You are on page 1of 9

SEJARAH RINGKAS PERKEMBANGAN ORGANISASI INTERNASIONAL

A. Lahirnya Gagasan-Gagasan Tentang Organisasi Internasional Organisasi Internasional merupakan pola kerjasama yang melintas batas negara dengan didasarkan struktur organisasi yang jelas dan lengkap serta diproyeksikan untuk berlangsung serta melaksanakan fungsinya secara berkesinambung dan melembaga guna mengusahakan tujuan-tujuan yang diperlukan serta disepakati bersama, baik pemerintah maupun antara kelompok non-pemerintahan (Mc Celland). Organisasi Internasional secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pengaturan bentuk kerjasama Internasional yang melembaga antara Negar-negara, umumnya berlandaskan suatu persetujuan dasar, untuk melaksanaan fungsi-fungsi yang memberi manfaat timbal balik melalui pertemuan-pertemuan serta kegiatan-kegiatan staf secara berkala. Suatu Organisasi Internasional terdiri dari unsur-unsur : 1. Kerjasama yang ruang lingkupnya melintasi batas negara 2. Mencapai tujuan-tujuan yang disepakati bersama 3. Baik antara pemerintah maupun non-pemerintah 4. Struktur orgaisasi yang jelas dan lengkap Kriteria Organisasi Internasional antara lain : 1. Terdiri atas tiga negara atau lebih (aspek materil Internasional) 2. Anggotanya adalah individu atau kelompok kolektif (memiliki hak suara penuh) 3. Struktur formal 4. Pekerjanya berasal dari berbagai negara 5. Memiliki kontribusi yang sifatnya subtansial terhadap anggaran dan bersifat nirlaba 6. Hubungan dengan organisasi lain harus dilihat secara independen 7. Bukti dari aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan harus bersedia 8. Kriteria negatif: ukuran, politik, ideologi, bidang aktifitas, lokasi geografis dari markas besar, penamaan. B. Proses Lahirnya Organisasi Internasional Secara Hukum Dalam pembentukan suatu Organisasi Internasional, maka ada empat aspek yang menjadi faktor terpenting. Keempat aspek tersebut adalah : aspek filosofis; aspek hukum; aspek administari; aspek struktural. Aspek Filosofis merupakan aspek pembentukan Organisasi Internasional yang berkenaan dengan falsafah atau tema-tema pokok suatu Organisasi Internasional. Tema keagamaan seperti Organisasi Konferensi Islam (OKI), moslem brotherhood. Tema perdamaian, seperti association of Sount East Asian Nationals (ASEAN),PBB Tema penentuan nasib sendiri (the right of self-determination) Tema kerjasama ekonomi Aspek hukum adalah aspek yang berkenaan dengan permasalahan-permasalahan konstitusional dan prosedural. Diperlukan constituent insrument Dapat bertindak sebagai pembuat hukum, yang menciptakan prinsip-prinsip hukum internasional dalam berbagai instrumen hukum Mempunyai personalitas dan kemampuan hukum Aspek Administrasi adalah aspek yang berkenaan dengan administrasi internasional. Adanya sekretariat tetap Adanya pejabat sipil internasional Mempunyai anggaran Aspek struktural adalah aspek yang berkenaan dengan permasalahan kelembagaan yang dimiliki oleh organisasi internasional tersebut. C. Uni-uni Privat Internasional

