You are on page 1of 3

TARIF PPh Pasal 17 Ayat 1 huruf b Bendasarkan pasal 17 ayat (1) huruf b tarif yg ditetapkan bagi wajib pajak

badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap yaitu sebesar 28%. Namun demikian berdasarkan pasal 17 ayat 2a tarif tersebut sejak tahun 2010 menjadi 25%. PPh terutang = 25% X PKP Contoh : Jumlah peredaran bruto dalam tahun pajak 2010 Rp.54.000.000.000,PKP tahun 2010 = 4.000.000.000,Maka PPh yg terutang = 25% X 4.000.000.000,= Rp.1.000.000.000,Jika WP badan dalam negeri mempunyai peredaran bruto s.d. Rp.50.000.000.000,maka perhitungan PPh terutangnya menggunakan tarif PPh Pasal 31E . Tarif PPh Pasal 31E WP badan dalam negeri dgn peradaran bruto sampai dengan 50.000.000.000,mendapat pasilitas pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif sebagaimana dimaksud dlm pasal 17 ayat 1 hurub b dan ayat 2a yg dikenai atas PKP dari bagian peredaran bruto s.d Rp.4.800.000.000,Perhitungan PPh terhutang pasal 31 e: 1). Jika peredaran bruto s.d. 4,8 M maka perhitungan PPh terhutang sbb: PPh terutang = 50% x 25% X PKP Jika peredaran bruto lebih dari Rp.4.800.000.000,- s.d. Rp.50.000.000.000,- maka Rumus PPh terutang adalah : PPh terutang = (50%X25%) X PKP dari bagian peredaran bruto yg memperoleh fasilitas + 25% X PKP dari bagian peredaran bruto yg tdk memperoleh fasilitas. *) Perhitungan PKP dari bagian peredaran bruto yg memperoleh fasilitas yaitu: Rp.4.800.000.000,- : peredaran Bruto X PKP

**).Perhitungan PKP dari bagian peredaran bruto yg tdk memperoleh fasilitas yaitu PKP perhitungan PKP dari bagian peredaran bruto yg memperoleh pasilitas. TARIF PASAL 17 UU PPh ATAS PKP ADALAH SBB: LAPISAN PENGAHASILAN KENA PAJAK: SAMPAI DENGAN 50 JUTA DI ATAS 50 JUTA S.D. 250 JUTA DIATAS 250 JT S.D. 500 JUTA DI ATAS 500 JUTA CATATAN : DALAM PENERAPAN TARIF DIBULATKAN KEBAWAH DALAM RIBUAN PENUH, CONTOH kasus peredaran bruto 4,8M. Peredaran bruto PT.Yama dalam tahun pajak 2010 sebesar Rp.4.500.000.000,dengan perhitungan PKP sebesar Rp.500.000.000,- perhitungan pajak yg terutang yaitu PKP yg diperoleh dari peredaran bruto tsb dikenai tariff sebesar 50% dari tariff PPh badan yg berlaku , karena jumlah PB PT.Yama tdk melebihi Rp.4.800.000.000,PPh terutang = 50% X 25% X Rp.500.000.000,= Rp.62.500.000,Contoh Kasus : peredaran bruto > 4,8 M s.d 50 M Peredaran bruto PT. Xenia dalam th pajak 2010 sebesar Rp.30.000.000.000,-dengan PKP Rp.3.000.000.000,Maka hitunglah PPh terutang: *.Jumlah penghasilan kena pajak dari bagian peredaran bruto yg memperoleh fasilitas. = 4.800.000.000,- : 30.000.000.000,-) X 3.000.000.000,= 480.000.000,*.Jumlah penghasilan kena pajak dari bagian peredaran memperoleh fasilitas. = 3.000.000.000 Rp.480.000.000,= 2.520.000.000,bruto yg tidak TARIF 5% 15% 25% 30 % PAJAK, JUMLAH PKP

Maka PPh terutang : = (50% X 25% x 480.000.000) + 25% X 2.520.000.000,= 60.000.000,- + 630.000.000,= Rp.690.000.000,-

You might also like