You are on page 1of 30

Pengertian Aborsi, Macam Aborsi, Pandangan medis thdp medis, aturan hukum aborsi

Pengertian aborsi
Aborsi berasal dari bahasa Latin abortus yg berarti keguguran (sebelum waktunya). Aborsi adalah pengakhiran kehamilan sebelum masa gestasi 28 minggu atau sebelum janin mencapai berat 1000 gram. (ensiklopedi Indonesia) Aborsi adalah pengakhiran masa kehamilan atau konsepsi (pembuahan) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. (Sardikun Bina Putra, FKI)

Unsur yg hrs terpenuhi dr aborsi


1. Adanya janin (embrio) uh merupakan hasil pembuahan antara sperma dan ovum dalam rahim 2. Keguguran itu terjadi disebabkan oleh perbuatan manusia 3. Keguguran terjadi sebelum waktunya, sebelum kelahiran alami tiba

Macam Aborsi
Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak). Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesagesa.

Macam Aborsi
Abortus spontaneus : gugurnya buah kandungan tanpa disebabkan oleh tindakan manusia, spontan,tidak disengaja. Abortus provocatus : pengguguran buatan atau disengaja

Abortus spontaneus
Abortus habitualis : abortus yg terjadi 3x atau lebih berturut-turut Abortus imminens : ada bahaya abortus (tampak pendarahan sblm 28 minggu, dengan/tanpa kontraksi kandungan, dilatasi serviks uteri, buah masih berada dlm kandungan), masih bs dicegah Abortus incipiens : abortus yg sdh mulai terjadi pendarahan sblm 28 minggu,dilatasi serviks uteri meningkat, pendarahan>>, biasanya kehamilan < 12 minggu. Kandungan harus dikosongkan

Abortus completus : isi kandungan sudah keluar semua Abortus incompletus : masih ada sisa yg harus dikeluarkan agar pendarahan berhenti Missed abortion : kematian buah kandungan dlm kandungan tetapi janin yg mati itu tetap dlm kandungan selama 8 minggu atau lebih Abortus cervicalis : hasil konsepsi keluarnya terhalang oleh ostium uteri externum yg tidak membuka, shg terkumpul dlm canalis sevicalis dan serviks uteri membesar, sedikit pendarahan Abortus infectiosus : keguguran disertai infeksi genital Abortus septicus : abortus dg infeksi berat yg disertai penyebaran kuman atau toksinnya ke darah atau peritoneum.

Abortus Provocatus
Abortus therapeuticus/medicinalis : pengguguran yg dilakukan dengan indikasi medis (demi kesehatan/kehidupan ibu) Abortus eugenicus : pengguguran yg dilakukan karena janin menderita cacat berat Abortus atas dsr indikasi lain : abortus dilakukan krn berbagai faktor misal indikasi kriminologis (hasil perkosaan), psikologis, sosial, ekonomi,dsb Abortus legalis : abortus yg tidak dilarang UU Abortus illegalis/criminalis : abortus yg dilarang UU

Syarat Abortus provocatus


Abortus Provokatus Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus, abortus yang dilakukan dengan disertai indikasi medik. Di Indonesia yang dimaksud dengan indikasi medik adalah demi menyelamatkan nyawa ibu. Syarat-syaratnya: Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukannya (yaitu seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan) sesuai dengan tanggung jawab profesi. Harus meminta pertimbangan tim ahli (ahli medis lain, agama, hukum, psikologi). Harus ada persetujuan tertulis dari penderita atau suaminya atau keluarga terdekat. Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenaga/peralatan yang memadai, yang ditunjuk oleh pemerintah. Prosedur tidak dirahasiakan. Dokumen medik harus lengkap.

