Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kehadirat Allah Swt karena atas ramhat karunia-Nya penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas mata kuliah aljabar. Didalam
menyusun makalah ini ucapan terima kasih kami haturkan kepada :
1. Suroto, S.Pd, selaku dosen pengampuh.
2. Pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
PROGRAM LINEAR
A. Sejarah Program Linear ....................................................................................
B. Konsep Dasar Program Linear ..........................................................................
C. Sistem Pertidaksamaan Linear ..........................................................................
D. Kaidah Program Linear .....................................................................................
E. Optimasi ............................................................................................................
METODE SIMPLEX I
A. Pengantar ...........................................................................................................
B. Penentuan Maksimum .......................................................................................
RANGKUMAN ......................................................................................................
METODE SIMPLEX II
A. Penentuan Umum ..............................................................................................
B. Variabel Slack Tiruan (Artificial) .....................................................................
C. Merancang Program Awal .................................................................................
D. Prosedur Penentuan Struktur Persyaratan .........................................................
RANGKUMAN.......................................................................................................
PROGRAM LINEAR
(i) Daerah arsiran menunjukan x ≥ − 4. Semua titik yang berada pada daerah
arsiran memenuhi x ≥ − 4. Garis x = − 4 yang tegak lurus sumbu X
digambar tidak putus-putus untuk menyatakan bahwa semua titik pada
garis itu memenuhi x ≥ − 4.
(ii) Daerah arsiran menunjukkan y > − 2. garis y > − 2 yang sejajar sumbu X
digambar putus-putus untuk menyatakan bahwa semua titik pada garis itu
tidak memenuhi y > − 2.
2. Garis-garis yang tidak tegak lurus dan tidak sejajar sumbu X
Gambar 2.4 (i) menunjukkan daerah arsiran yang memenuhi 4x − 3y + 12 ≥ 0.
langkah berikut menyatakan bahwa semua titik pada daerah arsiran, yaitu
bagian di bawah garis 4x − 3y + 12 = 0 adalah benar memenuhi 4x−3y+12≥ 0.
• Ambil titik O (0, 0) sebagai titik selidik.
• Substitusikan x = 0 dan y = 0 ke 4x − 3y + 12 ≥ 0
⇔ 4 (0) − 3 (0) + 12 ≥ 0
⇔ 12 ≥ 0 ... (benar)
Jadi, titik-titik disebelah bawah garis 4x − 3y + 12 = 0, memenuhi 4x − 3y
+ 12 ≥ 0.
Contoh 1 :
Diketahui sistem pertidaksamaan : A = { ( x , y ) x − y + 6 ≥ 0 };
B {( x, y ) 5 x − 6 y + 30 ≥ 0 }; C {( x, y ) 3x − 2 y − 12 ≥ 0 }; dan
A B C D.
Jawab :
Ambil titik selidik O (0,0).
A= { ( x , y ) x − y + 6 ≥ 0 };
⇔ 0 − 0 + 6 ≥ 0.
⇔ 6≥0 ..... (benar)
Jadi, arsirlah daerah dibawah garis x − y + 6 ≥ 0.
B = {( x, y ) 5x − 6 y + 30 ≥ 0 };
⇔
5 (0) + 6 (0) + 30 ≥ 0
⇔
30 ≥ 0 ..... (benar)
Jadi, arsirlah daerah dibawah garis 5x − 6y + 30 ≥ 0.
C {( x, y ) 3x − 2 y − 12 ≥ 0 };
⇔
3 (0) + 2 (0) − 12 ≥ 0
⇔
− 12 ≥ 0 ..... (benar)
Jadi, arsirlah daerah dibawah garis 3x − 2y + 12 ≥ 0.
D {( x, y ) 7 x − 5 y + 35 ≥ 0 };
⇔
7 (0) + 5 (0) − 35 ≥ 0
⇔
− 35 ≥ 0 ..... (benar)
Jadi, arsirlah daerah dibawah garis 7x − 5y + 35 ≥ 0.
syarat A B C D.
Tabel 2.1 dibawah ini merupakan petunjuk untuk mengarsir daerah yang
memenuhi suatu pertidaksamaan.
