You are on page 1of 5

KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL

A. KELOMPOK SOSIAL DAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL Manusia dikenal sebagai makhluk sosial yang pada prinsipnya hidup berkelompok baik di lingkungan maupun di masyarakat. Keberadaan ini merupakan proses untuk berinteraksi atau berhubungan dengan yang lain. Dalam ilmu sosiologi kelompok sosial sering juga disebut dengan kerumunan yang dapat diartikan sebagai individu-individu yang berada pada tempat yang sama. Akan tetapi tetaplah ada perbedaan antara kerumununan dengan kelompok sosial. Perbedaan antara kelompok sosial dengan kerumunan tersebut dibawah ini adalah : Kelompok social: Kerumunan: 1. Bersifat tetap 1. Bersifat sementara 2. Memiliki tujuan sama 2. Tujuan berbeda 3. Interaksi jelas dan terfokus 3. Interaksi tidak terfokus 4. Mengarah pada pembentukan 4. Tidak mengarah pada pembentukan Masyarakat Di dalam kelompok sosial terdapat bermacam macam suku bangsa, ras, agama dan budaya sehingga terbentuklah masyarakat multikultural. Kata MASYARAKAT MULTIKULTURAL dapat kita pilah menjadi tiga kata yaitu : a. Masyarakat Artinya adalah sebagai satu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh rasa identitas bersama. b. Multi Berarti banyak atau beraneka ragam c. Kultural Berarti Budaya Masyarakat Multikultural adalah kesatuan manusia atau individu yang memiliki beraneka ragam budaya. Oleh karena itu dalam masyaarakaatterdapat beranekaragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Berikut ini pandangan ahli sosiologi tentang masyarakat multikultural J.S FURNIVALL Masyarakat multikultural terbentuk oleh dua atau lebih komunitas (kelompok), mereka ini secara budaya dan ekonomi terpisah satu sama lain. Struktur kelembagaan yang terdapat di dalam kelompok tersebut berbeda satu dengan lain. NASIKUN Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang menganut banyak nilai. Hal ini terbentuk karena kelompok sosial yang ada di dalamnya memiliki sistem nilai tersendiri. PIERRE L. VAN DE BERGHE Masyarakat multikultural memiliki karakteristik sebagai berikut ini a. Memiliki sub kebudayaan b. Struktur sosial yang terbentuk rawan terjadi konflik c. Integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi CLIFFORT GEERTZ Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki ikatan-ikatan primordialitas. Ikatan ini kemudian berkaitan erat dengan label yang diberikan oleh individu/kelompok lain, dengan demikian setiap individu/kelompok memiliki karakter yang berbeda dengan yang lain.

Keaneka ragaman dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini : 1. Memiliki lebih dari subkebudayaan. 2. Membentuk sebuah struktur sosial. 3. Membagi masyarakat menjadi dua pihak, yaitu pihak yang mendominasi dan yang terdominasi. 4. Rentan terhadap konflik sosial. Dalam Masyarakat multikultural akan dijumpai perbedaan-perbedaan yang merupakan bentuk keanegaragaman seperti budaya, ras suku, agama. Dalam masyarakat multi kultural tidak mengenal perbedaan hak dan kewajiban antara kelompok minoritas dengan mayoritas baik secara hukum maupun sosial. Kelompok sosial memiliki hubungan erat dengan masyarakat multikultural yaitu hubungan 1. Kelompok sosial sebagai unsur pembentuk masyarakat multikultural. Macam-macam kelompok sosial belum tentu membentuk sebuah masyarakat multikultural, namun demikian masyarakat multi kultural tidak akan terwujud tanpa adanya kelompok sosial. Kelompok sosial dikatan sebagai salah satu unsur pembentuk masyarakat multikultural. 2. Kelompok sosial sebagai dinamisator masyarakat multikultural Urutan terbentuknya masyarakat multikultural adalah sebagai berikut; a. Individu b. Kelompok sosial c. Masyarakat d. Masyarakaat multikultural Dari urutan tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial merupakan unsur pembentuk masyarakat multikultural. Konflik pada mayarakat multukultural dapat saja terjadi karena didalamnya terdiri beranekaragam perbedaan akan tetapai hal ini dapat dicegah dengan cara masing-masing saling menjaga diri maupun menghargai. 3. Kelompok sosial sebagai pengikat masyarakat multikultural Untuk mempertahankan masyarakat multikultural yang sudah baik perlu dibuat pengikat individu maupun kelompok agar tetap tejaga dengan baik. Pengikat hanya dapat dilakukan dengan bentuk loyalitas angota kelompok tersebut. B. MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI INDONESIA Masyarakat indonesia yang memiliki beraneka ragam budaya, bangsa, ras, suku, agama dan adat istiadat maka hal ini mejadi modal terbentuknya masyarakat multikultural. 1. Faktor penyebab timbulnya masyarakat multikultural di Indonesia Timbulnya masyarakat multikultural di Indonesia dianalisa sebagai dampak dari adanya a. Keanekaragaman Ras. Ras didasarkan pada adanya kesamaan ciri-ciri fisik yang melekat pada seseorang yang membedakan satu orang dengan orang lainnya : Ada tiga ras yang dapat kita sebutkan yaitu 1. Ras Mongoloid Memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini - Kulit berwarna kuning sawo matang - Rambut lurus - Bulu badan sedikit - Mata sipit Mis : Orang Jawa dan Cina 2. Ras Kaukasoid Memiliki ciri-ciri berikut ini - Hidung mancung

