You are on page 1of 12

TUGAS RESUME AUDITING

BAB 21
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN
PERGUDANGAN

DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
Kelas A-Matrikulasi:
1. Akmal Setiawan /05
2. Ardi Prabawa/06
3. Arief Ika S/ 07
4. Atrina Ribka Sihotang /08

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA


TAHUN 2009
BAB 21

AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN


Siklus persediaan dan Pergudangan unik karena erat hubungannya dengan
siklus transaksi lainnya. Bahan baku dan buruh lansung masuk ke siklus
persediaan dan pergudangan, masing –masing oleh siklus perolehan dan
pembayaran. Siklus persediaan dan pergudangan diakhiri dengan penjualan
barang dalam siklus penjualan dan penerimaan kas.

Audit persediaan secara khusus menguji saldo persediaan akhir tahun, seringkali
meruoakan bagian audit paling rumit dan menghabiskan waktu paling banyak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerumitan audit persediaan :

Persediaan umumnya adalah bagiuan utama dalam neraca dan seringkali


meruoakan akun terbesar yang masuk ke modal kerja
Persediaan tersebar di beberapa lokasi yang menyulitkan pengendalian
fisik dan perhitungannya .
Keragaman persediaan menciptakan kesulitan bagi auditor. Seperti
perhiasan , kimia, dan suku cadang elektronik seringkali menyulitkan
observasi dan penilaian.
Ada beberapa metode penilaian inventory yang dapat diterima , namun
klien harus konsiten dalam pemakaian metode tersebut. Terlebih lagi
perusahaan dapat memilih metode yang berbeda untuk jenis persediaan
yang berbeda.

Fungsi Bisnis Di dalam Siklus Beserta Dokumen dan Catatan Terkait

Persediaan dapat bergam bentuknya, tergantung pada sifat bisnisnya. Misal


untuk bisnis eceran atau grosir , persediaan terpenting adalah persediaan barang
dagangan.

Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap terdiri dari 2 sistem yang
terpisah tapi erat terkait, yang satu melibatkan arus fisik barang yang
sebenarnya sedangkan yang lain adalah biaya terkait.

Siklus Persediaan adalah sebagai berikut:

1. Proses Pembelian
Siklus persediaan dan pergudangan bermula dengan permintaan bahan
baku untuk produksi. Permintaan pembelian digunakan untuk memesan
barang barang persediaan oleh bagian pembelian, Pembelian dapat
diawali oleh inisiatif pegawai gudang atau sistem komputer saat jumlah
persediaan telah sampai ke level yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengendalian atas permintaan pembelian dan hal-hal yang berkaitan
dengan itu harus dievaluasi dan diuji sebagai bagian dari siklus
pembayaran dan pengadaan.
2. Menerima bahan baku
Penerimaan bahan baku juga merupakaan bagian dari siklus pembayaran
dan pengadaan. Bahan bakutersebut harus diinspeksi kuantitas dan
kualitasnya.
3. Menyimpan Bahan Baku
4. Memproses Barang
5. Menyimpan Barang Jadi
6. Mengirimkan barang jadi
7. Pencatatan di File Induk Persediaan Perpetual

Arus
Persediaan

Dokumen • Permintaan Laporan File induk • Permintaa • File Induk • Dokume


Persediaan Bahan Persediaa
Pembelian Penerimaan n Bahan n
Terkait Baku Secara
baku n Barang Pengiri
• Order Pembelian perpetual Jadi
• Catatan man
Faktur Secara
Akuntansi • File
Bagian – Bagian Dalam Audit Persediaan
Pembelian dan Siklus Dasar Persediaan
Perpetual dan
Induk
• Catatan
Pergudangan Yang akan Diuji Persedia
Akuntansi
an
Barang

