You are on page 1of 26

PENGARUH KEBERSIHAN SEKOLAH TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 01 BATU

Karya Tulis Ilmiah

Oleh:
Devina Eka Sriwijayanti (10)
Monica Debi Maysita (23)
Novita Sari Putri (25)
Reddi Barto (27)

SMA NEGERI 01 BATU


Jln. K.H. Agus Salim No.57 Batu
Telp/fax. (0341) 591310. Kode Pos 65314
Webside: www.sman1batu.co.nr/ www.sman01batu.blogspot.com
Email: sman1batu@yahoo.com
Tahun Pelajaran 2008/2009

1
PENGARUH KEBERSIHAN SEKOLAH TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 01 BATU

Karya Tulis Ilmiah


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Pendidikan Lingkungan Hidup

Oleh:
Devina Eka Sriwijayanti (10)
Monica Debi Maysita (23)
Novita Sari Putri (25)
Reddi Barto (27)

SMA NEGERI 01 BATU


Jln. K.H. Agus Salim No.57 Batu
Telp/fax. (0341) 591310. Kode Pos 65314
Webside: www.sman1batu.co.nr/ www.sman01batu.blogspot.com
Email: sman1batu@yahoo.com
Tahun Pelajaran 2008/2009

2
Karya tulis yang berjudul “Pengaruh Kebersihan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar
Siswa” ini telah disetujui dan disahkan pada…………………..

Pembimbing I,

Ttd
Umi Solihah, S.Pd.
NIP. 510166209

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 01 Batu

Ttd
Drs. Suprantiyo, MM
NIP. 131668215

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT semoga rahmat dan
keselamatan dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan umatnya.
Guna menunjang program semester genap, meningkatkan mutu pendidikan
dan mendorong minat baca SMA, penyusun telah menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
(KTI) yang mengangkat topic “Pengaruh Kebersihan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar
Siswa” ini dengan sebaik-baiknya.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendapat sumber yang bermutu dan
dapat menggugah keingintahuan siswa pada mata pelajaran Lingkungan Hidup. Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Umi Solihah selaku guru bidang studi mata
pelajaran Lingkungan Hidup.
Namun demikian, penyempurnaan akan tetap kami lakukan pada karya-karya
kami yang selanjutnya. Kritik maupun saran akan kami terima dengan baik demi
bermanfaatnya karya tulis ilmiah ini.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam ikut
serta mencerdaskan Nusa dan Bangsa.

Batu, April 2009

Penyusun

4
DFTAR ISI
Halaman sampul …………………………………………….……………………..1
Halaman judul ……………………………………….…………………………..2
Lembar pengesahan ………………………………………….………………………..3
Kata pengantar ……………………………………….…………………………..4
Daftar isi ……………………………………………….…………………………..5

BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………….…………………………..7
1.2 Rumusan Masalah ….……………………………….……………………………..7
1.3 Tujuan Penulisan ..…….…………………………………………….…………......7
1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………………….………….……..8

BAB II: KAJIAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Kebersihan ……………………………………………….……………9
2.2 Pengaruh Kebersihan dengan Proses Belajar Mengajar ……………….………….9
2.3 Upaya Menciptakan Sekolah yang Bersih, …………………………….………….10

BAB III: METODE PENELITIAN


3.1 Metode Penelitian …………………………………………………….…………...11
3.2 Subjek Penelitian …………………………………………………….……………11
3.3 Pendekatan Penelitian …………………………………………………….……….11

BAB IV: ISI PENELITIAN


4.1 Hasil Angket …………………………………………………………….………...12
4.2 Hasil Wawancara ………………………………………………………….………14
4.3 Kondisi Kebersihan di SMA Negeri 01 Batu ……………………………………..15
4.4 Peran Siswa dalam Menjaga Lingkungan Sekolah …………………….………….17
4.5 Prestasi siswa SMA Negeri 01 Batu ………………………………………………18
4.6 Pengaruh Kondisi Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Siswa …………………20

5
BAB V: PENUTUP
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………..…………21
5.2 Saran………………………………………………………………..……………...22

Daftar Pustaka …………………………………………………………...………………23


Lampiran
a. Isi Angket ………………………………………………………..……………...25
b. Isi Wawancara ……………………………………………………..……………26

