akan dapat belajar dengan optimal dan dapat berhasil. 3. Peran Motivasi Belajar Salah satu teori motivasi yang banyak mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran di berbagai belahan dunia adalah teori yang dikembangkan oleh Abraham Maslow yang dikenal dengan teori Hirarki Kebutuhan. Menurut Cortland kaum Behaviorist percaya bahwa tingkah laku manusia dikontrol oleh faktor lingkungan eksternal seperti kebutuhan dasar manusia yang digambarkan sebagai berikut. Berdasarkan pandangan Maslow tersebut di atas, motivasi dapat mencakup aspek fisiologi, keamanan, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Aspek inilah yang mendorong motivasi seseorang dalam melakukan berbagai kegiatan termasuk dalam belajar. Keller justru mengatakan bahwa faktor eksternal dan internal sama-sama berperan di dalam membangkitkan motivasi dan siswa. Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orng lain , tetapi atas dasar kemauan diri sendiri. Sumber informasi eksternal adalah minat, kesenangan, dan kebutuhan yang berasal dari diri siswa. Sedangkan, Faktor internal timbul sebagai akibat dari luar individu apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswamau melakukan sesuatu (belajar). Faktor ini sangat tergantung pada faktor laur sebagai konskuensi prilaku. Sementara itu menurut Finegan (2004:560) terdapat dua macam motivasi pembelajaran dalam belajar . Pertama, motivasi pelengakap (instrumental motivation) motivasi ini mendukung pembelajar dalam membantu proses belajar dengan cara belajar, menulis dan mendengarkan materi pembelajaran. Motivasi hampir dimiliki oleh setiap siswa karena motivasi ini hanya memerlukan sedikit rangsangan dari luar untuk belajar. Kedua adalah motivasi keseluruhan (integrative motivation). Motivasi ini sangat berbeda dengan motivasi yang pertama dimana motivasi ini lebih kuat bagi pembelajar untuk belajar. Hal itu dikarenakan pembelajar langsun turun kelapangan untuk mempratekkan ilmu yang telah dipelajari. Mau tidak mau pembelajar dihadapkan dengan masnyarakat yang menuntut siswa untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan. Sedangkan, Dalam ARCS model, motivasi dapat dikembangkan melalui unsur-unsur seperti akronim A (Attention atau perhatian), R (Relevance atau relevan), C (Confidencekepercayaan diri), S (satisfaction- kepuasan). Untuk lebih memahami model ARCS, berikut ini akan dijabarkan dalam kategori dan subkategori: 1 Attention Perhatian Membangunkan Persepsi: Apa yang saya harus lakukan untuk membangkitkan minat mereka? Membangkitkan daya Keingintahuan: Bagaimana saya menstimulus rasa keingintahuan mereka? Variabilitas: Bagaimana saya menggunakan berbagai taktik untuk mempertahankan perhatian mereka? 2 Relevance Relevan Orientasi Tujuan: Kesesuaian Motif: Bagaimana saya menemukan kebutuhan mereka? Bagaimana dan kapan saya dapat menyiapkan siswa saya dengan pilihan tugas yang cocok, memberi tanggungjawab, yang dapat mempengaruhi kemampuan matematik mereka? Keterbiasaan: Bagaimana saya dapat merancang pembelajaran yang berorientasi pada pengalaman? 3 Confidence Kepercayaan Diri Persyaratan belajar: Bagaimana saya dapat membantu dalam membangun harapan positif menuju kesuksesan siswa dalam belajar matematika Kesempatan Sukses: Bagaimana pembelajaran dapat meningkatkan keyakinan siswa terhadap kemampuan yang mereka miliki? Kontrol Pribadi: Bagaimana siswa dapat mengetahui bahwa kesuksesan mereka atas dasar usaha dan kemampuan yang mereka miliki? 4 Satisfaction Kepuasan Penguatan Intrinsik: Bagaimana saya dapat menyediakan tempat dan kesempatan yang berarti bagi siswa untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang baru saja mereka peroleh? Hadiah Ekstrinsik: Hadiah apa yang saya persiapkan untuk mempertahankan keberhasilan siswa? Persamaan: Bagaimana saya membantu siswa di dalam mendapatkan perasaan positif

