You are on page 1of 30

REFERAT ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

KANDIDIASIS

DISUSUN OLEH :

Annisa
(09171055)

PEMBIMBING : dr. Mainiadi Sp.KK

Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Banda Aceh RSUD Langsa 2013

Daftar isi

Kata Pengantar Bab I Pendahuluan Bab II Tinjauan pustaka

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas presentasi kasus ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi besar muhammad SAW. Tugas presentasi kasus berjudul Kandidiasis ini merupakan salah satu tugas dalam menjalani Kepaniteraan Klinik Senior di bagian/SMF Mata Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dr.Mainiadi Sp.KK yang telah memberikan bimbingan kepada penyusun sehingga tugas presentasi kasus ini dapat terselesaikan. Tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu penyusun dalam menyusun tugas presentasi kasus ini. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas presentasi kasus ini terdapat kejanggalan dan kekurangan. Oleh karenanya penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Langsa, Juni 2013

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN
Kandidiasis adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut yang disebabkan oleh Candida albicans dan dapat mengenai mulut , vagina , kulit , kuku , bronki atau paru , kadang-kadang dapat menyebabkan septicemia , endocarditis , atau meningitis. Jamur Candida yang sering sekali terdapat pada kulit , mulut , selaput mukosa vagina adalah Candida albicans. Kandidiasis diklasifikasikan berdasarkan tempat yang terkena oleh Conant (1971)menjadi kandidiasis selaput lendir , kandidiasis kutis , kandidiasis sistemik. Penyakit ini terdapatdi seluruh dunia dengan sedikit perbedaan variasi penyakit dan dapat menyerang semua umur ,baik laki-laki maupun perempuan tetapi terutama pada orang tua dan bayi. Penularan utama terjadi secara endogen ,namun kadang-kadang terjadi juga penularan secara eksogen seperti kandidiasis areola mammae pada ibu menyusui bayinya menderita stomatitis candida. Terjadinya penyakit dipengaruhi oleh faktor-faktor predisposisi seperti factor imunologis dan non imunologis , endogen dan eksogen , fisiologis dan patologis , sistemik atau local misalnya lesi pada tangan sering mengenai orang-orang yangsering berkontak dengan air seperti ibu rumah tangga. Pada anak-anak sering terjadi penderitadermatitis atopic dan dermatitis seboroik. Kandida hidup sebagai saprofit , merupakan flora normal pada mulut , tenggorokan dan saluran pencernaan lainnya , vagina kadang-kadang pada lipatan kulit, dan di bawah kuku jaritangan . Di alam bebas ditemukan pada tanah ,atmosfir,air,serangga dan tumbuh-tumbuhan .Jamur ini merupakan jamur dimorfik , yang bentuknya tergantung lingkungannya . Bentuk miselium atau bentuk hifa ditemukan pada penyakit , karena bentuk ini dianggap pathogen ,sedangkan bentuk ragi atau klamidospora merupakan bentuk istirahat yaitu sebagai saprofit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


1. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
A. ANATOMI KULIT

Kulit merupakan salah satu organik terbesar dari tubuh dimana kulit membentuk 15% dari berat badan keseluruhan. Kulit mempunyai daya regenerasi yang besar, misalnya jika kulit terluka, maka sel-sel dalam dermis melawan infeksi lokal kapiler dan jaringan ikat akan mengalami regenerasi epitel yang tumbuh dari tepi luka menutupi jaringan ikat sehingga terbentuk jaringan parut yang pada mulanya berwarna kemerahan karena meningkatkan jumlah kapiler dan akhirnya berubah menjadi serabut kolagen keputihan yang terlihat melalui epitel.1 Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas 3 lapisan utama, yaitu : 1. Lapisan epidermis 2. Lapisan dermis 3. Lapisan subkutis(hipodermis) 2

EPIDERMIS Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis dan gepeng bertanduk, mengandung sel

melanosit,

Langerhans

merkel.Tebal

epidermis

berbeda-beda

pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal padatelapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruhketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu. Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yangterdalam): 1. S t r a t u m Korneum. Terdiri dari sel keratinosit yang bisa

mengelupas dan berganti. 2. S t r a t u m L u s i d u m B e r u p a g a r i s t r a n s l u s e n , b i a s a n y a t e r d a p a t pada kulit tebaltelapak kaki dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis. 3. S t r a t u m GranulosumDitandai oleh 3-5 lapis sel polygonal

gepeng yang intinyaditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan kaya granulakeratohialin histidin. yang

mengandung sel Langerhans. 4. S t r a t u m

protein

akan

Terdapat

Spinosum.

Terdapat

berkas-berkas

filament

yang

dinamakan

tonofibril,dianggap

filamen-filamen

tersebut

memegang peranan penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis padatempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempun yai stratum spinosumdengan lebih ban yak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagailapisan Malfigi. Terdapat

sel Langerhans. 5. S t r a t u m Basale (Stratum Germinativum). Terdapat aktifitas

mitosis yan g h ebatdan bertan ggun g jawab dalam p embaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermisdiperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak,usia

dan faktor lain. Merupakan satu lapis sel yang mengandun g melanosit.3

DERMIS Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi oleh membran basalis dan disebelah bawah berbatasan dengan subkutis. Didalam lapisan ini mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf dan juga lapisannya elastik, fibrosanya padat dan terdapat folikel rambut Dermis terdiri dari 2 lapisan, yaitu : 1) Bagian atas, pars papilare Menonjol keepidermis, terdiri dari serabut saraf, dan pembuluh darah yang memberi nutrisi pada epidermis yang diatasnya. 2) Bagian bawah pars retikulare Menonjol kearah subkutan, serabut penunjang yaitu serabut kolagen yang tugasnya memberikan kekuatan pada kulit, elastis tugasnya memberikan kelenturan pada kulit dan memberi kekuatan pada alat disekitar kelenjar dan folikel rambut, dan serabut retikulus.1

