You are on page 1of 12

Korosi

Menurut difinisi klasik,korosi adalah reaksi kimia atau elektrokimia dari logam dengan lingkungannya. Secara termodinamika,umumnya sistim logam dengan lingkungan berair atau udara tidak berada dalam keseimbangan. Dengan berjalannya waktu,sistim akan menuju ke arah kesetimbangan dan logam akan membentuk oksida logam atau senyawa kimia. Pengertian umum korosi adalah : Perusakan logam atau konstruksi oleh pengaruh lingkungan Proses kimia disertai perpindahan elektron Sebagai akibat proses elektrokima Sebagai akibat proses alamiah

Korosi mengakibatkan penurunan sifat logam. Istilah korosi terbatas pada serangan kimia pada logam. Karat adalah istilah korosi besi dan paduannya. Proses korosi dapat terjadi karena : Adanya reaksi elektrokimia antara logam dengan lingkungannya. Terjadinya reaksi anodik dan katodik

Reaksi anodik dapat terjadi karena adanya pelepasan elektron dari logam. Atom-atom logam melepaskan elektron,sehingga ion logam berpindah ke dalam lingkungan.

Zn Logam Zn eH+ eH+

Zn2+

H2

Gambar 2.10. Reaksi elektrokimia pada korosi logam Zn dalam larutan asam

Reaksi katodik dapat terjadi karena adanya penangkapan electron. Molekul atau ion dari lingkungan menangkap elektron yang telah dilepaskan oleh atom logam. Contoh : Ion hidrogen dari lingkungan menangkap elektron atau proses reduksi,sehingga terbentuklah gas hidrogen : 2 H+ + 2eH2

Molekul gas oksigen dari lingkungan dan ion hidrogen juga dari lingkungan direduksi menjadi air yang menempel pada permukaan logam. O2 + 4 H+ + 2e2 H2O

Gas oksigen dan air dari lingkungan menangkap elektron yaitu proses reduksi,membentuk hidroksil yang menempel pada permukaan logam. O2 M3+ M2+ + 2 H2O + 4eM2+ M 4 OH-

Ion logam yang larut dalam lingkungan mengalami proses reduksi dengan reaksi : + e-

+ 2e-

Dampak dari korosi Karatan adalah istilah yang diberikan masyarakat terhadap logam yang mengalami kerusakan berbentuk keropos. Sedangkan bagian logam yang rusak dan berwarna hitam kecoklatan pada baja disebut karat. Secara teoritis karat adalah istilah yang diberikan terhadap satu jenis logam saja yaitu baja,sedangkan secara umum istilah karat lebih tepat disebut korosi. Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah dan berlangsung sendirinya,oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah atau dihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya. Dilihat dari aspek elektrokimia,korosi merupakan proses terjadinya transfer elektron dari logam kelingkungannya. Logam berlaku sebagai sel yang memberikan elektron (anoda) dan lingkungannya sebagai penerima elektron (katoda). Reaksi yang terjadi pada logam yang mengalami korosi adalah reaksi oksidasi,dimana atom2 logam larut kelingkungannya menjadi ion-ion dengan melepaskan elektron dari logam tersebut. Sedangkan dari katoda terjadi reaksi dimana ion2 dari lingkungan mendekati logam dan menangkap elektron-elektron yang teringgal pada logam. Dampak yang ditimbulkan korosi sungguh luar biasa. Berdasarkan pengalaman pada tahuntahun sebelumnya, Amerika Serikat mengalokasikan biaya pengendalian korosi sebesar 80 hingga 126 milyar dolar per tahun. Di Indonesia,dua puluh tahun lalu saja biaya biaya yang ditimbulkan akibat korosi dalam bidang industri mencapai 5 trilyun rupiah. Nilai tersebut memberikan gambaran kepada kita betapa besarnya dampak yang ditimbulkan korosi dan nilai ini semakin meningkat setiap tahunnya karena belum terlaksananya pengendalian korosi secara baik di bidang industri.Dampak yang ditimbulkan korosi dapat berupa kerugian

