You are on page 1of 71

Tingginya AKI di Indonesia mrpkn masalah besar yg hrs ditangani oleh berbagai pihak.

Tiga keterlambatan yg sering mjd penyebab kematian ibu : 1. Terlambat mengenali tanda2 bahaya kehamilan shg terlambat mengambil keputusan untuk mencari pertolongan 2. Terlambat tiba di fasilitas pelayanan kesh 3. Terlambat mndptkan pelayanan stlh tiba di tempat pelayanan kesehatan Bidan sebagai ujung tombak pelayanan terhadap ibu mempunyai andil yang sangat besar dlm mengatasi masalah tsb diatas. Seorang bidan tidak hanya harus menguasai ketrampilan teknis klinis, tetapi juga sangat diharapkan mampu berkomunikasi dan melakukan konseling yang baik. Kualitas komunikasi bidan yg rendah akan berdampak terhadap transfer pesan kpd klien kurang baik, bidan menjadi kurang peka dan kurang mampu menggali kebutuhan dan masalah klien, tidak tanggap thd perasaan klien, klien tdk puas, & selanjutnya dpt diperkirakan kredibilitas bidan tsb diragukan. Dari penelitian di Indonesia ( Januari1997 di propinsi Jabar dan Jateng ) ttg interaksi bidan-klien menunjukkan bahwa byk bidan yg tdk menggunakan ketrampilan konseling yg baik,misalnya : Para bidan cenderung mendominasi sesi konseling ( 63 % ucapan didominasi bidan ), kurang memberi kesempatan kpd klien utk berbicara panjang lebar atau mengungkapkan keinginan dan perasaannya Para bidan lebihbanyak mengajukan pertanyaan tertutup ( pertanyaan yg sifatnya mengarahkan pd jawaban ya atau tidak ) 23 % ucapan bidan adalah pengulangan kata kata bidan itu sendiri Pelatihan KIP/K merupakan upaya peningkatan ketrampilan komunikasi serta konseling bidan dan merupakan salah satu dari berbagai strategi yang dilakukan untuk mengurangi AKI

KOMUNIKASI
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses interaksi dan pertukaran informasi dari satu individu dengan individu lainnya dimana melalui proses tersebut individu yang satu dapat mempengaruhi individu lainnya serta dapat diperoleh suatu pemahaman bersama

Proses Komunikasi
Sebagai suatu proses interaksi, maka komunikasi sebaiknya dilakukan melalui proses dua arah, serta melibatkan adanya umpan balik,krn umpan balik memainkan peranan penting,krn umpan balik memungkinkan bagi pengirim pesan merubah atau memperbaiki isi pesan, khususnya apabila tujuan pengirim pesan tidak tercapai atau pesan yang diterima meskipun dimengerti dan dilaksanakan oleh penerima berita, tetapi hal tersebut ternyata tidak sesuai dengan apa yang dimaksud oleh pengirim berita. PERAN KOMUNIKASI Komunikasi memegang peran penting dlm kehidupan sehari hari maupun dalam pelaksanaan tugas. Hal ini antara lain karena komunikasi memiliki peran sbb: Menjalin hub. Interpersonal Membina kepercayaan Mengkoordinir tindakan Melakukan pembagia pekerjaan Melakukan aktivitas kelompok Mencari pemecahan masalah bersama

Manfaat Komunikasi
Komunikasi merupakan dasar bagi semua interaksi manusia dan bagi semua fungsi kelompok. Melalui komunikasi,maka akan dpt : Mencapai pengertian satu sama lain Membina kepercayaan Mengkoordinir tindakan Merencanakan strategi utk pencapaian suatu tujuan Melakukan pembagian pekerjaan 2

Melakukan aktivitas kelompok Mencari pemecahan masalah bersama

Fungsi Komunikasi
Seatt & Mitchell (dlm Higgins, 1982) telah mengidentifikasi adanya 4 fungsi komunikasi yang terjadi di organisasi sbb : 1. Fungsi Emosi 2. Fungsi Motivasi 3. Fungsi Informasi 4. Fungsi Kontrol 1. Fungsi Emosi Dlm proses komunikasi yang melakukan komunikasi adalah manusia, meskipun kadangkala dlm bentuk kelompok atau organisasi. Manusia memiliki emosi dan mereka mengekspresikan emosinya pd orang lain melalui komunikasi.Komunikasi jenis ini orientasinya adalah perasaan. Dalam hubungannya dgn organisasi, tujuan dr jenis komunikasi ini adalah berhubungan dgn penerimaan dr peran peran organisasi. Tetapi bila dilihat secara informal fungsi komunikasi jenis ini adalah untuk mengekspresikan perasaan puas,tdk puas,kegembiraan,maupun kepahitan. 2. Fungsi Motivasi Tujuan dari tipe komunikasi ini adalah memberikan motivasi pd seseorang atau pd lingkup organisasi thd tujuan organisasi.Memberikan instruksi,penghargaan,tindakan disiplin,mentransfer tujuan kpd bawahan,mendefinisikan peraturan antara lain adalah contoh dr fungsi motivasi. 3. Fungsi Informal Tujuan dari fungsi komunikasi ini adalah untuk menyediakan informasi informasi penting untuk pengambilan keputusan maupun menyelesaikan masalah. 4. Fungsi Kontrol

Fungsi keempat dari komunikasi adalah mengkontrol perilaku orang lain maupun anggota organisasi. Hal ini antara lain tercermin dr peraturan,penjelasan tugas tugas,otoritas dan struktur organisasi. Ada beberapa jenis komunikasi : Komunikasi Massa : Penyampaian pesan dari seseorang kepada sekelompok besar orang,biasanya sebagian besar masy. Misalnya pidato kampanye atau khotbah Komunikasi intrapersonal : penyampaian pesan dari seseorang kpd dirinya sendiri.misalnya : berbicara dalam hati Komunikasi Interpersonal : Penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain,beersifat dua arah, secara verbal atau non verbal Misalnya antara bidan dan klien.Termasuk didalamnya komunikasi : a. Antara dua orang, adalah komunikasi dari seseorang ke orang lain,dua arah interaksi verbal dan non verbal yg menyangkut saling berbagi informasi dan perasaan b. Antara tiga orang atau lebih (komunikasi kelompok/group kecil), menyangkut komunikasi dari orang ke bbrp orang lain (kelompok kecil) masing masing anggota menyadari keberadaan anggota lain,memiliki minat yang dan/atau bekerja untuk suatu tujuan

Persiapan Komunikasi
Untuk dapat menciptakan suatu komunikasi yang efektif,maka sebelum kita melakukan komunikasi,maka akan menjadi lebih baik apabila sblm melakukan komunikasi kita telah memahami dan menganalisis terlebih dahulu orang yg akan kita ajak bicara. Dalam hal ini, Davies dkk, (1981) mengungkapkan bahwa terdapat bbrp hal yg perlu diperhatiakn sblm kita berkomunikasi. Hal itu antara lain adalah sbb : 1. Mengetahui apa yg mjd kesamaan kebutuhan/minat antara komunikator dgn komunikan. Komunikasi membutuhkan tujuan dan sasaran yg sama antara pengirim dan penerima, sehingga hal pertama kali yg hrs dicari adalah kesamaan kebutuhan / minat diantaranya. 2. Membuat pesan yg disampaikan mjd menarik

Dlm hal ini kita hrs mengidentifikasi pendengar (latar belakang pendidikan,pekerjaan,usia,dsb) supaya kita dpt memilih cara bagaimana kita menyampaikan pesan supaya menjadi menarik.

3. Mengetahui seberapa jauh pendengar mengetahui hal yg akan dibicarakan Memberi tahu orang lain apa yg telah mereka ketahui adalah memboroskan waktu,karena orang tidak suka bila mereka dianggap sebagai orang yg kurang wawasan. Untuk itu, sebaiknya tidak memberitahu apa yg telah diketahui oleh komunikan. 4. Memberi tahu apa yg mereka ingin tahu Sebelum berkomunikasi,sebaiknya tanyakan pd diri sendiri,apakah orang yg diajak bicara tersebut telah memahami situasi dan kondisi secara sepenuhnya 5. Mengetahui apa yang dipercaya oleh individu yg diajak berbicara Hal ini perlu diketahui krn bila tidak akan dapat saja terjadi perbedaab yg besar antara orang yg bicara dan diajak bicara 6. Mengetahui apa yg tidak ingin didengar pd umumnya seseorang akan membentuk suatu mekanisme pertahanan diri untuk melindungi apa yg selama ini diketahui dan diyakininya,antara lain dengan cara: a. Mengkritik,perilaku maupun sikap b. Meluruskan informasi, atau memberikan ancaman c. Memberikan indikasi bahwa mereka salah atau membuat suatu kesalahan yg serius. Untuk itu pemahaman mengenai individu sangat diperlukan Dalam berkomunikasi perlu pula diperhatikan etikanya, karena akan berperan pd efektifitas komunikasi. Etika tersebut adalah : Siapa yang diajak berbicara Situasi dan kondisi Tempat Media yang digunakan Pesan yang disampaikan 5

Meskipun komunikasi tampaknya sederhana,ttp untuk memperoleh komunikasi yg efektif, seringkali kita menghadapi banyak hambatan. Hambatan tsb dpt berasal dari si pengirim berita, si penerima berita maupun faktor situasi dan kondisi.dibawah ini tdp bbrp faktor yg merpkn hambatan dlm berkomunikasi,yaitu : 1. Latar belakang individu Perbedaan persepsi Perbedaan pengalaman dan latar belakang Sikap stereotype Pengaruh persamaan dan perbedaan

2. Bahasa Perbedaan arti kata Penggunan istilah maupun bahasa tertentu Komunikasi non verbal Mendengar hanya apa yg ingin kita dengar Mengabaikan informasi yg dpt mengakibatkan konflik Mengadakan penilaian thd pembicara/narasumber berita Kurang konsentrasi dan perhatian Sibuk mempersiapkan jawaban Bukan pendengar yang baik Dampak halo (halo efek) dan kesan pertama Pengaruh faktor emosi Kurang percaya diri Gaya/cara berbicara dan nada suara Memberikan terlalu banyak informasi pada saat yang sama

4. Lingkungan Tempat Situasi/waktu

Ketrampilan yg perlu dimiliki oleh seseorang agar komunikasi dpt berjalan secara memuaskan adalah ketrampilan sbb: Membaca situasi Mendengarkan Menggali informasi Menyampaikan ide dan pendapat Bertingkah laku asertif Melakukan persuasi Menyelesaikan konflik Menyelesaikan secara bersama

Menyadari adanya hambatan hambatan dalam komunikasi,maka untuk dapat memperoleh komunikasi yg efektif kiat kiat di bawah ini dpt digunakan : Gunakan umpan balik Gunakan semua saluran komunikasi Mengenali siapa penerima berita Menggunakan komunikasi tatap muka Melakukan kontak mata Menjadi pendengar yang baik Menyadari dampak bahasa tubuh Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti (KISS) Mengulangi sesuatu yang dianggap penting Menyadari serta peka terhadap prasangka Menanggapi isi pembicaraan,bukan pembicaranya Membahas bila terjadi perbedaan persepsi Memberikan penguatan dari kata kata Memperhatikan jumlah informasi yang diberikan Berusaha untuk mengendalikan emosi Mengajukan pertanyaan dan meminta tanggapan

Mengajukan pertanyaan Lakukan pencatatan (bila perlu)

Komunikasi non verbal adalah satu bentuk komunikasi yang tidak dilakukan secara verbal (oral maupun tulisan) tetapi tetap menggunakan prinsip dan kaidah komunikasi Komunikasi non verbal memiliki berbagai manfaat, antara lain : Dapat memperjelas maksud dan makna Sebagai ekspresi perasaan/emosi Lebih jujur dalam mengekspresikan pesan Memberkan sugesti / mempengaruhi orang lain Efisiensi Mengulang (repetisi) Dengan komunikasi non verbal seseorang akan mengulang apa yg dilakukan scr verbal,shg fungsinya sbg tanda bahasa Mengganti (substitusi) Komunikasi non verbal mengganti komunikasi verbal, misal: memanggil diganti dgn lambaian tangan Berlawanan (kontradiksi)

Komunikasi non verbal memiliki fungsi dalam proses komunikasi sbb:

Menunjukkan reaksi yg berlawanan dr yg sesungguhnya. Melengkapi (komplemen) Melengkapi apa yg dikomunikasikan scr verbal dan kecenderungannya adalah menyesuaikan jenis respon Menegaskan (aksentuasi) Komunikasi non verbal untuk menegaskan dan memberi penekanan dari komunikasi verbal Ungkapan emosi Komunikasi non verbal merupakan ungkapan emosi dan kecenderungannya adalah spontanitas

Komunikasi non verbal dicerminkan oleh : Bahasa tubuh Wajah, dengan semua komponennya Kepala dengan semua ekspresi wajah Tangan, jari, lengan secara menyeluruh Kaki secara menyeluruh Telapak kaki

Cara berbicara dan nada suara Penampilan dan cara berpakaian Sentuhan Kondisi ruang dan tempat Jarak berkomunikasi Pemilihan tempat /posisi berkomunikasi

Tercermin antara lain dari:

Karena bahasa tubuh dapat mencerminkan diri seseorang, maka terdapat beberapa sikap buruk dari bahasa tubuh yang harus dihindari,yaitu :

Bergoyang ke kiri,ke kanan, ke belakang atau ke depan Memainkan alat tulis, penunjuk atau kacamata Memasukkan tangan kedalam saku Berjalan mondar mandir Melihat dari ujung mata Berdiri malas - malasan