HIPODERMIS Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang

terdiri dari lapisan lemak.Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di tubuhdan keadaan nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke

dermis untuk regenerasi. Fungsi Subkutis / hipodermis : melekat ke struktur dasar, isolasi panas,cadangan kalori, kontrol bentuk tubuh dan mechanical shock absorber.3

B. FISIOLOGI KULIT Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaran ya adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan,mengontrol ekskresi,dan metabolisme. suhu tubuh(termoregulasi), sensasi,

Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit, traumamekanik, ultraviolet dan sebagai barier dari invasi mikroorganisme patogen. Sensasi telah diketahui merupakan salah satu fungsi kulit

dalam merespon rangsang rabakarena banyakn yaakhiran saraf seperti pada daerah bibir, puting dan ujung jari. Kulit berperanpada cairan elektrolit.

pengaturansuhu

dan

keseimbangan

Termoregulasidikontrol oleh hipothalamus. Temperatur keringat, perifer loss mengalami darikulit, proseskeseimbanganmelalui dan mukosa bukal.

insessible

paru-paru

Temperatur kulit dikontrol dengan dilatasi atau kontriksipembuluh darahkulit. Bila temperatur meningkat terjadi vasodilatasi pembuluh darah,kemudiantubuh akan mengurangi temperatur dengan melepas panas dari kulit dengancaramengirim sinyal kimia yang dapat

meningkatkan aliran darah di kulit. Padatemperatur yangmenurun, pembuluh darah kulit akan vasokontriksi yang kemudianakan mempertahankan panas.3 Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu : Fungsi proteksi Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya tekanan, gesekan, gangguan kimia, dan gangguan yang bersifat panas seperti radiasi, dan sengatan sinar ultra violet. Melanosit turut berperan dalam melindungi kulit terhadap pajanan sinar matahari, proteksi rangsangan kimia dapat terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeabel terhadap perbagai zat kimia dan air. pH kulit berkisar pada pH 5-6,5. Fungsi absorpsi Kulit yang sehat tidak mudah men yerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitupun yang larut lemak. Kemampuan absorpsi kulit

dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban,

metabolisme.

Penyerapan

dapat

berlangsung

melalui

celah

antara sel, menembus sel epidermis atau melalui muara saluran kelenjar. Fungsi ekskresi Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak

berguna lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat dan amonia. Fungsi persepsi Terhadap rangsangan panas diperankan oleh dingin badan-badan diperankan

ruffini didermis

atau subkutis, terhadap

oleh badan-badan krause yang terletak didermis. Badan taktil meissner terletak dipapila dermis berperan terhadap rabaan, demikian juga badan markel ranvier yang terletak diepidermis2 VASKULARISASI KULIT Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus

terletak antara lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan subkutis.Cabang kecil meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis, tiap papilladermis

punya satu arteri asenden dan satu cabang vena. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari dermis melalui membranepidermis.3 2. CANDIDIASIS 2.1 Definisi Kandidiasis adalah suatu pen yakit kulit akut atau subakut, disebabkan oleh jamur intermediat yang men yerang kulit, subkutan, kuku, selaput lendir dan alat-alat dalam.4 Kandidiasis yaitu sejenis infeksi ragi disebabkan oleh candida albicans.5

Kondidosis

adalah

penyakit

jamur

yang

bersifat

akut

atau

subakut disebabkan oleh spesies candida biasanya candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit.2 2.2 Epidemiologi Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, dapat menyerang semua umur, baik laki-laki maupun perempuan. Hubungan ras dengan penyakit ini tidak jelas tetapi insidendiduga lebih tinggi di negara berkembang. Penyakit ini lebih banyak terjadi pada daerahtropis dengan kelembaban udara yang tinggi dan pada musim hujan sehubungan dengandaerah-daerah yang tergenang air.2 2.3 Etiologi Yang tersering sebagai penyebab adalah Candida albicans yang dapat diisolasi dari kulit, mulut, selaput mukosa vagina dan feses orang normal. 2 2.4 faktor predisposisi Faktor predisposisi terjadinya infeksi ini meliputi faktor endogen maupun eksogen, antaralain: 1. Faktor endogen : a. Perubahan fisiologik Kehamilan, karena perubahan pH dalam vagina Kegemukan, karena banyak keringat Debilitas Iatrogenik Endokrinopati, gangguan gula darah kulit Penyakit kronik: tuberkulosis, lupus eritematosus dengan keadaan um umyang buruk. b. Umur : orang tua dan bayi lebih sering terkena infeksi karena status imunologiknyatidak sempurna c. Imunologik : penyakit genetik

2. Faktor eksogen : a. Iklim, panas, dan kelembaban menyebabkan perspirasi meningkat b. Kebersihan kulit c. Kebiasaan berendam kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkan maserasi danmemudahkan masuknya jamur d. Kontak dengan penderita, misalnya pada thrush, balanopostitis. Faktor predisposisi berperan dalam meningkatkan pertumbuhan Candida albicans serta memudahkan invasi jamur ke dalam jaringan tubuh m a n u s i a k a r e n a a d a n y a perubahan dalam sistem pertahanan tubuh.2

