You are on page 1of 16

KRIONIKA DAN PENCARIAN AKAN KEABADIAN HIDUP MENURUT SUDUT PANDANG ISLAM

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Dasar Dasar Sains yang dibina oleh Bapak Sumardji Adikusumo

Disusun oleh: Maratus Sholihah (100321400895) Kelas C / Off C

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA April, 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari teknologi. Teknologi mempermudah dan membantu manusia dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Tahun 2011 teknologi mengalami perkembangan yang pesat. Hal itu ditandai dengan penemuan berbagai teknologi baru, yang semakin mempermudah kehidupan manusia. Banyak teknologi yang dahulunya hanya dianggap sebagai khayalan belaka, sekarang mulai diwujudkan keberadaannya. Contohnya adalah krionika, yang dahulunya hanya dianggap sebagai cerita sains fiktif dalam filmfilm layar lebar. Krionika adalah teknik yang digunakan untuk mengawetkan tubuh manusia yang telah mati menurut hukum dengan menggunakan suhu rendah. Atau, bisa dikatakan bahwa krionika adalah suatu teknologi untuk menghidupkan kembali manusia yang telah meninggal menurut hukum. Prinsip kerja krionika adalah sesorang yang selamat setelah tenggelam dalam lubang air es selama berjam-jam lamanya. Krionika menggunakan disiplin ilmu fisika dalam penerapannya. Hukum termodinamika I dan II diterapkan dalam proses krionika beserta alat-alat yang digunakan. Tujuan dilakukannya krionika adalah untuk mempertahankan kehidupan seseorang yang tak lagi dapat dibantu dengan obat biasa dengan harapan suatu hari dapat dibangkitkan kembali dengan maksud tertentu. Ilmu yang mempelajari krionika disebut kriogenika. Krionika telah banyak menyedot perhatian manusia sejak pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1960. Namun, banyaknya berita yang beredar, justru tidak memberikan informasi secara benar kepada pendengarnya. Hal itu diperburuk dengan pendapat para otoris yang berpengetahuan rendah. Sehingga mengakibatkan timbulnya berbagai kontroversi tentang krionika di berbagai penjuru dunia. Ada yang pro dan kontra terhadap krionika. Bahkan, ada yang mengkontroversikan antara krionika dan agama, yaitu kronika dianggap melawan takdir yang telah ditulisakan Tuhan. Seharusnya kesalahpamahaman tentang krionika akibat tidak benarnya berita yang beredar tidak perlu terjadi. Hal itu dapat dihindari jika hanya orang-orang

yang berkompeten yaitu kriobiologis (sebutan bagi para ilmuwan di bidang krionika) saja yang memberikan informasi tentang krionika. Seharusnya, dengan ditemukannya krionika dapat menggembirakan masyarakat dunia, karena dengan krionika, masyarakat yang mengidap penyakit serius dan belum ditemukan obatnya dapat diselamatkan. Cara yang digunakan adalah menghidupkannya kembali pada masa mendatang, di saat obat penyakit yang diidap telah ditemukan. Berdasar pada penjelasan dan paparan di atas, maka penulis mengangkat judul Krionika dan Pencarian akan Keabadian Hidup menurut Sudut Pandang Islam dalam penulisan makalah ini. Dengan tujuan untuk memberi penjelasan kepada pembaca tentang krionika, beserta hubungan antara krionika dan teoremateorema yang ada dalam fisika. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penulisan makalah yang berjudul Krionika dan Pencarian akan Keabadian Hidup menurut Sudut Pandang Islam dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Apakah krionika itu? Apakah manfaat krionika bagi manusia? Peralatan apa saja yang digunakan dalam proses krionika? Bagaimana prosedur pelaksanaan krionika? Bagaimana Islam memandang kematian? Apakah krionika bertentangan dengan agama Islam?