Perserikatan-perserikatan atau himpunan himpunan ini bermula dari kesadaran, badanbadan non pemerintah, bahwa kepentingan mereka mempunyai karakteristik internsional yang menuntut pengajuan melalui suatu perhimpunan internasional permanin yang serupa dengan badan-badan di negara lain. Konvensi dunia anti perbudakan (World anti- Slavery Convntion) barangkali merupakan konvensi privat yang pertama yang banyak, dari konfrensi-konfrensi itu mengarah kepada penetapan beberapa perangkat asosiasi . pesatnya pekembangan perserikatan-perserikatan privat menyebabkan didirikannya sebuah asosiasi (1910) yaitu Union of International Association ntuk menkoordinasi kegiatan-kegiatan perserikatan-perserikatan tersebut serta menetapkan syarat-syarat kanggotaan. Maksud dari syarat tersebut adalah 1. Memiliki organ permanen. 2. Bahwa objek harus mencakup kepentingan seluruh atau sebagian bangsa-bangsa dan bukan mencari keuntungan, dan 3. Bahwa keanggotaan harus terbuka bagi individu atau kelompok-kelompok negara yang berbeda-beda. Kegiatan-kegiatan perserikatan- perserikatan privat ini menekankan dalam beberapahal, perlunya tindakan negara D. Uni-uni Publik Internasional Di bidang dimana kerjasama antar pemerintah menjadi suatu keharusan, berkembang perserikatan-perserikatan internasional public; sesungguhna ini merupakan esay terhadap organisasi internasional dalam lingkungan administratif. Peralihan dari organiasi-organisasi privat menjadi publik berlangsung secara bertahap, dan tidak ada suatu batasan mengenai perserikatan publik internasional yang dapat diterima, yang pernah diperoleh .meskipun pada umumnya perhimpunan permanin pemerintah-pemerintah atau dinas administratif yang di dasarkan atas suatu traktat multilateral daripada bentuk bilateral yang disertai beberapa ketentuan tertentu mengenai tujuannya. Di bidang komonikasi, kongres Wina 1815 membentuk komisi Rhine, yang diberi kewengangan penuh. Di bidang kesehatan, karena penyakit tidak lagi mengindahkan batas-batas negara, cukup banyak kerjasama internasional yang dihasilkan. Dan masih banyak perserikatan di bidangbidang lain. Yang terpenting dalam perserikatan-perserikatan ini adalah perkembangan-perkembangan dan inovasi-inovasi yang dibuat oleh perserikatan-perserikatan publik, yang mana apa yang telah mereka rintis itu selanjutnya dikembangkan oleh organisasi-organisasi antarpemerintah dewasa ini. E. Uni-uni dan Liga Bangsa-bangsa Pasal 24 Convenan Liga menyatakan semua biro Internasional yang telah didirikan dengan traktat traktat umum akan di tempatkan di bawah pengaturan Liga apabila para peserta menyetujuainya. Semua Biro internasional tersebut dan semua komisi yang bertujuan untuk mengatur masalah kepentingan internasional yang ditentukan selanjutnya akan ditempatkan di bawah pengaturan Liga. Sejumlah perserikatan yang sudah berusia lama menyetujui persetujuan ini, dan sebagian mempertahankan untuk bebas, dan sisanya mengemukakan fakta mengenai anggota-anggota yang tidak menjadi anggota Liga dan karena mereka enggan menerima pengaturan liga itu, hanya lima yang menerima . Mereka yang menolak untuk menerima itu umumnya adalah bukan perserikatan antara-pemerintah, dan tidak didirikan dengan traktat umum. Oleh karena itu, liga idak pernah behasil secara efektif melakukan koordinasi aktivitasaktivitas dari sekian banyak urusan perserikatan itu.

E. Klasifikasi Organisasi Internasional Organisasi-organisasi dengan karakter administratif didahului dengan suatu pengutamaan karakter poitik. Suatu perbedaan yang didasarkan fungsi dengan sendirinya memberikan hal sendiri, dan adalah lebik tepat membedakannya antara organisasi-organisasi politik yang menyangkut terutama pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, dan organisasi administratif yang bertujuan lebih terbatas. Dasar klasifikasi lainya yang mungkin cukup tepat adalah dengan melihat fakta bahwa beberapa organisasi mempunyai sifat global sedangkan lainnya bersifat regional. Juga telah dikemukakan bahwa terdapat suatu perbedaan fundamental, dan karenanya menjadi dasar klasifikasi, antara organisasi-organisasi yang berdasarkan atas perjanjian antar-negara dan perjanjian antar-pemerintah

ILO ( International Labour Organisation)


Por: Lon3Ly StaR | | BAB I PENDAHULUAN Abad 20 ditandai dengan berubah besar di seluruh aspek perikehidupan. Perubahan politik yang berlangsung di akhir abad diikuti pula dengan kemajuan luar biasa di bidang sains dan teknologi, internasionalisasi ekonomi dan deregulasinya, globalisasi dalam investasi berikut jaringan produksi dan informasinya, serta perubahan mendasar dalam struktur sosial. Globalisasi ekonomi dan terbukanya pasar negara-negara di berbagai belahan dunia berlangsung demikian pesat. Dampak dari perubahan global dan mahamendasar ini dirasakan dalam sektor ketenagakerjaan, kondisi pabrik atau tempat bekerja, sistem pengupahan, hingga struktur serikat buruh/pekerja. Perubahan-perubahan yang berlangsung seabad terakhir memperjelas tantangan yang harus dihadapi oleh serikat buruh/pekerja. Tujuan dari penerbitan singkat adalah untuk menjelaskan upaya-upaya apa yang dilakukan oleh ILO untuk mendukung dan membantu serikat buruh/pekerja dalam menghadapi beragam tantangan dari dunia yang berubah cepat ini. Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO adalah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang terus berupaya mendorong terciptanya peluang bagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan produktif secara bebas, adil, aman dan bermartabat. Tujuan utama ILO adalah mempromosikan hak-hak di tempat kerja, mendorong terciptanya peluang kerja yang layak, meningkatkan perlindungan sosial serta memperkuat dialog untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan dunia kerja. ILO adalah satu-satunya badan tripartit PBB yang mengundang perwakilan pemerintah, pengusaha dan pekerja untuk bersama-sama menyusun kebijakan-kebijakan dan program-program. ILO adalah badan global yang bertanggungjawab untuk menyusun dan mengawasi standar-standar ketenagakerjaan internasional. Bekerjasama dengan 181 negara anggotanya, ILO berupaya memastikan bahwa standar-standar ketenagakerjaan ini dihormati baik secara prinsip maupun praktiknya. BAB II ILO ( International Labour Organisation)

