Professional Documents
Culture Documents
A. Latar Belakang Masalah Perusahaan jasa perbankan yang kini berkembang pesat memberikan konsekuensi pada peningkatan daya saing dalam Dalam
memperebutkan
nasabah.
menawarkan produknya perusahaan jasa perbankan tidak hanya berorientasi pada produk yang ditawarkan tetapi juga didukung oleh kualitas pelayanan yang diberikan. Pada kondisi tertentu kualitas pelayanan bahkan menjadi komoditas tak terpisahkan dari produk utamanya. Keberhasilan perusahaan jasa perbankan dalam meningkatkan
penjualan produk ditentukan oleh bagaimana dan seberapa tinggi kualitas pelayanan yang diberikan terhadap konsumen. Kualitas
pelayanan yang diberikan adalah merupakan kinerja terpenting oleh perusahaan bagi kepuasan konsumen/pelanggan. Perusahaan harus memperhatikan hal-hal penting bagi konsumen, supaya mereka merasakan
kepuasan sebagaimana yang diharapkan. Pada dasarnya kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara tingkat
kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Dan hakikatnya kepuasan
konsumen merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurangkurangnya dapat memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan konsumen, sedangkan ketidakpuasan dapat terjadi
apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan yang diinginkan konsumen. Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang
dirasakan oleh harapan, jika kinerja yang dirasakan di bawah harapan maka konsumen merasa tidak puas, sedangkan jika kinerja yang dirasakan sesuai dengan harapan maka niscaya konsumen merasa puas. Dan jika kinerja yang dirasakan melampaui harapan maka konsumen akan merasa sangat puas. Menurut Parasuraman yang dikutip oleh Simamora (2001:186) terdapat lima dimensi yang dirancang untuk mengukur kualitas pelayanan yang didasarkan pada perbedaan antara nilai harapan dengan nilai kinerja yang dirasakan oleh konsumen yaitu: responsivness, reliability, assurance, emphaty dan tangibles. Responsivness adalah (daya suatu
tanggap/kesigapan)
respon/kesigapan karyawan dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap. Reliability (keandalan)
adalah suatu kemampuan untuk memberikan jasa yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya. kemampuan terhadap Assurance karyawan (jaminan) atas adalah
pengetahuan kualitas,
produk
secara
tepat,
keramah-tamahan, perkataan atau kesopanan dalam memberikan pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi dan
kemampuan dalam menanamkan kepercayaan konsumen/pelanggan terhadap perusahaan. emphaty (perhatian) adalah kemampuan
perusahaan dalam memberikan perhatian yang bersifat individual atau pribadi kepada para pelanggan/konsumen. tangibles
(kemampuan fisik) adalah suatu bentuk penampilan fisik, peralatan personal, media komunikasi dan hal-hal yang lainnya yang bersifat fisik.
Masalah
pelayanan
sebenarnya
bukanlah hal yang sulit atau rumit, tetapi apabila hal ini kurang diperhatikan maka dapat menimbulkan hal-hal yang rawan karena sifatnya yang sangat sensitif. Sistem pelayanan perlu didukung oleh kualitas pelayanan, fasilitas yang memadai dan etika atau tata krama. Sedangkan adalah tujuan untuk kepada berakibat
memberikan memberikan
pelayanan
kepuasan sehingga
konsumen/pelanggan,
dengan dihasilkannya nilai tambah bagi perusahaan. Dari uraian di atas menunjukkan bahwa kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan.
Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka
seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan di mana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan
meminimumkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan (Tjiptono, 2004). Perusahaan perbankan sebagai salah satu bentuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa juga perlu memperhatikan lima dimensi kualitas jasa yang dijadikan indikator oleh para nasabahnya dalam menilai apakah jasa tersebut berkualitas atau tidak, dengan harapan perusahaan perbankan tersebut tetap bertahan dan semakin berkembang. PT. Bank Mandiri sebagai badan usaha yang bergerak di sektor jasa khususnya
semaksimal mungkin dalam upaya tetap unggul untuk persaingan jangka panjang dengan menawarkan janji berupa jaminan kepastian dalam pelayanan perbankan bagi nasabahnya. Pelayanan dengan mutu tinggi dalam berbagai segi mulai dari pengajuan
permohonan kredit sampai dengan menjadi nasabah PT. Bank Mandiri. Perusahaan perbankan adalah dilakukan secara optimum sehingga nasabah dapat memperoleh
konsumen agar konsumen merasa puas atas jasa yang diterima. Sehingga konsumen yang
merasa puas bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan yakni berupa loyalitas. Perusahaan perbankan sebagai perusahaan yang bergerak di sektor jasa menawarkan janji-janji memberikan pada nasabah dengan jalan
pelayanan
yang berkualitas
berupa jaminan pelayanan perbankan yang nantinya akan menciptakan suatu kepuasan bagi nasabahnya. Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan suatu pelanggan. dorongan Kualitas kepada
memberikan
pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan
seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan di mana
meminimumkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan (Tjiptono, 2004). Faktor manusia merupakan salah satu unsur terpenting dalam meningkatkan Dalam upaya
kepuasan
pelanggan.
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan mampu meningkatkan daya serap teknologi secara menyeluruh diperlukan persiapan yang matang dengan sebanyak mungkin menjaring manusia yang mampu produktif, mengelola efisiensi kehidupan dan secara
berkesadaran
kebangsaan yang tinggi serta berwatak sosial yang serasi, selaras dan seimbang dalam bereksistensi terhadap lingkungannya. Dalam mewujudkan keberhasilan
disamping dari beberapa indikator-indikator seperti yang tersebut diatas, kemampuan karyawan dapat berhasil dengan cara adanya kemauan dari diri karyawan itu sendiri. Artinya bagaimana cara karyawan tersebut menunjukkan kemampuannya dalam bekerja. Dalam mengembangkan tingkat kemampuan dan pengetahuan karyawan sangat
diperlukan, karena dalam hal ini karyawan dituntut harus dapat memiliki atau dapat menciptakan digunakan suatu untuk metode yang dapat dan
mengarahkan
membentuk atau menciptakan suatu tatanan metode kerja yang tepat sehingga akan menghasilkan berkualitas. Peningkatan, kompetensi karyawan, dan kualitas layanan kepada pelanggan merupakan upaya meningkatkan kepuasan suatu hasil kinerja yang
pelanggan.
Dengan
membentuk
kualitas
layanan terpadu, yaitu sistem kualitas layanan kepada pelanggan yang dilakukan secara terpadu antara instansi terkait, memudahkan pelanggan atau konsumen dalam
mendapatkan kualitas layanan. Untuk pentingnya mengevaluasi kualitas pelayanan betapa pada
perusahaan perbankan sebagai salah satu bentuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa dalam upaya untuk meningkatkan
perkembangan perusahaan menuju kemajuan maka peneliti tertarik untuk memilih judul ANALISIS ATAS KEPUASAN BANK NASABAH MANDIRI
PELAYANAN
KANTOR CABANG X.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: bagaimanakah kepuasan nasabah Bank Mandiri Cabang X ditinjau dari dimensi kualitas pelayanan yang meliputi Assurance,
Responsivness,
Reliability,
dalam latar belakang masalah, ada beberapa dimensi kualitas pelayanan terhadap yang dapat nasabah
berpengaruh
kepuasan
Bank Mandiri. Untuk itu peneliti memberi batasan masalah pada kualitas pelayanan yang meliputi dimensi: Responsivness, Emphaty, dan
Reliability, Tangibles.
Assurance,
D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk menganalisis kepuasan nasabah atas pelayanan yang diberikan oleh Bank Mandiri Cabang X.
E. Manfaat Penelitian Mengenai manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan penilaian dan informasi bagi Bank Mandiri Cabang X dalam mengambil keputusan dan kebijakan yang berkaitan dengan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan nasabahnya. 2. Bagi penulis merupakan sarana untuk mempraktekkan teori-teori yang
memperoleh gelar sarjana di Universitas Telkom Bandung. 3. Dijadikan sebagai penambah referensi kepustakaan bagi universitas dan pihakpihak lain untuk keperluan akademik.
F.
Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang dengan mengunakan dengan metode deskriptif kuantitatif.
pendekatan
Metode statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi perihal data penelitian. kuantitatif menjelaskan
Sedangkan digunakan
metode untuk
2. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil objek penelitian di PT. Mandiri Cabang X. Penelitian mulai dilaksanakan pada Desember 2012 sampai Februari 2013. 3. Populasi dan Sampel Yang dimaksud dengan populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti. Obyek penelitian ini dapat berupa mahkluk hidup, benda-benda, sistem dan prosedur, fenomena dan lain-lain (Kountur, 2003:137). Populasi dalam penelitian ini adalah para nasabah bank Mandiri, Cabang X. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui
cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, lengkap yang dianggap dapat mewakili
populasi (Hasan, 2002:98). Penetapan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis metode (probability sampling) yaitu peluang masing-masing
responden dapat diketahui. Sedangkan teknik samplingnya sampling yang Yaitu menggunakan (Accident secara cara
diperoleh dengan
memberikan angket kepada nasabah Bank ditemui Mandiri, di Cabang kantor X yang cabang
bersangkutan.
4. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama. Data primer tersebut meliputi pengisian kuesioner oleh nasabah Bank Mandiri Cabang X dan wawancara baik kepada nasabah
maupun pada karyawan Bank Mandiri Cabang X, serta yang observasi dilakukan dan
(pengamatan) terhadap
aktivitas
nasabah
kegiatan operasional karyawan Bank Mandiri Cabang X. Kuesioner yang merupakan alat pengumpul data
pokok dalam penelitian ini memiliki tipe pertanyaan tertutup dan terbuka.
Pertanyataan yang berhubungan dengan kualitas pelayanan diperoleh dari buku pedoman layanan Bank Mandiri Cabang X. Dalam hal ini setiap pernyataan diberi bobot dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengetahui atau menganalisis kualitas pelayanan yang diberikan Bank Mandiri Cabang X dengan kualitas pelayanan yang diinginkan oleh nasabah. Responden diminta memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban atas
pernyataan-pernyataan atau peubah yang tingkat Mandiri diamati. kualitas Cabang Untuk mengukur Bank
pelayanan X,
menyangkut
1. = Tidak Penting (TPt) 2. = Kurang Penting (KPt) 3. = Cukup Penting (CPt) 4. = Penting (Pt) 5. = Sangat Penting (SPt)
Untuk pelaksanaan
tingkat kualitas
pelayanan Bank Mandiri Cabang X digunakan berikut: 1. = Tidak Puas (TPs) 2. = Kurang Puas (KPs) 3. = Cukup Puas (CPs) 4. = Puas (Ps) 5. = Sangat Puas (SPs) Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain, data ini digunakan untuk melengkapi Skala Likert sebagai
data primer. Data sekunder diperoleh melalui internet dan studi kepustakaan yang sesuai dengan penelitian ini. 5. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan dalam penelitian. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16,0 for Windows dan program
Microsoft Excel 2003. a. Importance Performance Analysis Metode diskriptif kualitatifkuantitatif digunakan dalam
mengolah dan menganalisis data penelitian ini. Untuk menjawab masalah mengenai sejauh mana tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan Bank Mandiri Cabang
X,
maka
analisis
importance (Rangkuti,
kepentingan dan tingkat kinerja masing-masing atribut diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil perkalian skor masing-masing
skala dengan jumlah responden yang memilih pada Skala Likert. Kisaran untuk tiap skala menurut adalah:
dimana:
semua responden
(skor 5) terhadap setiap unsur i kualitas pelayanan. Xik = Skor terkecil y ang mungkin diperoleh dengan asumsi
penting atau tidak baik (skor 1) terhadap setiap unsur i kualitas pelayanan. Maka besarnya kisaran untuk tiap kelas yang diteliti adalah: [(5 100) (1 100)] = 80 5
Pembagian kelas berdasarkan tingkat kepentingan adalah: a. 100 179 (tidak penting) b. 180 259 (kurang penting) c. 260 339 (cukup penting) d. 340 419 (penting) e. 420 500 (sangat penting) Pembagian kelas berdasarkan tingkat kinerja adalah: a. 100 179 (tidak baik) b. 180 259 (kurang baik) c. 260 339 (cukup baik) d. 340 419 (baik) e. 420 500 (sangat baik) Untuk mengetahui apakah hasil jasa yang diterima nasabah sudah sesuai dengan kepentingan nasabah
kesesuaian merupakan perbandingan antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Perbandingan tersebut dapat diketahui dengan melakukan
perbandingan antara total skor tingkat kinerja (Xi) dan total skor tingkat kepentingan (Yi). Adapun rumus yang digunakan adalah:
dimana :
Tki = Tingkat kesesuaian Xi = Total skor penilaian kinerja perusahaan Yi = Total skor penilaian
sejauh mana kepuasan nasabah. Jika nilai kesesuaian berada diatas rataan total (>100%), maka dapat dikatakan nasabah merasa sangat puas. Apabila nilai kesesuaian berada sama dengan rataan total, maka dapat dikatakan pelanggan merasa tidak puas. Setelah diperoleh nilai tingkat kesesuaian, selanjutnya memetakan nilai ratarata dari masing-masing atribut kualitas pelayanan kartesius. ke dalam diagram kartesius
Diagram
tersebut selanjutnya disebut sumbu mendatar (x) akan diisi oleh skor tingkat pelaksanaan, dan sumbu tegak (y) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan. Nilai yang digunakan
responden yang dinotasikan dengan Yi dan Xi merupakan hasil pembagian total skor tingkat kinerja dengan total responden, dengan rumus:
dimana: Xi = Skor rata-rata tingkat kinerja setiap atribut i Yi = Skor rata-rata tingkat kepentingan setiap atribut i n = Total responden Selain itu diagram kartesius
merupakan bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak lurus
pada titik-titik ( X ,Y ), dimana X merupakan rata-rata dari total ratarata skor tingkat kinerja berdasarkan seluruh atribut dan Y adalah rata-rata dari total rata-rata skor tingkat atribut.
kepentingan
seluruh
pelanggan.