2.5 Klasifikasi Berdasarkan tempat yang terkena,CONANT(1971) kandidiasis dibagi sebagai berikut: 1. Kandidosis selaput lendir : a.Kan di dosi s oral (t hru sh) b.Perlechec c.Vulvovaginitis d.Balanitis atau balanopostitise e.Kan di dosi s m ukokut an kroni k f.Kan di dosi s bronko pul m onar dan paru 2 . Kandidosis kutis a.Lokalisata : Daerah intertriginosa Daerah perianal

b.Generalisata c. Paronikia dan onikomikosis

d.Kandidosis kutis granulomatosa 3. Kandidosis sistemik : a.Endokarditis b.Meningitis c.Pielonefritis d.Septikemia 4. Reaksi id (kandidid) 2 A. Kandidiasis vulvovaginalis

Definisi Kandidiasis vulvovaginalis ayau kandidosis vulvovaginalis/kandida vulvovaginalis adalah infeksi vagina dan vulva oleh genus candida, dengan berbagai manifestasi klinisnya yang bisa berlangsung akut, kronik atau episodik. Kandidosis vulvovaginalis rekuren a dalah infeksi vagina dan atau vulva yangberulang, yang disebabkan oleh organisme yang sama minimal 4 atau lebih episode simtomatik dalam setahun.6 Patogenesis Manifestasi kandidiasis vagina merupakan hasil interaksi antara patogenitas kandida dengan mekanisme pertahanan tuan rumah, yang berkaitan dengan faktor predisposisi. Potogenesis penyakit dan bagimana mekanisme pertahanan tuan rumah terhadap kandida belum sepenuhnya dimengerti. Pada keadaan normal, jamur candida dapat ditemukan dalam

jumlah sedikit di vagina, mulur rahim dan saluran pencernaan. Jamur kandida disini hidup sebagai saprofit tanpa menimbulkan keluhan atau gejala (asimptomatis) jamur ini dapat tumbuh dengan variasi pH yang luas, tetapi pertumbuhannya akan lebih baik pada pH 4,5 6,5. Bersama dengan jamur kandida pada keadaan normal di vagina juga didapatkan basil Doderlein Lactobasilus (lactobasilus) yang hidup sebagai komensal. Keduanya mempunyai peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di dalam vagina. Doderlein berfungsi mengubah glikogen menjadi asam laktat yang berguna untuk mempertahankan pH vagina dalam suasana asam (pH 4 -5). Pada semua kelainan yang mengganggu flora normal vagina dapat menjadikan vagina sebagi tempat yang sesuai bagi kandida untuk berkembang biak. Masih belum dapat dipastikan apakah kandida menekan pertumbuhan basil doderlein atau pada keadaan basil Doderlein mengalami gangguan lalu diikuti dengan infeksi dari jamur candida. Kenyataannya pada keadaan infeksi ini dijumpai hanya sedikit koloni doderlein. Infeksi kandida dapat terjadi secara endogen maupun eksogen atau secara kontak langsung. Infeksi endogen lebih sering karena sebelumnya memang kandida sudah hidup sebagai saprofit pada tubuh manusia. Pada keadaaan tertentu dapat terjadi perubahan sifat jamur tersebut dari saprofit menjadi patogen sehingga oleh karena itu jamur kandida disebut sebagai jamur oportunistik. Jamur kandida bersifat dimorfik, sehingga jamur kandida pada tubuh manusia mungkin ditemukan dalam bentuk yang berbeda sesuai dengan phasenya. Bentuk blastopsora ( Blastoconida) merupakan bentuk yang berhubungan dengan kolonisasi yang asimptomatik. Pada koloni asimptomatik jumlah organisme hanya sedikit, dapat ditemukan bentuk blaspora atau budding tapi tidak ditemukan bentuk pseudohypa. Bentuk filamen kandida merupakan bentuk yang biasanya dapat dilihat pada penderita dengan gejalagejala simptomatik. Bentuk filamen kandida dapat menginvasi mukosa vagina dan berpenetrasi ke sel-sel epitel vagina. Germinasi kandida ini akan meningkatkan kolonisasi dan memudahkan invasi ke jaringan. Sobel dkk menunjukan secara invivo jamur kandida yang tidak mengalami germinasi atau membentuk tunas, tidak mampu menyebabkan kandidiasis vaginalis. Belum banyak diketahui bahwa enzim proteolitik, toksin dan enzim phospholipase dari jamur kandida dapat merusak protein bebas dan protein sel sehingga memudahkan invasi jamur ke jaringan. Jamur kandida dapat timbul didalam sel dan bentuk intraseluler ini sebagai pertahanan atau perlindungan terhadap pertahanan tubuh. Adanya faktor-faktor predisposisi menyebabkan pertumbuhan jamur kandida di vagina menjadi berlebihan sehingga terjadi