Pandangan Medis terhadap Aborsi


Etik Kedokteran, seorang dokter tidak diperbolehkan untuk melakukan tindakan pengguguran kandungan (abortus provokatus). Bahkan sejak awal seseorang yang akan menjalani profesi dokter secara resmi disumpah dengan Sumpah Dokter Indonesia yang didasarkan atas Deklarasi Jenewa yang isinya menyempurnakan Sumpah Hippokrates, di mana ia akan menyatakan diri untuk menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan. Dari aspek etika, Ikatan Dokter Indonesia telah merumuskannya dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia mengenai kewajiban umum, pasal 7d: Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani. Pada pelaksanaannya, apabila ada dokter yang melakukan pelanggaran, maka penegakan implementasi etik akan dilakukan secara berjenjang dimulai dari panitia etik di masingmasing RS hingga Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK). Sanksi tertinggi dari pelanggaran etik ini berupa "pengucilan" anggota dari profesi tersebut dari kelompoknya. Sanksi administratif tertinggi adalah pemecatan anggota profesi dari komunitasnya.

Aspek hukum
Ditinjau dari aspek hukum, pelarangan abortus justru tidak bersifat mutlak. Abortus buatan atau abortus provokatus dapat digolongkan ke dalam dua golongan yakni: 1. Abortus buatan legal Yaitu pengguguran kandungan yang dilakukan menurut syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang. Populer juga disebut dengan abortus provocatus therapeticus, karena alasan yang sangat mendasar untuk melakukannya adalah untuk menyelamatkan nyawa ibu.

UU no 23 th 1992
PASAL 15: 1) Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu. 2) Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) hanya dapat dilakukan: a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut; b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli; c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau keluarganya; d. Pada sarana kesehatan tertentu. 3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)


Pasal 229 1. Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak tiga ribu rupiah. 2. Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga. 3. Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani pencarian maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu. Pasal 341 Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

Pasal 342
Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun. Pasal 343 Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan dengan rencana. Pasal 346

Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

Pasal 347 1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun. 2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun. Pasal 348 1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan. 2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun. Pasal 349 Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.

PASAL 535 Barang siapa secara terang-terangan mempertunjukkan suatu sarana untuk menggugurkan kandungan, maupun secara terang-terangan atau tanpa diminta menawarkan, ataupun secara terang-terangn atau dengan menyiarkan tulisan tanpa diminta, menunjuk sebagai bisa didapat, sarana atau perantaraan yang demikian itu, diancam dengan kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Dari rumusan pasal-pasal tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan : 1. Seorang wanita hamil yang sengaja melakukan abortus atau ia menyuruh orang lain, diancam hukuman empat tahun. 2. Seseorang yang sengaja melakukan abortus terhadap ibu hamil, dengan tanpa persetujuan ibu hamil tersebut diancam hukuman 12 tahun, dan jika ibu hamil itu mati diancam 15 tahun 3. Jika dengan persetujuan ibu hamil, maka diancam hukuman 5,5 tahun penjara dan bila ibu hamil tersebut mati diancam hukuman 7 tahun penjara. 4. Jika yang melakukan dan atau membantu melakukan abortus tersebut seorang dokter, bidan atau juru obat (tenaga kesehatan) ancaman hukumannya ditambah sepertiganya dan hak untuk praktek dapat dicabut.

Teknik Aborsi
1.
2.

3.

4.

5.

teknik adilatasi dan kuret. Sebuah alat dimasukkan untuk memperlebar lubang leher rahim. Kemudian, janin yang hidup itu dilepaskan dari dinding rahim, dicabik kecil-kecil menggunakan alat yang tajam, dan dibuang ke luar. teknik sunction. Teknik ini dilakukan dengan memasukkan sebuah tabung ke dalam rahim yang menyedot janin ke luar. Janin tercabik menjadi potongan kecil dan dimasukkan ke dalam sebuah botol. teknik salt poisoned. Cara ini dilakukan pada janin berusia lebih dari 16 minggu, ketika sudah cukup banyak cairan yang terkumpul di sekitar bayi dalam kantong anak sehingga sulit memasukkan alat karena ruang gerak bayi semakin menyempit. teknik histerotomi. Pengguguran bayi dilakukan ketika kandungan berumur lebih dari enam bulan. Cara ini menggunakan sebuah alat bedah yang dimasukkan melalui dinding perut. Bayi kecil itu kadang langsung dibunuh dengan menggunakan teknik pil bunuh (Pil Roussell-Uclaf/RU486). teknik prostaglandin, yang merupakan cara terbaru. Teknik ini menggunakan bahan-bahan kimia yang mengakibatkan rahim ibu mengerut sehingga bayi yang hidup itu mati dan terdorong keluar.

