You are on page 1of 21

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

Oleh : 1. Timur Rohimiasih Handini 2. Lalu Satriawan Kholid 3. Sulistyorini 4. Reny Murni Hidayati (11520241006) (11520241007) (11520241008) (11520241009)

FAKULTAS TEKNIK PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011/2012

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat, Taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN dengan judul Budaya Demokrasi di Indonesia dengan lancar. Makalah yang membahas tentang Demokrasi ini, kami susun untuk

memenuhi tugas mata kuliah umun Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu oleh Bapak. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak yang telah memberikan materi sekaligus membimbing Kami dalam menyelesaikan makalah ini, dan juga kami mengucapkan terima kasih kepada teman teman dan seluruh pihak yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan, baik dari segi penulisan maupun dari segi isi. Oleh karena itu tidak lupa kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan demi terwujudnya hasil yang lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Yogyakarta, 11 Maret 2012

Penulis

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Perkembangan istilah demokrasi sebagai sistem politik negara, merupakan suatu bentuk tandingan bagi bentuk pemerintahan lama yang bersifat totaliter atau otokratis dan yang otoriter . Sebagaimana kita ketahui, bahwa pemerintahan demokrasi dihasilkan oleh ahli-ahli

politik/ketatanegaraan sebagai jawaban atau jalan keluar untuk mengatasi kemelut yang dialami oleh masyarakat selama ini yang telah dipaksa menerima nilai-nilai dan sikap serta perilaku budaya yang otoriter (monarkhi/feodalis). Dalam banyak pengalaman negara yang menerapkan sistem politik otoriter, rakyat hanya dijadikan obyek pelaksanaan kekuasaan yang pada akhirnya mendatangkan penderitaan dan kesengsaraan bagi rakyat. Dewasa ini, hampir semua negara-negara di dunia menamakan sistem politiknya dengan negara demokrasi. Namun demikian tidak semua negara mampu menterjemahkan kata demokrasi yang sejalan dengan kata perlindungan terhadap hak asasi manusia, menjunjung tinggi hukum, tunduk terhadap kemauan orang banyak tanpa mengabaikan hak golongan kecil, agar tidak timbul diktatur mayoritas. Demokrasi sebagai bagian budaya dari sistem politik suatu negara akan menjadi kuat, jika bersumber pada kehendak rakyat dan bertujuan untuk mencapai kebaikan atau kemaslahatan bersama. Dalam hal ini demokrasi dapat berarti bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara atas negara) untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Pada intinya, yang banyaklah yang menang dan yang banyak dianggap sebagai suatu kebenaran. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012

yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain.

B. RUMUSAN MASALAH Apa pengertian Demokrasi ? Bagaimana sejarah dan perkembangan demokrasi di Indonesia ? Bagaimana Bentuk- bentuk , prinsip dan ciri- ciri Pemerintahan Demokratis ? Bagaimana Implementasi Demokrasi di Indonesia ?

C. TUJUAN MAKALAH Menjelaskan pengertian Demokrasi Mendiskripsikan bagaimana sejarah dan perkembangan demokrasi khususnya di Indonesia Menjelaskan Bentuk, prinsip serta ciri- ciri yang pemerintahan Demokratis Menjelaskan masalah masalah demokrasi di Indonesia.

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DEMOKRASI Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Istilah ini berasal dari bahasa Yunani dmokrata "kekuasaan rakyat", yang dibentuk dari kata dmos "rakyat" dan Kratos "kekuasaan/pemerintahan". Demokrasi muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 sebelum Masehi di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 sebelum Masehi. Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat). Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburgnya mendefinisikan demokrasi sebagai

"pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat". Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan. Melalui demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan di jalankan langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih dalan sistem pemulihan yang bebas. Sedangkan Budaya Demokrasi, adalah pola pikir, pola sikap, dan pola tindak warga masyarakat yang sejalan dengan nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan antar manusia yang berintikan kerjasama, saling percaya, menghargai keanekaragaman, toleransi, kesamaderajatan, dan kompromi. Menurut International Commision of Jurist (ICJ), demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan-

keputusan politik diselenggarakan oleh warga negara atau rakyat melalui

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012

wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas. Menurut Giovanni Sartori, memandang demokrasi sebagai suatu sistem di mana tak seorangpun dapat memilih dirinya sendiri, tak seorangpun dapat menginvestasikan dia dgn kekuasaannya, kemudian tidak dapat juga untuk merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat. Dan menurut Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Panca-sila, demokrasi adalah suatu pola pemerintahan dalam mana kekuasaan untuk memerintah berasal dari mereka yang diperintah. Ada dua tataran berpikir mengenai demokrasi yang harus di pisahkan antara satu dengan yang lainnya, yaitu demokrasi sebagai ide atau konsep dan demokrasi sebagai praksis. Demokrasi sebagai ide atau konsep, siapapun akan dapat menyusun suatu daftar sangat panjang mengenai arti, makna, sikap, dan perilaku yang tergolong demokratis. Kedaulatan tertinggi di tangan rakyat, kedaulatan itu berkenan dengan kebebasan berbicara, berkumpul, dan berserikat serta kebesan untuk memilih. Sedangkan demokrasi sebagai praksis, yaitu demokrasi sesungguhnya sudah menjelma menjadi sistem. Sebagai sebuah sistem kinerja demokrasi terikat oleh seperangkat aturan main tersebut. Apabila dalam sistem demokrasi ini ada orang yang tidak menaati aturan main yang berlaku, aktivitas itu akan merusak demokrasi. Dengan kata lain, aktivitas ini dalam konteks sistem demokrasiyang berlaku menjadi tidak demokratis (antidemokratis). Demokrasi tidak cukup hanya di wujudkan dengan penyelenggaraan pemilu setiap periode tertentu serta adanya lembaga perwakilan rakyat. Sebab selain hal-hal tersebut negar yang demokratis memerlukan perlindungan hak asasi manusia serta adanya sepermasi hukum. Prinsip-prinsip budaya demokrasi di Indonesia : 1. Pemerintahan yang terbuka dan bertanggung jawab, adalah

pemerintahan yang bersedia menyebarluaskan berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat luas.Berbagai rencana, kebijakan dan program pembangunan harus diberitahukan kepada masyarakat.Selain itu,keterbukaan menjadikan turut mengawasi jalannya pemerintahan.

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012

Keterbukaan juga merupakan pertanda bahwa permerintahan bersedia dan berani bertanggung jawab. 2. Dewan perwakilan rakyat (DPR) yang representatif, dalam

melaksanakan tugasnya DPR harus bertindak secara representative, yang artinya benar-benar mewakili rakyat yang memilihnya. 3. Peradilan yang bebas dan merdeka, peradilan merupakan lembaga yang menegakkan hukum. Negara demokrasi adalah Negara hukum,yaitu adanya supremasi hukum dalam segala bidang.Agar hukum tegak dan kuat maka lembaga peradilan dan kehakiman harus bersifat independen, bebas, dan merdeka dari pengaruh lembaga Negara lain. 4. Pers yang bebas, ers yang bebas dapat turut serta dalam mengawasi jalannya pemerintahan,member masukkan atau kritik, dan penilaian terhadap kebijakan yang dibuatnya.Pemerintah akan bertindak hatihati terhadap kebijakannya sebab adanya pengawasan dari pers. 5. Prinsip Negara hukum, Negara hukum berarti kekuasaan Negara terikat pada hukum, namun bukan berarti Negara hukum sama dengan Negara demokratis.Prinsip Negara hukum adalah salah satu ciri Negara demokrasi. 6. System dwipartai/multipartai, system dwi partai adalah adanya dua partai besar yang saling berkompetisi.Partai yang menang selanjutnya yang memimpin pemerintahan, sedangkan partai yang kalah dalam pemilu menjadi partai oposisi.Sedangkan system multi partai adalah system dengan banyak partai. 7. Pemilu yang demokratis, Negara demokrasi harus menjalankan pemilu yang demokratis, yaitu pemilu yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Adanya pengakuan terhadap hak pilih universal, artinya semua warga Negara diberi hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilu. b. Adanya keleluasaan untuk membentuk suatu tempat

penampungan aspirasi masyarakat yang beranekaragam.