Untuk dapat berkomunikasi dengan baik serta menggunakan bahasa tubuh dalam berkomunikasi maka perlu diperhatikan hal hal sebagai berikut : Menyadari bentuk bahasa tubuh yang sering kita gunakan Mengatur posisi tubuh ( sesuai dengan keperluan) Mengatur tangan Melakukan kontak mata Mengembangkan sikap kebiasaan yang baik

Pada umumnya seseorang bila ditanya mengenai dirinya,misalnya tentang kelemahan atau kekuatannya maka ia akan cenderung untuk menjawab Ah, saya kurang tahu,orang lain yang lebih tahu tentang diri saya. Dalam hal ini ia tidak menyadari bahwa sebenarnya orang yg mengenal diri dgn baik adalah diri sendiri. Tetapi pada kenyataannya (seperti ungkapan tersebut diatas) seringkali kita kurang dapat mengenal diri sendiri dgn baik.Hal ini antara lain disebabkan oleh beberapa faktor yg disadari maupun tidak disadari.Untuk itu,dlm usaha mengenal diri sendiridiperlukan suatu upaya.Karena dgn lebih mengenal diri sendiri,hal ini akan memberikan dampak positif dalam berkomunikasi dan juga dalam menjalin hubungan interpersonal. Mengenal diri sendiri penting dilakukan,karena dgn mengenal diri sendiri secara lebih baik, maka hal ini secara umum akan dapat mengembangkan diri seseorang secara lebih optimal, Manfaatnya secara khusus dapat terlihat spt dibawah ini : Lebih sadar diri dan dapat menerima diri sendiri Berfikir positif

10

Lebih percaya diri Membantu dlm menjalin hubungan interpersonal Membantu pengembangan diri secara lebih optimal

Untuk dapat mengenali diri sendiri secara lebih baik, maka perlu melakukan analisis untuk mengenali : Kelemahan dan kekuatan diri Perasaan dan reaksi/perilaku yang ditampilkan Penyebab perasaan dan reaksi diri Tujuan hidup Preferensi dan minat Reaksi orang lain

Sebagai salah satu usaha utk mengenal diri,maka Joseph Luft dan Harry William(Johnson,1996) menyatakan bahwa kondisi kepribadian sso dpt terbagi mjd 4 kuadran,dmn setiap kuadran memiliki ciri/karakteristik masing-masing.Konsep tersebut kemudian dikenal dgn nama Johari Window atau jendela johari

11

Gambar 1. Jendela Johari TAHU II TERTUTUP/ RAHASIA DIRI SENDIRI

I TERBUKA

TIDAK TAHU

IV GELAP
TIDAK TAHU

III BUTA
TAHU ORANG LAIN

Kuadran I disebut sebagai terbuka yaitu kuadran yang terdiri dari prilaku, pikiran dan perasaan yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain disekitarnya Kuadran II disebut sebagai tertutup/rahasia karena hanya diketahui oleh diri sendiri dan cenderung untuk tidak dibuka kepada orang lain karena berbagai alasan Kuadran III disebut buta karena hanya diketahui oleh orang lain, tidak diketahui oleh diri sendiri Kuadran IV disebut gelap karena tidak diketahui oleh orang lain dan diri sendiri, disebut juga sebagai un/subconscious (tidak disadari). Untuk dapat memahami jendela johari secara lebih baik maka perlu diketahui beberapa prinsip yaitu : 1. 2. Perubahan satu kuadran akan mempengaruhi kuadran yang lain. Jika kuadran I paling kecil di bandingkan dengan kuadran kuadran lainnya,maka hal ini bearti keterbukaan atau pemahaman / pengenalan diri seseorang adalah kurang.Hal ini berlaku sebaiknya bagi mereka yang memiliki kuadran I yang paling besar. 12

3.

Jika Kuadran II ( Tertutup/rahasia ) paling besar,maka individu tersebut cenderung untuk kurang mau berbagi dengan orang lain,serta menutupi hal hal yang dirasakan mengancam dirinya bila orang lain mengetahui sesuatu yang di rahasiakannya.

4.

Jika Kuadran III ( Buta )paling besar, maka individu tersebut kurang menerima masukan ( umpan balik ) dari orang lain, sehingga ia tidak mengetahui apa yang di bicarakan oleh orang lain tentang dirinya.

5. 6.

Kuadran IV ( Gelap ), Pada umumnya tidak berubah besarnnya,tetapi bila ada hal hal khusus ( pengalaman tarumatis,hipnosis ) dapat saja menjadi lebih kecil. Untuk menjadi Pribadi yang sehat,maka sebaiknya kuadran I di perbesar,dan kuadran II,III,dan IV ( bila dimungkinkan ) di perkecil. Dari keterangan tersebut terlihat bahwa setiap orang sebaiknya berusaha untuk

melebarkan area terbuka,dan hal ini antara lain dapat di lakukan baik dengan cara melakukan introspeksi diri maupun dengan bantuan orang lain berupa umpan - balik. Dari Hasil perkembangan tersebut maka akan dapat di peroleh gambar jendela johari setelah kepribadian berkembang. Hal ini dapat di lakukan dengan berbagai cara instropeksi,membuka diri, maupun blajar, maka gambaran dari jendela johari dapat seperti di bawah ini

13

Gambar 2. Jendela johari setelah kepribadian berkembang TAHU II TERTUTUP/ RAHASIA

I TERBUKA

DIRI SENDIRI

TIDAK TAHU

IV GELAP

III BUTA

TIDAK TAHU TAHU ORANG LAIN Pengenalan diri / kesadaran diri dapat di tingkatkan melalui tiga cara ,yaitu: 1. Mempelajari diri sendiri ( Instropeksi ) Proses eksplorasi diri sendiri,tentantg pikiran,perasaan,perilaku termasuk pengalaman yang menyenangkan,hubungan Interpersonal dan kebutuhan pribadi. 2. Membuka diri Keterbukaan merupakan salah satu kriteria kepribadian yang sehat.Untuk itu di perlukan kesedian untuk dapat menerima umpan balik atau kesedian untuk berbagai rasa dengan orang lain. 3. Belajar dengan Orang Lain. Kesedian dan keterbukaan menerima umpan balik orang lain akan meningkatkan pengetahuan tentang diri sendiri.Aspek yang negatif akan memberi kesadaran bagi seseorang untuk memperbaikinya sehingga ia akan selalu berkembang setiap menerima umpan balik.

14

Konsep hubungan antar manusia (interpersonal) secara umum dapat diartikan sebagai semua bentuk interaksi antara dua orang atau lebih. Banyak pihak baik organisasi, kelompok masyarakat, maupun individu memberi perhatian pada hubungan ini karena percaya bahwa dengan adanya hubungan antar manusia yang positif maka akan dapat memberikan dampak positif pula kepada individu dan juga kepada organisasi,maupun kepada orang lain. Hubungan interpersonal yang baik diperlukan karena memiliki beberapa manfaat antara lain : Menjalin produktifitas diri sendiri Kesan dan citra diri akan meningkat Konflik interpersonal akan berkurang Menciptakan jaringan kerjasama

Dalam menjalin hubungan, terdapt beberapa tantangan yang dihadapi, antara lain : Berusaha menjaga hubungan sesehat mungkin Mempebaiki hubungan yang rusak secepat mungkin Belajar untuk menghadapi orang orang yang sulit tanpa terpengaruh menjadi orang lain Untuk dapat terjadinya hubungan interpersonal, maka terdapat elemen/komponen yang diperlukan untuk terjadinya hubungan interpersonal tersebut,yaitu : Kebutuhan berinteraksi Komunikasi

Berbagai jenis interaksi dpt tjd baik di organisasi (Higgins,1982), dikelompok maupun dimasyarakat antara lain: 1. Individu dengan individu yaitu hub. Yg terjadi antara satu individu dgn individu lainnya,misalnya : antar rekan kerja, hub. Antara atasan dan bawahan

15

2. Individu dengan kelompok dan sebaliknya yaitu hub. Ytg tjd antara individu (baik pekerja, maupun pimpinan) dgn individu 3. Individu dgn organisasi dan sebaliknya Yaitu hub. Antar individu dgn organisasi. Dlm hal ini biasanya individu akan berperilaku tertentu yg disesuaikan dgn tuntutan/kebutuhan diri sendiri maupun organisasi 4. Kelompok dgn kelompok Terdapat berbagai kelompok di organisasi, ada yg formal, ada juga yang informal. Kedua jenis kelompok tersebut dapat berinteraksi dengan berbagai cara 5. Kelompok dgn organisasi dan sebaliknya Pd umumnya pekerjaan dibagi kedalam bbrp tim kerja,dimana kelompok informal biasanya akan muncul. Dlm hal ini pimpinan dan manajemen harus dapat berhubungan dgn berbagai macam kelompok tersebut 6. Individu dengan dirinya sendiri Dlm hal ini cara seseorang berhubungan dgn dirinya sendiri akan memegang peran penting dlm cara dia berkomunikasi dan berhubungan dgn orang lain. Sehingga sebaiknya seseorang mengenal diri sendiri dahulu dgn baik sblm berhubungan dgn orang lain. 7. Individu dengan masyarakat dan sebaliknya Hal ini memerlukan keluwesan dlm menyesuaikan diri karena biasanya masyarakat memiliki tuntutan norma norma dan nilai nilai tersendiri 8. Masyarakat dgn masyarakat Dlm konteks yg lebih besar, suatu masy. Berhubungan dgn masy. Lainnya shg bila tdk terdapat hubungan yg harmonis,maka dpt menimbulkan konflik Untuk dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain,maka salah satu persyaratannya adalah dapat memahami orang lain.Untuk itu,prinsip dasar dalam memahami orang lain adalah: 1. Setiap orang adalah unik ( tidak ada yang sama persis) 2. Latar belakang dan pengalaman seseorang akan mempengaruhi sikap dan perilakunya. Dalam usaha dan proses memahami orang lain,maka terdapat beberapa faktor penting yang harus di perhatikan supaya proses tersebut dapat berjalan dengan baik,yaitu:

16

1. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda 2. Orang yang sama,pada saat yg berbeda akan memiliki kebutuhan yg berbeda. 3. Setiap orang memiliki kebutuhan untuk di hargai dan di akui. 4. Setiap orang memiliki kebutuhan untuk bersosialisasi dan berhubungan dengan orang lain. 5. Situasi,tempat,dan waktu mempengaruhi pada sikap dan perilaku seseorang 6. Perilaku yg tampil hanya merupakan sebagian dari kepribadian seseorang 7. Penampilan dan cara berkomunikasi sesorang dapat mempengaruhi penilaian orang lain terhadapnya. 8. Cara pandang ( persepsi ) seseorang tidak sama. 9. Latar Belakang sosial budaya merupakan faktor yang cukup berperan pada perilaku seseorang. Dlm menjalin hubungan interpersonal, khususnya yg sifatnya tidak permanen (bukan hubungan persaudaraan atau pertemanan) maka terdapat beberapa tahapan,yaitu : Tahap Kontak Pada tahap pertama ini individu melakukan kontak dgn cara melihat,mendengar dan menyadari kehadiran orang lain. Pada tahap ini biasanya tjd saling menilai dan mempersepsikan dari masing masing pihak. Penampilan fisik sangat penting pada tahap ini, karena dimensi fisik merupakan dimensi yg segera tertangkap oleh penginderaan kita. Dalam tahap ini sikap seperti keramah-tamahan, kehangatan, keterbukaan dan sebagainya sudah mulai tertampilkan Tahap Pelibatan Tahap ini adalah tahap mengetahui lebih jauh mengenai berbagai hal dari orang lain, dan juga mengutarakan berbagai hal ini sendiri kepada orang lain, Bila tahap ini berkembang lebih akrab, biasanya diikuti dengan tindakan tindakan mendekatkan diri dan mengenali lebih jauh lagi. Tahap keakraban Pada tahap ini, individu individu membuat komitmen dan berjanji pada diri sendiri untuk tetap melanjutkan hubungan Tahap Penurunan Hubungan

17

Pada tahap ini, mulai tetampil kelemahan kelemahan dari ikatan yang terjadi antara pihak-pihak ytg terkait. Disini mulai dirasakan bahwa hubungan yg terjadi ternyata tidak sepenting seperti apa yg diharapkan.Shg makin lama terasa semakin ada jarak pd hub.tsb Tahap Pemutusan Tahap ini adalah tahap pemutusan terhadap atau ikatan yg mengikat individu. Ini adalah titik selamat jalan pada hubungan tsb.