1. Pembentukan ILO Organisasi Buruh Internasional (bahasa Inggris: International Labour Organisation, disingkat ILO) adalah sebuah wadah yang menampung isu buruh internasional di bawah PBB. ILO didirikan pada 1919 sebagai bagian Persetujuan Versailles setelah Perang Dunia I. Organisasi ini menjadi bagian PBB setelah pembubaran LBB dan pembentukan PBB pada akhir Perang Dunia II. ILO bertujuan memperbaiki kondisi pekerja sebagai upaya mewujudkan keadilan sosial di seluruh dunia. Agar

tujuan mulia ini dapat terpenuhi, ILO mengadopsi struktur tripartit yang khas yakni terdiri dari perwakilan pemerintah, pekerja, dan pengusaha. Secara bersama-sama, ketiga unsur dalam tripartit bertugas menentukan strategi dan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan ILO. Dengan Deklarasi Philadelphia 1944 organisasi ini menetapkan tujuannya. Sekretariat organisasi ini dikenal sebagai Kantor Buruh Internasional dan ketuanya sekarang adalah Juan Somavia. ILO menerima Penghargaan Perdamaian Nobel pada 1969.

2. Tugas- Tugas ILO Konferensi Perburuhan Internasional (International Labor Conference) yang digelar setiap tahun merupakan forum internasional untuk mendiskusikan problem sosial dan perburuhan di seluruh dunia, merumuskan peraturan standar perburuhan dan garis kebijakan umum ILO. Tiap dua tahun, Konferensi Perburuhan Internasional mengadopsi anggaran dan program kerja ILO yang dibiayai oleh iuran negara-negara anggota ILO. Setiap negara anggota ILO diwajibkan mengirim delegasi ke Konferensi (dua wakil pemerintah, dua wakil pengusaha, dan seorang wakil pekerja). Semua wakil memiliki hak yang sama untuk terlibat dalam diskusi maupun dalam pengambilan keputusan melalui pemungutan suara. ILO adalah satu-satunya organisasi di mana pengusaha dan buruh/pekerja dua pihak yang menjadi partner sosial dalam proses ekonomi- duduk sejajar dan berpartisipasi dengan pihak pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan program. ILO mendorong pemberlakuan metode tripartite di setiap negara anggota dan mendorong terjalinnnya dialog sosial, di mana serikat buruh/pekerja dan asosiasi pengusaha sama-sama berperan dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan dalam lingkup sosial dan ekonomi. Selama periode antara satu Konferensi ke Konferensi berikutnya, ILO dipimpin oleh sebuah badan bernama Governing Body yang memiliki 56 anggota (terdiri dari 28 wakil pemerintah, 14 wakil pengusaha, dan 14 wakil buruh/pekerja). Markas ILO atau International Labor Office berlokasi di Jenewa, Swiss. Meski demikian, sistem administrasi dan manajemen ILO dijalankan secara terdesentralisasi melalui kantor regional dan kantor cabang di lebih dari 40 negara. Pengembangan sektor perburuhan dan sosial yang terkait dengan isu-isu ekonomi khusus dibahas dalam pertemuan sektoral bipartit dan tripartite. Sebuah komite pakar menyiapkan rancangan panduan/materi pelatihan keahlian, pelatihan peningkatan manajerial, keselamatan dan kesehatan kerja, hubungan perburuhan, dan isu-isu pekerja anak dan perempuan. Pertemuan regional juga digelar untuk mendiskusikan hal-hal yang berkembang di wilayah tersebut. ILO memiliki hubungan konsultatif tetap dengan empat organisasi serikat perburuhan internasional yang terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan ILO. Organisasi tersebut adalah; 1. International Confederation of Free Trade Unions (ICFTU), 2. World Confederation of Labor (WCL) 3. World Federation of Trade Union (WFTU) 4. Organization of African Trade Union Unity (OATUU)

