You are on page 1of 38

Bumi dan Perkembangannya : Terbentuknya Bumi dan Lapisan Bumi

Kedudukan Bumi dalam Tata Surya


Bumi merupakan planet ketiga dari Matahari di Tata Surya, mempunyai jarak 150 juta km. Bumi mempunyai 3 macam gerakan : a. Bumi berputar pada porosnya, dengan kemiringan sumbu 23,5 derajat yang disebut rotasi bumi. Bumi berotasi dari barat ke timur. Satu putaran membutuhkan waktu 23 jam 56 menit 4,09 detik (sehari semalam.

Pengaruh rotasi bumi : Gerak semu harian Matahari. Setiap hari kita menyaksikan bahwa matahari selalu terbit di timur dan tenggelam di barat, seolah-olah Matahari bergerak. Padahal yang bergerak adalah bumi yang berputar pada porosnya. Pembelokan arah angin. Menurut Hukum Buys Ballot, udara akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Di daerah kutub yang bertekanan tinggi, maka udara cenderung akan bergerak ke daerah khatulistiwa. Namun akibat rotasi bumi, udara yang bergerak menuju khatulistiwa akan berbelok kearah timur mengikuti arah rotasi bumi, ini berpotensi membentuk angin siklon.

Perbedaan Waktu di Bumi Akibat gerakan rotasi bumi dari barat ke timur menyebabkan daerah sebelah timur akan menjumpai siang terlebih dahulu, dibanding daerah barat. Perbedaan ini menyebabkan adanya perbedaan waktu di setiap bagian bumi. Karena rotasi bumi maka permukaan bumi di sebelah timur akan melihat matahari terbit dan terbenam lebih cepat daripada daerah di sebelah barat. Oleh karena itu setiap tempat di berbagai belahan bumi akan memiliki waktu yang berbeda. Untuk menyamakan waktu secara internasional digunakan waktu GMT (Greenwich Mean Time). Waktu ini sesuai dengan waktu di kota Greenwich.

b. Bersama planet lain, Bumi berputar mengelilingi Matahari yang dinakaman revolusi. Sekali putaran membutuhkan waktu 365 hari 6 jam 9,54 detik (satu tahun). Pada 22 Desember, kedudukan bumi mencapai jarak terdekat dengan matahari (perihelion). Pada saat itu belahan bumi utara condong menjauhi matahari dan belahan bumi selatan condong mendekati matahari. Matahari tepat berada pada 23,5 derajat LS (Tropic of Capricorn) disebut Winter Soltice. Hal ini mengakibatkan belahan bumi utara mengalami musim dingin dan belahan bumi selatan mengalami musim panas. Pada tanggal 21 Maret, kedudukan matahari tepat di atas garis khatulistiwa yang disebut Vernal Equinox. Pada saat itu belahan bumi utara mengalami musim semi dan belahan bumi selatan

Pada 21 Juni, bumi berada pada titik terjauh dari matahari (aphelion). Pada saat itu, belahan bumi utara mendekati matahari, dan belahan bumi selatan menjauhi ke arah matahari. Matahari tepat berada di 23,5 derajat LU (Tropic of Cancer) yang disebut Summer Soltice. Hal ini menyebabkan belahan bumi utara mengalami musim panas, dan belahan bumi selatan mengalami musim dingin. Pada 23 September, kedudukan matahari berada di atas khatulistiwa yang disebut Autumnal Equinox. Pada belahan bumi utara sedang mengalami musim gugur dan belahan bumi selatan mengalami musim

Bulan Sebagai Satelit Bumi

Bulan adalah benda luar angkasa yang menjadi satelit bumi dan merupakan benda gelap yang tidak memancarkan cahaya, namun memantulkan cahaya. Pada malam hari bulan nampak terang karena memantulkan cahaya matahari. Bulan berbentuk bulat, mempunyai garis tengah 3.476 km. Jarak terdekat antara bumi dengan bulan adalah 356.400 km yang disebut perigea. Sedangkkan jarak terjauh adalah 406.700 yang disebut apogea.