Tabel 2.1
Bentuk pertidaksamaan Daerah yang memenuhi
x> a Disebelah kanan dari garis x = a
x
<a Disebelah kiri dari garis x = a
y> a
Disebelah atas dari garis y
=a
y
< a
Disebelah bawah dari garis y
= a
y> x
Disebelah atas dari garis y
= x
y< x
Disebelah bawah dari garis y
= x
4 2 0
Prinsip 4. Arsirlah daerah yang memenuhi pertidaksamaan 2x + 3y ≥ 12
dengan menggunakan titik selidik, atau berpatokan pada tabel
2.1.
Prinsip 5. Koordinat-koordinat setiap titik dalam daerah arsiran mewakili
suatu sistem pertidaksamaan. Misalnya titik (1, 4), (4, 3), (6, 2),
dan seterusnya.
Uraian diatas, menjelaskan prinsip program linear dan kaidah penggunaannya.
2. Model Matematika
Telah kita ketahui bahwa setiap masalah yang hendak diselesaikan dengan
kaidah program biasanya mengandung beberapa syarat untuk dipenuhi oleh
variabel-variabel seperti x dan y. Oleh sebab itu, dalam program linear
langkah pertama yang dilakukan adalah menerjemahkan syarat-syarat tersebut
ke dalam bahasa matematika yang berbentuk sistem pertidaksamaan. Sistem
pertidaksamaan ini mengungkapkan semua syarat yang harus dipenuhi oleh x
dan y. Sistem pertidaksamaan disebut sebgaia model matematika.
Dalam menyusun model matematika, yang perlu dipahami adalah implikasi
dari semua ungkapan yang menyatakan syarat-syarat pada masalah. Tabel 2.2
berikut ini merupakan sebagian contoh implikasi suatu ungkapan yang
berhubungan dengan tanda-tanda ketidaksamaan suatu ungkapan yang
berhubungan dengan tanda-tanda ketidaksamaan.
Tabel 2.2
Ungkapan dan Implikasinya Pertidaksamaan
1 Nilai y di antara 2 dan 6. artinya y lebih 2 < y < 6, atau y > 2 dan
dari 2 dan kurang dari 6. y < 6.
2 Nilai x melebihi 2 tetapi tidak lebih dari 2 < x ≤ 8
8. artinya, x sama atau kurang dari 8, x > 2 dan x ≤ 8
tetapi lebih dari 2.
3 Nilai y kurang dari 12, tetapi kurang dari 5 ≤ y < 12
5. y ≥ 5 dan y < 12
Artinya, y sama atau lebih dari 5, tetapi
kurang dari 12.
4 Nilai x sekurang-kurangnya 10. artinya x x ≥10
sama atau lebih dari 10. dan seterusnya dan seterusnya.
Contoh 3 :
Susunlah model matematika dari ungkapan berikut ini, kemudian tentukan daerah
himpunan penyelesaiannya.
(i) y tidak boleh melebihi 2x.
(ii) Nilai untuk 3y – x adalah lebih dari nol.
(iii) Nilai maksimum untuk jumlah 5x dan 6y adalah 60.
(iv) Jumlah x dan y tidak kurang dari 4.
Jawab :
(i) y ≤ 2x.
(ii) 3y – x > 0
(iii) 5x + 6y ≤ 60, dan
(iv) x+y≥4
y = 2x 3y – x = 0 5x + 6y = 60 x+y=4
x 0 1 0 3 6 0 6 12 0 1 4
y 0 2 0 1 2 10 5 0 4 3 0
Ambil titik selidik (4, 3), maka untuk :
(1) y ≤ 2x ⇔ 3 ≤ 2(4)
⇔ 3≤8 ........ (benar)
(2) 3y – x > 0 ⇔ 3(3) – 4 > 0 ⇔ 5 > 0 ........ (benar)
(3) 5x + 6y ≤ 60 ⇔
5 (4) + 6 (3) ≤ 60
⇔
38 ≤ 60 ........ (benar)
(4) x + y ≥ 4 ⇔
4+3≥4 ........ (benar)
Jadi, daerah himpunan penyelesaian adalah daerah yang diarsir.