C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam penulisan makalah yang berjudul Krionika dan Pencarian akan Keabadian Hidup menurut Sudut Pandang Islam dirumuskan sebagai berikut. 1. Mengetahui definisi krionika. 2. Mengetahui manfaat krionika bagi manusia. 3. Mengetahui peralatan yang digunakan dalam proses krionika. 4. Mengetahui prosedur pelaksanaan krionika. 5. Mengetahui kematian dalam pandangan Islam. 6. Mengetahui kebenaran apakah krionika bertentangan dengan agama Islam. dapat

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Krionika Krionika merupakan suatu teknik pengobatan penyakit modern dengan cara menghidupkan kembali seseorang yang telah dinyatakan meninggal meunurut hukum. Krionika pernah menjadi ide utama dalam berbagai film besutan luar negeri diantaranya adalah Vanilla Sky (2010) dan Sleeper (1973). Hal ini menyebabkan banyak orang mengganggap krionika hanyalah sience fiction belaka. Kriogenika merupakan ilmu yang mempelajari krionika. Kriobiologis adalah sebutan bagi para ilmuwan di bidang krionika. Pengertian krionika sendiri adalah teknik yang digunakan untuk mengawetkan tubuh manusia pada suhu yang sangat rendah dengan harapan suatu hari dapat dibangkitkan kembali (Foster, 2004:198). Sedangkan, menurut Alcor (suatu perusahaan yang bergerak di bidang krionika), krionika merupakan praktek spekulatif yang menggunakan suhu rendah untuk mempertahankan kehidupan seseorang yang tak lagi dapat dibantu dengan obat biasa. Krionika hanya dapat dilakukan pada seseorang yang telah meninggal menurut hukum. Karena melakukan krionika pada manusia yang masih hidup dilarang dan illegal. Seseorang dikatakan meninggal menurut hukum apabila jantungnya telah berhenti berdetak. Sedangkan, untuk menjalankan suatu proses krionika seseorang harus meninggal menurut hukum bukan meninggal menurut medis. Karena meninggal menurut medis berarti seseorang telah berhenti seluruh aktivitas otaknya. Prinsip kerja krionika adalah mencegah kematian dengan memelihara struktur sel otak, sehingga pemulihan tubuh termasuk pemulihan ingatan dan kepribadian tetap mungkin dilakukan dengan bantuan teknologi canggih (Foster, 2004:198). Tujuan dilakukannya krionika adalah membantu manusia menembus batas ruang dan waktu guna dihidupkan kembali dalam suatu waktu dengan tujuan tertentu. Teknologi yang mendasari krionika adalah peristiwa ketika seseorang selamat saat jatuh ke dalam danau es dan terendam selama hampir satu jam. Mereka selamat dan dapat bertahan hidup karena air es menyebabkan raga dalam keadaan mati suri. Peristiwa itu memperlambat metabolisme tubuh dan fungsi otak mereka sampai pada titik di mana mereka hampir tidak membutuhkan oksigen.

Dalam penerapannya krionika memakai berbagai disiplin ilmu. Ilmu itu adalah kimia, biologi, dan fisika. Di bidang biologi dan kimia krionika menggunakan heparin guna mencegah pembekuan sel otak. Sedangkan di bidang fisika, krionika menggunakan prinsip termodinamika. Pada saat tubuh pasien dalam proses penyimpanan digunakanlah proses isotermal, yaitu tidak terjadi perubahan temperatur dan volum. Hal itu sesuai dengan hukum proses isotermal. Proses ini mengikuti hukum Boyle, yaitu PV=konstan (Kanginan, 2006:142). Selain itu, peralatan yang digunakan dalam krionika juga menggunakan prinsip termodinamika. Bigfoot Dewar menggunakan hukum II termodinamika (prinsip kerja pada mesin pendingin), berfungsi sebagai tempat penyimpanan tubuh pasien. Pada dasarnya Bigfoot Dewar menerapkan prinsip kerja kalor dapat dipaksa mengalir dari benda dingin ke benda panas dengan melakukan usaha pada sistem. Seseorang yang diawetkan dalam krionika dikatakan berada dalam keadaan suspensi krionika. Krionika pertama kali dipromosikan pada tahun 1960-an. Dan, pada awal abad ke-21 lebih dari 60 ilmuwan telah menandatangani Surat Terbuka yang mendukung dasar ilmiah krionika. Pada tahun 2010, banyak didirikan perusahaan komersial yang menawarkan jasa krionika, prusahaan terbesar adalah Alcor. Alcor didirikan pada tahun 1980. Alcor memungut biaya sekitar $150.000 per orang untuk melakukan suspensi krionika. Seseorang yang tertarik untuk melakukannya dapat mengunjungi situs www.alcor.org. B. Manfaat Krionika bagi Manusia Penemuan teknologi mutakhir di bidang kesehatan ini memberi manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Krionika dapat menghidupkan kembali manusia yang telah dinyatakan meninggal secara hukum. Pada umunya, orang-orang yang mengidap penyakit serius dan tak terobatilah yang akan dihidupkan pada suatu saat mendatang dengan tujuan untuk pengobatan. Karena, pada saat mereka hidup belum ditemukan cara mengobati penyakit serius yang mereka idap. Dengan kata lain, krionika adalah suatu teknologi yang bermanfaat untuk membantu manusia dalam menembus batas ruang dan waktu, untuk dihidupkan kembali di masa depan saat teknologi pengobatan sudah dapat menyembuhkan penyakit itu. Sehingga manusia tidak harus merasakan kesakitan terus menerus, karena penyakit serius yang mereka derita belum ditemukan penawarnya.