• Perolehan dan Pencatatan Barang Mentah, Pekerja, dan Overhead


Pertama-tama auditor harus memahami pengendalian internal dari ketiga
fungsi ini , lalu kemudian diuji sebagai bagian dari pelaksanaan uji kontrol
dan uji substantif atas transaksi terhadap siklus pembayaran dan perolehan
serta siklus penggajian dan kepegawaian. Setelah melakuakn test maka
auditor harus memperoleh keyakinan bahwa perolehan bahan baku dan
biaya produksi telah disajiakan dengan benar dan sampel harus didesain
untuk memastikan sistemini telah diuji dengan cukup.
• Transfer Aktiva dan Biaya
Proses ini di uji sebagai bagian dari siklus persediaan dan pergudangan.
Independen dari siklus lain.
• Pengiriman Barang Jadi dan Pencatatan Penerimaan & Biaya
Ini merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan. Uji
Pengendalian dan Uji Substantif atas transaksi harus termasuk prosedur
untuk meverifikasi keakuratan file induk persediaan perpetual.
• Observasi Fisik Persediaan
Untuk menguji keeksisan dan ketepatan jumlah barang persediaan yang
tercatat dalam neraca. Persediaan merupakan area audit pertama dimana
pemeriksaan fisik merupakan tipe bukti paling esensial dalam memverifikasi
saldo dalam rekening.
• Harga dan Kompilasi Persediaan
Biaya untuk menilai persediaan harus diuji untuk mengetahui apakah klien
sudah mengikuti metode yang diijinan GAAP /PSAK . Prosedur audit untuk
memverivikasi biaya ini disebut price test. Sebagai tambahan auditor harus
memverifikasi apakah perhiungan fisik sudah diringkas dengan benar,
apakah harga dan jumlah persediaan sudah dialokasikan dengan benar, dan
pengalokasian sudah dijumlah dengan benar.

AUDIT DARI AKUNTANSI BIAYA

A. Kontrol terhadap akuntansi biaya adalah semua yang terkait dengan


persediaan fisik dan biaya-biaya terkait mulai bahan baku diminta sampai
kepada proses produksi selesai dan ditransfer ke gudang penyimpanan. Dua
macam pengendalian ini bisa dibedakan menjadi 2 kategori :
1. Kontrol Fisik terhadap persediaan bahan baku . barang dalam proses, dan
barang jadi
Beberapa kontrol utama untuk melindungi aset yaitu
• pemisahan secara fisik, keterbatasan akses ke tempat penyimpanan bahan
baku, barang dalam proses, dan barang jadi
• Penggunaan Dokumen bernomor urut tercetak yang telah ditorisasi untuk
melakukan pemindahan persediaan; kemudian salinannya harus
disampaikan ke bagian akuntansi oleh pembuat.

2. Kontrol terhadap biaya-biaya terkait
• Adanya internal kontrol yang memadai untuk mengintegrasikan
catatan akuntansi dengan catatan produksi. Keberadaan dari
catatan biaya yang memadai sangat penting untul pricing.
Mengontol biaya dan menialai biaya persediaan.
B. Pengujian Terhadap Akuntansi Biaya
Dalam audit atas akuntansi biaya auditor berkepentingan dengan empat
aspek:
1. Pengendalian Fisik
Test terhadap kecukupan pengendalian fisik terhadap bahan baku,
barang dalam proses, dan barang jadi harus dibatasi hanya pada
obsevasi dan daftar pertanyaan (wawancara). Sebagai contoh Auditor
bisa memeriksa ruang penyimpanan bahan baku untuk menentukan
apaakah persediaan sudah dilindungi dari pencurian dan
peyalahgunaan dengan meliahat apakah ada gudang yang terkunci.
2. Catatan dan Dokumen dalam Pentransferan/Pemindahan
Persediaan
Auditor fokus utama pada verifikasi pada transfer inventory dari satu
lokasi ke lokasi lain adalah apakah transfer dalam catatan memang
benar ada, serta kuantitas , deskripsi , dan tanggal dari semua transfer
tercatat akurat.
Cara pertama adalah penting untuk mengetahui internal control dari
klien sebelummenentukan tes yang akan dilakukan. Setelah internal
controlnya diketahui baru kita melakukan pengujian terhadap
dokumen-dokumen dan catatan. Contoh untuk menguji keberadaan dan
akurasi dari pengiriman bahan baku dari gudang bahan baku ke
departemen produksi untuk diolah;ialah dengan memeriksa apakah ada
otorisasi dalam Daftar Requisition, membandingkan kuantitas,
deskripsi barang , dan tanggal dengan informasi bahan baku pada file
induk persediaan perpetual.
3. File Induk Persediaan Perpetual
File induk persediaan perpetual yang memadai memiliki efek yang
besar terhadap penetapan waktu pelaksanaan dan luasnya
pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor. Bila file induk persediaan
akurat biasanya dimungkinkan pengujian fisik setelah tanggal neraca.
Persediaan fisik interim dapat menghemat biaya auditor dan klien
secara signifikan dan mempercepat penyelesaian laporan audit klien.
Pengujian terhadap File induk persediaan perpetual bertujuan
mengurangi tes fisik persediaan. Dokumen yang digunakan untuk
memverifikasi perolehan bahan baku dapat diperiksa sekaligus saat
menverifikasi perolehan dalam siklus perolehan dan pembayaran
4. Catatan Biaya Per Unit
Dalam pengujian catatan biaya persediaan , auditor harus memahami
pengendalian internal. Ini seringkali bisa memakan waktu banyak
karena arus biaya biasanya terintegrasi dengan catatan akuntansi lain.
Saat auditor sudah memahami pengendalian internal; maka
pendekatan verifikasi internal melibatkan konsep yang sama dengan
verifikasi pada transaksi penjualan dan perolehan.
Kesulitan utama dalam memverifikasi catatan biaya persediaan adalah
menetukan kewajaran pemilihan alasan yang mendasari alokasi biaya.
Sebagai contoh untuk biaya Overhead dalam mengevaluasi
pengaloaksian biaya ini , auditor harus memperhatikan kewajiban
pembagi dan pembilang yang akan menghasilkan biaya per unit.
Tujuan utama mengetes kewajaran alasan pemilihan alokasi biaya
adalah apakah sudah memenuhi prinsip-prinsip dalam GAAP.

