You are on page 1of 10

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia dewasa ini sudah mulai berkembang tingkat peridustrianya.

Alat perindustrian yang biasanya dilakukan secara manual , sudah mulai ditinggalkan dengan beralih ke teknik yang lebih cepat dan efisien. Akan tetapi, disamping cepat dan efisien, masih ada efek pengikut lainnya yang tidak bisa diabaikan begitu saja, seperti misalnya peluang kecelakan kerja yang meningkat dan juga penyakit yang bisa ditimbulkan baik pada pekerja maupun lingkungan sekitarnya. Pesatnya perkembangan industri beserta produknya memiliki dampak positif terhadap kehidupan manusia berupa makin luasnya lapangan kerja, kemudahan dalam komunikasi dan transportasi dan akhirnya juga berdampak pada peningkatan sosial ekonomi masyarakat.Disisi lain dampak negatif yang terjadi adalah timbulnya penyakit akibat pajanan bahan-bahan selama proses industri atau dari hasil produksi itu sendiri. Timbulnya penyakit akibat kerja telah mendapat perhatian dari pemerintah

Indonesia,berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 1993 telah ditetapkan 31 macam penyakit yang timbul karena kerja.Berbagai macam penyakit yang timbul akibat kerja, organ paru dan saluran nafas merupakan organ dan sistem tubuh yang paling banyak terkena oleh pajanan bahan-bahan yang berbahaya di tempat kerja. Penyakit paru akibat kerja merupakan penyakit atau kelainan paru yang terjadi akibat terhirupnya partikel, kabut, uap atau gas yang berbahaya saat seseorang sedang bekerja. Tempat tertimbunnya bahan-bahan tersebut pada saluran pernafasan atau paru dan jenis penyakit paru yang terjadi tergantung pada ukuran dan jenis yang terhirup. Beberapa jenis partikel yang di antaranya bisa menyebabkan penyakit paru yaitu partikel organik dan anorganik. Selain itu gas dan bahan aerosol lain seperti gas dari hidrokarbon, bahan kimiawi insektisida, serta gas dari pabrik plastik dan hasil pembakaran plastik. Jenis partikel organik dihasilkan oleh industri tekstil dimulai dari proses awal sampai penenunan. Masa waktu untuk timbulnya penyakit ini cukup lama,waktu yang terpendek adalah 5 tahun. Partikel anorganik yang jika terhirup dalam jumlah banyak dapat pula

menimbulkan gangguan paru, hal ini banyak terjadi pada pekerja di pabrik semen, asbes, keramik dan tambang 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah : Apa pengertian APD(Alat Pelindung Diri)? Apa Sajakah Jenis APD? Apa Jenis Penyakit yang di timbulkan akibat kerja? 1.3 Tujuan Penulisan Untuk memperdalam pemahaman pentingnya APD dalam melakukan pekerjaan di bidang industry. Untuk mengetahui Jenis-jenis APD. Untuk mengetahui Jenis-jenis penyakit yang ditimbulkan akibat kerja.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) Alat pelindung diri adalah peralatan yang ahrus disediakan oleh instansi, pengusaha untuk setiap pekerjanya (karyawan). Alat pelindung diri merupakan peralatan keselamatan yang harus digunakan oleh tenaga kerja apabila berada dalam lingkungan kerja yang berbahaya. (Cahyono,2004) Tujuan dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) adalah untuk melindungi tenaga kerja dan resiko cedera dengan menciptakan penghalang dari bahaya ditempat kerja, alat pelindung diri (APD), tidak untuk menukar Good Engineering atau administrasi atau praktek kerja yang baik berdasarkan biosafety information / safety manuals / oasis home. Alat Pelindung Diri (APD) dapat menyebabkan rasa ketidaknyamanan membatasi gerakan presepsi sensoris pemakaiannya. Oleh karena itu pengendalian pada lingkungan kerja yang berbahaya harus selalu diusahakan untuk menanggulangi bahaya-bahaya dilingkungan kerja. Untuk itu pengendalian secara teknik teknologi pada sumber bahaya itu sendiri dinilai paling efektif. Misalnya pemasangan Car Muff pada sumber kebisingan atau Local xhauter pada sumber debu, pagar pengaman pada mesin-mesin yang berputar dan lainnya. Namun mengingat berbagai berbagai keterbatasan sehingga tidak dapat diketahui sejauh mana pengendalian tersebut dapat dicapai. Karena hal tersebut diatas maka penggunaan / pemakaian alat pelindung diri (APD) menjadi pilihan terakhir. (Siswanto, 1983).

