You are on page 1of 12

PEMBERHENTIAN DAN PEMBERIAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SERTA PENSIUN JANDA/DUDANYA SEBAGAI PELAKSANAAN PP 9 TAHUN 2003

KEP KA BKN NOMOR 14 TAHUN 2003 21 APRIL 2003

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 2003

DASAR HUKUM
Pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003, menyatakan :
Presiden Menetapkan Pemberhentian PNS Pusat dan PNS Daerah Gol. Ruang IV/c, IV/d, dan IV/e

Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003, menyatakan :


Kepala BKN menetapkan Pemberhentian dan Pemberian Pensiun PNS Pusat dan Daerah Golongan ruang IV/b ke bawah yang tewas, meninggal dunia, cacat karena dinas, dan mencapai Batas Usia Pensiun

PPK yang bersangkutan menetapkan,


Selain yang tewas, meninggal dunia, cacat karena dinas, dan mencapai Batas Usia Pensiun.

KEPUTUSAN PENSIUN, yang ditetapkan oleh Kepala BKN adalah bagi PNS golongan ruang IV/b ke bawah yang :
1. Mencapai BUP, pemberian pensiun dan pemberian pensiun janda / dudanya ditetapkan dalam satu Keputusan. 2. Cacat karena dinas, pemberhentian dan pemberian pensiun dan pemberian pensiun janda / dudanya ditetapkan dalam satu Keputusan. 3. Tewas ( Pensiun Janda / Duda ).

4. Meninggal Dunia ( Pensiun Janda / Duda ).


5. Diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun karena BUP dan diberikan KGB kecuali ada keberatan dari pejabat yang berwenang.

PPK, Menetapkan keputusan pensiun bagi PNS selain tewas, meninggal

dunia, cacat karena dinas, dan mencapai batas usia pensiun

TATA CARA, penetapan pemberian pensiun bagi PNS golongan ruang IV/b ke bawah yang mencapai BUP al :
1. BKN menyusun daftar nominatif PNS, disampaikan ke instansi, 18 bulan sebelum BUP 2. PPK atau pejabat yang ditunjuk, memeriksa jika ada kekurangan atau perbedaan, menyampaikan daftar nominatif tambahan atau perbedaan. a. Perbedaan biasa karena, diangkat dalam jabatan struktural maupun fungsional yang dapat diperpanjang BUPnya Mis. Hakim/Jaksa b. Kekurangan biasa karena, daftar nominatif belum memuat daftar PNS yang BUP. 3. Paling lambat 2 minggu DPCP harus ditandatangani dan diserahkan kepada Pejabat Pengelola Kepegawaian dan dilengkapai Pas photo 4. Jika dalam 3 bulan Kepala BKN tidak menerima DPCP , penetapan SK didasarkan data BKN 5. Dalam hal PNS mendapat KP Pengabdian, pengajuan usulnya sekaligus dengan melampirkan DP-3 tahun terakhir, surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin berat atau sedang dalam 1 tahun terakhir.

TATA CARA, penetapan pemberian pensiun bagi PNS golongan ruang IV/b ke bawah yang menduduki jabatan struktural / fungsional yang BUP-nya dapat diperpanjang :
1. PPK mengajukan usul kepada Kepala BKN dengan melampirkan, DPCP,

salinan / foto copy sah, SK pengangkatan pertama CPNS / PNS, SK pangkat terakhir, SK Jabatan terakhir, dan pas photo 4 x 6 cm
2. Jika PNS tersebut memohon berhenti dan tidak diperpanjang BUPnya,
maka surat permohonan diajukan oleh pejabat yang berwenang 3. Jika memenuhi syarat memperoleh KP Pengabdian, dilampirkan DP-3

tahun terakhir, surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman


disiplin berat atau sedang dalam 1 tahun terakhir.

TATA CARA, penetapan pemberian pensiun yang Cacat Karena Dinas, Tewas, Meninggal Dunia :
1. Jika Tim Penguji Kesehatan menyatakan diberhentikan dengan hak pensiun dan diberikan KP Pengabdian.

2. Kepala BKN menetapkan setelah menerima usul dari PPK dengan melampirkan DPCP, SK Pangkat terakhir, Salinan sah surat penugasan, dll
3. PNS yang dinyatakan cacat karena dinas, diangkat sebagai PNS dan diberikan KP Pengabdian. 4. PNS yang dinyatakan tewas , pensiun janda/dudanya ditetapkan oleh Kepala BKN, setelah menerima usul dari PPK ybs. 5. PNS yang meninggal dunia, pensiun janda/dudanya ditetapkan oleh Kepala BKN setelah menerima usul dari PPK ybs. Pemberhentian dan pemberian pensiun bagi PNS yang ditetapkan oleh PPK diajukan oleh PNS ybs secara hierarkhis.

