Professional Documents
Culture Documents
PE NDAHU LUA N
1
BAB I I
PEMBAHASAN
1.1 Kea daan Per eko nom ian I ndon esia Pa da Ma sa Ekonomi Libe ra l
Sistem ekonomi liberal mulai dilaksanakan di Hindia Belanda (nama
Indonesia ketika masih dijajah Belanda) setelah pemerintah kolonial Belanda
menghentikan pelaksanaan “Cultuur Stelseel (sistem tanam paksa). Sejak saat
ini para penanam modal/usahawan Belanda berlomba menginvestasikan
dananya ke Hindia Belanda. Bangsa Belanda melakukan praktik penindasan,
pemerasan dan pemerkosaan hak tanpa prikemanusiaan makin berlangsung
ganas, sehingga kemudian kehidupan sebagian besar rakyat di bawah batas
kelayakan hidup.
Dalam keadaan hidup demikian, pihak kolonial terus-menerus
mengintimidasi penduduk pribumi sehingga kondisi sebagian besar rakyat
sangat memprihatinkan. Di samping itu para rentenir, pengijon dan lintah darat
turut pula memperkeruh suasana. Mereka berlomba mencari keuntungan yang
besar dan para petani yang sedang menghadapi kesulitan hidup, sehingga tidak
jarang terpaksa melepaskan tanah miliknya sehubungan dengan
ketidakmampuan mereka mengembalikan hutang-hutangnya yang membengkak
akibat sistem bunga berbunga yang diterapkan pengijon.
1.2 Timbu lnya C ita -Cita Pemb entu kan Ko p era si di I ndo nesia
Penindasan yang terus menerus terhadap rakyat Indonesia berlangsung
cukup lama menjadikan kondisi umum rakyat parah. Namun demikian masih
beruntung semangat bergotong royong masih tetap tumbuh dan bahkan
berkembang makin pesat. Di samping itu kesadaran beragama juga semakin
tinggi. Pada saat itulah mulai tumbuh keinginan untuk melepaskan dari keadaan
yang selama ini mengungkung mereka. Pemerintah Hindia Belanda tak segan-
segan menyiksa mereka baik fisik maupun mental. Sementara itu para pengijon
dan lintah darat memanfatkan kesempatan dan keadaan mereka sehingga
makin banyak yang terjepit hutang yang mencekik leher. Dari keadaan itulah
timbul keinginan untuk membebaskan kesengsaraan rakyat dengan membentuk
koperasi.
2
Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di
Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit
dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir.
Koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh Boedi
Oetomo dan SDI.
Adanya Politik Etis Belanda membuktikan adanya beberapa orang Belanda
yang turut memikirkan nasib penderitaan/kesengsaraan rakyat Indonesia
seperti halnya berkaitan dengan koperasi tanah air kita yaitu E. Sieburgh dan
De Wolf van Westerrede. Kedua nama tersebut banyak kaitannya dengan
perintisan koperasi yang pertama-tama di tanah air kita, yaitu di Purwokerto.
pendidikan.
• Memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui koperasi
3
1.4 Cam pu r Tangan B elan da Dala m P erk emba ngan Ko p era si Indo nesia
Pemerintah Hindia Belanda bersikap tak acuh dan apatis terhadap gejala
yang tumbuh di dalam kehidupan beroganisasi di kalangan penduduk pribumi
saat itu. Baru pada tahun 1915 disadari bahaya laten dan sendi-sendi dasar
demokrasi yang dianut pergerakan-pergerakan rakyat itu. Pemerintah kolonial
lalu mengeluarkan peraturan yang pertama kali mengatur cara kerja koperasi,
yang sifatnya lebih membatasi ruang gerak perkoperasian. Karena Belanda
khawatir koperasi akan dijadikan tempat pusat perlawanan, mengeluarkan UU
no. 431 tahun 19 yang isinya yaitu :
- Harus membayar minimal 50 gulden untuk mendirikan koperasi
- Sistem usaha harus menyerupai sistem di Eropa
- Harus mendapat persetujuan dari Gubernur Jendral
- Proposal pengajuan harus berbahasa Belanda
Hal ini menyebabkan koperasi yang ada saat itu berjatuhan karena tidak
mendapatkan izin Koperasi dari Belanda. Namun setelah para tokoh Indonesia
mengajukan protes, Belanda akhirnya mengeluarkan UU no. 91 pada tahun
1927, yang isinya lebih ringan dari UU no. 431 seperti :
- Hanya membayar 3 gulden untuk materai
- Bisa menggunakan bahasa derah
- Hukum dagang sesuai daerah masing-masing
- Perizinan bisa di daerah setempat
Koperasi menjamur kembali hingga pada tahun 1933 keluar UU yang mirip
UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya.
Adanya peraturan yang baru ini membuat pergerakan perkoperasian nasional
mengalami kesulitan untuk berkembang. Kesulitan pelaksanaan koperasi tidak
saja dialami oleh Budi Oetomo, melainkan juga dialami oleh pergerakan-
pergerakan lainnya, seperti Serikat Dagang Islam (SDI) yang dilahirkan pada
tahun 1911 silam dipimpin oleh H. Samanhudi.
4
menarik perhatian rakyat sehingga dengan serentak di Indonesia dapat
didirikan Kumiai sampai ke desa-desa. Awalnya koperasi ini berjalan mulus.
Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat jepang untuk mengeruk
keuntungan, dan menyengsarakan rakyat.
Jelaslah bahwa Kumiai sangat merugikan perekonomian rakyat, sehingga
kepercayaan rakyat terhadap koperasi hilang. Hal ini merupakan kerugian
moral untuk pertumbuhan koperasi selanjutnya.
5
BAB I II
PE NU TUP
Si mp ulan
Koperasi didirikan pertama kali oleh R. Aria Wiriatmadja bertujuan untuk
membantu mensejahterakan rakyat, yang pada saat itu sangat memprihatinkan.
Namun pada kenyataannya koperasi yang didirikan untuk kesejahteraan rakyat
tidak berjalan dengan mulus akibat adanya campur tangan penjajah yang
membatasi ruang gerak koperasi di Indonesia. Karena khawatir koperasi
dijadikan alat untuk melawan Penjajah.
6
DAFTAR PUS TAK A