You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Pemboman Amerika terhadap dua kota besar Hiroshima dan Nagasaki tanggal 6 Agustus 1945 adalah peristiwa sejarah yang membuat trauma masyarakat dunia hingga saat ini. Pemboman dengan menggunakan Bom Atom yang dikenang sebagai sejarah besar peperangan dan penderitaan besar rakyat jepang atas

kesalahan dua kubu yang saling berperang mempertahankan prinsip politik mereka. Bom Atom telah meluluh lantakkan kedua kota itu hingga mengalami penderitaan yang panjang dari generasi ke generasi akibat radiasi kimia yang diturunkan lewat genetika. Pemboman itu mengakibatkan kehancuran yang merata di daerah itu. Untuk mengetahui peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, berikut penulis akan membahas lebih jauh pada bagian pembahasan makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu Bagaimanakah peristiwa terjadinya pengeboman Hiroshima dan Nagasaki?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata pelajaran PKn serta untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai terjadinya peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki.

BAB II PEMBASAHAN

2.1 Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki Pengeboman atom Hiroshima dan Nagasaki adalah serangan nuklir selama Perang Dunia II terhadap kekaisaran Jepang oleh Amerika Serikat atas perintah Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman. Setelah enam bulan pengeboman 67 kota di Jepang lainnya, senjata nuklir "Little Boy" dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, diikuti dengan pada tanggal 9 Agustus 1945, dijatuhkan bom nuklir "Fat Man" di atas Nagasaki. Kedua tanggal tersebut adalah satu-satunya serangan nuklir yang pernah terjadi. Bom ini membunuh sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun 1945. Sejak itu, ribuan telah tewas akibat luka atau sakit yang berhubungan dengan radiasi yang dikeluarkan oleh bom.Pada kedua kota, mayoritas yang tewas adalah penduduk. Enam bulan setelah dijatuhkannya bom di Nagasaki, pada 15 Agustus, Jepang mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, menandatangani instrumen menyerah pada tanggal 2 September, yang secara resmi mengakhiri Perang Pasifik dan Perang Dunia II. (Jerman sudah menandatangani menyerah pada tanggal 7 Mei 1945, mengakhiri teater Eropa.) Pengeboman ini membuat Jepang sesudah perang mengadopsi Three Non-Nuclear Principles, melarang negara itu memiliki senjata nuklir. Bom Atom yang dijatuhkan ke Hiroshima (6 Agustus )di namai little boy yang berarti bocah kecil, dan yang dijatuhkan di Nagasaki (9 Agustus) di namai fat man atau pria gemuk. Bom bom tersebut dijatuhkan dari sebuah pesawat B-29 Flying Superfortress bernama Enola Gay (nama yang aneh) yang dipiloti oleh Letkol. Paul W. Tibbets, dari sekitar ketinggian 9.450 m (31.000 kaki). Senjata ini meledak pada 8.15 pagi (waktu Jepang) ketika dia mencapai ketinggian 550 meter. Untuk menjatuhkan bom ini pesawat memang terbang cukup tinggi dan menggunakan google khusus (pelindung mata khusus) anti radiasi, para pengebom memiliki tekanan (pressure) jiwa yang sangat besar

karena akan menjatuhkan bom dahsyat itu ke tengah tengah pemukiman penduduk, namun mereka tetap melakukan nya demi tugas bangsa.

Tampak kota hiroshima yang hancur lebur rata dengan tanah Tugas yang diberikan pada mereka mereka yang terlibat menjatuhkan bom apapun itu merupakan tugas negara sekalipun harus membunuh ratusan ribu nyawa, yah seperti itulah perang, hal ini dipakai Sekutu untuk membungkam angkatan perang kekaisaran Jepang yang berkongsi dengan kekuatan AXIS Jerman yang dipimpin Adolf Hitler dan Facism Italia yang dipimpin oleh Mussolini.