Selanjutnya
tingkat
unsur-
unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian ke dalam diagram kartesius yang
menunjukkan bahwa kuadran I adalah prioritas utama, kuadran II adalah pertahankan prestasi, kuadran III
kuadran
tersebut
disajikan
Berdasarkan diagram tersebut, maka perusahaan strategi dapat dapat merumuskan dilakukan
yang
berkenaan dengan posisi masingmasing atribut pada keempat kuadran tersebut yang dapat dijelaskan sebagai berikut : Kuadran A (Prioritas Utama) Wilayah yang menunjukkan atributatribut kualitas pelayanan yang
tinggi
atau diatas
nilai
rata-rata
pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran ini kinerja perusahaannya harus lebih ditingkatkan. Kuadran B (Pertahankan Prestasi) Wilayah yang menunjukkan atributatribut kualitas pelayanan yang
memiliki tingkat kepentingan dan tingkat kinerja yang tinggi atau di atas nilai rata-rata. Atribut-atribut kualitas pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran ini harus terus dikelola dengan baik, karena memiliki
keunggulan di mata nasabah. Kuadran C (Prioritas Rendah) Wilayah ini memuat atribut-atribut kualitas pelayanan yang memiliki
tingkat
kepentingan
dan
tingkat
kinerja yang rendah atau di bawah nilai rata-rata. Atribut-atribut kualitas pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran ini dirasakan tidak terlalu penting oleh nasabah dan pihak perusahaan hanya melaksanakannya biasa-biasa saja. Sehingga pihak
perusahaan tidak perlu melakukan alokasi investasi yang berlebihan untuk atribut kualitas pelayanan yang termasuk dalam kuadran ini. Kuadran D (Berlebihan) Wilayah ini memuat atribut-atribut kualitas pelayanan yang memiliki tingkat kepentingan yang rendah, sedangkan tingkat kinerja yang tinggi. Atribut-atribut kualitas pelayanan
dalam
pelaksanaannya
dianggap
berlebihan oleh nasabah. b. Customer Satisfaction Index (CSI) Customer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan pelanggan secara
kepentingan dari atribut-atribut jasa yang (2007), diukur. metode Menurut Stratford CSI
pengukuran
yaitu mengubah nilai kepentingan (important score) menjadi angka persentase, sehingga mendapatkan total weighting factors 100%. b) Menghitung weighting score,
kepuasan
(satisfaction
score)
score dari semua atribut kualitas jasa. d) Menghitung satisfaction index, yaitu weighting average dibagi skala maksimum yang digunakan (dalam penelitian ini skala
maksimum yang digunakan adalah 5) kemudian dikali 100%. Tingkat kepuasan responden secara menyeluruh dapat dilihat dari kriteria tingkat kepuasan pelanggan. Adapun kriterianya Survei berdasarkan Panduan PT.
Kepuasan dalam
Pelanggan Amalia
Sucofindo
(2005)
sebagai berikut:
0,00 0,34 = tidak puas 0,35 0,50 = kurang puas 0,51 0,65 = cukup puas 0,66 0,80 = puas 0,81 1,00 = sangat puas
skripsi ini untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai materi pembahasan dalam penelitian, pembaca sehingga untuk dapat memudahkan maksud
mengetahui
dilakukannya penelitian skripsi. Bab I Pendahuluan Dalam bab ini peneliti mengemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, dan metodologi penelitian.
Bab II Landasan teori Dalam bab ini dijelaskan mengenai beberapa teori-teori yang akan diteliti, mengenai dimensi kualitas jasa, konsep kualitas kualitas jasa,
pelayanan,
komponen
mengelola kualitas jasa, dan dimensi kualitas pelayanan. Bab III Gambaran umum perusahaan Bab ini memaparkan mengenai sejarah berdiri, struktur perusahaan, produk-produk perusahaan, dan sisi operasional perusahaan. Bab IV Analisis data Menyajikan hasil dari penelitian yaitu berupa data-data yang telah diperoleh selama
penelitian, baik berupa data primer maupun data sekunder. Bab V Penutup Menyajikan beberapa kesimpulan dan saransaran dari hasil penelitian yang telah diteliti.
A. Jasa Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tidak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara
bersamaan, dimana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut (Rangkuti, 2003). Kotler dalam Tjiptono dan Chandra (2005) mengemukakan bahwa jasa
merupakan tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan Sedangkan kepemilikan menurut Gronroos sesuatu. dalam
Tjiptono dan Chandra (2005), jasa adalah proses yang terdiri dari serangkaian aktivitas intangible yang biasanya (namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan. Jasa juga dapat diartikan sebagai kegiatan ekonomi yang memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari yang tindakan dinginkan
mewujudkan
perubahan
dalam diri atau atas nama penerima jasa tersebut (Lovelock, 2005). 1. Karakteristik Jasa Barang dan jasa memiliki perbedaan yang jelas apabila Menurut ditinjau Kotler dari dalam
karakteristiknya.
Tjiptono
dan
Chandra
(2005)
ada
karakteristik pokok jasa yang membedakan dengan barang yaitu: a. Tidak berwujud (intangibility) Jasa memiliki sifat intangible artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, ataupun dicium sebelum dibeli. Seseorang tidak dapat menilai hasil dari jasa sebelum membeli jasa tersebut terlebih dahulu. Pelanggan akan melihat dari tempat, orang, peralatan, alat komunikasi, simbol dan harganya untuk mencari bukti dari kualitas jasa yang diinginkan tersebut. Tugas penyedia jasa adalah memberikan bukti-bukti fisik untuk mewujudkan
sesuatu yang abstrak. b. Tidak terpisahkan (inseparability) Umumnya jasa dijual terlebih dahulu kemudian diproduksi dan dikonsumsi
secara bersamaan dimana penyedia jasa juga merupakan bagian dari jasa tersebut, baik penyedia maupun pelanggan akan mempengaruhi hasil dari jasa tersebut. c. Bervariasi (variability) Jasa bersifat sangat variabel karena
merupakan nonstandardized output yang berarti bahwa terdiri dari banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Komponen manusia terlibat jauh lebih besar pada industri jasa yang bersifat people-based daripada jasa bersifat equipment-based yang berarti hasil dari operasi jasa yang bersifat peoplebased cenderung kurang terstandardisasi dan seragam dibandingkan jasa yang bersifat equipment-based. Pembeli jasa seringkali meminta pendapat dari orang
lain sebelum memutuskan untuk memilih penyedia jasa. d. Mudah lenyap (perishability) Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan jika permintaan jasa bersifat konstan sehingga bila tidak digunakan maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja. Umumnya
2. Klasifikasi Jasa Menurut Kotler dalam Tjiptono dan Chandra (2005) produk dan jasa dapat ditawarkan kepada pasar dengan berbagai klasifikasi sebagai berikut: a. Produk berwujud murni Penawaran yang hanya terdiri dari produk fisik, misalnya: sabun mandi, pasta gigi
atau sabun cuci tanpa adanya jasa atau pelayanan lainnya yang menyertai produk tersebut. b. Produk berwujud disertai layanan Penawaran yang terdiri dari suatu produk fisik yang disertai dengan satu atau beberapa layanan untuk meningkatkan daya tarik pelanggannya dimana
pemeliharaan, operator dan sebagainya. c. Campuran Tawaran ini memberikan barang dan jasa dengan proporsi yang sama, misalnya pelanggan dapat menikmati makanan dan pelayanan yang ditawarkan secara
bersamaan di restoran.
d. Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan Tawaran yang terdiri dari jasa utama yang disertai jasa tambahan dan barang pendukung lainnya, misalnya bila
pelanggan ingin naik pesawat terbang. Hal ini berarti jasa pelanggan transportasi telah dan
membeli
pelanggan dapat menikmati pelayanan yang ditawarkan, seperti: makanan, minuman, majalah penerbangan
selama perjalanan. Pelanggan harus naik pesawat terbang terlebih dahulu untuk menikmati produk yang
ditawarkan selama perjalanan. e. Jasa murni Tawaran yang diberikan hanya berupa jasa, misalnya: menjaga bayi, memijat, psikoterapi dan sebagainya.
3. Kualitas Jasa Menurut Supranto (2001) kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik. Aplikasi kualitas sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja
merupakan bagian utama strategi perusahaan dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untuk terus tumbuh. Keunggulan suatu produk jasa adalah tergantung dari keunikan serta kualitas yang diperlihatkan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan dan keinginan pelanggan. Lewis dan Booms dalam Tjiptono dan Chandra (2005), mengemukakan bahwa
bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Kualitas jasa dapat diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta ketepatan penyampaiannya untuk
B. Pengertian Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan menurut Kotler (2000, dalam Tjiptono 2006) adalah rasa senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapannya. Jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan akan puas, sebaliknya jika kinerja tidak memenuhi harapan maka pelanggan akan kecewa. Sementara jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan sangat puas.
harapan pelanggan yang nantinya juga akan memepengaruhi persepsi pelanggan tersebut terhadap suatu jasa (Parasuraman dalam Tjiptono, 1997) yaitu : a. Personal Needs Bawa pada dasarnya setiap orang pasti mempunyai kebutuhan yang spesifik yang tergantung pada
karakteristik individu, situasi dan kondisi dari pelanggan tersebut. b. Past Experience Bahwa pengalaman masa lalu dalam mengkonsumsi barang dan jasa yang sama. Pengalaman yang dialami oleh seorang mempengaruhi konsumen persepsi akan konsumen
tesebut terhadap kinerja perusahaan yang bersangkutan. c. Word Of Mouth Bahwa preferensi konsumen terhadap suatu layanan akan perkataan orang dipengaruhi lain, yang
membentuk harapan konsumen. d. External Communication Bahwa komunikasi eksternal dari penyelia barang atau jasa memainkan peranan yang penting dalam
2. Elemen Program Kepuasan Pelanggan Menurut Tjiptono (2006) terdapat tujuh elemen utama dalam program kepuasan pelanggan yaitu :
a. Barang dan Jasa Berkualitas Perusahaan program yang kepuasan ingin menerapkan harus
pelanggan
memiliki produk berkualitas baik dan layanan prima. Paling tidak standarnya harus menyamai para pesaing utama dalam industri. b. Relationship Marketing Kunci pokok dalam setiap program
promosi loyalitas adalah upaya menjalin relasi jangka panjang dengan para
pelanggan. Asumsinya adalah bahwa relasi yang kokoh dan saling menguntungkan antara penyedia jasa dan pelanggan dapat membangun bisnis ulangan dan dapat menyediakan loyalitas pelanggan. c. Program Promosi Loyalitas Program promosi loyalitas banyak
perusahaan program
dan ini
pelanggan. memberikan
Biasanya, semacam
penghargaan khusus seperti bonus, diskon, voucher, dengan dan hadiah yang dikaitkan pembelian atau
frekuensi
pemakaian produk atau jasa perusahaan. d. Fokus Kepada Pelanggan Terbaik Sekalipun beraneka semuanya program ragam memiliki promosi bentuknya, kesamaan loyalitas namun pokok
dalam hal fokus kepada pelanggan yang paling berharga. e. Sistem Efektif Penanganan komplain terkait erat dengan kualitas produk. Perusahaan harus Penanganan Komplain Secara
masalah,
perusahaan
segera
berusaha
memperbaikinya lewat sistem penanganan komplain. f. Unconditional Guarantees Unconditional guarantees dibutuhkan
eksplisit yang disampaikan kepada para pelanggan mengenai tingkat kinerja yang dapat diharapkan akan mereka terima. Garansi sangat resiko bermanfaat pembelian dalam oleh
mengurangi pelanggan.
g. Program Pay-For-Performance Program kepuasaan pelanggan tidak bisa terlaksana tanpa adanya dukungan sumber daya manusia organisasi. kebutuhan Disamping pelanggan,
memuaskan
kebutuhannya. Dengan kata lain total customer statisfaction harus didukung pula dengan total quality reward yang
3. Mengukur Kepuasan Pelanggan Kotler (2000, dalam Tjiptono 2006) mengemukakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan
pelanggan, yaitu : a. Sistem Keluhan dan Saran Dalam sistem ini media yang dapat digunakan adalah kotak saran yang diletakan di tempat-tempat strategis,
fasilitas kartu komentar yang bisa diisi langsung atau dikirimkan lewat pos,
saluran telepon khusus (hotline) dan lainlain. Metode ini cenderung bersifat pasif sehingga sulit untuk mendapat gambaran lengkap mengenai kepuasan atau
ketidakpuasan pelanggan, karena tidak semua pelanggan yang tidak puas akan menyampaikan keluhannya. b. Survei Kepuasan Pelanggan Melalui survey perusahaan akan
memperoleh umpan balik secara langsung dari pelanggan sekaligus memberikan kesan positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap pelanggannya. c. Ghost Shopping Dilakukan beberapa dengan orang yang menggunakan berpura-pura
menjadi pelanggan atau pembeli potensial produk perusahaan atau pesaing. Mereka kemudian akan menyampaikan temuan-
Disamping itu mereka juga mengamati dan menilai cara perusahaan dan pesaing menjawab pertanyaan-pertanyaan
pelanggan termasuk cara yang dilakukan dalam mengangani setiap keluhan. d. Lost Customer Analysis Perusahaan berusaha menghubungi para pelanggan yang berhenti membeli atau beralih. Dengan demikian mereka dapat memperoleh informasi mengapa hal
tersebut terjadi. Menurut Schnaars (dalam Tjiptono, 1997) tujuan suatu bisnis adalah untuk
menciptakan para pelanggan merasa puas. Kualitas jasa yang unggul dan konsisten dapat menumbuhkan kepuasan pelanggan
dan akan memberikan berbagai manfaat (Tjiptono, 1996:78) seperti: a. Hubungan perusahaan dan para
pelanggannya menjadi harmonis; b. Memberikan dasar yang baik bagi pelanggan; c. Dapat mendorong terciptanya
menguntungkan bagi perusahaan; e. Reputasi perusahaan menjadi baik di mata pelanggan; dan f. Laba yang diperoleh dapat meningkat. Kepuasan respons pelanggan pelanggan antara dan merupakan terhadap tingkat kinerja setelah
sebelumnya
dirasakannya
kualitas jasa, kualitas produk, harga dan faktorfaktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi sesaat. Salah satu faktor yang menentukan kepuasan
pelanggan adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas jasa yang berfokus pada lima dimensi kualitas jasa, yaitu: bukti fisik (tangibles), daya keandalan tanggap
(reliability),
4. Manfaat
Pengukuran
Mutu
dan
Kepuasan Pelanggan Supranto (2001) menyatakan bahwa pengukuran tingkat kepuasan erat
atau
jasa).