Permukaan Bulan Permukaan bulan mempunyai relief, terdapat dataran rendah dan dataran tinggi berupa pegunungan. Selain itu juga banyak terdapat lubang-lubang bulat yang disebut kawah. Kawah yang terbesar mempunyai lebar 200 km. Kawah ini disebabkan oleh bertabrakannya benda-benda angkasa dengan permukaan bulan, karena bulan tidak mempunyai lapisan atmosfer yang dapat menahan laju benda-benda

Fase Bulan
Fase bulan adalah perubahan bentuk bulan yang terjadi secara berkala. Waktu yang diperlukan adalah 29,5 hari yang dikenal sebagai satu bulan sinodis atau satu bulan Qomariyah. Waktu yang diperlukan bulan untuk berevolusi mengelilingi bumi adalah 27,3 hari yang disebut sebagai bulan sideris.

Fase Bulan mati atau Bulan baru: Seluruh bagian Bulan yang mendapat sinar Matahari tidak menghadap ke Bumi. Bagian Bulan yang menghadap ke Bumi gelap, maka seluruh bulatan Bulan tidak tampak dari Bumi (berkonjungsi). Fase Bulan sabit: Bulan tampak dari Bumi seperti sabit yang ujungnya menghadap ke barat (Bulan timbul). Fase kuartir pertama: Bulan tampak dari Bumi seperti setengah bulatan sesudah tujuh hari (sekitar tanggal 7). Fase gibbous: Bulan tampak hampir bercahaya penuh ( bulatan) bila dilihat dari Bumi. Fase Bulan purnama: Bulan tampak bercahaya penuh (Bulan purnama) bila dilihat dari Bumi. Kedudukan Bulan saat itu sedang berhadap-hadapan dengan Matahari dilihat dari Bumi (beroposisi). Fase gibbous: Bulan tampak sudah tidak bercahaya penuh lagi (bulatan) ketika dilihat dari Bumi. Fase kuartir terakhir: Bulan kembali tampak bersinar seperti setengah bulatan pada minggu terakhir. Fase Bulan sabit tua: Bulan kembali tampak bersinar seperti sabit yang ujungnya menghadap ke

Gerhana Bulan Peristiwa terhalangnya sinar matahari yang menuju bulan oleh bumi. Peristiwa ini terjadi apabila bulan memasuki daerah bayang-bayang bumi, atau dapat dikatakan matahari, bumi, dan bulan terdapat dalam satu garis lurus.

Pengaruh Bulan Terhadap Bumi

Gerhana Matahari Peristiwa terhalangnya sinar matahari yang menuju bumi oleh bulan. Terjadi ketika matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis lurus sehingga bulan menutupi sinar matahari. Gerhana matahari terjadi pada siang hari dan pada fase bulan baru.

Pasang dan Surut Air Laut Pasang surut air laut dipengaruhi oleh gaya gravitasi matahari dan bulan. Namun gaya gravitasi bulan lebih kuat dibandingkan gaya gravitasi matahari karena lebih dekat dengan bumi. Pasang surut air laut dibedakan menjadi 2 : a. Pasang purnama yaitu pasang air laut tertinggi. Pasang purnama terjadi saat matahari, bumi, bulan terletak pada satu garis lurus dan terjadi saat bulan purnama. b. Pasang perbani yaitu pasang air laut terendah. Pasang perbani terjadi saat matahari, bumi, dan bulan membentuk sudut

Pasang Purnama

Pasang Perbani

Terbentuknya Bumi
Bumi terbentuk dari butiran debu dan gas yang berada di sekitar maahari saling melekat dan membentuk partikel. Partikel-partikel tersebut selanjutnya menggumpal dan menjadi lebih besar dan saling bertabrakan hingga membentuk benda-benda berukuran planet. Gaya berat yang dimiliki bumi meningkatkan tekanan sehingga bagian dalam bumi akan mencair. Bahan yang berat seperti besi akan tertekan ke dalam bumi, sedangkan yang ringan mengapung ke permukaan sebagai kerak bumi. Atmosfer terbentuk dari pemanasan dari dalam bumi yyang membentuk uap air dan gas-gas lainnya. Unsur yang awalnya ada di atmosfr adalah hidrogen, helium, metana dan amonia. Oksigen muncul setelah batuan yang leleh terus menerus terurai hingga cukup untuk mendukung kehidupan tumbuhan dan hewan.