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012

c. Tersedia mekanisme rekruitmen politik bagi calon-calon wakil yang demokratis. d. Ada kebebasan memilih untuk mendiskusikan dan

menentukkan pilihan sehingga pemilih tidak dibawah ancaman atau tekanan dari pihak manapun. e. Ada keleluasaan bagi setiap kontestan untuk bersaing secara sehat sehingga peluang kompetisi ini diberikan secara adil dan sama pada semua tahapan pemilu. f. Adanya komite atau panitia pemilihan yang independen, artinya komite pemilu tidak boleh memihak dan tidak merekayasa hasil akhir pemilu. g. Penghitungan suara yang jujur. h. Pemilu yang demokratis dan kompetitif membutuhkan birokrasi yang netral dan tidak memihak, artinya birokrasi tidak boleh menjadi perpanjangan tangan salah satu kekuataan politik yang ikut dalam pemilu. 8. Prinsip mayoritas, adalah pengambilan keputusan oleh badan perwakilan rakyat yang dilakukan secara kompromi, kesepakatan, dan musyawarah. Apabila kesepakatan tersebut tidak dapat tercapai maka dilakukan dengan suara terbanyak. Dalam demokrasi suara mayoritas memiliki kesempatan besar untuk memimpin jalannya pemerintahan. 9. Jaminan akan hak-hak dasar dan hak-hak minoritas, dalam Negara demokrasi, setiap warga Negara dapat menikmati hak-hak dasar mereka secara bebas.Hakhak dasar warga Negara itu dijamin sepenuhnya dalam konstitusi Negara. Jaminan hak-hak dasar itu meliputi, yaitu hak asasi manusia, hak menyatakan pendapat, berkumpul, berserikat dan kebebasan, hak mendapatkan informasi alternatif. Pemahaman demokrasi di Indonesia : a. Dalam system kepartaian dikenal adanya 3 sistem kepartaian, yaitu sistem multi partai, sistem dua partai dan sistem satu partai b. Sistem pengisian jabatan pemegang kekuasaan Negara

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012

c. Hubungan antarpemegang kekuasaan Negara, terutama antara eksekutif dan legislative mekanisme demokrasi di Indonesia pada dasarnya adalah keseluruhan langkah pelaksanaan kekuasan pemerintgah rakyat yang dijiwai oleh nilai2 falsafah pancasila dan yang berlangsung menurut hokum yang berkiblat pada

kepentingan, aspirasi dan kesejahteraan rakyat banyak. Pancasila sabagai landasan idiil Negara Bangsa Indonesia yang sudah mempunyai bekal kebenaran tersebut beritikad untuk mewujudkannya. Karena itu sebagai bangsa yang merdeka mereka membentuk sebuah wadah yang disebut Negara kesatuan republic Indonesia. Cita-cita bangsa Indonesia pun kemudian menjadi cita-cita negara karena pancasila merupakan landasan idealisme NKRI. Sila-sila dalam pancasila yang merupakan kebenaran hakiki perlu diwujudkan oleh bangsa Indonesia. Wawasan itu sendiri berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang artinya memandang atau melihat. Dengan penambahan akhiran -an kata ini secara harfiah berarti cara pengliatan atau cara tinjau atau cara pandang. Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan, satu bangsa perlu

memperhatikan 3 faktor utama: 1. 2. 3. Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup Jiwa,tekad dan semangat manusianya atau rakyatnya Lingkungan sekitarnya

Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tetang diri dan lingkungannya dalam eksitensinya yang serba terhubung dan dalam pembangunannya di lingkungan nasional, regional, serta global.

B. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN DEMOKRASI 1. Perkembangan Demokrasi di Indonesia Perkembangan demokrasi di Indonesia telah mengalami pasang surut. Kebanyakan pakar menyatakan matinya demokrasi di Indonesia di mulai sejak di umumkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 sampai dengan runtuhnya Presiden Soeharto, 2 Mei 1998. Sejak itu bangsa Indonesia mulai belajar demokrasi kembali setelah tenggelam kurang lebih 40

