You are on page 1of 17

PASAL 7.

PEKERJAAN MEKANIKAL

7.1. Pekerjaan Instalasi Sistem Plumbing


7.1.1.Penjelasan Umum
a. Pemborong harus melaksanakan semua pekerjaan yang tertera dalam
gambar-gambar yang berupa jaringan dalam dan luar bangunan,
pengadaan/ pemasangan fiktures masing-masing sistem sebagaimana
jenis pekerjaan tersebut pada RKS ini, dan segala sesuatu yang
diperlukan sehingga seluruh system dapat berfungsi dengan sempurna.
b. Bila dalam uraian berikut tidak secara lengkap menguraikan persyaratan-
persaratan atas pekerjaan-pekerjaan seperti tersebut pada butir-butir
berikut, maka persyaratan teknisnya dianggap telah diuraikan pada
pasal-pasal sebelumnya.
c. Pelaksanaan pekerjaan mekanikal yang dilaksanakan adalah pekerjaan
instalasi system plumbing dan sanitair.

7.1.2.Persyaratan Teknis Umum


a. Yang dimaksud dengan pekerjaan instalasi sistem plumbing adalah
pekerjaan instalasi air bersih, air kotor ( padat maupun cair ) dan air
bekas.
b. Semua pekerjaan instalasi plumbing dan sanitary tersebut harus
dilaksanakan sesuai dengan uraian teknisnya dan memenuhi semua
persyaratan yang telah ditentukan oleh instansi yang berwenang, dalam
hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum setempat
c. Pemasangan instalasi plumbing harus sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan dan semua peraturan yang berlaku di Indonesia.
d. Kontraktor harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada,
agar dapat mengetahui hal yang akan mengganggu / mempengaruhi
pekerjaan lainnya, dan apabila timbul persoalan pemborong wajib
mengajukan saran penyelesaiannya paling lambat 1 minggu sebelum
bagian pekerjaan ini diselesaikan.
e. Persyaratan teknis dan gambar-gambar yang menyertainya dimaksudkan
untuk menjelaskan dan menegaskan tentang segala pekerjaan, bahan-
bahan, peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk pemasangan,
pengujian dan penyetelan (adjusting) dari seluruh system, agar lengkap
dan siap untuk bekerja dengan baik.
f. Pemborong harus mempunyai tenaga kerja yang berpengalaman dalam
menangani instalasi plumbing dan sanitary beserta pengadaan peralatan-
peralatan yang akan digunakan.
g. Semua pekerjaan plumbing tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan
gambar dan spesifikasi teknisnya dan memenuhi semua persyaratan
yang telah ditentukan oleh instansi yang berwenang.
h. Pengadaan dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan lainnya agar
instalasi bekerja dengan baik, benar, aman walaupun pada gambar dan
spesifikasi tekniknya tidak dicantumkan secara jelas, misalnya fitting-
fitting dan accesoriesnya.
i. Pemborong wajib mengirimkan contoh bahan atau brosur dari alat-alat
tersebut dan menunggu persetujuan pengawas sebelum bahan atau alat
tersebut dipasang.
j. Penawaran peralatan/material harus disertakan dengan brosur lengkap
performance curve dan pemilihan ditandai dengan jelas.
k. Sebelum pelaksanaan dilaksanakan, pelaksana wajib menunjukan
gambar-gambar rencana (shop drawing) kepada Direksi / Konsultan
Pengawas.
l. Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan walaupun tidak
digambarkan atau disebutkan dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh
pelaksana

7.1.3.Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
a. Pekerjaan air bersih.
Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit-unit peralatan yang
diperlukan dalam sistim penyediaan air bersih berupa bak air,
Pemasangan pipa distribusi kesetiap peralatan sanitary seperti halnya
closet, wasthafel urinal, faucet-faucet dll.
b. Pembuangan air kotor, bekas dan air hujan.
Pengadaan dan pemasangan system pemipaan beserta perlengkapan
yang diperlukan dalam system pembuangan air kotor, air bekas dan air
hujan.
Pemasangan pemipaan pada peralatan sanitary seperti halnya closet,
wasthafel, urinail, floor drain dan sebagainya.

c. Pengujiaan/pengetesan terhadap kebocoran pipa-pipa dengan tekanan


hydrolik per bagian, dan selanjutnya pengujian keseluruhan jaringan
yang ada pada bangunan.

d. Pengujian (test run) sistem plumbing secara keseluruhan dan mengurus


izin-izin yang diperlukan dari dinas-dinas terkait ( PDAM / Dinas Pekerjaan
Umum dan lain-lain )

7.1.4.Persyaratan Teknis Khusus


a. Pemipaan dan fikture
Semua pekerjaan pemipaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
seperti di bawah ini:
1. Pipa-pipa air harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada
hawa busuk yang keluar dari pipa tersebut, tidak ada rongga-
rongga udara, letaknya lurus dan rata.
2. Pipa-pipa panjang tak bersambung harus dipakai pada konstruksi
saluran-saluran pipa (sesuai dengan panjang pipa normalisasi),
kecuali jika panjang yang dibutuhkan tidak membutuhkan seluruh
panjang
3. Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa hingga tidak banyak
dilakukan tekanan-tekanan
4. Sambungan-sambungan harus halus dan di dalamnya tidak
tersumbat apapun. Pemotongan pipa dilakukan dengan alat cutter
khusus pipa untuk menghasilkan pemasangan yang rapih.
5. Ditempat-tempat dimana pipa menembus tembok
beton/perkerasan jalan harus dilengkapi dengan pembungkus
(sleeve) dari pipa besi yang mempunyai diameter lebih besar dari
pipa yang dibungkus/dilindungi.
6. Pipa vertical harus ditumpui dengan klem dan dibuat dengan jarak
yang tidak lebih dari 2,5 m. Pipa yang tidak ditanam didalam
tanah/tembok/lantai, dan tempat-tempat diatas plafond yaitu
untuk pipa mendatar dan pipa tegak harus menggunakan
penggantung (hunger) atau penyanggah (support) untuk
mencegah timbulnya getaran.
Dimana jarak penggantung / penyangga yang satu dengan yang lainya
maksimal 2.5 m dan jarak antara support / hunger disesuaikan agar
memudahkan pemasangan terhadap dinding dan pembongkaran /
disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
7. Saluran pipa dan sambungan-sambungan harus dibuat dengan
cermat hingga menjamin bahwa air mengalir dengan lancar dan
memungkinkan drainase total dan pengontrolan sistemnya.
8. Ujung-ujung pipa dan lubang-lubang harus ditutup selama
pemasangan, untuk mencegah kotoran memasuki pipa.
9. Pengujian pekerjaan instalasi seperti diuraikan dalam ayat-ayat
berikut harus dilaksanakan sebelum pekerjaan finishing dimulai.
a. pengujian (dalam hal ini pengujian berlaku untuk pemipaan air
bersih dan air kotor)
b. Pengujian jaringan air bersih:
1. Semua pipa-pipa serta saluran-saluran utama harus diuji hingga
tekanan hidroliknya 7 kg/cm2 atau sekurang-kurangnya 2 kali
tekanan biasa untuk pipa air bersih tanpa mengalami kebocoran.
Air harus dipaksa memasuki saluran-saluran utama dengan
pompa dan dibiarkan mengalir dengan tekanan yang ditentukan
selama (empat) jam tanpa mengalami perubahan tekanan. Pada
prinsipnya pengujian dilakukan bagian demi bagian dari panjang
maksimum 100 m. Biaya pengetesan serta alat-alat yang
diperlukan adalah tanggung jawab pemborong / kontraktor.
2. Tidak boleh menutup bagian pipa atau fittingnya atau parit-parit
galian sebelum disetujui oleh pengawas.
c. Pengujian jaringan air kotor:
1. Saluran jaringan air kotor dan air hujan (system sanitasi) harus
diuji pada waktu penyelesaian, dengan mengadakan pengujian
yang disetujui oleh pengawas, dan pemborong harus
memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk
mengadakan pengujian seperti itu.
2. Sistem jaringan air kotor harus melakukan uji hydrostatik sebesar
3 kg/cm2 tanpa mengalami kebocoran selama 4 (jam)
3. Segala cacat yang ada harus diperbaiki oleh pemborong atas
biaya sendiri, sampai disetujui pemberi tugas / pengawas.
Peralatan dan fasilitas untuk pengujian harus disediakan oleh
pelaksana.
d. Pengujian harus disaksikan oleh Direksi / Konsultan Pengawas
dengan diketahui oleh pimpro atau yang mewakili.
e. Pengujian dilakukan dengan menjalankan seluruh system atau
peralatan yang dipakai dalam system yang dimaksud.
f. Pemborong / kontraktor harus membuat berita acara pengujian.