Pengukuran
aspek
mutu
bermanfaat bagi pimpinan bisnis, antara lain: a. Mengetahui dengan baik bagaimana
jalannya atau bekerjanya proses bisnis. b. Mengetahui dimana harus melakukan perubahan dalam upaya melakukan
perbaikan secara terus-menerus untuk memuaskan pelanggan, terutama untuk hal-hal yang dianggap penting oleh para pelanggan. Menentukan apakah perubahan yang dilakukan mengarah ke perbaikan
(improvement).
C. Pengertian Kualitas Pelayanan Persaingan memenangkan pelanggan yang terjadi di bisnis perbankan sangatlah beralasan. karena tidak hanya fasilitas dan kualitas produk saja yang dicari oleh
pelanggan. namun yang tidak kalah penting adalah kualitas pelayanan. Oleh karena itu, para pelaku di bisnis perbankan harus memahami dengan baik kualitas pelayanan dan bagaimana mengembangkannya. Menurut Kamus Baru Bahasa Indonesia (Syamsuri Effendi : 2000), pengaruh berarti daya kekuatan yang datang dari keadaan sekelilingnya, kualitas berarti mutu,
pelayanan berarti pekerjaan yang melayani kepentingan orang lain, kepuasan berarti perasaan puas ,senang sedangkan nasabah artinya pelanggan.Jadi, penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen mempunyai arti bahwa adanya suatu pengaruh dari mutu pelayanan yang diberikan terhadap
pengertian yang luas, dimana definisi dari para ahli memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain. Menurut Martin (2001: 6), kualitas layanan adalah "The ability to consistenly meet external and internal customer needs, wants and expectation involving encounters" produceral yang and artinya personal suatu
kemampuan untiik memenuhi kebutuhan internal dan eksternal pelanggan secara konsisten sesuai prosedur. Di sini
penyedia jasa dituntut untuk berusaha mengerti apa yang diinginkan konsumen, sehingga konsumen mempunyai harapan mendapatkan terbaik. kualitas layanan yang
Sedangkan menurut Boone dan Kurtz (1995: 46). kualitas layanan adalah "The degree of excellence or superiority of an organization goods and service". Artinya kualitas adalah suatu keunggulan dari barang dan jasa yang dihasilkan suatu organisasi. Sedangkan pendapat lain diungkapkan oleh Reid dan Bojanic (2001: 39) "Service quality is perception resulting from attitudes formed by
customers long term overall evaluations of performances". Arti dari definisi tersebut ialah kualitas pelayanan adalah hasil persepsi dari bentuk tingkah laku pelanggan secara keseluruhan terhadap penampilan suatu barang atau jasa. Sedangkan sedikit definisi kualitas layanan oleh
berbeda
dikemukakan
diartikan sebagai nilai yang diperoleh oleh konsumen dari perusahaan. yang diukur berdasarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen dan membantu memecahkan masalah konsumen. Kualitas merupakan perbandingan antara harapan konsumen dan penampilan dari barang atau jasa tersebut. Para peneliti dan Manager of Sennce dari suatu perusahaan setuju bahwa kualitas layanan meliputi perbandingan
expectation dan performance. Pendapat lain menurut Lewis dan Booms (1983: 42) "Service quality is a measure of how well the service level delivered matches customer expectation. Delivering quality service means conforming to customer expectation on a consistent basis (Journal
of
Marketing).
Adapun
arti
yang
lerkandung didalamnya adalah bahwa kualitas layanan merupakan suatu ukuran seberapa dilakukan baik sesuai tingkat dengan pelayanan harapan
konsumen. Memberikan kualitas layanan dapat diartikan menyesuaikan terhadap harapan konsumen sesuai dengan dasardasar yang tetap.
kualitas pelayanan merupakan hubungan antara harapan (expectation atau E) konsumen dan persepsi (perception atau P) konsumen dari penampilan penyedia jasa layanan. Nilai kualitas layanan (quality atau Q) dapat diukur dengan cara mengurangi nilai dari penampilan
dirumuskan sebagai berikut (Journal of American Academy of Business, 2005: 48): Q = P-E Kepuasan pelanggan adalah tujuan utama para pekerja hotel memberikan kualitas pelayanan yang terbaik. Oleh karena itu, pelanggan berani
mengeluarkan biaya yang lebih untuk sebuah kualitas pelayanan yang dapat memanjakan dilayani para di pelanggan rumah untuk sendiri.
seperti
Parasuraman, Zeilhaml dan Berry (1985) menjelaskan untuk mengukur service quality dapat dijabarkan menjadi sepuluh dimensi (Journal of Marketing, 1985: 47) antara lain :
a. Reliability (Dapat dipercaya) b. Responsiveness (Keinginan untuk membantu) c. Competence (Kemampuan) d. Access (Akses) e. Courtesy (Kesopanan) f. Communication (Komunikasi) g. Credibilily (Kepercay aan) h. Understanding (Pengertian) Dari delapan dimensi kualitas layanan di atas. Berry, Zeilhaml dan
Parasuraman (1991) meringkasnya ke dalam lima dimensi (Zeithaml dan Bitner, 2003: 93-98), yaitu : a. Tangibles (Nyata) Meliputi lingkungan fisik seperti eksterior dan interior bangunan, penampilan personel yang rapi dan menarik saat memberikan
jasa.
Lingkungan
fisik
ini dari
merupakan pelayanan
gambaran dimana
konsumen.
lingkungan fisik dalam strategi pelayanan, termasuk pelayanan dimana konsumen mengunjungi perusahaan untuk mendapatkan pelayanan seperti di restoran, hotel, hiburan. merenovasi bengkel, toko dan perusahaan adalah di
tunggu di
hotel, seragam
memperbaharui karyawan.
dalam menunjukkan f>elayanan yang dijanjikan dengan tanggung jawab dan akurat. Reliability
berarti perusahaan menepati apa yang dijanjikan, baik mengenai pengantaran, pemecahan masalah dan harga. Contohnya apabila konsumen restoran memesan juga makanan, tepat
dengan
menyajikan makanan seperti yang dipesan oleh konsumen. c. Responsiveness (Keinginan untuk membantu) Kemauan untuk membantu para konsumen dan memberikan
kecepatan
waktu
dalam
hubungannya dengan permintaan konsumen, pertanyaan, komplain dan masalah yang terjadi.
Responsiveness juga berhubungan dengan berapa konsumen lamanya mengenai yang untuk atau
waktu
diperlukan menunggu
konsumen pertolongan
bantuan, menjawab pertanyaan atau memberikan perhatian untuk masalah. pelayanan Contohnya kesehatan. dalam tempat
tersebut mudah diakses. tidak harus menunggu terlalu lama, kemauan untuk mendengarkan. d. Assurance (Kepastian) Pengetahuan karyawan dan serta
keramahtamahan.
untuk
membawa kenyamanan.
Dimensi ini mungkin menjadi bagian penting dari pelayanan dimana konsumen merasa aman (secure) dan terjamin. bahwa oleh
memiliki pengetahuan
yang baik tentang produk atau jasa yang dijual oleh produsen. e. Empathy (Empati) Kemampuan keinginan untuk konsumen. emosi dan mengerti serta atau juga
memperhatikan perasaan
konsumen
Pokok
dari
empati
adalah
menyampaikan bahwa konsumen itu unik dan spesial melalui jasa pribadi atau khusus. Konsumen mengerti betapa pentingnya perusahaan
menyediakan layanan untuk mereka. Para karyawan dalam perusahaan pelayanan mengenal membangun yang nama kecil seringkali dan yang
konsumen
hubungan
merefleksikan pengetahuan dari para karyawan mengenai keperluan dan pilihan konsumen. Empati dapat
dicontohkan seperti dalam pelayanan di hotel, resepsionis mengenal nama konsumen, menyapa konsumen saat berpapasan, mengetahui apa kesukaan konsumen dan mengingatnya.
Untuk memberikan kualitas pelayanan yang baik, sangatlah penting untuk para pekerja, dari tingkat yang paling tinggi ke tingkat yang paling rendah dari suatu organisasi, memperhatikan konsumen adalah prioritas yang
paling penting (Reid dan Bojanic, 2001: orientasi 42). Untuk kualitas menghasilkan pelayanan,
konsumen harus merasa seperti halhal berikut ini: a. Setiap konsumen adalah orang yang paling penting di seliap bisnis. b. Konsumen kepada produsen kepada mereka. tidak produsen, bergantung tetapi
yang bergantung
tidak
mengganggu Konsumen
manusia,
mempunyai perasaan dan emosi. e. Konsumen adalah bagian dari bisnis produsen. bukanlah pihak luar. f. Konsumen membawa produsen kepada keinginan konsumen, dan menjadi tugas produsen untuk melayani konsumen. Berdasarkan pemikiran para ahli diatas. penulis memiliki pemikiran bahwa dinilai kualitas dari pelayanan faktor dapat yang
banyak
berhubungan,
dimana
kualitas
ditawarkan
kepada
konsumen, sehingga yang dirasakan oleh konsumen adalah keinginan yang selalu terpenuhi dan harapan lerhadap performa ditawarkan diterima. barang oleh dan jasa yang dapat
produsen
D. Penerapan Pola Prima Deskripsi Nilai Pola Prima 1. Pelayanan Prima (service excellence) Memberikan pelayanan yang melebihi harapan eksternal) 2. Inovasi (innovation) Senantiasa mengembangkan gagasan baru dan penyempurnaan pelanggan (internal &
mengembangkan
sehingga menghasilkan kinerja terbaik serta memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan seluruh insan BANK MANDIRI. 4. Integritas (Integrity) Konsisten antara pikiran, perkataan dan tindakan sesuai dengan ketentuan perusahaan, kode etik profesi dan prinsip-prinsip terpuji. 5. Kerjasama (team work) Membangun hubungan yang tulus dan terbuka dengan sesama insan Bank BANK MANDIRI dan pihak lain dilandasi sikap saling percaya dan menghargai untuk mencapai tujuan kebenaran yang
bersama.
E. Bank 1. Konsep dan Pengertian Bank Menurut Undang-undang Republik Indonesia No.10 Pasal 1 Tahun 1998 dalam Kasmir (2004), perbankan adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya, sedangkan bank adalah badan usaha yang
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentukbentuk lainnya taraf dalam hidup rangka rakyat
meningkatkan
banyak. Bank juga diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Fungsi bank merupakan lembaga perantara diantara masyarakat yang membutuhkan dana dengan
keuangan lainnya. Oleh karena bank berfungsi sebagai perantara keuangan, maka dalam hal dari faktor bisnis bank upaya untuk ini faktor
kepercayaan tersebut, sehingga dapat memperoleh simpati dari para calon nasabahnya. 2. Ruang Lingkup Kegiatan Bank Ruang lingkup kegiatan bank dikelompokkan menjadi tiga yaitu: a. Menghimpun dana dari masyarakat (funding) Menghimpun dana adalah macam
mengumpulkan atau mencari dana (uang) dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk
simpanan giro, tabung dan deposito. Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang masyarakat berbagai mau strategi agar
menanamkan
dananya.
Bentuk-bentuk
kegiatan
merupakan simpanan pada bank dimana penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau bilyet giro. 2. Simpanan Tabungan (saving deposit) merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan sesuai
perjanjian antara bank dengan nasabah dan penarikannya dengan menggunakan slip penarikan, buku tabungan, kartu ATM atau sarana penarikan lainnya. 3. Simpanan deposit (time deposit)
merupakan simpanan pada bank yang penarikannya sesuai jangka waktu (jatuh tempo) dan dapat ditarik dengan bilyet deposit atau sertifikat deposit.
melemparkan kembali dana yang diperoleh lewat simpanan giro, tabungan masyarakat dan deposito dalam ke
bentuk
pinjaman (kredit) bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional atau pembiayaan bagi bank yang berdasarkan Bentuk-bentuk prinsip syariah. kegiatan
menyalurkan dana meliputi: 1. Kredit investasi yaitu kredit yang diberikan kepada para investor untuk investasi yang penggunanya jangka panjang. 2. Kredit modal kerja yaitu
membiayai
kegiatan
suatu
perdagangan
yaitu
kredit yang diberikan kepada para pedagang baik agen-agen maupun pengecer. 4. Kredit konsumtif yaitu kredit yang digunakan untuk
dikonsumsi atau dipakai untuk keperluan pribadi. 5. Kredit produktif yaitu kredit yang digunakan barang unuk atau
menghasilkan jasa.
kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak langsung. Bentukbentuk meliputi: 1. Transfer (kiriman uang) jasa bank lainnya
merupakan jasa kiriman uang antar bank, baik antar bank yang sama maupun bank yang berbeda. Pengiriman uang
dapat dilakukan untuk dalam kota, luar kota maupun luar negeri.
2. Inkaso (collection) merupakan jasa penagihan warkat antar bank yang berasal dari luar kota berupa cek, bilyet giro atau surat-surat berharga
lainnya yang baik berasal dari warkat bank dalam negeri maupun luar negeri. 3. Kliring (clearing) merupakan jasa penarikan warkat (cek atau bilyet giro) yang berasal dari dalam satu kota, termasuk transfer bank. dalam kota antar
4. Letter of credit merupakan jasa yang diberikan dalam rangka mendukung kegiatan atau transaksi ekspor impor.
garansi yang
nasabah
pembiayaan proyek tertentu. 6. Bank card merupakan jasa penerbitan kartu-kartu kredit yang dapat digunakan dalam berbagai transaksi dan
penarikan uang tunai di ATM (Anjungan setiap hari. 7. Safe Deposit Box merupakan jasa penyimpanan dokumen, berupa surat-surat atau benda berharga. 3. Nasabah Nasabah adalah pihak yang Tunai Mandiri)
sebagai
perantara
bagi
keperluan
pihak lain. Menurut Kasmir (2006), nasabah dibagi dalam tiga kelompok berikut: a. Nasabah baru, artinya nasabah jenis ini baru pertama kali datang ke perusahaan perbankan, dengan tujuan sekedar untuk memperoleh informasi atau sudah melakukan transaksi. b. Nasabah biasa (sekunder), artinya nasabah sudah pernah
berhubungan dengan pihak bank, namun tidak rutin, sudah jadi untuk namun dan terlalu
berhubungan dengan pihak bank. Nasabah primer selalu menjadikan bank yang bersangkutan nomor satu dalam berhubungan. Nasabah ini sudah tidak dapat diragukan lagi loyalitasnya.