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Itulah slogan yang sering
kita dengar selama ini. Maka kita harus selalu menjaga kebersihan dimanapun kita
berada. Kebersihan juga penting bagi kesehatan kita, karena dalam tubuh yang sehat
terdapat jiwa yang kuat. Demikian juga dengan lingkungan sekolah. Lingkungan
sekolah kita.
Kegiatan belaja mengajar juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Konsentrasi dari otak tidak terlepas dari lingkungan. Jika lingkungan bersih, maka
dapat meningkatkan konsentrasi kerja otak sehingga diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajar. Begitu juga sebaliknya, jika lingkungan kotor maka
dapat menurunkan konsentrasi kerja otak sehingga prestasi belajar akan menurun
juga. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memberi judul “Pengaruh Kebersihan
Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 01 Batu”.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana kondisi Kebersihan Lingkungan SMA Negeri 01 Batu?
b. Bagaimanakah peran serta siswa dalam menjaga kebersihan di lingkungan
sekolah?
c. Bagaimana prestasi siswa SMA Negeri 01 Batu?
d. Bagaimana pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap prestasi
siswa SMA Negeri 01 Batu?

1.3 Tujuan Masalah


a. Untuk mengetahui kondisi kebersihan lingkungan SMA Negeri 01 Batu.
b. Untuk mengetahui peran serta siswa dalam menjaga kebersihan di lingkungan
sekolah.
c. Untuk mengetahui prestasi siswa SMA Negeri 01 Batu.

7
d. Untuk mengetahui pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap
prestasi siswa SMA Negeri 01 Batu.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini dapat membuka wawasan penulis tentang pengaruh
kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap prestasi siswa SMA Negeri 01
Batu dan membuka wawasan pembaca tentang lingkungkungan yang baik untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa.

8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kebersihan
a. kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungan dari
segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan
kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi
terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat
memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindaha
tetapi, juga menyebabkan timbulnya berbagai penyakit. (http:
//one.indoskripsi.com/judul-skipsi-makalah-tentang/kebersihan-menurut-islam)
b. kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu,
sampah, dan bau.
c. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik.
d. Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan
berbagai sarana umum.
(http: //id.wikipedia.org/wiki/kebersihan)

2.2 Pengaruh Kebersihan Dengan Proses Belajar Mengajar.


Lingkungan belajar yang efektif adalah sebuah lingkungan belajar yang
produktiv, dimana sebuah lingkungan belajar yang didesain atau dibangun untuk
membantu pelajar meningkatkan produktifitas belajar mereka sehingga proses
belajar mengajartercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini dapat
digambarkan dengan, kemudahan para pelajar dalam berfikir, berkreasi juga mampu
secara aktif dikarenakan lingkungan belajar yang bersih sangat mendukung
sehinggatimbul ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar mengajar
berlangsung. Berbeda halnya dengan pelajar yang memiliki sebuah lingkungan
belajar yang kotor, tentunya akan menimbulkan kesan malas dan membosankan
sehingga tidak timbul rasa semangat pada proses belajar mengajar dikarenakan
lingkungan yang kotor dan tidak konduktiv dan efektif.

9
2.3 Upaya Menciptakan Sekolah yang Bersih.
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan
sampah. Disamping itu, sampah yang sering kita buang dengan sembarangan dapat
mencemari lingkungan baik didalam maupun di luar kelas dan juga dapat
menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman. Demi terciptanya lingkungan
sekolah yang bersih, sehat, dan indah sebaiknya melakukan upaya-upaya yang
bersifat mengatasi masalah tersebut, upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah
sebagai berikut:
a. Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.
b. Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda Rp 2000,00
setiap membuang sampah tidak pada tempatnya.
c. Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjaga
kebersihan sekolah.
d. Petugas piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan
sekitar.
e. Melarang siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
f. Melarang siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau lingkungan
sekitar dan memberikan sanksi yang tegas badgi pelanggarnya.
(http: //id.wikipedia.org/wiki/kebersihan)

10
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian.


Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dimana dalam penelitian ini
kami menjelaskan pengaruh kebersihan sekolah terhadap prestasi belajar siswa
SMA Negeri 01 Batu. Pengambilan data dengan cara menyebarkan angket pada
siswa guna untuk mengetahui kondisi lingkungan saat ini dan wawancara pada
pihak kurikulum sekolah untuk mengetahui tingkat prestasi siswa di SMA Negeri
01 Batu. Dari hasil angket dan wawancara tersebut kami akan mencari pengaruh
kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap prestasi siswa SMA Negeri 01
Batu.