PROSEDUR ANALISIS
Prosedur analisis dalam siklus persediaan dan pergudangan sama pentingnya
dengan pada siklus lain. Contoh Prosedur analisi yang dilakukan pada siklus ini:
PROSEDUR ANALISIS KEMUNGKINAN SALAH SAJI
Membandingkan gross margin Nilai HPP dan Persediaan disajikan
percentage dengan tahun-tahun terlalu rendah atau terlalu tinggi
sebelumnya
Membandingkan inventory turnover Adanya persediaan yang
( HPP dibagi dengan jumlah usang
persediaan rata-rata) dengan tahun- Nilai Persediaan disajikan
tahun sebelumnya terlalu rendah atau terlalu
tinggi
Membandingkan biaya /unit Biaya per unit disajikan terlalu rendah
persediaan dengan tahun-tahun atau terlalu tinggi sehingga
sebelumnya memepengaruhi keseluruhan nilai
persediaan
Membandingkan nilai persediaan Salah saji dalam kompilasi , biaya per
dengan tahun-tahun sebelumnya unit, atau perpanjangan
Membandingkan biaya produksi tahun Salah saji dari biaya per unit dalam
sekarang dengan tahun-tahun persediaan , terutama tenaga keja
sebelumnya ( Biaya Variabel harus lansung dan overhead
disesuaikan dengan perubahan
volume

METODOLOGI UNTUK MENDESAIN TEST OF DETAILS OF BALANCE


Auditor pertama kali menetapkan Tolerable Mistaatement dan menetapakan
Resiko bawaan pada persediaan. Resiko bawaan biasanya diset tinggi untuk
perusahaan dengan persediaan yang signifikan. Dalam menetapkan resiko
kontrol auditor terutama menruh perhatian pda catatatn perpetual. Catatan fisik,
penghitungan persediaan dan pricing persediaan.