F. Hubungan Antar konsep Kepuasan Nasabah dengan Kualitas Pelayanan Kualitas hubungannya layanan sangatlah erat
dengan
kepuasan
memberikan pelayanan yang berkualitas. Kepuasan konsumen dapat tercipta karena ungkapan perasaan. emosi kesenangan konsumen dan
terhadap
penampilan suatu produk dan jasa. Pelayanan dikatakan berkualitas, jika produsen dapat memenuhi dan mengerti apa yang diinginkan konsumen. serta produsen mampu memberikan harapan bagi konsumen atas performa barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen. Kepuasan konsumen yang tercipta. memberikan nilai plus bagi produsen. Dimana kualitas pelayanan itu baik atau tidak, dapat diukur dari tingkat kepuasan konsumen terhadap barang dan jasa yang konsumen terima.
G. Kerangka Pemikiran Dari kerangka pemikiran, maka dapat digambarkan paradigma pada bagan di bawah ini sebagai berikut: Gambar 2.4
Kerangka Penelitian
Kepuasan Nasabah Tangibles Reliability Responsiveness Assurance Empathy Harapan / Kepentingan Kinerja
Kepuasan Nasabah
A. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuisioner Pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan kepada responden dari nasabah Bank Mandiri Cabang X. Penelitian ini menggunakan data primer. Data dikumpulkan kuesioner, dengan yaitu teknik dengan
penyebaran
memberikan tanggapan atas pernyataan yang diberikan. Kuesioner ini bersifat tertutup tersedia. dimana jawabannya kuesioner sudah ini
Pengisian
Sebelum
suatu
kuesioner
yang
merupakan instrumen dalam penelitian digunakan secara luas terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap 30
responden untuk mengukur reliabilitas dan validitas dari alat ukur tersebut. Ujicoba instrumen untuk mendapatkan tingkat validitas dan reliabilitas sampel ini atau
dilakukan
terhadap
responden yang tidak berasal dari sekolah yang menjadi sampel penelitian. Akan tetapi sekolah yang dipilih untuk
dijadikan sampel uji coba responden merupakan sekolah dengan karakteristik sama dengan sampel baik dari segi fasilitas maupun manajemen atau sumber daya manusianya. Pengujian ini dilakukan untuk
adalah valid. Sugiyono dan Wibowo (2004) menjelaskan, instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Ukuran keterkaitan antar butir pertanyaan ini umumnya
dicerminkan oleh korelasi jawaban antar pertanyaan. Pertanyaan yang memiliki korelasi rendah dengan butir pertanyaan yang lain, dinyatakan sebagai pertanyaan yang tidak valid. Dan metode yang sering digunakan untuk memberikan penilaian terhadap validitas kuesioner adalah
korelasi produk momen (moment product correlation, pearson correlation) antara skor setiap butir pertanyaan dengan skor
total, sehingga sering disebut sebagai inter item-total correlation. Nilai korelasi yang diperoleh (nilai korelasi per item denga total item yang diperoleh setelah dikorelasikan secara statistik per individu) lalu dibandingkan dengan tabel nilai korelasi (r) Product Moment untuk mengetahui apakah nilai korelasi yang diperoleh signifikan atau tidak. Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel pada taraf kepercayaan tertentu, berarti instrumen tersebut memenuhi kriteria validitas sehingga item tersebut layak digunakan dalam penelitian. Sugiyono ketentuan dan Wibowo instrumen (2004), sahih
validitas
apabila r hitung lebih besar dari r kritis (0,30). Suyuthi (2005), item pernyataan atau pertanyaan dinyatakan valid jika
mempunyai nilai r hitung yang lebih besar dari r standar yaitu 0,03. Sugiyono (2004), bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat.
Nilai
validitas
masing
masing-
Item-Total
masing-masing butir pertanyaan atau pernyataan (Nugroho, 2005). Berdasarkan jendela Item-Total Statistics nilai
Corrected Item-Total Correlation untuk masing-masing berikut: Tabel 4.1. Uji Validitas Instrumen Tingkat Kepentingan Nasabah Bank Bank Mandiri Cabang X No. Item X-1 X-2 X-3 Corrected ItemTotal Correlation 0.883 0.847 0.830 Keterangan Valid Valid Valid butir adalah sebagai
X-4 X-5 X-6 X-7 X-8 X-9 X-10 X-11 X-12 X-13 X-14 X-15
0.883 0.919 0.844 0.694 0.762 0.826 0.708 0.620 0.708 0.620 0.883 0.919
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Berdasarkan tabel di atas maka diketahui dinyatakan seluruh valid butir karena instrumen memiliki
koefisien yang lebih besar dibanding 0,3 seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono dan
Wibowo (2004), Suyuthi (2005) dan Sugiyono (2004) yang menyatakan bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut
merupakan construct yang kuat. Tabel 4.2. Uji Validitas Instrumen Tingkat Kepuasan Nasabah Bank Bank Mandiri Cabang X No. Item Y-1 Y -2 Y -3 Y -4 Y -5 Y -6 Y -7 Y -8 Y -9 Corrected ItemTotal Correlation 0.901 0.859 0.879 0.909 0.923 0.817 0.802 0.809 0.800 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
dinyatakan valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation karena memiliki koefisien yang lebih besar dibanding 0,3 seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono dan Wibowo (2004), Suyuthi (2005) dan Sugiyono (2004) yang menyatakan bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut
Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal
tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbachs diukur berdasarkan skala Alpha Cronbrachs 0 sampai 1. Trinton (2006), jika skala itu
dikelompok ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran
kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Nilai Alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel. 2. Nilai Alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel.
3. Nilai Alpha Cronbach 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel. 4. Nilai Alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel. 5. Nilai Alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel. Nugroho (2005), reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Alpha Cronbachs > dari 0,60. Suyuthi (2005), kuesioner
dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha yang lebih besar dari 0,6. Jadi pengujian reliabilitas instrumen
dalam suatu penelitian dilakukan karena keterandalan instrumen berkaitan dengan keajegan dan taraf kepercayaan terhadap instrumen penelitian tersebut.
Tabel 4.3. Uji Reliabilitas Instrumen Tingkat Kepentingan Nasabah Bank Bank Mandiri Cabang X Reliability Statistics Cronbach's Alpha 0.959 N of Items 15
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai cronbach alpha seluruh variabel berkisar antara 0 sampai 1, dengan demikian keseluruhan item dalam instrumen pengukuran dapat dinyatakan sangat reliabel. Tabel 4.4. Uji Reliabilitas Instrumen Tingkat Kepuasan Nasabah Bank Bank Mandiri Cabang X
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai cronbach alpha seluruh variabel berkisar antara 0 sampai 1, dengan demikian keseluruhan item dalam instrumen pengukuran dapat dinyatakan sangat reliabel.
disebarkan kepada 100 nasabah Bank Mandiri Cabang X dengan berbagai karakteristik yang telah ditetapkan.
Karakteristik nasabah tersebut meliputi: jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, pendapatan rata-rata per bulan dan pengeluaran rata-rata per bulan. Berikut deskripsi karakteristik nasabah yang telah diperoleh dari hasil
penyebaran kuesioner: 1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini menurut jenis kelamin ditunjukkan dalam tabel 2 di bawah ini:
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total Sumber: Data Primer Berdasarkan tabael dapat dilihat bahwa sebagian besar nasabah Bank Mandiri Cabang X berjenis kelamin laki-laki sebanyak 52 orang (52%), dan nasabah yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 48 orang (48%). Hal ini dapat disebabkan karena lakilaki adalah kepala rumah tangga yang memiliki pengaruh besar dalam yang Frekuensi 52 48 100
pengambilan
keputusan
misalnya
dalam
kepemilikan
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Karakteristik responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini menurut usia ditunjukkan dalam tabel .... di bawah ini: Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Usia < 19 tahun 19-25 tahun 26-50 tahun > 50 tahun Total Frekuensi 6 Persentase 6%
32
32%
45
45%
17 100
17% 100,0%
tabel.... nasabah
dapat Bank
Mandiri Cabang X sebanyak 6 orang (6%) berusia kurang dari 19 tahun, 32 orang (32%) nasabah berusia antara 19-25 tahun, dan 17 orang (17%) nasabah berusia lebih dari 50 tahun. Sebagian besar nasabah yaitu
sebanyak 45 orang (45%) nasabah berusia 26-50 tahun. Hal ini dapat diartikan bahwa usia antara 26-50 tahun merupakan usia yang produktif yakni dalam rentang usia ini
seseorang sudah mulai bekerja dan dalam masa pengembangan karier. Seseorang dalam rentang usia ini juga memiliki aktivitas yang tinggi,
ditunjukkan pada tabel ... di bawah ini: Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidika n SD SLTP SLTA Diploma Frekuen si 1 12 38 23 Persenta se 1% 12% 38% 23%
20 6 100
20% 6% 100,0%
salah satu dasar pengelompokkan responden. Pendidikan terakhir disini adalah pendidikan terakhir bagi yang telah lulus dan pendidikan yang sedang dijalani oleh responden yang masih dalam masa belajar. Diperoleh 1% nasabah dengan pendidikan
terakhir SD, 12% nasabah dengan pendidikan terakhir SLTP, dan 38% nasabah dengan pendidikan terakhir SLTA, 23% nasabah dengan
Mengingat
sebagai daerah urban dan penyangga Ibukota Negara RI Indonesia maka sangat wajar jika tingkat pendidikan terakhir rata-rata masyarakat cukup tinggi. Demikian halnya yang menjadi nasabah Bank Bank Mandiri Cabang X.
ditunjukkan pada tabel ... di bawah ini: Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Pekerjaan Pelajar Mahasiswa Pegawai Negeri Sipil/TNI/P olri Pegawai Swasta 19 19% 27 27% Frekue nsi 2 8 Persenta se 2% 8%
38 6 100
38% 6% 100,0%
berjumlah 38 atau 38%, kemudian pegawai swasta dengan jumlah 19 orang (19%), 27 orang memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri baik sipil, TNI maupun POLRI, 8 orang adalah mahasiswa, 2 orang pelajar dan 6 orang adalah pensiunan. 5. Pendapatan Karakteristik nasabah yang
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Rata-Rata Pendapatan Per Bulan Pendapata n < Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 23 23% Frekuen si 9 Persenta se 9%
Sumber: Data Primer Besar mempengaruhi pengalokasiannya. pendapatan seseorang akan dalam Apabila
pendapatan seseorang telah memenuhi kebutuhan hidup, maka kemungkinan besar seseorang akan menabungkan sisa uang dari pendapatan tersebut. Namun apabila pendapatan seseorang belum bisa memenuhi kebutuhan hidup, maka kemungkinan orang
hutang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kedua kegiatan tersebut berhubungan dengan kegiatan
perbankan. Berdasarkan pendapatan rata-rata per bulan, nasabah Bank BANK MANDIRI adalah kurang 23% yang menjadi 9% memiliki dari Rp.
memiliki
pendapatan antara Rp. 500.000.00 Rp. 1.500.000.00, 36 % memiliki pendapatan antara Rp. 1.500.001,00 Rp. 2.500.000.00, 12% memiliki pendapatan antara Rp. 2.500.001.00 Rp. 3.500.000.00, dan 38% dari nasabah memiliki pendapatan lebih dari Rp. 3.500.000.00. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah Bank Mandiri Cabang X
memiliki pendapatan lebih dari Rp. Rp 3.500.000.00. 6. Pengeluaran Karakteristik nasabah yang
menjadi subyek dalam penelitian ini menurut rata-rata pendapatan per bulan ditunjukkan pada tabel ... di bawah ini: Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Rata-Rata Pengeluaran Per Bulan Pendapata n < Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 42 42% Frekuen si 21 Persenta se 21%
1.500.000,
00 Rp 1.501.000, 00 - Rp 2.500.000, 00 Rp 2.501.000, 00 - Rp 3.500.000, 00 > Rp 3.50.000,0 0 Total 100 100,0% 7 7% 8 8% 22 22%
Sumber: Data Primer Pengeluaran rata-rata per bulan menunjukkan jumlah uang yang
bulan
untuk
konsumsi. rata-rata
pengeluaran
pengeluaran sebesar kurang dari Rp. 500.000.00, sebanyak 42 orang (42%) nasabah memiliki pengeluaran sebesar Rp. 500.000.00 Rp. 1.500.000.00, sebanyak 22 orang (22%) nasabah memiliki pengeluaran sebesar Rp. 1.500.001.00 Rp. 2.500.000.00, sebanyak 8 orang (8%) nasabah memiliki pengeluaran sebesar Rp. 2.500.001.00 Rp. 3.500.000.00 dan hanya 7 orang (7%) nasabah yang memiliki pengeluaran lebih besar dari Rp. 3.500.000.00. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah Bank Mandiri Cabang X memiliki pengeluaran sebesar Rp. 500.000.00 Rp. 1.500.000.00.