10. Pipa yang dipasang dan ditanam di bawah / didalam harus


mempunyai kedalaman kurang lebih 60 cm diukur dari pipa bagian
atas sampai permukaan tanah.

11. Agar fitting-fitting tidak bergerak jika beban tekanan diberikan,


maka pipa disekitar fitting harus dipasang block dari beton
khususnya pada tempat-tempat belokan pipa.

12. Penyambungan pipa


a. Penyambungan pipa PVC menggunakan lem khusus untuk pipa
PVC. Bagian yang akan disambung harus dibersihkan dan
diampelas lebih dahulu untuk lebih menguatkan daya rekat lem
pipa, kemudian setelah kedua bagian pipa disambung, harus
diberikan tekanan sampai lem benar-benar kering.
b. Sambungan antar Pipa harus menggunakan shock, tidak
dibenarkan dengan cara pembakaran.

13. Kode-kode pipa


Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda
warna / cat pada pipa induk ataupun pipa cabang, begitu pula pada
pipa shaft dimana terletak pintu pemeriksaan. Dipilih warna sesuai
dengan patokan sebagai berikut :
- Untuk jaringan air bersih dipakai warna biru muda
- Untuk jaringan air kotor dipakai warna asli PVC
Dan untuk pipa-pipa yang tampak (terexpose) digunakan warna cat
yang sama dengan warna tembok dimana pipa-pipa tersebut berada
atau dicat dengan warna sesuai dengan saran pemilik / pengawas.

14. Desinfektan
a. Kontraktor harus melaksanakan pembilasan desinfektan dari
seluruh instalasi air sebelum diserahkan kepada pemberi tugas.
b. Desinfektan dilakukan dengan memasukan larutan chlorine
sekurang-kurangnya 50 mg/ltr kedalam system pipa, dengan cara /
metode yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
c. Setelah 24 jam, sisa chlorine diperiksa kembali untuk
kemudian dilakukan pembilasan system pipa dengan air bersih.
d. Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami
proses desinfektan tersebut harus dibuka dan ditutup beberapa kali
selama jangka waktu 24 jam tersebut diatas.
e. Selama pelaksanaan instalasi ini berjalan, kontraktor harus
memberi tanda-tanda dengan pensil / tinta merah pada dua set
gambar plumbing, atas segala perubahan, penghapusan, atau
penambahan pada rencana instalasi tersebut. Gambar tersebut
akan diserahkan kepada pengelola proyek/ konsultan pengawas.
f. Kontraktor harus menyerahkan kepada pengelola proyek /
konsultan pengawas, gambar instalasi sesugguhnya, sebagaimana
yang terpasang pada bangunan (as build drawing) yang memuat
lengkap semua perubahan yang telah dilakukan. Gambar-gambar
tersebut dibuat dengan tinta diatas kalkir.
g. Kontraktor harus memberikan garansi tertulis kepada
pemberi tugas, bahwa seluruh instalasi distribusi air bersih akan
bekerja dengan memuaskan, dan bahwa kontraktor akan
menanggung semua biaya atas kerusakan /penggantian yang
diperlukan selama jangka waktu masa pemeliharaan.

15. Jenis dan kualitas bahan


a. Pipa-Pipa PVC
- pipa air kotor, air buangan / air bekas, air bangunan ( jaringan
pembuangan air hujan) digunakan pipa PVC.
- Pipa untuk jaringan air kotor / air bekas digunakan PVC dengan
kwalitas AW sedangkan untuk air hujan digunakan pipa PVC
kualitas D. Untuk bahan sambungan seperti socket, elbow, tee dll.
harus digunakan bahan yang sama.
- Pipa-pipa PVC tersebut hasil produksi Wavin, Paralon, Maspion,
Super Swallow atau merk lain yang sudah mendapat klasifikasi SII.
Fitting-fittingnya harus standart, dikeluarkan oleh pabrik yang
disetujui dan harus disambungkan dengan memakai lem/solvent
cement khusus atau cara lain sesuai instruksi pabrik.
b. Valve-valve
Untuk instalasi air bersih berlaku ketentuan sebagai berikut:
- Water valve dengan diameter sampai dengan 2” adalah jenis
screw bronse body.
- Water valve dengan diameter antara 2” - 3” adalah jenis flange
bronze body.
- Water valve dengan diameter lebih besar dari 3” adalah jenis
flange steel body
Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya,
untuk pekerjaan air bersih sanitary digunakan tekan kerja 125 psi.

b. Pembuatan Pengadaan Bak Air Bersih Dan Kelengkapanya


1. Ketentuan Umum
Pekerjaan pembuatan/pengadaan reservoir ini terkait dengan system
pendistribusian air bersih dipasang lengkap dengan peralatan-
peralatan yang diperlukan sehingga seluruh system dapat difungsikan
sebagaimana mestinya. Pemasangan dan penempatan reservoir ini
sehingga dapat pada gambar rencana. Pekerjaan
pembuatan/pengadaan reservoir ini pada garis besarnya meliputi:
a. Pengadaan reservoir (bak air) atas
b. System kontrol berupa pelampung dan Water Level Control (WLC)

2. Pembuka bak air atas


Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi penyediaan bahan-bahan, peralatan dan tenaga
untuk pembuatan reservoir ini sehingga dapat difungsikan berikut
seluruh pekerjaan lainnya yang berkaitan sesuai dengan gambar-
gambar.

