You are on page 1of 7

Pengertian sejarah

Sejarah ditakrif sebagai peristiwa-peristiwa masa lalu yang berlaku dalam kehidupan manusia. Segala kejadian masa lalu penting untuk dijadikan iktibar dan suluh panduan hidup kita pada hari ini. Istilah sejarah dikatakan berasal daripada perkataan Arab, iaitu syajaratun. Ia bermaksud pohon atau pokok. Syajaratun juga merujuk kepada salasilah, riwayat, asal usul dan keturunan. Mempelajari sejarah adalah penting kerana Rasulullah s.a.w pernah bersabda yang maksudnya berbunyi,"umat islam yang baik adalah mereka yang tidak akan jatuh ke lubang yang sama untuk kali keduanya". Maka semestinya sejarah mampu menjadikan kita ummat terbaik (khayr ummah) jika kita faham dan menghayatinya dalam kehidupan. Pengkajian terhadap ilmu sejarah juga adalah selaras dengan ruh dan mukjizat turunnya Al-Qur'an oleh Allah Swt. Ini dibuktikan dengan Surah Al-Qasas (cerita-cerita) yang diletakkan dalam susunan surah sebagai surah yang ke 28. "Kemudian salah seorang dari perempuan dua beradik itu datang mendapatkannya dengan berjalan dalam keadaan tersipu-sipu sambil berkata: Sebenarnya bapaku menjemputmu untuk membalas budimu memberi minum binatang ternak kami. Maka ketika Musa datang mendapatkannya dan menceritakan kepadanya kisah-kisah kejadian yang berlaku (mengenai dirinya) berkatalah orang tua itu kepadanya: 'Janganlah engkau bimbang, engkau telah selamat dari kaum yang zalim itu." (AlQasas:25) Selain pentakrifan di atas, beberapa tokoh sejarawan turut memberi pelbagai definisi kepada sejarah: "Sejarah membicarakan tentang masyarakat manusia, atau peradaban manusia, tentang perubahan-perubahan yang berlaku pada sifat-sifat masyarakat itu."

- Ibnu Khaldun "Penceritaan tentang tindakan manusia dan sebab-sebab mereka melakukannya." - Herodotus "Sejarah merupakan catatan ataupun rekod tentang sesuatu peristiwa yang berlaku pada suatu masa yang lalu." - Muhd Yusof Ibrahim Sebagai penutup bicara, percayalah bahawa setiap hari masa berlalu kita sebenarnya telah dan sedang mencipta sejarah untuk diri kita sendiri, samada kita sedar mahupun tanpa kita sedari. Setiap rekod sejarah amalan kita di dunia yang fana' ini akan dipaparkan Allah Swt di akhirat kelak, hatta ia melibatkan sebesar zarah sekalipun. Pilihan sekarang di tangan kita..dan ianya adalah untuk kita terus mencipta sejarah gemilang demi kebahagiaan dan kesejahteraan bukan sahaja di dunia, malah yang lebih penting untuk bekalan di akhirat yang kekal abadi. "Ingat sejarah...Ingat sejarah2u" :p
POSTED BY MUJAHID ISLAM AT 01:05 LABELS: TINGKATAN 1

Pengertian Sejarah dan Ruang Lingkup

Pengertian Sejarah dan Ruang Lingkup A.Pengertian Sejarah

1.Pengertian sejarah ditinjau dari asal kata Menurut Jan Romein, kata sejarah memiliki arti yang sama dengan kata history (Inggris), geschichte (Jerman) dan geschiedenis (Belanda), semuanya mengandung arti yang sama, yaitu cerita tentang kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Sementara menurut sejarawan William H. Frederick, kata sejarah diserap dari bahasa Arab, syajaratun yang berarti pohon atau keturunan atau asal-usul yang kemudian berkembang dalam bahasa Melayu syajarah. Dalam bahasa Indonesia menjadi sejarah. Menurutnya kata syajarah atau sejarah dimaksudkan sebagai gambaran silsilah atau keturunan.

2.Rumusan batasan pengertian sejarah Ada banyak rumusan pendapat yang diberikan para sejarawan terkait dengan pengertian sejarah. Dari berbagai pendapat yang ada dalam arti yang luas sejarah dapat diartikan sebagai gambaran tentang peristiwa-peristiwa atau kejadian masa lampau yang dialami manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu tertentu, diberi tafsiran dan analisa kritis sehingga mudah dimengerti dan dipahami.