Inilah bom littel boy yang dijatuhkan di Hiroshima Mk I Little Boy memiliki panjang 3 m, lebar 71 cm, dan berat 4000 kg. Rancangannya menggunakan aturan pistol untuk meledakan sub-massa kritikal uranium-235 dan tiga U-235 ring target bersamaan untuk menjadi super-massa kritikal, mengawali reaksi berantai nuklir. Dia terdiri dari 60 kg U235, di mana 0,7 kg mengalami reaksi fissi. Uranium diperkaya di pabrik raksasa di Oak Ridge, Tennessee selama Proyek Manhattan)

Bom fat man, sesuai namanya, jenis bom Mk-IV ini terlihat tambun. Fat Man adalah nama kode dari bom nuklir yang dijatuhkan Amerika Serikat di Nagasaki, Jepang pada 9 Agustus 1945. Pada saat itu Fat Man merupakan bom nuklir kedua yang digunakan dalam perang serta merupakan ledakan nuklir buatan manusia yang ketiga. Pesawat yang bertugas membawa bom jenis plutonium ini adalah B-29 dengan sandi bockscar Yang dipiloti oleh Mayor Charles W. Sweeney, Panjang bom ini 31/4 Meter dengan diamater 1 1/2 meter dan berat 4 1/2 ton

Inilah sosok pesawat terkutuk tersebut, B-29. Merupakan pesawat buatan Boeing model 345 yang merupakan pesawat bomber terbesar yg dimiliki oleh Angkatan udara Amerika Serikat selama Perang Dunia kedua 2.2 Berbagai alasan Amerika menjatuhkan bom atom kepada Jepang. 1. Untuk mengakhiri perang secepatnya. Kelelahan luar biasa yang ditimbulkan setelah perang di Eropa. Pihak Jepang sendiri, walaupun menyadari sekutu dekatnya, Jerman telah kalah tapi tidak mengeluarkan tanda tanda menyerah dengan mudah (mereka siap berkamikaze) yang dianggap akan membawa korban jauh lebih banyak di kedua belah pihak. Efek Kamikaze ini benar benar membuat Amerika kewalahan. Contohnya pada perang Iwo Jima

dimana sekitar 5000 tentara Jepang yang sedang diserbu US marine akhirnya banzai charge (ada yang bawa samurai, ada yang tangan kosong) ke arah pasukan marine, hanya untuk dibabat senapan mesin. Bahkan sebenarnya Amerika sudah menyiapkan Operasi Olympic untuk berjaga jaga, jika dan hanya jika Jepang tidak menyerah setelah di bom Atom. Pada awalnya terdapat rencana Operation Olympic yang merupakan rencana untuk penyerangan ke pulau-pulau utama di Jepang. Pada saat itu intelijen AS memperkirakan Jepang memiliki kekuatan sekitar 7-9 juta tentara. Dengan memperhatikan sifat tentara Jepang yang bertempur sampai titik darah terakhir, AS menyadari bahwa mereka akan bertempur sangat luar biasa untuk dapat mengakhiri perang di Pasifik, yaitu sampai semua tentara Jepang binasa, seperti pertempuran di Iwo Jima dan lainnya. Dan itu akan memakan waktu yang lama dan kembali menelan korban jiwa yang sangat banyak bagi AS sendiri. 2. Truman saat itu juga memiliki motivasi untuk menekan Stalin/menggertak Uni Soviet. Namun analisa ini tidak pernah terbukti secara nyata. Ketika itu, AS dan Soviet masih tergabung dalam blok Sekutu melawan blok Axis, serta suasana permusuhan atau hostilities belum ada antara AS dan Soviet. Lagipula dengan menjatuhkan bom atom di Jepang, hal itu justru bukannya malah menggertak Soviet, melainkan malah menjadi katalisator perlombaan senjata antara AS dan Soviet. Soviet menjadi tahu bahwa AS memiliki senjata nuklir, sehingga Soviet berupaya dengan segala daya untuk membuatnya juga. Tahun 1948-an, Soviet memiliki senjata nuklir hanya tiga tahun berselang setelah AS menjatuhkan bom atom di Jepang. 3. Mencegah terbagi-baginya Jepang seperti terbaginya Jerman. Tapi alasan ini agak lemah, karena Sovyet sendiri baru mengumumkan perang 8 Agustus 1945, dan walaupun mungkin karena takut Jepang dijajah Soviet, hal itu agak lebih sulit. Kenapa? Karena untuk sampai ke Jepang, Soviet harus menaklukkan Manchuria, lalu bertempur dulu menyisir Asia timur jauh untuk sampai ke Jepang. Dan hal ini akan memakan waktu yang lama. 4. Untuk membalas kejadian Pearl Harbour. Sejak serangan Jepang ke AS pada peristiwa Pearl Harbor yang menyeret AS ke dalam Perang Dunia II, AS