TATA CARA PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN BAGI YANG BERPANGKAT PEMBINA UTAMA MUDA ( IV/c ) KEATAS, SERTA JANDA DUDANYA. BAGI YANG MENCAPAI BUP
1. BKN menyusun daftar nominatif PNS, disampaikan ke instansi 18 bulan sebelum BUP 2. PPK atau pejabat yang ditunjuk, memeriksa jika ada kekurangan atau perbedaan , menyampaikan daftar nominatif tambahan atau perbedaan kepada Presiden dan tembusan Kepala BKN

a. Perbedaan bisa karena, Diangkat dalam jabatan struktural maupun fungsional yang dapat diperpanjang BUPnya dengan UU.
b. Kekeurangan bisa karena, daftar nominatif belum memuat daftar PNS yang BUP 3. Paling lambat 2 minggu DPCP harus ditandatangani dan diserahkan kepada Pejabat Pengelola Kepegawaian dan dilengkapi pas photo. 4. Dalam hal PNS mendapat KP Pengabdian, pengajuan usulnya sekaligus dengan melampirkan DP-3 tahun terakhir, surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin berat atau sedang dalam 1 tahun terakhir.

BAGI YANG MENDUDUKI JABATAN STRUKTURAL / FUNGSIONAL YANG BUPnya DAPAT DIPERPANJANG
1. PPK menyampaikan usul pemberhentian dan pemberian pensiun kepada Presiden dan tembusan Kepala BKN yang dilengkapi DPCP, salinan / foto copy sah,SK pengangkatan pertama sebagai CPNS/PNS, SK pangkat terakhir, SK Jabatan terakhir, dan pas photo 4 x 6 cm 5 lembar 2. Jika memohon berhenti / tidak diperpanjang BUPnya, melampirkan permohonan. 3. Jika memenuhi syarat memperoleh KP Pengabdian usul melampirkan DP-3 Tahun terakhir dan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat atau sedang dalam 1 tahun terakhir.

BAGI YANG BELUM MENCAPAI BUP :


1. PPK menyampaikan usul pemberhentian dan pemberian pensiun kepada Presiden dan tembusan Kepala BKN yang dilengkapi DPCP, salinan / foto copy sah, SK pengangkatan pertama CPNS / PNS, SK pangkat terakhir, SK Jabatan terakhir, dan keterangan dariTim Penguji Kesehatan bagi mereka yang cacat karena dinas dan dilengkapi pas photo. 2. Usul pemberhentian dan pemberian pensiun diajukan sekaligus dengan KP bagi yang cacat karena dinas.

PENSIUN JANDA / DUDA :


1. Usul pensiun janda / duda diajukan PPK kepada Presiden dan tembusan Kepala BKN yang dilengkapi DPCP yang ditandatangani isteri /suami /anak, Kenaikan Pangkat terakhir, surat kematian dan keterangan janda / duda dari Kepala Kelurahan / Desa / Camat dan pas photo Jika diberikan KP Pengabdian melampirkan DP-3 dan tidak pernah dijatuhi 2. hukuman disiplin tingkat berat / sedang dalam 1 tahun terakhir. PPK menyampaikan usul kepada Presiden dalam hal PNS tewas, tembusan 3. Kepala BKN disertai usul KP Anumerta.

USUL PEMBERHENTIAN DAN PEMBERIAN PENSIUN PNS KAB / KOTA


1. KP IV/c ke atas bagi PNS Kab / Kota diajukan sekaligus dengan usul pemberhentian dan pemberian pensiun oleh PPK Daerah Kab / Kota langsung kepada Presiden dan tembusan Kepala BKN

2. Dalam hal menduduki jabatan eselon II, BUP diperpanjang 56 tahun tapi belum 60 tahun usul diajukan setelah dikonsultasikan pemberhentian jabatan strukturalnya dengan Gubernur.

PERTIMBANGAN TEKNIS DAN PEMBERITAHUAN KENAIKAN GAJI BERKALA


1. Kepala BKN memberikan pertimbangan teknis kepada Presiden setelah menerima usul pemberhentian dengan hormat dengan hak pensiun dan atau KPnya. 2. PNS yang BUP dan diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun bila berhak kenaikan gaji berkala tetap diberikan.

KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Keputusan pemberhentian dan pensiun PNS Daerah maupun PNS Pusat di Daerah sepanjang kewenangan Kepala BKN ditetapkan Ka Kanreg BKN sesuai dengan wilayah kerjanya. 2. Dalam hal suami / isteri penerima pensiun tidak tercantum dalam SK pensiun akan ditetapkan kemudian oleh Presiden / Kepala BKN 3. Penerima pensiun yang memiliki lebih dari satu isteri / golongan anak di berikan kepada yang tercantum dalam SK Almarhum.

4. Dalam hal pembayaran pensiun tidak dalam satu wilayah pembayaran, petikan ke II SK dapat diajukan ke BKN / Sekretaris Negara.
5. Pembayaran pensiun janda / duda dilakukan oleh instansi pembayar pensiun

KETENTUAN PERALIHAN
Keputusan Pemberhentian dan Pemberian Pensiun PNS dan janda/dudanya yang ditetapkan sebelum berlakunya keputusan ini tetap berlaku.
Ketentuan ini berlaku bagi PNS yang akan diberhentikan dengan hak pensiun pada akhir bulan Oktober 2003.

KETENTUAN PENUTUP
Semua ketentuan yang mengatur tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Pensiun PNS serta janda / dudanya yang ditetapkan sebelum berlakunya keputusan ini tetap berlaku , sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan ini.

Apabila dijumpai kesulitan agar ditanyakan kepada Kepala BKN.

You might also like