3. Masalah yang Melibatkan Program Linear
Program linear biasanya digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan
melukis garis-garis dan menunjukkan daerah penyelesaian dengan
memberikan arsiran.
Contoh 4
Seorang ibu rumah tangga mempunyai 160 g tepung beras dan 240 g tepung
terigu untuk membuat kue jenis A dan B. Setiap kue A memerlukan 16 g
tepung beras dan 20 g tepung terigu, sedangkan setiap kue B memerlukan 12
g tepung beras dan 30 g tepung terigu. Ia hendak membuat lebih dari 2 loyang
kue A dan sekurang-kurangnya satu loyang kue B. Dalam berapa carakah dua
jenis tepung itu dapat digunakan untuk membuat dua jenis kue ?
Jawab :
Misalkan x dan y sebagai dua variabel yang hendak dihitung nilainya di mana
x mewakili banyak kue A serta y mewakili banyak kue B.
Analisis Kasus.
• Setiap kue A dan setiap kue B memerlukan masing-masing 16 g dan 12 g
tepung beras. Tepung beras yang tersedia 160 g.
x kue A memerlukan x kali 16 g dan y kue B memerlukan y kali 12 g tepung
beras. Sehingga banyak tepung beras yang diperlukan untuk membuat x kue
A dan y kue B adalah (16x + 12y) g.
Hanya tersedia 160 g tepung beras, maka (16x + 12y) g tidak boleh
melebihi 160 g. Sehingga pertidaksamaan yang dapat disusun adalah:
16x + 12y ≤ 160, di mana x dan y ∈ B (bilangan bulat).
• Tiap-tiap kue A dan B masing-masing memerlukan 20 g dan 30 g tepung
terigu, dari 240 g terpung terigu yang tersedia.
x kue A memerlukan x kali 20 g dan y kue B, memerlukan y kali 30 g
tepung terigu. Sehingga banyak tepung terigu yang diperlukan untuk
membuat x kue A dan y kue B adalah (20x + 30y) g.
Hanya tersedia 240 g tepung terigu, maka (20x + 30y) g tidak boleh
melebihi 240 g. Sehingga pertidaksamaan yang dapat disusun adalah :
20x + 30y ≤ 160, x dan y ∈ B.
• Ia berencana membuat lebih dari 2 loyang kue A, maka x > 2, dan
• Sekurang-kurangnya satu loyang kue B, maka y ≥ 1.
Model Matematika
Kue / Bahan Tepung Beras Tepung Terigu
Kue A (x) 16 20
Kue B (y) 12 30
160 240
Sistem pertidaksamaan:
(1) 16x + 12y ≤ 160 ⇔
4x + 3y ≤ 40,
(2) 20x + 30y ≤ 160 ⇔
2x + 3y ≤ 24,
(3) x > 2 dan
(4) y ≥ 1
4x + 3y ≤ 40 2x + 3y ≤ 24
x 10 1 4 0 3 12
y 0 12 8 8 6 0
E. Optimasi
Masalah pada program linear adalah masalah menentukan nilai maksimum
atau nilai minimum suatu fungsi objektif. Penyelesaian masalah program linear
dapat dilakukan dengan metode grafis dan metode simpleks. Pada bagian ini yang
akan dibahas adalah metode grafis dan penggunaan garis selidik.
Perhatikan uraian berikut ini. Daerah arsiran pada gambar 2.7 menunjukkan
penyelesaian dari sistem pertidaksamaan: x ≥ 2, 3y – x ≤ 15, 3x + 2y ≤ 32, dan x –
2y ≤ 0. garis g putus-putus melalui A (2, 1), B (4, 2), C (5, 6), D (6, 7) mempunyai
persamaan x + 2y = k, dimana bentuk x + 2y disebut fungsi objektif dan garis x +
2y = k disebut garis selidik. Karena keempat garis selidik tersebut mempunyai
1
gradien − maka garis-garis g saling sejajar.
2
Nilai k dapat diperoleh dengan mensubstitusikan koordinat titik-titik A, B, C, dan
D.