Seiring terbentuknya atmosfer, awan yang telah ada sejak awal tersapu oleh angin matahari. Atmosfer mengurangi pancaran langsung matahari ke bumi. Bumi menjadi dingin dan uap air membentuk awan tebal di atmosfer. Perlahan-lahan dalam kurun waktu jutaan tahun awan tersebut mendingin, uap air mengembun, hingga membanjiri bumi dan mendinginkan batuan di permukaan bumi. Limpahan air hujan tersebut pada akhirnya berkumpul pada tempat yang rendah di bumi hingga terbentuk samudra. Awalnya laut belum terasa asin, hujan yang terus menerus melarutkan garam dari tanah dan batuan dan dialirkan oleh sungai hingga ke laut.

Sejarah Bumi
Era Pra Kambium Era Paleozolik Era Mesozoik Era Senozoik

Periode Kambrium

Periode Trias

Periode Paleosen

Periode Ordovisium
Periode Silur Periode Devon Periode Karbon Periode Perm

Periode Jura

Periode Kuarter

Periode Kreta

Era Pra Kambium

Era ini dimulai sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu. Era dimana pembentukan kerak bumi yang terus berkembang, pembentukan atmosfer dan hidrosfer. Kehidupan mulai berkembang dimana organisme bersel tunggal menjadi organisme bersel banyak. Kehidupan yang paling awal muncul adalah mikroorganisme (bakteri, ganggang) di dalam samudra. Fosil tertua yang ditemukan adalah fosil cyanobacteria yang umumnya 3,3 milyar tahun.

Era Paleozolic

Periode Kambrium (120 juta tahun) Periode ini dimulai 600 juta tahun yang lalu. Banyak invertebrata muncul pada periode ini dan seluruh kehidupan berlangsung di lautan. Hewan pada periode ini selalu memiliki kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang banyak ditemukan dan tersebar luas adalah alga, cacing, koral, moluska, dan artropoda.

Periode Ordovisium (45 juta tahun) Periode ini dimulai 480 juta tahun yang lalu. Periode ini dicirikan adanya ikan tanpa rahang yang merupakan hewan bertulang belakang paling tua. Antara lain landak laut (ekinoid), bintang laut (asteroid), dan lili laut (krinoid). Meluapnya samudra dari zaman es merupakan bagian peristiwa yang terjadi pada periode ini. Pada periode ini dikenal dengan daratan yang bernama Gondwana. Gondwana adalah sebuah superbenua besar selama Zaman Ordovisium. Berisikan benua modern Australia, Afrika, Eropa Selatan, Antartika dan Amerika Selatan. Selama Masa Ordovisium, Gondwana secara bertahap bergerak menuju Kutub Selatan hingga menutupi kutub pada akhir periode. Sebagian besar Gondwana ditutupi oleh air selama Ordovisium.

Periode Silur (30 juta tahun) Periode ini dimulai pada 435 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan peralihan dari kehidupan air ke darat.Pada periode ini tumbuhan darat muncul untuk pertama kalinya, terutama tumbuhan paku (Pteridofita). Selain itu muncul binatang yang bernafas secara langsung (eurepterid). Selama periode ini juga muncul pegunungan yang melintasi Skandinavia, Skotlandia, dan pantai Amerika Utara.

Periode Devon (60 juta tahun) Periode ini dimulai pada 405 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan perkembangan besarbesaran ikan dan tumbuhan darat. Ikan yang memiliki rahang dan ikan hiu lebih aktif menjadi pemangsa di lautan. Hewan amfibi mulai berkembang dan bergerak menuju daratan. Sementara itu tumbuhan darat untuk pertama kalinya muncul di daerah rawa.

Periode Karbon (70 juta tahun) Periode ini dimulai 345 juta tahun yang lalu. Periode ini ganggang melimpah dan saat pertama kalinya tumbuhan lumut muncul. Pohonpohon tumbuh dari butiran yang mirip biji-bijian. Periode ini ditandaii oleh menyatunya benua-benua membentuk masa daratan yang disebut Pangea.

Periode Perm (50 juta tahun) Periode ini dimulai 275 tahun yang lalu. Periode ini ditandai dengan melimpahnya ganggang dan reptil., serta melelehnya lapisan glasier di belahan bumi selatan yang meninggalkan bahan-bahan sedimen. Sementara itu benua Pangea bergerak sebagai satu massa daratan.

Era Mesozoik

Periode Trias (45 juta tahun) Periode ini dimulai 225 juta tahun yang lalu, ditandai oleh munculnya dinosaurus dan reptilia yang berukuran sangat besar untuk pertama kalinya. Pada saat ini benua Pangea bergerak ke arah utara dan mulai terbentuk daerah gurun.