3. Bahan-bahan
Beton cor ditempat. Dinding, tutup, dan lantai reservoir dari konstruksi
beton bertulang cor setempat dilaksanakan dengan campuran beton
mutu k 225 (refferensi : pasal 04 konstruksi beton)
a. Dinding dalam reservoir bawah difinish dengan keramik 30x30 cm.
b. Dilengkapi pelampung atau Water Lever Control (WLC) sesuai
rencana

PASAL 8. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

8.1. Pekerjaan Listrik Sistim Distribusi Tegangan Rendah


8.1.1.Lingkup Pekerjan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan
peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan selama
masa pemeliharaan, untuk pekerjaan istrik tegangan rendah di Kegiatan
Pembangunan TERMINAL TLOGOWARU Kota AGUS.

8.1.2.Gambar-Gambar Rencana
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan-peralatan seperti : panel, jalur kabel, lampu dan lain-lain.
Penyesuaian harus dilakukan di lapangan karena keadaan sebenarnya dari
lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.
a. Gambar-gambar kerja (shop drawing)
Pemborong harus membuat gambar-gambar kerja (shop drawing) yang
menunjukkan tata letak pemasangan yang lengkap, dimensi-dimensi dari
peralatan, detail-detail dan sebagainya.
b. Gambar-gambar kerja dan juga catalog, brosur dan tipe peralataan yang
akan dipasang harus diserahkan kepada konsultan pengawas untuk
diperiksa.
Shop drawing harus sudah diserahkan kepada pengawas 14 hari sebelum
pemasangan.

8.1.3.Gambar-Gambar Sesuai Pelaksanaan (Asbuilt Drawing)


Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari penyesuaian-
penyesuaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set lengkap gambar
(kalkir) dan tiga set lengkap blue print sebagai gambar-gambar sesuai
pelaksanaan (as built drawing). As built drawing harus diserahkan kepada
direksi segera setelah pekerjaan selesai.

8.1.4.Standart dan Peraturan


Seluruh pekerjaan instalasi elektrikal harus dilaksanakan mengikuti standart
dalam PUIL terbitan terakhir (1992), SPLN, SII atau standart-standart
internasiaonal yang tidak bertentangan dangan PUIL.
Disamping itu peraturan/hukum daerah setempat yang ada hubungannya
dengan pekerjaan ini harus ditaati pula. Surat ijin bekerja sebagai instalatir
dari kelas yang sesuai dengan pekerjaan ini harus dimiliki secara sah oleh
pemborong, satu copy surat ijin tersebut harus diserahkan kepada direksi
segera setelah pekerjaan selesai.

8.1.5.Pemotongan Dan Pembobokan (Cutting & Patching)


Pemborong bertanggung jawab atas penyelesaian/penyempurnaan kembali
semua pemotongan dan pembobokan dari setiap konstruksi bangunan yang
diperlukan untuk pekerjaan pemasangan instalasi elektrikal ini.
Kecuali hanya apabila dinyatakan lain pada gambar, maka setiap pemotongan
atau pemasangan harus mendapat persetujuan tertulis dari pengawas.
Untuk sejauh mungkin menghindari adanya cutting, semua pekerjaan
pemasangan insert, sleeves, raceway atau lubang-lubang harus dilaksanakan
selama tahap konstruksi.

8.1.6.Sleeves dan insert


Semua sleeves melalui lantai beton dan pada yang perlu untuk pemasangan
instalasi elektrikal harus dilaksanakan oleh pemborong.
Sleeves cadangan harus dibungkus dan ditimbun dengan memakai grout.
Semua insert beton yang diperlukan untuk pemasangan instalasi peralatan
listrik, termasuk inserts untuk conduits, hunger dan support harus
dilaksanakan oleh pemborong.

8.1.7.Proteksi
Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus
dilindungi terhadap cuaca dan harus dijaga selalu dalam keadaan bersih,
semua ujung-ujung conduit dan bagian-bagian peralatan yang tetap tidak
dihubungkan harus disumbat atau ditutup untuk mencegah masuknya
kotoran.

8.1.8.Pembersihan Site
Pemborong harus mengusahakan daerah kerja mereka selalu dalam keadaan
bersih dan rapi selama pemasangan instalasi elektrikal ini. Pada saat
pelaksanaan pekerjaan instalasi ini selesai pemborong harus memeriksa
kembali keseluruhan pekerjaan dalam keadaan rapi, bersih dan siap pakai.
8.1.9.Pengecatan
Semua bahan dan peralatan yang dicat yang menjadi lecet karena
pengangkutan atau pemasangan harus segera ditutup dengan cat warna yang
sesuai sehingga nampak seperti baru kembali.

8.1.10.Bahan, Peralatan Dan Tenaga Pelaksana


Bahan-bahan dan peralatan yang akan dipasang harus 100% baru, dalam
keadaan baik dan sesuai dengan yang dimaksud. Cotoh bahan, brosur dan
gambar kerja (shop drawings) harus diserahkan kepada pengawas 14 hari
sebelum pemasangan.
Pemborong harus menempatkan secara tugas penuh (full time) seorang
koordinator yang ahli dalam bidangnya, berpengalaman dalam pekerjaan
serupa dan dapat sepenuhnya mewakili pemborong dengan predikat baik.
Tenaga pelaksana harus menangani pekerjaan-pekerjaan ini secara aman,
kuat dan rapih.

a. Material
1. Kabel daya tegangan rendah

a. Kabel feeder Tegangan rendah.


a. Type : NYY
b. Standart : SII 0211-78
SILN 43-1,1981
c. Konstruksi
Berinti tiga, empat atau lima, konduktor dari bahan tembaga
solid atau standart, bentuk bulat atau sektoral, insulasi PVC,
selubung sebelah dalam dari PVC, selubung sebelah dalam dari
PVC, dan selubung terluas dari PVC warna hitam, warna insulasi
PVC masing-masing inti harus mengikuti kode warna dalam PUIL
87 sebagai berikut :
+ Phasa : merah, kuning, dan hitam.
+ Netral : biru.
+ Ground : hijau kuning.

d. Tanda Pengenal
Pada sheat dari kabel harus diberi tanda pengenal yang tidak
dapat dihapus sebagai berikut :
a. Nominal voltage
b. Type
c. Ukuran nominal penghantar.
d. Tahun pembuatan
e. Nama pembuat/merk dagang

e. Pemeriksaan dan pengujian.