Untuk A (2, 1) → k = 2 + 2 (1) = 4, sehingga g1 ≡ x + 2y = 4
B (4, 2) → k = 4 + 2 (2) = 8, sehingga g2 ≡ x + 2y = 8
C (5, 6) → k = 5 + 2 (6) = 17, sehingga g3 ≡ x + 2y = 17
D (6, 7) → k = 6 + 2 (7) = 20, sehingga g4 ≡ x + 2y = 20
Jika kita perhatikan keempat garis selidik yang melalui titik A, B, C, dan D, maka
tampak bahwa garis yang paling dekat ke O (0, 0) yaitu garis g1 yang melalui A
(2, 1) mempunyai nilai k = 4 adalah minimum, sedangkan garis yang paling jauh
dari titik O (0, 0) yaitu garis g4 yang melalui D (6, 7), mempunyai nilai k = 20
adalah maksimum.
x + y ≥ 5, x – 4y ≥ 0, x + y ≤ 10, dan 2y – 3x ≤ 0.
Jawab:
Daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan tersebut ditunjukkan
dalam Gambar 2.8 di berikut ini.
Langkah-langkah menggunakan garis selidik.
1. Misalkan garis selidiknya adalah 2x + y = k.
2. Tentukan satu titik sembarang dalam daerah penyelesaian. Misalnya P(5, 3).
3. Jika garis g = 2x + y = k melalui P, maka koordinat P memenuhi persamaan
garis g, maka k = 2 (5) + 3 = 13. jadi, g ≡ 2x + y = 13.
4. Lukis garis g dalam diagram Cartesius yang melalui P.
5. Buatlah garis-garis yang sejajar dengan g dan perhatikan garis mana yang
terketak paling dekat dan paling jauh dari titik pangkal O (0, 0).
6. Garis yang paling dekat ke titik O adalah garis yang melalui titik A (2, 3),
maka nilai k = 7 adalah minimum.
7. Garis yang paling jauh dari titik O adalah garis yang melalui titik C (8, 2),
maka nilai k = 18 adalah maksimum.
METODE SIMPLEX I
A. Pengantar
Dari berbagai metode penyelesaian program linier, metode simpleks
merupakan metode yang paling ampuh dan terkenal. Metode simpleks didasarkan
atas pengertian bahwa solusi optimal dari masalah program linier, jika ada, selalu
dapat ditemukan di salah satu dari ”solusi dasar yang berlaku”. Oleh sebab itu
dalam metode simpleks, langkah pertama adalah selalu untuk memperoleh solusi
dasar yang berlaku.
Metode simpleks yang akan dibahas berikut adalah metode yang cukup
sederhana dan memiliki mekanisme alamiah. Langkah-langkah dalam metode
simpleks diulang-ulang sampai tercapai suatu solusi optimal, jika ada.
B. Penentuan Maksimum
Suatu masalah dalam pabrik memiliki data sebagai berikut :
Ukuran waktu pemprosesam oleh departemen
Ukuran Kapasitas per-
Departemen
A B C Periode waktu
Pemotongan 10.7 5.0 2.0 2705
Pelipatan 5.4 10.0 4.0 2210
Pengepakan 0.7 1.0 2.0 445
Keuntungan/unit $10 $15 $20
Rangkuman
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam menentukan solusi optimal
permasalahan program linear dengan metode simpleks I adalah :
1. Menentukan model matematika untuk data-data yang terdapat pada
permasalahan program linear.
2. Menambahkan variabel “slack” (S1, S2, S3), sehingga model matematika dapat
diubah menjadi persamaan linear.
3. Membuat kerangka tabel simpleks
4. Merancang program awal
5. Menguji keoptimalan program yang sedang berlangsung.
6. Melakukan perbaikan-perbaikan terhadap program yang sedang berlangsung
sampai diperoleh program optimal. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
melakukan perbaikan program tersebut adalah :
a. Menentukan kolom kunci, yaitu kolom yang dapat memberikan
keuntungan terbesar.
b. Menentukan baris kunci, yaitu barisan yang mempunyai bilangan hasil
bagi terkecil (bilangan pada kolom kuantitas dibagi dengan bilangan
bukan negatif pada kolom kunci).
c. Menentukan bilangan kunci, yaitu bilangan yang terdapat pada
persilangan antara kolom kunci dan baris kunci.
d. Menurunkan tabel dari tabel program awal ke tabel program berikutnya
hasil perbaikan, dengan cara :
• Melakukan transformasi baris kunci, yaitu membagi semua bilangan
dalam baris kunci dengan bilangan kunci.