koloni simptomatik yang mengakibatkan timbulnya gejala gejala penyakit kandidiasis vagina. Sampai saat ini apakah perubahan koloni asimptomatik menjadi simptomatik disebabkan karena perubahan pada faktor tuan rumah atau yeastnya itu sendiri masih belum jelas. Gambaran klinis Keluhan yang paling sering adalah rasa gatal pada daerah vulva dan adanya duh tubuh. Sifat duh tubuh bervariasi dari cair seperti air sampai tebal dan homogen dan noda seperti keju. Kadang-kadang sekret tampak seperti susu yang disertai gumpalan-gumpalan putih sehingga tampak seperti susu basi/pecah dan tidak berbau. Akan tetapi lebih sering sekret hanya minimal saja. Keluhan klasik yang lainnya adalah rasa kering pada liang vagina, rasa terbakar pada vulva, dispareunia dan disuria. Jadi sebenarnya, tidak ada keluhan yang benar-benar spesifikuntuk KVV. Pada pemeriksaan fisik ditemukan eritema dan pembengkakan pada labia dan vulva, juga dapat ditemukan lesi papulopustular di sekitarnya. Servik tampak normalsedangkan mukosa vagina tampak kemerahan. Bila ditemukan keluhan dan tanda tanda vaginitis serta pH vagina <4,5 dapat diduga adanya infeksi candida, sedangkan bila pH vagina >5 kemungkinan adalah vaginitis karena bakterial vaginosis dan trikomonas vaginitis atau infeksi campuran.6 Diagnosa banding 1. Trichomoniasis vagina. 2. Vaginosis Bakterialis 3. Gonore 1. Trichomoniasis vagina Trichomoniasis merupakan penyakit infeksi protozoa yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, biasanya ditularkan melalui hubungan seksual dan sering menyerang traktus urogenitalis bagian bawah. Pada wanita sering tidak menunjukan keluhan, bila ada biasanya berupa duh tubuh vagina yang banyak, berwarna kehijauan dan berbusa yang patognomonis untuk penyakit ini. Pada pemeriksaan dengan kolposkopi tampak gambaran Strawber ry cervix yang dianggap khas untuk trichomoniasis. Diagnosis Trichomonoasis ditegakan bila ditemukan Trichomo nas vaginalis pada sediaan basah. Pada keadaan yang meragukan dapat dilakukan pemeriksaan dengan biakan duh tubuh vagina. 2. Vaginosis Bakterialis

Vaginosis Bakterialis merupakan sindrome klinik akibat pergantian Bacillus Duoderlin yang merupakan flora normal vagina dengan bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi seperti Bacteroides Spp, Mobiluncus Sp, Peptostreptococcus Sp dan Gardnerella vaginalis bakterialis dapat dijumpai duh tubuh vagina yang banyak, homogen dengan bau yang khas seperti bau ikan, terutama waktu berhubungan seksual. Bau tersebut disebabkan adanya amin yang menguap bila cairan vagina menjadi basa. Cairan seminal yang basa menimbulkan terlepasnya amin dari perlekatannya pada protein dan amin yang menguap menimbulkan bau yang khas. Amsel et al merekomendasikan diagnosa klinik vaginosis bakterialis berdasarkan pada adanya tiga dari empat tanda-tanda berikut : 1. cairan vagina homogen, putih atau keabu-abuan, melekat pada dinding vagina. 2. pH vagina lebih besar dari 4,5. 3. Sekret vagina berbau seperti bau ikan sebelum atau sesudah penambahan KOH 10% (whiff test) 4. Adanya clue cells pada pemeriksaan mikroskop sediaan basah. Clue cell merupakan sel epitel vagina yang ditutupi oleh berbagai bakteri vagina sehingga memberikan gambaran granular dengan batas sel yang kabur karena melekatnya bakteri batang atau kokus yang kecil. 3. Gonore Gonore adalah penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh negatif Gram diplokokus Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Daerah yang paling mudah terinfeksi adalah daerah dengan mukosa epitel kuboid atau lapisan gepeng yang belum berkembang yaitu pada vagin sebelum pubertas. Organ tubuh yang sering dikenai adalah mukosa membran uretra, endoserviks, rektum dan pharing. Penyakit gonore pada wanita, baik akut maupun kronik jarang ditemukan gejala subyektif dan hampir tidak pernah didapati kelainan objektif. Infeksi pada wanita, pada mulanya hanya mengenai serviks uteri. Dapat asimptomatik, kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri pada panggul bawah. Pada pemeriksaan serviks tampak merah dengan erosi dan sekret muko purulen. Bila terjadi servisitis akut atau disertai vaginitis oleh trikomonas vaginalis, candida albicans dan chlamydia trachomatis duh tubuh akan terlihat lebih banyak.6

B. Kandidiasis kutis Definisi Kandidosis kutis adalah suatu penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur dari genus Candida. Kandidosis terbagi menjadi 2 macam yakni kandidosis profunda dan kondidosis superfisial. Predileksi Candida albicans pada daerah lembab, misalnya pada daerah lipatankulit. Karena organisme ini menyukai daerah yang hangat dan lembab.7 Gejala klinis Manifestasi klinis yang muncul dapat berupa gatal yang mungkin sangat hebat.Terdapat lesi kulit yang kemerahan atau terjadi peradangan, semakin meluas, makula atau papul, mungkin terdapat lesi satelit (lesi yang lebih kecil yang kemudian menjadi lebih besar). Lesi terlokalisasi di daerah lipatan kulit, genital, bokong, di bawah payudara, ataudi daerah kulit yang lain.7 1.Kandidosis Kutis Lokalisata a.kandida intertriginosa Lesi yang terjadi pada daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha, intergluteal, lipat payudara, antara jari tangan atau kaki, glands penis, dan umbilikus. Berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah, dan eritematosa. Lesi tersebut dikelilingi olehs a t e l i t b e r u p a ve s i k e l - v e s i k e l d a n pu s t u l - pu s t ul k e c i l a t a u b u l a ya n g b i l a p e c a h p e c a h meninggalkan daerah yang erosif, dengan pinggir yang kasar dan berkembang seperti lesi primer. Pada orang yang banyak mencuci, jamur ini menyerang daerah interdigital t a n ga n m a u p u n k a k i . Di s i ni j uga t e r j a d i l e s i l e s i s a t e l i t di s e k e l i l i n gn ya . K o n d i s i i n i menimbulkan rasa tidak nyaman dan kadang bisa menimbulkan nyeri. Kandidosisintertriginosa yang terjadi pada sela jari tangan maupun kaki dapat diikuti dengan paronikia dan onikomikosis pada tangan atau kaki yang sama.7