suatu hal yang sangat penting, karena bank merupakan perusahaan jasa yang kegiatan usahanya sangat ditentukan oleh banyaknya nasabah yang menggunakan jasa bank tersebut. Nasabah yang merasa puas akan terus menggunakan jasa dari bank tersebut. Sedangkan nasabah yang merasa tidak puas akan meninggalkan bank tersebut dan menjadi nasabah pada bank lain yang memberikan kepuasan lebih baik. Semakin banyak nasabah yang beralih menjadi nasabah bank lain,
maka profitabilitas yang didapatkan oleh bank akan turun. Proses analisis kepuasan nasabah ini dilakukan dengan menggunakan Performance Satisfaction
metode Analysis
Index. Adapun atribut kualitas pelayanan nasabah di Bank Mandiri Cabang X yang diambil dari buku pedoman layanan BANK berikut: Tabel 4.11.Atribut Kualitas Pelayanan Bank Mandiri Cabang X No 1 Atribut Kenyamanan lingkungan di area banking hall 2 Desain eksterion dan interior ruangan yang menarik 3 Kebersihan dan penataan banking MANDIRI adalah sebagai
hall 4 Penampilan diri karyawan yang bersih, rapi dan tidak berlebihan, serta mengenakan pakaian kerja yang sesuai dan sopan 5 Karyawan menyambut nasabah dengan memberi senyum,
menyapa dan memberi salam 6 Karyawan selalu menunjukkan respon empati nasabah 7 Karyawan selalu menunjukkan rasa percaya diri dan sikap siap melayani/membantu nasabah 8 Karyawan selalu berbicara positif, atas perhatian dan
permasalahan
10
Karyawan
melayani
nasabah
sesuai urutan kedatangan dengan tidak membeda-bedakan 11 Karyawan melayani dengan cepat dan tepat 12 Karyawan memberikan pelayanan kepada nasabah hingga tuntas 13 Karyawan memiliki pengetahuan tentang produk dan pelayanan perbankan dengan baik 14 Karyawan memiliki kemampuan membangun hubungan baik dan menanamkan kepercayaan dengan nasabah 15 Area parkir yang memadai, aman
dan nyaman
1. Penilaian Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Atribut Kualitas Pelayanan Bank
Mandiri Cabang X Nasabah yang datang ke Bank Mandiri Cabang X memiliki harapan terhadap Mandiri kualitas Cabang pelayanan X dalam Bank rangka
seberapa penting mereka menilai setiap atribut kualitas pelayanan dari Bank Mandiri Cabang X. Harapan nasabah hendaknya diimbangi dengan kinerja yang dilaksanakan oleh pihak Bank Mandiri harapan Cabang dari X. Terpenuhinya nasabah akan
setiap
menumbuhkan
kepuasan
yang
Tingkat kepentingan merupakan tingkat harapan nasabah terhadap kualitas pelayanan dari Bank Mandiri Cabang X. Tingkat kepuasan (kinerja) merupakan kenyataan yang diterima oleh nasabah berdasarkan pelaksanaan (kinerja) yang dilakukan Bank Mandiri Cabang X dalam memberikan pelayanan kepada nasabah. Tingkat kepentingan dan tingkat
kepuasan nasabah terhadap 15 atribut pelayanan Bank Mandiri Cabang X dapat dilihat pada Tabel ..... dan Tabel.... berikut ini. Tabel 4.12. Tingkat Kepentingan Atribut Kualitas Pelayanan Bank Mandiri Cabang X N o Atrib ut Tingkat Kepentingan 1 2 3 4 5 To tal Bo R at a-
bo t
R at a
r ruang an yang menar ik 3 Keber sihan dan penata an banki ng hall 4 Pena mpila n diri karya wan 0 2 7 3 6 5 5 44 4 4.4 4 0 1 5 1 0 3 2 4 3 40 3 4. 03
yang bersih , rapi dan tidak berleb ihan, serta meng enaka n pakaia n kerja yang sesuai dan sopan
Karyawa n menyamb ut nasabah dengan memberi senyum, menyapa dan memberi salam 0 2 2 7 2 5 4 6 4 1 5 4. 1 5
Karyawa n selalu 1 2 7 8 5 5 4 3 8 4. 3 8
4 5 7
4. 5 7
berbicara
dengan sopan dan ramah bila memberi informasi 9 Karyawa n menggun akan bahasa yang mudah dimenger ti oleh 0 2 6 3 9 5 3 4 4 3 4. 4 3
nasabah sesuai urutan kedatang an dengan tidak membeda -bedakan 1 1 Karyawa n melayani dengan cepat dan tepat 1 2 Karyawa n memberi kan 0 0 1 3 2 4 5 4 4 4 2 4. 4 2 0 2 6 3 3 5 9 4 4 9 4. 4 9
pelayana n kepada nasabah hingga tuntas 1 3 Karyawa n memiliki pengetah uan tentang produk dan pelayana n perbanka n dengan baik 1 Karyawa 0 1 4 3 6 4 4. 1 6 2 6 6 7 4 5 9 4. 5 9
n memiliki kemampu an membang un hubungan baik dan menanam kan kepercay aan dengan nasabah
2 3
5 7
5 7
1 5
nyaman 65 Total .8 2 4. Rata-rata 38 8 Keterangan: 1: tidak penting; 2: kurang penting; 3: cukup penting; 4: penting; 5: sangat penting.
Tabel 4.12. Tingkat Kepuasan Atribut Kualitas Pelayanan Bank Mandiri Cabang X Tingkat Kepuasan N o Atrib ut 1 2 3 4 5 To tal Bo bo t 1 Kenya manan lingku ngan di area banki ng hall 2 Desai n 0 3 1 6 3 1 5 0 42 8 4.2 8 0 1 7 2 0 4 4 1 9 36 5 3.6 5 R at aR at a
eksteri or dan interio r ruang an yang menar ik 3 Keber sihan dan penata an banki ng hall 4 Pena mpila 0 2 2 1 9 3 0 2 9 36 6 3.6 6 0 1 7 2 7 2 5 3 1 37 0 3. 70
n diri karya wan yang bersih, rapi dan tidak berleb ihan, serta menge nakan pakaia n kerja yang sesuai dan
sopan 5 Karya wan menya mbut nasab ah denga n memb eri senyu m, menya pa dan memb eri salam 6 Karya 0 0 2 1 6 44 4. 0 4 2 6 3 1 3 9 40 5 4. 05
wan selalu menu njukk an respon positif , perhat ian dan empat i atas perma salaha n nasab ah
0 8
42
Karyawa n selalu
tidak membeda -bedakan 1 1 Karyawa n melayani dengan cepat dan tepat 1 2 Karyawa n memberi kan pelayana n kepada nasabah hingga tuntas 1 Karyawa 0 3 2 2 4 4 4. 0 2 1 3 4 6 4 8 4 3 0 4. 3 0 0 1 1 3 5 1 5 3 4 3 6 4. 3 6
n memiliki pengetah uan tentang produk dan pelayana n perbanka n dengan baik
7 8
0 9
0 9
1 4
hubungan baik dan menanam kan kepercay aan dengan nasabah 1 5 Area parkir yang memadai, aman dan nyaman 62 Total .4 2 Rata-rata 4. 16 0 0 1 5 1 6 6 9 4 5 4 4. 5 4
1 Keterangan: 1: tidak puas; 2: kurang puas; 3: cukup puas; 4: puas; 5: sangat puas. 1) Kenyamanan banking hall Kenyamanan lingkungan di area lingkungan di area
banking hall merupakan pendukung kegiatan memberikan operasional layanan bagi dalam para
nasabah. Terciptanya suasana yang menyenangkan di lingkungan kerja banking hall tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja karyawan saja tetapi juga agar nasabah yang datang ke loket bank merasa bahwa BANK dan
dengan nyaman
menyenangkan. Selain itu juga akan membentuk corporate image BANK MANDIRI (Bank Tabungan Negara, 2004). Berdasarkan penelitian, atribut kenyamanan lingkungan di area
banking hall dinilai sangat penting oleh responden sebanyak 49% dan diperoleh total skor penilaian tingkat kepentingan sebesar 413. Responden menilai kinerja Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini memuaskan, yaitu sebanyak (44%) dan total skor tingkat kepuasan nasabah atas kinerja dari Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini adalah 365. 2) Desain interior dan eksterior ruangan yang menarik Desain interior dan eksterior ruangan bagi BANK MANDIRI merupakan
unsur diferensiasi yang membedakan layanan BANK MANDIRI dengan layanan bank lainnya (Bank
Tabungan Negara, 2004). Desain bank yang menarik dapat membuat nasabah merasa nyaman dalam
melakukan transaksi. Desain interior dan eksterior meliputi tata letak perabot, pencahayaan yang baik,
sehingga membuat ruangan indah untuk dilihat. Sebagian atribut besar desain
responden
menilai
interior dan eksterior ruangan yang menarik adalah sangat penting (56%), sehingga diperoleh total skor
besar responden juga menilai kinerja Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini telah sangat memuaskan (50%) dan total skor tingkat kepuasan nasabah atas kinerja dari Bank
Mandiri Cabang X terhadap atribut ini adalah 428. 3) Kebersihan dan penataan banking hall Ruangan yang bersih akan
beraktivitas di lingkungan yang bersih dan rapi. Ruangan yang bersih yang didukung bangking oleh hall penataan yang ruangan akan
rapi
menimbulkan citra positif bagi Bank Mandiri Cabang X. Data pada atribut
Tabel....menyatakan
bahwa
dinilai sangat penting oleh nasabah sebesar 43% dan diperoleh total skor penilaian responden terhadap tingkat kepentingan sebesar 403. Sedangkan kinerja Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini dinilai
memuaskan oleh nasabah sebasar 30% dan total skor tingkat kepuasan nasabah atas kinerja dari Bank
Mandiri Cabang X terhadap atribut ini adalah 366. 4) Penampilan diri karyawan yang
bersih, rapi dan tidak berlebihan, serta mengenakan pakaian kerja yang
sesuai dan sopan. Penyedia jasa dan konsumen pada umumnya berinteraksi secara
terlihat pada
saat
berinteraksi,
sehingga akan memberikan persepsi awal terhadap jasa yang diberikan. Penampilan penyedia jasa yang
kinerja yang diberikan juga baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku di tempatnya. Responden menyatakan atribut penampilan diri karyawan yang bersih, rapi dan tidak berlebihan, serta mengenakan pakaian kerja yang sesuai dan sopan sangat penting sebanyak 55%. Diperoleh total skor penilaian responden terhadap tingkat kepentingan sebesar 444. Sedangkan sebanyak 39% responden menyatakan bahwa kinerja Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini telah sangat
memuaskan.
Total
skor
tingkat
kepuasan nasabah atas kinerja dari Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini adalah 405. 5) Karyawan menyambut nasabah
dengan memberi senyum, menyapa dan memberi salam Senyum, sapa dan salam (3S)
merupakan suatu pedoman wajib yang ditetapkan BANK MANDIRI untuk setiap karyawannya pada yang saat
harusdilaksanakan
memberikan kesan kepada nasabah bahwa mereka sangat dihargai dan disambut penelitian kedatangannya. (Tabel.....) Hasil diperoleh
atribut karyawan menyambut nasabah dengan memberi senyum, menyapa dan memberi salam sangat penting dan diperoleh total skor penilaian responden terhadap tingkat
kepentingan atribut ini sebesar 415. Responden juga menyatakan bahwa kinerja Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini telah memuaskan sebanyak 39% dan total skor tingkat kepuasan nasabah atas kinerja dari Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini adalah 405. 6) Karyawan selalu menunjukkan respon positif, perhatian dan empati atas permasalahan nasabah Salah satu harapan nasabah adalah mendapatkan pelayanan yang baik dari karyawan, sehingga terpenuhi
semua kebutuhan dan teratasinya semua masalah. dapat Namun terjadi dari nasabah apa masalah karena yang dengan
(keluhan)
ketidaksesuaian diinginkan
pelaksanaannya. Kekecewaan akan timbul bila keluhan dilayani dengan lambat atau apabila karyawan tidak dapat menangani keluhan dengan baik, maka respon positif, perhatian dan empati dari karyawan mempengaruhi nasabah. Berdasarkan hasil penelitian terhadap nasabah atas atribut karyawan selalu menunjukkan respon positif, perhatian dan empati atas permasalahan tingkat sangat kepuasan
atribut ini sangat penting. Sedangkan total skor tingkat kepuasan nasabah atas kinerja dari Bank Mandiri
Cabang X terhadap atribut ini adalah 442, dimana 62% responden menilai kinerja Bank Mandiri Cabang X telah sangat memuaskan.
melayani/membantu nasabah Bank Mandiri Cabang X memiliki berbagai kepada produk yang diberikan termasuk
nasabahnya,
didalamnya tabungan, transfer, kredit, dan lain sebagainya. Banyaknya jasa yang karyawan X selalu dimiliki Bank siap
produk
melayani dan membantu nasabahnya. Pelaksanaan atribut pelayanan ini dengan baik dapat memberikan
responden menyatakan bahwa atribut karyawan selalu menunjukkan rasa percaya diri dan sikap siap
melayani/membantu nasabah dinilai sangat penting oleh responden dan diperoleh responden total skor penilaian tingkat
terhadap
kepentingan atribut ini sebesar 457. Total skor tingkat kepuasan nasabah atas kinerja Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini adalah 413, dimana 42% responden menyatakan kinerja Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini telah memuaskan. 8) Karyawan selalu berbicara dengan sopan dan ramah bila memberi informasi Semua perusahaan perbankan akan berhubungan dengan para nasabah
dengan
menggunakan
komunikasi
baik formal maupun informal. Dalam kaitannya dengan pelayanan nasabah, komunikasi memiliki peranan yang sangat penting, misalnya bagian
pengecekan kredit, menjawab telepon, maupun penanganan berkaitan dengan masalah yang keluhan.
Kemampuan berkomunikasi dengan dengan ramah dan sopan juga sangat penting untuk menampilkan citra dari karyawan Bank Mandiri Cabang X yang beretika. Dengan keramahan dan kesopanan tersebut akan memotivasi nasabah agar tidak enggan untuk melakukan transaksi dengan pihak Bank Mandiri Cabang X. Berdasarkan penelitian terhadap atribut karyawan selalu berbicara dengan sopan dan
ramah
bila
diperoleh responden
terhadap
atribut ini sangat penting. Total skor tingkat kepuasan nasabah atas kinerja dari Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini adalah 405, dimana 41% responden menyatakan sangat puas terhadap kinerja Bank Mandiri
Cabang X untuk atribut ini. 9) Karyawan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh nasabah Karyawan interaksi yang sering melakukan
memiliki
karakteristik. disampaikan
Agar
karyawan
dimengerti olah nasabah, hendaknya karyawan menggunakan bahasa yang sederhana, jelas dan mudah
dimengerti. Penggunaan bahasa yang mudah dimengerti oleh karyawan akan mempermudah yang sehingga penyampaian kepada
informasi nasabah,
akurat
memperkecil
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh nasabah sebesar 443, dimana sebanyak 53% responden menyatakan atribut ini sangat penting bagi nasabah. Sedangkan total skor tingkat kepuasan nasabah atas kinerja dari Bank
Mandiri Cabang X terhadap atribut ini adalah 442 yakni sebanyak 55% responden menyatakan kinerja Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini telah sangat memuaskan. 10) Karyawan melayani nasabah sesuai urutan kedatangan dengan tidak
membeda-bedakan Nasabah Bank Mandiri Cabang X memiliki latar belakang namun yang
berbeda-beda,
karyawan
BANK MANDIRI Cabang Jakarta selalu memberikan pelayanan sesuai dengan urutan kedatangan, tidak
kedudukan dari nasabah tersebut. Keadilan yang diterima oleh nasabah pada setiap pelayanan jasa, sangat
mempengaruhi kepuasan dan loyalitas nasabah pada bank. atribut nasabah Responden karyawan urutan
menyatakan melayani
sesuai
kedatangan dengan tidak membedabedakan ini sangat penting (52%) dengan total skor penilaian responden terhadap tingkat kepentingan atribut ini sebesar 440 dan 69% responden menyatakan puas terhadap kinerja Bank Mandiri Cabang X atas atribut ini dengan total skor tingkat kepuasan nasabah atas kinerja dari Bank
Mandiri Cabang X terhadap atribut ini adalah 464. 11) Karyawan melayani dengan cepat dan tepat Nasabah yang datang ke Bank
ingin
cepat
dilayani.
