You are on page 1of 62

7.10.

Struktur Molekul
Bentuk molekul
Molekul Linier = sudut ikatan 180
Molekul Segitiga planar = sudut ikatan 120
Molekul tetrahedral = sudut ikatan 109,5
Gambar :
Langkah-langkah
Menggambar molekul
tetrahedral
= 4 muka
Molekul Oktahedral : 2 square pyramid
Molekul Trigonal bipiramidal : 2 trigonal piramid
Model ikatan : - ikatan ekuatorial : 120
- ikatan aksial : 180
- diantara ekuatorial dengan aksial 90
7.11. Prediksi Bentuk Molekul : Teori VSEPR
Teori VSEPR (Valance Shell Elektron Pari Requlsion) :
Pasangan e
-
kulit valensi atom pusat akan saling tolak-
menolak sampai tercapai tolakan yang paling minimal.
ex : - BeCl
2
Gambar :
Two pairs
Three pairs
Four pairs
Five pairs
Six pairs
Latihan :
CCl
4
, SbCl
5
Ex : BeCl
2
Be
B
120
o
Cl Cl Be
180
o
Cl Cl
Be
< 180
o
B
Cl Cl
Cl
(benar) (salah)
Linier
Segitiga Planar
BCl
3
Latihan : CCl
4
, SbCl
5
Gambar :
Bentuk molekul bila beberapa pasangan e
-

tidak dipakai untuk ikatan

Pasangan e
-
yang tidak dipakai akan memberikan tolakan
yang sama seperti pasangan e
-
yang tidak dipakai untuk ikatan

Gambar :
Cl Cl Sn
Sn
Cl Cl
Sn
Bentuk non linier
Atau bentuk V
Molekul dengan 4 pasangan e
-
dalam kulit Valensi

Gambar :
N H H
H
O H H
Molekul dengan 5 pasangan e
-
dalam kulit Valensi

Gambar :
Molekul dengan 6 pasangan e
-
dalam kulit Valensi

Gambar :
Latihan :
ClO
2
-
, XeF
2
, XeOF
4

Bentuk molekul dan ion dengan ikatan rangkap dua atau tiga
Sama seperti ikatan tunggal
Gambar :
Latihan : HCN, SO
3
2-,
XeO
4
, OF
2
, CO
3
2-

N
O
O
O
Segitiga Planar
O
N
O
O
C O
Non Linier
7.12. Bentuk Molekul dan Polaritas Molekul
Momen di pol molekul
Kekuatan interaksi tergantung pada jumlah muatan dalam
molekul dan jarak antara muatan
Di tentukan secara eksperimen
Struktur molekul dapat menentukan polaritas molekul
Dipol ikatan
( Non Polar )
Molekul Polar
Molekul Polar
Latihan : PCL
3
, SO
3
, HCN, SF
6
, SO
2

7.13. Mekanika Gelombang dan
Ikatan Kovalen : Teori Ikatan Valensi
Bagaimana atom-atom berpatungan elektron
antara kulit-kulit valensi
mekanika kuantum untuk mempelajari bagaimana
orbital-orbital atom berinteraksi satu sama lain

Teori modern ikatan berdasarkan fungsi-fungsi
mekanika gelombang

Teori ikatan modern : 1. Teori ikatan valensi
2. Teori orbital molekul
Postulat dasar teori ikatan valensi
Suatu ikatan antara 2 atom dibentuk bila sepasang elektron
dengan spin yang berpasangan di bagi oleh 2 orbital atom
yang saling overlapping, satu orbital dari setiap atom
bergabung dalam ikatan
Gambar pembentukan molekul H
2

menurut teori ikatan kovalen
Gambar pembentukan molekul HF
menurut teori ikatan kovalen
Gambar
pembentukan molekul H
2
S
menurut teori ikatan kovalen
Gambar pembentukan molekul F
2

menurut teori ikatan kovalen
Latihan : HCl
7.14. Orbital Hibrid
Be H
2
:
Diagram orbital pada kulit valensi berilium :
Be
2s 2 p
Untuk berikatan dengan 2 atom H maka Be harus
menyediakan 2 orbital pada kulit valensi yang masing-
masing orbital mengandung 1e
-
Be
2s
2p
Hibridasi sp
s p
Orbital 2p yang unhibrid
Gambar pembentukan orbital hibrid sp
Gambar ikatan BeH
2
menurut teori ikatan valensi
Hibrida lain yang dibentuk dari orbital s dan p
Gambar : sifat-sifat langsung orbital hibrid sp, sp
Latihan : BCl
3
, CH
4
Gambar : gambaran ikatan valensi pada BCl
3
Gambar : karbon tetrahedral dari model CH
4
Gambar :
Ikatan pada molekul
etana (C
2
H
6
)
Gambar :
3 konfirmasi atom-atom dalam molekul pertama (C
5
H
12
)
Hibridasi bila atom pusat mempunyai lebih dari oktet
Gambar : orientasi hibrid yang melibatkan orbital Atom d (a)
orbital hibrid sp
3
d (b) sp
3
d
2
orbital hibrid
Latihan : Jelaskan orbital hibrid dari SF
6
, AsCl
5
Penggunaan teori VSEPR untuk memprediksi Hibridasi
CH
4
tetrahedral hibridasi sp
3
SF
6
oktahedral hibridasi sp
3
d
2