B.Ruang Lingkup Studi Sejarah

1.Sejarah sebagai cerita Berbicara tentang sejarah, biasanya akan segera menghubungkannya dengan cerita, yaitu cerita tentang pengalaman-pengalaman manusia di waktu yang lampau. Bahwasanya sejarah pada hakekatnya adalah sebuah cerita kiranya tidak bisa disangkal lagi. Ucapan teoritikus-teoritikus sejarah seperti Renier: nothing but a story; Trevelyan: the historians first duty is to tell the story; Huizinga: the story of something that has happened, sem uanya mencerminkan gagasan bahwa sejarah itu hakekatnya adalah tidak lain sebagai suatu bentuk cerita. Kendati begitu, hal yang perlu sekali disadari adalah kenyataan bahwa sebagai cerita, sejarah bukanlah sembarang cerita. Cerita sejarah tidaklah sama dengan dongeng ataupun novel. Ia adalah cerita yang didasarkan pada fakta-fakta dan disusun dengan metode yang khusus yang bermula dari pencarian dan penemuan jejak-jejak sejarah, mengujji jejak-jejak tersebut dengan metode kritik yang ketat (kritik sejarah) dan diteruskan dengan interpretasi fakta-fakta untuk akhirnya disusun dengan cara-cara tertentu pula menjadi sebuah cerita yang menarik tentang pengalaman masa lampau manusia itu.

2.Sejarah sebagai ilmu Sejarah dapat digolongkan sebagai ilmu apabila ia memiliki syarat-syarat dari suatu ilmu pengetahuan atau syaratsyarat ilmiah. Syarat-syarat keilmuan yang dimaksud adalah: Ada objek masalahnya Memiliki metode Tersusun secara sistematis Menggunakan pemikiran yang rasional Memiliki kebenaran yang objektif

Karena sejarah memiliki kesemua syarat keilmuan tersebut, termasuk memiliki metode sendiri dalam memecahkan masalah, maka tidak ragu lagi akan unsur-unsur keilmuan dari sejarah. Pendapat ahli sejarah Bury bahwa history is a science, no less and no more kiranya memberikan penegasan akan hal itu. Meski demikian dalam kenyataannya banyak pihak yang masih menyangsikan keberadaan sejarah sebagai sebuah disiplin ilmu. Dilihat dari cara kerja ilmiah, dua tahapan terakhir dalam metode sejarah yaitu interpretasi dan historiografi masih sering dianggap sebagai titik-titik lemah. Interpretasi misalnya, dimana di dalamnya terdapat unsur menyeleksi fakta sehingga sesuai dengan keseluruhan yang hendak disusun, terkadang unsur subjektivitas penulis atau sejarawan seperti kecenderungan pribadinya (personal bias), prasangka kelompoknya (group prejudice), teori-teori interpretasi historis yang saling bertentangan (conflicting theories of historical interpretation) dan pandangan hidupnya sangat mempengaruhi terhadap proses interpretasi tersebut. Semuanya itu bisa membawa sejarawan pada sikap subjektif yang dalam bentuknya yang ekstrim menjurus pada sikap emosional, bahkan mungkin irasional yang kurang bisa dipertanggung jawabkan seperti kecenderungan mengorbankan fakta sejarah atau memanipulasikannya demi suatu teori, pandangan hidup yang dipercayai secara berlebihan atau keberpihakan pada penguasa. Memang sulit untuk menghindar dari subjektivitas, sehingga sejarawan sangat dituntut untuk melakukan penelitian sejarah yang seobjektif mungkin atau setidaknya sebagai suatu ideal. Pokoknya yang penting bagi sejarawan adalah seperti yang pernah dikemukakan G. J. Renier, we must not cheat.

3.Beda sejarah dengan fiksi, ilmu sosial dan ilmu agama a.Kaidah pertama: sejarah itu fakta Perbedaan pokok antara sejarah dengan fiksi adalah bahwa sejarah itu menyuguhkan fakta, sedangkan fiksi menyuguhkan khayalan, imajinasi atau fantasi.

b.Kaidah kedua: sejarah itu diakronik, ideografis dan unik Sejarah itu diakronik (menekankan proses), sedangkan ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur). Artinya sejarah itu memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu sosial meluas dalam ruang. Sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B. Sejarah berupaya melihat segala sesuatu dari sudut rentang waktu. Contoh: Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920; Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930; Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949; Gerakan Zionisme 1897-1948 dan sebagainya. Sejarah itu ideografis, artinya melukiskan, menggambarkan, memaparkan, atau menceritakan saja. Ilmu sosial itu nomotetis artinya berusaha mengemukakan hukum-hukum. Misalnya sama-sama menulis tentang revolusi, sejarah

dianggap berhasil bila ia dapat melukiskan sebuah revolusi secara menditil hingga hal-hal yang kecil. Sebaliknya ilmu sosial akan menyelidiki revolusi-revolusi dan berusaha mencari hukum-hukum yang umum berlaku dalam semua revolusi. Sejarah itu unik sedang ilmu sosial itu generik. Penelitian sejarah akan mencari hal-hal yang unik, khas, hanya berlaku pada sesuatu, di situ (di tempat itu dan waktu itu). Sejarah menulis hal-hal yang tunggal dan hanya sekali terjadi. Topik-topik sejarah misalnya Revolusi Indonesia, Revolusi di Surabaya, Revolusi di Pesantren X, Revolusi di Desa atau Kota Y. Revolusi Indonesia tidak terjadi di tempat lain dan hanya terjadi sekali pada waktu itu, tidak terulang lagi. Sedan g topik-topik ilmu sosial misalnya Sosiologi Revolusi, Masyarakat Desa, Daerah Perkotaan yang hanya menerangkan hukumhukum umum terjadinya proses tersebut.

