You are on page 1of 26

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI TUNGGAL

ANGGARAN DASAR KOPERASI TUNGGAL

BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Koperasi ini bernama Koperasi TUNGGAL yang disingkat dengan KTL, dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Koperasi. 1. 2. 3. Jenis Koperasi ini adalah Koperasi Serba Usaha. Koperasi ini berkedudukan di Jl. Veteran No. 64 Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Jangka waktu berdiri koperasi dimulai sejak tanggal pembentukan Koperasi, sampai dengan jangka waktu yang tidak terbatas, sesuai tujuannya. BAB II LANDASAN, AZAS, TUJUAN PRINSIP Pasal 2 1. 2. Koperasi berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 juga berdasarkan atas azas kekeluargaan. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka terwujudnya masyarakat maju, adil dan makmur. Pasal 3 1. Koperasi melakukan kegiatannya berdasarkan prinisip-prinsip koperasi, yaitu a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

b. Pengelolaan Koperasi dilakukan secara demokratis c. Pembagian Sisa Partisipasi Anggota dan atau Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. d. Pemberian jasa yang terbatas terhadap modal e. Kemandirian f. Pendidikan Koperasi bagi anggota g. Kerjasama antar Koperasi 2. Koperasi sebagai badan usaha dalam melaksanakan usahanya juga menggunakan prinsip-prinsip ekonomi BAB III MAKSUD DAN TUJUAN SERTA BIDANG USAHA Bagian Pertama Maksud dan Tujuan Pasal 4 1. Koperasi bermaksud memenuhi kebutuhan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. 2. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Bagian Kedua Bidang Usaha Pasal 5 Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Koperasi menyelenggarakan usaha sebagai berikut :

1. 2. 3. 4. 5.

Melakukan kegiatan simpan pinjam (Unit Simpan Pinjam) Pengadaan barang-barang konsumsi anggota (consumer goods) Pengadaan dan penjualan barang-barang lain Pendidikan dan pelatihan dibidang perkoperasi, peningkatan skala usaha dan manajemen usaha bagi anggota Kegiatan usaha lainnya yang terkait dengan kebutuhan anggota koperasi maupun untuk peningkatan skala bisnis dengan anggota sesuai dengan keputusan anggota. Pasal 6

1. Kegiatan Unit Simpan Pinjam adalah : a. menghimpun simpanan Koperasi berjangka dan tabungan Koperasi dari anggota dan calon anggota, Koperasi lain dan atau anggotanya. b. memberikan pinjaman kepada anggota, calon anggota, dan atau anggotanya; Dalam memberikan pinjaman Unit Simpan Pinjam wajib memegang teguh prinsip pemberian pinjaman yang sehat dengan memperhatikan penilaian kelayakan dan kemampuan pemohon pinjaman. 2. Kegiatan Unit Simpan Pinjam dalam menangani Koperasi lain dan atau anggotanya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dilakukan berdasarkan perjanjian kerjasama. 3. Untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota, Koperasi dapat membuka jaringan pelayanan simpan pinjam : a. Kantor Cabang yang berfungsi mewakili Kantor Pusat dalam menjalankan kegiatan usaha untuk menghimpun dana dan penyalurannya serta mempunyai wewenang memutuskan pemberian pinjaman; b. Kantor Cabang Pembantu yang berfungsi mewakili Kantor Cabang dalam menjalankan kegiatan usaha untuk menghimpun dana dan penyalurannya serta mempunyai wewenang menerima permohonan pinjaman tetapi tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan pemberian pinjaman; c. Kantor Kas yang berfungsi mewakili Kantor Cabang dalam menjalankan kegiatan usaha untuk menghimpun dana. BAB IV KEANGGOTAAN Bagian Pertama

Anggota Koperasi Pasal 7 1. Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa dari kegiatan usaha yang diselenggarakan Koperasi 2. Setiap anggota harus tunduk pada ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Aturan Rumah Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota 3. Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan cara apapun Pasal 8 Persyaratan untuk menjadi anggota Koperasi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Warga Negara Indonesia Mengerti tentang perkoperasian Bersedia mematuhi ketentuan yang berlaku pada koperasi, sesuai dengan AD/ART Koperasi Sanggup melunasi simpanan pokok yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Koperasi Sanggup membayar simpanan wajib yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Koperasi dan pelaksanaanya diatur dalam ART Koperasi. Menyetujui isi Anggaran Dasar, Aturan Rumah Tangga dan ketentuan yang berlaku di Koperasi.

Pasal 9 1. 2. 3. Keanggotaan dimulai yang dibuktikan dengan adanya catatan dalam Buku Daftar Anggota, dan telah melunasi Simpanan Pokok Berakhirnya keanggotaan dalam Koperasi mulai berlaku dan dibuktikan dengan adanya catatan dalam Buku Daftar Anggota Seseorang yang masuk menjadi anggota Koperasi harus mengajukan surat kepada pengurus, dan selambat-lambatnya dalam waktu satu bulan pengurus harus memberikan jawaban Bilamana pengurus menolak permintaanya menjadi anggota Koperasi, maka yang bersangkutan dapat meminta pertimbangan dalam rapat anggota mendatang

4.

5. 6.