Pandangan Agama terhadap Aborsi

Islam
Manusia - berapapun kecilnya - adalah ciptaan Allah yang mulia. Agama Islam sangat menjunjung tinggi kesucian kehidupan. Banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Quran yang bersaksi akan hal ini. Salah satunya, Allah berfirman: Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia.(QS 17:70) Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang. Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya. (QS 5:32)

Umat Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak memiliki uang yang cukup atau takut akan kekurangan uang. Ayat Al-Quran mengingatkan akan firman Allah yang bunyinya: Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar. (QS 17:31) Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti melawan terhadap perintah Allah. Al-Quran menyatakan: Adapun hukuman terhadap orang-orang yang berbuat keonaran terhadap Allah dan RasulNya dan membuat bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum mati, atau disalib, atau dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau diasingkan dari masyarakatnya. Hukuman yang demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang pedih. (QS 5:36)

Sejak kita masih berupa janin, Allah sudah mengenal kita. Al-Quran menyatakan:Dia lebih mengetahui keadaanmu, sejak mulai diciptakaNya unsur tanah dan sejak kamu masih dalam kandungan ibumu.(QS: 53:32) Jadi, setiap janin telah dikenal Allah, dan janin yang dikenal Allah itulah yang dibunuh dalam proses aborsi. Tidak ada kehamilan yang merupakan kecelakaan atau kebetulan. Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan rencana Allah. Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim menurut kehendak Kami selama umur kandungan. Kemudian kami keluarkan kamu dari rahim ibumu sebagai bayi. (QS 22:5) Nabi Muhammad SAW tidak pernah menganjurkan aborsi. Bahkan dalam kasus hamil diluar nikah sekalipun, Nabi sangat menjunjung tinggi kehidupan.

Katolik
Gereja Katolik Roma tak henti-hentinya mengutuk aborsi - yang secara langsung dan terencana mencabut nyawa bayi yang belum dilahirkan. Pada prinsipnya, umat Kristen Katolik percaya bahwa semua kehidupan adalah kudus sejak dari masa pembuahan hingga kematian yang wajar, dan karenanya mengakhiri kehidupan manusia yang tidak bersalah, baik sebelum ataupun sesudah ia dilahirkan, merupakan kejahatan moral. Gereja mengajarkan, Kehidupan manusia adalah kudus karena sejak awal ia membutuhkan 'kekuasaan Allah Pencipta' dan untuk selama-lamanya tinggal dalam hubungan khusus dengan Penciptanya, tujuan satu-satunya. Hanya Allah sajalah Tuhan kehidupan sejak awal sampai akhir: tidak ada seorang pun boleh berpretensi mempunyai hak, dalam keadaan mana pun, untuk mengakhiri secara langsung kehidupan manusia yang tidak bersalah (Donum vitae, 5).

Dasar biblis utama dari prinsip moral itu adalah Kej 1: 27-28; yang menggambarkan bahwa hidup itu berasal dari Allah dan karena itu hanya Allah sendirilah yang bisa mencabut hidup manusia. Kemudian Kej 1: 28, melukiskan bahwa semua bentuk hidup bersama di dalam perkawinan antara laki-laki dan perempuan mesti terbuka terhadap anak. Sedangkan ajaran Gereja Katolik mengenai penolakan aborsi berlandas pada Amanat Apostolik Familiaris Consortio Paus Yohanes Paulus II dalam keluarga modern yang berbunyi: Gereja percaya sekuat-kuatnya bahwa hidup manusia, bahkan jika lemah dan menderita, merupakan anugerah indah kebaikan Allah. Prinsip ini melawan sinisme dan egiosme yang menghantui dunia ini dengan bayang-bayang gelap, maka gereja berdiri membela hidup. Dalam hidup tiap-tiap manusia, ia melihat indahnya kehadiran Allah. Dan gereja dipanggil untuk memperlihatkan lagi kepada semua orang dengan keyakinan yang jelas dan lebih kuat kehendakNya untuk mendukung hidup manusia dengan semua sarana dan untuk membelanya terhadap segala macam serangan dalam situasi apa pun.