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012

tahun. Sistem kenegaraan Indonesia adalah negara kesatuan yang menganut demokrasi, kedaulatan berada di tangan rakyat, berdasarkan UUD 1945 sebelum di lakukan amandemen, dan kekuasaan negara di jalankan oleh lembaga sebagai berikut : a. Kekuasaan tertinggi diberikan oleh rakyat kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang berfungsi sebagai lembaga konstitutif b. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai pembuat UndangUndang, sebagai lembaga legislatif. c. Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan disebut lembaga eksekutif. d. Dewan Pertimbangan Agung (DPA) sebagai pemberi saran kepada penyelenggara pemerintahan disebut lembaga konsultatif. e. Mahkamah Agung (MA) sebagai lembaga peradilan dan penguji aturan dibawah undang-undang di sebut lembaga yudikatif. f. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai lembaga yang mengaudit keuangan negara, disebut lembaga auditatif. Setelah dilakukan amandemen UUD 1945, baik kesatu, kedua, ketiga maupun ke empat, terjadi pergeseran sebagai berikut : a. MPR tidak lagi sebagai lembaga tertinggi pemegang kedaulatan rakyat. b. Komposisi MPR terdiri dari seluruh anggota DPR ditambah DPD yang seluruh anggota dipilih oleh rakyat. c. Terbentuknya Mahkamah Konstitusi yang berhak menguji undang-undang terhadap UUD d. Terbentuknya komisi Yudisial yang mengusulkan pengangkatan hakim agung e. Presiden dan wakil presiden di pilih langsung oleh rakyat f. Presiden tidak membekukan atau membubarkan DPR g. Hak prerogatif presiden yang banyak di pangkas h. Kekuasaan legislatif semakin dominan i. Dewan Pertimbangan Agung di likuidasi

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012

2. Sejarah terbentuknya demokrasi di Indonesia Sebelum istilah demokrasi ditemukan oleh penduduk Yunani, bentuk sederhana dari demokrasi telah ditemukan sejak 4000 sebelum Masehi di Mesopotamia. Ketika itu, bangsa Sumeria memiliki beberapa negara kota yang independen. Di setiap negara kota tersebut para rakyat seringkali berkumpul untuk mendiskusikan suatu permasalahan dan keputusan pun diambil berdasarkan konsensus atau mufakat. Barulah pada 508 sebelum Masehi, penduduk Athena di Yunani membentuk sistem pemerintahan yang merupakan cikal bakal dari demokrasi modern. Yunani kala itu terdiri dari 1,500 negara kota (poleis) yang kecil dan independen. Negara kota tersebut memiliki sistem pemerintahan yang berbeda-beda, ada yang oligarki, monarki, tirani dan juga demokrasi. Diantaranya terdapat Athena, negara kota yang mencoba sebuah model pemerintahan yang baru masa itu yaitu demokrasi langsung. Penggagas dari demokrasi tersebut pertama kali adalah Solon, seorang penyair dan negarawan. Paket pembaruan konstitusi yang ditulisnya pada 594 sebelum Masehi menjadi dasar bagi demokrasi di Athena namun Solon tidak berhasil membuat perubahan. Demokrasi baru dapat tercapai seratus tahun kemudian oleh Kleisthenes, seorang bangsawan Athena. Dalam demokrasi tersebut, tidak ada perwakilan dalam pemerintahan sebaliknya setiap orang mewakili dirinya sendiri dengan mengeluarkan pendapat dan memilih kebijakan. Namun dari sekitar 150,000 penduduk Athena, hanya seperlimanya yang dapat menjadi rakyat dan menyuarakan pendapat mereka. Demokrasi ini kemudian dicontoh oleh bangsa Romawi pada 510 SM hingga 27 SM. Sistem demokrasi yang dipakai adalah demokrasi perwakilan dimana terdapat beberapa perwakilan dari bangsawan di Senat dan perwakilan dari rakyat biasa di Majelis.

10

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012

C. BENTUK BENTUK DEMOKRASI


Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan.