Permintaan berhenti harus diajukan secara tertulis kepada pengurus Seseorang yang diberhentikan dari keanggotaan Koperasi dapat meminta pertimbangan dalam rapat anggota mendatang Pasal 10

Keanggotaan dalam koperasi berakhir apabila anggota koperasi itu : 1. 2. 3. 4. Meninggal dunia, Minta berhenti atas kehendak sendiri Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi syarat keanggotaan atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan Aturan Rumah Tangga Koperasi. Dipecat oleh pengurus karena tidak melaksanakan atau mengindahkan kewajiban sebagai angggota Koperasi, atau karena berbuat yang merugikan Koperasi, baik keuangan maupun nama baik Koperasi. Anggota yang berhenti atau ahli warisnya akan menerima kembali simpanan pokok dan simpanan wajib yang telah dibayarkan dan hak-hak lainya yang ditetapkan dalam Aturan Rumah Tangga atau peraturan khusus lainnya. Pasal 11 Setiap anggota mempunyai hak yang sama terhadap Koperasi, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Memanfaatkan kegiatan usaha pelayanan yang diselenggarakan Koperasi Menghadiri dan berbicara dalam Rapat Anggota Memiliki hak suara yang sama Memilih dan dipilih menjadi Pengurus atau Pengawas Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan koperasi Memperoleh bagian Sisa Partisipasi Anggota dan Sisa Hasil Usaha Pasal 12 Setiap anggota mempunyai kewajiban yang sama terhadap koperasi, yaitu : 1. 2. Membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lainnya yang diputuskan dalam Rapat Anggota Mematuhi ketentuan Anggaran Dasar, Aturan Rumah Tangga, Keputusan Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlakukan bagi koperasi.

5.

3. 4. 5.

Berpartisipasi dalam kegiatan usaha pelayan yang diselenggarakan oleh Koperasi Menanggung kerugian usaha Koperasi secara terbatas maksmial sebesar simpanan pokok dan simpanan wajib. Memelihara semangat kebersamaan dalam rangka kemajuan bersama melalui Koperasi berdasarkan azas kekeluargaan. Pasal 13

1. Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindahtangankan. 2. Dalam hal anggota meninggal dunia, keanggotaanya dapat diteruskan oleh ahli waris yang memenuhi syarat keanggotaan sebagaimana diatur dalam pasal 8. Bagian Kedua Anggota Luar Biasa Pasal 14 Yang dapat masuk menjadi anggota luar biasa ialah penduduk Indonesia yang memenuhi beberapa syarat sebagai berikut : 1. mampu melakukan tindakan hukum (dewasa dan tidak berada dalam perwalian dan sebagainya); 2. mempunyai mata pencaharian yang berkaitan dengan Usaha Angkutan Umum; 3. bertempat tinggal di Negara Kesatuan Republik Indonesia; 4. menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1); 5. menyetujui Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan Koperasi yang berlaku. Pasal 15 1. Seseorang yang masuk menjadi angggota luar biasa harus mengajukan surat permohonan kepada pengurus. 2. Seseorang yang akan berhenti menjadi anggota luar biasa harus mengajukan surat permohonan kepada pengurus; 3. Seseorang yang menjadi anggota luar biasa mulai berlaku hanya dibuktikan dengan catatan dalam buku daftar anggota luar biasa; 4. Seseorang yang menjadi anggota luar biasa mulai berakhir hanya dibuktikan dengan catatan dalam buku daftar anggota luar biasa; 5. Keanggotaan tidak dapat dipindahtangankan kepada orang lain dengan dalih apapun. Pasal 16

Keanggotaan berakhir bilaman anggota luar biasa : 1. 2. 3. 4. meninggal dunia; mnta berhenti atas kehendak sendiri; diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan; diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai anggota luar biasa terutama dalam hal keuangan aatau karena berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi; Pasal 17 Setiap anggota luar biasa mempunyai kewajiban : 1. mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota; 2. berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi; 3. mengembangkan dan memelihara kebersamaan. Pasal 18 Setiap anggota luar biasa mempunyai hak : 1. menghadiri Rapat Anggota; 2. memanfaatkan Koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota luar anggota; 3. anggota luar biasa mempunyai hak bicara dalam Rapat Anggota Tahunan tetapi tidak boleh memilih dan dipilih menjadi Pengurus dan Pengawas Koperasi; 4. anggota Luar Biasa berhak atas Sisa Hasil Usaha sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. BAB V RAPAT ANGGOTA Pasal 19 1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi. 2. Rapat Anggota sah jika yang hadir lebih dari separuh jumlah anggota Koperasi. 3. Jika Rapat Anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini maka rapat ditunda paling lama 7 (tujuh) hari, dan bila pada rapat kedua tetap tidak tercapai syarat tersebut, maka berlaku syarat-syarat seperti rapat dalam keadaan luar biasa. Pasal 20 Rapat anggota menetapkan :

1. 2. 3. 4.