Kecekatan
karyawan tampak dari karyawan yang langsung menyambut dan melayani nasabah yang datang. Pelayanan yang cepat dan tepat oleh Bank Mandiri Cabang X, disamping ditunjang oleh jumlah karyawan yang memadai, juga ditunjang oleh keterampilan dan
keahlian yang dimiliki karyawan di bidangnya. Kecepatan dan ketepatan karyawan dalam memberikan
pelayanan akan membuat nasabah merasa tidak jenuh dan bosan bila melakukan transaksi. Data pada
melayani dengan cepat dan tepat sangat penting, dengan total skor penilaian responden terhadap tingkat
kepentingan atribut ini sebesar 449. Responden juga menyatakan bahwa kinerja Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini telah sangat memuaskan (53%) dan total skor tingkat kepuasan nasabah atas kinerja dari Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini adalah 436. 12) Karyawan memberikan pelayanan
memberikan pelayanan menunjukkan kemampuan memberikan individual karyawan perhatian kepada nasabah dalam secara yang sesuai Mandiri
menginginkan dengan
pelayanan Bank
harapan.
Cabang X selalu berusaha melayani nasabah dengan tuntas sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Hasil
nasabah hingga tuntas, diperoleh total skor penilaian responden terhadap tingkat kepentingan atribut ini sebesar 442, dimana 54% responden menilai bahwa atribut ini sangat penting bagi nasabah. Total skor tingkat kepuasan nasabah atas kinerja dari Bank
Mandiri Cabang X terhadap atribut ini adalah 430, dimana 48% responden menilai bahwa kinerja Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini telah sangat memuaskan. 13) Karyawan tentang memiliki produk dan pengetahuan pelayanan
perbankan dengan baik Nasabah kepastian memperoleh karyawan selalu dan menginginkan kejelasan dalam sehingga mempunyai
informasi harus
pengetahuan dan kemampuan dalam menjelaskan produk dan layanan. Pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki karyawan juga akan dalam dari
memberikan menjawab
nasabah, sehingga dapat mengurangi banyaknya keluhan. Responden menyatakan bahwa atribut karyawan tentang memiliki produk dan pengetahuan pelayanan
perbankan dengan baik sangat penting sebanyak 67%, diperoleh total skor penilaian responden terhadap tingkat
kepentingan atribut ini sebesar 459, dan menyatakan sangat puas sebanyak 42% terhadap kinerja Bank Mandiri Cabang X dengan total skor tingkat kepuasan nasabah atas kinerja dari Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini adalah 409. 14) Karyawan membangun menanamkan nasabah Kemampuan dalam membangun memiliki hubungan kemampuan baik dan
kepercayaan
kepada
merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh setiap karyawan di Bank Mandiri Cabang X, untuk
nasabah yang menggunakan jasa dari bank tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa
responden menilai atribut karyawan memiliki kemampuan membangun hubungan baik kepercayaan dan menanamkan nasabah ini
kepada
terhadap tingkat kepentingan atribut ini sebesar 457. Responden juga menyatakan sangat puas terhadap kinerja Bank Mandiri Cabang X sebanyak 47% dan total skor tingkat kepuasan nasabah atas kinerja dari Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini adalah 413.
15) Area parkir yang memadai, aman dan nyaman Area parkir yang aman merupakan hal yang penting bagi nasabah untuk meletakkan nasabah kendaraan, bisa nyaman sehingga dalam
bertransaksi tanpa khawatir dengan kendaraannya. Selain itu kenyamanan dan luas parkir yang dimiliki juga dapat memberikan kepuasan nasabah terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh bank. Berdasarkan penelitian terhadap atribut area parkir yang memadai, aman dan nyaman, diperoleh responden total skor penilaian tingkat
terhadap
kepentingan atribut ini sebesar 429, dimana 49% responden menyatakan atribut ini sangat penting. Total skor
tingkat kepuasan nasabah atas kinerja dari Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini adalah 454, dimana
sebanyak 69% responden menyatakan bahwa kinerja Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini sangat
kualitas
Mandiri Cabang X berada pada rentang kelas antara 420 sampai 500, dapat atribut disimpulkan kualitas bahwa semua Bank
pelayanan
Mandiri Cabang X dianggap sangat penting oleh nasabah, sehingga Bank Mandiri Cabang X diharapkan dapat memenuhi harapan nasabah tersebut agar nasabah merasa puas terhadap
kualitas pelayanan yang diberikan. Sedangkan keseluruhan total bobot tingkat kepuasan terhadap kinerja dari masing-masing atribut kualitas
pelayanan Bank Mandiri Cabang X berada pada rentang kelas 340 sampai 419, dapat disimpulkan bahwa semua atribut Mandiri kualitas Cabang pelayanan X dinilai Bank baik
kinerjanya oleh nasabah. 2. Analisis Tingkat Kesesuaian Atribut Kualitas Cabang X Tingkat kesesuaian dari masing-masing atribut diperoleh dari perbandingan antara tingkat kepuasan kepentingan nasabah. dengan Skor tingkat tingkat Pelayanan Bank Mandiri
tertinggi sampai dengan yang terendah. Peringkat dari tingkat kesesuaian dapat digunakan perusahaan untuk mengetahui kepuasan nasabah agar Bank Mandiri Cabang X dapat mempertahankan
kinerjanya dan meningkatkannya menjadi lebih baik dari sebelumnya, sehingga harapan nasabah dapat terpenuhi secara keseluruhan. Tabel kesesuaian 4.12..menunjukkan yang diperoleh tingkat dari
perbandingan antara tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan nasabah terhadap 15 atribut kualitas pelayanan Bank Mandiri Cabang diperoleh X. Gambaran dari umum yang tingkat
keseluruhan
kesesuaian tersebut adalah kinerja Bank Mandiri Cabang X terhadap 15 atribut kualitas pelayanan belum memenuhi
harapan nasabah secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar atribut tingkat kesesuaian yang masih berada di bawah 100 persen. Walau pun demikian terdapat 3 atribut kualitas pelayanan yang memiliki tingkat
terhadap 12 atribut kualitas pelayanan tersebut sehingga Bank Mandiri Cabang X harus terus melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan nasabahnya kinerja yang agar pada kualitas kepada memenuhi
diberikan dapat
permasalahan nasabah, karyawan melayani nasabah sesuai urutan kedatangan dengan tidak membeda-bedakan dan area parkir yang memadai, aman dan nyaman merupakan
tiga atribut kualitas pelayanan Bank Mandiri Cabang X yang memiliki tingkat kesesuaian paling besar yaitu di atas 100%, yang berarti kinerja yang
Sedangkan atribut kualitas pelayanan Bank Mandiri Cabang X yang memiliki tingkat kesesuaian yang paling kecil adalah atribut penampilan diri karyawan
yang bersih, rapi dan tidak berlebihan, serta mengenakan pakaian kerja yang sesuai dan sopan dengan skor 82,43%.
Tin
Kep
karyawan yang bersih, rapi dan tidak berlebihan, serta mengenakan 444
memberi salam
perhatian
berbicara dengan sopan dan ramah bila memberi informasi 9 9 Karyawan menggunakan bahasa yang mudah
457
443
nasabah
sesuai
urutan
442
14
14
Karyawan
memiliki
kemampuan membangun hubungan menanamkan kepercayaan nasabah 13 15 Area memadai, nyaman parkir aman yang dan 429 dengan baik dan 457
3. Importance Performance Analysis Tingkat kepentingan diukur untuk mengetahui atribut-atribut yang dianggap paling penting dalam mempengaruhi kepuasan yang dirasakan nasabah.
Berdasarkan tingkat kepentingan dari nasabah tersebut Bank Mandiri Cabang X dapat mengetahui atribut kualitas pelayanan yang mempengaruhi tingkat kepuasan yang dirasakan oleh nasabah.
Bank Mandiri Cabang X juga dapat mengetahui langkah yang akan diambil dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan. Alat yang digunakan untuk
Importance
Performance
Pengukuran dengan metode analisis ini dapat mengetahui atribut mana yang masih rendah tingkat kinerjanya dan atribut pelayanan mana yang yang harus ditingkatkan kinerjanya, sehingga dapat meningkatkan kepuasan nasabahnya.
Tingkat kepentingan nasabah dan tingkat kepuasan nasabah dapat diketahui dari hasil penyebaran kuesioner yang telah dirata-rata, yang kemudian dipetakan nilainya dalam diagram kartesius.
hasil
perhitungan tingkat
rataan
kepentingan nasabah yang berada di atas total rataan 4,388 sebanyak 9 atribut, dimulai dari atribut yang tertinggi adalah karyawan memiliki pengetahuan tentang produk dan pelayanan perbankan dengan baik (4,59), karyawan selalu
menunjukkan rasa percaya diri dan sikap siap melayani/membantu nasabah (4,57), karyawan selalu berbicara dengan sopan dan ramah bila memberi informasi (4,57), karyawan memiliki kemampuan membangun menanamkan nasabah dengan (4,57), cepat hubungan baik dan dengan melayani (4,49),
penampilan diri karyawan yang bersih, rapi dan tidak berlebihan, serta
mengenakan pakaian kerja yang sesuai dan sopan (4,44), bahasa oleh yang karyawan mudah (4,43),
menggunakan dimengerti
nasabah
karyawan memberikan pelayanan kepada nasabah karyawan urutan hingga tuntas (4,42), dan sesuai tidak
melayani kedatangan
nasabah dengan
membeda-bedakan (4,40). Sedangkan 6 atribut yang lain merupakan atribut di bawah skor rataan dengan skor terendah adalah kebersihan dan penataan banking hall (4,03). Tabel 4.14. Urutan Tingkat Kepentingan Nasabah terhadap Atribut Kualitas Pelayanan Bank Mandiri Cabang X
Pering kat No Atribut
10
1 3
3 4
Kebersihan dan penataan banking hall Penampilan diri karyawan yang bersih, rapi dan tidak berlebihan, serta mengenakan pakaian kerja yang sesuai dan sopan
13
Karyawan menyambut nasabah dengan memberi senyum, menyapa dan memberi salam
15
Karyawan positif,
selalu perhatian
respon atas
permasalahan nasabah 12 7 Karyawan percaya selalu diri menunjukkan dan sikap rasa siap
melayani/membantu nasabah 14 8 Karyawan selalu berbicara dengan sopan dan ramah bila memberi informasi 5 9 Karyawan menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti oleh nasabah 8 10 Karyawan melayani nasabah sesuai urutan kedatangan bedakan 11 6 11 12 Karyawan melayani dengan cepat dan tepat Karyawan memberikan pelayanan kepada nasabah hingga tuntas 9 13 Karyawan memiliki pengetahuan tentang produk dan pelayanan perbankan dengan baik 4 14 Karyawan membangun memiliki hubungan kemampuan baik dan dengan tidak membeda-
menanamkan kepercayaan dengan nasabah 7 15 Area parkir yang memadai, aman dan nyaman Total Rata-rata
Sedangkan
penilaian
nasabah
terhadap masing-masing atribut kualitas pelayanan nasabah Bank Mandiri Cabang X dijelaskan pada Tabel ...berikut ini. Tabel 4.15. Urutan Tingkat Kepuasan Nasabah terhadap Atribut Kualitas Pelayanan Bank Mandiri Cabang X
Pering kat No Atribut
3 4
Kebersihan dan penataan banking hall Penampilan diri karyawan yang bersih, rapi dan tidak berlebihan, serta mengenakan pakaian kerja yang sesuai dan sopan
Karyawan menyambut nasabah dengan memberi senyum, menyapa dan memberi salam
Karyawan positif,
selalu perhatian
respon atas
permasalahan nasabah 7 Karyawan percaya selalu diri menunjukkan dan sikap rasa siap
melayani/membantu nasabah
Karyawan selalu berbicara dengan sopan dan ramah bila memberi informasi
Karyawan
menggunakan
bahasa
yang
mudah dimengerti oleh nasabah 10 Karyawan melayani nasabah sesuai urutan kedatangan bedakan 11 12 Karyawan melayani dengan cepat dan tepat Karyawan memberikan pelayanan kepada nasabah hingga tuntas 13 Karyawan memiliki pengetahuan tentang produk dan pelayanan perbankan dengan baik 14 Karyawan membangun memiliki hubungan kemampuan baik dan dengan tidak membeda-
menanamkan kepercayaan dengan nasabah 15 Area parkir yang memadai, aman dan nyaman Total Rata-rata
Total rataan tingkat kepuasan nasabah adalah 4,161. Terdapat 7 atribut pelayanan yang memiliki rataan di atas total rataan tingkat kepuasan nasabah Bank Mandiri Cabang X, dimulai dari skor tertinggi adalah atribut karyawan melayani kedatangan bedakan nasabah dengan sesuai tidak urutan
membedayang
(4,64),
area
parkir
memadai, aman dan nyaman (4,54), karyawan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh nasabah (4,43), karyawan selalu menunjukkan respon positif, perhatian dan empati atas
permasalahan nasabah (4,42), karyawan melayani dengan cepat dan tepat (4,36), karyawan memberikan pelayanan kepada nasabah hingga tuntas (4,30), dan desain
eksterior dan interior ruangan yang menarik (4,28). Sedangkan atribut yang tidak disebutkan merupakan atribut
lingkungan di area banking hall (3,65). Penjabaran skor rata-rata tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan dari masing-masing atribut pelayanan Bank Mandiri Cabang X pada Tabel....dan Tabel...., dapat dipetakan ke dalam diagram kartesius (Gambar .....) untuk melihat pembagian prioritas atribut mana yang dianggap paling efektif dan atribut mana yang dianggap kurang efektif. Di bawah ini akan dipetakan masing-masing atribut untuk mengetahui posisi masingmasing atribut tersebut dalam diagram kartesius.