Pemerikasaan dan pengujian terhadap kabel yang akan
dipasang meliputi :
- Pemeriksaan secara visual (appearance inspenction)
- Pengujian tahanan dari penghantar
- Pengujian tahanan insulasi.
- Kabel harus buatan pabrik dalam negeri seperti supreme,
kabel metal, kabelindo atau tranka.

2. Panel switchgear tegangan rendah


a. Type
Metal enclosed, air insulating medium, fixed type, manually
operated, mechanically interlocked. Panel dan komponen-
komponennya harus difinish untuk penggunaan di daerah tropis
( panas dan lembab, pasangan dalam/indoor use)

b. Standart
Panel switchgear harus dibuat sesuai dengan standart iec atau
standart-standart lainya (NFC, VDE/DIN, NEMA , BS, JIS)

c. Konstruksi
- Panel switchgear TR akan dioperasikan pada tegangan 380/220
V, 3 phase, 4 kawat, 50 Hz dan solidly grounded.
- Switchgear harus dapat dioperasikan dengan aman oleh
petugas, misalnya pengoperasian sakeler-sakelar daya,
pemutus tenaga, pemasangan kembali indicator-indicator
gangguan, pengecekan tegangan, dan sebagainya.
- Switchgear terdiri dari lemari-lemari yang akan digunakan
untuk pemasangan peralatan-peralatan dan penyambungan.
Lemari-lemari panel hanya mempunyai bukaan dari sisi sebelah
depan.
- Lemari untuk “panel board” harus mempunyai ukuran yang
proporsional seperti dipersyaratkan untuk “panel board” dan
sesuai kebutuhan, sehingga untuk sejumlah komponen panel
maupun untuk sejumlah kabel yang dipakai tidak menjadi
terlalu sesak.
- Kabinet panel terbuat dari bahan pelat baja dengan ketebalan
minimum 1,5 mm. Panel-panel floor mounting / free standing
harus diberi pengukat rangka dari baja siku atau kanan dengan
ketebalan 2.00mm, mempunyai ukuran standart sehingga
dapat dipertukarkan dan diperluas dengan mudah.
- Pintu panel dilengkapi dengan engsel type terbenam, handle
(catch) dan kunci (lock).
- Finishing panel harus dilaksanakan sebagai berikut semua mur
dan baut harus tahan karat. Semua bagian dari baja harus
bersih dan sandblasted setelah pengelasan, kemudian
secepatnya dilindungi terhadap karat dengan cara galvanisasi
atau chromium plating atau dengan zinc chromate primer.
Pengecatan finishing dilakukan dengan dua lapis cat oven
warna abu-abu atau warna lain yang disetujui oleh pengawas.

d. Komponen-komponen panel
- Busbar
Main bus harus dipasang horizontal disebelah atas.
Main dan tap busbar harus dari bahan tembaga dengan
konduktifitas tinggi (98% atau lebih besar), dan harus mempunyai
kuat hantar arus kontinu yang standart dan sesuai dengan yang
dimaksud pada gambar.
Busbar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL sebagai
berikut :
+ phasa : merah, kuning dan hitam.
+ netral : biru
+ ground : hijau, kuning
Busbar pentanahan terletak disebelah bawah, dimana akan
diadakan penyambungan dengan penghantar pentanahan
terhadap lemari panel, rangka dan badan peralatan dari metal,
conduits dan lain-lain.

- Circuit Breaker (CB)


CB kapasitas sampai dengan 100A adalah type mini circuit
breaker (MCB) untuk kapasitas lebih besar dari 100A hingga 300A
harus dari type adjusted case (MCCB) dan fixed/bolt-on. Handel
pengoperasian CB harus dapat secara jelas menunjukkan apakah
CB pada posisi on, off atau “ triped “.
CB harus mempunyai besaran-besaran ampere frame (AF) dan
ampere trip (AT) pada temperatur keliling 40oC, 600V ratings dan
kemampuan pemutusan arus hubungan singkat minimum pada
380V (RMS symmetrical) sesuai seperti yang tercantum dalam
gambar.
Main CB yang harus dilengkapi dengan pengaman terhadap
gangguan ke tanah (ground fault protection). Produk yang dapat
diterima adalah merk MG , AEG atau setara.
Untuk menjaga originalitas produk, maka semua CB harus disertai
sertifikat keaslian barang dari produsen atau agen resmi yang
ditunjuk.

- Magnetic Contactor
Magnetic contactor harus dapat bekerja tanpa getaran atau
dengung. Kumparan contactor harus sesuai untuk tegangan 220
volts, 50 Hz dan tahan bekerja continue pada 10% tegangan lebih
tinggi dan harus dapat pula menutup dengan sempurna pada
85% tegangan nominal.
Contraktor harus type heavy-duty, kemampuan minimal making
current sebesar 15% arus nominal, dan kemampuan electrical
operation sebanyak 2.000.000 kali.

- Selektor Switch
Selector switcher harus mempunyai rating 10 A pada 300 V, type
heavy duty dan kedap minyak.

- Lampu Indikator / Pilot lamp


Lampu indikator harus type full voltage, heavy duty dan kedap
minyak.
Lampu indikator harus dilapisi nickel dengan lensa dari gelas
prismatic, pemasangan secara ulir dengan diameter ± 2.5 mm
persegi empat, lampu harus type long life.

- Terminal Block
Terminal block untuk kabel-kabel control harus diberikan batas
penghalang diantaranya, dengan rating 600 volts minimum.
Terminal block harus disediakan sesuai kebutuhan ditambah 20%
terminals untuk cadangan.

- Name Plate
Name plate harus terbuat dari plastic gravis berlaminasi, putih
bagian dalam dan bagian hitam pada bagian permukaan.
Huruf-huruf harus huruf block dengan ukuran minimum 4 mm.

- Kabel Kontrol
Control circuit conductor harus jenis kabel fleksibel dengan
penampang konduktor tidak kurang dari 2.5 mm2, rating
tegangan 600 V .
Kabel kontrol harus buatan pabrik kabel dalam negeri seperti
supreme, kabel metal, kabelindo dan tranka.

e. Pengawatan (Internal Wiring )


Pengawatan harus dilakukan di pabrik pembuat panel secara
sistematik dan rapih. Semua hubungan kawat harus dilakukan
melalui penghubung / terminal khusus.
Ujung kabel harus dilengkapi dengan sepatu kabel dan hubungan
keduanya diperkuat dengan cara dipres.
Hubungan antara sepatu kabel dan terminal harus dengan mur dan
baut serta dilengkapi dengan ring yang bergerigi tepinya untuk
menghindari kemungkinan hubungan menjadi longgar. Pengawatan
dari peralatan-peralatan yang dipasang pada pintu panel yang
menuju pada satu kompartemen harus digabung dalam satu
bendel yang fleksibel dan diikat kuat-kuat pada pintu dan rangka
panel untuk menghindari gejala pemutaran pada terminal kabel
control. Interwiring harus kontinu dari terminal ke terminal tanpa
sambungan, dan setiap kabel control harus diberikan label
bernomor yang harus dicantumkan pada gambar-gambar kerja
(shop drawing).

f. Pemeriksaan dan Pengujiaan


Pemeriksaan dan pengujiaan meliputi :
1. Pemeriksaan secara visual ( apperence inspection ) terhadap
kelengkapan peralatan apakah sudah sesuai dengan yang
dimaksud.
2. Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handle.
3. Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock
4. Pengujian tahanan insulasi.
5. Pengujian kontinuitas rangkaian.
6. Pengujian dengan tegangan.
3. Lampu penerangan dan kotak kontak.
a. Konstruksi
1. Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang
dimaksudkan, seperti yang dilukiskan dalam gambar-gambar
elektrikal.