terhadap pencapaian keberhasilan mereka? Dalam kaitannya dengan besar dan kurangnya atau tinggi dan rendahnya motivasi belajar siswa dapat dilihat secara langsung melalui proses kegiatan pembelajaran yang merujuk pada implementasi ARCS model. a. Apakah perhatian siswa kepada materi pembelajaran terfokus atau tidak? Terpusatnya perhatian siswa kepada satu objek akan membawa dampak pada tumbuhnya pemahaman yang mendalam terhadap materi pembelajaran yang disampaiakan. b. Apakah materi pembelajaran berorientasi pada kebutuhan siswa atau tidak? Kesesuaian antara materi pengajaran dengan tingkat kemampuan siswa akan memberikan kemudahan bagi siswa dalam pemperoleh pengetahuan, memperbaiki sikap, dan prilaku. c. Tumbuh dan berkembangnya keyakinan dan kepercayaan diri siswa. belajar ternyata dapat membawa dampak positif terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan siswa, dan bahkan dapat menjadi obat yang mujarab bagi cemerlangnya kehidupan di masa yang akan datang. d. Menguatnya harapan positif terhadap pembelajaran Siswa memiliki keyakinan yang kuat terhadap pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh sehingga dengan kemampuan itu tidak saja mampu menjadikan mahasiswa mudah memperoleh pekerjaan tetapi juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Sementara itu, dalam diri setiap individu terdapat tiga factor yang dapat meningkatkan kemampuan belajar. Pertama adalah pola piker dan sikap. Kedua: adalah kemempuan kita untuk mendayagunakan pikiran kita. Dan yang ketiga adalah disiplin diri dan kegigihan. Jadi, yang dimaksud dengan motivasi adalah segala bentuk dorongan baik yang berasal dari luar (ekternal) maupun yang tumbuh dari dalam diri mahasiswa (internal) yang mengarahkan perhatian, membangun relevansi dan kepercayaan diri, serta menciptakan kepuasan belajar guna memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Dengan demikian suatu ukuran tinggi rendahnya motivasi mahasiswa dapat diukur melalui hadirnya perhatian, menguatnya relevansi, meningkatnya kepercayaan diri, dan tumbuhnya kepuasaan yang diakibatkan oleh pengalaman belajar dan lingkungan. MOTIVATION FOR STUDY Dispite an earlier statement that effort alone will not lead to efficient study, you should not minimize its importance. it is a basic requirement and one of the most difficult to cope with marshaling ones effort presents oblem in motivation. From a future chapter one on learning, you will she the importance of motivation in changing behavior. Learning will not take place unless there is an anderling rason or motive to learn in dealing with techniques for efficient study. We must face the learning problem. Indesd the title of this section might well be learning how to study. If you attach your assignment in a look adoisical fashment doing little more than siting with your book open before you in the hope that something will even tually sick in you are not going to make much progress If solf analysis reveals look of motivation. You should try to determine the couse. What are you goals in life? Is there any relationship between the goals and what you are go doing in scoohl? Are you attenting college simply because your parents wont you to, or because your friend, are in collge? A carful consideration of such quisition will usually lead to answers from wich you can plan an intelelligent attack on your motivation problem.

BAB III KESIMPULAN Dari pembahasan diatas dapat saya ambil kesimpulan diantaranya: hasil belajar adalah kemampuan memperoleh, memproses, dan memproduksi pelajaran sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Sedangkan, Strategi belajar adalah suatu cara pembelajar seperti: teknik, metode, urutan kejadian, media dan peralatan lainnya untuk memperoleh, penyimpanan percobaan, dan pemanfaatan informasi yang didapat agar memperoleh hasil belajar tertentu. Motivasi adalah segala bentuk dorongan baik yang berasal dari luar (ekternal) maupun yang tumbuh dari dalam diri mahasiswa (internal) yang mengarahkan perhatian, membangun relevansi dan kepercayaan diri, serta menciptakan kepuasan belajar guna memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hasil belajar bagi siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan strategi belajar induktif lebih tinggi dari pada mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran melalui strategi belajar deduktif. Hasil belajar bagi siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih unggul dari pada mahasiswa yang memilki motivasi rendah. Terdapat interaksi antara strategi belajar dan motivasi belajar dalam pengaruhnya terhadap hasil belajar.

DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi dan joko prisatyo, SBM Strategi Belajar Mengajar, (Bandung, Pustaka Setia, 1997). Bobbi De Porte and Mike Hiernacki, Quantum Lerning membuat belajar yang yaman dan menyenangkan, (Bandung, Kaifar, 2003). Dimiyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta, Rineka Cipta, 1997). Gilmer, Aplied Psycology secoun editon (by arrangement with Mc Graw-Hill in Newyork), (TMH Edition, New Delhi, 1978). Hamalik Oemar, Psikologi Belajar Mengajar, (Bandung, Sinar Baru, 1992). John W. Santork, Psiklogi Pendidikan edisi dua (Versi terjemahan oleh Tri Wibowo D.S.), (Jakarta, Kencana, 2007). M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung, Pt Remaja Rosdakarya, 2002). Uno Hamzah, Teori Motivasi dan Pengaruhnya, (Jakarta, Pt Bumi aksara, 2008). W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran edisi revisi, (Jakarta, Grasindo, 1996). http://labchool-unj.sch.id/smajkt/publikasi.php?action=artikel&id=i79 http://www.pikiranrakyat.com/cetak/2005/0105/25/0801.htm file:///C:/Documents%20and%20Settings/Toshiba/Desktop/Bloom%27s%20Taxonomy.htm

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR Makalah ini disusun untuk memenuhi salah Satu tugas pada mata kuliah PSIKOLOGI PENDIDIKAN II Dosen Pengampu : Drs. Moh. Irfan Burhani, M. Psi

Disusun oleh : Wildan A. khawasi { 9321 150 07 } SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI KEDIRI STAIN KEDIRI Jurusan Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam 2009

You might also like