Professional Documents
Culture Documents
DI INDONESIA
Oleh:
NAJ I B
(Warga Binaan Angkatan Ashabul Kahfi)
Pembimbing:
1. Chandra Irawan
2. Anwarudin Bukhori
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji serta syukur marilah selalu kita panjatkan atas berkat nikmat dan karunia
yang selalu diberikan oleh Tuhan semesta alam, yaitu Allah SWT. Shalawat dan salam
atas Nabi Muhammad SAW sang revolusioner sejati, pembawa risalah yang
sempurna. Semoga kita tetap istiqomah menjadi pengikutnya,
Dalam proses penyusunan makalah ini banyak sekali pihak yang membantu
sehingga makalah ini dapat terealisasikan untuk itu pemakalah mengucapkan banyak
terima kasih, terutama kepada :
1. Allah swt (Hadza min fadhli rabbi)
2. Keluarga Pemakalan Tercinta yang selalu memberikan spirit
3. Bpk. Suhafid Musdin selaku Pembina AMI-SG
4. Kanda Anwarudin Bukhari sebagai Pembimbing I atas masukan-masukannya
yang konstruktif
5. Kanda Chandra Irawan sebagai Pembimbing II atas motivasi dan kritiknya
yang bermanfaat
6. Kanda-kanda senior dan Pengurus AMI-SG sebagai pembimbing sejati bagi
pemakalah
7. Rekan-rekan seperjuangan Warga Percobaan angkatan Fisabilillah, Ashabul
Kahfi, Arrijalul Khoir, Ulul Albab. Kitalah the real asset YAPI
8. Seluruh phak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh pemakalah
Semoga kita semua
Makalah ini sudah diupayakan proporsional dalam menilai dan objektif dalam
penyampaiannya, tetapi ada beberapa hal yang tak lepas dari subjektifitas pemakalah
sebagai bagian dari insan yang dhoif. Mengingat keterbatasan pengetahuan penulis
tentu kelemahan dan kekurangan mudah ditemukan oleh anda sekalian, untuk itu
saran dan kritik yang membangun sangat saya harapkan demi kemajuan di masa yang
akan datang.
Semoga kita semua selalu mendapat ridho Allah swt. Amiin
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
1
http://www.yusril.ihzamahendra.com, diakses pada 20 April 2009
Hadikusuma, tokoh muda Muhammadiyah yang dikukuhkan menjadi Ketua
Parmusi juga terganjal, sampai akhirnya dengan dukungan penguasa, partai itu
dikomandani oleh Jailani Naro yang tak begitu jelas akar keterlibatannya dalam
gerakan politik Islam di masa lalu.
Walaupun tokoh-tokoh Masyumi telah dibebaskan, tokoh inti Masyumi
secara perlahan mulai tersingkir dari panggung politik. M. Natsir lebih memilih
mendirikan Dewan Da’wah Islamiyah. Sehingga pada waktu itu M. Natsir
memusatkan perhatiannya ke bidang dakwah sambil tetap bersikap kritis terhadap
pemerintah orde baru. Dakwah Islam akan makin meluas dan tak terbendung,
justru ketika kiprah politik mereka menghadapi hambatan. Natsir dan kawan-
kawannya mulai menyadari bahwa mereka mulai tua. Mereka mulai berpikir untuk
membangun kesadaran keagamaan kepada masyarakat menuju masa depan.
Mereka perlu menyiapkan generasi penerus bangsa yang dilandasi semangat dan
komitmen Keislaman. Untuk itu dakwah dalam arti seluas-luasnya, terutama di
kampus-kampus, harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh2
Pada pemilu pertama orde baru, soeharto menyederhanakan sistem
kepartaian di Indonesia sehingga dilakukan penggabungan empat partai
keagamaan yaitu Partai Nahdatul Ulama, Partai Seikat Islam Indonesia (PSII),
Perti dan Permusi menjadi Partai Persatuan Pembangunan.
Pada tanggal 20 Oktober 1964 Soeharto mendirikan sekretariat bersama
golongan karya yang merupakan afiliasi 77 organisasi non partai. Pada masa itu
Golongan karya menjadi partai terbesar di Indonesia. Golkar pada masa orde baru
merupakan kekuatan politik pendukung utama Soeharto. Hampir di semua bidang
pemerintahan dikuasai oleh Golkar. Pejabat pemerintahan, Pegawai Negeri Sipil,
ABRI sehingga pada masa orde baru nuansa KKN sangat kental sekali.