3.2 Subjek Penelitian.


Populasi : SMA Negeri 01 Batu
Sampel : 1. Siswa dari kelas X,XI, dan XII
2. Pihak dari kurikulum
Variabel : 1. Siswa
2. Guru

3.3 Pendekatan Penelitian.


a. Data Kualitaif
Dalam penelitian ini data kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan tentang
pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap prestasi siswa SMA
Negeri 01 Batu dengan terperinci agar pembaca karya tulis ini dapat memahami
kaitan tersebut.

b. Data Kuantitatif
Dalam penelitian ini data kuantitatif juga digunakan untuk menjelaskan grafik
dan daftar angket untuk menjelaskan tentang pengaruh kondisi kebersihan
lingkungan sekolah terhadap prestasi siswa SMA Negeri 01 Batu.

11
BAB IV
ISI PENELITIAN
4.1 Hasil Angket
Pelaksanaan : Angket disebarkan pada hari Senin/16 Maret 2009.
Responden : Siswa SMA Negeri 01 Batu kelas X, XI, dan XII
Jumlah : Kelas X = 20 Responden
Kelas XI = 20 Responden
Kelas XI = 20 Responden +
Jumlah = 60 Responden
No. Pertanyaan Jawaban responden
ya tidak
1. Daftar piket di kelas 18 37
2. Siswa yang selalu piket di kelas sesuai 6 54
jadwal
3. Yang dilakukan siswa jika kelas kotor
pada waktu jam pelajaran:
a. membersihkan 2 -
b. pura-pura tidak tahu 17 -
c. menunggu disuruh guru 23 -
d. ……(lain-lain) 18 -
4. Konsentrasikah jika kelas dalam keadaan 12 48
yang kotor
5. Penyebab kelas kotor:
a. sampah makanan 22 -
b. kertas 18 -
c. kondisi lingkungan (debu) 4 -
d. bungkus makanan 11 -
e. ………(lain-lain) 5 -
6. Kondisi kelas dambaan:
a. sarana dan prasarana belajar yang - -
lengkap
b. kelas yang bersih - -
c. sirkulasi udara yang lancar - -

12
d. rapi dan teratur - -
e. yang tidak banyak coret- - -
coretannya - -
f. ada wastafel di setiap kelas

• jarang sekali terdapat daftar piket di setiap kelas, karena itu jarang juga
siswa yang melakukan piket di kelasnya masing-masing.
• Siswa SMA Negeri 01 Batu tergolong acuh tak acuh terhadap kondisi
kebersihan lingkungan sekolah. Siswa belum mempunyai kesadaran
terhadap semua itu. Dengan alasan sekolah telah menyediakan petugas
kebersihan sekolah yang nantinya akan membersihkan setiap kelas tiap
harinya.
• Siswa kurang bisa konsentrasi belajar jika lingkungan sekolah kotor.
Kebanyakan karena sampah makanan, kertas, debu, bungkus makanan, dan
bekas rautan pensil.
• Siswa mengharapkan kondisi lingkungan sekolah yang:
a. Sarana dan prasarana lengkap
b. Kelas yang bersih
c. Sirkulasi udara yang lancar
d. Rapi dan teratur
e. Yang tidak banyak coret-coretannya
f. Ada wastafel di setiap kelas

4.2 Hasil Wawancara


Pelaksanaan : Kamis/ 19 Maret 2009
Waktu : 14.00 WIB

13
Responden : Drs. Pamor Patriawan
Prestasi belajar siswa SMA Negeri 01 Batu bersifat “Fluktuatif” (bersifat
menyeluruh, lebih personal) hal ini disebabkan oleh:
1. Sistem seleksi awal masuk.
2. Proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
3. Input danum yang masuk.
Jika dilihat dari hasil try out yang dipajang di depan ruang matematika 1, bisa kita
semua simpulkan bahwa prestasi belajar siswa SMA N01 Batu tahun ini sangat
menurun sekali dan pihak sekolah sangat menyayangkan hal tersebut.
Jika lihat, Faktor-faktor yang menentukan penurunan prestasi belajar siswa
SMA Negeri 01 Batu itu sebenarnya banyak sekali, namun faktor yang paling
dominan adalah:
1. keterlibatan siswa dalam proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang
kurang dominan.
2. siswa sangat ditentukan oleh guru
3. siswa kurang aktif.
Tentunya, jika kita mau merenung yang pasti ada hubungan antara prestasi
belajar siswa dengan kebersihan lingkungan sekolah. Karena jika kita lihat, anak
yang tidak mau menjaga kebersihan lingkungan sekolah, tidak mau
mengindahkan aturan tata tertib (tatib) tentang kebersihan lingkungan sekolah
adalah siswa yang tidak memiliki prestasi belajar (siswa yang memiliki tingkat IQ
dan kesadaran yang kurang).