2. Lampu flourescent (TL)


Semua lampu flourescent dan lampu discharge lainnya harus
dikompensasi dengan “power factor corection capassitor” yang
cukup untuk mencapai p.f. 85%-95%.
Kapasitor harus dipasang paralel dan dilengkapi dengan sekring
kecil untuk menghindari bahaya kebocoran kapasitor.
Reflector harus mempunyai lapisan pemantul cahaya berwarna
putih atau mengkilap dengan derajat pemantul yang tinggi.
Box tempat ballast, kapasitor, dudukan stater dan terminal bok
harus cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas
yang ditimbulkan tidak menggangu kelangsungan kerja dan
umur teknis komponen lampu itu sendiri.
Ventilasi didalam box harus dibuat dengan sempurna
Kabel-kabel dalam box harus diberikan saluran atap klem-klem
tersendiri sehingga tidak menempel pada ballast atau kapasitor.
Box terbuat dari pelat baja tebal minimum 0.5mm dicat dasar
tahan karat, kemudian cat akhir dengan cat oven warna putih.
Ballast harus dari jenis yang baik, tidak menimbulkan panas
yang tinggi, komponen pengisinya tidak meleleh, dan memiliki
power factor yang tinggi. Ballast harus mempunyai dudukan
yang kuat dalam box lampu, tetapi mudah dibuka untuk
diperiksa atau diangkat.
Yang harus dipergunakan adalah single lamp ballast (satu ballast
untuk satu tabung lampu flourescent) merk Philips atau setaraf.
Tabung fluorescent harus dari merk Philips TLD, dengan warna
cahaya cool daylight.
Lampu TL harus sudah lengkap dengan kap reflector dibuat dari
pelat baja dengan bentuk seperti gambar rencana.

3. Lampu Down Light Recessed Mounted


Houssing : stell body satil alluminium reflector, Polymide cover,
dan harus dari satu merk SAKA atau setaraf.
Jenis-jenis lampu lain disesuaikan dengan gambar/ RAB.

4. Kotak-Kontak Biasa (KKB)


Kotak-kontak biasa yang dipakai adalah kotak kontak satu fasa.
Semua kotak kontak harus memiliki terminal fasa, netral dan
pentanahan. Kotak-kontak harus dari satu type, untuk
pemasangan rata dinding, dengan rating 250 Volts 10 Amp.
Merk yang dipakai adalah Legran, Clipsal, Broco atau setara.
Semua stop kontak dinding dipasang 30 cm dari lantai.

5. Sakelar dinding
Sakelar biasa harus dari type untuk pemasangan rata dinding,
mempunyai rating 250 Volts 10 Amp dari jenis single gang atau
double gang atau multiple gangs (grid switches) merk yang
dipakai Legran, Clipsal, Broco atau setara. Semua sakelar
dinding dipasang 150 cm dari lantai.

6. Kotak untuk sakelar dan kotak kontak.


Kotak dari bahan metal dengan kedalaman 35 mm. Kotak dari
metal harus mempunyai terminal pentanahan. Sakelar atau
kotak kontak terpasang pada kotak (box) dengan menggunakan
baut.
Pemasangan dengan cakar yang mengembang tidak
diperbolehkan.

7. Kabel instalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak
kontak harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti
atau lebih (NYA atau NYM)
Kabel harus mempunyai penampang minimum 2.5 mm2.
Kode warna kabel harus mengikuti ketentuan dalam PUIL.
Sebagai berikut :
- fasa : 1 : merah
- fasa : 2 : kuning
- fasa : 3 : hitam
- netral : biru
- tanah (ground) : hijau dan kuning
Kabel merupakan produk, Supreme, Kabelindo, Kabel Metal,
Tranka.

b. Konstruksi
1. Sakelar dan stop kontak
Kecuali tercatat atau dipersyaratkan lain, tinggi pemasangan
kotak sekelar dinding, harus 150 cm.
Dimana ada lebih dari lima sekelar dinding atau stop kontak
ditunjuk pada tempat yang sama, maka dua deret kotak
tunggal, ganda atau “multigang” sesuai dengan kebutuhan
harus dipasang satu diatas yang lain, dan titik tengah deretan-
deretan tersebut harus berada 1.50 m diatas permukaan lantai.
Kotak kontak outlet dekat pintu atau jendela harus dipasang ±
20 cm dari pinggir kusen pada sisi kunci seperti ditunjukkan
dalam gambar-gambar arsitektur, kecuali ditunjukkan lain oleh
pengawas.

2. Pemeriksaan dan pengujian


Pemeriksaan dan pengujiaan seluruh instalasi system
penerangan dan kotak kontak diselenggarakan setelah seluruh
pekerjaan selesai.
Pemeriksaan dan pengujian tersebut terdiri dari :
a. Pemeriksaan secara visual (apperence inspection) terhadap
kelengkapan peralatan apakah sudah sesuai dengan yang
dimaksud.
b. Pemeriksaan fungsi kerja dan kekuatan mekanis dari
peralatan.
c. Pengujian sambungan-sambungan.
d. Pengujian tahan insulasi.
e. Pengujian pentanahan.
f. Pengujian pemberian tegangan.
Paling lambat dua (2) minggu sebelum pengujian dilaksanakan,
pemborong harus sudah mengajukan jadwal dan prosedur
pengujian kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Pengujian harus disaksikan oleh pengawas.
Pemborong harus membuat catatan (record) mengenai hasil
pengujian, dan copy diserahkan kepada pengawas.
Seluruh pengujian diselenggarakan oleh pemborong, dan segala
biaya untuk itu ditanggung oleh pemborong.