C. Peralatan dalam Krionika Proses pelaksanaan krionika membutuhkan berbagai peralatan, yang berfungsi untuk mempermudah proses. Dan, beberapa alat yang dipergunakan dalam krionika menggunakan prinsip termodinamika yang ada pada disiplin ilmu fisika. Berikut beberapa peralatan yang digunakan dalam suspensi krionika yang digunakan oleh Alcor adalah : 1. Thomas Pack Thomas Pack adalah sebuah tas siaga untuki para kriobiologis. Thomas Pack berisi obat-obatan yang berguna untuk mencegah pembekuan darah dan menghambat cedera iskemik (kerusakan seluler yang terjadi akibat dari terhambatnya sirkulasi darah). Obatobatan itu dipertahankan dalam keadaan dingin sampai akhirnya digunakan. 2. Heparin Heparin adalah obat terpenting yang harus selalu ada dalam Thomas Pack. Heparin merupakan obat anti koagulen terkuat. Yang berfungsi untuk mencegah pembekuan darah, agar darah tetap lancar mengalir guna melakukan proses prefusi krionika. 3. ATP (Air Transportable Perfusion) ATP berisi pompa dan penukar panas, digunakan dalam perjalanan menuju ruang operasi krionika. ATP berfungsi untuk membersihkan sistem peredaran darah pasien, mengganti darah pasien dan menyediakan dukungan metabolik selama transportasi ke ruang operasi krionika. Solusi ATP dikembangkan pada tahun 1980-an, telah teruji dan terbukti dalam penelitian inovatif. Dalam tutup ATP terdapat sebuah paket berisi tabung steril biru, penukar panas, filter, dan komponen lainnya. 4. Dua Log R Dua Log R merupakan pencatat suhu otomatis, yang terprogram pada interval tertentu selama pasien diangkut menuju ruang operasi krionika.

5.

Perfusion Equipment Peralatan perfusi (Perfusion Equipment), berfungsi untuk mengendalikan peralatan dan memantau proses perfusi krioprotektive di ruang operasi krionika. Peralatan perfusi merupakan gabungan dari beberapa alat. Diantaranya adalah empat pompa roller medis yang berada di dasarnya, berfungsi untuk mengkontrol tekanan dan aliran darah. Dan, terdapat empat refraktometer yang bertugas untuk memantau perubahan konsentrasi krioprotektan. Selain itu, terdapat pula sebuah komputer yang menampilkan catatan suhu, tekanan, dan data konsentrasi pasien. Tidak lupa tubing, filter, penukar panas, dan waduk cair juga ada dalam peralatan perfusi ini.

6.

Perfotrator Salah satu instrumen alat bedah saraf standar yang digunakan adalah sebuah perforator. Alat itu dirancang khusus untuk menembus tengkorak tanpa merugikan otak. Perforator digunakan selama operasi krionika untuk membuat dua lubang kecil (masing-masing lubang berasal dari belahan otak yang berbeda) sehingga permukaan otak dapat diamati selama perfusi krionika.