langsung dan kerugian tak langsung. Kerugian langsung adalah berupa terjadinya kerusakan pada peralatan,permesinan,atau struktur bangunan. Sedangkan kerugian tidak langsung berupa terhentinya aktifitas produksi karena terjadinya penggantian peralatan yang rusak akibat korosi,terjadinya kehilangan produk akibat adanya kerusakan pada kontainer,tangki bahan bakar atau jaringan pemipaan air bersih atau minyak mentah,terakumulasinya produk korosi pada alat penukar panas dan jaringan pemipaannya akan menurunkan efisiensi perpindahan panasnya dan lain sebagainya. Berdasarkan kondisi lingkungannya,korosi dapat diklasifikasikan sebagai korosi basah yaitu korosi yang terjadi dilingkungan air,korosi atmosferik yang terjadi di udara terbuka dan korosi yang terjadi dilingkungan bertemperatur diatas 500oC. Bentuk-bentuk korosi : Bentuk-bentuk korosi dapat berupa korosi merata,korosi galvanik,korosi sumuran,korosi celah,korosi retak tegang (stress corrosion cracking),korosi retak fatik (corrosion fatigue cracking) dan korosi akibat pengaruh hydrogen (corrosion induced hydrogen),korosi intergranular,selective leaching dan korosi erosi. Korosi merata adalah korosi yang terjadi secara serentak diseluruh permukaan logam,oleh karena itu pada logam yang mengalami korosi merata akan terjadi pengurangan dimensi yang relatif besar persatuan waktu. Kerugian langsung akibat korosi merata berupa kehilangan material konstruksi,keselamatan kerja dan pencemaran lingkungan akibat produk korosi dalam bentuk senyawa yang mencemarkan lingkungan. Sedangkan kerugian tak langsung,antara lain berupa penurunan kapasitas dan peningkatan biaya perawatan (preventive maintenance). Korosi galvanik terjadi apabila dua logam yang tidak sama dihubungkan dan berada di lingkungan korosif. Salah satu dari logam tersebut akan mengalami korosi sementara logam lainnya akan terlindung dari serangan korosi. Logam yang mengalami korosi adalah logam yang memiliki potensial yang lebih rendah dan logam yang tidak mengalami korosi adalah logam yang memiliki potensial lebih tinggi. Korosi sumuran adalah korosi lokal yang terjadi pada permukaan yang terbuka akibat pecahnya lapisan pasif. Terjadinya korosi sumuran ini diawali dengan pembentukkan lapisan pasif dipermukaannya,pada antar muka lapisan pasif dan elektrolit terjadi penurunan pH,sehingga terjadi pelarutan lapisan pasif secara perlahan-lahan dan menyebabkan lapisan pasif pecah sehingga terjadi korosi sumuran. Korosi sumuran ini sangat berbahaya karena lokasi terjadinya sangat kecil tetapi dalam,sehingga dapat menyebabkan peralatan atau struktur patah mendadak.

Korosi celah adalah korosi lokal yang terjadi pada celah diantara dua komponen. Mekanisme terjadinya korosi celah ini diawali dengan terjadinya korosi merata diluar dan didalam celah,sehingga terjadi oksidasi logam dan reduksi oksigen. Pada suatu saat oksigen didalam celah habis,sedangkan oksigen (O2) diluar celah masih banyak,akibatnya permukaan yang berhubungan dengan bagian luar menjadi katoda dan permukaan logam didalam celah menjadi anoda sehingga terbentuklah celah yang terkorosi.

