Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
A. Pendahuluan
B. Epidemiologi
C. Etiologi
Penyebab kelainan mental ini adalah faktor keturunan (genetik) atau tak jelas
sebabnya (simpleks).keduanya disebut retardasi mental primer. Sedangkan faktor
sekunder disebabkan oleh faktor luar yang berpengaruh terhadap otak bayi dalam
kandungan atau anak-anak.
- Akibat infeksi atau intoksikasi. Dalam Kelompok ini termasuk keadaan retardasi
mental karena kerusakan jaringan otak akibat infeksi intrakranial, karena serum, obat
atau zat toksik lainnya.
- Akibat rudapaksa atau disebabkan fisik lain. Rudapaksa sebelum lahir serta juga
trauma lain, seperti sinar x, bahan kontrasepsi dan usaha melakukan abortus dapat
mengakibatkan kelainan dengan retardasi mental. Rudapaksa sesudah lahir tidak
begitu sering mengakibatkan retardasi mental.
Ternyata gangguan gizi yang berat dan yang berlangsung lama sebelum umur 4
tahun sangat memepngaruhi perkembangan otak dan dapat mengakibatkan retardasi
mental. Keadaan dapat diperbaiki dengan memperbaiki gizi sebelum umur 6 tahun,
sesudah ini biarpun anak itu diberikan makanan bergizi, intelegensi yang rendah itu
sudah sukar ditingkatkan.
- Akibat penyakit otak yang nyata (postnatal). Dalam kelompok ini termasuk
retardasi mental akibat neoplasma (tidak termasuk pertumbuhan sekunder
karena rudapaksa atau peradangan) dan beberapa reaksi sel-sel otak yang
nyata, tetapi yang belum diketahui betul etiologinya (diduga herediter). Reaksi
sel-sel otak ini dapat bersifat degeneratif, infiltratif, radang, proliferatif,
sklerotik atau reparatif.
- Akibat penyakit/pengaruh pranatal yang tidak jelas.
Keadaan ini diketahui sudah ada sejak sebelum lahir, tetapi tidak diketahui
etiologinya, termasuk anomali kranial primer dan defek kogenital yang tidak
diketahui sebabnya.
- Akibat kelainan kromosom. Kelainan kromosom mungkin terdapat dalam
jumlah atau dalam bentuknya.
- Akibat prematuritas. Kelompok ini termasuk retardasi mental yang
berhubungan dengan keadaan bayi pada waktu lahir berat badannya kurang
dari 2500 gram atau dengan masa hamil kurang dari 38 minggu serta tidak
terdapat sebab-sebab lain seperti dalam sub kategori sebelum ini.
- Akibat gangguan jiwa yang berat. Untuk membuat diagnosa ini harus jelas
telah terjadi gangguan jiwa yang berat itu dan tidak terdapat tanda-tanda
patologi otak.
- Akibat deprivasi psikososial. Retardasi mental dapat disebabkan oleh fakor-
faktor biomedik maupun sosiobudaya.
D. Diagnosis
Untuk mendiagnosa retardasi mental dengan tepat, perlu diambil anamnesa dari
orang tua dengan teliti mengenai kehamilan, persalinan dan perkembangan anak. Bila
mungkin dilakukan juga pemeriksaan psikologik, bila perlu diperiksa juga di
laboratorium, diadakan evaluasi pendengaran dan bicara. Observasi psikiatrik
dikerjakan untuk mengetahui adanya gangguan psikiatrik disamping retardasi mental.
Anak-anak dari keluarga yang sangat melarat dengan deprivasi rangsangan yang
berat (retardasi mental ini reversibel bila diberi rangsangan yang baik secara dini).
Kadang-kadang anak dengan gangguan pendengaran atau penglihatan dikira menderita
retardasi mental. Mungkin juga gangguan bicara dan “cerebral palsy” membuat anak
kelihatan terbelakang, biarpun intelegensianya normal. Gangguan emosi dapat
menghambat kemampuan belajar sehingga dikira anak itu bodoh. “early infantile” dan
skizofrenia anak juga sering menunjukkan gejala yang mirip retardasi mental.1
Konseling kepada orang tua dilakukan secara fleksibel dan pragmatis dengan
tujuan antara lain membantu mereka dalam mengatasi frustrasi oleh karena mempunyai
anak dengan retardasi mental. Orang tua sering menghendaki anak diberi obat, oleh
karena itu dapat diberi penerangan bahwa sampai sekarang belum ada obat yang dapat
membuat anak menjadi pandai, hanya ada obat yang dapat membantu pertukaran zat
(metabolisme) sel-sel otak.
Latihan dan Pendidikan
Pendidikan anak dengan retardasi mental secara umum ialah:
Maramis WF. Retardasi Mental dalam Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga
University Press, Surabaya, 1994. Hal: 385-402
Sadock BJ, Sadock VA. Mental Retardation in Kaplan & Sadock’s Synopsis of
Psychiatry, Lippincott & William, London. p:1161-79
Maslim R. Retardasi Mental.dalam Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa-Rujukan
Ringkas dari PPDGJ III. Jakarta. Hal.119-21
Retardasi Mental. Available at: http://www.repubikaonline.com. Accessed on June,14
2005
Mental Retardation. Available at: http://www.ncbdd.cdc.com. Accessed on June,14 2005
Mental Retardation. Available at: http://www.emedicine.com. Accessed on June,14 2005.