2.2 JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG DIRI

a. Alat perlindungan kepala Berdasarkan fungsinya ada 3 bagian yaitu: Topi pengamana (safety helmet), untuk melindungi kepala dari benturan atau pukulan benda-benda. Topi / tudung untuk melindungi kepala dari api, uap-uap korosif, debu, kondisi iklim yang buruk. Tutup kepala, untuk menjaga kebersihan kepala dan rambut atau mencegah lilitan rambut dari mesin.
3

Alat perlindungan kepala dapat dilengkapi dengan alat pelindungan diri yang lain, yaitu : Kacamata / goggles Penutup muka Penutup telinga Respirator / dan lain-lain

b. Alat pelindung telinga ada dua jenis : Sumbat telinga ( ear plug ) Sumbat telinga yang baik adalah menahan frekuensi tertentu saja, sedangkan frekuensi untuk bicara biasanya tak terganggu. Kemampuan attenuasi (daya lindung) : 25-30 DB. Sumbat telinga yang terbuat dari kapas mempunyai daya attenuasi paling kecilantara 2-12 DB. Tutup telinga ( ear muff ) Jenisnya sangat beragam. Tutup telinga mempunyai daya lindung (attenuasi) bersikaran antara 25-30 DB. Untuk keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga dengan sumbat telinga dengan sumbat telinga, sehingga dapat mempunyai daya lindung ( attenuasi ) yang lebih besar.

c. Alat pelindung muka dan mata ( face Shield)

Perlindungan muka dan mata merupakan persyaratan mutlakyang harus dikenakkan pemakaian saat bekerja di laboratorium terutama saat bekerja dengan bahan kimia untuk melindungi mata dan wajah dari tumpahan bahan kimia, uap kimia dan radiasi. Secara umum pelindungan mata dan wajah terdiri atas kaca mata pelindung, goggle, pelindung wajah dan pelindung mata khusus yaitu goggle yang menyatu dengan masker khusus untuk melindungi matah dan wajah dari radiasi dan bahaya mata laser. Secera umum fungsi alat pelindungan muka dan mata ( face shield ) yaitu melindungi muka dan mata dari : Lemparan benda-benda kecil Lemparan benda-benda panas Pengaruh cahaya Pengaruh radiasi tertentu Perlindungan mata dan muka Ada pun syarat-syarat alat pelindung muka dan mata a. Tahan terhadap api b. Tahan terhadap lemparan benda-benda c. Syarat optis tertentu d. Alat pelindung mata terhadap radiasi

d. Alat Pelindung Pernapasan Kontaminasai bahan kimia yang paling sering kedalam tubuh manusia lewat pernafasan seperti partikel udara, debu, uap dan gas yang dapat membahayakan pernafasan. Ada 3 jenis alat perlindungan pernapasan a. Respirator yang sifatnya memurnikan udara Respirator yang mengadung bahan kimia Respirator dengan filter mekanik Respirator yang mempunyai filter mekanik dan bahan kimia b. Respirator yang di hubungkan dengan supply udara bersih c. Respirator dengan supply oksigen

e. Pakain kerja Baju yang dikenakka selama bekerja di laboratoium atau yang disebut jas laboratorium pada umumnya terbuat dari kain katun dan bahan sintetik. Selain jas laboratorium, perlindungan bahan lainnya dapat berupa apron yang berfungsi untuk melindungi diri dari cairan korosif dan irirtan dan jumpsuits yang direkomendasikan
6

untuk keadaaan berisiko tinggi seperti penanganan bahan karsinogenik dalam jumlah banyak. Bahan perlindungan badan harus dapat melindungi pekerja laboratorium dari percikan bahan kimia, panas ,uap, lembab dan radiasi. Pakaian kerja khusus untuk perkerjaan denagn sumber-sumber bahay tertentu seperti : Tahan terhadap radiasi panas Pakaian kerja untuk radiasi panas, harus dilapisi bahan yang bias merefleksikan panas, biasanya aluminium dan berlkilau. Bahan-bahan pakaian lain yang bersifat isolasi terhadap panas adalah : wool, katu, asbes ( tahan sampai 500 derajat celcius ), keca tahan sampai 450 derjat celcius, Terhadap radiasi mengion. Tahan terhadap cairan dan bahan-bahan kimia Biasanya terbuat dari bahan pelastik atau karet.