• Melakukan transformasi bukan baris kunci, dengan rumus :
A. Penentuan Minimum
Kasus mencari minimum akan dijelaskan dengan sebuah masalah serupa
dengan masalah diet yang sangat terkenal. Marilah kita rumuskan sebuah masalah
dimana seseorang memerlukan sejumlah tertentu dari masing-masing vitamin
setiap harinya.
Vitamin A dan B terdapat dalam dua makanan yang berbeda M1 dan M2.
jumlah vitamin disetiap makanan, harga perunit dari setiap makanan dan vitamin
yang diperlukan setiap harinya dapat dilihati pada tabel 5.1
Makanan
Vitamin Keperluan sehari
M1 M2
A 2 4 40
B 3 2 50
Harga 3 2.5
makanan/unit
Data menunjukkan bahwa 1 M1 mengandung 2 unit vitamin A dan 3 unit
vitamin B, serta 1 unit M2 mengandung 4 unit vitamin A dan 2 unit vitamin B.
Keperluan sehari akan vitamin A paling sedikit 40 unit dan vitamin B sejumlah
540 unit. Tujuan kita adalah menentukan jumlah optimal dari makanan M 1 dan M2
sehingga keperluan vitamin seharinya dipenuhi dengan biaya serendah mungkin.
Misalkan bahwa untuk memenuhi tujuan ini dibeli x makanan M1 dan
sejumlah y dari makanan M2. secara aljabar masalah ini dapat dituliskan sebagai
berkut :
Minimumkan : f = 3x + 2.5y
Syarat : 2x + 4y ≥ 40
3x + 2y ≥ 50
x ≥ 0, y ≥ 0
Metode simplek II menangani persyaratan ”lebih besar atau sama” dengan
suatu nilai. Untuk merubah pertidaksamaan menjadi persamaan memerlukan
”pengurangan” dengan variabel ”slack”. Misalkan sejumlah x dan y dari vitamin
A dan B diperlukan seharinya, maka model matematikanya dapat ditulis kembali
sebagai berikut:
Minimumkan : f = 3x + 2.5y + 0S1 + 0S2
Syarat : 2x + 4y – S1 ≥ 40
3x + 2y – S2 ≥ 50
x ≥ 0, y ≥ 0, S1 ≥ 0, S2 ≥ 0
B. Variabel Slack Tiruan (Artificial)
Jika variabel kerangka (struktual) x dan y dimisalkan nol seperti program
awal metode simpleks, maka diperoleh nilai-nilai negatif S1 dan S2 yang tidak
memenuhi persyaratan. Untuk tidak melanggar persyaratan-persyaratan yang
telah ditetapkan dalam program-program metode simplek maka diciptakan
variabel slack tiruan.
Model matematika dilengkapi dengan variabel slack tiruan A1 dan A2
sampai An, sehingga jika x dan y bernilai nol, persamaan-persamaan persyaratan
masih memiliki variabel slack yang bernilai positif. Maka model matematika
secara lengkap ditulis:
Minimumkan : f = 3x + 2.5y + 0S1 + 0S2 + MA1 + MA2
Syarat : 2x + 4y – S1 – A1 = 40
3x + 2y – S2 – A2 = 50
x ≥ 0, y ≥ 0, S1 ≥ 0, S2 ≥ 0, A1 ≥ 0, A2 ≥ 0
C. Merancang Program Awal
Dalam metode simpleks, program awal hanya melibatkan S1 dan S2,
sedangkan x dan y sebagai variabel kerangka bernilai nol. Untuk suatu masalah
berdimensi dua, ini berarti menyatakan vektor persyaratan P0 dalam vektor basis
1 0
dan .
0 1
40
Dalam contoh yang ditampilkan di atas, vektor persyaratan P0 = dapat
50
1 0
dinyatakan dengan vektor-vektor basis dan .