Observasi Fisik Persediaan


Sesuai SAS 1 (AU 331) obeservasi terhadap keberadaan barang persediaan
diperlukan :
“........ sangat umum diperlukan bagi auditor independen untuk hadir pada saat
penghitungan dan , melalui observasi , pengujian , dan daftar pertanyaan yang
tepat , memuaskan pengetahuannya sehubungan dnegan keefektifan dari
metode pengambilan persediaan dan mengukur keandalan dari penyajian klien
mengenai jumlah dan kondisi fisik barang persediaan”
Hal penting dalam ketentuan SAS 1 adalah perbedaan antara observasi terhadap
perhitungan fisik dengan tanggung jawab melakuakn penghitungan tersebut.
Klien bertanggungjawab menyusun prosedur yang akurat untuk perhitungan fisik
persediaan , serta betul-betul melaksanakan dan membukuknnya. Tanggung
jawab auditor adalah mengevaluasi dan mengamati prosedur perhitungan fisik
tadi dan mengambil kesimpulan atas keberadaan fisik persediaan.
Ketentuan ini tidak dapat dilaksanakan jika persediaan disimpan dalam gudang
umum atau yang pengelolaannya dilakukan pihak luar lain , untuk hal tersebut
biasanya auditor melakukan konfirmasi terhadap pengelola. Namun jika jumlah
persediaannya signifikan auditor bisa melakukan prosedur tambahan , seprti
menginvestigasi kinerja penjaga gudang, menerima laoran akuntan indeoenden
mengenai prosedur pengendalian penjaga gudang atas barng-barang yang
berada di bawah tanggungjawabnya

 Pengendalian
Prosedur pengendalian yang memadai mencakup petunjuk yang jelas
mengenai perhitungan fisik, verifikasi intern yang independen atas
perhitungan, rekonsiliasi independen antara hasil perhitungan dengan berkas
induk persediaan perpetual , dan pengendalian yang cukup terhadap kartu
atau kertas kerja hasil penghitungan. Jika petunjuk di bidang persediaan
tersebut tidak memberikan pengendalian yang memadai , auditor harus
mencurahkan waktu lebih banyak guna meyakinkan perhitungan fisiknya
akurat
 Keputusan Audit
Saat Pelaksanaan
Auditor memutuskan apakah pengamatan persediaan fisik dapat dilakukan
sebelum tanggal neraca terutama berdasarkan akurasi berkas induk
persediaan perpetual. Jika perhitungan persediaan fisik interim diijinkan ,
maka auditor mengamati dan sekaligus menguji berkas persediaan perpetual
untuk transaksi dari tanggal penghitungan hingga tanggal neraca. Bilamana
ternyata catatan perpetual itu akurat klien tidak perlu melakukan
perhitungan fisik setiap tahun , tetapi auditor hanya perlu membandingkan
catatan persediaan perpetual dengan persediaan aktual secara sampling
pada saat diperlukan.
 Ukuran Sampel
Ukuran sampel yang diambil dalam pengamatan fisik biasanya tidak
dinyatakan dalam angka tertentu , karena penekanan dalam pengujian ini
adalah pengamatan prosedur klien , bukannya memilih unsur tertentu untuk
diuji. Misalnya ukuran sampel berupa lamanya waktu (jam ) yang akan
digunakan. Harus ada perhatian khusus dalam pengamatan persediaan
karena sulitnya memperbesar sampel atau pengulangan pelaksanaan
pengujian setelan perhitungan fisik dilakukan.
 Pemilihan Unsur
Kecermatan dibutuhkan untuk mengamati perhitungan unsur yang paling
signifikan dan sampel yang mewakili jenis persediaan tertentu; menanyakan
jenis barang yang mungkin mengalami kerusakan atau kerusakan , dan
menanyakan alasan manajemen tidak memasukkan barang tertentu yang
material

Pengujian Pengamatan Fisik


Bagian terpenting dari pengamatan persediaan adalah menentukan apakah
penghitungan persediaan secara fisik yang dilakukan sesuai dengan instruksi
klien atau tidak. Untuk itulah kehadiran auditor pada saat penghitungan
dilakukan sangat penting.