f. Sarung tangan Fungsi melindingi tangan dan jari-jari api, panas, dingin, radiasi elktromagnetik dan radiasi mengion, listrik, bahan kimia, benturan dan pukulan, luka, lecet dan infeksi. Bahan pelindung tangan yang dipilih harus sesuai dengan bahan kimia yang ditangani karena sifat sarung tangan yang mudah rusak. Bahan-Bahan yang di guanakan dapat berupa : Asbes, Katun, wool, untuk panas dan api Kulit untuk panas, listrik, luka, lecet Karet Clam atau Sintetik, untuk kelebaban air, bahan kimia, dan lain-lain
7

Poli viniyl chloride ( PVC ), untuk zat kimia, asam kuat, oksidator dan lain-lain

g. Tali / Sabuk Pengaman Ada 3 jenis yang berbeda : 1). Jaring Angkat Digunakan pada pekerjaaan dalam wadah sempit yang terbuka seperti sumur. Pada saat kerja dilaksanakan tali harus kuat di ikatkan setiap saat denagn pengalaman. Jaringan angkat terdiri dari sabuk yang melingkari pinggang dan badan dibungkus oleh jaring. 2). Sabuk Penunjang Digunakan pada pekerjaan diatas tiang kayu dan kemudian di kombinasikan dengan penggunaan tiang penyangga. Sabuk penunjang terdiri dari sabuk untuk pinggang dengan penunjang belakang dan dua alat untuk pengikat tali. 3). Sabuk Pengikat Digunakan dalam kaitannya dengan kerja di tempat dimana ada resiko jatuh seperti Konstruksi perancah, didalam tambang dan di penggalian batu. Ada 2 macam yaitu : Sabuk pengikat dengantali penahan yang terbukti dari serat sintetis yang berentang jika dibentangkan. Sabuk ikat pengamanan, sabuk ini di rancang untuk mencegah pemakaiannya jatuh atau mengikat dia dalam keadaan mau jatuh. h. Pelindung Kaki Fungsinya untuk melindungi kaki dari tertima benda-benda berat, terbakar karena logam cair, bahan kimia Korosif, dermatitis karena bahan-bahan kimia, kemungkinan tersandung atau tergelincir.

Adapun syarat-syarat dari Alat Pelindung Diri ( APD ) Enak dipakai Tidak mengganggu kerja Memberikan perlindungan yang efektif sesuai dengan jenis bahaya di tempat

2.3 PENYAKIT AKIBAT KERJA Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Beberapa kemungkinan penyakit yang dapat terjadi dapat digolongkan menjadi 5 golongan yaitu : a. Fisik : Kerusakan indera pendengaran, angioneorosis, heat rash,panas, radang dingin,kejang-kejang, gangguan penglihatan,kanker. b. Kimia c. Biologis : pneumoconiosis, keracunan akibat zat kimia tersebut : antraksis, kulit

d. Fisiologis : luka, Flaktur/trauma e. Psikologis : Stress

BAB III PENUTUP

A .Kesimpulan 1. Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh pegawai,karyawan ,Enginering,administratif atau siapapun yang memiliki resiko kecelakaan atauapun bahaya dalam bekerja.Oleh karena itu APD harus benar-benar di pelajari dan di pahami baik dalam penggunaannya ataupun pemeliharaannya agar APD bias berfungsi dengan baik. 2. Berikut pembahasan mengenai Alat Pelindung diri : Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi resiko akibat kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri. Alat Perlindungan Diri dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat. Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat pekerjaan. Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan ketentuan. B.Saran Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri. Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar

10

You might also like