7. Supercool X-1000 Ice Blocker Supercool X-1000 Ice Blocker berfungsi untuk mencegah pembentukan es selama vitrifikasi. Supercool X1000 Ice Blocker telah ditunjukkan dalam sebuah pameran penelitian. Yang bertujuan untuk memperoleh izin vitrifikasi volume yang lebih besar di tingkat pendinginan lebih rendah dari sebelumnya. 8. Cooldown Area Cooldown Area adalah sebuah kotak segi empat besar berdinding tebal yang mengandung tiga lapisan insulasi busa Trymer Dow. Alat ini berfungsi untuk mengurangi suhu seluruh tubuh pasien setelah perfusi krioprotektive, dengan cara merendam pasien

di minyak silikon lalu didinginkan dengan es kering. Setelah bak mandi telah terisi, pasien dibungkus dengan plastik pelindung dan diikat dengan kawat tandumesh, kemudian diturunkan ke dalam minyak. Sebuah tutup terisolasi ditempatkan di atas bak mandi, dan pompa minyak bersirkulasi melalui palung berisi potongan besar es kering (karbon dioksida beku) yang suhu -79 Celcius. 9. Bigfoot Dewar Bigfoot Dewar merupakan wadah vakum terisolasi yang selalu berisi nitrogen cair, yang terbuat dari baja stainles. Yang berfungsi untuk menjaga dan merawat tubuh pasien. Dinamakan Bigfoot Dewar untuk mengahargai sang penemu, yang bernama Sir James Dewar. Setiap Bigfoot Dewar dapat menampung seluruh tubuh dari empat pasie. atau sepuluh neuropatients pada setiap ruang yang seharusnya dapat dihuni oleh seluruh tubuh pasien. Pasien dijaga pada suhu stabil -196 Celcius, direndam dalam nitrogen cair, dan tidak membutuhkan listrik. Sekitar 15 liter nitrogen cair per hari menguap dari Bigfoot Dewar, yang harus diisi ulang secara berkala. Penggunaan Bigfoot Dewar berdasar pada prinsip termodinamika II yang ada pada fisika. Dengan menggunakan prinsip kerja alat pendingin, Bigfoot Dewar yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan tubuh manusia yang berada dalam keadaan suspensi krionika. Pada dasarnya mesin pendingin menerapkan prinsip kerja kalor dapat dipaksa mengalir dari benda dingin ke benda panas dengan melakukan usaha pada sistem (Foster, 2004:197). 10. Neuro Cooldown Equipment Neuro Cooldown Equipment diprogram secara berkala untuk menginjeksikan nitrogen cair ke dalam Bigfoot Dewar. Jadi, Neuro Cooldown Equipment berfungsi untuk mengisi ulang Bigfoot Dewar yang setiap harinya berkurang sebanyak 15 liter karena penguapan. D. Proses Krionika

Krionika baru dapat dilakukan di saat pasien telah meninggal. Karena melakukan krionika kepada orang yang masih hidup adalah ilegal. Maka dari itu, pasien harus terlebih dahulu dinyatakan mati menurut hukum, bukan mati secara total. Mati menurut hukum mengandung pengertian seseorang yang mati karena jantungnya telah berhenti berdetak. Sedangkan, mati secara total diartikan sebagai seluruh fungsi sel otak pasien telah berhenti bekerja (Foster, 2006:198). Untuk menjalankan proses krionika seseorang harus berada di antara fase kematian menurut hukum dan kematian total. Karena, krionika berusaha untuk mengawetkan fungsi sel otak yang tetap bekerja. Sehingga, secara teoritis orang itu dapat dibangkitkan kembali di masa depan. Seseorang yang diawetkan sedemikian rupa dikatakan berada dalam keadaan suspensi krionika. Berikut ini beberapa tahapan dalam melakukan krionika : 1. Penjemputan Di saat jantung pasien tidak berdetak lagi dan dokter menyatakan bahwa pasien telah meninggal secara hukum, maka tim krionika akan menjemput pasien dan membawanya ke ruang operasi krionika dengan krionika. itu peralatan Tim medis dilengkapi

seperti Thomas Pack yang berisi obat-obatan dan juga HLR.