Arah politik pada masa orde baru adalah sentralistik dan diktator, terjadi
pemaksaan ideologi partai dan ormas yang sering dikenal dengan asas tunggal.
Pegawai Negeri Sipil yang diwajibkan mendukung Golkar, Penculikan aktivis,
dsb. Kesemuanya itu juga berdampak pada partisipasi politik masyarakat yang
sangat rendah. Karena semua sendi kehidupan mendapat kontrol yang ketat dari
pemerintah pusat.
Setelah sekian lama mendapat kecaman dari masyarakat akhirnya pada
tanggal 20 Mei 1998 rezim Orde Baru tumbang ditangan mahasiswa yang
2
ibid
menduduki gedung DPR/MPR masa kehidupan politik Indonesia setelah itu
disebut dengan orde Reformasi.
Pada pemilu pertama orde Reformasi tahun 1999 kemudian muncul partai-
partia islam yang menggunakan nama masyumi, seperti Partai Masyumi Baru dan
Partai Politik Islam Indonesia Masyumi (PPII Masyumi) selain itu berdiri juga
Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan (PK) yang sebelumnya banyak
dikenal dengan jamaah atau kelompok Tarbiyah. PBB mendeklarasikan partainya
sebagai keluarga besar pendukung Masyumi3.
Partai Bulan Bintang (PBB) adalah salah satu partai pendukung Masyumi
yang diminati oleh masyarakat muslim pada Pemilu 1999, sehingga partai yang
berdiri pada tanggal 17 Juli 1998 ini mampu mendapatkan suara 2,046 juta dengan
perolehan kursi di DPR 13 kursi dan berhak membentuk Fraksi Partai Bulan
Bintan (F-PBB) 4 Angka ini sungguh signifikan untuk partai yang baru pertama
kali mengikuti pemilu. Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra adalah sang arsitek Partai
Bulan Bintang pada masa itu yang kemudian pada pemilu 2009 menjadi Ketua
Dewan Syuro PBB.
Pada pemilu itu pula muncul Partai Keadilan yang menurut Yusuf Qardhawi,
Partai Keadilan (kini berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS)
merupakan perpanjangan tangan dari gerakan Ikhwanul Muslimin Mesir yang
mewadahi komunitas terbaik kalangan muda intelektual yang sadar akan agama,
negeri, dunia, dan zamannya5. Namun tulisan ulama yang kini bermukim di Qatar
itu belum pernah mendapat konfirmasi dari para pengurus DPP PKS. Jika dilihat
dari Piagam Deklarasi PKS dan AD/ART PKS, PKS tidak pernah menyebutkan
hubungannya dengan Ikhwanul Muslimin 6.
Sampai pada pemilu 2009 pada hasil real count yang dilakukan oleh KPU,
partai Islam yang lolos parlementary trashold diantaranya. PKS, PAN, PKB, PPP,
sedangkan Partai Bulan Bintang dan partai islam lain yang tidak memenuhi 2,5
persen suara tidak dapat mengikuti pemilu berikutnya.
Ditengah terjangan partai Nasionalis tidak banyak partai islam yang tetap
bertahan, kecuali PKS partai Islam lain mengalami penurunan jumlah pemilih
dengan angka yang cukup signifikan. Partai Islam seperti Partai Amanat Nasioanal
3
http://www.pbb-online.org, diakses pada 20 Aril 2009
4
www.pemilu.antara.com diakses pada 21 Aril 2009
5
Qardhawi, DR. Yusuf (2001), Umat Islam Menyongsong Abad ke-21, Era Intermedia, Solo
6
www.pk-sejahtera.org , diakses pada 19 Aril 2009
yang dipimpin oleh Sutrisno Bahir memilih caleg artis untuk mencari banyak
dukungan dari masyarakat, PKB harus berkonsentrasi mengembalikan
kepercayaan kaum Nahdiyin-nya, PPP yang mengalami disorientasi mesin politik.