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga; kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi; pemilihan, pengangkatan, pemberhentian Pengurus dan Pengawas; rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan; 5. pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas dalam pelaksanaan tugasnya; 6. pembagian Sisa Hasil Usaha; 7. penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi. Pasal 21 1. Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. 2. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. 3. Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu suara. 4. Rapat Anggota untuk menetapkan Anggaran Dasar harus dihadiri sekurangkurangnya dari jumlah anggota Koperasi dan keputusannya harus disetujui dari jumlah anggota yang hadir. 5. Jika perubahan Anggaran Dasar harus diadakan berhubung dengan ketentuan Undang-undang atau peraturan-peraturan/Ketentuan-ketentuan pelaksanaannya Rapat Anggota sah bila dihadiri dari jumlah anggota Koperasi. 6. Rapat Anggota untuk penggabungan, peleburan, dan pembagian Koperasi harus dihadiri sekurang-kurangnya dari jumlah anggota Koperasi, sedangkan keputusannya harus disetujui oleh sekurang-kurangnya dari jumlah anggota yang hadir; 7. Rapat Anggota untuk pembubaran koperasi harus dihadiri dari jumlah anggota Koperasi, sedangkan keputusannya harus disetujui oleh suara anggota yang hadir. Pasal 22 1. Rapat Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas mengenai pengelolaan Koperasi. 2. Rapat Anggota diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam 1 (satu) tahun. Pasal 23 Segala keputusan Rapat Anggota dicatat dalam sebuah Buku Daftar Berita Acara Rapat Anggota dan ditandatangani oleh Ketua Rapat dan Sekretaris Rapat. Pasal 24

1. Rapat Anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus disebut Rapat Anggota Tahunan diadakan paling lambat 3(tiga) bulan setelah tahun tutup buku. 2. Tanggal dan tempat serta acara Rapat Anggota harus diberitahukan kepada anggota sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum rapat. 3. Undangan Rapat Anggota disertai laporan pertanggungjawaban Pengurus dikirim kepada anggota dalam waktu sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum rapat. 4. Acara dan tata tertib rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dimintakan pengesahan terlebih dahulu dengan Rapat Anggota. Pasal 25 1. Selain Rapat Anggota, Koperasi dapat melakukan Rapat Anggota Luar Biasa. 2. Rapat Anggota luar Biasa dapat diadakan apabila situasi dan kondisi Koperasi dalam keadaan luar biasa dan tidak bisa menunggu diselenggarakan Rapat Anggota. 3. Keadaan luar biasa dalam ayat (2) pasal ini adalah : a) apabila Koperasi berjalan tidak sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga; b) apabila perubahan Anggaran Dasar harus diadakan berhubung ketentuan undang-undang atau peraturan-peraturan/ketentuan-ketentuan pelaksanaannya; c) apabila keadaan Negara atau karena peraturan-peraturan/ketentuanketentuan Penguasa Pusat maupun setempat tidak memungkinkan untuk mengadakan Rapat Anggota. 4. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diadakan : a) atas permintaan tertulis 1/10 dari jumlah anggota; b) atas kehendak Pengurus. 5. Rapat Anggota Luar Biasa diadakan atas permintaan anggota apabila anggota menilai bahwa Pengurus telah melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kepentingan Koperasi dan menimbulkan kerugian terhadap Koperasi. 6. Rapat Anggota Luar Biasa diadakan atas kehendak Pengurus untuk kepentingan pengembangan Koperasi. 7. Rapat Anggota Luar Biasa mempunyai wewenang yang sama dengan wewenang Rapat Anggota sebagaimana dimaksud dalam pasal 18. 8. Rapat Anggota Luar Biasa sah bila dihadiri 20% dari jumlah anggota Koperasi.

BAB VI PENGELOLAAN Bagian Pertama Pengurus Pasal 26 1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota. 2. Pengurus merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota. 3. Susunan dan nama anggota Pengurus dicatat dalam buku daftar pengurus. 4. Susunan Pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang. 5. Setiap anggota Pengurus tidak diperbolehkan merangkap sebagai Pengawas. 6. Pengurus koperasi tidak boleh merangkap sebagai Pengurus Koperasi lain yang sejenis. Pasal 27 1. Masa jabatan pengurus 3 (tiga) tahun, terhitung sejak tanggal menerima tugas dan jabatan sebagai Pengurus, yang dibuktikan dengan Berita Acara dan berakhir pada tanggal penyerahan tugas dan jabatan sebagai Pengurus kepada Pengurus yang terpilih yang dibuktikan dengan berita acara 2. Anggota Pengurus yang telah habis masa jabatannya dapat dipilih kembali maksimal 2 (dua) periode berturut-turut. 3. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi anggota Pengurus adalah sebagai berikut : a. anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8; b. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945; c. mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja;

BAB I. NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WILAYAH KERJA Pasal 1 1. Koperasi ini bernama Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat. 2. Koperasi berkedudukan di Jl. Asemgede Komplek Ruko Krangkungan No. 22 Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. 3. Wilayah kerja meliputi seluruh wilayah Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istemewa Yogyakarta. 4. Koperasi dalam pengembangan jaringan pelayanan dan usaha dapat membuka Cabang Pembantu dan Kas / Perwakilan diseluruh wilayah kerja Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat atas persetujuan dan keputusan Rapat Anggota. BAB II. Bagian Pertama : KEANGGOTAAN Pasal 2 1. Anggota Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal wat Tamwil Bina Artha Ummat adalah warga perorangan yang berdomisili di wilayah Negara Kesatuan

2. 3. 4. 5.

6.

