You are on page 1of 6

TABEL 1 RINGKASAN APBN, 2010-2011 (miliar rupiah) 2010 LKPP 995.271,5 992.248,5 723.306,7 694.392,1 28.914,5 268.914,5 3.

023,0 1.042.117,2 697.406,4 332.920,2 364.486,2 344.727,6 316.711,4 28.016,2 (16,8) 41.537,5 (46.845,7) (0,7) 91.552,0 96.118,5 (4.566,5) 44.706,3 2011 APBN-P 1.169.914,6 1.165.252,5 878.685,2 831.745,3 46.939,9 286.567,3 4.662,1 1.320.751,3 908.243,4 461.508,0 446.735,4 412.507,9 347.358,6 64.969,3 0,0 (44.252,9) (150.836,7) (2,1) 150.836,7 153.613,3 (2.776,6) 0,0

A. Pendapatan Negara dan Hibah I. Penerimaan Dalam Negeri 1. Penerimaan Perpajakan a. Pajak Dalam Negeri b. Pajak Perdagangan Internasional 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak II. Hibah B. Balanja Negara I. Belanja Pemerintah Pusat 1. K/L 2. Non K/L II. Transfer Ke Daerah 1. Dana Perimbangan 2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian III. Suspen C. Keseinbangan Primer D. Surplus/Defisit Anggaran (A - B) % terhadap PBD E. Pembiayaan I. Pembiayaan Dalam Negeri II. Pembiayaan Luar Negeri (neto) Kelebihan/(Kekurangan) Pembiayaan

Sumber : Data APBN 2010 2011 Kementerian Keuangan Republik Indonesia TABEL 3 BELANJA PEMERITAH PUSAT, 2010-2011 (miliar rupiah)

1.

Belanja Pegawai a. Gaji dan Tunjangan b. Honorarium dan Vakasi c. Kontribusi Sosial

2010 LKPP 148.078,1 80.990,3 14.334,3 52.753,5 97.596,8 80.287,1 88.383,2 61.480,6 26.902,7 192.707,1 139.952,9 52.754,1 70,0 68.611,1 2.681,0 65.930,1 21.673,0 21.673,0 697.406,4

2011 APBN-P 182.874,9 89.736,8 31.024,9 62.113,3 142.825,9 140.952,5 106.583,8 76.613,7 29.970,1 237.194,7 195.288,7 41.906,0 404,9 81.810,4 4.000,0 77.810,4 15.596,2 4.718,7 10.877,4 908.243,4

2. 3. 4.

Belanja Barang Velanja Modal Pembayaran Bunga Utang a. Utang Dalam Negeri b. Utang Luar Negeri

5.

Subsidi a. Energi b. Non Energi

6. 7.

Belanja Hibah Bantuan Sosial a. Penanggulangan Bencana b. Bantuan Melalui K/L

8.

Belanja Lain-lain a. Policy Measures b. Belanja Lainnya c. Penyesuaian Dan Pendidikan Jumlah

Sumber : Data APBN 2010 2011 Kementerian Keuangan Republik Indonesia TABEL 2 PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH, 2010-2011 (miliar rupiah)

I.

Penerimaan Dalam Negeri 1. Penerimaan Perpajakan a. Pajak dalam Negeri i. Pajak Penghasilan 1. PPh Migas 2. PPh Non Migas ii. Pajak Pertambahan Nilai iii.Pajak Bumi dan Bangunan iv. BPHTB v. Cukai vi. Pajak Lainnya b. Pajak Perdagangan Internasional i. Bea Masuk ii. Bea Keluar 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak a. Penerimaan SDA i. Migas 1. Minyak Bumi 2. Gas Alam ii. Non Migas 1. Pertambangan umum 2. Kehutanan 3. Perikanan 4. Pertambangan Panas Bumi b. Bagian Laba BUMN c. PNBP Lainnya d. Pendapatan BLU

2010 LKPP 992.248,5 723.306,7 694.392,1 357.045,5 58.872,7 298.172,8 230.604,9 28.580,6 8.026,4 66.165,9 3.968,8 28.914,5 20.016,8 8.897,7 268.941,9 168.825,4 152.733,2 111.814,9 40.918,3 16.092,2 12.646,8 3.009,7 92,0 343,8 30.096,9 59.428,6 10.590,8 3.023,0 995.271,5

2011 APBN-P 1.165.252,5 878.685,2 831.745,3 431.977,0 65.230,7 366.746,3 298.441,4 29.057,8 68.075,3 4.193,8 46.939,9 21.500,8 25.439,1 286.567,3 191.976,0 173.167,3 123.051,0 50.116,2 18.808,8 15.394,5 2.908,1 150,0 356,1 28.835,8 50.339,4 15.416,0 4.662,1 1.169.914,6

II. Hibah Kelebihan/(Kekurangan) Pembiayaan

Sumber : Data APBN 2010 2011 Kementerian Keuangan Republik Indonesia Presentase Pendapatan Negara dan Hibah

= 17,547% Presentase Belanja Negara

=26,737% Presentase Keseimbangan Primer

=6,537% Presentase Surplus/Defisit Anggaran (A - B)