4.2 Kondisi Kebersihan di SMA Negeri 01 Batu.


Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor yang mendorong kita
untuk lebih bersemangat dalam proses kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu

14
kebersihan lingkungan sekolah harus dijaga. Begitu pula dengan kebersihan
lingkungan SMA Negeri 01 Batu yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Kondisi
kebersihan SMA Negeri 01 Batu saat ini belum menunjukkan lingkungan sekolah
yang bersih. Masih banyak kita jumpai sampah-sampah yang dibuang sembarangan.
Misalnya di kolong meja, kantin, dan tempat-tempat yang tidak terlihat oleh mata
(tersembunyi). Padahal, tempat-tempat tersebut bukanlah tempat sampah.
Sampah-sampah tersebut berupa sampah sisa makanan, bungkus plastik
makanan, dan lain-lain. Pada saat upacara bendera yang diadakan setiap hari senini,
pihak sekolah selalu mengingatkan para siswa-siswi SMA Negeri 01 Batu untuk
menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Tetapi, tidak jarang juga ditemukan siswa
yang masih saja mengotori lingkungan sekolah. Pihak sekolah sudah melakukan
tindakan-tindakan untuk tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat,
dan nyaman. Tindakan-tindakan tersebut antara lain mengecat kursi dan bangku
agar bersih dari coretan-coretang yang tidak pantas untuk anak sekolah, mengunci
ruang kelas pada saat jam istirahat berlangsung agar siswa dan siswi tidak makan
dikelas yang menyebabkan kelas menjadi kotor, tidak memperbolehkan siswa dan
siswi membawa “type writer cair” dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan
siswi yang melanggar.
Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa
untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dapat menciptakan kondisi
lingkungan sekolah yang bersih, bebes dari sampah, indah, sehat, dan dapat
mendukung kegiatan proses belajar mengajar (KBM). Tetapi masih saja bisa kita
jumpai tulisan-tulisan kecil di meja-meja kelas yang baru saja dicat ulang, sampah-
sampah kertas di kolong meja. Hal tersebut menunjukkan betapa rendahnya tingkat
kesadaran siswa dan siswi SMA Negeri 01 Batu dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekolah. Meskipun pihak sekolah sudah melakukan upaya-upaya untuk
menciptakan kebersihan tetapi jika siswa dan siswinya tidak mempunyai rasa
memiliki terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, maka semua tindakan tersebut
menjadi sia-sia.

15
4.4 Peran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah.
Agar sekolah terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekolah dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, selain itu
siswa juga bisa memungut sampah yang berserakan dan membuangnya pada tempat

16
sampah yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang berserakan di lingkungan
sekolah. Serta, siswa diharapkan tidak mencorat-coret tembok dan bangku yang
merupakan sarana pembelajaran, dengan begitu, bangku dan tembok akan tetap
terlihat bersih tanpa adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi.
Selain membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan bangku dan
tembok, siswa juga diwajibkan untuk melaksanakan piket kelas yang sudah menjadi
ketentuan di SMA Negeri 01 Batu. Dan juga bisa dijadikan lomba kebersihan kelas
induk untuk masing-masing kelas, agar siswa dan siswi dapat menjaga kebersihan
kelas induknya masing-masing. Diluar lomba kebersihan kelas induk tersebut, juga
pihak sekolah membuat satu peraturan yang didalamnya berisi anjuran bagi siswa
dan siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan memberi sanksi yang
tegas bagi siswa dan siswi yang melanggarnya.
Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga
kebersihan SMA Negeri 01 Batu ini adalah, kesadaran diri masing-masing individu
untuk menjaga kebersihan sekolahnya agar sekolah tetap dalam keadaan bersih dan
nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.