Tetapi Partai Keadilan Sejahtera malah mendap tempat di Masyarakat dengan
menempati urutan ke 4 setelah SBY dengan total suara 7,8 persen (KPU). Di
tengah krisis orientasi politik umat Islam bagaimana PKS mampu bersaing dengan
partai papan atas? Bagaimana pola pergerakan mesin politik PKS yang terkenal
solid? Lalu bagaimana dengan peran ikhwanul Muslimin di dalamnya? Bagaimana
peran Ikhwanul Muslimin dalam perpolitikan di Indonesia?
Disisi lain, PKS memiliki keterikatan degan organisasi Internasional yaitu
jamaah Ikhwanul Muslimin. Hal ini mengakibatkan PKS dikenal sebagai salah
satu partai pengusung ideologi politik trans-nasional yang sering bertentangan
dengan ideologi islam nasionalisme, lalu apakah perbedaan antara keduanya,
mengingat perbedaan antara keduanya ?
7
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Depdikbud, 1988)
8
Budiardjo, Miriam. Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991)
Menurut Thomas P. Jenkin dalam The Study of Political Theory9
dibedakan dua macam teori politik, sekalipun perbedaan antara keduanya tidak
mutlak
A. Teori-teori yang mempunyai dasar moril dan yang menentukan norma-
norma politik (norms for political behaviour). Karena adanya unsur
norma-norma dan nilai (value) maka teori-teori ini boleh dinamakan
valuational (Mengandung nilai). Teori-teori ini dapat dibagi lagi dalam
tiga golongan :
1. Filsafat Politik (Political Philosophy)
Filsafat politik mencari penjelasan berdasarkan rasio. Ia melihat jelas
adanya hubungan antara sifat dan hakikat dari alam semesta (unverse)
dengan sifat dan hakikat dari kehidupan politik di dunia ini. Misalnya
menurut filsuf Yunani Plato, keadilan merupakan hakikat dari alam
semesta dan sekaligus merupakan pedoman untuk mencapai
“kehidupan yang baik” yang dicita-citakan olehnya.
2. Teori Politik Sistematis (systematic political theory)
Teori-teori politik ini tidak memajukan suatu pandangan tersendiri
mengenai metafisika dan epistemologi, tetapi mendasarkan diri atas
pandangan-pandangan yang sudah lazim diterima pada masa lalu.
Misalnya, dalam abad ke-19 teori-teori politik banyak membahas
mengenai hak-hak individu yang diperjuangkan terhadap kekuasaan
negara dan mengenai sistem hukum dan sistem politik yang sesuai
dengan pandangan itu. Bahasan-bahasan ini didasarkan atas pandangan
yang sudah lazim pada masa itu mengenai adanya hukum alam, tetapi
tidak lagi mempersoalkan hukum alam itu sendiri.
3. Ideologi Politik (Political Ideology)
Ideologi politik adalah himpunan nilai-nilai ide, norma-norma,
kepercayaan, dan keyakinan, suatu “Weltanschauung”, yang dimiliki
seseorang atau sekelompok orang, atas dasar mana dia menentukan
sikapnya terhadap kejadian dan problema politik yang dihadapinya dan
menentukan tngkah laku politiknya
9
Thomas P. Jenkin, The Study of Poltical Theory (New York: Random ouse Inc., 1967)
Nilai-nilai dan ide-ide ini merupakan suatu sistem yang berpautan.