Analisis transaksional adalah suatu model analisis komunikasi di mana seseorang menempatkan dirinya menurut posisinya masing masing. Seseorang pada umumnya baik disadari maupun tidak disadari menggunakan komunikasi transaksional saat berinteraksi dgn orang lain.Analisis transaksional memperkenalkan apa yg disebut dgn kondisi ego/ego state, Yaitu : ego orang tua, dewasa dan anak - anak Ego state orang tua Unsur orang tua biasanya dipelajari dari tindakan dan perasaan diri kita seperti yg dilakukan orang tua yg membesarkan kita. Unsur Orang tua dpt diidentifikasi dr perilaku bijaksana, adil kritis, murah hati, sopan, pandai/cerdik. Unsur orang tua terbagi menjadi 2 macam,yaitu pengecam dan penolong. Kalimat yg pada umumnya digunakan berapa lama saya bisa bertemu denganmu: kasihan sekali kamu: jangan: pokoknya. Ego state dewasa Biasanya terdiri dr pemikiran yang rasional dan obyektif, serta kemampuan mengolah data merupakan unsur dewasa. Ketrampilan perseptive, mengolah data, kemampuan sosial merupakan atribut orang dewasa,kalimat atau kata kata yg umumnya digunakan : saya pikir: mengapa: apa: dimana: kapan: bagaimana: menurut hemat saya Ego state anak Adalah kondisi anak yang pada umumnya senang bermain atau bermanja Dlm berinteraksi dan bertransaksi dgn orang lain, maka analisis transaksional dibedakan menjadi beberapa jenis transaksi,yaitu: 1. Transaksi komplementer (sejajar) 18

Yaitu transaksi yg terjadi apabila penerima pesan memberi respon sesuai dgn ego state yg diharapkan oleh pengirim pesan (lihat gambar). Misalnya : seseorang berkomunikasi dgn sikap yang dewasa (meminta tanggapan),maka reaksi yg diberikan juga adalah peran dewasa A Orang tua Dewasa Anak-anak B orang tua Dewasa Anak - anak

2.Transaksi Silang (crossed transactional) Terjadi apabila penerima pesan memberi respons di luar ego state yang diharapkan oleh pengirim pesan (lihat gambar) A Orang Tua Dewasa Anak anak B Orang tua Dewasa Anak - anak

3.Transaksi tersembunyi (ulterior transaction) Apabila pengirim pesan menyampaikan pesan dari ego state tertentu,tapi di balik itu ia menyampaikan pesan dari ego state yg lain,maka transaksi ini disebut transaksi tersembunyi/ulterior transactional (lihat gambar) A Orang tua Dewasa Anak-anak B Orang tua Dewasa Anak -anak

19

Penempatan sikap hidup dalam hubungan interpersonal berperan dalam jenis hub.yang ada. Penerimaan sikap hidupnya terbagi atas : 1. Saya OKE Kamu OKE Perilaku yg ditampilkan biasanya adalah saling menghargai,menggunakan prinsip menang-menang dan memiliki sikap asertif. 2 Saya OKE Kamu tidak OKE Perilaku yang ditampilkan adalah biasanya cenderung untuk merendahkan orang lain,sehingga yang ditampilkan cenderung agresif 3. Saya tidak OKE Kamu Oke Perilaku yang ditampilkan adalah biasanya cenderung rendah diri dan sikap yang ditampilkannya cenderung pasif/submisif. 4. Saya tidak OKE Kamu tidak OKE Sikap dan perilaku yang ditampilkan adalah biasanya cenderung untuk tidak menyulai diri sendiri maupun orang lain, sehingga perilaku yang tampil cenderung untuk bersikap pasif agresif Untuk dapat tercipatanya hubungan interpersonal yang baik,mka terdapat beberapa kiat yang dapat digunakan dalam menjalin hubungan interpersonal,yaitu: Jangan menganggap bahwa semua orang adalah sama Mencoba utk memahami kebutuhan & menginginkan dari masing masing individu Berusaha utk melakukan empati Berusaha utk melihat dari sudut pandang yang berbeda Menghormati dan menghargai setiap individu Menjaga agar komunikasi tidak terputus Penampilan dan cara berkomunikasi mempengaruhi cara orang lain

berkomunikasi dan berhubungan dgn kita Mencoba mencari umpan balik mengenai persepsi dan harapan orang lain terhadap kita Membebaskan diri dari prasangka Toleran terhadap orang lain

20

Menentukan nilai yang penting dalam berhubungan dengan orang lain Menanyakan pendapat orang lain tentang diri mereka dan dengarkan apa yang mereka katakan Bersikap terbuka terhadap orang lain Mendengarkan orang lain secara efektif Menyadari adannya prinsip apa yg diberikan adalah apa yang didapatkan (take and give) Mengakui usaha, kontribusi,atau prestasi orang lain Menghormati dan menghargai hak hak pribadi Mendahulukan kepentingan bersama Mengendalikan diri Tetap menjaga jarak

21

KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) Komunikasi interpersonal adalah Interaksi orang ke orang dua arah verbal dan non verbal yang saling berbagi informasi dan perasaan antar 1 individu / dgn indidu lainnya/ antar individu dgn kelompok kecil Konseling adalah Proses pemberian bantuan seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap fakta fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan perasaan klien Proses Konseling terdiri dari 4 unsur kegiatan : Pembinaan hubungan baik (Rapport) Penggalian informasi (identifikasi masalah,kebutuhan,perasaan,kekuatan diri,dsb) dan pemberian informasi (sesuai kebutuhan) Pengambilan keputusan, pemecahan masalah, perencanaan Menindak lanjut pertemuan

Jalannya proses konseling sangat tergantung pada alur percakapan konselor - klien

1.Faktor individual. Orientasi kultural (keterikatan budaya) mrpk faktor individual yg dibawa seseorang dlm melakukan interaksi.Orientasi ini mrpk gabungan dari: Faktor fisik kepekaan panca indera (kemampuan utk melihat,mendengar),usia,jender (jenis kelamin) Sudut pandang nilai nilai Faktor sosial sejarah keluarga dan relasi, jaringan sosial, peran dalam masyarakat, status sosial, peran sosial Bahasa

2. Faktor faktor yg berkaitan dgn interaksi Tujuan dan harapan terhadap komunikasi 22

Sikap terhadap interaksi Pembawaan diri seseorang thd orang lain (seperti

kehangatan,perhatian,dukungan) Sejarah hubungan

3. Faktor Situasional Percakapan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, situasi percakapan kesehatan antara bidan dan klien akan berbeda dgn situasi percakapan antara polisi dgn pelanggar lalu lintas 4. Kompetensi dalam melakukan percakapan. Agar efektif, suatu interaksi harus menunjukkan perilaku kompeten dari kedua belah pihak. Keadaan yg dapat menyebabkan putusnya komunikasi adalah : Kegagalan menyampaikan informasi penting Perpindahan topik bicara tidak lancar Salah pengertian

Pengaruh Pemahaman diri Terhadap Komunikasi 1. Memahami diri sendiri Manfaat : lebih sadar diri dan dpt menerima diri sendiri Berfikir positif Lebih percaya diri Dpt membantu dlm menjalin hub. Interpersonal Membantu pengembangan diri sendiri secara interpersonal

Untuk memahami diri sendiri perlu analisa diri dgn cara : Mengenali kelemahan, kelebihan, perilaku (penampilan) Perasaan dan reaksi diri Mengetahui tujuan hidup Minat / suka Reaksi thd orang lain ( cepat tersinggung)

23

2. Pengetahuan,ketrampilan, sikap yg dimiliki Konselor Karena konselor mempunyai tugas terhadap orang lain berupa : dukungan,nasehat,pelepas ketegangan emosional,membantu untuk berpikir jernih untuk memecahkan masalah maka konselor harus mempercayai sikap dan ketrampilan yang memadai antara lain :

Sikap - Toleransi - Mengenal diri sendiri - Menyimpan rahasia - Memiliki minat dan menyukai manusia - Memiliki ketrampilan komunikasi yang baik

Ketrampilan Khusus - Mendengarkan secara aktif - Menggunakan beberapa intervensi * Memberikan pengajaran * Memberikan umpan balik * Memberikan nasehat * Membantu dengan memberikan informasi * Memberi rujukan * Membantu secara langsung / nyata

3.Pengaruh pemahaman diri terhadap KIP/K Pemahaman diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal, karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dgn konsep dirinya.Sukses komunikasi interpersonal banyak bergantung pada kualitas konsep diri kita (positif atau negatif) Menurut William D. Brooks dan Phillip Emmert,ada 4 tanda orang yg memiliki pemahaman diri negatif. Peka pada kritik Responsif sekali terhadap pujian 24

Cenderung merasa tidak disenangi orang lain Bersikap pesimis terhadap kompetisi

Sebaliknya, orang yang memiliki pemahaman diri positif ditandai dgn lima hal : * Ia yakin akan kemampuannya mengatasi masalah * Ia merasa setara dgn orang lain * Ia menerima pujian tanpa rasa malu * * Ia menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan,keinginan dan perilaku yg tidak seluruhnya disetujui masyarakat Ia mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup menguingkapkan aspek aspek kepribadian yg tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya

25

SENI BERTANYA
Mendengarkan dan bertanya adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, karena dengan bertanya maka kita akan dapat menggali informasi lebih banyak yang pada akhirnya dapat memperoleh semua informasi yang tujuannya baik untuk menyelesaikan masalah, mengurangi masalah, pemahaman, maupun untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan mendengarkan dan bertanya Mendorong klien untuk berbicara Menunjukkan minat dan perhatian kita terhadap klien Meningkatkan kesadaran kita terhadap perasaan klien Untuk memperoleh informasi Memberi suatu arahan percakapan terhadap klien

MANFAAT BERTANYA 1. Mengklarifikasi informasi & pesan yang diterima 2. Menangkap dan mempertahankan perhatian dari pembicaraan 3. Memunculkan motivasi individu si pembicara 4. Memusatkan dan mengarahkan perhatian pembicara ke arah hal hal yang sesuai dgn keinginan penanya 5. Membuktikan kepada individu pembicara bahwa pendengar sangat peduli terhadap dirinya dan masalah masalahnya 6. Mengkualifikasi tipe individu dan mengidentifikasi minat minatnya 7. Mengidentifikasi bilamana individu/pembicara akan siap untuk melakukan kegiatan selanjutnya.

26

CARA MENGGALI INFORMASI DAN MENGAJUKAN PERTANYAAN Karena pentingnya penggalian suatu informasi,maka kegiatan ini dapat dialkukan dengan cara : Mengajukan pertanyaan dengan tepat Memperhatikan bagaimana dan dimana pertanyaan itu diajukan Menanyakan dengan berbagai jenis pertanyaan Membuat pertanyaan secara singkat dan sederhana Menjawab pertanyaan dengan pertanyaan Bersikap menyenangkan Percaya diri

JENIS PERTANYAAN Terdapat beberapa jenis pertanyaan yang dapat digunakan untuk menggali informasi, yaitu : Pertanyaan terbuka Pertanyaan tertutup Pertanyaan pilihan ganda Pertanyaan reflektif Pertanyaan direktif

Pertanyaan terbuka dijawab dengan Ya atau tidak. Pertanyaan ini biasanya : Digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai perasaan dan pendapat Untuk mengenali dengan benar apa yang ada dalam pikiran pada waktu kita mengutarakan gagasan. Jenis pertanyaan terbuka Terdapat enam jenis pertanyaan dasar,yaitu: Apa,Siapa,Dimana,Kapan,Mengapa dan Bagaimana Misalnya: Apa yang anda pikirkan? Siapa yang bertanggungjawab?

27

Dimana kita dapat bertemu? Kapan kita dapat mengembangkannya? Bagaimana reaksi anda jika?

Pertanyaan tertutup Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban Ya atau Tidak. Pertanyaan ini biasanya dapat membahayakan sehingga sebaiknya digunakan seperlunya atau saat kita merasa yakin bahwa seseorang sudah siap membuat sebuah keputusan.

Pertanyaan Pilihan Ganda Pertanyaan pilihan ganda adalah merupakan sebuah bentuk pertanyaan pertanyaan direktif dgn pilihan jawaban yang sudah ada.Untuk itu,beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pertanyaan jenis ini adalah : Digunakan untuk menggerakkan seseorang untuk mengikuti seluruh tahapan transaksi Berikan pilihan pada seseorang agar dapat mengarah kepada suatu perhatian yang menjadi suatu keputusan untuk bertindak. Sebaiknya jangan terlalu banyak pilihan karena akan membingungkan dan membebani Pertanyaan Reflektif Adalah pertanyaan pertanyaan yang mengandung makna atau pernyataan sebelumnya dgn tujuan mengubah susunannya menjadi bentuk pertanyaan lain. Tujuannya adalah : Memberi kesempatan kepada seseorang untuk berfikir, meninjau, atau menyatakan kembali pikiran pikiran dan gagasan gagasan yang mengarah pada jawaban sebelumnya Membantu memperjelas dalam mendefinisikan masalah

Beberapa jenis pertanyaan reflektif Contoh dari pertanyaan reflektif antara lain adalah : Jadi bapak Iman merasa bahwa keadaan Bapak.?

28

Bu lastri,apakah anda mempercayai rumah sakit / bank ini ? Pak Ronny, Anda telah mencoba dengan perusahaan lain dan bagaimana perasaan anda? Jadi pengalaman bapak budi selama ini telah menunjukkan.? Mari kita lihat apakah saya sudah menangkapnya dengan jelas.Ibu Enny mengatakan bahwa.?

Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan pertanyaan reflektif Pertahankan adanya perhatian tulus yang tercermin dalam nada suara Jangan sampai terdapat kalimat yang bersifat menghakimi Perlu diingat bahwa, orang lain tidak akan peduli seberapa banyak yang telah si pendengar ketahui, sampai pembicara sendiri mengetahui sejauh mana kepedulian si pendengar terhadap si pembicara Pertanyaan Direktif Adalah jenis pertanyaan yang bertujuan untuk mengarahkan seseorang pada pembuatan keputusan yang diinginkan si pembicara. Pertanyaan pertanyaan ini sering dipergunakan,yaitu antara lain pada saat akhir suatu negosiasi dan transaksi. Selain itu, untuk melihat apakah pihak lain sudah siap untuk melakukan transaksi serta mengerti tentang adanya keuntungan yang diperolehnya selama ini. Kiat Bertanya Untuk dapat menghasilkan jawaban dan informasi secara lebih akurat, maka perlu pula memperhatikan hal hal dibawah ini : 1. Mengetahui secara jelas akan informasi apa yang ingin diperoleh / digaji 2. Mempelajari kondisi, situasi, dan latar belakang orang yang diajak bicara 3. Memilih jenis pertanyaan yang akan digunakan secara tepat Tips dalam bertanya yang efektif Gunakan intonasi suara yang menunjukkan perhatian, minat dan keakraban Gunakan kata kata yang dipahami klien Ajukan pertanyaan satu persatu.Tunggu jawaban dengan penuh minat, jangan memotong

29

Gunakan kata-kata yang mendorong klien untuk tetap berbicara seperti :dan? ; Bagaimana? Lalu? Maksudnya? Bila harus menanyakan hal hal yang sangat pribadi,jelaskan mengapa hal itu harus ditanyakan. Hindari penggunaan kata yang Mengapa. Karena kemungkinan klien dapat merasa disalahkan Ajukan pertanyaan yang sama dengan berbagai cara bila klien belum paham Hindari pertanyaa yang mengarahkan. Gunakan pertanyaan terbuka karena lebih efektif daripada pertanyaan tertutup

Ketrampilan Observasi Tingkah laku verbal dan non verbal

Tingkah laku non verbal Penampilan umum ? (rapi / lusuh) Cara menatap/pandangan mata? (Menatap mata / tidak ; melihat kebawah/kearah sudut ruang) Bahasa Tubuh ? (postur kaku/terlalu banyak gerak/ada gerakan tertentu/tidak bertenaga,tegang,dsb) Kualitas suara dan gaya bicara? (suara keras / lemah, intonasi jelas / datar, gagap / tegas, dsb) Tingkah laku verbal Kata kata kunci Penjelasan penjelasan Kapan beralih topik Pertanyaan yang diajukan

Kesenjangan Tingkah laku verbal dan non verbal Kesesuaian antara tingkah laku verbal dan non verbal Kesesuaian antara dua buah pertanyaan Kesesuaian antara apa yangdiucapkan dan apa yang dikerjakan 30

Ketrampilan membina hubungan baik Ketrampilan membina hubungan baik merupakan dasar dari proses komunikasi interpersonal bidan dengan klien,keluarga klien,TOMA,dsb Sikap dan perilaku dasar yang dimiliki : SOLER S : Face your client Squarely ( Menghadap Ke Klien) dan Smile/nod at klien ( Senyum/ mengangguk ke klien) O : Open and non-judgemental facial expression (Ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai) L : Lean towards client (Tubuh condong ke klien) E : Eye contact in a culturally-acceptable manner (Kontak mata/tatap mata sesuai cara yang diterima budaya setempat) R : Relaxed and friendly manner (Santai dan sikap bersahabat) Perilaku respon positif mendukung terciptanya hubungan baik : Bersalaman dengan ramah Mempersilahkan duduk Bersabar Tidak meninterupsi/memotong pembicaraan klien Menjaga kerahasiaan klien Tidak melakukan penilaian Mendengarkan dengan penuh perhatian Menanyakan alasan kedatangan klien Menghargai apapun pertanyaan maupun pendapat klien

Mendengar Efektif
Mendengarkan sangat penting perannya dalam berkomunikasi, dan hal ini antara lain terlihat pada komponen komunikasi,sbb : Mendengarkan ( 45% ) Berbicara ( 30% )

31

Membaca ( 15% ) Menulis ( 10% )

Dari profil komponen tersebut, terlihat bahwa kegiatan mendengarkan merupakan 45% dari komponen komunikasi Peran Mendengarkan. Mendengarkan mrpkn bagian dari kehidupan manusia dan hal ini antara lain tercermin pada peran-perannya,yaitu : Mendengarkan diperlukan pada hampir semua kegiatan Kerja dan mendengarkan tidak dapat dipisahkan Dgn mendengar dpt memperbaiki ketrampilan dlm berkomunikasi dan menjalin hubungan Mendengarkan dpt memberikan hasil yang positif Mendengarkan dpt mencapai perubahan yang kontruktif

Manfaat Mendengarkan aktif Dalam komunikasi dan hubungan antar pribadi, mendengarkan secara aktif memiliki manfaat sebagai berikut : Menambah informasi mengenai si pembicara Mengakrabkan pengertian dan pemahaman Mengurangi kesalahpahaman Menyelesaikan masalah

Prinsip Mendengarkan Aktif 1. Dapat dipelajari dan dilatih Mendengar aktif dapat dipelajari dan dilatih shg merpk suatu ketrampilan yg benar banar bermanfaat dalam komunikasi dan hub antar pribadi 2. Dapat bersifat verbal dan non verbal Ketrampilan mendengar aktif dpt bersifat verbal (lisan) dan nonverbal (ekspresi wajah,gerak-gerik) 3. Inti dari mendengar aktif adalah kesabaran dan kesediaan untuk mendengarkan orang lain 32

Dalam hal ini dengan adanya kesediaan tsb,orang yg mengeluh menjadi tenang setelah keluhan keluhannya ditampung. Setelah merasa lebih tenang,biasanya ia dapat mengungkapkan persoalan yg sebenarnya,sehingga dapat menyelesaikan sebagaimana mestinya. Unsur pokok dalam mendengarkan Dalam mendengarkan terdapat beberapa unsur pokok yang harus diperhatikan,yaitu : 1. Mendengar pesan 2. Menginterprestasikan pesan 3. Menilai pesan 4. Menanggapi pesan Keterangan dari masing masing pokok tersebut adalah sebagai berikut 1. Mendengar Pesan dalam hal ini kunci dalam mendengar pesan adalah : Memiliki perhatian kepada orang yang diajak bicara Memilih yang penting dari pesan yang disampaikan Mengenali adanya pesan pesan emosional

2. Menginterprestasikan pesan Faktor yang perlu diperhatikan dalam menginterprestasikan pesan adalah : Kata Nada suara Saringan Isyarat non verbal

3. Menilai Pesan Dalam hal ini yang perlu dinilai adalah : Pesan informatif Pesan emosional

4. Menanggapi pesan Seseorang akan bereaksi dan menanggapi pesan yang diterima pada waktu mendengarkan dengan berbagai cara (Johnson,1993) antara lain dengan cara : a. Menganalisis dan menginterpretasi

33

Sebaiknya berhati-hati pada waktu menggunakan sikap ini karena dapat menghasilkan dampak yang kurang baik pada waktu menganalisis atau mengeinterprestasi masalah dan kesulitan orang lain maka biasanya tujuan dari pendengar adalah untuk memberitahu pembicara apa yang dirasakannya dan memberikan alasan-alasan yang mendasarnya. Dlm hal ini pendengar biasanya mengasumsikan apa yg dirasakan oleh pembicara. Hal ini kadang kadang membuat si pembicara (pemilik masalah) menjadi kurang senang (defensif), sehingga membuatnya enggan untuk menceritakan lebih lanjut apa yang dirasakannya. b. Memberikan nasehat dan membuat penilaian adalah respons yang paling sering dilakukan dalam usaha untuk membantu seseorang menyelesaikan masalahnya. Bila nasehat yang diberikan menurut si pendengar adalah tepat/cocok maka hal ini akan dapat membantu orang lain. Tetapi kadang kala pada waktu memberikan nasehat maka pembicara telah membentuk suatu batas yang menghambat untuk terciptanya hubungan yang lebih mendalam dengan pendengar. c. Menanyakan dan menggali lebih dalam Menanyakan dan menggali lebih dalam (probing) tujuannya adalah untuk memperoleh informasi yang lebih banyak; mengarahkan diskusi kepada topik/arah tertentu; serta mengarahkan seseorang pada realisasi atau kresimpulan tertentu. Dengan menanyakan sesuatu, maka diharapkan penanya akan dapat mengembangkan diskusi ke arah yang diinginkan. Pertanyaan dapat dilakukan dlm 2 bentuk,yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. d. Mengulang kembali dan memahami/mengerti Pemahaman, pengertian dan respon menunjukkan bahwa penanya berusaha untuk memahami perasaan dan pikiran seseorang. Hal ini membuat kedua belah pihak berusaha untuk memahami apa yang dikatakan dan dirasakan. Dalam hal ini terdapat 3 (tiga) situasi yang dapat menggunakan respon pemahaman / pengertian : Bila penanya tidak yakin bahwa telah memahami pikiran dan perasaan orang tersebut.

34

Bila penanya berusaha meyakinkan seseorang untuk mendengar apa yang telah dikatakan oleh orang itu sendiri Untuk dapat menyakinkan seseorang bahwa penanya mencoba untuk memahami perasaannya.

Untuk itu, penanya harus dapat menganalisis pikiran, kata dan kalimat serta mengartikan hal tersebut. e. Menenangkan dan memberikan dukungan Sikap memberi dukungan menunjukkan bahwa penanya ingin menenangkan, bersikap simpatik atau mengurangi intensitas yang dirasakan oleh seseorang.Meskipun demikian,tetap harus berhati hati karena bila sikap ini langsung dilakukan pada awal pertemuan maka biasanya akan dapat mengabaikan perasaan orang tersebut. Pernyataan seperti esok hari pasti akan lebih baik biasanya sering terdapat pada respon jenis ini. Kelima reaksi / respon tersebut selain diperlukan pada saat mendengarkan orang lain, tetapi juga sangat diperlukan dalam melakukan komunikasi dan hubungan yang bersifat profesional, khususnya dalam melakukan konseling. Hambatan untuk menjadi pendengar yang baik Meskipun ketrampilan mendengarkan diperlukan, Tidak sabar mendengar Tidak berkonsentrasi mendengar Terpengaruh penampilan dan gaya bicara Mendengar hanya apa yang ingin didengar saja Adanya prasangka tertentu Adanya pelibatan emosional dalam permasalahan tetapi terdapat berbagai hambaran dan kendala untuk menjadi pendengar yang baik, antara lain adalah :

Berkonsentrasi dalam mendengar Karena salah satu kendala dalam mendengar adalah konsentrasi, maka meningkatkan konsentrasi dapat dilakukan dgn cara : Memberikan perhatian

35

Mendengarkan dengan seluruh tubuh Mengajukan pertanyaan : apa keuntungannya ? Apa yang dapat dipelajari ? Bagaimana cara mendapatkan informasi?

1.

Menyatakan ikut merasakan Ketrampilan Awal (Attending Skills) yaitu memberikan perhatian secara fisik pada orang lain, atau dapat dikatakan

Ketrampilan Mendengarkan

juga sbg mendengarkan dgn seluruh badan. Attending adalah komunikasi non verbal yang menunjukkan bahwa seseorang memberikan perhatian pada orang yang diajak bicara. Ketrampilan ini terdiri dari : a. Keterlibatan postur ( A posture of involvement) b. gerakan tubuh yang tepat ( Appropriate body motion) c. Kontak mata d. Lingkungan yg tidak terganggu ( Non distracthing Environment) 2. Ketrampilan Lanjutan (Following Skills) a. Pembuka Pintu ( Door Openers) Pada umumnya pembuka pintu memiliki 4 elemen, yaitu : Deskripsi mengenai bahasa tubuh seseorang Undangan untuk berbicara atau meneruskan bicara Diam Sikap attending (kontak mata dan postur tubuh)

b. Dukungan Minimal (minimal Encourages) Dukungan minimal adalah indikator singkat pada orang lain yang dinyatakan bahwa sedabg bersamanya. Misalnya ; mmmm, hm, ok.,ya.?,terus.,dan. c. Pertanyaan yang tidak sering ( Infrequent Questions) Pertanyaan adalah merupakan bagian integral dari suatu interaksi verbal. Pertanyaan dapat dibagi pada pertannyan terbuka dan pertanyaan tertutup. Dalam hal ini pertanyaan 36

terbuka lebih disukai,untuk itu yang perlu diingat adalah menanyaakan satu pertanyaan pada satu waktu tertentu d. Diam dan memperhatikan (Attentive Silence) Pada umumnya pendengar berbicara terlalu banyak yang kadangkala bahkan lebih banyak dibandingkan dgn pembicara. Dalam hal ini diam akan dapat memberikan waktu kepada pembicara untuk memikirkan apa yang ingin dikatakannya sehingga memungkinkannya untuk memahami diri sendiri secara lebih baik. 3. Reflective Listening Ketrampilan mendengar yang diperlukan antara lain dengan cara merefleksikan. Hal ini antara lain dapat dilakukan dg cara : a. Paraphrasing (mengulang dengan kata kata sendiri) Pengulangan adalah suatu pertanyaan yang tepat / sama mengenai esensi dari suatu pembicaraan dengan kata kata dari pendengar sendiri. Syarat pengulangan : Harus singkat Hanya merefleksikan esensi dari pesan Berfokus pada isi dari pesan Menggunakan kata kata sendiri dari penggemar

b. Merefleksikan perasaan (Reflecting Feelings) Bila pembicara membicarakan suatu masalah, maka refleksi perasaan akan membantunya untuk memahami emosinya sendiri sehingga akan menuju pada penyelesaian masalah. Hal yang perlu diperhatikan : Fokuskan pada kata kata yang mengandung arti perasan Memperhatikan isi pesan Mengamati bahasa tubuh Menanyakan pada diri sendiri :Bila saya mengalami hal ini, apa yang saya rasakan? c. Refleksi Arti