Periode Jura (50 juta tahun) Periode ini dimulai 180 juta tahun yang lalu, ditandai dengan dinosaurus yang menguasai dunia, burung muncul untuk pertama kalinya, dan munculnya tumbuhan konifer (tumbuhan berbiji terbukagymnospermae). Benua Pangea terpecah dengan pergerakan Amerika Utara terpisah dengan Afrika dan Amerika Selatan terpisah dengan Australia dan Antartika.

Periode Kreta atau Zaman Kapur (65 juta tahun) Periode ini dimulai 130 juta tahun yang lalu, ditandai dengan munculnya tumbuhan berbunga, banyaknya hewan tak bertulang belakang, ikan dan binatang amfibi. Akhir peride ini ditandai dengan musnahnya dinosaurus dan semakin menjauhnya daratan India dari Afrika yang bergerak menuju Asia.

Era Senozoik

Peride Tersier Periode ini dibagi menjadi lima epok, yaitu Epok Paleosen, Eosen, Oligisen, Miosen, dan Pliosen.
Epok Paleosen (10 Juta Tahun) Epok ini dimulai 65 juta tahun yang lalu, ditandai dengan melimpahnya tumbuhan berbunga, hewan tak bertulang belakang, ikan, amfibi, reptil, hewan kecil yang menyusui. Di dataran rendah terbentuk tanah terutama yangs ering terkena panas dan hujan. Sedangkan pegunungan masih menjulang tinggi karena belum tererosi.

Epok Eosen (15 juta tahun) Epok ini dimulai pada 55 juta tahun yang lalu, ditandai dengan berkembangnya buah, biji-bijian, dan rerumputan, melimpahnya burung,amfibi, reptil kecil, dan ikan, serta munculnya kelelawar, unta kuda, monyet, dan badak. Lautan mulai menggenangi daratan. Epok Oligosen (14 juta tahun) Epok ini dimulai pada 40 juta tahun yang lalu, ditandai dengan munculnya kera primitif dan berkembangnya berbagai binatang pengerat. Pada akhir epok ini binatang besar mirip badak punah. Epok Miosen (12 juta tahun) Epok ini dimulai pada 26 juta tahun yang lalu, ditandai dengan munculnya kera di Asia dan Eropa. Selain itu muncul beberapa binatang seperti monyet dan beruang primitif. Epok Pliosen (12,5 juta tahun) Epok ini dimulai pada 14 juta tahun yang lalu, ditandai dengan kemiripan kehidupan laut seperti saat ini. Burung dan binatang menyusui mirip dengan burung dan zaman modern. Pada akhir epok ini, manusia muncul.

Periode Kuarter

Epok Pleistosen Dimulai pada 1,75 juta tahun yang lalu, ditandai dengan munculnya manusia purba (Homo erectus, Pitecanthropus erectus). Mammoth, badak berbulu dan binatang lain berkembang namun musnah pada akhir epok karena kedinginan. Belahan bumi utara banyak yang tertutup es.

Epok Holosen Dimulai pada 10 ribu tahun yang lalu. Epok ini ditandai dengan berkembangnya manusia modern dari bentuk primitifnya. Manusia mulai punya peradaban dengan memanfaatkan tenaga angin dan air. Kekuatan sungai, glester dan ombak mulai mengikis daratan. Pantai dan delta mulai terbentuk, glester meleleh dan membentuk danau-danau.

Lapisan Bumi

Penelitian tentang lapisan bumi dilakukan dengan pengamatan seismologi (hantaran pada gelombang gempa bumi). Struktur lapisan bumi dibagi menjadi 3 yaitu kerak bumi, (crush), selimut (mantle), dan inti (core).

Lapisan kerak bumi merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal kerak bumi adalah 70 km dan terdiri dari batubatuan basa dan masam. Lapisan ini merupakan tempat tinggal dari makhluk hidup. Suhu dibawah kerak bumi sekitar 1.100C. Lapisan kerak bumi dan dibawahnya sampai 100 km disebut litosfer. Selimut atau selubung adalah lapisan yang berada di bawah kerak bumi dengan tebal 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bawah selimut adalah 3000C. Inti bumi merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi, dibedakan menjadi 2 yaitu inti luar yang bersuhu 2.200C berupa besi cair dan tebal 2.000 km. Inti dalam terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai

You might also like