Kandidiasis Intertriginosa

b.Kandidosis Perianal Kandidosis perianal adalah infeksi Candida pada kulit di sekitar anus yang banyak ditemukan pada bayi, sering disebut juga sebagai kandidosis popok atau diaper rash . Hal ini terjadi karena popok yang basah oleh air kencing tidak segeradiganti, sehingga menyebabkan iritasi kulit genital dan sekitar anus. Penyakit ini jugasering diderita oleh neonatus sebagai gejala sisa dermatitis oral dan perianal.

Popok yang basah akan tampak seperti area intertriginosa buatan, merupakantempat predisposisi untuk infeksi ragi. Lesi yang tampak berupa dasar merah dan pustule satelit. Kadang sering dijumpai pula gejala pruritus ani.

Dermatitis popok sering diobati dengan kombinasi steroid krim dan lotion yang mengandung antibiotic. Walaupun obat ini mungkin berisi klotrimazol yang merupakan obat anti jamur, mungkin konsentrasinya tidak cukup untuk

mengendalikan infeksi jamur yang terjadi. Komponen k o r t i s o n d a p a t m e n gu b a h ga m b a r a n k l i n i s d a n m e m p e r p a n j a n g p e n ya k i t .

B e n t u k n o d u l a r gr a n u l o m a t o s i s kandidospanjangis di daerah popok, muncul sebagai kusam, eritem, dan nodul dengan bentuk yang tidak teratur, kadang-kadang dasar yang eritem merupakan reaksi biasa untuk organisme Candida atau infeksi Candida yang disebabkan oleh steroid. Meskipuninfeksi d ermatofit jarang terjadi di daerah popok, tetapi kasus ini sering ditemukan. Setiap upaya harus dilakukan untuk mengidentifikasi organism dan mengobati infeksidengan tepat.7

Diaper Rash

2 . K a n d i d o si s K u t i s G e n e r a l i s a t a Lesi terdapat pada glabrous skin, biasanya juga di lipat payudara, intergluteal, dan umbilikus. Sering disertai glositis, stomatitis, dan paronikia. Lesi berupa ekzematoid,dengan vesikel-vesikel dan pustul-pustul. Penyakit ini sering terdapat pada bayi, mungkinkarena ibunya menderita kandidiasis vagina atau mungkin karena gangguan imunologik sehingga daya tahan tubuh bayi tersebut rendah. Pada bayi baru lahir yang menderita kandidosis kutis generali s a t a , d e n g a n vesikulopustul di atas eritem muncul pada saat bayi baru lahir atau beberapa jam setelah lahir. Lesi pertama kali muncul di muka, leher dan menyebar ke seluruh tubuh dalamwaktu 24 jam.7 3 . Pa r o n i k i a d an O n i k o m i k o s i s Paronikia dan onikomikosis adalah peradangan kuku dan bantalan kuku.

Paronikiad a p a t b e r s i f a t a k u t d a n k r o ni s . P a r o n i ki a a k u t di s eb a b k a n o l e h b a k t e r i , s e d a n gk a n paronikia kronis disebabkan oleh tunggal atau ditemukan bersama candida sebagai dengan patogen lain

ditemukan bersamaan

bakteri

seperti Proteus atau Pseudomonas sp. Ini merupakan proses peradangan kronis pada lipatan kuku proksimal dan matrikskuku. Hal ini terutama terjadi pada orangorang yang tangannya sering terendam dalam air seperti pada ibu rumah tangga, pegawai bar atau rumah makan, penggemar tanaman,dan pegawai ikan. Pemakaian alat pencuci piring mekanis yang semakin meluas mungkin berhubungan dengan penurunan insidensi kelainan ini. Gambaran klinis berupa eritema pada lipatan kuku proksimal ( boilstering ),p e m b e n g k a k a n t i d a k b e r n a n ah , k u k u m e n j a d i t e ba l , m e n ge r a s d a n b e r l e k u k - l e k u k ,k a d a n g - k a d a n g berwarna kecoklatan, tidak r a p u h,

t e t e p b e r k i l at , t i d ak t e r d a p a t s i s a j a ri n ga n d i b a w a h k u ku s e p e r t i t i n e a u n gu i u m dan hilangnya kutikula.

Hal inisering berhubungan dengan terjadinya distrofi kuku. Candida albicans mempunyai peran patogenik, tetapi bakteri mengkin juga ikut menyertainya.

T i d a k a d a n ya k u t i k u l a m e m u n gk i n k a n m a s u k n ya b a h a n - b a h a n i r i t a n s e p e r t i d e t e r ge n k e d a e r a h d i b a w a h p r o k s i m a l , d a n h a l i n i t u r u t m e n ye b a b k a n p r o s e s p e r a d a n ga n .