Dasar dari ideologi politik adalah keyakinan akan adanya suatu pola
tata tertib sosial politik yang ideal. Ideologi politik mencakup
pembahasan dan diagnose, serta saran-saran (prescription) mengenai
bagaimana mencapai tujuan ideal itu. Ideologi berbeda dengan filsafat
yang sifatnya merenung-renung yang mempunyai tujuan untuk
menggerakkan kegiatan dan aksi (action-oriented)
Adapaun beberapa definisi politik menurut para ahli sebagi berikut menurut
Prof. Miliam Budiardjo
• Calr J. Friedrich: Partai politik adalah “sekelompok manusia yang
teroganisasikan secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan
penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan
berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya
kemanfaatan yang bersifat idiil maupun materil” (A political party is a
group of human being, stably organized with of the objective of securing
or maintaining for its leaders the control of a goverment, with the further
objective of giving to members of the party, trhough such control ideal ang
material benefits and adantages)
• R.H. Soltau : “Partai Politik adalah sekelompok warga negara yang
sedikit banyak terorgansiasikan, yang bertindak sebagai satuan politik dan
dengan memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih, yang bertujuan
menguasai pemerintahan dan melaksanakan kebijakan umum mereka (A
group of citizens more or les organized, who act as a political unit and
who, by the use of their voting power, aim to control the goverment and
carry out their general politicies)
• Sigmund Neumann : “Partai Politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis
politik yang berusaha untuk menguasai pemerintahan serta merebt
dukungan rakyat atas dasar persaingan dengan suatu golongan atau
golongan-golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda” (A
political party is the articulate organization of society’s active political
agents, those who are concerned with the control f goverment power and
who compete for popular support with another group or groups holding
divergent views)
10
www.nu.or.id diakses pada 16 Mei 2009
11
www.lakpesdam.com diakses pada 16 Mei 2009
12
Sayyid Qutbh. Abdullah Azzam. Mengapa Aku Dihukum Mati. ( Jawa Tengah: Kafayeh, 2008)
• Politik Politik Islam Nasioanlis (Islam Kebangsaan)
Ideologi yang kedua adalah Nasionalisme dalam KBBI berarti ajaran
untuk mencintai bangsa dan negara sendiri atau politik untuk membela
pemerintahan sendiri, sedang menurut Aggun Gunawan seorang aktivis Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah Jogja menyebutkan bahwa ideologi ini secara
sederhana diartikan sebagai organisasi yang mengakui keutuhan NKRI, seperti
Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah.
Geakan-gerakan Menurut KH Hazim Muzadi diawali dari pandangan
bahwa Islam adalah sebuah jalan hidup, bukan sebuah ideologi politik dan
menurutnya substansialisasi agama lebih utama daripada harus memformalisasi
agama13. Sehingga menurutnya format NKRI sudah tepat
13
ibid
14
Umaruddin Masdar. Eman Hermawan. Ahmad Baso, Politik Walisongo dan Visi Kebangkitan Bangsa
(Jakarta : KLIK R, 2006)
BAB III
PEMBAHASAN
15
Mahmud, Ali Abdul Halim.Perangkat-perangkat Tarbiyah Ikhwanul Muslimin (Solo : Era
Intermedia, 2008)
Dalam kesempatan lain Hasan Al-Bana menyatakan : Ikhwan adalah
dakwh salafiyah (dakwah salafi), thariwah shunniyah (Penganut Ahlu sunan
wal jama’ah), hakikat sufiyah (mereka adalah kaum sufi yang wara’), jama’ah
riyadhiyah (sekaligus klub olahraga yang tekun penuh perhatian menjaga
kebugaran fisik), syirwah iqtishadiyah (perserikatan yang mengelola bisnis
secara profesional), dan hai’ah ilmiyah tsaqafiyah (gerakan yang sangat
memperhatikan ilmu pengetahuan dan penambahan wawasan)
Ikhwanul muslimin memulai kegiatannya pada bulan Dzulhijjah 1346
H/1928 M di Kota Islamiyah lalu pindah ke Kairo pada tahun 1350 H/1932 M.
Setelah itu tersebarlah ia ke berbagai penjuru Mesir, lalu ke begeri-negeri
Arab, kemudian ke negeri-negeri Islam pada umumnya, dan bahkan akhirnya
menyentuh seluruh penjuru bumi.
Pada tanggal 8 Desember 1948 pemerintah Mesir yang dipimpin
Muhammad Fahmii Naqrasyi mengeluarkan keputusan membekukan
Ikhwanul Muslimin. Tidak lama setelah pembekuan itu Muhammad Naqrasyi
diculik. Gencarnya pemberitaan media massa pada saat itu membuat orang
curiga pada gerakan Ikhwanul Muslimin.