37

Perasaan seringkali terpacu / muncul karena peristiwa-peristiwa khusus. Pada banyak situasi, pendengar akan lebih menekankan pada refleksi arti. Kadangkala refleksi arti adalah tepat meskipun tidak ada satu katapun yang dibahas/didiskusikan bersama. d. Gambaran Refleksi Gambaran refleksi adalah pengulangan pernyataan yang singkat dari tema utama dan perasaan pembicara yang diekspresikan setelah suatu percakapan yang lama. Karena kadangkala pembicara akan kehilangan arah mengenai pikiran dan perasaannya, maka gambaran refleksi akan membantu pembicara mendapatkan gambaran yang terintegrasi tentang apa yang telah ia katakan. Dengan gambaran refleksi akan dapat menyatakan penekanan penting yang telah diulang ulang dengan intensitas yang tinggi. Kiat menjadi pendengar yang baik Untuk dapat menjadi seorang pendengar yang baik, diperlukan karakteristik tertentu yaitu : Mendengarkan dengan penuh konsentrasi Aktif mengikuti isi pembicaraan Bertanya, menggunakan pertanyaan untuk menciptakan kesempatan

mendengarkan Mendengar secara kritis

Dengan peka terhadap kondisi orang lain memperhitungkan bentuk pertanyaan yang diajukan (menghindari mengajukan pertanyaan yang memalukan) Peka terhadap kondisi orang lain Memberikan komentar Tidak menginterupsi Mengizinkan pembicara menyelesaikan tanpa interupsi dan tanpa mengakhiri kalimat pembicara Menghindari bahasa tubuh yang tidak tepat Misalnya menguap, melihat keluar Membuat catatan Ulangi kalimat penting dengan kata kata sendiri Timbulkan keinginan untuk mendengarkan orang lain 38

Tips dalam mendengar aktif Terima klien apa adanya. Hargai klien sbg individu yang berbeda dari individu lainnya Dengarkan apa yang dikatakan klien dan juga bagaimana ia mengatakan hal itu. Perhatikan intonasi suara, pemilihan kata, ekspresi wajah dan gerakan gerakan tubuh Tempatkan diri pada posisi klien selama mendengarkan Kadang kadang lakukan mendengar pasif (diam). Beri waktu pada klien untuk berfikir, bertanya dan berbicara. Sesuaikan dengan kecepatan klien Dengarkan klien dengan seksama, jangan berpikir apa yang akan anda katakan selanjutnya. Lakukan pengulangan / refleksikan apa yang anda dengar, sehingga baik anda maupun klien anda tahu bahwa anda telah paham Duduk menghadap klien dengan nyaman, hindari gerakan yang mengganggu, tatap dan perhatikan kllien ketika berbicara Tunjukkan tanda perhatian verbal (Hmm ; yaaa; lalu ; TerusOh; begitu) dan non verbal (sesekali mengangguk). STRATEGI MEMBANTU KLIEN DLM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pengambilan Keputusan : 1. Fisik Didasarkan pada rasa yang dialami tubuh,seperti rasa sakit,tidak nyaman atau kenikmatan.Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yg menimbulkan rasa tidak senang,sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan. 2. Emosional Didasarkan pada perasaan atau sikap, Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subyektif 3. Rasional

39

Didasarkan pada pengetahuan. Orang orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya 4. Praktikal Didasarkan pada ketrampilan individual dan kemampuan melaksanakannya. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuannya dalam bertindak 5. Interpersonal Didasarkan pada pengaruh jaringan social yang ada. Hubungan antar satu orang ke orang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual 6. Struktural Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu

a. Pengambilan keputusan karena ketidaksanggupan: Membiarkan kejadian berlalu, tanpa berbuat apa apa b. Pengambilan keputusan intuitif, bersifat segera: Terasa sbg keputusan yg paling tepat dan langsung diputuskan c. Pengambilan keputusan yg terpaksa,krn sudah krisis: Sesuatu yangahrus segera dilaksanakan d. Pengambilan keputusan yang reaktif Kamu telah melakukan hal itu untuk saya, karenanya saya akan melakukan itu untukmu Seringkali dilakukan dalam situasi marah atau tergesa gesa e. Pengambilan keputusan yang ditangguhkan: Dialihkan padam orang lain, membiarkan orang lain yang bertanggungjawab f. Pengambilan keputusan secara berhati hati : Dipikirkan baik baik, mempertimbangkan berbagai pilihan

40

1. KONDISI masalah yang dihadapi 2. Daftar KEHENDAK atau pilihan keputusan : a. b. c. 3. KONSEKUENSI untuk tiap pilihan konsekuensi a : Positif : Konsekuensi b : Positif : Konsekuensi C : Positif : Negatif : Negatif : Negatif :

1. Diam Klien tdk mau berbicara selama beberapa waktu, Hal ini terjadi pada klien klien yang merasa cemas atau marah Apabila tjd pd awal pertemuan, setelah beberapa saat, sebaiknya konselor memperhatikan hal ini dgn mengatakan misalnya : Saya mengerti hal ini sulit untuk dibicarakan (refleksi perasaan). Biasanya pada pertemuan pertama klien klien saya juga merasa begitu. Apakah ibu merasa cemas ? Apabila klien diam krn marah (misalnya,klien berpaling muka dari konselor). Sbg konselor anda dpt berkata : Bagaimana perasaan ibu setelah berada disini skrg? Pernyataan pertanyaan ini hrs diikuti dgn suasana hening selama bbrp saat, pada saat ini konselor memandang klien dan memperlihatkan sikap tubuh yang menunjukkan perhatian

41

Apabila terjadi pada pertengahan pertemuan : konselor harus memperhatikan konteks pembicaraan dan menilai mengapa hal ini terjadi. Mungkin hal tersebut terjadi karena klien merasa berat menceritakan hal hal yg pribadi atau suatu rahasia tentang dirinya, atau ia tidak senang dgn sikap konselor. Pada umumnya, lebihg baik menunggu bbrp saat, memberi kesempatan pada klien untuk mengekspresikan perasaan atau pikirannya, meskipun konselor merasa tidak nyaman dengan keadaan tersebut.

Apabila klien diam karena sedang berfikir. Konselor ini tidak perlu berusaha memecahkan kesunyian, juga tidak perlu menunjukkan sikap tidak menerima

2. Klien Menangis Klien yang mengis tersedu sedu membuat konselor merasa tidak nyaman. Reaksi wajar yang dapat kita lakukan adalah berusaha menenagkan, tetapi hal ini tidak selalu menguntungkan dlm konseling. Menangis bisa disebabkan krn bbrp alasan. Ada kemungkinan untuk melepaskan emosi, dlm hal ini yg dpt dilakukan konselor adalah menunggu bbrp saat, dan apabila masih terus menagis, katakan bahwa tidak apa apa kalau ingin menangis, adalah wajar apabila merasa sedih kita menangis. Biasanya tangisan mereda sendiri setelah bbrp lama. Kadang kadang menangis dilakukan untuk menarik perhatian atau untuk menghentikan pertanyaan pertanyaan yang menyelidik lebih lanjut. Tangisan juga mungkin merupakan cara klien memanipulasi konselor. Sekali lagi, cara terbaik adalah memberi kesempatan klien menangis. Untuk klien yang manipulatifpun pada akhirnya akan menyadari bahwa konselor tidak bisa dimanipulasi Konselor dari latar belakang budaya tertentu mungkin dapat menenangkan klien dgn menyentuh badan (misalnya : menepuk nepuk bahu atau memegang tangan klien) secara hati hati. Pada keadaan khusus seperti (masalah seks) menyentuh klien, meskipun sentuhan itu tanda perhatian, dapat disalah artikan dan akan menimbulkan ketakutan pada diri klien.Faktor budaya, usia dan jenis kelamin dari konselor maupun klien perlu diperhatikan. Yang penting adalah bahwa hubungan profesional ( bukan sosial) antara konselor dan klien harus tetap dijaga 3. Konselor meyakini bahwa tidak ada pemecahan bagi masalah klien

42

Kondisi ini biasanya mencemaskan, konselor merasa tidak tahu harus berbuat apa. Perlu diingat bahwa fokus utama konseling adalah pada Subyeknya/orangnya, Bukan pada masalahnya. Meskipun masalah yg dihadapi sangat sulit,spt misalnya seorang remaja putri ingin melakukan aborsi, sementara konselor tidak mungkin memenuhi permintaan tersebut: atau misalnya seorang ibu yang kehilangan bayi yang baru dilahirkannya.Dalam hal ini tidak berarti konselor tidak dpt menolong klien. Salah satu langkah yang dapat dilakukan thd klien yg mendesak ingin dibantu konselor dlm memecahkan masalahnya adalah dgn mengatakan kpd klien bahwa meskipun konselor tdk dapat mengubah keadaan, tetapi konselor akan selalu menyediakan waktu untuk klien,membantu klien saat saat sulit Semakin mengenal klien secara baik akan semakin membantu ,karena p[ada klien akan dapat timbul perubahan pandangan atau poemikiran baru shg klien akan lebih siap dalam menghadapi masalahnya. Semakin lama klien mengeksplorasi dan mengekspresikan dirinya, semakin memungkinkan dirinya untukl memahami mengapa keadaan itu terjadi pada dirinya dan akan mengutakan dirinya mengahapi kesulitan. 4.Konselor melakukan kesalahan Dalam banyak hal, konselor dapat melakukan kesalahan, konselor mungkin salah mengartikan kata kata klien, konselor mungkin tidak konsentrasi sehingga berkali kali bertanya pada klien tentang suatu hal,konselor mungkin memberikan informasi yang salah,konselor mungkin merasa malu atau marah akan ucapan klien. Hal utama untuk menciptakan hubungan klien adalah bersikap jujur. Menghargai klien adalah salah satu syarat dalam konseling. Menghargai dan mempercayai klien dapat ditunjukkan dengan cara mengakui bahwa konselor telah melakukan kesalahan. Minta maaflah apabila salah atau keliru. Misalnya, konselor dapat mengatakan Maaf, saya lupa bahwa ibu telah mengatakan kalau ibu telah memiliki tiga orang anak. Seandainya konselor tersinggung atau marah karena kata kata klien, konselor perlu menyadari dan dapat mengatakan penyesalannya dengan mengatakan : Tahukah ibu, beberapa waktu tadi ketika ibu mengatakan bahwa ibu merasa sulit harus meminum pil setiap hari, saya agak menghardik ibu, saya agak geram karena pada pertemuan sebelumnya kita sudah mendiskusikan bahwa betapa pentingnya meminum pil setiap hari mungkin ibu memperhatikan reaksi saya, maafkan. Apakah ibu ingin membicarakan hal

43

itu lagi?. Perlu diketahui bahwa apapun emosi konselor, akan dirasakan klien.Semakin terbuka perasaan kita selama pertemuan kita dengan klien ( bukan berarti membuka diri tentang hal hal pribadi diluar konseling) Semakin terbuka perasaan klien. Kesalahan konselor dapat berubah menjadi hal yang baik bagi klien 5. Konselor tidak tahu jawaban dari pertanyaan dari klien Hal ini merupakan kecemasan yang biasa diutarakan konselor. Seperti situasi sebelumnya, sudah sepantasnya mengatakan bahwa konselor tidak dapat menjawab pertanyaan klien, tetapi akan berusaha mencari informasi tersebut untuk klien. Konselor dapat pula menunjukkan sumber lain untuk menjawab tanpa dasar pengetahuan, akan lebih berpengaruh negatif terhadap hubungan dengan klien yang sudah terbina secara lebih baik mengakui keterbatasan pengetahuan konselor 6. Klien menolak bantuan konselor Pada pertemuan pertama, penting sekali menjajaki mengapa atau apa yang mendorong klien datang untuk konsultasi, banyak klien yang merasa terpaksa datang,mungkin karena diperintah oleh mertua,mungkin karena takut mengetahui ada sesuatu dengan kondisi kesehatanya,dsb. Membuka pembicaraan dgn menanyakan mengapa mereka datang ke klinik akan sangat membantu. Selanjutnya, kita dapat mengatakan : Saya dapat mengerti perasaan ibu, Saya senang ibu datang hari ini untuk mendiskusikan tentang kondisi kesehatan ibu,kita punya waktu untuk membicarakan tentang kebutuhan kebutuhan ibu . Kalau klien sama sekali tidak mau bicara,tekankan pada hal-hal yang positif, paling tidak ia sudah datang dan berkenalan dengan konselor,mungkin ia mau mempertimbangkan kembali. Sarankan untuk pertemuan lanjutan. 7. Klien tidak nyaman dengan jenis kelamin konselor Kesulitan ini diucapkan klien dengan mengatakan: saya canggung membicarakan hal ini dengan wanitaSaya mengharap berhadapan dengan laki laki. Kemungkinan hal ini tidak disampaikan secara verbal,tetapi konselor dapat melihat dari sikap klien. Dalam situasi seperti ini,sebaiknya konselor mengemukakan hal ini dengan mengatakan : Barangkali bapak mengharapkan kan berhadapan dengan konselor pria?. Selanjutnya katakan : Orang kadang kadang merasa lebih nyaman berbicara dengan seseorang yang sama (berlawanan) jenis kelaminnya,menurut pengalaman saya semakin lama hal