Diagram
kartesius
digunakan
untuk mengetahui posisi dari masingmasing atribut kualitas pelayanan ke dalam kuadran-kuadran yang ada di dalam diagram kartesius. Masing-masing kuadran menggambarkan kondisi yang berbeda. Diagram kartesius terbagi ke dalam empat kuadran, yang akan
dijelaskan sebagai berikut: a. Kuadran A (Prioritas Utama) Kuadran ini memuat atribut-atribut kualitas pelayanan yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi atau di atas nilai rata-rata, sedangkan tingkat kinerjanya dinilai rendah. Atribut-atribut dalam kualitas ini pelayanan dianggap kepuasan
kuadran
berpengaruh
terhadap
dinilai sangat penting oleh nasabah sedangkan kinerjanya masih belum memuaskan. Oleh perlu karena itu, penanganannya dan
diprioritaskan
ditingkatkan. Adapun atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini adalah: 1) Karyawan selalu menunjukkan respon positif, perhatian dan empati atas permasalahan
kebutuhan nasabah yang berbedabeda, sehingga pelayanan yang diberikan oleh karyawan bank tidak selamanya dinilai baik. Nasabah yang merasa
kebutuhannya kurang terpenuhi dan tidak mendapat pelayanan yang sesuai dengan harapan akan menyatakannya dalam bentuk
dalam
menangani
keluhan nasabah. Nasabah yang memiliki sifat pemilih cenderung untuk memilih bank lain apabila keluhan tidak segera ditanggapi. Kinerja Bank Mandiri
Cabang X terhadap atribut ini dirasa kurang memuaskan oleh nasabah. Hal tersebut dapat
dilihat dari masih adanya keluhan yang disampaikan oleh nasabah. Keluhan nasabah Bank Mandiri Cabang X diantaranya adalah
lambatnya
pelayanan
yang
diberikan, kesalahan karyawan dalam transaksi, karyawan yang kurang ramah dalam memberikan pelayanan dan lain sebagainya. Bank Mandiri Cabang X berkomitmen melakukan peningkatan untuk perbaikan terus dan kualitas
harapan nasabah. Karyawan Bank Mandiri Cabang X harus bisa menjadi pendengar yang baik, untuk menjajagi kebutuhan
dari
setiap
menyalahkan
meskipun kesalahan bukan berada pada pihak bank. Karyawan harus mampu mengendalikan emosi dan situasi pada saat mendengarkan masalah dari nasabah. Karyawan Bank Mandiri Cabang X
hendaknya meminta maaf apabila masih ada masalah yang tidak mengenakkan hati nasabah atau apabila ada masalah yang belum terselesaikan selama atau transaksi terpenuhi dan kepada
menginformasikan
Keluhan/masalah di sisi lain merupakan masukan yang bermanfaat bagi Bank Mandiri Cabang X dalam mengevaluasi kinerja atas atribut yang kualitas diberikan,
pelayanan
sehingga di masa yang akan datang Bank Mandiri Cabang X dapat memberikan yang lebih baik kepada nasabah. Semakin rendah tingkat keluhan
menandakan bahwa kinerja dari Bank Mandiri Cabang X sudah bagus. 2) Karyawan melayani dengan cepat dan tepat (11) Karyawan hendaknya tidak membiarkan nasabah menunggu giliran dilayani terlalu lama atau
bersikap
acuh.
Hal
tersebut
nasabah merasa tidak puas dan bosan menunggu, serta membuat nasabah enggan untuk melakukan transaksi dengan pihak bank. Kinerja Bank Mandiri
mengakibatkan
sering
antrian nasabah yang ingin segera dilayani. karyawan karyawan ekstra mempengaruhi Terbatasnya dan yang padat jumlah kesibukan terkadang akan kecepatan
dalam
pelayanan.
Lambatnya juga
pelayanan
nasabah
lambat dikarenakan banyaknya prosedur dan syarat-syarat yang ditetapkan Mandiri oleh Cabang pihak X Bank untuk
dipenuhi pada saat pengajuan kredit, sehingga karyawan harus memberi informasi dengan jelas kepada nasabah agar tidak
mematuhi ditetapkan.
prosedur
nasabah
menghindari mengakibatkan
kesalahan,
yang
banyaknya
Pendekatan
secara
dilakukan oleh karyawan BANK MANDIRI nasabahnya. Karyawan hendaknya tetap dapat melayani kebutuhan untuk kebaikan
nasabah dengan cepat. Apabila karyawan melaksanakan hendaknya tidak tugas meminta dapat sendiri bantuan
kepada rekan kerja pada satu bagian yang tidak sedang sibuk. Karyawan tidak boleh
untuk dilayani terlalu lama atau merasa diabaikan. 3) Karyawan kemampuan hubungan menanamkan memiliki membangun baik dan
kepercayaan
dengan nasabah (14) Karyawan dalam melayani nasabah harus menunjukkan sikap yang simpatik dan bersahabat. Kejujuran juga merupakan modal utama seseorang dalam melayani nasabah, yang meliputi kejujuran dalam berbicara, bersikap maupun bertindak. Kejujuran tersebut yang menimbulkan nasabah atas kepercayaan layanan yang
Kinerja
Bank
Mandiri
Nasabah Bank Mandiri Cabang X yang datang pada jam sibuk atau pada saat karyawan pelayanan kebutuhan perhatian siang hari hanya sesuai merasa
memberikan dengan
persahabatan dan hubungan baik yang ditawarkan oleh karyawan tidak sesuai dengan keinginan nasabah. Faktor kelelahan dari karyawan sangat mempengaruhi kinerjanya. Banyaknya nasabah yang datang dan banyaknya tugas yang harus dilaksanakan membuat karyawan merasa tidak
bersemangat dan kadang hanya melayani nasabah sesuai dengan kebutuhannya saja. Karyawan
harus dapat mengenal nasabah lebih dekat lagi agar nasabah merasa diperhatikan. Bank Mandiri Cabang X selalu berusaha melayani nasabah sesuai dengan harapan. Hubungan bank dengan nasabah yang sudah terjalin dengan baik selama ini harus tetap terjaga. Karyawan hendaknya dapat bersikap
profesional dalam melaksanakan tugasnya. Dalam melaksanakan atribut ini, Bank Mandiri Cabang X menata fasilitasnya sedemikian rupa agar nasabah dapat melihat secara langsung kinerja karyawan
pada saat melakukan transaksi. Penerapannya seperti meja kerja dan kursi teller diatur tingginya sedemikian memudahkan rupa interaksi sehingga antara
nasabah dengan teller. Nasabah dipastikan dapat melihat teller dengan jelas pada maupun saat saat
bertransaksi
menghitung uang. Karyawan tidak lupa untuk mengingatkan nasabah agar memeriksa kembali uang yang ditarik secara tunai atau memeriksa cetakan saldo di buku tabungan. b. Kuadran B (Pertahankan Prestasi) Kuadran ini memuat atributatribut kualitas pelayanan yang
tingkat kinerja yang tinggi atau diatas nilai rata-rata. Nasabah menilai bahwa atribut-atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi. Bank
Mandiri Cabang X berusaha untuk memenuhi harapan nasabah dengan melaksanakan kinerja terhadap atribut ini dengan baik, sehingga nasabah merasa puas atas kualitas pelayanan yang diberikan. Penilaian dari
nasabah hendaknya tidak membuat Bank Mandiri Cabang X merasa puas begitu saja, namun Bank Mandiri Cabang X harus mampu dan terhadap ini
kuadran
termasuk dalam kuadran ini harus terus dikelola dengan baik, karena memiliki nasabah. 1) Penampilan diri karyawan yang bersih, rapi dan tidak keunggulan di mata
berlebihan, serta mengenakan pakaian kerja yang sesuai dan sopan (4) Penampilan karyawan
karyawan
bersih, rapi dan tidak berlebihan dapat menimbulkan kesan dibenak nasabah bahwa karyawan
memiliki kredibilitas yang tinggi dalam memberikan pelayanan. Pakaian juga menunjukkan kepribadian seseorang, artinya
dari caranya berpakaian seseorang akan dapat dilihat karakter dan sifat-sifatnya. Cara berpakaian
karyawan dapat dilihat secara langsung oleh nasabah, sehingga cara berpakaian nasabah harus memperoleh perhatian yang cukup serius dalam memberikan
Cabang X terhadap atribut ini dirasa memuaskan oleh nasabah. Meskipun tidak semua karyawan Bank Mandiri Cabang X memiliki seragam khusus yang wajib
dikenakan
pada
saat
bekerja,
namun penampilan dari karyawan dirasa sudah bagus. Seragam kerja hanya dimiliki oleh karyawan di bagian teller, petugas keamanan (satpam) dan petugas parkir.
Sedangkan untuk karyawan di bagian lain, pakaian kerja yang digunakan adalah pakaian kerja yang sopan, rapi dan sesuai (untuk karyawan menggunakan kemeja berkerah lengan panjang dengan motif polos, kotak-kotak kecil atau garis-garis dan untuk blouse
karyawati
mengenakan
atau blazer yang berkerah dan berlengan panjang dengan model formal). karyawan Selain wajib itu setiap
mengenakan
kartu identitas. saja, namun Bank Mandiri Cabang X harus mampu mempertahankannya meningkatkan kinerja dan terhadap
atribut-atribut dalam kuadran ini menjadi lebih baik. Selain itu, atribut-atribut kualitas pelayanan yang termasuk dalam kuadran ini harus terus dikelola dengan baik, karena memiliki keunggulan di mata nasabah. 2) Penampilan diri karyawan yang bersih, rapi dan tidak
berlebihan, serta mengenakan pakaian kerja yang sesuai dan sopan (4) Penampilan karyawan
karyawan
bersih, rapi dan tidak berlebihan dapat menimbulkan kesan dibenak nasabah bahwa karyawan
memiliki kredibilitas yang tinggi dalam memberikan pelayanan. Pakaian juga menunjukkan kepribadian seseorang, artinya
dari caranya berpakaian seseorang akan dapat dilihat karakter dan sifat-sifatnya. Cara berpakaian
karyawan dapat dilihat secara langsung oleh nasabah, sehingga cara berpakaian nasabah harus memperoleh perhatian yang cukup serius dalam memberikan
Kinerja
Bank
Mandiri
Cabang X terhadap atribut ini dirasa memuaskan oleh nasabah. Meskipun tidak semua karyawan Bank Mandiri Cabang X memiliki seragam dikenakan khusus pada yang saat wajib bekerja,
namun penampilan dari karyawan dirasa sudah bagus. Seragam kerja hanya dimiliki oleh karyawan di bagian teller, petugas keamanan (satpam) dan petugas parkir.
Sedangkan untuk karyawan di bagian lain, pakaian kerja yang digunakan adalah pakaian kerja yang sopan, rapi dan sesuai (untuk karyawan menggunakan kemeja berkerah lengan panjang dengan motif polos, kotak-kotak kecil
atau
garis-garis
dan
untuk blouse
karyawati
mengenakan
atau blazer yang berkerah dan berlengan panjang dengan model formal). karyawan Selain wajib itu setiap
mengenakan
kartu identitas. 3) Karyawan selalu menunjukkan rasa percaya diri dan sikap siap melayani/membantu (7) Memberikan yang berkualitas pelayanan yang dapat nasabah
adalah prioritas utama perusahaan. Perhatian merupakan terhadap nilai nasabah bagi
tambah
nasabah.
Pada
saat
karyawan
kebutuhan dapat
tersebut
hendaknya tidak memperlihatkan sikap yang kaku, rasa enggan dan tidak bersemangat. Kinerja Bank Mandiri
Cabang X terhadap atribut ini dirasa memuaskan oleh nasabah. Rasa percaya diri dari karyawan dapat dilihat dari cara melayani yang harus dapat meyakinkan nasabah dengan menghadap
nasabah, cara bicara yang jelas, enak didengar dan tidak berbelit-
belit. Dalam menunjukkan citra dari Bank Mandiri Cabang X yang selalu siap melayani nasabahnya, karyawan Bank Mandiri Cabang X tetap bersedia melayani nasabah meskipun istirahat. 4) Karyawan selalu berbicara telah masuk waktu
dengan sopan dan ramah bila memberi informasi (8) Keramahan dan kesopanan merupakan faktor penting yang mempengaruhi kepuasan nasabah. Keramahan karyawan informasi dan dalam akan kesopanan memberikan menimbulkan
terhadap diberikan.
pelayanan
yang
Kinerja
Bank
Mandiri
Cabang X terhadap atribut ini dirasa memuaskan oleh nasabah. Nasabah merasa puas terhadap atribut ini karena sikap karyawan yang selalu bertanya keperluan nasabah yang baru datang dan mendengarkan permasalahan
pembicaraan nasabah. Karyawan juga tetap memperhatikan nasabah yang sedang dihadapi tanpa
mengabaikan nasabah atau debitur yang datang atau telepon yang masuk. memberikan Karyawan informasi selalu dengan
jelas dan lengkap sesuai dengan kebutuhan nasabah. Volume dan nada bicara karyawan harus selalu diatur agar jelas dan enak
didengar, serta tidak menimbukan kesan galak, namun tetap tegas. 5) Karyawan menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti oleh nasabah (9) Kinerja Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini dirasa
memuaskan oleh nasabah. Hal ini dapat dilihat dari kinerja karyawan yang menggunakan bahasa
sederhana dan mudah dimengerti oleh nasabah sehingga maksud yang ingin disampaikan
dapat berjalan lancar karena kedua belah pihak memiliki persepsi dimaksud. Pemilihan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh tentang kesamaan apa yang
karyawan
juga
mempermudah
dalam menyampaikan informasi kepada nasabah sehingga dapat megurangi kesalahan. 6) Karyawan pelayanan memberikan kepada nasabah
hingga tuntas (12) Kinerja Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini dirasa
kepada nasabah dilakukan sampai selesai. Apabila ada pelayanan yang tidak dapat dilaksanakan pada saat itu, karyawan akan minta maaf dan menyanggupi untuk menyelesaikan pelayanan atau masalah hingga tuntas pada hari atau waktu berikutnya yang telah ditentukan. 7) Karyawan pengetahuan dan tentang memiliki produk
pelayanan
perbankan
dengan baik (13) Kinerja Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut ini dirasa
penjelasan yang diberikan oleh karyawan Bank Mandiri Cabang X. Pengetahuan tentang produk dan pelayanan yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat
keterampilan yang harus dimiliki karyawan Bank Mandiri Cabang X untuk memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah yaitu:
kemampuan menjual produk dan layanan, kemampuan membangun hubungan baik dengan nasabah, kemampuan produktivitas dan meningkatkan kemampuan
pengembangan
kepada
setiap
karyawannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mengirim karyawan tiap tahun ke sentral pendidikan untuk pengembangan di Jakarta. Studi banding antar kantor cabang juga dilakukan untuk memperluas
pengalaman karyawannya. c. Kuadran C (Prioritas Rendah) Kuadran ini memuat atributatribut kualitas pelayanan yang
memiliki tingkat kepentingan dan tingkat kinerja yang rendah atau di bawah nilai rata-rata. Atribut-atribut kualitas pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran ini dirasakan tidak terlalu penting oleh nasabah dan pihak perusahaan hanya
melaksanakannya
biasa-biasa
saja.