Kondisi ini cukup berbeda dengan paronikia bacterial akut, yang timbul cepat, rasasakit yang hebat, dan banyak nanah hijau. Penekanan pada lipatan kuku yang bengakak pada terjadi.7 paronikia kronis bias mengeluarkan butiran-butiran kecil

nanah yang berbentuk seperti krim susu dari bawah lipatan kuku, tetapi hanya itu saja yang

4 . K a n d i d o si s G r a n u l o ma t o s a K e l a i n a n i n i j a r a n g d i j u m p a i . H O U S ER d a n R O T H M A N m el a p o r k a n b a h w a penyakit ini sering menyerang anak-anak, lesi berupa papul kemerahan tertutup krusta t e b a l b e r w a r n a k u n i n g k e c o k l a t a n d a n m e l e k a t e r a t p ad a d a s a r n ya . K r u s t a i n i d a p a t menimbul seperti tanduk sepanjang 2 cm, lokalisasinya sering terdapat di muka, kepala,kuku, badan, tungkai, dan faring.7

Diagnosa banding Keterangan Definisi Tinea kruris Dermatitis Penyakit pada Peradangan kulit jaringan yang (epidermis dan mengandung zat dermis) sebagai tanduk pada lipatan respon terhadap paha, daerah pengaruh endogen perineum, dan sekitar dan atau eksogen, anus, yang bersifat menimbulkan akut atau menahun. kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. Tinea kruris biasanya Penyebab eksogen disebabkan oleh (bahan kimia, fisik, T.rubrum, mikroorganisme)dan T.mentagrophytes, penyebab endogen ( atau E.flocossum. atopik), sebagiannya tidak diketahui etiologinya yang pasti. Lesi berbatas tegas, Pada stadium akut peradangan pada tepi kelainan kulit berupa lebih nyata daripada eritema, edem, daerah tengahnya. vesikel atau bula, Efloresensi terdiri erosi dan eksudasi, atas macam-macam sehingga tampak bentuk yang primer basah (madidans). dan sekunder Stadium subakut, Eritrasma Penyakit bakteri kronik pada stratum korneum yang disebabkan corynebacterium minitussismum, ditandai dengan adanya lesi berupa eritema dan skuama halus terutama di daerah ketiak dan lipatan paha. Disebabkan oleh bakteri Corynebacterium minissusmum.

Etiologi

Lesi

Lesi kulit dapat berukuran sebesar miliar sampai plakat. Lesi eritroskuamosa, berskuama halus kadang-kadang dapat terlihat merah kecoklat-coklatan.

(polimorf).

eritema dan edema berkurang, eksudat mengering menjadi krusta. Pada stadium kronis lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi, papul dan likenifikasi, mungkin juga terdapat erosi atau eksoriasi karena garukan

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan KOH 10%, akan tampak elemen jamur. Kultur sediaan pada Sabouround Dextrose Agar (SDA) atau Dermatophyt Test Medium (DTM).

Dermatitis atopik Prick Test. Dermatitis kontak Patch Test. Dermatitis seboroik Pemeriksaan KOH 10 %, akan tampak spora atau blastokonidia tanpa hifa Pemeriksaan Wood Lamp , negatif (warna violet).

Variasi ini rupanya tergantung pada daerah area lesi dan warna kulit penderita Tempat predileksi di daerah ketiak dan lipat paha, kadang berlokasi di daerah intertriginosa lain terutama pada penderita gemuk. Perluasan lesi terlihat pada pinggir yang eritematosa dan serpiginosa. Lesi tidak menimbul dan tidak terlihat vesikulasi. Skuama kering yang halus menutupi lesi dan pada perabaan terasa lemak. Pemeriksaan Wood Lamp, tampak merah membara (coral red). Pemeriksaan pengecetan gram atau giemsa gram positif.

C . K a n d i d i a si s o r al D e f i n i si O r a l c a n d i d i a si s m e r u p a k a n s a l a h s a t u m a n i f e st a s i d a r i p e n ya k i t m u l u t b e r u p a i n f e k s i ya n g d i s e b a b ka n o l e h j a m u r c an d i d a a l bi c a n s . P e n ya k i t i n i s a n ga t s e r i n g d i t e m u k a n p a d a o r a n g ya n g m e m i l i ki i m u n i t a s ya n g r e n d a h s e p e r t i o r a n g ya n g t e r k e n a H IV . S e b e n a r n ya p e n ya k i t

i n i d a p a t d i c e ga h a p a b i l a k e s e h a t a n m u l u t k i t a d i j a ga d e n ga n b a i k d a n