3. Kebijakan ILO Kebijakan ILO mengenai kemitraan aktif (active partnership) pertama kali diperkenalkan tahun 1994. Tujuannya untuk makin mendekatkan ILO dengan unsur-unsur tripartit di negara anggota dan terus meningkatkan pelayanan teknis yang diprogramkan. Unsur penting dalam konsep kemitraan aktif ini adalah dibentuknya 16 tim multidisiplin regional yang memungkinkan ILO merespon kebutuhankebutuhan akan bantuan teknis secara lebih cepat. Bantuan khusus diberikan kepada serikat buruh/pekerja dalam kerangka kebijakan kemitraan aktif. Prioritas dari kemitraan aktif adalah pemberian bantuan dan nasinat teknis dalam penerapan standar perburuhan internasional, khususnya konvensi dasar ILO tentang pokok-pokok hak asasi manusia. Tim multidispiliner ini berisi pakar-pakar kegiatan pekerja/buruh. Tim ini bertanggungjawab mendorong partisipasi serikat buruh/pekerja dalam kegiatan-kegiatan ILO dan memastikan bahwa program dan proyek yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan serikat buruh/pekerja secara efektif.

4. Unit Khusus ILO (ACTRAV) Biro Pendidikan Pekerja (Actrav) merupakan suatu unit khusus di ILO. Actrav berfungsi memelihara jaringan/hubungan antarserikat buruh/pekerja di negara-negara anggota, menempatkan sumber daya yang dimiliki ILO untuk kepentingan serikat buruh/pekerja, dan untuk menjaga agar ILO tetap berhubungan dekat dengan agenda, prioritas, kepentingan, dan pandangan dari serikat buruh/pekerja. Semuanya untuk menjamin agar program ILO sesuai dengan kebutuhan serikat buruh/pekerja di negara anggotanya. Actrav mengkoordinasikan seluruh kegiatan ILO yang berhubungan dengan organisasi buruh/pekerja baik di markas besarnya maupun di lapangan. Skala prioritas Actrav adalah untuk mempromosikan: 1. Pengembangan dan penguatan organisasi serikat buruh/pekerja yang representatif, independen, dan demokratis. 2. Penguatan kapasitas organisasi serikat buruh/pekerja untuk terlibat dalam pengambilan keputusan di level legal, sosial dan ekonomi. 3. Forum koordinasi bagi semua kegiatan, program, dan proyek ILO agar sesuai dengan kebutuhan serikat buruh/pekerja. 4. Partisipasi aktif serikat buruh/pekerja dalam kegiatan-kegiatan ILO. Actrav memperkuat dan membangun hubungan antara ILO dan serikat buruh/ pekerja di tingkat sektoral, nasional, regional, dan internasional. Actrav menyediakan bantuan teknis bagi perwakilan pekerja yang berpartisipasi dalam Konferensi Perburuhan Internasional, Governing Body, serta dalam pertemuan-pertemuan regional dan sektoral.

Actrav bertindak sebagai penghubung antara serikat buruh/pekerja dengan program bantuan teknis yang ditawarkan ILO. Actrav juga bekerjasama erat dengan struktur dan konfederasi serikat buruh/ pekerja

nasional dan internasional. Di antara tugas-tugas yang dijalankan oleh Actrav adalah menyediakan bantuan teknis untuk serikat buruh/pekerja melalui program konsultasi/advisori dan pelatihan, seperti seminar dan kursus-kursus dalam bidang berikut: Standar legislasi dan standar perburuhan internasional Hubungan industrial dan perundingan bersama (collective bargaining) Kebijakan ketenagakerjaan Jaminan sosial Keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan kerja Persamaan kesempatan dan gerakan antidiskriminasi Metode pelatihan dan belajar jarak jauh yang modern Manajemen dan administrasi serikat buruh/pekerja

Actrav melayani serikat buruh/pekerja melalui kegiatan penyebaran informasi tetap, publikasi, pemberian bantuan teknis, penelitian, dan pelatihan sebagai berikut: - Layanan Informasi Tetap: Jurnal Labour Education: jurnal empat bulanan yang mengulas berbagai topik yang berkaitan dengan dunia perburuhan dan diterbitkan dalam bahasa Inggris, Spanyol, dan Perancis. Situs internet http://www.ilo.org/actrav: menyediakan informasi dan analisis tentang program dan kegiatan Actrav.