0 1
Untuk memudahkan penyusunan program awal dari metode simpleks II,
maka dengan menggunakan variabel slack A1 dan A2, model matematika perlu
ditulis kembali selengkapnya.
Minimumkan : f = 3x + 2.5y + 0S1 + 0S2 + MA1 + MA2
Syarat : 2x + 4y – 1.S1 – 0.S2 + 1.A1 + 0.A2 = 40
3x + 2y – 0.S2 – 1.S2 + 0.A1 + 1.A2 = 50
x ≥ 0, y ≥ 0, S1 ≥ 0, S2 ≥ 0, A1 ≥ 0, A2 ≥ 0
Program awal dimulai dengan memilih x, y, z, S1, S2 bernilai nol. Dari
persamaaan di atas, mudah dipahami bahwa ini berkaitan dengan nilai-nilai A1 =
40, A2 = 50. Oleh sebab itu tabel yang digunakan untuk perhitungan simpleks II
adalah program awal dapat dilihat pada tabel 5.2
Prog Biaya Kuant 3 2,5 0 0 M M
40
ram perunit itas x y S1 S2 A1 A2 = 10
A1 M 40 2 4 -1 0 1 0 4
A2 M 50 3 2 0 -1 0 1 50
= 25
2 4
Baris penilaian : 3-5M − 6M M M 0 0
2
Variabel Keluar Variabel Masuk
Langkah-langkah perbaikan program dalam metode simpleks II adalah:
1. Perhitungan dari baris penilaian
2. Mengenali kolom kunci
3. Mengenali baris kunci dan bilangan kunci
4. Transformasi dari baris kunci dan baris kunci untuk memperoleh program
yang diperbaiki.
D. Prosedur Penentuan Struktur Persyaratan
Karakteristik dari masalah program linear dapat dicakup dalam 3 jenis yang
berbeda.
1. Persyaratan yang dalam bentuk aslinya dinyatakan oleh pertidaksamaan
dari jenis ”kurang atau sama dengan” jenis ≤.
2. Persyaratan yang dalam bentuk aslinya dinyatakan oleh pertidaksamaan
dari jenis ”lebih besar atau sama dengan” jenis ≥.
Kedua kelompok ini ditangani dengan mengubahnya menjadi persamaan.
3. Persyaratan yang dalam bentuk aslinya merupakan campuran dari
persamaan dan pertidaksamaan.
Penyusunan kembali model matematika diperlukan untuk siap dan dapat
digunakan dalam perancangan program awal dari metode simpleks.
Rangkuman
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam menentukan solusi optimal
permasalahan program linear dengan metode simplek I adalah :
1. Menentukan model matematika untuk data-data yang terdapat pada
permasalahan program linear.
2. Melakukan pengurangan dengan variabel ”slack” (S1, S2, S3,…), sehingga
model matematika dapat diubah menjadi persamaan linear.
3. Supaya tidak melanggar syarat yang ditetapkan, maka ditambahkan variabel
“slack tiruan” (A1, A2, A3,…).
4. Merancang Program Awal
5. Menguji keoptimalan program yang sedang berlangsung
6. Melakukan perbaikan-perbaikan terhadap program yang sedang berlangsung
sampai diperoleh program optimal. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
melakukan perbaikan program tersebut adalah :
a. Menentukan kolom kunci, yaitu kolom yang memiliki nilai ”negatif
terbesar” pada baris penilaian.
b. Menentukan baris kunci, yaitu barisan yang mempunyai bilangan hasil
bagi terkecil (bilangan pada kolom kuantitas dibagi dengan bilangan
bukan negatif pada kolom kunci).
c. Menentukan bilangan kunci, yaitu bilangan yang terdapat pada
persilangan antara kolom kunci dan baris kunci.
d. Menurunkan tabel dari tabel program awal ke tabel program berikutnya
hasil perbaikan, dengan cara :
• Melakukan transformasi baris kunci, yaitu membagi semua bilangan
dalam baris kunci dengan bilangan kunci.
• Melakukan transformasi bukan baris kunci, dengan rumus :