=221,986% Presentase Pembiayaan

=64,755% Presentase dari pendapatan Negara dan hibah terjadi kenaikan sebesar 17,547%. Memang seriap tahun pendapatan Negara terus meningkat sejak tahun 2006 tercatat hampir 100 miliar pertambahan setiap tahun. Dapat diprediksi bahwa pendapatan pemerintah akan terus meningkat. Kenaikan pendapatan pemerintah ini di dapat dari penerimaan Pajak dan hibah, namun penerimaan dari pajak yang paling banyak, baik dari pajak dalam negeri maupun pajak perdagangan internasional. Kemudian dari presentase belanja begara terdapat juga kenaikan sebesar 26,737%. Kenaikan yang terjadi cukup tinggi dari pada kenaikan pada tahun Belanja Negara tediri dari belanja pemerintah dan pusat, transfer ke daerah, dan suspen. Namun yang paling besar mengeluarkan belanja pada belanja pemerintah pusat.

Keseimbangan primer juga mengalami kenaikan sebesar 6,537%, sedangkan pada surplus/defisit anggaran terjadi kenaikan yang sangat besar yaitu 221,986% data tersebut belum sepenuhnya digunakan karena data yang saya ambil pada 2011 masih dalam proses pada tahun tersebut, jadi masih belum dikurangi. Hal ini juga sama dengan pembiayaan dengan presentase kenaikan 64,755%. Dari data tersebut dapat saya analisis bahwa pada tahun 2011 Dalam APBN, pajak tergolong pendapatan non migas. Jika ditinjau dari susunan atau komponen APBN yang sebagian besarnya pendapatan negara diterima dari sektor pajak, jelas bahwa pajak sangat berpengaruh pada pendapatanIndonesia. Struktur pendapatan negara didominasi sumber-sumber penerimaan dari pos-pos perpajakan, karena Pemerintah lebih memfokuskan menggali sumber-sumber dana di dalam negeri dan menghindari utang luar negeri. itulah maka pada APBN 2011 hibah memiliki jumlah yang paling sedikit daripada sumber pendapatan Negara lainnya. Penerimaan perpajakan didominasi oleh sumber-sumber antara lain pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai barang atau pajak penjualan barang mewah, pajak bumi dan bangunan, penerimaan cukai dll. Dari tahun ke tahun penerimaan/pendapatan negara dari pajak terus meningkat. Ada beberapa alasan mengapa pajak begitu penting bagi APBN yaitu: 1. PPh memberikan sumbangsih yang tidak kecil pada pendapatan negara, hal ini dikarenakan PPh adalah jenis pajak langsung dengan tarif progresif, pajak ditanggung oleh wajib pajak bersangkutan dan besar pajak akan semakin besar bila pendapatan yang diterima juga semakin besar. Pendapatan Negara yang diterima untuk digunakan di APBN 2011 dari pajak penghasilan berjumlah 431.977,0 triliun. 2. Cukai adalah pungutan oleh negara secara tidak langsung kepada konsumen yang menikmati/menggunakan obyek cukai. Obyek cukai pada saat ini adalah cukai hasil tembakau(rokok, cerutu dsb), Minuman mengandung alkohol / Minuman keras. harga sebungkus rokok yang dibeli oleh konsumen sudah mencakup besaran cukai didalamnya. Pada APBN 2011, cukai yang menjadi pendapatan Negara berjumlah 68.075,3 triliun.

3. Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan pada suatu barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen. Indonesia menganut sistem tarif tunggal untuk PPN, yaitu sebesar 10%. Dasar hukum utama yang digunakan untuk penerapan PPN di Indonesia adalah Undang-Undang No. 8/1983 berikut revisinya, yaitu Undang-Undang No. 11/1994 dan Undang-Undang No. 18/2000. Pendapatan negara yang didapat dari Pajak Pertambahan Nilai berjumlah 298.441,4 triliun. 4. Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang dipungut atas tanah atau bangunan bagi orang atau badan yang mempunyai hak dan memiliki manfaat atasnya. Dasar pengenaan pajak dalam PBB adalah Nilai Jual Objek Pajak, yang besarnya ditentukan berdasarkan harga pasar pertahunnya dan ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Pajak Bumi dan Bangunan di pendapatan negara APBN 2011 berjumlah 29.057,8 triliun. Keempat pajak di atas adalah penyumbang terbesar pada pendapatan negara. Masih banyak pajak lainnya, tetapi jumlah kesemua pajak tersebut tetap lebih kecil. Sementara alokasi dana APBN yang didapat dari penerimaan perpajakan, penerimaan bukan pajak dan hibah digunakan untuk belanja negara dan pembiayaan lainnya. belanja negara dalam tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp1.320.7 triliun. Jumlah itu terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp908.2 triliun dan transfer ke daerah Rp412.5 triliun. Menurut jenis belanja, belanja pemerintah pusat terdiri atas belanja pegawai Rp182,8 triliun, belanja barang Rp142,8 triliun, belanja modal Rp140,9 triliun, pembayaran bunga utang Rp106,5 triliun, subsidi sebesar Rp237,2 triliun, belanja hibah Rp404,9 miliar, bantuan sosial Rp81.810,4 triliun, dan belanja lain-lain Rp15,6 triliun.

You might also like