Audit Atas Penetapan Harga(Pricing) dan Kompilasi


Pengendalian Penetapan Harga dan Kompilasi
Salah Satu pengendalian intern yang penting adalah catatan biaya standar, yang
menunjukan penyimpangan dalam biaya bahan baku , biaya tenaga kerja, dan
biaya overhead serta dapat digunakan untuk mengevaluasi produksi.Jika biaya
standar digunakan , prosedur harus dirancang guna menjaga agar standar
senantiasa diperbaharui karena adanya perubahan proses dan biaya produk.
Penelaahaan biaya yang layak oleh orang independen dalam bagian yang
bertanggungjawab dalam pengembangan biaya juga merupakan bentuk
pengendalian yang tepat.
Pengendalian intern yang dirancanguntuk mencegah salah saji karena
memasukkan persediaan yang usang , rusak, perputarannya lambat atau lebih
saji harus dilakuan pegawai yang kompeten dengan menelaah berkas induk
persediaan perpetual guna mengetahui perputaran persediaan dan
mndiskusikannya dengan orang bagian rekayasa dan produksi.
Pengendalian intern kompilasi diperlakuakan untuk meyakinkan bahwa
perhitungan fisik secara memadai telah diikhtisarkan , ditetapkan harganya sama
dengan catatan per unit , dikalikan dan dijumlahkan dengan benar dan
disertakan ke dalam buku besar dalam jumlah yang benar.
Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi
Tujuan audit terkait saldo untuk pengujian pengendalian juga bermanfaat dalam
membahas prosedur penetapan harga dan kompilasi. Kerangka acuan untuk
menerapkan tujuan audit adalah daftar persediaan yang didapat dari klien yang
mencantumkan deskripsi , jumlah , harga per unit , dan nilai perkalian dari tiap
jenis persediaan.

Penilaian Persediaan
Dalam melakuakn pengujian harga tiga hal penting untuk metode penetapan
harga oleh klien : 1) metode tersbut harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku sacara umum ,2) penerapannya konsisten dari tahun ke tahun ,3) harus
mempertimbangkan antara nilai pasar dan nilai pengganti

Penetapan Harga Atas Persediaan yang Dibeli


Jenis persediaan utama yang termasuk dalam kategori ini adalah bahan baku,
suku cadang yang dibeli, dan perlengkapan. Sebagai langkah pertama dalam
melakuakn verifikasi penilaian persediaan yang dibeli maka perlu untuk
menetapkan apakah metode penilaian yang diguanakan LIFO, FIFO, rata-rata
tertimbang atau yang lain. Serta biaya-biaya apa saja yang disertakan sebagai
biaya perolehan untuk melihat kekonsistenan klien .
Dalam memilih jenis persediaan tertentu untuk penetapan harga , penekanan
harus diberikan pada barang bernilai tinggi dan barang yang diketahui memiliki
fluktuasi harga besar, namun sampel representatif atas tiap jenis barang dan
bagian harus diikutkan. Metode sampel variabel atau unit moneter terstratifikasi
umum digunakan dalam pengujian ini.

Penetapan Harga atas Persediaan Yang Diproduksi


Auditor harus mempertimbangkan biaya bahan baku . biaya tenaga
kerja lansung , dan overhead pabrik dalaam menilai barang dalam
proses dan barang jadi. Dalam penilaian bahan baku pada barang yang
diproduksi , perlu dipertimbangkan biaya per unit dan jumlah unit
bahan baku yang diguanakan untuk memproduksi satu unit barang jadi
caranya bisa dilakukan dnegna memverifikasi faktur penjualan atau
catatan persediaan perpetual . Kemudian diperiksa spesifikasi
teknisnya , diperiksa barang jadi yang dihasilkan dan metode lain utnuk
menentukan jumlah unit yang diproduksi utnuk memproduksi barang
tersebut.
Demikian pula dengan Tenaga kerja lansung harus diverifikasi jumlah
jam dan biaya perjam dengan biaya tenaga kerja lansung yang
digunakan.
Untuk Overhead harus diteliti apa yang menjadi dasar pengenaan
overhead kemudian diverifikasi dengan dokumen 2 yang ada , Yang
perlu adalah melihat konsistensi pemakaian metode dan kelayakan
pemakaiannya

Harga Perolehan atau Harga Pasar


Dalam menetapkan niali persediaan perlu untuk mempertimbangkan
mana harga yang lebih rendah antara biaya historis dan
biayapengganti. Untuk barang jadi dan bahan yang dibeli biaya yang
terbaru atas persediaan yang ditunjukkan pada faktur pemasok periode
berikutnya adalah cara yang efektif utnuk menguji biaya pengganti
INTEGRASI PENGUJIAN

Pengujian Siklus Perolehan dan Pembayaran . Saat auditor melakukan


verifikasi perolehan sebagai bagian dari siklus perolehan dan pembayaran ,
barang bukti dikumpulkan mengenai akurasi pembelian bahan baku dan semua
biaya overhead pabrik , kecuali biaya tenaga kerja. Biaya pembelian ini dapat
mengalir lansung ke HPP atau menjadi bagian terpenting dari persediaan akhir ,
barang dalam proses,a tau barang jadi.