m e n go n s u m s i m a k a n a n ya n g b a i k . S e l a i n i t u , a p a b i l a or a l c a n d i d i a s i s tidak cepat di l a k uk a n perawatan akan b e r b a h a ya dan m e n ye b a b k a n k e t i d a k n ya m a n a n p a d a m u l ut . 8 O r a l c a n d i d i a s i s m e r u p a k a n i n f e k s i r o n gg a m u l u t ya n g u m u m n ya t e r j a d i p a d a m a n u si a d a n m e m i l i k i ba n ya k m a n i f e s t a s i k l i n i s s e h i n gga p e n ya k i t i n i s e r i n g k a l i s u l i t di d i a gn o sa . P e n ye b a b n ya a d a l a h b a n ya k n ya f a k t o r k e m u n gk i n a n ya n g a d a t e r h a d a p m u n c u l n ya i n f e k s i i n i . 8 Patogenesis Terjadinya kandidiasis pada rongga mulut di awali dengan adanya kemampuan candida untuk melekat pada mukosa mulut. Hal ini yang menyebabkan awal terjadinya infeksi. Sel ragi atau jamur tidak melekat apabila mekanisme pembersihan oleh saliva, pengunyahan dan penghancuran oleh asam lambung berjalan normal. Perlekatan jamur pada mukosa mulut mengakibatkan proliferasi, kolonisasi tanpa atau dengan gejala infeksi. Bahan-bahan polimerik ekstra seluler ( mannoprotein ) yang menutupi permukaan candida albicana merupakan komponen penting untuk perlekatan pada mukosa mulut. Candida albicana menghasilkan proteinase yang dapat mengdegradasi protein saliva termasuk sekretori immunoglobulin A, laktoferin, musin dan keratin juga sitotoksis terhadap sel host. Batas-batas hidrolisis dapat terjadi pada pH 3,0/3,5-6,0. Dan mungkin melibatkan beberapa enzim lain seperti fosfolipase, akan di hasilkan pada pH 3,5-6,0. Enzim ini menghancurkan membrane sel selanjutnya akan terjadi invasi jamur tersebut pada jaringan host. Hyfa mampu tumbuh meluas pada permukaan sel host.9 Manifestasi klinis Infeksi candida albicans pada rongga mulut memperlihatkan empat bentuk yang pada masing-masing bentuk memiliki ciri atau gejala klinis yang berbeda. Keempat bentuk klinis dari oral candidiasis adalah acute pseudomembranous candidiasis, erythematous candidiasis, chronic hyperplastic cndidiasis dan chronic mucocutaneus candidiasis.8

1. Acute pseudnali dengan adanyaomembranous candidiasis (thrush) Pseudomembranous candidiasis atau biasa disebut thrust merupakan jenis oral candidiasis yang paling sering dijumpai. Jenis ini biasanya dijumpai pada bayi dan orang yang sangat lemah. Jenis ini dapat dikenal dengan adanya lesi berwarna putih menyerupai gumpalan keju atau susu pada mukosa bukal mulut. Lesi putih tersebut tersusun atas kumpulan hype kusut, ragi, sel-sel epitel, sel api, fibrin dan debris. Pada bayi lesi mulai terlihat pada hari ke 2-5 kehidupan, berwarna putih dan lembut serta lesi ini umumnya tidak nyeri dan dapat dilepas dengan mudah akan tetapi meninggalkan permukaan yang berdarah. Pada orang dewasa lebih sering terjadi inflamasi, eritema dan terkikisnya bagian mulut yang menimbulkan rasa menyakitkan. Gejala lain yang dialami pasien yang timbul akibat pseudomembranous candidiasis ini yaitu rasa makanan buruk dan terkadang tidak berasa serta sensasi terbakar pada mulut dan kerongkongan. Selain itu, lesi putih tersebut sering hilang secara spontan sebagai akibat dari meningkatnya kondisi si pasien.8

2. Erythematous Erythematous candidiasis terdiri atas 2 yaitu denture sore mouth/denture stomatitis dan angular cheilitis. denture sore mouth merupakan suatu peradangan difus dari daerah pendukung gigi tiruan rahang atas dengan atau tanpa disertai tanda pecah-pecah dan peradangan dari komisura mulut(angular cheilitis). Penyakit ini lebih sering mengenai wanita. Faktor yang menyebabkan trauma dan kegagalan melepas gigi tiruan, diabetes, anemia. Gejala timbul adalah munculnya lesi berupa bercak yang mengenai seluruh permukaan jaringan bawah gigi tiruan

atas, mukosa berwarna merah terang dan kenyal. Pada celah antar lesi terdapat cairan berwarna keputihan disertai bercak-bercak thrush. Infeksi ini akan berlanjut kedaerah intertrigenous pada komisura bibir menyebabkan angular cheilitis. Angular cheilitis disebut juga cheilocandidiasis. Penyakit ini disebabkan oleh gabungan candida dengan bakteri, kebiasaan menjilat bibir, usia lanjut, kekurangan nutrisi, dan penurunan dimensi vertikal bibir. Penyakit ini merupakn infeksi lanjutan dari denture sore mouth yaitu dengan karakteristik terdapat fisura(retakan merah) disudut-sudut bibir serta adanya burning sensation didalam mulut. Umumnya angular cheilitis berhubungan dengan infeksi candidiasis inraoral namun terkadang kulit perioral sekitar mulut juga terinfeksi yang sebagian besar dialami oleh anak-anak.8

3. Chronic hyperplastic candidiasis Chronic hiperplastic candidiasis disebut juga candidal leukoplakia memiliki karakteristik berikut, yaitu terdapat bercak putih sama seperti penderida pseudomembranous candidiasis, tetapi yang membedakan adalah plak atau bercak putih tersebut dapat diraba, melekat erat dan tidak dapat dikerok. Infeksi candidiasis jenis ini umumnya terjadi pada lidah,palatum atau mukosa bukal. Infeksi ini pula sering dialami oleh perokok.8

4. Chronic mucocutaneus candidiasis(CMC) CMC sering terjadi akibat dari kerusakan dalam imunitas selular atau struktur epidermis. Baik jenis pseudomembranous maupun jenis hyperplastic dari respon jaringan terhadap organisme inni akan dijumpaidalam pasien yang telah terinfeksi secara kronis. Terdapat 4 kategori CMC, yaitu : i. Familial CMC yaitu kelainan familial yang menyerang kedua jenis kelamin dengan kemungkinan diwariskan sebagai faktor resesif autosomal dan ditandaidengan kandidiasis mulut yang kronis serta infeksi hyperplastik dari lipatan kuku bayi ii. Diffuse CMC dengan penyebab utama kekurangan zat besi, ditandai dengan penyebaran luas kekulit dan timbulnya granuloma kandida iii. Endocrine candidiasis syndrom yaitu penyakit resesif autosomal, dimulai dari serangan CMC disusul dengan terjadinya hipoparatiroidism dan hipoadrenalism

iv.