memang sudah punya rencana untuk membalas menyerang ke Jepang, dan itulah salah satu sebab AS terlibat Perang Pasifik. Namun hasil intelejen dan laporan militer AS menghasilkan option memakai bom atom adalah karena dianggap penyerangan ke Jepang akan memakan waktu, biaya dan korban jiwa yang lebih banyak padahal banyak negara sudah lelah berperang. Bahkan korban sipil akan jatuh lebih banyak bila Sekutu benar-benar menjalankan penyerangan ke Jepang. Itu adalah dari sudut alasan sekutu, sedangkan pihak Jepang sendiri ada sebuah ironi yang terjadi. Tanggal 26 Juli 1945 pihak sekutu menyiarkan hasil Deklarasi Postdam yang menyatakan agar pihak Jepang menyerah tanpa syarat dalam PD II, kalau tidak akan diserang. Pada saat itu, pemerintah Jepang menerima tekanan pula dari rakyatnya yang menuntut keras deklarasi tersebut. Selain itu, pemerintah juga menunggu tindakan Uni Soviet yang tetap netral tidak menyerang Jepang. Keesokan harinya, PM Jepang, Suzuki Kantarou, mengadakan pidato kenegaraan di radio yang disiarkan ke seluruh penjuru bumi. Pidatonya berbunyi, Seifu wa kore o mokusatsu shi, aku made sensou kanchiku ni maishin suru. Kantor berita Doumei menerjemahkan menjadi Goverment is ignoring the declaration and until then we still go forward with the war solution. Pemerintah AS yang mendengarnya mengira ignoring sama dengan rejecting dan 10 hari kemudian menjatuhkan bom atom di Hiroshima yang berakibat Jepang akhirnya menyerah pada sekutu. Kata yang bermasalah tersebut adalah mokusatsu. Seorang ahli bahasa yang bergerak di bidang kesalahan penerjemahan, Torikai Kumiko, mengatakan bahwa arti yang sebenarnya dan cocok adalah give it the silent treatment yang berarti pemerintah Jepang akan diam saja dan menunggu tindakan Uni Soviet. Jika kita ambil hikmahnya, berarti kesalahan terjemahan telah menbuat sejarah dunia. Hal ini juga mempengaruhi kemerdekaan Indonesia. Jikalau hal ini tidak terjadi, Jepang tidak akan menyerah kepada sekutu dan Indonesia tetap terjajah.

2.3 Korban Pengeboman Selain korban jiwa dan materil, banyak sekali kerugian-kerugian yang dialami oleh Jepang akibat bom Atom. Hingga saat ini pun korban bom Atom tak cuma di Jepang saja tapi sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia dengan penyakit yang disebut Leukimia atau kanker darah. Pada saat terjadinya pemboman tersebut, Presiden AS Harry S Trumman mengumumkan nya lewat kapal USS Augusta dari tengah perairan Atlantik dan berujar bahwa perangkat itu (bom atom) 2.000 kali lebih hebat hulu ledaknya dari semua bom yang pernah terpakai/ada di era tersebut,dan pemilihan kota Hiroshima atas dasar alasan bahwa kota tersebut merupakan salah satu depot penting bagi pemasok perangkat peperangan tentara kekaisaran Jepang.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki adalah akibat dari balas dendam Amerika karena Jepang telah melakukan pengeboman pasukan amerika di Pear Harbour. Namun disis lain pengeboman ini memiliki tujuan untuk membuat kekaisaran Jepang menyerah. Bom ini membunuh sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun 1945. Sejak itu, ribuan telah tewas akibat luka atau sakit yang berhubungan dengan radiasi yang dikeluarkan oleh bom.Pada kedua kota, mayoritas yang tewas adalah penduduk. Enam bulan setelah dijatuhkannya bom di Nagasaki, pada 15 Agustus, Jepang mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, menandatangani instrumen menyerah pada tanggal 2 September, yang secara resmi mengakhiri Perang Pasifik dan Perang Dunia II

3.2 Saran Peperangan adalah suatu hal yang akan menimbulkan kerugian. Untuk itu pada jaman modern seperti ini, sebaiknya segala masalah dibicarakan dengan jalan damai. Selain itu undang-undang mengenai bom atom harus diperketat agar tidak terjadi penyalahgunaan bom atom.

Daftar Pustaka http://panjiesantoso.wordpress.com/2010/06/20/pemboman-hiroshima-dannagasaki-oleh-amerika/ http://scrobd.com/pengebomanhiroshimadannagasaki

You might also like