Republik Indonesia yang mendaftarkan diri menjadi anggota dan diterima serta disetujui oleh pengurus. Anggota adalah warga perorangan yang telah melunasi Simpanan Pokok Anggota sebesar Rp. 10.000,00(sepuluh ribu rupiah) dan Simpanan wajib Rp. 3.000,00 (tiga ribu rupiah). Permintaan menjadi anggota diajukan secara tertulis / lisan oleh warga perorangan kepada pengurus Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat. Permintaan menjadi anggota harus menyertakan keterangan data diri sesuai dengan kartu tanda penduduk yang masih berlaku. Atas Permintaan menjadi anggota tersebut seperti dalam Pasal 2 ini, Pengurus Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat memberikan keputusan dalam tenggang waktu paling lama 6 bulan dan disampaikan segera kepada pendaftar. Pendaftar yang diterima, dicatat dalam buku daftar anggota pengurus Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat. Pasal 3

Anggota wajib secara aktif mengembangkan KSU SYARIAH BMT Bina Artha Ummat dengan cara: 1. Ikut aktif di semua atau salah satu kegiatan unit usaha Koperasi. 2. Menyampaikan pendapat yang menurutnya bisa menghambat dan atau merugikan koperasi. Pasal 4 Anggota yang melalaikan kewajibannya dengan tidak membayar simpanan wajib selama satu tahun dapat diberhentikan keanggotannya oleh pengurus. Pasal 5 1. Keanggotaan koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat berakhir apabila : o Secara tertulis anggota mengajukan kepada pengurus perihal pengunduran diri beserta alasannya. o Permintaan berhenti tersebut di putuskan oleh pengurus selambatlambatnya 3 (tiga) bulan sejak menerima surat permintaan tersebut. o Pemberhentian oleh pengurus karena tidak memenuhi syarat-sayarat sebagai anggota dan atau melakukan aktivitas yang merugikan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat. 2. Anggota yang diberhentikan oleh pengurus kehilangan hak dan kewajibannya sejak adanya pemberhentian tersebut. 3. Anggota yang telah diberhentikan akan memperoleh kembali semua simpanan dan haknya setelah neraca dan laporan keuangan akhir tahun disyahkan oleh

anggota dengan mempertimbangkan kewajibannya kepada Koperasi Serba Usaha Syariah Bina Artha Ummat. 4. Anggota yang telah berhenti dan dikeluarkan oleh pengurus dapat menjadi anggota kembali dengan mendaftarkan diri sebagai anggota baru lagi dan membuat pernyataan sanggup memenuhi ketentuan yang berlaku. Bagian Kedua : ANGGOTA LUAR BIASA Pasal 6 1. Anggota luar biasa adalah warga perorangan yang berdomisili atau bertempat tinggal diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Anggota luar biasa adalah warga perorangan yang telah melunasi simpanan pokok anggota. 3. Hak dan Kewajiban anggota luar biasa tertuang dalam Aanggaran Dasar KSU Syariah BMT Bina Artha Ummat. 4. Permintaan menjadi anggota luar biasa diajukan secara tertulis dan diajukan kepada pengurus KSU Syariah BMT Bina Artha Ummat. 5. Permintaan menjadi anggota luar biasa harus menyertakan data diri sesuai dengan kartu tanda penduduk yang masih berlaku. 6. Pengurus KSU Syariah BMT Bina Artha Ummat memberikan keputusan dalam tenggang waktu paling lama 6 bulan dan segera disampaikan kepada pendaftar. 7. Pendaftar yang diterima dicatat dalam buku daftar anggota luar biasa KSU Syariah BMT Bina Artha Ummat. Pasal 7 1. Rapat anggota tahunan KSU BMT Bina Artha Ummat wajib diikuti oleh anggota sebagai peserta. 2. Sifat anggota sebagai peserta rapat anggota tahunan adalah individual dan tidak dapat diwakilkan. 3. Anggota luar biasa bisa diundang pengurus untuk mengikuti RAT. 4. Anggota yang berhak mengikuti RAT KSU Syariah BMT Bina Artha Ummat adalah anggota yang sampai tutup buku tahun yang berjalan telah melunasi simpanan pokok dan simpana wajib 5. Hak suara anggota dan penggunaannya diatur dalam tata tertib RAT 6. Anggota mempunyai hak untuk dipilih dan memilih dalam setiap pergantian pengurus dan pengawas KSU Syariah BMT Bina Artha Ummat 7. Setiap anggota berhak menyampiakan saran dan koreksi terhadap pengurus baik secara tertulis ataupun lisan BAB III. KEPENGURUSAN Pasal 8

1. Pengurus bertindak sebagai wakil yang ditunjuk untuk kepentingan seluruh anggota untuk menjalanakan, melakukan pengawasan dan pembinaan segala kegiatan Koperasi Serba Usaha BMT Bina Artha Ummat. 2. Pengurus KSU Syariah Bmt Bina Artha Ummat terdiri dari ; o seorang ketua dan wakil ketua o seorang sekretaris o seorang bendahara o seorang Pengawas 3. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pengurus harus dilakukan oleh rapat pengurus yang dihadiri semua anggota pengurus, kecuali rapat telah menetapkan : o Pembagian tugas o Memberikan wewenang kepada 2 (dua) orang minimal untuk mewakili pengurus. 4. 4. Pengurus Bertanggung jawab Atas Aktivitas Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat sesuai dengan tugas dan kewenangangnya. Pasal 9 Proses pemilihan pengurus adalah sebagai berikut ; 1. pemilihan pengurus dilakukan secara langsung atau formatur. 2. tata cara pemilihan diatur dalam tata tertib rapat pemilihan pengurus. Pemilihan secara formatur adalah sebagai berikut ; 1. Jumlah anggota sekurang-kurangnya 5 (lima) orang dan sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang yang dipilih dari kalangan pengurus demisioner dan anggota. 2. Semua anggota formatur dipilih oleh dan dari rapat anggota. Dalam pemilihan pengurus kembali, anggota pengurus lama yang dipertahankan sekurang-kurangnya adalah 1/3 (sepertiga). Formatur yang tidak berhasil membentuk pengurus, dalam jangka waktu yang telah ditentukan, wajib mengembalikan mandat kepada rapat anggota secara tertulis. Pasal 10 1. Selama belum terbentuk pengurus baku, maka pengurus lama yang ada merupakan pengurus dalam keadaan demisioner yang berwenang melakukan pekerjaan pengururs untuk urusan rutin. 2. Dalam hal formatur mengembalikan mandat maka pengurus (demisioner) segera mengadakan rapat anggpta untuk pemilihan pengurus selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan kemudian terhitung mulai tanggal penyerahan mandat oleh formatur.

Pasal 11 Anggota pengurus sebelum memangku jabatanya, wajib menadatangani surat pernyataan yang bunyinya adalah sebagai berikut : 1. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai Pengurus Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat akan selalu berpegang teguh pada ketentuan-ketentuan dan undang-undang koperasi, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta peraturan-peratuaran yang berlaku di koperasi serta melaksanakan ketentuan tersebut dengan sebaikbaiknya. 2. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai pengurus koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat akan bekerja dengan aktif, jujur, tertib sehingga kepentingan anggota Koperasi bisa terlayani dengan baik. 3. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai pengurus Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat akan menjauhkan perbuatanperbuatan yang merugikan gerakan koperasi pada umumnya dan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat pada khususnya. Pasal 12 1. Pengurus koperasi yang melakukan perbuatan tidak sesuai dengan AD/ART dapat dikenakan sanksi secara bertingkat dengan keputusan rapat anggota sebagai berikut : o Tahap pertama dengan surat peringatan 1. o Tahap kedua dengan surat peringatan 2. o Tahap ketiga dengan surat perinagatan 3. 2. Dalam waktu selambat-lambatanya 3 (tiga) bulan, pemberhentian sementara harus diakhiri dengan dengan keputusan rapat pengurus lengkap dalam bentuk: o Pemberhentian sementara dicabut atau o Pemberhentian sementara tetap berlaku sampai ada keputusan rapat anggota berikutnya. 3. Anggota pengurus yang pemberhentian sementara dicabut, harus kembali ke kepengurusan semula kecuali yang bersangkutan menyatakan penolakan secara tertulis. 4. Anggota pengurus yang pemberhentiannya tidak diterima atau disahkan oleh rapat anggota harus kembali pada kepengurusan semula kecuali yang bersangkutan menyatakan penolakan secara tertulis. 5. Anggota pengurus yang pemberhentiannya disahkan oleh rapat anggota maka pengurus tersebut harus berhenti dari jabatannya. Pasal 14

1. Dalam memimpin organisaisi dan usaha Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat, pengurus wajib : o Membuat garisgaris besar kebijakan dan petunjuk pelaksanaannya dibidang organisasi dan usaha Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat untuk anggotanya yang dituangkan dalam rencana kerja. o Melakukan pengawasan intern atas pelaksanaankan kebijakan tersebut. 2. Secara Khusus, pengurus bertindak atas nama Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat dan bertanggung jawab dalam rapat anggota atas pelaksanaan kebijakan yang telah digariskan,yang meliputi : o Kebijakan mengenai penerimaan dan pemberhentian anggota o Bersama pengelola menentukan kebijakan tentang komite pembiayaan sesuai dengan perkembangan modal dan kekayaan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat. 3. Pengelolaan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat khususnya yang menyangkut kebutuhan dasar anggota perorangan koperasi harus dilaksanakan secara profesional. 4. Wewenang, tugas dan kewajiban, hak dan persyaratan pengangkatan serta pemberhentian pengelola dan atau karyawan diatur dalam surat keputusan pengurus. Pasal 15 1. Hubungan Hukum untuk atas nama Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat dengan pihak ketiga dilakukan oleh pengurus dan harus disampaikan kepada Rapat Pengurus Lengkap. 2. Pengurus berkewajiban membela kepentingan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat baik di dalam maupun diluar pengadilan dilakukan oleh Ketua atau seorang anggota pengurus yang ditunjuk oleh ketua dan dipertanggungjawabkan kepada Rapat pengurus lengkap. 3. Pengurus dapat menunjuk pengelola untuk mewakili Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat untuk melakukan tindakan hukum yang dipertanggungjawabkan dalam rapat pengurus. 4. Berkaitan dengan ayat (3) Tiga, pengurus dapat memberi wewenang kepada pengelola untuk melakukan akad pembiayaan kepada anggota. Pasal 16 1. Dalam usaha membina dan membimbing angota, pengurus wajib: o Malaksanakan dan atau membantu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ketrampilan, ceramah-ceramah, penerbitan perpustakaan dan lain-lain dengan berpedoman pada rencana kerja yang ditetapkan oleh rapat anggota. o Menghadiri undangan Koperasi / Instansi lain. 2. Menghadiri Rapat Anggota Tahunan dan Rapat-rapat Anggota lainnya setelah memperoleh pemberitahuan atau undangan.

