You are on page 1of 4

FUNGSI UTILITY

Rudini Mulya Daulay Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana email: rudinimenteri@gmail.com

o Penentuan Batasan Nilai


Penjajakan ini dilakukan setelah keseluruhan model yang mencakup

ketidakpastian, nilai kemungkinan, dan kriteria penilaian dapat diperoleh. Dalam hal ini kriteria penilaiannya adalah tunggal, sehingga hanya ada satu besaran yang perlu digunakan. Syarat utama dalam menetapkan suatu fungsi utility adalah bahwa nilai maksimum dan minimum dari persoalan yang dihadapi harus tercakup dalam fungsi tersebut. Karena itu harus dapa ditentukan terlebuh dahulu batasan nilai minimum dan maksimum dari besaran yang akan ditetapkan fungsinya. Untuk menjaga konsistensi, maka batasan nila jangan terlampau jauh dari batasan nilai yang ada dalam persoalan yang dibahas, sehingga pengambil keputusan dapat benar-benar menghayati arti nilai tersebut. Contoh Persoalan yang meliputi uang sebesar Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Pertanyaan preferensi pengambil keputusan atas nilai uang antara Rp 10 juta hingga Rp 50 juta hanya akan menyulitkan pengambil keputusan.untuk berpikir secara konsisten dalam daerah persoalan yang sebenarnya dihadapi pada saat itu.

Pengungkapan Fungsi Utility.


Pada dasarnya, kurva fungsi utility dapat dipandang sebagai kumpulan dari banyak titik nilai ekivalen tetap. Oleh karena itu yang dilakukan dalam usaha menjajaki fungsi utility tidak lain adalah menentukan ekivalen tetap dari sebanyak mungkin situasi.
13

Analisa Keputusan Rudini Mulya Daulay

Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2010

Contoh Kriteria penilaian adalah keuntungan yang besarnya berkisar antara Rp 10 juta dan Rp 30 juta. Bila kedua nilai ini kemudian dapat dinyatakan sebagai batas fungsi utility maka Rp 10 juta yang merupakan nilai terendah (x0) dapat dinyatakan dengan utility = 0, sedangkan Rp 30 juta (x1 ) dapat dinyatakan dengan utility = 1. Dari kondisi ini artinya dua titik dalam fungsi utility telah diketahui, yaitu titik dengan koordinat (x0,0) dan (x1,1). Dari sini kemudian dapa dijajaki beberapa titik lain. Gambar Kurva Utility

Pertama kali dilakukan penjajakan untuk nilai ekivalen tetap untuk lotere (x1, ;x0, ) .

Hal tersebut menghasilkan x1/2 sebagai ekivalen tetapnya, sehingga dengan demikian dapat diketahui bahwa u (x1/2)
13

= .u(x1) + .u(x0) = .(1) + .(0) = 0.5


Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2010

Analisa Keputusan Rudini Mulya Daulay

Ini berarti bahwa satu titik lain telah didapat, yaitu titik (x 1/2,0.5). Kemudian ditentukan nilai ekivalen tetap untuk lotere (x1, ;x1/2, ) dan (x1/2, ;x0, ) masing-masing dinyatakan dengan x3/4 dan x1/4 sehingga : u (x3/4) u (x1/4) = .u(x1) + .u(x1/2) = 0.75 = .u(x1/2) + .u(x0) = 0.25

Dengan demikian secara keseluruhan telah dapat diperoleh 5 buah titik fungsi utility. Dari ke-5 titik inilah selanjutnya dapat ditentukan kurva utility dan mencari satu fungsi matematis yang menyatakan fungsi utility ini. Diagram titik-titik hasil penjajakan

Persamaan Fungsi Utility


Fungsi Utility secara matematis dapat dinyatakan dalam bentuk eksponensial, yang secara umum dinyatakan sebagai berikut :

13

Analisa Keputusan Rudini Mulya Daulay

Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2010

1 e c( x
0 0

x
1

u ( x) =
x )

1 e c( x
Di mana :

u(x) = fungsi utility untuk nilai x x0 x1 c = batas bawah fungsi utility = batas atas fungsi utility = parameter

Bila digambarkan maka bentuk spesifiknya ditentukan oleh parameter c. Fungsi tersebut dapat menggambarkan fungsi utility bagi sifat penghindar risiko maupun fungsi utility bagi sifat penggemar risiko.

Gambar Diagram bentuk kurva dengan berbagai nilai c

13

Analisa Keputusan Rudini Mulya Daulay

Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2010

You might also like