Demokrasi langsung Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan. Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi. Sistem demokrasi langsung digunakan pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana ketika terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk membahasnya.Di era modern sistem ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit. Selain itu, sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu untuk mempelajari semua

permasalahan politik negara. Demokrasi perwakilan Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan

mengambil keputusan bagi mereka. Di lihat dari segi idiologi, demokrasi ada 2 macam : Demokrasi konstitusional (demokrasi liberal), yaitu kekuasaan pemerintahan terbatas dan tidak banyak campur tangan serta tidak bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya. Kekuasaan dibatasi oleh konstitusi. Penganut demokrasi ini adalah Negara-negara eropa barat, Amerika serikat, India, pPakistan, Indonesia, Filipina, Singapura. Demokrasi Rakyat (Proletar) adalah demokrasi yang berlandaskan ajaran komunisme dan marxisme. Demokrasi ini tidak mengakui hak

11

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012
Demokrasi ini bertentangan dengan

asasi warga negaranya.

demokrasi konstitusional. Demokrasi ini mencita-citakan kehidupan tanpa kelas sosial dan tanpa kepemilikan pribadi. Negara adalah alat untuk mencapai komunisme yaitu untuk kepentingan kolektifisme.

Berdasarkan titik perhatiannya demokrasi ada 3 macam : Demokrasi Formal ( negara-negara liberal), demokrasi menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik, tanpa upaya untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. Demokrasi material (negara-negara komunis), menitikberatkan pada upaya-upaya menghilangkan perbedaann pada bidang ekonomi, kurang persamaan dalam bidang politik bahkan kadang dihilangkan. Demokrasi gabungan (negara-negara nonblok), demokrasi yang menghilangkan kesenjangan ekonomi dan sosial, persamaan dibidang politik, hukum.

D. ASAS POKOK DEMOKRASI


Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi, yaitu: 1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil; dan 2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

12

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012

E. CIRI-CIRI PEMERINTAHAN DEMOKRATIS


Pemilihan umum secara langsung mencerminkan sebuah demokrasi yang baik

Dalam demokrasi

perkembangannya, menjadi suatu

tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan). 2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara). 3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang. 4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat penegakan hukum 5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara. 6. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah. 7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat. 8. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.

9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan sebagainya).

F. IMPLEMENTASI DEMOKRASI DI INDONESIA Pemilu adalah salah satu wujud dari budaya demokrasi di Indonesia. Penyelenggaraan pemilu tahun 2004 diatur dalam UU no 12 tahun 2003 tentang pemilu sebagai wujud pelaksanaan pasal 1 ayat 2 UUD 1945, yang dilaksanakan dengan Langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

13

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012

Tujuan pemilu adalah untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilna Daeara, DPRD. Jumlah anggota DPR ditetapkan 550 kursi, DPRD TK I sekurang-kurangnya 35 orang dan paling banyak 100 kursi, DPRD TK. II/ Kota sekurang-kurangnya 20 kursi dan paling banyak 45 kursi. Landasan Pemilu Di Indoneia : 1. Idiil : Pnacasila 2. Konstitusinil : UUD 1945 3. Operasional : Tap MPR no III/MPR/1998, UU no. 31 tahun 2002 tentang Partai politik, UU No. 12 tahun 2003 tantang Pemilihan Umum. Pemilu adalah sarana untuk mewujudkan pelaksanaan UUD pasal 1 ayat 2 yaitu kedaulatan ditangan rakyat dan dilakukan menurut UndangUndang. Pemerintahan negara yang di bentuk melalui pemilihan umum itu adalah yang berasal dari rakyat, di jalankan sesuai dengan kehendak rakyat dan di abdikan untuk kesejahteraan rakyat. Dalam pemilu rakyat memiliki hak pilih aktif dan pasif. Aktif adalah hak rakyat untuk dapat memilih wakilnya dalam pemilu yang akan duduk, di DPR, sedang hak pasif adalah hak warganegara dalam pemilu untuk dapat dipilih menjadi anggota DPR/MPR. Sehubungan denga hak pilih dan memilih, maka hendaknya masyarakat dapat : a. Menggunakan hak memilih dan dipilih sebaik-baiknya. b. Menghormati badan permusyawaratan/perwakilan. c. Menerima dan melaksanakan hasil keputusan yang telah dilakukan secara demokratis, dengan itikad baik dan tanggung jawab. Pemilihan umum disini juga mempunyai tujuan, diantaranya yaitu untuk memilih wakil rakyat untuk duduk di dalam lembaga

permusyawaratan/perwakilan rakyat, membentuk pemerintahan, melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan, dan mempertahankan keutuhan NKRI. Pemilihan umum yang demokratis merupakan sarana untuk menegakkan kedaulatan rakyat untuk mencapai suatu tujuan.