3. Menyampaikan pemberitahuan dengan alasan-alasan bilamana pengurus tidak dapat menghadiri rapat-rapat anggota. 4. Melakukan kunjungan kerja secara berkala ke cabang/ unit usaha lainnya. Pasal 17 Pengurus dalam menjalankan tugasnya wajib melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Mengadakan pengadministrasian setiap harta kekayaan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat sehingga setiap saat dapat diketahui keberadaannya. 2. Mengambil tindakan-tindakan pencegahan untuk menyelamatkan harta kekayaan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat. 3. Meminta persetujuan Pengurus atas pengalihan status pemilikan dan atau penggunaan harta kekayaan benda-benda tidak bergerak atau surat-surat berharga Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat dan melaporkan kepada Rapat Anggota. Pasal 18 1. Pengeluaran yang bersifat biaya rutin telah ditetapkan dalam rencana kerja dan anggararn pendapatan dan belanja, dikeluarkan berdasarkan surat keputusan Rapat Anggota Tahunan. 2. Dalam hal-hal yang mendesak, untuk menyelamatkan harta kekayaan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat pengurus lengkap dengan persetujuan pengawas dapat mengeluarkan biaya yang tidak tercantum dalam Rencana Anggara Pendapatan dan Belanja, yantg kemudian dilaporkan dalam Rapat Anggota. 3. Uang tunai yang boleh disimpan dalam Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat sebanyak-banyaknya 5% (Lima persen) dari asset, selebihnya harus dismpan dalam lembaga keuangan yang ditunjuk oleh pengurus, kecuali untuk kepentingan tertentu dapat lebih, atas persetujuan salah seorang ketua atau bendahara. 4. Penandatanganan warkat penarikan uang dari Bank hanya dapat dilakukan oleh bendahara dan atau ketua pengurus. 5. Apabila Bendahara atau Ketua Pengurus berhalangan, pengambilan uang dapat dilakukan oleh orang lain yang ditunjuk dengan surat kuasa. 6. Kecuali belanja rutin, pembayaran dapat dilakukan setelah disetujui oleh Bendahara dan Ketua Pengurus. Pasal 19 Pengurus berkewajiban menyelenggarakan rapat-rapat anggota, setelah ditentukan waktu dan tempat rapat anggota, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Menyampaikan pemberitahuan dan atau undangan rapat kepada anggota dalam waktu selambat-lambatnya 3 (Tiga) hari sebelumnya. 2. Menyampaikan acara dan tata tertib rapat untuk disahkan dalam rapat anggota. 3. Memimpin rapat-rapat dengan berpegang teguh pada tata tertib dan acara rapat. 4. Membuat notulensi dan berita acara Rapat Anggota yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris. 5. Membuat surat keputusan tentang hasil rapat untuk disampaikan kepada anggota, pengawas dan pejabat. Pasal 20 Apabila timbul perselisihan di kalangan anggota dan atau antar koperasi, pengurus menyelesaikan dengan berpegang teguh pada asas kekeluargaan dengan cara : 1. Mengadakan pertemuan dengan anggota yang bersangkutan guna memperoleh penyelesaian permasalahan. 2. Dalam hal-hal yang tidak dapat dicapai kesepakatan bersama, maka para pihak menyerahkan kepada pengurus Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat atau kepada pengadilan untuk dapat diambil keputusan. 3. Setiap keputusan dan penyelesaian harus dibuat dalam berita acara yang ditandatangani oleh masing-masing pihak yang terlibat dalam perselisihan tersebut. Pasal 21 Uang kehormatan pengurus ditetapkan dalam Anggaran belanja yang disahkan oleh Rapat Anggota Pasal 22 1. Pengangkatan karyawan atau pengelola Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat harus mendapatkan rekomendasi dari pengurus dan diatur dalan surat keputusan pengurus. 2. Pengangkatan karyawan Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat dilakukan oleh pengurus dengan rekomendasi dari pengelola. BAB IV. PENGAWAS Pasal 23 Anggota pengawas terdiri dari : 1. Pengawas Syariah 2. Pengawas Manajemen