Pengujian Siklus Penggajian dan Kepegawaian .Saat auditor melakuakn


verifikasi biaya tenaga kerja, komentar yang sama diterapkan seperti pada
pembelian.

Pengujian Siklus Penjualan dan Penerimaan Kas, Kebanyakan pengujian


audit utnuk penyimpanan barang jadi juga pengiriman barang dan pencatatan
penjualan dilakuakan dalam oengujian atas siklus penjualan dan penerimaan kas.
Disamping itu kalau pencatatan biaya standar dilakuakn , adalah mungkin untuk
menguji HPP standar oada waktu pengujian atas penjualan dilaksanakan

Pengujian Akuntansi Biaya


Pengujian akuntansi biaya dimaksudkan untuk melakukan verifikasi pengendalain
yang mempengaruhi persediaan yang tidak diverifikasi sebagai bagian dari tiga
siklus di atas. Pengujian dilakuan pada pengendalian fisik , pemindahan bahan
baku ke barang dalam proses,pemindahan biaya barang selesai ke persediaan
barang jadi, berkas induk persediaan perpetual , dan catatan biaya per unit

Persediaan Fisik , Penetapan Harga, dan Kompilasi


Dalam kebanyakan audit , aasumsi yang mendasari dalam siklus persediaan dan
pergudangan adalah bahwa HPP adalah hasil persediaan awal ditambah
pembelian bahn baku dan dikurang persediaan akhir. Oleh karena itu persediaan
fisik ,kompilasi dan penetapan harga masing-masing sangat penting ,karena
salah saji pada salah satu mengakibatkan salah sajinyapersediaan dan HPP.
TUJUAN AUDIT TERKAIT SALDO DAN PENGUJIAN TERINCI ATAS SALDO UNTUK
OBSERVASI FISIK PERSEDIAAN
Tujuan Audit Terkait - Prosedur Umum Komentar
Saldo Obeservasi Persediaan
Persediaan seperti – Pilih sampel Acak dari Tujuannya adalah
yang tercatat pada kartu persediaan dan mengungkap jika ada
kartu persediaan indentifikasikan pencantuman unit
nomor yang yang tidak ada (eksis)
(Keberadaan/Existence
tercantum pada kartu dalam persediaan
)
dengan persediaan
sebenarnya
– Obsevasi apakah ada
perpindahan
persediaan sepanjang
penghitungan
Persediaan yang ada – Memeriksa barang – Perhatian khusus
dihitung dan ditandai persediaan apakah harus diberikan
dengan label atau sudah seluruhnya pada kesalahan
kartu dan kartu-kartu ditandai pencantuman
tersebut di hitung – Amati apakah ada dengan jumlah
untuk memastikan barang yang yang besar
tidak ada barang yang dipindahkan selama
hilang (kelengkapan – penghitungan
Completeness) berlansung
– Tanyai apakah ada
barang persediaan
yang berada di lokasi
lain – Pengujian ini
– Hitung semua kartu dilakukan saat
yang terpakai penghitungan
maupun yang tak fisik selesai
terpakai untuk dilakukan
mencegah kehilangan
atau sengaja
dhilangkan
– Catat/bukukan nomor
kartu yang digunakan – Pengujian ini
dan tidak digunakan dilakukan saat
untuk tindak lanjut penghitungan
berikutnya fisik selesai
dilakukan
Persediaan telah – Hitung kembali hasil – Membukukan
dihitung dnegan benar perhitungan klien perhitungan
(Akurasi/Accuracy) untuk meyakinkan persediaan yang
pembukuan yang dilakukan klien
akurat pada kartu dalam kertas
(lakukan juga kerja
pengecekan terhadap pemeriksaan
deskripsi satuan unit pada lembar
pengitungan seperti penghitungan
lusin atau gross) persediaan yang
dilakukan karena
dua alasan :
Untuk
mendokumetasik
an bahwa
pemeriksaan
fisik yang
memadai telah
dilakukan dan
untuk menguji
kemungkinan
bahwa klien
mengubah hasil
perhitungan
setelah auditor
meninggalkan
lokasi
Persediaan – –

You might also like