Pada tanggal 12 Februari 1949 secara misterius Hasan al-Bana
tebunuh. Namun satu tahun kemudian pemerintah Mesir di bawah Perdana
Menteri Mustafa an-Nuhas Pasha Parlemen menganggap bahwa pembekuan
Ikhwanul Muslimin tidak sah dan inkonstitusional. Kemudian pada tahun
1952, Mesir di bawah pimpinan Muhammad Najib bekerjasama dengan
Ikhwanul Muslimin dalam rencana menggulingkan kerajaan monarki Raja
Faruq pada revolusi Juli. Tapi dikarenakan tujuan revolusi adalah membentuk
Republik Mesir yang dikuasai oleh militer sehingga Ikhwanul Muslimin
menolaknya. Sehingga pada saat itu Jamal Abdul Nasir menganggap ikhwanul
muslimin menolak mandat revolusi. Sejak itu pula ikhwanul muslimin
bermusuhan kembali dengan pemerintah
Pada saat ini Ikhwanul Muslimin dipimpin oleh Umar Tilmisani yang
memilih jalan moderat dengan tidak bermusuhan dengan pemerintah. Rezim
Husni Mubarok juga menekan Ikhwanul Muslimin, sehingga pada saat ini
Ikhwanul Muslimin menjadi partai oposisi di pemerintahan Mesir
3.1.2 Karakteristik dakwah Ikhwanul Muslimin
Dakwah Islamiyah menurut Hasan al-Banna memiliki ciri-ciri khusus,
berbeda dengan dakwah-dakwah lain, yang dapat diringkas sebagai berikut :
1. Rabbaniyah (Berketuhanan) dalam sumbernya, yaitu Wahyu Allah
2. Wasathiyah (Moderat) sebagai (sifat) pilihan Allah untuk dakwah
3. Ijabiyah (Positif) pandangannya terhadap alam, manusia dan kehidupan
4. Waqi’iyah (Realistis) ketika berinteraksi dengan individu dan masyarakat
5. Akhlaqiyyah (Moralitas) dalam sarana dan tujuannya
6. Syumuliyah (Universal ) dalam manhajnya
7. ‘Alamiyah (Mendunia) dalam dakwahnya
8. Syuuriyah (Bermusyawarah) dalam pemutusan hukumnya
9. Jihadiyah (Jihad) terhadap orang yang menghalangi jalan dakwah dan
penyebarannya
10. Salafiyah dalam pemikiran, konsep dan akidahnya
18
Rafik, Ishack. Catatan Hitam Lima Presiden Indonesia : Sebuah Investigasi 1997-2007, mafia
ekonomi dan Jalan Baru Membangun Indonesia (Jakarta : Ufuk Publishing House, 2008)
Falsafah Dasar Perjuangan PKS, Jalan keadilan menuju kesejahteraan sebagai
berikut
Keadilan meurut mereka adalah kenyataan kehendak ilahi, akal budi, dan
usaha manusia yang melekat baik dalam struktur fisik dan psikis manusia yang
harus dibuktikan. Keadilan itu dalam setiap aspek kehidupan akan memiliki
arti sebagai berikut
• Teologi : Tauhid sebagai landasan tata kehidupan
• Individu : Membebaskan diri dari sikap mendzolimi
• Keluarga : Lingkungan keluarga yang egaliter yang menjadi basis
internalisasi dan ideologisasi nilai-nilai
• Sosial : Hak-hak sosial masyarakat terdistribusi secara proporsional
hingga terbangun kesederajatan sosial dan kehidupan yang
tenteram dan dinamis menuju terbentuknya masyarakat
madani
• Ekonomi : Ekonomi egaliter sebagai cermin sistem ekonomi yang
berkeadilan
• Hukum : Tegaknya persamaan hak di hadapan hukum bagi setiap
orang
dengan prosedur dan mekanisme yudisial yang berkeadilan
• Kebudayaan : Pluralitas kebudayaan sebagai entitas yang berinteraksi
secara
harmonis menuju kemajuan peradaban
• Pendidikan : Pendidikan integratif untuk membangun manusia yang
mampu merealisasikan “amanah” penciptaannya menuju
kehidupan yang sejahtera dan kemajuan bangsa
• Iptek : Pemanfaatan dab pengendalian ilmu pengetahuan dan
teknologi secara etis sebagai modal dasar pembangunan
peradaban untuk kesejahteraan manusia dan kemandirian
bangsa
• Gender: Relasi gender yang proporsional yang saling melengkapi dalam
rangka merealisasi “amanah” penciptaan manusia
