Professional Documents
Culture Documents
Oleh Kelompok 2: Adi Gunarto Wijaya Anna Zulfiqor Anshori Miras Saputra Fitra Mayca Viandara Yuniar Tri Haryadi
LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia peternakan saat ini semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dengan banyak berdirinya peternakan ayam baik pedaging maupun petelur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan konsumsi protein hewani karena harganya yang relatif lebih murah dan mudah didapat dibanding dengan ternak lainnya.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut, maka peternakan ayam harus dapat selalu menyediakan telur yang berkualitas dan dalam jumlah yang stabil agar permintaan dapat terus terpenuhi. Ras atau jenis ayam yang dilakukan pengujian adalah ras Strain Logman. Untuk mengontrol produksi telur ayam tersebut diperlukan suatu metode pengendalian khusus. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi hal tersebut adalah pengendalian pemberian komposisi pakan.
LANGKAH-LANGKAH
FUZZIFIKASI
KNOWLEDGE/RULE BASE
DEFUZZIFIKASI
Kontroller
Mikrokontroller AT89C51
Mixer
Sensor Berat
FUZZIFIKASI
Pada sistem pengendali komposisi pakan ternak ayam ini terdapat dua input yang akan di fuzzifikasikan ke himpunan fuzzy dan menjadi fungsi keanggotaan fuzzy, yaitu: - Kandungan protein (dalam persen) - Kandungan energi (dalam kilo kalori per kilogram) - Berat pakan (dalam gram)
FUZZIFIKASI
Kandungan protein
Dipilih lima buah nilai linguistik untuk input kandungan protein, yaitu Banyak (B), Sedang (SD), Sedikit (S) Banyak = 17% - 21% Sedang = 15,5% - 18% Sedikit = 14,5% - 16%
FUZZIFIKASI
Kandungan energi
Dipilih lima buah nilai linguistik untuk input kandungan energi, yaitu Banyak (B), Sedang (SD), Sedikit (S) Banyak = 2750kkal/kg - 3350kkal/kg Sedang = 2400kkal/kg - 2900kkal/kg Sedikit = 2300kkal/kg - 2500kkal/kg
FUZZIFIKASI
Berat pakan
Dipilih lima buah nilai linguistik untuk output berat pakan, yaitu Ringan (S), Sedang (SD), dan Berat (B) Ringan = 75 gram 90 gram Sedang = 85 gram 105 gram Berat = 100 gram 120 gram
RULE BASE
Tabel di bawah ini adalah rule-rule pernyataan pada sistem pemberian komposisi pakan ternak ayam menggunakan sistem kendali fuzzy logic control yang berjumlah 9 rule.
Protein Energi Banyak Sedang Sedikt Banyak Sedang Sedikit
Ringan
Ringan Sedang
Sedang
Sedang Sedang
Sedang
Berat Berat
DEFUZZIFIKASI
Pada proses defuzzifikasi ini juga terdapat grafik fungsi keanggotaan untuk menentukan batasan dari output fuzzy yang diinginkan. Dipilih tiga buah nilai linguistik untuk menentukan kondisi seperti tampak pada gambar berikut:
KESIMPULAN
Dari hasil pengujian dan analisa penerapan pengendali logika fuzzy pada sistem pemberian pakan ternak ini didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan menggunakan logika fuzzy para peternak ayam petelur jenis strain logman dapat membuat jadwal tentang pemberian pakan yang benar dan efisien. 2. Pengolahan data dengan metode logika fuzzy diharapkan bisa dipakai sebagai patokan untuk mengambil keputusan paling akhir. 3. Dari hasil pengamatan apabila ayam diberi protein rendah ayam akan bertelur selama 1620 menit dan apabila diberi protein tinggi ayam akan bertelur selama 1350 menit. 4. Dengan pemberian protein 17% dan energi metabolisme 2750 kkal/kg dapat menjaga kestabilan ayam untuk bertelur selama 1500 menit.
TERIMA KASIH