44

itu semakin tidak penting apabila kita sudah mengenal teman bicara kita. Bagaimana kalau coba kita lanjutkan dan lihat bagaimana nantinya.! Biasanya klien menerima, dan masalah ini hilang dengan sendirinya bila konselor bersikap penuh perhatian,Menghargai klien dan tidak Menilai klien. Penggunaan kata kata menunjukkan perhatian positif dan refleksi akan membantu karena klien akan merasa diterima apapun kata kata yang diucapkanya.Apabila klien menyampaikan sebelumnya bahwa dirinya mengharapkan konselor yang sama ( Berbeda) jenis kelaminnya, hal ini biasa dipenuhi jika memungkinkan. Tetapi pada kenyataanya berhadapan dengan seseorang dengan jenis kelamin berbeda yang menjadi masalah bagi klien,merupakan latihan yang baik bagi klien.Karena itu sebelumnya konselor harus dapat melihat apakah klien betul betul mau mencoba. 8. Waktu yang dimilikin konselor terbatas Sebaiknya sejak awal pertemuan,klien mengetahui berapa lama waktu yang tersedia untuk dia.Ada saat diman akonselor tidak memiliki waktu sebanyak biasanya. Karena itu konselor sebaiknya memberitahu informasi tyersebut bbrp saat sblm perytemuan, menunjukkan meminta konselor maaf,menjelaskan mengharapakan sebab ketemu keterbatasaan klien wakrtunya,dan pertemuan pada

selanjutnya,meskipun waktunya sebentar, dapat diperoleh suatu hasil pembicaraan.seperti halnya bermain peserta lebih baik memanfaatkan sedikit waktu yang ada daripada meminta klien pergi 9.Konselor tidak dapat menciptakan rapport( hubungan yang baik ) kadang kadang rapport yang baik dengan klien sering terjadi.hal ini bukan bearti konseling harus di akhiri atau mengirimkan klien kepada konselor.akan lebih baik konselor minta pendapat kepada teman sesama petugas di kliniknya untuk mengamati pertemuan dan melihat di mana letak kesulitannya,apakah ada sikap klien yang membuat konselor merasa di tolak klien.segala kemungkinan perlu di jajagi.salah satu aspek penting dari pelatihan adalah bahwa konselor belajar mengatasi situasi yang tidak nyaman bagi dirinya sebelum konseling yang sesungguhnya di lakukan.mengirim atau meninta klien pergi tidak akan membantu, tetapi mungkin berpengaruh buruk kepada

45

klien.lebih baik mencoba melanjutkan konseling , terutama dengan membuat klien merasa lebih nyaman tentang dirinya sendiri. 10. Konselor Dan Klien Sudah Saling Kenal Pada kelompok masyarakat kecil biasanya antara konselor dan klien sudah saling kenal.kalau hubungan ini biasa biasa saja ( tidak terlalu akrab ), konselor dapat melayani seperti pada umumnya, tetapi perlu di tekankan bahwa kerahasian akan tetap terjaga, dan konselor akan bersikap sedikit berbeda dengan sifat di luar konseling terhadap klien sebagai temannya, apabila hubungan konselor dan klie sangat akrab, perlu di sampaikan kepada klien bahwa lebih baik pindah ke konselor lain yang melayani konseling berdasarkan pengalaman, hbungan akrab ini dapat sangat mempengaruhi jalannya konseling. 11. Klien Berbicara Terus dan yang Di Bicarakan Tidak sesuai dengan Materi Pembicaraan. Situasi ini kebalikan dari situasi di mana klien tidak mau berbicara, tetapi sama sama menimbulkan kecemasan dan kesulitan bicara bagi konselor, apabila klien terus menerus mengulang pembicaraan setelah beberapa saat perlu di potong pembicaraannya dengan mengatakan seperti : maafkan saya, bu, apakah ibu tegang apa cemas tentang sesuatu, saya perhatikan ibu mengatakan sesuatu hal yang sama berulang ulang, apakah ada yang sulit di sampaikan ? pertanyaan semacam ini akan membantu klien memfokuskan kembali percakapan. 12. Klien Bertanya Tentang Hal Hal Pribadi Konselor. Hubungan kobnselor klien adalah hubungan profesional, bukan hubungan sosial.Hal ini penting karena dengan demikian konselor bersikap berneda dengan sikap orang lain dengan kehidupan klien.Hal ini mungkin suli di mengerti oleh klien pada umumnya, terutama kalau kondselor bersikap akrab dan hangat . Resiko dari hubungan seperti adalah konselor mendapat pertanyaan 2 yang bersifat pribadi dari klien yang harus di jawab. Hal ini sebaik nya tdk di lakukan karena beerapa alasan. Hal ini akan mengalihkan perhatian konselor dari klien. Hal ini mengarah apada serangkaian pertanyaan yang apada awalnya bersifat ringan saja, lama kelamaan pertanyaan akan menjuruskan kepda hal hal pribadi yang tidak ingin di jawab oleh konselor.Hal ini kan

46

menimbulkan salh pengertian kepada klien.seakan ada hal yang salah pada konselor atau pada klienh karena perhatian akan masalah tersebut. Kadang-kadang klien ingin tahu apakah konselor pernah mengalami hal yang sama. Jawaban ya akan membuat klien tidak yakin konselor dapat menolong.sementara jika di jawab tidak klien akn merasa konselor tidak mengerti masalahnya.akan lebih baik jika ada pertanyaan2 pribadi konselor yang menyatakan bahwa kalau konselor bercerita tentang dirinya tidak akan menerima aturan ini.Hal ini akan lebih baik daripada menjawab sebagian saja dari pertanyaan klien, bukan semuanya,atau lebih2 mengelak,karena ini kan merusak kepercayaan / keterbukaan klien terhadap konselor. 13. Konselor Merasa Di Permalukan dengan Topik Pembicaraan Dapat terjadi suatu kondisi di mana klien mengatakan sesuatu yang membuat konselor merasa malu. Semakin banyak konselor berlatih menghadapi hal hal sensitif, semakin mudah ia mengenali situasi yang rentan dan semakin siap ia menghadapi situiasi tersebut meskipun demikian konselor mungki meras malu sebaiknya konselor jujur terhadap kilen,terutama jika konselor beraksi secara emosional kpada klien , karena klien akan mengamati itu.Keadaan ini bisa di manfaatkan dengan terlebih dulu mengakui perasaan yang muncul dan mengembalikan ke topik pembicaraan yang di kemukakan klien.Konselor dapat mengatakan :mungkin ibu memperhatikan bahwa sewaktu ibu mengatakan kenyataanya ibu belum menikah , saya agak berubah sikap, hal ini kadang2 terjadi kalu seseorang tdk mengharapkan sesuatu, tapi saya senang ibu Menyampaikan hal itu kepada saya.Mungkin akan membantu bila kita membicarakan lebih lanjut tentang hal ini.setelah pertemuan berakhir , akan sangat membantu bila konselor membicarakan kepada provider lain tentang apa yang telah terjadi dan melihat apakah perasaan tidak nyaman itu bisa di atasi. 14. Keadaan Kritis Bila klien datang dalam keadaan Kritis,yaitu antara hidup dan mati klien,maka bidan harus bersikap lebih direktif,langsung melakukan tindakan penyelamatan.Komunikasikan dengan tegas tapi sopan keadaan darurat tersebut kepada keluarga.Berikan penjelasan dengans ingkat tapi jelas langkah2 yang harus di lakukan bersama untuk mengatasi keadaan.sedapat mungkin lakukan mendegar aktif dan ucapkan kata2 yang menenagkan seperti :saya akan berusaha semampu saya!:,mari kita hadapi

47

bersama kita harus tenang!,saya tau ini berat,tapi kita harus berusaha bersam!,dan ketenagan bidan dalam menghadapi situasi akan memberikan dampak positif.

Tujuan komunikasi teraupetik secara umum diarahkan kapada pertumbuhan klien,yang antara lain adalah sbb : Meningkatkan realisasi penerimaan diri Meningkatkan identitas dan integritas diri Meningkatkan kemampuan untuk membina hubungan interpersonal

48

Peningkatan fungsi dan kemampuan

1. Kesadaran diri terhadap nilai yang dianut Konselor harus mampu menjelaskan tentang dirinya sendiri, keyakinannya,serta apa yang menurutnya penting dlm kehidupanya. Baru setelah itu, ia akan mampu menolong orang lain dalam menjawab pertanyaan hal hal tersebut. 2. Kemampuan untuk menganalisa perasaan sendiri Konselor scr bertahap belajar mengenal dan mengatasi berbagai perasaan yg dialaminya, spt rasa malu, marah,kecewa, putus asa sebelum memulai hubungan 3. Kemampuan menjadi contoh peran Konselor perlu mempunyai pola dan gaya hidup yang sehat, termasuk kemampuannya dalam menjaga diri (baik kesehatan fisik maupun mental) agar dapat dicontoh oleh orang lain 4. Keinginan untuk membantu orang lain Konselor perlu memiliki perasaan dan keinginan untuk menolong orang lain dengan cara yang manusiawi. 5. Memiliki rasa tanggung jawab etik dan moral Dalam hal ini terdapat dua dimensi tanggung jawab yang perlu diperhatikan yaitu tanggung jawab thd tindakan sendiri dan tanggung jawab dgn orang lain 6. Memperhatikan kode etik dan nilai moral Tiap kep-utusan yang dibuat harus selalu memperhatikan prinsip prinsip yang menjunjung tinggi kode etik dan nilai nilai moral. Dengan memiliki karakteristik karakteristik ini diharapkan konselor dapat menggunakan dirinya secara teraupetik, sehingga kondisi helping relationship dapat segera tercapai

Ada dua persyaratan dasar untuk komunikasi yang efektif (Stuart and Sundeen,1998) yaitu : 1. Menjaga harga diri

49

Semua komunikasi harus ditujuakn untuk menjaga harga diri baik si pemberi maupun si penerima pesan. 2. Mendahulukan komunikasi saling pengertian Komunikasi yang menciptakan saling pengertian harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memberikan saran, informasi maupun masukan.

1. Mendengarkan dengan penuh perhatian Dlm hal ini konselor berusaha mengerti klien dgn cara mendengarkan apa yg disampaikan klien. Krn satu-satunya orang yg dpt menceritakan kpd orang lain ttg perasaan, pikiran dan persepsi klien adalah klien itu sendiri utk itu sikap yg dibutuhkan adalah mjd pendengar yg baik. 2. Menunjukkan penerimaan Menerima tdk berarti menyetujui. Menerima berarti bersedia utk mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan. Sikap seorang yg menyatakan penerimaan antara lain tercermin pd : mendengarkan tanpa memutus pembicaraan, memberikan umpan balik verbal yg menyatakan pengertian, memastikan bahwa isyarat non verbal cocok dgn komunikasi verbal, menghindari perdebatan. 3. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan Tujuan konselor bertanya adalah utk mendapatkan informasi yg spesifik mengenai apa yg disampaikan oleh klien.OKI pertanyaan sebaiknya dikaitkan dgn topik y dibicarakn dan gunakan kata kata yg sesuai dgn konteks sosial budaya klien 4. Mengulang ucapan klien dgn meggunakan kata kata sendiri Melului pengulangan kembali kata kata klien, konselor memberikan umpan balik bahwa ia mengerti pesan klien dan berharap komunikasi dilanjutkan. 5. Mengklariikasi pembicaraan Klarifikasi terjadi saat seseorang berusaha utk menjelaskan dlm kata kata ide atau pikiran (implisit maupun eksplisit) yg tdk jelas dikatakan oleh klien.Tujuannya adalah untuk menyamakan pengertian. 6. Memfokuskan pembicaraan 50

Metode ini bertujuan utk membatasi bahan pembicaraan shg percakapan mjd lebih spesifik dan dimengerti. Hal yg perlu diperhatikan dlm menggunakan metode ini adalah usahakan untuk tidak memutus pembicaraan ketika klien menyampaikan masalah yg penting 7. Menyatakan hasil pengamatan konselor hrs mampu memberikan umpan balik kpd klien dgn menyatakan hasil pengamatannya shg klien dpt mengetahui apakah pesanya diterima dgn benar atau tidak.Dlm hal ini konselor menguraikan kesan yg ditimbulkan oleh isyarat non verbal klien. Teknik ini seringkali membuat klien berkomunikasi lebih jelas tanpa hrs sering ditanya dan diklarifikasi oleh konselor. 8. Menawarkan informasi. Memberikan tambahan informasi merupakan tindakan penyuluhan utk klien.Seseorang tidak dibenarkan memberikan nasehat kpd klien ketika memberikan informasi, karena tujuan dari tindakan ini adalah memfasilitasi klien untuk mengambil keputusan. 9. Diam Diam akan memberikan kesempatan kpd klien utk mengorganiir pikiranya.Penggunaan metode ini memerlukan ketrampilan dan ketepatan waktu,jika tidak maka akan menimbulkan perasaan tidak enak.Diam memungkinkan klien untuk berkomunikasi dgn dirinya sendiri, mengorganisir pikiran dan memproses informasi. Dalam hal ini diam terutama berguna pada saat klien harus mengambil keputusan.

10. Meringkas pembicaraan Meringkas adalah pengulangan ide utama yg telah dikomunikasikan scr singkat. Metode ini bermanfaat utk membantu mengingat topik yg telah dibahas sblm meneruskan pembicaraan berikutnya. 11. Memberikan penghargaan Penghargaan janganlah sampai mjd beban utk klien dlm arti jgn sampai klien berusaha keras dan melakukan segalanya demi utk mendapatkan pujian atau persetujuan atas perbuatanya.