14

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012

Menurut UU RI No. 22 Tahun 2003, tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD disebutkan sebagai berikut : 1. DPR terdiri dari anggpota partai politik peserta pemilu yang dipilih melalui pemilu : a. Anggota DPR berjumlah 550 kursi b. Keanggotaan DPR diresmikan dengan keputusan presiden c. Anggota DPR berdomisili di ibukota negara RI 2. DPD rterdiri atas wakil-wakil daerah provinsi yang dipilih melalui pemilu : a. Anggota DPD dari setiap provinsi ditetapkan sebanyak 4 kursi b. Jumlah seluruh anggota DPD tidak boleh melebihi sepertiga anggota DPR. c. Keanggotaan DPD diresmikan oleh keputusan Presiden d. Anggota DPD berdomisili di daerah pemilihannya dan selama bersidang bertempat di ibukota RI 3. DPRD Provinsi terdiri dari anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih berdasarkan hasil pemilu : a. Anggota DPRD Provinsi berjumlah minimal 35 kursi dan sebanyak-banyaknya 100 orang. b. Keanggotaan DPRD diresmikan dengan keputusan Menteri dalamNegeri atas nama presiden. c. Anggota DPRD provinsi berdomisili di ibukota provinsi. 4. DPRDD kabupaten/Kota terdiriatas anggota partai politik peserta pemilu yang di[ilih melalui pemilu : a. Anggota DPRD Kabupaten/Kota berjumlah minimal 20 kursi dan sebanyak-banyaknya 45 kursi. b. Keanggotaanya diresmikan dengan keputusan Gubernur atas nama presiden. c. Anggota DPRD Kabupaten/Kota berdomisili di kota

kabupaten bersangkutan.

15

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012

Asas Pemilihan Umum Pemilihan Umum diselenggarakan secara demokratis dan transparan, berdasarkan asas jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia. Asas itu di dasarkan pada Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XIV/MPR 1998 tentang Perubahan dan Tambahan Atas ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor III/MPR/1988 tentang pemilihan umum. Masing-masing asa it dapat di jelaskan sebagai berikut: a. Jujur, dalam penyelenggaraan pemilihan umum, penyelenggara / pelaksana, pemerintah dan partai politik peserta pemilihan umum, pengawas dan pemantau pemilihan umum, termasuk pemilih, serta semua pihak yang terlibat secara tidak langsung, harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. b. Adil, dalam penyelenggaraan pemilihan umum setiap pemilih dan partai polotik peserta pemilihan umum mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak manapun c. Langsung, disini berarti rakyat pemilih mempunyai hak untuk secara langsung memberikan suaranya sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara. d. Umum, pada dasarnya semua warga negara yang memnuhi persyaratan minimal usia 17 tahun atau telah/pernah kawin berhak ikut memilih dalam pemilihan umum. e. Bebas, setiap warga negara yang berhak memilih bebas menentukkan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun. Di dalam melaksanakan haknya, setiap warga negara di jamin keamanannya, sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak hati nurani dan kepentingannya. f. Rahasia, dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pelihannya tidak akan diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan apapun. Pemilih memberikan sarannya pada surat suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain. Asas rahasia ini tidak berlaku lagi bagi pemilih

16

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012

yang keluar dari tempat pemungutan suara dan secara suka rela bersedia mengungkapkan pilihannya kepada pihak manapun. Perbedaan Pemilu Sebelum dengan sesuidah tahun 2004 No 1 Pembeda Tujuan Pemilu Sistem Pemilihan Sebelum 2005 Memilih DPR,DPRD Provinsi dan Kab./Kota Proporsional denga stelsel daftra (pilih/coblos gambar partai politik) Didasarkan pada kabupaten/kotamadya atau provinsi Setelah 2004 Memilih DPR, DPRD Provinsi dan kota ditambah DPD (Dewan Perwakilan Daerah) Prpporsional dengan daftar calon terbuka (pilih coblos gambar partai politik dan nama calon di bawah gambar parpol yang dipilih. 1. Didasarkan pada jumlah pendudk yang ada di wilayah tersebut 2. daerah pemilihan untuk DPR adalah provinsi, DPRD Provinsi adalah kabupaten/Kotamadya, DPRD Kabupaten adalah kecamatan atau gabungan kecamatan. Partai politik dan perorangan /individu 1. memiliki pengurus dan sekretariat di dua atautiga pada kabupaten/kotamadya yang ada diprvinsi tersebut. 2. memiliki anggota 1000 orang atau seper seribu penduduk di masing-masing kabupaten/kotamadya yang dibuktikan dengan kartu tanda anggota. 1. didukung minimal 1000 orang di provinsi yang berpenduduk satu juta orang dan minimal 5000 orang di provinsi berpenduduk kurang lebih 15 juta orang. 2. Dukungan tersebut tersebar di sekurang-kurangnya di 25 % dari jumlah kabupaten/kotamadya provinsi yang bersangkutan