Ayat2
Jangan pernah berpikir bahwa janin dalam kandungan itu belum memiliki nyawa. Yer 1:5 ~ Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa. Hukuman bagi para pelaku aborsi sangat keras. Kel 21:22-25 ~ Apabila ada orang berkelahi dan seorang dari mereka tertumbuk kepada seorang perempuan yang sedang mengandung, sehingga keguguran kandungan, tetapi tidak mendapat kecelakaan yang membawa maut, maka pastilah ia didenda sebanyak yang dikenakan oleh suami perempuan itu kepadanya, dan ia harus membayarnya menurut putusan hakim. Tetapi jika perempuan itu mendapat kecelakaan yang membawa maut, maka engkau harus memberikan nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak.

Aborsi karena alasan janin yang cacat tidak dibenarkan Tuhan. Yoh 9:1-3 ~ Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-muridNya bertanya kepadaNya: Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Jawab Yesus: Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia Aborsi karena ingin menyembunyikan aib tidak dibenarkan Tuhan. Rom 8:28 ~ Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Tuhan tidak pernah memperkenankan anak manusia dikorbankan. Apapun alasannya. Anak-anak adalah pemberian Tuhan. Jagalah sebaik-baiknya. Mzm 127:3-5 ~ Sesungguhnya, anak laki-laki adalah milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.

Pengaplikasian ajaran agama terhadap pencegahan aborsi dan sejauh mana toleransinya

Agama Katolik tidak mutlak melarang (mempertimbangkan) adanya abortus provocatus asal dengan alasan dan pertimbangan seimbang. Alasan indikasi vital (vital=hidup yg terancam) yakni mengutamakan hidup yg dpt diselamatkan daripada hidup yg tidak dapat diselamatkan. Tindakan atas indikasi ini diterima. Alasan indikasi medis (medis= lebih ke kesehatan) : masih harus dipertimbangkan scr mendalam krn masih sebuah kontroversi dlm agama katolik Alasan indikasi eugenis (bayi diperkirakan cacat berat fisik/mental) : dr sudut moral harus ditolak meskipun pelanggaran prinsip ini dimengerti. Alasan indikasi kriminologis (hamil krn kejahatan) : tidak dibenarkan. Alasan psikologis-sosial-ekonomi : kalangan Katolik menolak abortus dg alasan ini

Katolik

Langkah2 yg direncanakan dg didasari ilmu agama yg berkaitan dg aborsi

Katolik
Indikasi medis (menyelamatkan nyawa ibu) :
Meningkatkan penelitian di bidang kedokteran perinatal, sehingga situasi konflik berkurang Meningkatkan pelayanan medis perinatal

Indikasi kriminologis
Meningkatkan keamanan dan perlindungan gadis/wanita Meningkatkan kesadaran dan penghargaan terhadap martabat gadis/wanita Meningkatkan pendidikan mentalitas, pendidikan seksual manusiawi, dan tanggung jawab sosial.

Indikasi eugenis ( aborsi akibat cacat berat ):


Meningkatkan ilmu genetika agar timbulnya cacat bisa dicegah Meningkatkan pengawasan produksi obat2an bagi wanita hamil Meningkatkan pelayanan konsultasi genetik dan diagnostik praenatal

Indikasi psikologos-sosial-ekonomi
Melenyapkan diskriminasi keluarga besar, ibu tak bersuami, anak tak sah Menidirikan pusat informasi menampung soal2 penyebab keguguran Meningkatkan pemerataan kemakmuran Mengadakan tindakan sosial politis bagi keluarga tidak mampu

Daftar Pustaka
Mubarak Z. Buku Ajar MPK Agama : Agama dan Isu-Isu Kontemporer. Go P.1984. Hidup dan Kesehatan. Malang : STFT Widya Sasana. Agama dan Aborsi. Accesed on June 9th 2010. Available from http://www.aborsi.org/agamaaborsi.htm Aborsi&Hukum. Accesed on June 9th 2010. Available from http://www.aborsi.org/hukumaborsi.htm

You might also like