4.5 Prestasi Siswa SMA Negeri 01 Batu.


SMA Negeri 01 Batu adalah sekolah negeri unggul yang ada di Kota Batu.
Jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah negeri yang lain maka, dapat diakui
bahwa SMA Negeri 01 Batu adalah sekolah berkualitas dan cukup divavoriti oleh

17
masyarakat. Hampir setiap lulusan dari SMP di Kota Batu, baik swasta maupun
negeri, berusaha untuk dap[at masuk dan menjadi bagian dari SMA Negeri 01 Batu.
Tidak heran, jika di setiap awal tahun ajaran baru, ratusan bahkan ribuan calon
siswa baru yang berbondong-bondong mendaftar di SMA Negeri 01 Batu. Namun,
tidak sedikit juga calon siswa yang gagal diterima di SMA Negeri 01 Batu.
Proses penyeleksian para calon siswa SMA Negeri 01 Batu juga tidaklah
mudah dan sederhana. Diperlukan proses penyeleksian nilai danum. Sehingga
diperoleh siswa-siswi pilihan yang bisa masuk menjadi bagian dari SMA Negeri 01
Batu, dengan nilai danum yang bisa dikatakan baik dan cukup tinggi. Selain itu, di
SMA Negeri 01 Batu ini, juga diselenggarakan tes IQ bagi siswa-siswi yang sudah
diterima di SMA Negeri 01 Batu untuk membagi lagi beberapa orang anak dengan
nilai IQ yang tertinggi untuk dipisahkan menjadi 1 kelas khusus yang disebut
dengan kelas akselerasi (suatu jenjang pendidikan yang dilalui dengan waktu yang
relatif singkat, biasanya hanya 2 tahun untuk SMA)
Dari hasil danum itulah, bisa dilihat bahwa siswa SMA Negeri 01 Batu ini
adalah siswa yang cerdas dan berkualitas. Namun, semua analisis itu berbeda
dengan fakta yang ada di SMA Negeri 01 Batu. Nyatanya, prestasi belajar siswa
khususnya tahun ini (tahun pelajaran 2008/2009) agak menurun jika dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan karena prestasi belajar siswa
SMA Negeri 01 Batu ini yang bersifat “fluktuatif” (bersifat menyeluruh, lebih
personal) dan prestasi belajar siswa SMA Negeri 01 Batu yang naik-turun tidak
menentu setiap tahunnya.
Faktor penyebab prestasi belajar siswa SMA Negeri 01 Batu bersifat
“fluktuatif”:
1. Sistem seleksi awal masuk
2. Proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
• Dari pihak guru
• Dari pihak siswa (murid)
3. Input Danum yang masuk.
Karena sifat prestasi belajar yang “fluktuatif” diatas (yang bisa naik-turun
tidak menentu), tahun ajaran ini (2008/2009) prestasi belajar siswa SMA Negeri 01

18
Batu ini tengah menurun. Fakta ini terlihat dari hasil Try Out (Pra UAN) kelas XII
IPA, IPS, dan BAHASA yang diselenggarakan Kota pada tanggal 24 Februari 2009.
dimana nilai tiap siswa kelas XII tidak ada yang memuaskan. Bahkan, hampir 70%
siswa IPA, IPS, dan BAHASA dinyatakan tidak lulus dalam Try Out tersebut. Dari
hasil itulah, kita dapat mengambil kesimpulah bahwa prestasi belajar siswa SMA
Negeri 01 Batu pada tahun ini tengah menurun. Menurut Drs. Pamor Patriawan
penurunan prestasi belajar tersebut disebabkan oleh:
1. Keterlibatan siswa dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang
kurang dominan.
2. Siswa sangat ditentukan oleh guru (keberadaan guru yang
diinginkan siswa adalah guru yang selalu aktiv menerangkan
materi kepada siswa)
3. Siswa kurang aktiv dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

4.6 Pengaruh Kondisi Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Siswa.


dalam proses pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi prestasi
siswa. Salah satunya yaitu kebersihan lingkungan sekolah, khususnya pada

19
lingkungan kelas. Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika
kelas bersih, indah dan tertata rapimaka kemungkinan besar kenyamanan dalam
proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasipun bisa lebih focus,
dengan begitu system kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika
lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi
yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan
karena pecahnya konsebtrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas
yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu
kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.
Dalam menjaga kebersihan kelas, dibutuhkan kerja sama antara siswa, guru,
dan petugas kebersihan sekolah. Siswa adalah salah satu pendukung kebersihan
sekolah, karena jumlah siswa yang sangat banyak jika dibandingkan dengan warga
sekolah lainnya. Siswa yang memiliki IQ tinggi pasti memiliki kecerdasan dan
kecekatan dalam berfikir. Maka jika ciingatkan untuktidak membuang sampah
sembarangan ataupun mencorat-coret bangku, siswa akan mematuhi hal tersebut.
Dengan kata lain, siswa yang tidak bisa diperingatkan, selalu merusak, mengotori
lingkungan sekolah bisa dikatakan siswa tersebut berIQ rendah.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