Latihan : SiH
4
, PCl
5

Hibridasi dalam molekul yang mempunyai
pasangan elektron bebas
CH4 adalah molekul tetrahedral hibridasi sp
3
orbital karbon
Sudut ikatan H - C - H = 109,5

NH
3
, sudut ikatan H - N - H = 107
H
2
O, sudut ikatan H - O - H = 104,5
Sudut ikatan H X H
mendekati sudut untuk molekul
yang atom pusat mempunyai
hibrid sp
3
Hibrid sp
3
oleh O dan N, digunakan untuk
menjelaskan geometri H
2
O dan NH
3
O
2s
2p
sp
3

Hibridasi dan pembentukan ikatan
O (dalam H
2
O)
Gambar :
N
Hibridasi dan pembentukan ikatan
N (dalam NH
3
)
2s
2 p
Latihan : molekul SF
4
, PCl
3
, ClF
3
?
Ikatan kovalen koordinat dan orbital hibrid
BF
3
+ F BF
4

Ion tetrafluoroborat
Diagram reaksi :
F
F B
F
+ F
-
F
F
F B F
Hibridasi :
Diagram orbital :
B
B
B (dalam BF
4
-
)
Sepasang e
-
dan F
-

Latihan : PCl
6
-

2s
2 p
sp
2

sp
3

7.15. Ikatan Rangkap Dua dan Tiga
Overlap orbital-orbital s, p, atau orbital hibrid disebut
Ikatan Sigma atau Ikatan o
a) overlap dari orbital s
b) overlap dari orbital p dari ujung ke ujung
c) overlap dari orbital hibrid
Gambar :
Ikatan Sigma
Ikatan yang terjadi overlap dari orbital p dari ujung
ke ujung secara aksial yang menghasilkan densitas e-
yang dibagi diantara 2 daerah yang berlawanan pada
2 inti yang bergabung disebut ikatan pi (ikatan t)
C C
H H
H H
Hibridisasi sp
2
Gambar : pembentukan ikatan t
Gambar :
Ikatan rangkap
Karbon-karbon
Hibridisasi
Orbital 2p yang tidak berhibridisasi
(digunakan untuk membentuk ikatan o
sp
2
2s 2p
C
C
Gambar : rotasi restribusi pada ikatan rangkap
sp
2
Orbital 2p yang tidak berhibridisasi
(Keadaan dasar oksigen)
sp
2
2 p
Pembentukan hibrid sp
2
sp
2
Orbital yang tidak terhibridisasi
C
O
O
Gambar :
Ikatan pada
formaldehid
2s
2p
x
2p
y
2p
z
Hibridisasi
sp 2p
y
2p
z
( Tidak berhibridisasi )
C
C
H C C H
Asetilen
Gambar : ikatan rangkap tiga C C dalam asetilen
Gambar : Ikatan rangkap tiga Dalam N
2
7.16. Teori Orbital Molekul
Memandang bahwa suatu molekul mirip dengan atom dalam
Satu respek yang penting level energi tergantung kepada
Variasi orbital yang dipopulasikan oleh e
-
.

Atom orbital atom
Molekul orbital molekul

Orbital molekul yang dibentuk = orbital atom-atom yang
Berkombinasi

Molekul terdiri dari susunan inti atom tertentu, dan di sekitar
Inti tersebut tersebar satu set orbital molekul.
Gambar :
Interaksi orbital atom 1s pada molekul H
2
untuk menghasilkan
Orbital molekul ikatan dan anti ikatan

Orbital molekul anti ikatan :
Cenderung untuk tidak menstabilkan suatu molekul
bila ditempati elektron
Teori orbital molekul dapat digunakan untuk menghitung
Keberadaan molekul tertentu
Mengapa beberapa molekul ada dan yang lain tidak ?
Gambar :
Diagram level energi orbital molekul H
2
Gambar : diagram level energi orbital molekul He
2
Pada molekul He
2
e
-
ikatan = e
-
anti ikatan
tidak stabil

Jika kehilangan 1e
-
anti ikatan He
2
He
2+
maka masih ada
Elektron ikatan netro ion tersebut bisa ada walaupun tidak
Stabil dan tidak dapat diisolasi.
Orde ikatan
0,5
2
1 - 2
ikatan orde : He Ion
0
2
2 - 2
ikatan orde : He Molekul
1
2
0 - 2
ikatan orde : H Molekul
2
e - ikatan e
ikatan Orde
2
2
2
- -
= =
= =
= =
=
+