CMC of late onset yaitu penyakit yang terjadi pada umur >35 tahun tanpa riwayat abnormalitas klinis yang berarti.

2.5 Pembantu diagnosis 1. Pemeriksaan langsung Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan gram, terlihat sel ragi, blastospora atau hifa semu. 2. Pemeriksaan biakan Bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dekstrosa glaukosa sabouraud, dapat pula agar ini dibubuhi antibiotik(kloramfenikol) untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37oc, koloni tumbuh setelah 24-48 jam, berupa yeast like colony. Identifikasi candida albicans dilakukan dengan membiakan tumbuhan tersebut pada com meal agar.2 2.6 pengobatan 1. menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi 2. topikal: Larutan ungu gentian -1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari Nistatin : berupa krim, salap, emulsi amfoterisinB grup azol, antara lain: mikonazol 2% berupa krim atau bedak klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan krim tiokonazol, bufonazol, isokonazol siklopiroksolamin 1% larutan, krim antibiotik yang lain yang berspektrum luas

3.Sistemik tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna, obat ini tidak diserap oleh usus amfoterisinB diberikan intravna untuk kandidosis sistemik untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan klotrimazol 500 mg pervaginam dosis tunggal, sistemik dapat diberikan ketokonazol 2x200 mg selama 5 hari atau dengan itrakonazol 2x200mg dosis tunggal atau dengan flukonazol 150 mg dosis tunggal. Itrakonazol: bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2x100mg sehari selama 3 hari.2

BAB III KESIMPULAN


Kandidiasis adalah suatu penyakit infeksi pada kulit dan mukosa yang disebabkan oleh jamur candida. Candida adalah suatu spesies yang paling umum ditemukan di rongga mulut dan merupakan flora normal. Spesies candida mencapai 40 60 % dari seluruh populasi mikroorganisme rongga mulut. Terdapat lima spesies candida, yaitu candida albicana, candida tropikalis, candida glabarata, candida krusel, dan candida parapsilosis. Dari kelima candida tersebut candida albicana merupakan spesies yang paling umum menyebabkan infeksi di rongga mulut. Struktur candida albicana terdiri dari dinding sel, sitoplasma nucleus, membrane golgi dan endoplasmic retikuler. Dinding sel terdiri dari beberapa lapis dan dibentuk oleh mannoprotein, gulkan, gulkan ohitin. Candida albicana dapat tumbuh pada media yang mengandung sumber karbon misalnya glukosa dan nitrogen biasanya digunakan ammonium atau nitrat, kadang-kadang memerlukan biotin. Pertumbuhan jamur ditandai dengan pertumbuhan ragi yang berbentuk oval atau sebagai elemen fillamen hyfa atau pseudohyfa ( sel ragi yang memanjang ) dan suatu masa filament hyfa disbeut mycelium. Spesies ini tumbuh pada temperature 20- 40 derajat celcius. Penggunaan protesa menyebabkan kurangnya pembersihan oleh saliva dan pengelupasan epitel, hal ini mengakibatkan perubahan pada mukosa. Pada penderita xerostomia, penderita yang diobati dengan radio aktif, dan yang menggunakan obat-obatan sitotoksis mempunyai mekanisme pembersih dan di hubungkan dengan pertahanan host menurun, hal ini mengakibatkan mukositits dan glositis. Penggunaan antibiotic dan kortikosteroid akan menghambat pertumbuhan bakteri komersial sehingga mengakibatkan pertumbuhan candida yang lebih banyak, dan menurunkan daya tahan tubuh, karena kortikosteroid mengakibatkan penekanan sel mediated immune. Pada penderita yang mengalami kelainan darah atau adanya pertumbuhan jaringan ( keganasan ), system fagositosisnya menurun, karena fungsi netrofil dan makrofag mengalami kerusakan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Setiadi. 2007. Anatomi & fisiologi Manusia.Yogyakarta:Graha Ilmu 2. Djuanda, adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 5.Jakarta : Balai Penerbit FKUI 3. http://id.scribd.com/doc/55977364/Bab-IICandidiasis?fb_action_ids=517517064968872&fb_action_types=og.likes&fb_source=timelin e_og&action_object_map=%7B%22517517064968872%22%3A10150769913281880%7D& action_type_map=%7B%22517517064968872%22%3A%22og.likes%22%7D&action_ref_m ap=%5B%5D 4. Siregar RS.1997.Atlas berwarna Saripati penyakit kulit.Jakarta:EGC 5. Price,sylvia.2005.patofisiologi konsep klinis proses-prose penyakit edisi6 volume2.Jakarta:ECG 6. http://id.scribd.com/doc/34699247/Kandidiasis-Vulvovagina-REFRATMEGA?fb_action_ids=518947491492496&fb_action_types=og.likes&fb_source=timeline_o g&action_object_map=%7B%22518947491492496%22%3A10150775149818570%7D&acti on_type_map=%7B%22518947491492496%22%3A%22og.likes%22%7D&action_ref_map= %5B%5D 7. http://id.scribd.com/doc/66258929/Kandidosis-Kutis 8. http://chakraproject.blogspot.com/2011/11/file-04-oral-candidiasis-diagnosis-dan.html 9. http://id. KANDIDIASIS ORAL - MAKALAH DAN REFERAT KEDOKTERAN.htm

You might also like