Pasien Ditempatkan pada MARC dalam Ambulance

Selama perjalanan menuju ruang operasi, pasien distabilkan tubuhnya. Dengan cara memasok oksigen dan darah ke otak pasien dalam jumlah yang cukup. Hal itu dilakukan guna mempertahankan fungsi sel otak pasien. Kegiatan ini dilakukan dengan bantuan HLR. Setelah itu, tubuh pasien dibungkus es dan disuntikkan heparin (sejenis antikoagulan/anti pembekuan darah) untuk mencegah terjadinya pembekuan darah selama perjalanan menuju ruang operasi krionika. 2. Cryoprotective Perfusion Di ruang operasi dilakukan. krionika, Dokter proses bedah pembekuan

menghubungkan pembuluh darah utama ke sirkuit perfusi. Titik akses pilihan vaskular

adalah arkus aorta dan daun telinga kanan jantung, yang diakses oleh operasi toraks (sternotomy median). Ruang operasi krionika Status otak secara visual dipantau melalui dua lubang kecil di tengkorak dibuat dengan menggunakan alat bedah saraf standar (14 mm Codman perforator). Yang memungkinkan verifikasi perfusi otak dengan suntikan pewarna, dan pengamatan respon osmotik otak. Sebuah otak yang sehat sedikit ditarik dari tengkorak dalam menanggapi perfusi krioprotektan. Cedera otak membengkak, menunjukkan bahwa penghalang darah-otak telah diganggu. cedera ini sering terlihat pada pasien yang menderita lama serangan jantung yang tidak diobati.

Sekelompok ahli bedah mengakses pembuluh darah pasien

Staf ahli mempersiapkan Perfusi krioprotektan untuk vitrifikasi

Dalam tahap ini seluruh air yang ada pada sel-sel tubuh pasien dibuang dan diganti dengan suatu campuran yang bernama krioprotektan, yang berfungsi untuk mencegah pembekuan. Krioprotektan merupakan campuran bahan kimia yang dikembangkan oleh kriobiologis untuk mengawetkan organ cangkokkan dalam jangka waktu lama. Solusi itu telah secara khusus divalidasi untuk pelestarian

struktur otak. Pada akhir perfusi, krioprotektan hadir pada konsentrasi sekitar 60%. Dalam jaringan sejumlah kecil sisa air tidak dapat membeku. Alih-alih membeku, jaringan berubah menjadi kaca saat mereka didinginkan pada suhu kriogenik. 3. Pendinginan Setelah perfusion cryoprotective, pasien didinginkan di bawah kontrol komputer dengan menggunakan gas nitrogen pada suhu dekat -125 C. Tujuannya adalah untuk mendinginkan semua bagian tubuh pasien dibawah -124 C (suhu transisi kaca) secepat mungkin untuk menghindari terbentuknya es. Hal ini membutuhkan sekitar tiga jam, pada akhirnya pasien akan membatu (mencapai keadaan bebas es stabil). Pasien ini kemudian didinginkan lebih lanjut untuk -196 C selama sekitar dua minggu.

Dalam kamar operasi Alcor, pasien didinginkan dalam wadah berrisi es kering

Setelah vitrifikasi selesai, pasien ditempatkan dalam wadah alumunium

Pasien dimonitor dengan sensitif instrumen crackphone selama periode pendinginan yang lama untuk mendeteksi rekah peristiwa yang cenderung terjadi ketika objek besar yang didinginkan di bawah temperatur transisi kaca. 4. Long Term Care Saat ini pasien disimpan dalam nitrogen cair pada suhu -196C. Nitrogen cair berada di ruang vakum, yang disebut Bigfoot Dewars. Bigfoot Dewars memerlukan pengisian ulang setiap beberapa minggu. Nitrogen cair

digunakan karena murah dan dapat didapatkan. Tubuh pasien disimpan dengan posisi kepala di bawah sebagai antisipasi terjadi kebocoran Bigfoot Dewars, sehingga otak pasien masih terendam dalam nitrogen cair. Proses Long Term Care menggunakan prinsip termodinamika I dalam penerapannya. Tubuh pasien disimpan dalam suatu kondisi yang dijaga suhunya agar selalu tetap konstan. Hal itu sesuai dengan proses isotermal. Proses isotermal adalah proses perubahan sistem pada suhu dan volum tetap. Proses ini mengikuti hukum Boyle, yaitu PV=konstan
Pasien ditempatkan di Bigfoot Dewar