51

12. Memberi kesempatan kpd orang lain utk memulai pembicaraan. Memberi kesempatan kpd klien utk berinisiatif dalam memilih topik dan memulai pembicaraan,Untuk klien yg merasa ragu2,seorang dpt menstimulusnya utk mengambil inisiatif dan membuka pembicaraan 13. Menganjurkan utk meneruskan pembicaraan Teknik ini memberikan kesempatan kpd klien utk mengarahkan hampir seluruh pembicaraan. Teknik ini juga mengindikasikan bahwa seorang mengikuti apa yg sedang dibicarakan dan tertarik dgn apa yg akan dibicarakan selanjutnya. 14. Menempatkan kejadian scr berurutan Mengurutkan kejadian scr teratur akan membantu klien utk melihatnya dlm suatu persektif. Kelanjutan dr sudut kejadian akan membuat klien untuk dpt melihat kejadiam berikutnya yg merpk. Akibat dr kejadian sblmnya dan jg dpt menemukan pola kesukaran yg dihadapi saat ini 15. Memberikan kesempatan kpd orang lain utk menguraikan persepsinya. Apabila seseorang ingin utk dpt memahami dan mengerti orang lain, maka ia hrs melihat segala sesuatunya dr persektif klien. Klien hrs merasa bebas utk menguraikan persepsinya kpd konselor. 16. Melakukan refleksi refleksi memberikan kesempatan kpd klien utk mengemukakan dan demikian konselor dpt mengindikasikan bahwa pendapat klien adalah berharga dan klien memp. Hak untuk mengemukakan pendapatnya, membuat keputusan dan memikirkan dirinya sendiri.

Hubungan teraupetik antara konselor klien adalah hubungan kerjasama yang ditandai dengan tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran dan pengalaman dalam membina hubungan intim yang teraupetik (stuart dan sundeen, 1987) Hubungan tsb dpt dibagi menjadi 3 tahap yaitu: 1. Prainteraksi Prainteraksi mrpk masa persiapan sblm berhubungan dan berkomunikasi dgn klien. Konselor perlu mengevaluasi diri tentang kemampuan yg dimiliki. Jika merasakan ketidaksiapan maka konselor perlu mempersiapkan diri terlebih dahulu. Kemudian jika 52

konselor telah siap, maka konselor perlu membuat rencana interaksi dgn klien. Tugas konselor disini adalah mengeksplorasi pikiran, perasaan, perbuatan klien, dan mengidentifikasi masalah, serta merumuskan tujuan bersama dgn klien. 2. Perkenalan / orientasi Perkenalan merupakan kegiatan yg dilakukan saat pertama sekali bertemu atau kontak dgn klien. Fase orientasi dilaksanakan pada awal setiap pertemuan kedua dan seterusnya. Tujuan fase orientasi adalah memvalidasi keakuratan data, rencana yg telah dibuat dgn keadaan klien saat ini dan mengevaluasi hasil tindakan yang lalu 3. Fase Kerja Pada fase kerja, konselor dan klien mengeksplorasi penyebab stres (stressor) yg tepat dan mendorong perkembangan kesadaran diri dgn menghubungkan persepsi, pikiran, perasaan dan perbuatan klien. Konselor dlm hal ini membantu klien mengatasi kecemasan; meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab diri sendiri; serta mengembangkan mekanisme koping yg konstruktif. Perubhan perilaku maladaptif mrpk fokus fase ini. Fase kerja mrpk inti hubungan dr konselor dgn klien yg terkait erat dgn pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yg akan dilaksanakan sesuai dgn tujuan yg akan dicapai 4. Terminasi Terminasi mrpk fase yg sangat sulit dan penting dr hubungan teraupetik. Rasa percaya dan hubungan intim yg sudah terbina berada pada tingkat optimal. Terminasi merupakan akhir dr setiap pertemuan antara konselor dgn klien. Dalam hal ini terminasi dibagi dua,yaitu terminasi sementara dan terminasi akhir. a. Terminasi Sementara Terminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan antara konselor dan klien. Pada terminasi sementara konselor akan bertemu lagi dgn klien pd waktu yg telah ditentukan. b. Terminasi Akhir Terminasi akhir terjadi jika klien akan pulang dari tempat perawatan/konsultasi

1. Prainteraksi / persiapan 53

3. Kerja 4.Terminasi

Eksplorasi perasaan, fantasi, dan kecemasan diri Analisis kekuatan dan kelemahan diri Dapatkan data tentang klien Rencanakan pertemuan pertama

2. Perkenalan / orientasi Klarifikasi tujuan dan alasan kedatangan klein Bina rasa percaya, penerimaan dan komunikasi terbuka Rumuskan kontrak bersama Eksplorasi pikiran, perasaan, dan perbuatan klien

Eksplorasi penyebab stress Dorong perkermbangan kesadaran diri klien Eksplorasi mekanisme pertahanan yg konstruktif Atasi penolakan perilaku adaptif

Ciptakan realitas perpisahan Bicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan Saling mengeksplorasi perasaan (kehilangan, sedih, marah, dan perilaku lain)

Ketrampilan tertentu dibutuhkan konselor untuk mencapai dan mempertahankan hubungan teraupetik. Ketrampilan ini menggabungkan ketrampilan verbal dan non verbal. Ketrampilan ini dibagi dalam 2 dimensi secara luas yaitu : 1. Dimensi respon / reaksi Menurut Stuart dan Sundeen (1998) dalam dimensi ini termasuk keiklasan, penghormatan, pengertian empati, dan kekonkretan. a. Kesejatian / keikhlasan

54

Keiklasan akan tampak melalui sikap konselor yang terbuka, jujur, tulus dan berperan aktif dalam berhubungan dgn klien. b. Hormat / menghargai Sikap menghargai akan tampak saat konselor menerima klien apa adanya, tidak menghakimi, tidak mengejek atau menghina. Rasa menghargai akan terpapar antara lain melalui sikap menemani klien yang sedang menangis, minta maaf atas hal yang tidak disukai klien, memenuhi permintaan klien untuk tidak menanyakan pengalaman tertentu. c. Empati Empati merupakan kemampuan masuk dalam kehidupan klien agar dapat merasakan pikiran dan perasaannya sehingga kemudian mampu mengidentifikasi masalah klien dan membantu mengatasi masalah tersebut d. Konkret yaitu konselor menggunakan teerminologi yg spesifik, bukan abstrak. Manfaat dari penggunaan terminologi yang spesifik ini adalah : mempertahankan respons konselor terhadap perasaan klien, dan mendorong klien memikirkan masalah yang spesifik. 2. Dimensi Tindakan Dimensi tindakan terbagi atas : 1. Konfrontasi 2. Sensitif / kepekaan 3. Keterbukaan 4. Katarsis Emosional 5. Bermain Peran

Dalam menjalankan tugas secara profesional, khususnya dibidang yang banyak berhubungan dengan manusia, maka selain ketrampilan berkomunikasi, kadang kadang kita dihadapkan pula pada suatu situasi dimana kita diminta untuk mempengaruhi seseorang. Tugas tersebut menuntut adanya suatu ketrampilan dan kemampuan tersendiri, antara lain pemahaman tentang orang lain maupun ketrampilan berkomunikasi

55

Langkah pertama dan penting untuk dapat membujuk dan mempengaruhi orang lain adalah dengan mengantisipasi mengapa dan kapan kita perlu membujuk. Dalam hal ini yang penting untuk diingat adalah apa yang mereka rasakan berbeda dengan mengapa mereka merasakannya Selain prinsip dasar, maka terdapat bbrp prinsip lain yg perlu diingat,yaitu: Orang lain hrs mendengar apa yang ingin dibicarakan Tidak hanya berkomunikasi dgn kata, tetapi scr keseluruhan diri ikut mempengaruhi Berbicara sebaiknya disesuaikan dgn pengalaman pendengarnya Perlu mengetahui apa yg ingin didengar dan dilihat oleh pendengar sblm mulai berbicara Komunikasi akan selalu lebih kuat bila mengarah pada nilai-nilai dan aspirasi pendengarnya Bila yang dikatakan berlawanan dengan kepercayaan, aspirasi dan motivasi orang lain, maka kemungkinan orang tersebut tidak akan menunjang apa yang dikatakan. Hal yang penting adalah bukan apa yang terdapat dalam pikiran pembicara, tetapi seberapa banyak yang sampai dalam pikiran pendengar

Dalam melakukan persuasi terdapat bbrp faktor yg perlu diperhatikan baik yg berasal dara diri pembicara maupun dari pihak yang diajak bicara,yaitu : Nilai nilai yang dianut Penampilan dan citra diri Latar belakang sosial budaya Sikap dan perilaku Kemampuan dan ketrampilan yg dimiliki Kepribadian (dua belah pihak) Kemampuan berkomunikasi Orang maupun badan (organisasi) yang diwakili

56

Untuk dapat melakukan persuasi dengan baik maka terdapat bbrp ketrampilan yg diperlukan antara lain : Berkomunikasi Menjalin hubungan interpersonal Perilaku asertif Negosiasi Mengatasi konflik Dari berbagai ketrampilan tersebut,akan dapat mempengaruhi proses dan hasil dari persuasi Dalam berkomunikasi, khususnya yg berhubungan dgn kegiatan mempengaruhi dan membujuk, maka scr umum tipe orang yg dihadapi dapat dikategorikan sbb: Tidak bersahabat Netral Ragu ragu Tidak tahu Mendukung Pasif Aktif Aktif Pasif

Ciri perilaku dari tipe perilaku tsb adalah sbb: Tidak bersahabat aktif Mereka mrpk tantangan yg terbesar,krn memiliki keinginan yg kuat utk menentang kita. Shg bersedia utk bekerja scr aktif melawan dan menentang kita Tidak bersahabat pasif Mereka tidak setuju dgn kita, ttp tidak melakukan tindakan perlawanan. Misalnya, mereka mungkin tidak setuju dgn usul kita, tetapi tidak scr terbuka menentang kita Netral

57

Mereka adalah orang yg netral thd kita. Yaitu tidak memberikan reaksi positif maupun negatif. Hal ini mungkin disebabkan krn merasa bahwa hasilnya bagaimanapun juga tidak akan mempengaruhinya. Ragu ragu Mereka cukup memahami kita, namun masih terombang ambing apakah akan mendukung atau tudak. Mereka tidak netral, karena msh peduli akan diri kita,namun belum dapat memutuskan langkah apa yang akan diambil. Tidak tahu Mereka adalah orang yg tidak tahu tentang diri kita. Karena tidak mendapat informasi, serta tidak mengenal maupun mengetahui permasalahannya, maka mereka tidak mempunyai pendirian Mendukung pasif Mereka memahami keadaan kita serta secara positif mendukung. Walaupun belum sampai taraf mengambil tindakan aktif untuk membantu kita Mendukung aktif Mereka mendukung kita, serta bersedia untuk melakukan kegiatan aktif mendukung kita

Siapapun yang dihadapi dalam melakukan persuasi adalah dengan menggunakan strategi dasar yaitu bujukan. Meskipun demikian,karena terdapat berbagai tipe orang, maka dibawah ini terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi masing masing tipe tersebut.

Prinsip dasar : sikap teliti, adil, logis Strategi : Hindari membuat pernyataan tanpa bukti

58

Menjelaskan dimana letak adanya selisih pendapat Menggunakan prinsip lebih baik meminta sedikit dan mendapatkannya, daripada meminta banyak tetapi ditolak Hindari upaya sekedar meyakinkan diri sendiri Hindari membuat kesimpulan sendiri Mencari cara untuk memperoleh keuntungan bersama Memuali pembicaraan bertitik tolak dari hal yang merupakan kesepakatan bersama Menggunakan data pendukung dengan disertai sumbernya Menggunakan pakar yang diakui dan dihormatinya Menggunakan contoh nyata

Prinsip dasar : Menghubungkan yang dihadapai dengan persaan, nilai dan urusan mereka Strategi : Menekankan hubungan antara usul yang diberikan dengan kepentingannya Menarik perhatian mereka Menghindari argumentasi yg berkepanjangan Menekankan keuntungan dan kerugian bersama jika ide tidak diterima Menggambarkan kondisi yg lebih baik jika mendukung Memberikan contoh konkret yg diketahuinya

Prinsip dasar : meyakinkan dirinya

Strategi : Menarik perhatian

59

Mendukung ide yang disampaikan dgn contoh, data dan pernyataan dari para pakar Mengutip pernyataan dari pakar yg dikenal dan dihormatinya Menggunakan contoh yg hidup, yg dpt membuatnya utk ikut merasakan dan berpikir Berani menarik kesimpulan Mencari cara utk merencanakan tindakan lanjutan Secara aktif melakukan tindakan lanjut denganya

Prinsip dasar : menarik perhatian secara tidak mencolok Strategi : Menarik perhatian dgn berbagai cara, tetapi tidak mencolok Menekankan bahwa kita dapat dipercaya Membicarakan ide dan pendapat dari pandangan kita Memberikan gambaran yang jelas dan rinci Tidak berharap untuk memperoleh tanggapan secara segera Mendorongnya untuk lebih berpartisipasi Memberikan data pendukung yang akurat

Prinsip dasar : memperkuat dukungan dan mendorongnya untuk menjadi lebih aktif. Strategi : Melibatkan antusiasme orang lain dan menentukan tujuan secara jelas Membuat rincian tindakan yang jelas, serta uraian peran individu masaing masing Berusaha supaya orang lain dapat bertindak secepat mungkin Memperkuat komitmen dgn pemberian contoh

60

Menekankan identitas kelompok yg dpt mjd pendorong utk bersatu mendukung kita Mempersiapkan orang lain untuyk menghadapi pihak lain yg tidak setuju