- Kulid putih - Rambut pirang sampai coklat - Kelopak mata lurus Mis : Keturunan Portugis di Aceh 3. Rasa Negroid Memiliki ciri-ciri sebagai berikut - Rambut keriting - Kulid hitam - Bibir tebal ddan kelopak mata lurus Mis : Orang Papua b. Keanekaragaman suku bangsa Di indonesia banyak dijumpai beranekaragaman suku bangsa. Suku bahasa ditandai dengan adanya persamaan daerah, bahasa, Dan adat istiadat yang sering juga disebut sebagai Etnis yang menjadikan bentuk masyarakat multikultural. Mis ; Etnis Jawa, Sunda, Bali, Batak, Dayak dst c. Keanekaragaman golongan. Golongan didasarkan pada persamaan tujuan atau kepentingan, sedangkan di Indonesia terdiri dari beranekaragam golongan yang membentuk masyarakat multikultural. Mis : Golongan Pejabat, Golongan Pengusaha, Partai XYZ d. Keanekaragaman agama dan kepercayaan Agama didasarkan pada apa yang disampaikan tuhan kepada manusia berupa kitap suci yang dijadikan panduan hidup manusia dalam bermasyarakat, & dalam hubungannya dengan tuhan. DiIndonesia dikenal agama yang diakui yaitu : Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Disamping itu juga berkembang kepercayaan yang didasarkan pada pemaknaan hidup manusia terhadap alam semesta yang menghasilkan pemikiran-pemikiran berupa filsafat, animisme, dinamisme. 2. Karakteristik masyarakat multikultural di Indonesia Konflik terjadi karena adanya perbedaan yang dapat kita lihat dari masyarakat multikultural termasuk di Indonesia. Hal ini sering kita lihat adanya konflik baik di daerah maupun di perkotaan. Masyarakat indonesia dapat dikatan sebagai masyarakat mutikultural yang belum sempurna, hal ini dapat kita lihat dari beberapa hal yaitu : a. Masih terdapat dominasi satu kelompok atas kelompok lainnya b. Struktur sosial yang ada lebih banyak menguntungkan pihak yang mendominasi c. Konflik sosial yang muncul masih sering berlanjut dengan kekerasan Masalah yang muncul dalam masyarakat multikultural adalah sebagai berikut ; a. Masalah Kultural 1. Loyalitas yang berlebihan Mementingkan diri sendiri/kelompok secara berkelebihan secara membabi buta, akibatnya akan menghambat penyatuan dengan kelompok lain. 2. Etnosentris Pandangan yang menganggap rendah kebudayaan dari kelompok lain. 3. Eksklusivisme Sikap enggan berinteraksi dengan kelompok lain. Hal ini menjadikan sikap tertutup. b. Masalah Struktural Biasanya hal ini menyangkut masalah kondisi politik dan ekonomi. Kondisi politik yang tidak demokratis membuat masyarakat ekonomi lemah akan semakin tersudut dan pemerintahnya memerintah secara otoriter. Sementara itu, struktur pemerintahan kapitalistik cenderung melahirkan pengusaha yang menjalin hubungan kolusi dengan pejabat.