Semua keadilan di atas haru menjadi Budaya/Culture yang diartikan sebagai
sistem nilai masyarakat yang terintegrasi dalam prilaku individu dalam prilaku
individu dan kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama. Jika sudah
menjadi budaya maka akan melihrkan kesejahteraan yang diartikan
terpenuhinya kebutuhan warga secara seimbang berdasarkan pemeliharaan
lingkungan hidup dan pewarisan nilai luhur. Tercaoainya kemajuan bangsa
yang tidak hanya diukur dengan investasi fisik dan ekonomi, melainkan juga
investasi sosial berupa kreativitas, intelektualitas, dan spiritualitas warga
21
ibid
22
ibid
3.4 Bukti Pengaruh Ikhwanul Muslimin dalam Konsep Politik Partai Keadilan
Sejahtera
Dalam AD/ART secara Struktural PKS tidak menyebutkan kedekatannya
dengan gerakan Ikhwanul Muslimin, tetapi ada beberapa hal yang menunjukkan
bahwa Ikhwanul Muslimin berpengaruh dalam Konsep Pemerintahan Partai Keadilan
Sejahtera, seperti Ikhwanul Muslimin dengan HAMAS memiliki kesamaan pemikiran
menjadikan HAMAS bagian dari gerakan PKS23. Adapun bukti kedekatan al-Ikhwan
dengan PKS antara lain :
23
Ahmad Izzudin, HAMAS : Intifadlah yang Tertindas (Jakarta: Gema Insan Press, 1993)
BAB IV
PENUTUP
2.5 Kesimpulan
Negara Indonesia pada sejarahnya tidak pernah menemukan ideologi yang
sempurna, baik dalam bidang politik, ekonomi, budaya dan sebagainya. Sejak Pemilu
pertama kali usahan untuk meformilkan Syariat sudah dilakukan oleh Masyumi agar
Indonesia memilih untuk berideologi Islam, tetapi karena fleksibilitas umat Islam
mengakibatkan usaha itu dibatalkan
Sejak keruntuhan Masyumi, partai Islam yang mendominasi adalah golongan
nasionalisme, seperti NU dan Muhammadiyah sehingga format NKRI dianggap sudah
sesuai dengan karakter bangsa yang plural. Sehingga hal di atas terjadi yaitu tidak
jelasnya ideologi yang dianut. Baru pada masa orde baru Soeharto menjadikan
ideologi Pancasila sebagai ideologi tunggal. Tetapi format ideologi Pancasila seniri
belum dapat diimplementasikan pada semua sektor, dalam hal ekonomi contonya, kita
lebih cocok dikatakan sebagai penganut kapitalisme.
Kemunculan ideologi trans-nasional di Indonesia merupakan manget baru
pada arah kebijakan dan strategi politik partai politik, terutama PKS yang berafiliasi
dengan Ikhwanul Muslimin dan Hizbuttahrir Indonesia yang berafiliasi dengan
Hizbuttahrir. Kedua gerakan ini bertujuan mensyariatkan hukum-hukum negara, dan
membuat persatuan seluruh dunia dalam satu format keislaman.
Partai Keadilan Sejahtera ditengah keringnya ideologi partai-partai di
Indoensia yang pragmatis, terutama partai Islam, PKS telah memberikan corak yang
khas. Mesin partai yang bergerak dengan semangat jihad merupakan agen-agen partai
yang solid dan militan, dalam Platform pembangunan PKS, mereka mampu
memformulasikan antara keanekaragaman Indonesia dengan konsep permanen dan
fleksibilitas Islam, walau belum diimplementasikan secara menyeluruh.
Ikhwanul muslimin, sebagai organisasi Internasional senantiasa menjadi
panutan bagi PKS, dalam beberapa konsep kebijakan dan pemikiran mereka memiliki
kesamaan, bahkan buku Hasan al-Banna dan para aktivis al-Ikhwan menjadi sumber
rujukan PKS dalam menentukan plaftorm pembangunannya
Ikhwanul Muslimin dan PKS berpendapat bahwa memformilkan syariah
merupakan sebuah jawaban dari keterpurukan bangsa, sistem ada belum mampu
membawa keadilan dan kesejahteraan karena berlandaskan kepentingan dan
kekuasaan bukan berlandaskan agama.