E. Pandangan Agama Islam tentang Kematian Kematian oleh sebagian ulama didefinisikan sebagai "ketiadaan hidup," atau "antonim dari hidup". Dalam pandangan Al-Quran kematian tidak hanya terjadi sekali, melainkan dua kali. Kematian pertama dialami oleh manusia sebelum kelahirannya Tepatnya sebelum Allah menghembuskan ruh kehidupan kepadanya. Sedangkan, kematian kedua saat ia meninggalkan dunia fana. Agama Islam merupakan agama samawi yang mengajarkan bahwa ada kehidupan sesudah kematian. Kematian adalah awal dari sebuah perjalanan panjang dalam evolusi manusia, dimana selanjutnya ia akan memperoleh kehidupan dengan segala macam kenikmatan atau berbagai ragam siksa dan kenistaan. Kematian dalam agama Islam mempunyai peranan yang sangat besar dalam memantapkan akidah serta menumbuhkembangkan semangat pengabdian. Tanpa kematian, manusia tidak akan berpikir tentang apa sesudah mati, dan tidak akan mempersiapkan diri menghadapinya. Karena itu, agama Islam menganjurkan manusia untuk berpikir tentang kematian. Seperti sabda Rasulullah :Perbanyaklah mengingat pemutus segala kenikmatan duniawi (kematian). Dapat dikatakan bahwa inti ajakan para Nabi dan Rasul setelah kewajiban percaya kepada Tuhan adalah kewajiban percaya akan adanya hidup setelah kematian. Dari al-Quran dapat ditemukan bahwa kehidupan yang dijelaskannya bermacam-macam dan bertingkat-tingkat. Ada kehidupan tumbuh-tumbuhan, binatang, jin, dan malaikat, sampai ke tingkat tertinggi yaitu kehidupan Yang Maha Hidup dan Pemberi Kehidupan. Di sisi lain, berulang kali ditekankannya bahwa ada kehidupan di dunia ini dan ada kehidupan kehidupan yang pertama sebagai di akhirat. Al-Quran menyebut al-hayat ad-dunya (kehidupan yang rendah),

sedangkan yang kedua dinamainya al-hayawan (kehidupan yang sempurna). Allah berfirman dalam Surah al-Ankabut/ 29: 64 sebagai berikut:

Artinya : Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.

Dijelaskan pula dalam Surah al-Nisa/ 4: 77 bahwa:


Artinya : Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun.

Pada Surah at-Taubah/ 9: 38 juga dijelaskan:


Artinya : Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.

Ada beberapa istilah

yang digunakan al-Quran untuk menunjukkan

kematian ini, antara lain; al-wafat (wafat), imsak (menahan). Allah berfirman dalam Surah al-Zumar/ 39: 42 sebagai berikut:
Artinya : Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.

Istilah-istilah itu sebagai salah satu isyarat betapa al-Quran menilai kematian sebagai jalan menuju perpindahan ke sebuah tempat, dan keadaan yang lebih mulia dan baik dibanding dengan kehidupan dunia. Bukankah kematian adalah wafat yang berarti kesempurnaan serta imsak yang berarti menahan (di sisi-Nya)? Al-Quran juga menjelaskan bahwa kematian untuk menguraikan nikmat-nikmat-Nya kepada manusia. Dalam Surah al-Baqarah ayat 28, Allah berfirman:

Artinya : Mengapa kamu kafir kepada Allah, Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?.