- Publikasi Atcrav menerbitkan analisis tentang subjek tertentu dalam bentuk buku, manual, laporan, audiovisual,dan perangkat elektronik. Informasi mengenai hal ini dapat diperoleh di situs internet.

- Asistensi Teknis Dijalankan secara langsung melalui program kerjasama asistensi teknis dan melalui spesialisspesialis dari ILO. Dijalankan melalui cara menghubungkan (link) dengan lembaga donor internasional Beasiswa (fellowship) dan studi tour (study trips).

- Penelitian Mengenai dunia perburuhan secara umum Mengenai tema khusus yang diminati aktivis serikat buruh

- Pelatihan Melalui seminar, kursus, dan konferensi tingkat nasional, regional, dan internasional yang diadakan di

masing-masing kota/negara anggota. Pelatihan jarak jauh dengan peralatan khusus yang dirancang untuk pemakaian dengan alat bantu komputer. Pelatihan yang diselenggarakan di International Training Center ILO di Turin Italia.

5. Kesertaan ILO Dalam Penanggulangan Bencana Di Aceh- Nias

Jaringan Layanan Ketenagakerjaan bagi Masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam (LKMNAD) akan menjalin kerjasama erat dengan para camat dan kepala desa (keuchik) guna meningkatkan penyaluran bagi para pencari kerja yang sudah terdaftar. Sejumlah kontraktor memilih untuk langsung bekerja di tingkat desa. Karenanya, bersama dengan para kepala desa, data mengenai para kontraktor akan disusun dan kebutuhan mereka akan tenaga kerja akan dicocokkan dengan daftar pencari pencari kerja yang tersedia di ILO. Apabila diperlukan, pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan akan diberikan untuk memastikan tersedianya tenaga kerja terampil. Selanjutnya, kegiatan-kegiatan berikut, di antaranya, akan dijalankan dan akan memberikan pekerjaan bagi sekitar 2.000 orang: Bersama dengan UNDP, empat proyek bekerja untuk tunai akan dijalankan di Meulaboh, Banda Aceh dan Sabang serta akan memberikan pekerjaan bagi 200 orang; Pembangunan kembali Lembaga Pelatihan Maritim yang menggunakan kontraktor dan pekerja setempat; Bersama dengan Novib dan sejumlah LSM, ILO akan membantu rekonstruksi 40 sekolah menggunakan pekerja lokal; Bersama dengan Oxfam, para peserta dari 15 Pelatihan Memulai Usaha Sendiri dan Perencanaan Bisnis ILO, termasuk sekitar 30 perempuan di Meulaboh, diberikan modal dan bantuan untuk memulai kembali usaha me reka. Oxfam pun akan mempekerjakan sekitar 15 pembuat ubin/batako di Calang. Di bawah proyek pembuatan ubin/batako ILO dan bekerja sama dengan IOM, tiga usaha pembuatan ubin/batako dengan masing-masing 15 perempuan telah dibentuk dan sekitar 50.000 ubin/batako dihasilkan. ACTED Meulaboh telah merekrut 50 pembuat ubin/batako untuk membangun 250 rumah, sementara 15 perempuan di Pulot dilatih untuk membangun 50 rumah.

BAB III KESIMPULAN

Organisasi Buruh Internasional (bahasa Inggris: International Labour Organisation, disingkatILO) adalah sebuah wadah yang menampung isu buruh internasional di bawah PBB. ILO didirikan pada 1919 sebagai

bagian Persetujuan Versailles setelah Perang Dunia I. Organisasi ini menjadi bagian PBB setelah pembubaran LBB dan pembentukan PBB pada akhir Perang Dunia II. Dengan Deklarasi Philadelphia 1944 organisasi ini menetapkan tujuannya. Sekretariat organisasi ini dikenal sebagai Kantor Buruh Internasional dan ketuanya sekarang adalah Juan Somavia. ILO menerima Penghargaan Perdamaian Nobel pada 1969.

Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO adalah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang terus berupaya mendorong terciptanya peluang bagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan produktif secara bebas, adil, aman dan bermartabat. Tujuan utama ILO adalah mempromosikan hak-hak di tempat kerja, mendorong terciptanya peluang kerja yang layak, meningkatkan perlindungan sosial serta memperkuat dialog untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan dunia kerja

You might also like