3.

Daerah pemilihan

4. 5

Peserta Pemilu Syarat partai politik peserta pemilu

Partai politik Memiliki pengurus dan sekretariat tetap di setengah pada kabupaten/kotamadya yang ada di provinsi

Syarat perseorangan sebagai pesertapemilu

Tidak ada

17

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012
Setelah 2004 Komusi pemilihan umum (KPU) dari pusat sampai daerah yang bersifat non partisipan, independen dan tetap sampai 5 tahun.

No
7

9 10

11

Pembeda Sebelum 2005 Panitia Dipusat dilaksanakan penyelenggara oleh KPU dan panitiapemilihan indonesia sebagaipelaksanapemilu. Di daerah dilaksanakan oleh panitia pemilihan daerah (PPD) tk I dan II Syarat calon Surat keterangan dari legislatif pengurus parpol yang menyatakan calon punya pengalaman setaraf dengan SMA Pelibatan Tidak ada peremuan Perhitungan Dulu ada stambus accord perolehan kursi Penegakan Tidak ada ketentuan hukum pidana

Harus memiliki ijazah SMA dan yang sederajat

Nominasi caleg memperhatikan kuota 30 % perempuan Menggunakansistem bilangan pembagi pemilihan Ada ketentuan pidana beserta hukum acaranya/prosedurnya

BAB III KESIMPULAN

18

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012

Untuk suatu negara yang demokratis dipastikan demokrasi amatlah penting dan harus ditegakkan, karena dengan adanya demokrasi pendapat atau keinginan masyarakat dapat sampai ke telinga pejabat-pejabat yang duduk di kursi pemerintahan. Tetapi masyarakat juga harus benar dan tahu bagaimana caranya menegakkan demokrasi dengan benar dan wajar. Pengertian demokrasi ini merupakan bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan), tapi pemahaman yang lebih sederhana adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Pentingnya demokrasi untuk suatu negara adalah dalam menyelesaikan masalah dapat melalui musyawarah sampai menghasilkan hasil mufakat dan harus berdasarkan akal pikiran yang sehat, pendapat setiap warga Negaranya wajib untuk didengar dan dipertimbangkan dan masih banyak lagi pentingnya demokrasi ini. Budaya demokrasi yang menuju masyarakat madani telah menjadi bagian dari kehidupan dan selain itu penerapannya sudah dilaksanakan serta dipahami oleh masyarakat Indonesia. Dengan adanya pembahasan ini diharapkan kita sebagai warga negara yang mencintai tanah air ini,dapat mengetahui pentingnya demokrasi untuk suatu negara dan dapat menegakkan demokrasi tersebut dengan benar dan wajar.

DAFTAR PUSTAKA

19

BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA

2012

Anonim.http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/pentingnya-demokrasi-untuksuatu-negara. Di akses pada tanggal 5 Maret 2012 Anonim. http://www.gudangmateri.com/2011/06/pelaksanaan-demokrasi-diindonesia.html. Di Akses tanggal 5 Maret 2012 Anonim. http://sayidiman.suryohadiprojo.com/?p=1516. Diakses tanggal 5 maret 2012 Anonim. http://www.pelita.or.id/baca.php?id=36783. Diakses pada tanggal 5 Maret 2012 Anonim. http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/2003February/000832.html. Diakses pada tanggal 5 Maret 2012 Anonim. http://www.wikipedia.com/Demokrasi.html. Diakses pada tanggal 5 Maret 2012

20

You might also like