3. Pipa instalasi pelindung kabel


Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah pipa conduit
khusus untuk instalasi listrik, pipa, elbow, socket junction box
dan accessories lainya yaitu pipa flexible harus dipasang untuk
melindungi kabel antara junction box dan armatur lampu.
Semua instalasi kabel yang ada berada dalam pipa pelindung.

c. Pemasangan
Pemasangan lampu-lampu
 Semua fikture penerangan dan perlengkapan-perlengkapan
harus dipasang oleh tukang-tukang yang berpengalaman
dengan cara yang benar dan disetujui pengawas seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
 Pada daerah yang tidak memakai ceiling pemasangan lampu
menempel pada kanal yang dipasang lengkap dengan
penggantungnya.
 Pada waktu pemeriksaan akhir semua “fixture” dan
perlengkapan harus sudah siap menyala. Bebas dari cacat.
Semua fixtures dan perlengkapan harus bersih bebas dari debu,
plastes dan lain lain. Semua reflector, kaca, panel pinggir atau
bagian-bagian lain yang rusak sebelum pemeriksaan akhir
harus diganti oleh pemborong tanpa biaya tambahan.

8.2. Pengadaan/Pemasangan Instalasi Udara (System Air Conditioning) Dan


Panel AC

8.2.1.Penjelasan umum
a. Pelaksanaan pekarjaan ini meliputi mendatangkan, mengangkut dan
mengerjakan semua bahan-bahan yang diperlukan, alat-alat pertolongan,
alat-alat sementara, mengadakan tenaga kerja, pengawasan, membuat
segala persiapan-persiapan dengan segala alat yang diperlukan untuk
pekerjaan secara cepat, baik dan lengkap meskipun alat-alat, atau
bahan-bahan dan pekerjaan tersebut tidak dijelaskan dalam peraturan
dan syarat-syarat, gambar-gambar yang dianggap perlu oleh direksi
harus dibuat oleh pemborong dan disetujui oleh Direksi.

b. Sebelum memulai dengan pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus


mengadakan penelitian terhadap Rencana Kerja dan Syarat-syarat
pekerjaan, gambar-gambar dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bila
ada hal-hal yang meragukan atau tidak jelas harus segera ditanyakan
kepada Pengawas/Direksi secara tertulis dan dilarang memulai dengan
sesuatu pekerjaan tersebut bila belum ada penyelesaian dari pihak
Direksi. Bila hal itu tidak diindahkan oleh pemborong, maka segala akibat
dari kesalahan konstruksi maupun pelaksanaan menjadi tanggung jawab
pemborong sepenuhnya untuk mengadakan perbaikan-perbaikan
sebagaimana mestinya.
c. Pemborong harus mempelajari dan memahami tempat yang ada, agar
dapat mengetahui hal-hal yang akan dapat mengganggu /
mempengaruhi pekerjaan mekanikal, dan apabila timbul persoalan,
pemborong wajib mengajukan saran penyelesaian paling lama 1 minggu
sebelum bagian pekerjaan ini dilaksanakan.

8.2.2.Standart, peraturan dan perijinan


a. Seluruh pekerjaan yang tercantum dalam ayat 2.1 tersebut diatas harus
dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan
teknis yang tertera dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI),
standart Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan nasional
maupun peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku.

b. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standart-


standart yang berlaku tersebut diatas, maupun standart-standart
nasional lainnya, maka diberlakukan standart-standart internasional yang
berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya berlaku
standart-standart persyaratan teknis dari negara-negara asal bahan /
pekerjaan yang bersangkutan dan dari produk yang ditentukan pabrik
pembuatnya.

c. Pemborong harus meminta ijin-ijin yang diperlukan untuk menjalankan


instalasi yang dinyatakan dalam ketentuan teknis atas tanggungan
sendiri.

d. Pemborong harus memeriksa dengan teliti ruangan-ruangan agar


peralatan-peralatan, saluran-saluran ( ducts ), pipa-pipa dan
perlengkapan lain dapat dipasang pada tempat-tempat dan ruang-ruang
yang telah disediakan.

e. Pemborong harus membuat pernyataan bahwa bahan dan peralatan yang


diserahkan / dipasang adalah kualitas terbaik, dan cara pelaksanaan
dilakukan dengan wajar / sempurna.
f. Kontraktor harus membuat gambar kerja (shop drawing), yang
menunjukkan tata letak pemasangan yang lengkap, dimensi-dimensi dari
peralatan, detail-detail dan sebagainya.

8.2.3.Peralatan dan perlengkapan air conditioning


a. Hal-Hal Umum Dan Lingkup Pekerjaan
1. Umum
Persyaratan teknis dan gambar-gambar yang menyertainya
dimaksudkan untuk menjelaskan dan menegaskan tentang segala
pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-peralatan yang diperlukan dalam
pemasangan, pengujian dan penyetelan (adjusting) dari seluruh
system, agar lengkap dan siap untuk bekerja dengan baik.

2. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan instalasi system ini meliputi seluruh pengangkutan dan
pengadaan peralatan utama serta peralatan untuk instalasi, instalasi
pemipaan dan peralatannya, peralatan bantu, tenaga kerja
pembuatan alat-alat, pemasangan, pengujian, penyetelan seluruh
system yang dipasang agar lengkap dan dapat bekerja sesuai dengan
persyaratan dan dokumen yang ada.
Secara garis besar, pekerjaan ini meliputi:
- Pengadaan baru dan belum terpakai, pemasangan pengaturan
unit, thermostat, instalasi pemipaan air drainage, pipa refrigeran,
instalasi pengontrolan dan instalasi listrik.
- Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang
diakibatkan oleh adanya pelaksanaan pekerjaan ini.
- Mengadakan perbaikan kembali dan finishing seperti semula
semua gangguan kerusakan dan kerugian yang diakibatkan oleh
adanya pelaksanaan pekerjaan instalasi ini.
- Menyerahkan gambar instalasi yang terpasang, buku petunjuk
cara menjalankan, pemeliharaan dan memperbaiki sistem tata
udara ini kepada pemberi tugas dan konsultan.

b. Sistem pemipaan dan peralatan.


1. Umum
Bab ini melengkapi seluruh pekerjaan pemipaan dan adalah tanggung
jawab pemborong untuk mengikuti gambar dan spesifikasi yang
sesuai.
Gambar – gambar menunjukkan secara umum ukuran – ukuran dan
lokasi pipa.
2. Material.
Pipa pengembunan (drain) digunakan pipa pvc klas aw produk pralon,
maspion, atau wavin.
Pipa refrigerant harus dibuat dari “thermaflek”
Semua pipa dan peralatan harus tahan tekanan hingga 10 kg/cw2
selama 24 jam terus menerus tanpa terjadi kebocoran.
3. Pemasangan sisitem pipa
Pipa hendaknya dipasang sejauh minimal 30 cm dari tepi dinding,
atap lantai dll agar memudahkan pemeliharaan dan service.
Pemborong harus memasang pipa pipa pembuangan ( drainage ) dari
mesin – mesin ac sampai ketempat pembuangan yang terdekat dalam
saluran yang tersembunyi (tidak mengganggu). Untuk pipa
pengembunan harus dilapisi vapour barier jacket seperti sisalation
450 atau yang sejenis dan direkat dengan tape sampai tidak terjadi
pengembunan pada permukaan pipa.

c. Pekerjaan listrik dan kontrol


1. Umum
seluruh jenis pekerjaan instalasi listrik yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1.1 Panel control daya mesin–mesin ac yang meliputi wiring starter,
switch, transformer, fuse dan alat – alat ukur serta peralatan
lainya yang digunakan sebagai sumber daya bagi mesin ac yang
tercakup dalam proyek ini.
1.2 Panel control untuk sistem pengaturan otomatis suhu,
kelembaban, aliran air, udara dan lain – lain yang ada beserta
seluruh peralatan yang diperlukan agar sistem pengaturan dapat
bekerja dengan baik sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
1.3 Kabel yang digunakan produksi dalam negeri dan memenuhi SII
seperti supreme, kabelindo, kabel metal, tranka atau setara.

2. Sistem pengaturan otomatis dan instrumen


2.1 Pemborong harus menyediakan dan memasang sistem pengatur
otomatik untuk temperatur dan kelembaban sehingga peralatan
ac siap digunakan.
2.2 Pemborong menyediakan dan memasang semua “control panel”
yang diperlukan untuk instalasi ini dan melakukan
penyambungan – penyambungan (wiring) yang diperluakn hingga
panel.

d. Pekerjaan sipil
1. Umum
Pemborong harus membangun dudukan (support) ataupun
penggantung (hanger) untuk mesin pendingin (outdoor), fcu, sesuai
gambar dan spesifikasi yang ditentukan.
Semua support dan hangar dapat terbuat dari pipa, profile batang
(rod) ataupun plt strip sesuai dengan gambar kerja yang disetujui
pengawas. Semua dudukan harus mempunyai plat alas yang cukup
dan dibuat pada lantai atau bisa juga menempel di dinding.
2. Gantungan ahu/ fan coil.
Penggantung ahu / fan coil harus diikat mur baut sesuai aturan pabrik
pembuatnya dan diberi lapisan peredam getaran
Pemborong harus menempatkan unit in door sedemikian rupa
sehingga tidak menghalangi alur instalasi peralatan utilitas lainnya,
serta tidak menyalurkan getaran dan suara di ruang dibawahnya

8.2.4.Penjelasan spesifikasi teknis peralatan


a. Umum
Pemborong harus melaksanakan pengadaan, pemasangan, pengujian
(testing dan balancing) dari seluruh peralatan utama yang akan dipasang
dalam proyek ini dengan lengkap dan berfungsi baik sehingga seluruh
sistem tata udara dapat memberikan performansi yang diinginkan.
Dalam memasukkan penawaran untuk peralatan utama, pemborong harus
menyatakan dan melampirkan hal – hal berikut dengan jelas :
1. Mencantumkan dengan jelas merk dan type unit yang ditawarkan
dalam bq, melampirkan brosur dari tiap unit yang ditawarkan dan
menjelaskan pemilihan unit, kapasitas daya, dimensi, berat kerja,
suhu dan volume air/ udara dan lain – lain.
2. Melampirkan pemilihan unit out door dan in door, sehingga dapat
dengan jelas semua spesifikasi teknis unit alat – alat tersebut

b. Unit split duct


1. Merk produk : National / Panasonic atau setara
2. Model serial / size : sesuai kapasitas
3. Type : air cooled type split
4. Kapasitas pendingin : lihat gambar

PASAL 9. PEKERJAAN SISTEM PENANGKAL PETIR

9.1. Penjelasan Umum


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengurusan perizinan / Pengesahan dari badan yang
berwenang, pengadaan bahan, Peralatan dan tenaga Pekerja, Pemasangan,
Pengujian dan Perbaikan selama masa Pemeliharaan untuk suatu sistim
penangkal petir yang lengkap
Pekerjaan tersebut terdiri dari :
- Terminal Udara (Spit Tembaga)
- Penghantar Pentahanan (Down Conductor)
- Terminal dan Elektroda Pentanahan
- Izin Instalasi dari instansi yang berwenang
- Pekerjaan lain yang menunjang.

b. Gambar-gambar Rancana
Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak peralatan dan
instalasinya penyesuaian harus dilakukan dilapangan, karena keadaan
sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi
lapangan

c. Gambar-gambar Kerja (Shop Drawing), lihat gambar

d. Gambar-gambar sesuai Pelaksanaan (As Build Drawings)


Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari pelaksanaan dan
penyesuaian-penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus
dituangkan dalam satu set gambar lengkap (kalkir) sebagai gambar-gambar
sesuai pelaksanaan (As Build Drawing)
As Build Drawings harus diserahkan Kepada Pengawas segera setelah pekerjaan
ini selesai.

e. Standart dan Perawatan


Seluruh Pekerjaan harus diselenggarakan mengikuti standart dan peraturan
yang berlaku (Departemen Tenaga Kerja) atau standart-standart Internasional
yang tidak bertentangan dengan PUIL, Depnaker atau Badan Lainnya (misalnya,
British Standard atau Australian Standard for Lighting Protection System).
Disamping itu harus ditaati pula peraturan dan hukum setempat yang ada
hubungannya dengan pekerjaan ini

f. Bahan, Peralatan dan tenaga Pelaksana


Bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan baik dan baru,
sesuai dengan standar yang dimaksud
Contoh bahan, brosur dan gambar kerja (shop Drawing) harus diserahkan
kepada Pengawas paling lambat 14 hari sebelum pemasangan. Tenaga-tenaga
pelaksana harus dipilih yang sudah berpengalaman dan mampu menangani
pekerjaan instalasi ini secara aman, kuat dan rapih

1. Teminal Udara
Air Termination meliputi peralatan-peralatan sebagai berikut :
1.1. Lighting Control Terminal
Kepala Penangkal petir menggunakan type konvensional.
1.2. Batang Peninggi
Batang peninggi terbuat dari metal. Konstruksi batang peninggi tersebut
harus kuat dan diperhitungkan terhadap hembusan angin yang kuat
1.3. Penghantar Pentanahan (Down Conductor)
Terdiri dari kabel NYA Ø 70 mm2 atau kawat BC Ø 50 mm2
menghubungkan secara listrik dengan sempurna antara air terminal
tersebut diatas dengan sistem pentanahan

1.4. Sistem Pentanahan


Sistem Pentanahan terdiri dari :
a. Terminal Pentanahan
b. Elektroda Pentanahan, terbuat dari batang tembaga massif
dengan diameter ¾ disambung dengan pipa GIP Ø 1 ½’
c. Tahanan / hambatan / resistansi tanah tidak boleh lebih dari 2
Ohm.
Bila tahanan tersebut tidak dapat dicapai dengan satu elektroda maka
harus dibuatkan beberapa batang pentahanan yang terpasang secara
pararel sampai tahanan tanah yang diisyaratkan terpenuhi

9.2. Pemasangan
1. Cara-cara pemasangan sistem penagkalan petir harus sesuai dengan gambar
dan harus mengikuti Petunjuk Pengawas Lapangan
2. Down Conductor disepanjang konstruksi penyanggah harus dipasang memakai
klem dengan jarak setiap 75 cm
3. Down Conductor diatas permukaan tanah sampai pada ketinggian 2 meter dari
permukaan tanah harus dipasang didalam pipa PVC Kelas AW.
4. Pada Elektroda pentanahan harus dibuat terminal pentanahan dengan baut dan
ring. Sambungan pada elektroda pentanahan harus memakai junction box
5. Elektroda pentanahan dari batang tembaga diameter ¾” dan panjang tembaga
harus dilindungi terhadap korosi dengan serbuk arang disekitar batang
tembaga

9.3. Pengerjaan
Di tentukan lokasi sesuai dengan di tunjukkan pada gambar. Tanam secara vertikal
pipa baja diameter 5” sampai sedalam 12 meter atau sampai mencapai permukaan
air tanah. Kemudian pipa dicabut kembali sehingga akan meninggalkan lubang
dengan diameter kurang dari 5” sedalam 12 meter Isi lubang tersebut dengan
serbuk arang padat. Terakhir elektroda pentanahan ditengah-tengah bumbung
arang tersebut. Terminal pentanahan harus terletak dalam bak kontrol khusus
untuk keperluan tersebut dan untuk pengecekan tahanan tanah secara berkala,
tahanan pentanahan maksimum 2 Ohm

9.4. Pengujian Dan Pemeriksaan


Sistem penangkal petir akan diperiksa oleh pengawas untuk memastikan
dipenuhinya persyaratan ini. Semua bagian dari instalasi ini harus diperiksa oleh
Pengawas terlebih dahulu sebelum tertutup atau tersembunyi. Setiap bagian yang
tidak sesuai dengan persyaratan gambar harus segera diganti, tanpa
membebankan biaya tambahan pada pemberi tugas. Untuk mengetahui baik atau
tidaknya sistem penangkal petir yang dipasang, maka harus diadakan pengetesan
terhadap instalasinya maupun terhadap sistem pentanahannya, agar diperoleh
suatu jaminan
Pengetesan tahanan tanah baru bisa dilakukan setelah tidak turun hujan selama 2
hari berturut-turut.

PASAL 10. PEKERJAAN TATA SUARA

10.1.Uraian Lingkup Pekerjaan tata Suara


Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, pemborong pekerjaan Sistem Tata
Suara ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam
keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan Sistem Tata Suara yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
a). Pengadaan, pemasangan dan pengujian Peralatan Sistem Sentral Sistem Suara,
b). Pengadaan, pemasangan dan pengujian Kotak Hubung bagi Terminal Box di
setiap lantai.
c). Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel distribusi Sistem Suara
antara peralatan sentral dan sistem rak dengan Kotak Hubung Bagi di setiap
lantai.
d). Pengadaan, pemasangan dan pengujian alat pengeras suara (Loud Speaker) dan
jack mikropon sesuai dengan gambar rencana.
e). Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel pemakaian antara Kotak
Hubung Bagi dengan alat pengeras suara dan jack mikropon di setiap lantai.
f). Melakukan Testing, Commisioning dan Training.

10.2.KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN


Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi dan atau mendekati
persyaratan teknis sebagai berikut :
a). Kotak Hubung bagi / Terminal Box
Kotak Hubung Bagi ini harus terbuat dari plat besi setebal 2 mm minimum dan
seluruhnya harus dicat anti karat dengan zinchromat sebelum dicat akhir
dengan cat bakar Acrylic ICI warna kelabu. Kotak Hubung Bagi ini harus
dilengkapi dengan kunci yang seragam untuk semua Kotak Hubung Bagi dan
terminal penyambungan kabel. Kotak Hubung Bagi ini harus dilengkapi kabel
gland sebanyak jumlah kabel yang keluar/masuk.
b). Kabel
Kabel Feeder ke Junction Box dipakai adalah jenis NYMHY dengan jumlah kawat
seperti pada gambar rencana. Kabel-kabel distribusi ke masing-masing loud
speaker yang dipakai adalah jenis NYMHY 2 x 1,5 mm2 dan terletak di dalam
konduit.

c). Konduit
Jenis konduit yang bisa dipakai adalah PVC conduit dengan diameter dengan
minimal 1 ½ kali diameter kabel.

d). Peralatan Sentral meliputi :


1) Unit sumber sinyal suara ( microphone )
2) Unit penguat dan pengolah suara ( Mixer, Power Amplifier )
3) Unit pengubah suara ( Speaker )

10.3.PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

1. PERALATAN
a). Rak peralatan sistem ini ditempatkan diruang sesuai dengan gambar
rencana.
b). Rak peralatan sistem suara ini harus ditanahkan dengan hambatan max 2
ohm dan kebal terhadap gangguan (interferensi) dari gelombang radio (RFI)
maupun terhadap gelombang elektromagnetik (EMI) yang ada disekitarnya.
d). Kebutuhan power amplifier dibagi-bagi menurut kebutuhan.
e). Semua kabel harus dipasang menggunakan pipa conduit.
g). Pemakaian pipa konduit untuk instalasi ini menggunakan pipa konduit PVC
high Impact.

2. PENGUJIAN / JAMINAN
Semua peralatan dalam Sistem Suara ini harus diuji oleh perusahaan pemegang
keagenan peralatan tersebut dimana perusahaan tersebut harus memberikan
surat jaminan atas kerjanya sistem setelah ternyata hasil pengujian adalah baik.
Pengukuran sound pressure level dilakukan dengan memakai Sound Level Meter.

10.4.PRODUK
Bahan dan peralatan yang digunakan untuk Sound System menggunakan merk TOA.
Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan
yang dispesifikan. Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan dari direksi.
PENUTUP

1. Apabila dalam rencana kerja dan syarat–syarat pekerjaan (rks) ini untuk menguraikan
bahan – bahan dan pekerjaan tidak disebutkan perkataan atau kalimat “diadakan oleh
pemborong atau diselenggarakan pemborong”, maka hal ini dianggap seperti betul –
betul disebutkan, jika ternyata uraian tersebut masuk dalam pekerjaan.
2. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagian–bagian yang betul–
betul termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak atau belum disebut dalam rencana
kerja dan syarat–syarat pekerjaan (rks) ini harus diselenggarakan oleh pemborong dan
dianggap seperti benar – benar disebutkan.
3. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan mutlak adanya
maka tetap diadakan / dikerjakan pemborong.
4. Hal – hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh
pihak pemberi tugas, unsur teknis, konsultan pengawas dan konsultan perencana.

AGUS, 2005
Disusun oleh :

Kepala Bidang
KIMPRASWIL
Kota AGUS

Drs. H. BDSG. DH. AGUSAF, Msi


Pembina TK I
Nip. 510 GHJHJ

You might also like