Pasal 24 Anggota Pengawas dipilih secara langsung oleh Rapat Anggota dari kalangan anggota atau oleh formatur pemilihan pengurus apabila pemilihan anggota pengawas tersebut bersamaan dengan pemilihan pengurus. Pasal 25 Anggota pengawas sebelum memangku jabatan wajib menandatangani surat pernyataan yang isinya sebagai berikut : 1. Bahwa saya dalam menjalankan tugas kewajiban sebagai pengawas Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat akan selalu berpegang teguh pada ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-peraturan yang berlaku pada Koperasi. Dan melaksanakan ketentuan tersebut dengan jujur dan sebaik-baiknya. 2. Bahwa saya dalam menjalankan tugas / kewajiban sebagai pengawas Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat akan bekerja dengan rutin, tertib, cermat dan bersemangat sehingga kepentingan koperasi dan anggota-anggotanya mendapatkan pelayanan sebaik-baiknya. 3. Bahwa saya dalam menjalankan tugas / kewajiban sebagai pengawas Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat akan menjauhkan dari perbuatan-perbuatan yang merugikan gerakan koperasi pada umumnya dan koperasi Bina Artha Ummat serta anggota pada khususnya. Pasal 26 1. Ketentuan-ketentuan uang kehormatan dan atau penggantian biaya bagi anggota pengawas, ditetapkan dalam anggaran belanja yang disahkan oleh rapat anggota. 2. Untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan tugas dan kewajiban pengawas, salah seorang diantaranya menjadi koordinator yang ditetapkan dalam rapat pengawas. Pasal 27 1. Dalam hal anggota pengawas tidak lagi memenuhi ketentuan-ketentuan diatas, diberhentikan sebagai anggota pengawas. 2. Dalam hal pengawas melanggar anggaran dasar, atas permintaan pengurus rapat anggota dapat memberhentikan anggota pengawas yang bersangkutam. 3. Tata tertib pembelaan diri oleh pengurus juga berlaku juga untuk pengawas. BAB V. PENGELOLA PASAL 28

1. Pengelola adalah pelaksana profesioanl usaha yang ditunjuk untuk mengelola dan mengembangkan aset-aset Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat 2. pengelola melaksanakan semua kebijakan pengurus dan bertanggung jawab kepada pengurus. 3. pengelola mendapat imbalan jasa dalam bentuk gaji bulanan yang ditentukan oleh pengurus. 4. pengelola mendapatkan bonus SHU dan THR sesuai dengan kinerjanya dan ditentukan oleh pengurus. Pasal 29. UNIT USAHA Unit usaha Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat Tiga Unit Usaha meliputi : 1. Simpan-Pinjam (Baitut Tamwil) 2. Sosial (Baitul Maal) 3. Sektor Riil Pasal 30. PENGEMBANGAN USAHA 1. Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat dapat membuka cabang / perwakilan dan atau usaha lain atas persetujuan dalam keputusan Rapat Anggota. 2. Pembukaan kantor cabang / perwakilan dan atau usaha lain merupakan bagian yang tidak terpisahkan baik menajemen, kebijakan maupun tujuan usaha yang semuanya atas satu pengendalian dari kantor pusat Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat. Pasal 31. PENGELOLAAN CABANG / PERWAKILAN DAN USAHA LAIN 1. Cabang dan atau usaha lain dikepalai oleh seorang Kepala Cabang yang membawahi beberapa keryawan sesuai dengan kebutuhan. 2. Kepala Cabang dan atau usaha lain di bawah kendali Manager. 3. Kepala Cabang diangkat dan diberhentikan atas persetujuan pengurus. 4. Kepala Cabang dan atau usaha lain harus mentaati segala peraturan dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat. 5. Manajemen dan Kebijakan kantor Cabang dan Usaha lain merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen kantor pusat. Pasal 32 Hak dan Wewenang Kepala Cabang antara lain: 1. Memimpin pengelolaan usaha dan mengkoordinasikan tugas karyawan.

2. 3. 4. 5.

Mengembangkan usaha dan peningkatan kemampuan karyawan. Mengadakan hubungan kerja dengan pihak lain. Mengusahakan sumber pembiayaan untuk pengembangan usaha. Memperoleh penghasilan berdasarkan prestasi kerja dalam menjalankan usaha. Pasal 33

Tugas dan tanggungjawab Kepala Cabang dan atau usaha lain : 1. Menyusun rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja. 2. Melayani anggota dan atau masyarakat pada umumnya yang membutuhkan jasanya. 3. Menyusun pembagian tugas para karyawan. 4. Menyusun Neraca, Laporan Keuangan dan Perhitungan Laba Rugi. 5. Menyusun Laporan berkala tahunan, mengenai perkembangan usahanya kepada pengurus. BAB VI. RAPAT-RAPAT Pasal 34 Rapat Anggota Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. Pasal 35 1. Rapat Pengurus dan pengelola diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali sebulan. 2. Rapat bersama antara Pengurus, Pengelola dan Pengawas sekurang-kurangnya 6 (Enam) bulan sekali. Pasal 36 Rapat anggota Luar Biasa diadakan apabila: 1. Karena ketentuan undang-undang. 2. Keadaan Negara atau adanya ketentuan penguasa yang tidak memungkinkan diadakan rapat anggota sebagaimana mestinya. 3. Keadaan setempat tidak memungkinkan anggota rapat dapat menghadiri Rapat Anggota. 4. Anggota menilai pengurus telah melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kepentingan koperasi dan menimbulkan kerugian. 5. Pengurus memandang perlu untuk kepentingan Organisasi dan atau Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat. BAB VII. PERMODALAN