c.Kaidah ketiga: sejarah itu empiris Inilah antara lain yang membedakan antara sejarah dengan ilmu agama. Sejarah itu empiris, ia berdasarkan pengalaman manusia yang sebenarnya, sedang ilmu agama itu lebih bersifat normatif, mengikuti kaidah-kaidah hukum yang sudah ada, yang tercantum dalam Kitab Suci masing-masing agama, yang dipercaya sebagai yang diwahyukan oleh Tuhan

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak


1. Menurut Benedetto Croce (1951) sejarah merupakan rekaman kreasi jiwa manusia di semua bidang baik teoritikal maupun praktikal. Kreasi spiritual ini senantiasa lahir dalam hati dan pikiran manusia jenius,budayawan, pemikir yang mengutamakan tindakan dan pembaru agama. 2. Menurut sejarawan Baverley Southgate (1996), pengertian sejarah dapat didefinisikan sebagai studi tentang peristiwa di masa lampau.Dengan demikian,sejarah merupakan peristiwa faktual di masa lampau,bukan kisah fiktif apalagi rekayasa. Definisi menurut Baverley Southgate merupakan pemahaman paling sederhana. Pengertian sejarah menurut Baverley menghendaki pemahaman obyektif terhadap fakta-fakta historis. Metode penulisannya menggunakan narasi historis dan tidak dibenarkan secara analitis (analisis sejarah). 3. Moh. Yamin Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan. 4. R. Moh Ali, pengertian sejarah ada 3 yaitu: a). Sejarah adalah kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa seluruhnya yang berkaitan dengan kehidupan manusia. b). Sejarah adalah cerita yang tersusun secara sistematis (serba teratur dan rapi) c). Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadian-kejadian pada masa lampau. 5. Patrick Gardiner Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.

6. J.V Brice Sejarah adalah catatan-catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan dan diperbuat oleh manusia. Pengertian sejarah berbeda dengan pengertian Ilmu sejarah. Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lalu manusia sedangkan Ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia. 7. Ilmu pengetahuan historis (sejarah) menurut Karl Popper adalah ilmu pengetahuan yang tertarik pada peristiwa-peristiwa spesifik dan penjelasannya. Sejarah sering dideskripsikan sebagai peristiwa-peristiwa masa lalu sebagaimana peristiwa itu benar-benar terjadi secara aktual. Popper menyatakan bahwa dalam sejarah tidak teori-teori yang mempersatukan. Dalam artian, kumpulan hukum universal yang sepele digunakan dan diterima begitu saja (are taken for granted). 8. Menurut Muthahhari, ada tiga cara mendefinisikan sejarah dan ada tiga disiplin kesejarahan yang saling berkaitan, yaitu a. sejarah tradisional (tarikh naqli) adalah pengetahuan tentang kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa dan keadaan-keadaan kemanusiaan di masa lampau dalam kaitannya dengan keadaan-keadaan masa kini. b. sejarah ilmiah (tarikh ilmy), yaitu pengetahuan tentang hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau yang diperoleh melaluipendekatan dan analisis atas peristiwa-peristiwa masa lampau. c. filsafat sejarah (tarikh falsafi), yaitu pengetahuan tentang perubahan-perubahan bertahap yang membawa masyarakat dari satu tahap ke tahap lain, ia membahas hukum-hukum yang menguasai perubahan-perubahan ini. Dengan kata lain, ia adalah ilmu tentang menjadi masyarakat, bukan tentang mewujudnya saja. 9. Sejarah, menurut Encarta adalah "pada pengertiannya yang luas, totalitas dari semua kejadian masa lalu," 10. menurut Britannica "disiplin yang mempelajari rekaman kejadian secara kronologis (menyangkut negara dan manusia) berdasarkan pengujian kritis atas materi sumber dan biasanyamenyajikan penjelasan atas penyebabnya," 11. Wikipedia menyebut "Sejarah adalah narasi dan penelitian kejadian masa lalu yang sinambung dansistematis." 12. SEJARAH, menurut E.H. Carr dalam buku teksnya What is History, adalah dialog yang tak pernah selesai antara masa sekarang dan lampau, suatu proses interaksi yang berkesinambungan antara sejarawan dan fakta-fakta yang dimilikinya. 13. Sejarah menurut G.R. Elton dan Henry Pirenne berdasarkan studi displin ilmu yang bersumber pada ; 1.Filologi (ilmu yang mempelajari tulisan dan bahasa pada naskah-naskah kuno; daun lontar, daluwang, kertas).2. Epigraf (ilmu yang mempelajari tulisan dan bahasa kuno

pada batu, kayu, logam, dikenal sebagai prasasti), 3.Arkeologi (ilmu yang mempelajari bendabenda peninggalan sejarah/artefak).

You might also like