20
a. Kondisi kebersihan SMA Negeri 01 Batu masih tergolong belom bersih,
karena masih ditemukan sampah-sampah di sepanjang lingkungan SMA
Negeri 01 Batu.
b. Kebanyakan siswa masih berlaku acuh-tak acuh terhadap kebersihan
lingkungan sekolah. Hal ini bisa dilihat dari coretan-coretang di bangku
sekolah, dan dinding-dinding sekolah.
c. Prestasi belajar siswa SMA Negeri 01 Batu bersifat “Fluktuatif” (bersifat
menyeluruh, lebih personal).
d. Siswa yang memiliki IQ tinggi pasti memiliki kecerdasan dan kecekatan dalam
berfikir. Maka jika ciingatkan untuktidak membuang sampah sembarangan
ataupun mencorat-coret bangku, siswa akan mematuhi hal tersebut. Dengan kata
lain, siswa yang tidak bisa diperingatkan, selalu merusak, mengotori lingkungan
sekolah bisa dikatakan siswa tersebut berIQ rendah.

5.2 Saran
• Menegakkan kembali peraturan piket di kelas masing-masing

21
• Mengadakan jum’at bersih dan dilombakan kebersihan kelas induknya
masing-masing
• Tata tertib yang lebih tegas lagi untuk menindak siswa dan siswi yang
mengotori lingkungan sekolah
• Penyediaan sarana kebersihan (sapu, kemoceng, lap) di setiap kelas
• Penanaman bunga di setiap kelas dan siswa kelas tersebut bertanggung
jawab terhadap bunga tersebut

DAFTAR PUSTAKA

22
www.google.com
http: //one.indoskripsi.com/judul-skipsi-makalah-tentang/kebersihan-menurut-islam
http: //id.wikipedia.org/wiki/kebersihan

LAMPIRAN

23
A. ANGKET
1. Apakah di kelas anda terdapat daftar piket?
a. Sudah b. Belum
2. Apakah Anda selalu piket di kelas sesuai dengan jadwal piket yang ada?
a. Ya b. Tidak
3. Apa yang Anda lakukan jika saat jam pelajaran kelas Anda dalam kondisi yang kotor?
a. Membersihkan
b. Pura-pura tidak tahu
c. Menunggu guru menyuruh membersihkan kelas
d. Lain-lain………
4. Jika kelas Anda kotor, apakah Anda dapat berkonsentrasi belajar?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah yang menyebabkan kelas Anda menjadi kotor?
a. Sampah makanan
b. Kertas
c. Kondisi lingkungan (debu)
d. Sampah plastic bungkus makanan
e. Lain-lain……….
6. Bagaimana kondisi kelas yang anda inginkan untuk proses belajar mengajar
(berhubungan dengan kebersihan lingkungan sekolah) ?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

B. ANGKET
1. Apakah di kelas anda terdapat daftar piket?

24
a. Sudah b. Belum
2. Apakah Anda selalu piket di kelas sesuai dengan jadwal piket yang ada?
a. Ya b. Tidak
3. Apa yang Anda lakukan jika saat jam pelajaran kelas Anda dalam kondisi yang kotor?
a. Membersihkan
b. Pura-pura tidak tahu
c. Menunggu guru menyuruh membersihkan kelas
d. Lain-lain………
4. Jika kelas Anda kotor, apakah Anda dapat berkonsentrasi belajar?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah yang menyebabkan kelas Anda menjadi kotor?
a. Sampah makanan
b. Kertas
c. Kondisi lingkungan (debu)
d. Sampah plastic bungkus makanan
e. Lain-lain……….
6. Bagaimana kondisi kelas yang anda inginkan untuk proses belajar mengajar
(berhubungan dengan kebersihan lingkungan sekolah) ?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

C. WAWANCARA
Pelaksanaan : kamis/ 19 Maret 2009
Waktu : 14.00 WIB

25
Responden : Drs. Pamor Patriawan
1. Bagaimana prestasi belajar siswa SMA Negeri 01 Batu?
2. Bagaimana perbandingan prestasi belajar siswa antara tahun ini dan tahun
sebelumnya?
3. Faktor apa yang menentukan penurunan prestasi belajar siswa tersebut?
4. Jika Anda mencoba menghubungkan dengan kebersihan lingkungan sekolah, adakah
hubungan antara prestasi belajar siswa dengan kebersihan lingkungan sekolah?

26

You might also like