Sementara dalam masyarakat yang demokratis dengan ekonomi yang sehat hal ini bisa ditekan bahkan bisa menghasilkan Integrasi Nasional. C. KEANEKARAGAMAN KELOMPOK SOSIAL Kelompok sosial yang ada pada masyarakat multikultural bermacam-macam. Berikut ini adalah macam-macam kelompok sosial di masyarakat menurut pandangan para ahli sosiologi. 1. Solidaritas Mekanik dan organik. Diperkenalkan oleh EMILE DURKHEIM bahwa kelompok manusia terbagi atas dua yaitu kelompok manusia didasarkan pada: a. Segi mekanik Merupakan bentuk naluriah yang ditentukan oleh pengaruh ikatan geografi, biogenetik dan keturunan lebih lanjut. Setiap kelompok dapat memenuhi kebutuhan tanpa bantuan dari pihak lain. Setiap anggota diikat oleh kesadaran kolektif sebagai satu kelompok dan kepercayaan yang bersifat memaksa. b. Segi Fungsional Merupakan hasil kesadaran manusia atau keinginan yang rasional. Bentuk solidaritas bersifat mengikat sehingga terbentuk ketergantungan. Pengikatan berdasarkan kesepakatan yang terjalin. 2. Gemeinschaft dan Gesellsschaft Konsep ini diperkenalkan oleh ahli sosiologi dari Jerman FERDINAND TONNIES yang berpendapat kelompok masyarakat terbagi menjadi : a. Gemeinschaft Adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang bersifat alamiah dan kekal, hal ini dapat terbentuk pada ikatan keturunan contohnya keluarga. Cirinya : - Intimate, artinya hubungannya menyeluruh dan mesra - Private, artinya hubungannya bersifat pribadi - Exlusive, artinya hubungannya hanya untuk kita saja (In-Group) bukan untuk orang luar (Out-group) Jenis-jenis Gemeinschaft terbagi menjadi 3 yaitu: - Blood yaitu mengacu pada ikatan kekerabatan ( garis keturunan ) - Place yaitu merupakan ikatan berdasarkan kedekatan tempat tinggal atau tempat bekerja. - Mind yaitu mengacu pada hubungan persahabatan baik karena keahlian, pekerjaan atau pandangan yang sama. b. Gesellsschaft Adalah kelompok yang didasari oleh ikatan lahiriah yang jangka waktunya terbatas, Dilandaskan oleh kepentingan : contohnya ikatan para pedagang atau pekerja, buruh yang memiliki kepentingan secara rasional. Perbedaan yang dapat kita simpulkan antara Gemeinschaft dengan gesellschaft Gemeinschaft : Individu tetap menyatu walaupun ada perbedaan kelompok. Gesellschaft : Walaupun menyatu tetap saja sebagai individu yang terpisah. 3. Kelompok Primer dan Sekunder COOLEY DAN FARIS menyebutkan ada dua tipe kelompok dalam masyarakat, yaitu kelompok; a. Primer Ditandai dengan pergaulan dan kerjasama tatap muka yang intim, ruang lingkupnya adalah keluarga, teman maupun rukun warga. b. Sekunder Ditandai dengan pergaulan yang formal, tidak pribadi dan bercirikan kelembagaan, misalnya

partai politik atau organisasi formal lainnya. 4. In-Group dan out-group Diperkenalkan oleh WILLIAM GRAHAM SUMMER yang membagi kelompok masyarakat menjadi dua yaitu: a. In Group Kelompok dalam artinya hanya melibatkan dari dalam kelompoknya saja. Biasanya memiliki ciri-ciri adanya persahabatan, kerjasama, keteraturan, kedamaian, solidaritas yang tinggi. b. Out group Sikap yang dilakukan terhadap kelompok lain. Ini digunakan untuk memberikan parameter sikap solidaritas kelompok kami dan kelompok mereka, sehingga memberikan dampak perlakuan yang berbeda. Dalam in-group, ciri yang tampak antara lain : o Persahabatan o Kerjasama o Keteraturan o Kedamaian o Solidaritas yang tinggi terhadap sesama anggota kelompok (ingroup felling) o Menganggap kelompok sebagai pusat segala-galanya o Melihat mereka yang berada diluar kelompok sebagai musuh

You might also like