F. APAKAH KRIONIKA MENENTANG TAKDIR KEMATIAN MANUSIA? Apakah krionika menentang takdir kematian manusia yang telah ditetapkan oleh Allah SWT? Apakah krionika dianggap sebagai suatu dosa besar karena dianggap mempermainkan hidup dan mati seorang manusia? Apakah sang Kriobiologis (ilmuwan di bidang krionika) dapat dianggap sebagai Tuhan, karena mampu menghidupkan kembali seseorang yang telah meninggal? Semua pertanyaan ini tentunya menggelayuti pikiran setiap manusia. Sampai sekarang belum ada suatu keputusan yang jelas dari Lembaga Islam baik di dunia maupun di Indonesia, tentang status hukum pelaksanaan krionika bagi umat Islam. Hal ini dimungkinkan karena minimnya pengetahuan khalayak umum tentang krionika dan belum banyaknya umat muslim yang ingin melakukan suspensi krionika dikarenakan biayanya yang mahal. Pada dasarnya, sebagai seorang manusia hendaknya kita menerima segala sesuatu yang telah dituliskan oleh Sang Khalik kepada kita. Apabila kita telah dituliskan untuk meninggal dalam suatu penyakit yang belum ditemukan obatnya, hendaknya kita bisa menerimanya dengan sabar dan ikhlas. Karena, pada dasarnya sebagai manusia bisa kita hanya bisa berharap semoga kelak suatu saat nanti akan ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut. Bukan berarti manusia tidak boleh melakukan suspensi krionika. Namun, ditakutkan akan terjadinya penyalahgunaan anggota tubuh manusia yang berada dalam proses suspensi krionika yang berbuntut pada hal-hal negatif. Hendaknya hal tersebut menjadi suatu cambukan keras bagi umat manusia dalam menemukan obat-obat penyakit yang belum ditemukan. Karena kita bukanlah Tuhan yang dengan mudah memberi dan mencabut nyawa seseorang. Mungkin suspensi krionika dapat dihalalkan pelaksanaannya apabila memiliki tujuan yang jelas yaitu demi kebaikan. Karena belum ada suatu hukum Islam yang menjelaskan tentang kebolehan pelaksanaan suspensi krionika.

BAB III PENUTUP A. Simpulan Ilmu yang mempelajari krionika disebut kriogenika. Krionika adalah teknik spekulatif yang digunakan untuk mengawetkan tubuh manusia pada suhu yang sangat rendah, dengan harapan suatu hari dapat dibangkitkan kembali demi suatu tujuan tertentu. Prinsip kerja krionika adalah memelihara struktur sel, sehingga pemulihan tubuh, ingatan, dan kepribadian tetap mungkin dilakukan. Krionika bermanfaat untuk menghidupkan kembali seseorang yang telah meninggal akibat suatu penyakit yang serius di masa mendatang, di saat teknologi pengobatan telah ditemukan. Dalam penerapannya krionika memakai berbagai disiplin ilmu, seperti kimia, biologi, dan fisika. Di bidang fisika, krionika menggunakan prinsip termodinamika I dan II. Prinsip termodinamika I yang berupa proses isotermal digunakan dalam proses penyimpanan tubuh pasien. Sedangkan, prinsip termodinamika II yang berupa penerapan mesin pendingin digunakan dalam pembuatan alat Bigfoot Dewar. Peralatan yang diguanakan dalam proses krionika adalah Neuro Cooldown Equipment, Bigfoot Dewar, Cooldown Area, Supercool X-1000 Ice Blocker, Perfotrator, Perfusion Equipment, Dua Log R, ATP (Air Transportable Perfusion), Heparin, dan Thomas Pack. Dan, untuk proses personifikasi menggunakan empat tahap. Tahap-tahap itu adalah penjemputan, Cryoprotective Perfusion, pendinginan, dan Long Term Care B. Saran

Mengingat betapa pentingnya manfaat dari krionika, maka diharapkan kepada para masyarakat luas terutama mahasiswa tuntuk menggunakannya demi kepentingankepentingan positif saja. Hendaknya setiap berita yang beredar tentang krionika diselidiki terlebih dahulu kebenarannya. Bertujuan agar tidak mengakibatkan kontroversi yang berkepanjangan, apalagi sampai menyeret urusan agama.

DAFTAR RUJUKAN Alcor. 2010. Cara Kerja Krionika, (Online), (http://www.alcor.org/AtWork/index.html, diakses pada 15 April 2011). Alcor. 2010. Fasilitas Krionika, (Online), (http://www.alcor.org/AtWork/p2facility.html, diakses pada 15 April 2011). Alcor. 2010. Pengertian Krionika, (Online), (http://www.alcor.org/AboutCryonics/index.html, diakses pada 15 April 2011). Alcor. 2010. Peralatan Krionika, (Online), (http://www.alcor.org/AtWork/p1field.html, diakses pada 15 April 2011). Alcor. 2010. Prosedur Krionika, (Online), (http://www.alcor.org/procedurs.html, diakses pada 15 April 2011).

You might also like