Gambar 2.11. Korosi galvanik

Gambar 2.12. Korosi sumuran

Gambar 2.13. Korosi celah Korosi retak tegang (stress corrosion cracking),korosi retak fatik (corrosion fatique cracking) dan korosi akibat pengaruh hydrogen (corrosion induced hydrogen) adalah bentuk korosi dimana material mengalami keretakan akibat pengaruh lingkungan. Korosi retak tegang terjadi pada paduan logam yang mengalami tegangan tarik statis dilingkungan tertentu,seperti baja tahan karat sangat rentan terhadap lingkungan klorida panas,tembaga rentan di larutan ammonia dan baja karbon rentan terhadap nitrat. Korosi retak fatik terjadi akibat tegangan berulang dilingkungan korosif. Sedangkan korosi akibat pengaruh hidrogen terjadi karena berlangsungnya difusi hidrogen kedalam kisi paduan. Korosi intergranular adalah bentuk korosi yang terjadi pada paduan logam akibat terjadinya reaksi antara unsur logam tersebut dibatas butirnya. Seperti yang terjadi pada baja tahan karat austenit apabila diberi perlakuan panas. Pada temperatur 425 815oC karbida karbon (Cr23C6) akan mengendap dibatas butir. Dengan kandungan karbon dibawah 10%, didaerah pengendapan tersebut akan mengalami korosi dan menurunkan kekuatan baja tahan karat tersebut. Selective leaching adalah korosi yang terjadi pada paduan logam karena pelarutan salah satu unsur paduan yang lebih aktif,seperti yang biasa terjadi pada paduan tembaga-seng. Mekanisme terjadinya korosi selective leaching diawali dengan terjadinya pelarutan total terhadap semua unsur. Salah satu unsur pemadu yang potensialnya lebih tinggi akan terdeposisi,sedangkan unsur yang potensialnya lebih rendah akan larut ke elektrolit. Akibatnya terjadi keropos pada logam paduan tersebut.Contoh lain selective leaching terjadi pada besi tuang kelabu yang digunakan sebagai pipa pembakaran. Berkurangnya besi dalam paduan besi tuang akan menyebabkan paduan tersebut porous dan lemah,sehingga dapat menyebabkan terjadinya pecah pada pipa.

Gambar 2.14. Korosi pada batas butir

Gambar 2.15. Korosi selective leaching Kombinasi antara fluida yang korosif dan kecepatan aliran yang tinggi menyebabkan terjadinya korosi erosi,seperti yang terjadi pada pipa baja yang digunakan untuk mengalirkan uap yang mengandung air.

Gambar 2.16 . Korosi erosi

Pengukuran laju korosi dapat dilakukan dengan berbagai cara,pengukuran yang paling sederhana biasanya dilakukan dengan cara mengukur kehilangan logam (berdasarkan perbedaan beratnya). Meskipun demikian beberapa metoda pengukuran laju korosi yang dapat diterapkan antara lain adalah dengan mengukur ion logam yang terdapat di lingkungan,mengukur konduktivitas lingkungan,mengukur berat jenis lingkungan atau berdasarkan reaksi dengan metode elektrokimia. Begitu banyaknya bentuk-bentuk korosi yang dapat terjadi,sehingga seyogianya korosi tersebut dikenali dengan baik untuk dikendalikan,terutama bagi mereka yang menangani bidang perencanaan dan perawatan peralatan pabrik,sarana transportasi dan fasilitas umum lainnya. Sehingga kedepan diharapkan dapat meningkatkan umur (life time) peralatan yang digunakan dan yang lebih penting lagi dapat menghindari terjadinya kecelakaan akibat kegagalan material yang menimbulkan korban jiwa. Usaha-usaha untuk pengendalian korosi : Pengendalian korosi Galvanik : Pilih material yang mempunyai selisih EMF yang kecil (berdekatan pada seri Galvanik) Hindari anoda dengan luas kecil dan katoda dengan luas besar . Anoda dan katoda pisahkan dengan bahan isolator Coating

Tambah inhibitor (zat penghambat) pada media korosif Hindari sambungan ulir untuk penyambungan dua material yang selisih EMF nya besar Buat anoda yang gampang diganti dan mempunyai beda potensial kecil terhadap yang dilindungi agar awet

Menghindari korosi celah : Gunakan sambungan las Tutup sambungan non welded dengan las atau solder Hindari zone stagnasi Periksa secara intensif dan periodik zone celah-celah Gunakan media korosif (larutan) yang uniform Hindari packing basah Gunakan gasket yang solid

Pencegahan korosi erosi Permukaan komponen,halus . Pemilihan bahan tahan korosi ,misalnya : Stellite (Co,W,Cr,Fe,C) ; stailess steel 304.