Menformalkan syariat Islam di Indonesia bukan tanpa tantangan, apalagi
menjadikan Islam sebagai hukum di Dunia, tetapi dengan spirit itu PKS mampu
bertahan sampai saat ini, karena bisa jadi disitulah letak keberhasilan PKS dalam
pemilu 2009, sedangkan partai-partai lain mengalami kekeringan ideologi dan spirit.
2.6 Saran
Penulis dalam kesempatan kali ini memiliki saran berkaitan dengan tema yang
diangkat
Menyikapi masalah benturan ideologi nasionalisme dan trans-Nasional
janganlah menjadi perpecahan umat Islam, karena masalah ini akan menjadi kemelut
yang akan menghancurkan nilai-nilai Islam. Hendaknya kita semua memiliki sikap
kedewasaan dalam berpolitik dengan memeberikan kesempatan kepada partai dengan
ideologi apapun yang tidak dilarang oleh negara untuk berpartisipasi aktif
membangun Indonesia dan dunia
Sebagai umat Islam, meliah Islam terintegrasi dengan sempurna bukan hanya
dalam menjalankan ritual individu, tetapi dalam bingkai yang lebih besar adalah cita-
cita bersama. Tetapi langkah itu harus mengedepankan cara-cara yang baik dan bijak,
karena dalam merubah tatatan sosial yang dibutuhkan adalah tranfusi amal dan akhlaq
bukan sistem dan aturan.
Partai Keadilan Sejahtera sebagai bagian dari bangsa Indonesia harus terus
mengedepakan rakyat Indonesia dalam perjuangannya, tidak menganggap bahwa
politik dan kekuasaan adalah tujuan, tetapi hal tersebut merupakan alat untuk
mencapai tujuan. Sehingga tidak terjebak dalam pragmatisme yang sempit dan
merugikan. Dan PKS hendaknya mampu menjadi contoh dalam hal melaksanakan
politik bersih yan gmampu diimplementasikannya. Sehingga
Dalam tubuh demokrasi yang sekarang kita gunakan tentu banyak kekurangan,
ini juga membutuhkan partisipasi kita dalam melaksanakan politik yang bersih, karena
demokrasi juga dapat digunakan sebagai ukuran sejauh mana Islam menjadi rahmatan
lil’alamin guna memecahkan masalah bangsa Indonseia. Setelah masalah bangsa ini
mampu dipecahkan dengan baik, kemudian kita akan lebih mudah berbicara tentang
pemecahan masalah dunia.
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.org
www.yusril.ihzamahendra.com
www.pks-anz.org
www.google.com
www.al-Ikhwan.net
www.nu.or.id
www.lakpesdam.com
www.pbb-online.org
www.pemilu.antara.com
www.pk-sejahtera.org
www.kammi.or.id
BIODATA PENULIS
Najib sejak kecil sampai sekarang gemar sekali bersosialisasi, sehingga kegiatan
ekstrakurikuler selalu menjadi incarannya. Sejak SD ia sudah menjadi ketua Pramuka,
SMP menjadi ketua Paskibra dan Pramuka, Kemudia SMA mengikuti kegiatan
Jurnalis, Rohis, Paduan Suara, PMR, kemudia Ketua OSIS. Dan saat ini sebagai
Wakil Ketua Keluarga Alumni MAN 1 Bekasi, Sekjen HMI FMIPA UNJ, dan
Pengurus BEMJ Fisika.
Memang tidak banyak yang mampu digambarkan darinya, tidak ada prestasi yang
sangat luar biasa, tidak juga penting bagi sebagian orang. Tetapi semangatnya untuk
selalu merenggut khazanah ilmu sedalam-dalamnya akan terus mengantarkannya
mengelilingi dunia ini sampai akhir hayatnya. Dalam kehidupannya ia cenderung
memikirkan segala sesuatu yang bertentangan dengan apa yang disampaikan oleh
lawan bicaranya karena menurutnya mempertanyakan merupakan awal menemukan
kebenaran.
Pria yang bercita-cita ingin menjadi presiden ini sangat senang dengan internet, bukan
hanya sebagai media informasi. Tetapi internet menurutnya merupakan alternatif
dakwah baru di era modernisasi.