Karena persuasi diperlukan untuk mendapatkan hasil yg baik, khususnya bila menghadapi berbagai tipe orang, maka diperlukan kiat kiat dalam melakukan persuasi sbb: Memastikan bahwa kesan pertama dan terakhir tentang diri sendiri adalah menyenangkan Memulai komunikasi dgn cara menyimpulkan apa yg sebelumnya telah diketahui Memberikan gambaran umum sblm menuju pokok rincian

Melibatkan orang lain sejak awal Berbicara tentang masalah dan kebutuhan orang lain dan bukan tentang apa yang diinginkan dari si pembicara Berusaha untuk mendapatkan umpan balik Berkomunikasi dengan bahasa tubuh Memperhatikan latar belakang, situasi dan kondisi dari orang yang dihadapi Memperhatikan dan menghormati adanya perbedaan individual Menentukan tujuan yang realistis Menyadari bahwa setiap orang menggunakan informasi serta menginterpretasikan kejadian disekitarnya dgn cara berlainan Menyadari bahwa setiap orang adalah unik dan kompleks, shg cenderung untuyk menanggapi segala sesuatu secara keseluruhan, dan tidak hanya dengan pikiran tetapi dengan seluruh perasaan

Menyadari bahwa fakta hanya merupakan pelengkap dari cara seseorang berfikir, bersikap dan berbuat

61

Pengertian wawancara Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi dua arah yang memiliki suatu tujuan tertentu. Tujuan tersebut antara lain adalah : mencari informasi memberikan informasi dan mengubah perilaku

Dari ketiga tujuan tersebut, biasanya memberikan informasi dan mengubah perilaku lebih banyak dilakukan dalam proses konseling

Terdapat berbagai bentuk dan macam wawancara yang dilihat dari berbagai faktor. 1. Berdasarkan bentuk Wawancara berdasarkan bentuknya dapat dibagi menjadi : Berstuktur Pada jenis wawancara berstruktur, maka wawancara sudah ditentukan terlebih dahulu pertanyaanya apa saja dan bagaimana caranya menanyakan hal tersebut Tidak berstruktur Utk jenis wawancara tidak berstruktur, maka pertanyaan tidak ditentukan terlebih dahulu, tergantung dari pewawancara dan jalanya wawancara Semi berstruktur Merupakan kombinasi dari kedua jenis wawanccara tersebut. 2. Berdasarkan jumlah pewawancara Wawancara berdasarkan jumlah pewawancara, maka proses wawancara dapat terbagi atas : Wawancara individual Wawancara panel Wawancara serial

62

Dari ketiga jenis wawancara tersebut, biasanya wawancara panel dan serial dilakukan pada proses seleksi

Proses

yg pada umumnya dilakukan dalam wawancara menurut Werther & Davis,

(1985) adalah sbb : 1. Tahap persiapan Hal hal yg hrs dipersiapkan disini antara lain adalah : yaitu : Mempelajari latar belakang individu (dan perusahaannya, bila ada) Mempelajari persyaratan jabatan Mempelajari dimensi / kriteria yang akan dicari Mempelajari kualifikasi pelamar, melalui riwayat hidup / Application blank maupun dari hasil tes dan referensi. Kemudian mempersiapkan informasi apa lagi yg diperlukan sehubungan dgn kualifikasi tersebut 2. Membina Rapport Rapport adalah suatu hubungan baik dan kondisi yang dapat menciptakan adanya persaan saling percaya antara pewawancara dan yang diwawancara. Rapport sangat penting dalam wawancara, hal ini dapat dilakukan dgn cara : Tepat waktu Melakukan percakapan informasi Memperlakukan semua individu dengan sama Menghormati semua individu Mempersiapkan pertanyaan pertanyaan yg akan diajukan pd saat wawancara Menentukan informasi apa yg akan diberikan kpd pelamar tentang organisasi dan pekerjaan Mempersiapkan tempat yang cukup tenang dan terjaga privasi nya Melakukan persiapan utk menghindari adanya interupsi

Sedangkan untuk wawancara dgn tujuan seleksi, maka terdapat beberapa persiapan lain ,

63

Memberikan informasi dan menjawab peretanyaan Menerangkan proses wawancara (bila perlu)

3. Memperoleh informasi Tahap ini merupakan esensi dari wawancara. Informasi yang akan digali antara lain adalah : Cita cita, tujuan hidup Kelemahan dan kelebihan diri Sikap Permasalahan yang dihadapi (orang maupun organisasi yg terlibat) Hobby maupun minat lainnya

Disamping itu, untuk wawancara tujuan seleksi, maka perlu digali pula tentang : Pengalaman kerja Pendidikan Pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki(Teknikal, Analitikal, Klerikal) Prestasi masa lalu Pengetahuan tentang pekerjaan yang dilamar Bukti tentang dapat diberi tanggung jawab Selain menutup wawancara, maka pewawancara yg merupakan wakil dari organisasi maupun individu tersebut sendiri juga harus mau dan dapat menjawab pertanyaan. Waktu terbaik untuk membahas mengenai hal ini adalah pada waktu menjelang akhir dari wawancara. Pada tahap akhir pewawancara sebaiknya menanyakan apakah masih ada pertanyaan yang ingin disampaikan atau ada tambahan informasi yang ingin disampaikan 5. Evaluasi Secepatnya setelah wawancara selesai, hendaknya pewawancara menuliskan kesan kesan tentang individu yang diwawancarai tersebut. Bila terdapat format khusus

4. Tahap akhir

64

harap langsung diisi saat ini, karena bila tidak, maka pewawancara dapat melupakan beberapa hal yang mungkin penting bagi proses selanjutnya

Kesalahan yg sering tjd pada wawancara antara lain adalah disebabkan karena faktor pewawancara maupun situasi dan kondisi setempat, yaitu sbb: 1. Pengaruh kondisi pribadi Sikap stereotip Dampak halo (halo effect) dan kesan pertama Kecenderungan penilaian tertentu Pengaruh persamaan pribadi dengan pewawancara Pengaruh latar belakang pribadi Pengaruh bahasa Pengendalian diri

2. Pengaruh lingkungan Lingkungan dan kondisi tempat wawancara juga ikut mementukan proses dan hasil wawancara Hal hal yang berpengaruh antara lain adalah : Kondisi tempat wawancara Pengaturan mebel

65

Pengertian Konseling Konseling menurut Reddy (1987) adalah sejumlah teknik, ketrampilan dan sikap untuk membantu orang lain dalam mengatasi masalahnya dengan menggunakan sumberdaya orang itu sendiri. Selain itu pula, dapat dikatakan bahwa konseling adalah suatu proses diskusi dgn seseorang mengenai suatu masalah yang biasanya terkait dgn aspek emosional dgn tujuan untuk membantu pemecahan masalah tersebut. Dari kedua definisi tsb, dpt dikatakan bahwa kegiatan konseling pd pekerjaan adalah bertujuan untuk membantu individu dalam mengenai masalahnya

1. Komunikasi Konseling dapat memperbaiki proses komunikasi yang terjadi baik atas ke bawah, bawah ke atas, maupun lateral / horizontal, ataupun komunikasi dgn diri sendiri. Hal ini membuat individu dapat lebih bebas mengekspresikan dirinya. 2. Memberikan dukungan (Reassurance) Dgn konseling dapat memberikan dukungan dan semangat bagi seseorang untuk menghadapi masalahnya. 3. Memberikan nasehat Yaitu menyarankan seseorang tentang apa yg harus dilakukannya dalam menghadapi suatu permasalahan. 4. Melepaskan ketegangan emosional Hal yg paling penting dlm konseling adalah membantu individu untuk dapat melepaskan ketegangan emosional yang dihadapinya. Karena seseorang cenderung untuk

66

menjadi frustasi bila menghadapi masalah, shg perlu baginya untuk dpt melepaskan ketegangan emosinya pada orang lain 5. Membantu untuk berfikir jernih Membantu dan mendorong seseorang untuk dapat berfikir secara lebih rasional dan tidak emosional dalam menghadapi suatu masalah 6. Reorientasi Yaitu membantu seseorang untuk dapat melakukan perubahan internal dlm dirinya yg berhubungan dgn nilai nilai dan tujuan hidupnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek.

1. Pembinaan dan pemantapan hubungan baik (rapport) Dilakukan sejak awal pertemuan dengan klien dan dijaga selama pertemuan konseling 2. Pengumpulan dan pemberian informasi Pengumpulan informasi merupakan tugas utama konselor.Pendalaman masalah yg dihadapi klien,latar belakang, situasi dan kondisi klien, perasaan dan kebutuhan klien, serta pemahaman klien terhadap masalah yg dipahami oleh konselor, akn berdampak baik terhadap informasi yg dibutuhkan dan dipahami oleh klien 3. Pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan perencanaan Sesuai dgn masalah dan kondisi klien, konselor membantu klien memecahkan masalh yg dihadapi atau membuat perencanaan untuk mengatasi 4. Menindak lanjut pertemuan Mengakhiri pertemuan konseling, konselor merangkum jalannya dan hasil pembicaraan selama pertemuan, merencanakan pertemuan selanjutnya atau merujuk klien

1. Mengarahkan (Directive) Counsellor Centred Suatu proses konseling dimana konselor lebih aktif (terfokus pada konselor) dgn cara memberikan saran aktif dan memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu, antara lain : 67

Menasehati Memancing informasi dari seseorang Mengidentifikasi masalah Menyarankan tindakan yg dapat diambil seseorang untuk menyelesaikan persoalannya

2. Tidak mengarahkan (Non Directive) Client Centred Adalah suatu pendekatan yang bersifat client centered dimana fokus perhatian adalah orang yang bermasalah. Konselor lebih banyak bersikap pasif dan mendengarkan, antara lain dengan cara : Mendengar dgn baik tanpa memberikan reaksi Bersikap pasif tapi simpatik dan mengulangi apa yang dikatakan bawahan Bersikap memahami persoalan orang lain Mengarahkan pembicaraan dan berusaha supaya seseorang memecahkan masalah sendiri Mengarahkan seseorang untukmengungkapkan masalah secara terbuka

3. Gabungan (Participative) Coorporatin Counseling) disebut juga dgn Cooperative Counseling yg merupakan kombinasi dari direktive dan non direktive yg dpt mencapai hubungan kooperatif dlm membahas ide ide untuk membantu konselor menyelesaikan masalahnya. Pendekatannya antara lain dapat dilakukan dengan cara : Gabungan antara cara mengarahkan dan tidak mengarahkan Mendengarkan masalah, dan kemudian membantu mencari pemecahan bersama - sama

1. Pengertian / pemahaman (Understanding) Pada tahap ini yang perlu dilakukan oleh konselor adalah mendengarkan masalah yang disampaikan oleh individu/klien, yang tujuannya adalah untuk mendapatkan pengertian dan pemahaman. Sedangkan tugas dari individu/klien adalah mendefinisikan masalah yang dihadapinya 2. Tantangan (Challenging) 68

Pada tahap ini tugas konselor adalah melakukan eksplorasi secara lebih mendalam mengenai masalah yang dihadapi oleh individu/kliennya. Dalam hal ini tugas dari individu/klien adalah mendefinisi ulang (meredefinisi) masalah yang dihadapi supaya dapat memperoleh gambaran yg lebih jelas tentang masalah tersebut.

3. Menemukan sumberdaya (Resourcing) Pada tahap ini tugas konselor adalah mencoba untuk mencari dan menemukan sumberdaya sebanyak banyaknya yang tujuannya supaya individu dapat memanajemeni masalahnya dengan semua dukungan yang ada.

Reddy (1987) menyebutkan bahwa sebagai seorang konselor memerlukan beberapa kualitas yaitu sbb: 1. Toleransi Seorang konselor harus memiliki sikap penerimaan dan toleransi yg besar, karena bila tidak akan terdapat sikap stereotype dan bias bias tertentu 2. Mengenal diri sendiri seorang konselor harus dapat mengenal dirinya dgtn baik, apa kelemahan dan kekuatan dirinya sehingga dengan pengenalan tersebut akan lebih dapat membantu individu secara lebih optimal. 3. Dapat menyimpan rahasia Karena seorang konselor mengetahui berbagai masalah, bahkan yang sifatnya sangat pribadi sekalipun, maka perlu sekali diperhatikan bahwa konselor tidak boleh membocorkan rahasia kepada siapapun tanpa sepersetujuan individu/klien 4. Memiliki minat dan menyukai manusia Minat thd manusia perlu dimiliki sbg salah satu prasyarat seorang konselor. Karena tanpa adanya hal tersebut akan susah untuk membangkitkan minat untuk membantu orang lain. 5. Memiliki ketrampilan komunikasi yang baik Ketrampilan komunikasi merupakan dasar dari ketrampilan yang perlu dimiliki oleh konselor

69

Burnard (1992), maupun Reddy (1987) menyatakan bahwa ketrampilan yg diperlukan seorang konselor dalam melakukan konseling antara lain adalah sbb:

1. Mendengarkan secara aktif Ketrampilan mendengar secara aktif merupakan ketrampilan dasar dan utama dalam suatu proses konseling. Untuk itu perlu diperhatikan prinsip SOLER dalam mendengarkan serta berbagi ketrampilan dalam mendengarkan 2. Menggunakan berbagai intervensi Konselor dalam hal ini harus dapat mengetahui intervensi apa yg akan dilakukan untuk menyelesaika masalah individu / klien, antara lain dengan cara: Memberikan pengarahan (coaching) Memberikan umpan balik Memberikan nasehat Membantu dgn memberikan sumbangan keahlian (offering expertise) Memberi rujukan (reffering) Membantu secara langsung / nyata.

70

71

You might also like