Penanggulangan korosi batas butir Memperpanjang waktu penahanan pada proses homogenisasi,sehingga konsentrasi Cr merata disetiap titik. Menurunkan kandungan karbon Menambahkan unsur yang memiliki afinitas tinggi terhadapa karbon (Ti,Nb)

Gambar 2.17. Pengendalian korosi galvani

Gambar 2.18. Menghindari korosi celah

Gambar 2.19 . Terjadinya korosi erosi Mengadakan proteksi katodik,dengan memberi elektron pada logam,sehingga logam menjadi lebih katodik dan akan terlindung dari serangan korosi.

Gambar 2.20 Proteksi katodik untuk pipa baja dengan menggunakan anoda korban Mg

Rangkuman Potensial standar Eo adalah suatu tetapan potensial logam.Untuk menetapkan potensial standar suatu logam,diperlukan potensial standar,biasanya digunakan elektroda hidrogen

standar. Elektrolisis adalah peristiwa penguraian kimia yang disebabkan adanya arus listrik searah. Hukum Faraday menyatakan bila suatu elektrolit dialrkan arus listrik searah,dalam larutan akan terjadi perubahan kimia. Hukum Faraday I menyatakan jumlah zat yang dihasilkan pada elektroda sebanding dengan jumlah arus yang dialirkan pada zat tersebut. Hukum Faraday II menyatakan jumlah zat yang dihasilkan oleh arus yang sama pada beberapa sel yang berbeda adalah sebanding dengan massa ekivalen zat-zat tersebut. Elektroplating adalah proses pelapisan logam dengan logam lain secara elektrolisis. Tujuan elektroplating adalah melindungi logam terhadap korosi dengan lapisan logam yang lebih tahan korosi atau memperkeras permukaan logam dengan lapisan logam yang lebih keras sehingga tahan aus. Korosi menurut teori klasik adalah reaksi kimia atau elektrokimia dari logam terhadap lingkungannya. Pengertian umum korosi adalah : perusakan logam atau konstruksi oleh pengaruh lingkungan proses kimia disertai perpindahan elektron sebagai akibat proses elektrokimia dan akibat proses alamiah

Usaha-usaha untuk mengendalikan korosi adalah : memisahkan atau mengisolasi logam dari lingkungan dengan cara pengecatan atau pelapisan. menambahkan inhibitor(zat penghambat) pada media yang korosif mencegah kontak antara dua jenis logam yang sangat berbeda elektroda potensial standarnya pemilihan bahan tahan korosi menambahkan unsur yang memiliki afinitas tinggi terhadapa karbon (Ti,Nb) mengadakan proteksi katodik

Soal dan latihan Kerjakan soal berikut dengan singkat dan jelas ! 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan potensial standar ! 2. Apa yang dimaksud dengan elektrolisis ? 3. Jelaskan pemakaian proses elektrolisis di industri ?

4. Apa yang dimaksud dengan proses elektroplating,jelaskan apa tujuannya ? 5. Apa yang dipakai sebagai standar untuk mengukur potensial standar ? 6. Bagaimana cara menentukan potensial standar pada suatu logam ? 7. Berikan beberapa contoh reaksi proses elektrolisis ! 8. Berapa gram Nikel akan terbentuk bila dalam larutan Nikel Sulfat dialirkan arus sebesar 50 coulomb? 9. Berapa gram massa tembaga yang mengendap di katoda dengan mengalirkan arus listrik 0,5 A dalam larutan tembaga sulfat selama 2 jam ? 10. Tentukan massa ekivalen tembaga dan besi jika dalam larutan CuSO4 dan larutan FeCl3 masing-masing dialirkan arus sebesar 2 Faraday ? 11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan nilai setara elektrokimia beberapa logam misalnya perak,tembaga dan krom ? 12. Apa yang dimaksud dengan peristiwa korosi ? 13. Jelaskan macam-macam korosi pada logam ! 14. Jelaskan usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya korosi terutama pada logam !

You might also like