Pasal 37 Untuk memenuhi kebutuhan anggota Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat, dapat bekerjasama dengan anggota dalam bentuk: 1. Penyertaan Modal Anggota pada unit usaha Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat. 2. Penyertaan Modal Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat pada usaha-usaha anggota. Pasal 38 1. Dalam usaha ekonomi yang ada kaitannya dengan kebutuhan anggota koperasi, Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat dapat mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga dalam bentuk sebagai berikut: 2. Dalam hal terdapat kelebihan kemampuan pelayanan kepada anggota, koperasi dapat membuka peluang usaha dengan non anggota. 3. Kerjasama tersebut dapat dilakukan dan dipertanggungjawabkan dalam Rapat Anggota. 4. Usaha Patungan 5. Penyertaan Modal Pasal 39 Kerjasama sesuai dengan pasal 38 diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengorbankan asas dan prinsip-prinsip Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat. Pasal 40 1. Simpanan-simpanan anggota pada Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat terdiri : o Simpanan Pokok o Simpanan Wajib o Simpanan Istimewa o Simpanan Suka Rela Simpanan Amanah Simpanan Mudharabah Simpanan Pendidikan Simpanan Qurban / Aqiqah Simpanan Walimah Simpanan Isul Fitri Simpanan Haji o Simpanan Wadia Dhomanah o Simpanan Berjangka, dan o Simpanan lain sesuai dengan perkembangan Koperasi.

2. Simpanan Pokok harus dipenuhi dalam waktu selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah mendaftar. 3. Anggota Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat wajib membayar Simpanan Wajib Bulanan yang besarnya ditetapkan oleh Rapat Anggota dan dibayarkan pada setiap bulan atau sekaligus dalam 1 (satu) tahun. Pasal 41 1. Pengikatan pinjaman pada pihak ke-3 dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Pengurus Lengkap dengan persetujuan pengawas dan dilaporkan ke Rapat Anggota. 2. Penggunaan pinjaman-pinjaman tersebut dilakukan oleh pengurus untuk pembiayaan usaha Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat BAB VIII. SISA HASIL USAHA Pasal 42 1. Pembagian bagian Sisa Hasil Usaha kepada masing-masing anggota dilakukan setelah perhitungan dengan kewajiban-kewajibannya kepada Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat. 2. Pendapatan bersih dari Sisa Hasil Usaha tersebut dibagikan untuk: o 30% Untuk Cadangan o 30% Untuk Anggota o 20% Untuk Pengurus o 5 % Untuk Pendidikan o 10 % Untuk Pengelola o 5 % Untuk Dana Sosial BAB IX. Bagian pertama : KERJASAMA ANTAR BMT Pasal 43 1. Dua BMT atau lebih dapat bekerjasama untuk meningkatkan kinerja bersama. 2. kerjasama dilaksanakan atas dasar salaing menguntungkan dengan prinsisp keterbukaan dan dilandasai oleh kebersamaan secara Ukhuwah islamiyah. 3. Ikatan kerjasama dapat berbentuk sindikasi dan penggabungan usaha. 4. Hak dan kewajiban dalam Kerjasama didasarkan pada kesepakatan tentang ; o Kepengurusan o Hak dan kewajiban o Permodalan o Bagi hasil o Pertanggungjawaban

Bagian Kedua : Penggabungan BMT Pasal 44 1. dua atau lebih BMT dapat melakukan penggabungan menjadi 1(satu BMT dalam rangka memperkuat dan mengembangkan BMT. 2. penggabungan didasarkan pada keputusan rapat anggota masing-masing BMT yang dihadiri minimal 2/3 jumlah anggota dan disetujui sekurang-kurangnya 50 % lebih 1(satu) dari anggota yang hadir. 3. rapat seperti tersebut pada ayat 2 mimilih sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 5(lima) orang wakil yang akan duduk sebagai anggota tim penggabungan BMT. 4. Tim penggabungan merumuskan : o kepemilikan modal dan kekayaan. o kepengurusan. o ketentuan pengelolaan. o AD/ART. o aturan-aturan yang diperlukan. o Usaha usaha. o hutang piutang. o hal lain yang dianggap perlu. BAB X. PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 45 1. Perubahan anggaran Rumah tangga hanya dapat dilakukan oleh Rapat anggota yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota pendiri dan diputuskan oleh 50% lebih 19satu) dari yang hadir. 2. Perubahan terhadap ART dapat dibicarakan dalam rapat anggota atas usul pengurus atau sekurang-kurnagnya 50 % dari anggota pendiri. 3. Hasil amandemen/ perubahan terhadap ART didokumentasikan oleh pengurus. BAB XI. PENUTUP Pasal 46 Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan oleh Rapat Anggota berdasarkan keputusan setidak-tidaknya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Anggota yang hadir dan mempunyai hak suara dalam Rapat Anggota Tahunan atau rapat khusus yang diadakan untuk itu. Pasal 47 Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam Peraturanperaturan lainnya.

Pasal 48 1. Anggaran Rumah Tangga ini disetujui dan disahkan oleh Rapat Anggota Koperasi Serba Usaha Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bina Artha Ummat pada tanggal dua puluh empat bulan Januari tahun dua ribu tujuh 2. Akta Anggaran Rumah Tangga ini ditandatangani oleh kami yang diberi kuasa oleh Rapat Anggota pada Tanggal dua puluh empat bulan Januari tahun dua ribu tujuh, di Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta. BAB XI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 23 Ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dengan peraturan khusus atau peraturan lainnya atas persetujuan Rapat Anggota. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 (1) Anggaran Rumah Tangga Koperasi ini disetujui/ disahkan oleh Rapat Anggota/ Rapat Anggota Tahunan Koperasi. (2) Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal disahkan/ ditetapkan untuk dapat dijadikan pedoman kerja dalam menjalankan kegiatan Koperasi.

You might also like