Sehingga pihak perusahaan tidak perlu melaksanakan alokasi investasi yang berlebihan yang untuk termasuk atribut dalam
1) Kebersihan dan penataan banking hall (3) Atribut kualitas pelayanan ini dirasa kurang penting oleh nasabah. Hal ini dapat
dikarenakan frekuensi transaksi nasabah dengan Bank Mandiri Cabang X kecil, sehingga atribut ini dianggap kurang penting oleh nasabah. Upaya pihak Bank
seperti
tempat
sampah
yang
diletakkan di sudut ruangan dan adanya petugas yang bertugas untuk Karyawan selalu kebersihan menjaga bagian melakukan menyeluruh kebersihan. kebersihan kegiatan secara
rutin setiap pagi. Karyawan juga membersihkan lantai pada saat bank sepi pengunjung. Kebersihan yang terpelihara harus didukung dengan keindahan dan kerapihan dalam penataan banking hall, karena penataan banking hall yang rapi dan tepat tidak akan mengganggu proses transaksi,
Mandiri Cabang X.
bahwa atribut karyawan melayani nasabah sesuai urutan kedatangan dengan tidak membeda-bedakan kurang penting. Namun karyawan selalu melayani nasabah dengan tidak membeda-bedakan dan
memperhatikan
karakteristik
khusus yaitu nasabah yang lanjut usia, yang cacat tubuh, sedang hamil tua, yang memakai alat bantu dengar dan sebagainya.
3) Area parkir yang memadai, aman dan nyaman (15) Penyediaan area parkir
yang memadai, aman dan nyaman dianggap kurang penting oleh nasabah. Hal ini dikarenakan parkir tidak
penyediaan berpengaruh
area
secara
langsung
terhadap transaksi. Area parkir Bank Mandiri Cabang X yang masih tergolong sempit sudah dianggap cukup memenuhi
kebutuhan bagi nasabah yang membawa kendaraan. Pelaksanaan atribut ini juga tidak diutamakan oleh Bank Mandiri Cabang X, masih dapat dilihat pada hari-hari tertentu, nasabah dimana selalu tidak semua
mendapatkan
tempat parkir yang nyaman di halaman Bank Mandiri Cabang X. Ada beberapa kendaraan dari nasabah yang di parkir di tepi jalan raya di depan kantor Bank Mandiri Cabang X. Dengan
keterbatasan area parkir tersebut, Bank Mandiri Cabang X berusaha menjaga keamanan di luar area parkir petugas dengan parkir menugaskan untuk tetap
mengawasi
semua
kendaraan,
termasuk kendaraan yang berada di luar area parkir Bank Mandiri Cabang X. d. Kuadran D (Berlebih) Kuadran ini memuat atributatribut kualitas pelayanan yang
menilai bahwa atribut ini sudah dilaksanakan dengan baik oleh Bank Mandiri Cabang X, namun karena atribut ini dianggap kurang penting oleh nasabah, sehingga investasi yang berlebihan sebaiknya dikurangi agar lebih hemat biaya atau dapat juga dialokasikan pada atribut-atribut lain yang dianggap lebih penting oleh nasabah, dimana atribut yang penting tersebut membutuhkan biaya yang
lebih
besar
dalam
peningkatan
pelaksanaannya. 1) Kenyamanan lingkungan di area banking hall (1) Kenyamanan lingkungan di area banking hall penting dalam mendukung aktivitas perbankan. Kenyamanan yang diberikan juga dapat menimbulkan rasa senang dan kepuasan atribut bagi ini nasabah. dianggap
Namun
kurang penting oleh nasabah. Hal ini dikarenakan nasabah tidak selalu membutuhkan waktu yang lama dalam setiap transaksi.
fasilitas yang lengkap pada area banking hall, seperti ruangan yang
sampah, jam dinding, televisi, AC, penerangan yang cukup. Tersedia juga toilet yang bersih bagi
nasabah. Suasana yang tenang dan tidak berisik juga dapat membuat nasabah merasa nyaman. 2) Desain interior dan eksterior ruangan yang menarik (2) Atribut kenyamanan nasabah ini memberikan bagi
tersendiri
dalam
bertransaksi.
Desain yang menarik dari ruangan membuat ruangan indah dilihat. Desain yang digunakan perbankan oleh untuk
perusahaan
ruangan
meliputi
ruang
kerja
teller, ruang ATM, toilet dan banking hall. Atribut ini dianggap kurang penting oleh nasabah, namun untuk memenuhi kepuasan nasabah Bank Mandiri Cabang X harus senantiasa memperhatikan atribut ini untuk mendukung
kinerja dari atribut yang lain. 3) Karyawan menyambut nasabah dengan memberi senyum, menyapa dan memberi salam (5) Menyambut nasabah
dengan senyum, sapa dan salam merupakan pedoman untuk setiap pegawai yang wajib dilaksanakan dalam memberikan pelayanan.
kekeluargaan juga akan membuat nasabah nyaman. nasabah merasa senang dan
Sambutan dilakukan
kepada dengan
memberikan salam sesuai dengan waktunya (contoh: selamat pagi diucapkan memberikan karyawan salam untuk kepada
nasabah pada waktu pagi hari) dan bila sudah mengenal nasabah, karyawan dapat menyapa nasabah dengan menyebut namanya. Atribut ini dianggap
sambutan yang hangat saja kurang lengkap apabila tanpa didukung oleh keramahan dan kesopanan dalam berbicara, bersikap dan
bertindak kondisi
agar yang
tercipta nyaman
suatu dalam
berinteraksi. 4. Customer Satisfaction Index CSI digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan nasabah secara
menyeluruh dengan pendekatan yang mempertimbangkan tingkat kepentingan dari atribut jasa yang diukur. Berdasarkan hasil perhitungan
dilaksanakan oleh Bank Mandiri Cabang X sebesar 83,32%. Nilai tersebut berada pada rentang nilai CSI yaitu antara 0,81 1,00 yang berarti bahwa nasabah merasa sangat puas atas kinerja Bank Mandiri Cabang X. Dengan kepuasan nasabah memiliki kinerja yang rendah,
diantaranya selalu
adalah
atribut respon
karyawan positif,
menunjukkan
cepat dan tepat; karyawan memiliki kemampuan membangun hubungan baik dan menanamkan kepercayaan dengan nasabah. Atribut yang memiliki tingkat kepentingan tinggi dan memiliki tingkat kinerja rendah tersebut hendaknya
menjadi prioritas utama dalam perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan Bank Mandiri Cabang X dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap atribut
nasabah, pihak Bank Mandiri Cabang X dapat membuat kotak saran di area banking hall, sehingga nasabah yang tidak memiliki keberanian untuk
menyampaikan keluhan dan saran secara langsung kepada customer service dapat menyampaikan keluhan dan saran dalam bentuk surat. Saran dan keluhan tersebut dan hendaknya atau
didiskusikan
ditangani
dilakukan perbaikan dengan cepat sehingga nasabah merasa diperhatikan kepentingannya. b) Untuk atribut karyawan melayani dengan cepat dan tepat, pihak Bank Mandiri Cabang X dapat melakukan penambahan jumlah karyawan pada bagian kredit, karena menurut
panjang
nasabah
yang
akan
melakukan kredit, sehingga nasabah merasa bosan dan jenuh. Selain itu pihak Bank Mandiri Cabang X
hendaknya
meningkatkan
kenyamanan nasabah kredit pada saat menunggu, seperti menambah fasilitas tempat duduk, televisi, buku-buku bacaan dan makanan ringan sehingga kejenuhan nasabah yang mengantri lama dapat teralihkan. c) Untuk atribut karyawan memiliki
kemampuan membangun hubungan baik dan menanamkan kepercayaan dengan nasabah, hendaknya karyawan Bank Mandiri Cabang X bekerja secara profesional dengan melakukan pendekatan personal kepada nasabah, seperti mengenal nasabah lebih dekat
sehingga karyawan dapat menyapa nasabah dengan memanggil nama nasabah tersebut. Selain itu,
hendaknya dalam
mengikutsertakan
nasabah
proses transaksi, misalnya nasabah dapat melihat secara langsung proses penghitungan uang oleh karyawan pada saat bertransaksi. Untuk atributatribut yang dan memiliki tingkat tingkat kinerja
kepentingan
rendah hendaknya tetap diperhatikan dan ditingkatkan kinerjanya, karena persepsi dan harapan nasabah dapat berubah seiring perubahan waktu. Atribut tersebut diantaranya adalah kebersihan dan penataan banking hall;
membeda-bedakan; serta area parkir yang memadai, aman dan nyaman. Ada beberapa hal yang dapat
atribut-atribut
tersebut, diantaranya adalah: Hendaknya Bank Mandiri Cabang X memperhatikan kebersihan dan kerapihan dalam penataan barangbarang pada meja kerja, meskipun karyawan dalam keadaan sibuk. Dapat dilakukan kembali dengan barang-
menempatkan
barang yang tidak dibutuhkan ke tempatnya, misalnya buku-buku atau brosur, karena hal tersebut
dapat ruangan.
mengurangi
keindahan
Mandiri Cabang X karena area parkir yang ada tersebut kadang tidak dapat menampung semua kendaraan nasabah yang datang, sehingga memarkir nasabah kendaraan terpaksa di luar
dalam
Cabang X adalah sebanyak 9 atribut. Atribut kualitas pelayanan tersebut berada diatas total rataan tingkat kepentingan nasabah (4,571). Atribut kualitas pelayanan yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi adalah karyawan selalu berbicara dengan sopan dan ramah bila memberi
informasi (4,71). Sedangkan atribut kualitas pelayanan yang memiliki tingkat kepentingan yang terendah adalah desain interior dan eksterior ruangan yang menarik (4,23).
2. Kinerja Bank Mandiri Cabang X terhadap atribut kualitas pelayanan yang menentukan kepuasan nasabah sudah baik, dapat dilihat dari hasil Importance pada Performance kartesius, Analysis dimana
diagram
sebagian besar atribut berada pada kuadran B (pertahankan prestasi), yang meliputi penampilan diri
karyawan yang bersih, rapi dan tidak berlebihan, serta mengenakan pakaian kerja yang sesuai dan sopan (4), karyawan selalu menunjukkan rasa percaya diri dan sikap nasabah siap (7),
melayani/membantu
nasabah (9), karyawan memberikan pelayanan kepada nasabah hingga tuntas (12), karyawan tentang memiliki dan
pengetahuan
produk
pelayanan perbankan dengan baik (13). Namun ada 3 atribut yang berada pada kuadran A (prioritas utama), yang meliputi karyawan selalu
menunjukkan respon positif, perhatian dan empati atas permasalahan nasabah (6), Karyawan melayani dengan cepat dan tepat (11), karyawan memiliki kemampuan membangun hubungan baik dan menanamkan kepercayaan dengan nasabah (14). Pada kuadran C (prioritas rendah) juga terdapat 3 atribut, diantaranya adalah kebersihan dan penataan banking hall (3),
urutan
kedatangan
dengan
tidak
membeda-bedakan (10), area parkir yang memadai, aman dan nyaman (15). Pada kuadran D (berlebih) terdapat 3 atribut, yaitu kenyamanan lingkungan di area banking hall (1), desain interior dan eksterior ruangan yang menarik (2), karyawan
menyambut nasabah dengan memberi senyum, menyapa dan memberi salam (5). 3. Kepuasan nasabah terhadap kualitas pelayanan di Bank Mandiri Cabang X dapat dilihat dari hasil Customer Satisfaction Index, yang memperoleh hasil sebesar 83,32%. Nilai tersebut berada pada rentang nilai CSI yaitu antara 0,81 1,00, yang berarti bahwa nasabah merasa sangat puas atas kinerja pelayanan
kuadran A yang dianggap penting oleh nasabah tetapi pelaksanaannya belum sesuai harapan harus lebih
karyawan selalu menunjukkan respon positif, perhatian dan empati atas permasalahan nasabah, karyawan
melayani dengan cepat dan tepat dan karyawan membangun menanamkan memiliki hubungan kemampuan baik dan
kepercayaan
dengan
hall
supaya
nasabah
yang
tidak untuk
memiliki
keberanian
menyampaikannya melalui surat yang di masukan ke kotak saran tersebut. Selain itu karyawan hendaknya tidak membiarkan nasabah menunggu
karyawan pada bagian-bagian tertentu, seperti bagian perkreditan. 2. Atribut area parkir yang memiliki tingkat kepuasan terendah hendaknya diperbaiki dengan memperluas area parkir dan lebih meningkatkan nasabah
keamanannya
sehingga
Mandiri Cabang X. 3. Atribut-atribut pada kuadran kualitas B kinerja pelayanan telah baik,
yang yang
menunjukkan hendaknya
dipertahankan
sehingga
nasabah merasa puas atas kinerja Bank Mandiri Cabang X, karena kepuasan tersebut akan memungkinkan
terciptanya loyalitas kepada Bank Mandiri Cabang X. Untuk menjaga standar Mandiri kualitas Cabang pelayanan, X Bank
hendaknya
hendaknya dilakukan secara berkala, karena hasilnya bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan