You are on page 1of 2

pada dasarnya sebuah pemancar televisi merupakan penggabungan dua sistem modulasi yaitu AM untuk gambar dan FM untuk

suara. Frekuensi kerja Pemancar TV ada pada spektrum frekuensi VHF (174MHz 230MHz) dan 470MHz 806MHz untuk UHF. Kedua sinyal tersebut dibangkitkan terlebih dahulu menggunakan frekuensi antara (IF) sebesar 38,9MHz untuk sinyal pembawa gambar dan 33,4MHz untuk sinyal pembawa suara. Kemudian kedua sinyal IF tersebut dicampur (Mixed) dan digeser ke frekuensi sesuai dengan frekuensi saluran yang dikehendaki pada pemancar televisi (frekuensi pemancar). Setiap negara memiliki ketentuan tentang sistem pemancar televisi yang digunakan yang biasanya diatur oleh peraturan pemerintah negara tersebut. Di Indonesia, digunakan sistem PALB (VHF) dan PAL-G (UHF) dengan spesifikasi teknik mengikuti rekomendasi ITU.

Gambar disamping adalah gambar blok diagram pemancar televisi bagian video Umumnya suatu pemancar TV mempunyai beberapa buah kamera. Gambar yang dikirim, ditangkap dengan kamera dan diperkuat oleh Camera Video Amplifier. Bagian Mixing & Monitoring adalah tahapan yang membandingkan / memilih terbaik dari beberapa yang dihasilkan oleh sejumlah kamera. Selanjutnya sinyal video ini diperkuat lagi oleh Video Amplifier sebelum diteruskan ke Tahap Modulated Amplifier. Gelombang pembawa dihasilkan oleh Frequency Controlled Oscillator. Setelah diperkuat oleh Carrier Amplifier, pada tahap Modulated Amplifier selanjutnya gelombang pembawa ini dimodulasi oleh sinyal video.

Setelah melalui Sideband Filter diteruskan oleh saluran transmisi ke antena untuk dipancarkan ke udara bebas. Synchronous Signal generator adalah pembangkit sinyal sinkronisasi yang akan dipakai mengatur pengiriman sinyal, sehingga gambar yang diperoleh dipenerima benar-benar sama dengan yang dikirimkan. Mengapa pada pemancar televisi menggunakan modulasi amplitudo (AM), karena AM adalah teknik yang paling sering digunakan untuk transmisi informasi melalui radio gelombang pembawa. AM bekerja dengan memvariasikan kekuatan sinyal ditransmisikan dalam kaitannya dengan informasi yang dikirimkan. Misalnya, perubahan kekuatan sinyal dapat digunakan untuk menentukan suara untuk direproduksi oleh loudspeaker, atau intensitas cahaya dari piksel televisi. Kontras ini dengan modulasi frekuensi, di mana frekuensi yang bervariasi, dan modulasi fase, di mana fase yang bervariasi sesuai dengan sinyal modulasi.

You might also like