You are on page 1of 2

PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI

KELURAHAN TEKOLABBUA KECAMATAN PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP TAHUN


1999

Oleh: Rosmiaty Djamal K11197133


Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Ujung Pandang 1999

ABSTRAK

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan dan mortalitas bayi, antara lain melalui
pemanfaatan Air Susu Ibu (ASI). Hal ini disebabkan ASI memiliki sumber gizi utama bayi dan
pemberian ASI dapat mempengaruhi kualitas maupun kelangsungan hidup anak, memiliki
penjarangan kehamilan, efek pemberian kekebalan kepada bayi, serta hubungan spikologis ibu
bayi yang penting artinya untuk tumbuh kembang bayi tersebut.

Data di Indonesia yang dilaporkan oleh Demographic Health Survey – WHO (1986-1989)
menunjukan meskipun persentasi bayi yang mendapat ASI cukup tinggi (96%) namun
pemberian ASI ekslusif sampai 4 bulan hanya 36%. Hasil survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI,1991) dilaporkan bahwa 21,6% bayi mulai mendapat makanan tambahan
berupa makanan lumat pada bayi umur 0-1 bulan dan 43,5% sudah mendapat makanan pada
umur 2-3 bulan.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan, sikap dan
tindakan ibu menyusui dalam pemberian ASI Ekslusif pada bayi di Kelurahan Tekolabbua.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober-5 November 1999 di Kelurahan Tekolabbua
Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep.

Jenis penelitan yang digunakan adalah metode survey deskriptif dengan populasi semua ibu
menyusui yang ada di Kelurahan Tekolabbua, sampelnya adalah ibu menyusui yang
mempunyai bayi umur 4-12 bulan selama penelitian berlangsung. Jumlah responden sebanyak
43 orang.

Hasil penelitian menunjukan dari 43 responden, 34 responden (79,1%) yang tidak pernah
mendengar kata ASI Ekslusif dan 9 responden (20,9%) yang pernah mendengar. Masih
responden yang memberikan makanan pendamping ASI kepada bayi yang berumur 1 bulan.
Pengetahuan responden dalam pemberian ASI Eklusif pada bayi dalam kategori kurang,
sikap responden dalam kategori cukup dan tindakan responden dalam pemberian ASI Eksklusif
pada bayi yang termasuk dalam kategori cukup.

Disarankan perlunya peningkatan pengetahuan ibu-ibu, khususnya ibu hamil dan ibu
menyusui tentang ASi Eksklusif dan manfaatnya melalui pertemuan-pertemuan yang rutin
diadakan seperti pada petemuan/arisan ibu-ibu PKK, pengajian kelompok majelis ta’lim dan
pada saat penimbangan anak balita di Posyandu. Sikap setuju yang telah disepakati oleh ibu-
ibu kiranya dapat dipertahankan dan padat diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata. Kepada
ibu-ibu yang habis melahirkan (Post Partum) kiranya dapat menyusukan dengan maksud untuk
memberikan rangsangan agar mempercepat keluarnya ASI.

Daftar Bacaan : 19 (1982-1998).

You might also like