Ikatan molekul diatonik periode 2
Kulit terluar unsur periode 2 mengandung subkulit 2s dan 2p
Bila atom-atom pada periode 2 berikatan, maka subkulit orbital
atom-atom berinteraksi kuat untuk menghasilkan orbital-orbital
molekul
Gambar : bentuk orbital molekul ikatan dan anti ikatan
yang dihasilkan dari overlap orbital 2p
Gambar : energi relatif orbital molekul pada
molekul diatomik periode 2
Konfigurasi e
-
orbital molekul diperoleh dengan aturan
yang sama seperti pengisian orbital atom dalam atom
1. Pengisian e
-
dimulai dari orbital energi terendah

2. Dalam setiap orbital, diisi maksimal 2e
-
dengan
spin berlawanan

3. Penyebaran e
-
dengan spin tidak berpasangan di atas
orbital yang mempunyai energi yang sama
Tabel 8.1 populasi orbital molekul dan orde ikatan untuk
molekul diatomik periode 2
Teori orbital molekul memprediksikan molekul Be
2
dan Ne
2
tidak ada lain orde ikatan = 0
Orde ikatan meningkat dari B C N dan
berkurang dari N O F
Teori orbital molekul dapat menjelaskan struktur e
-
molekul O
2
- Dari eksperimen O
2
: paramagnetik ( terikat lemah dengan
magnet )
- Mempunyai 2e
-
yang tidak berpasangan
- panjang ikatan O
2
ikatan ikatan O - O

dengan teori e
-
valensi hal tersebut telah dapat dijelaskan
ex : struktur lewis :
O O
O O
( tidak diterima berdasarkan eksperimen
karena semua elektron berpasangan)
( tidak diterima berdasarkan eksperimen
karena ikatan tunggal O O )
Dengan teori orbital molekul, bila aturan Hund dilaksankan,
2e
-
dalam orbital t* O
2
disebar di atas orbital ini dengan spin
yang tidak berpasangan karena kedua orbital mempunyai
energi yang sama e
-
dalam 2 orbital anti ikatan t* menghilangkan
pengaruh e
-
dalam 2 orbital ikatan t, sehingga orde ikatan
adalah 2 dan ikatan adalah efektif ikatan rangkap dua.

Latihan : NO ?
7.17. Orbital Molekul Delokalisasi
Teori orbital molekul menghindari konsep resonansi
konsep delokalisasi e
-
Ex :
O C - O O - O C O O
O C
-
O
O
-
O C
O
O
Resonansi menurut teori ikatan valensi
Gambar :
O C
-
O
O
Delokalisasi e
-
teori orbital molekul
Gambar :
energi resonansi = energi delokalisasi
resonansi berbeda dengan delokalisasi dalam hal
pendekatan teori ikatan
Gambar :
7.18. Ikatan Padatan
Unsur logam
nonlogam
metaloid
Perbedaan kemampuan konduksi
(dari sifat kelistrikan) / konduktivitas
Gambar :
energi dalam
padatan Na
Pada pita 3s 1e
-
dapat dipindahkan dari satu atom
Ke atom lain dengan mudah sehingga
Na bersifat konduksivitas yang baik
Pita vaelnsi : pita yang mengandung e
-
pada kulit terluar
(kulit valensi)
Pita konduksi : beberapa pita yang kosong atau terisi sebagian e
-
,
karena e
-
ini dapat dipindahkan melalui padatan
dan mudah membawa sifat kelistrikan.
Pada logam Na pita valensi = pita konduksi sehingga sebagai
konduktor yang baik
Pada logam Mg pita valensi = 3s terisi penuh sehingga tidak
dapat digunakan untuk transfer e
-
Pita konduksi 3p yang kosong sebenarnya overlap pada valensi
Dan dengan mudah dapat memindahkan e
-
bila diberi muatan
Bersifat konduktor.
Insulator gelas, permata, karet
Semua elektron valensi digunakan untuk membentuk
Ikatan kovalen sehingga semua orbital pita valensi
terisi dan tidak dapat menghasilkan sifat konduksivitas
adanya pemisahan energi (band gap) yang besar
antara pita valensi dan pita konduksi terdekat (pita
kosong), sehingga tidak dapat mengalami konduksi
dengan baik
Gambar
Semi konduktor Si, Ge
pita valensi terisi, tetapi band gap antara
pita valensi yang terisi dengan pita konduksi
terdekat adalah kecil
- Temperatur | energi thermal | e
-
dengan energi
yang cukup untuk populasi pita konduksi |

- Si dapat menjadi semikonduktor tipe p apabila dilapisi
unsur gol IIIA, seperti B muatan dibawa oleh hole positif

- Si dapat menjadi semikonduktor tipe n apabila dilapisi
unsur gol VA, seperti As muatan dibawa oleh elektron
Gambar 8.40 konstruksi batere solar Si
p n junction

You might also like