Professional Documents
Culture Documents
Ontology dan
Pemodelan
Enterprise
Rinda Cahyana
Eksplorasi referensi untuk mengungkap istilah ontologi dan
pemodelan enterprise dalam rangka memenuhi tugas matakuliah
Proses dan Pemodelan Enterprise pada program studi Magister
Teknik Informatika (Spesialis System Informasi) – Sekolah Teknik
Elektro dan Informatika – Institut Teknologi Bandung.
Rinda Cahyana (23506018)
PROGRAM MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA – STEI ‐ ITB
2008‐01‐01
1 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Gambar 1.Pemodelan
n sepanjang eempat + dekade. Sumber :
Janis
ONTOLOGI
Definisi
Guarino dan Giaretta pada 1995 mengumpulkan hingga tujuh
definisi ontologi berdasarkan definisi Gruber yang
berkorespondken dengan syntactic dan semantic
interpretasi. Pada 1997, Borst merubah definisi Gruber
menjadi “Sebuah ontologi adalah spesifikasi formal dari
sebuah konseptual yang diterima (share)”.
Dalam buku ”The Semantic Web” dituliskan bahwa Ontology
adalah:
4 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
2. Teori tentang sifat alami mahluk hidup.
Pada tinjauan filsafat, ontology adalah studi tentang sesuatu
yang ada. Selain itu ontology adalah sebuah konsep yang
secara sistematik menjelaskan tentang segala sesuatu yang
ada atau nyata. Dalam bidang Artificial Intelligence (AI)
ontology memiliki dua pengertian yang berkaitan. Pertama
ontology merupakan kosakata representasi yang sering
dikhususkan untuk domain atau subyek pembahasan
tertentu. Kedua, sebagai suatu body of knowledge untuk
menjelaskan suatu bahasan tertentu.
Secara umum, ontology digunakan pada Artificial Intelligence
(AI) dan persentasi pengetahuan. Segala bidang ilmu yang
ada di dunia, dapat menggunakan metode ontology untuk
dapat berhubungan dan saling berkomunikasi dalam hal
pertukaran informasi antara sistem‐sistem yang berbeda.
5 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Gambar 2. Contoh Ontologi
Gambar 3. Berbagai jenis ontologi
6 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Tujuan Ontologi
Manfaat Ontologi
Berikut ini manfaat penggunaan ontologi dalam perancangan
sistem informasi :
Komponen Ontologi
Sebuah ontologi dijelaskan dengan menggunakan notasi:
• Konsep (concept) digunakan dalam pemahaman yang
luas. Sebuah konsep dapat sesuatu yang dikatakan,
sehingga dapat pula merupakan penjelasan dari
tugas, fungsi, aksi, strategi, dan sebagainya.
8 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
• Relasi (relation) merupakan representasi sebuah tipe
dari interaksi antara konsep dari sebuah domain.
Secara formal dapat didefinisikan sebagai subset dari
sebuah pruduk dari n set, R: C1 x C2 X ... x Cn.
Sebagai contoh dari relasi binari termasuk subclass‐
of dan connected‐to.
• Fungsi (functions) adalah sebuah relasi khusus dimna
elemen ke n dari relasi adalah unik untuk elemen ke
n‐1. F: C1 x C2 x ..Cn‐1 ‐> Cn, contoh adalah Mother‐
of.
• Aksiom (axioms) adalah digunakan memodelkan
sebuah sentence yang selalu benar.
• Instances adalah digunakan untuk
merepresentasikan elemen.
Prinsip Dasar Pembangunan Ontologi
• Coherence, konsistensi dalam pemberian definisi
• Meminimalkan jarak semantik dengan konsep sibling.
• Memaximumkan extendible dari definisi..
• Meminimalkan ontologi komitmen
• Standarisasi nama jika ini memungkinkan.
Jenis Ontologi
Metode Pengembangan Ontologi
petunjuk setiap fase dan dokumentasi.
Gambar 4. Grüninger & Fox Metodologi
12 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Gambar 5. On‐To‐Knowledge (OTK) Metodologi
13 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Perbandingan Metode Ontologi Dengan IEEE Standard
1. Model proses pada software life cycle
2. Preses proyek managemen (planning, control dan
quality managemen)
3. Proses berorientasi pada pengembangan
(development) yang dirinci dengan tahapan
3.1. Proses pre‐development (studi lingkungan dan
kelayakan)
3.2. Proses develoopment persyaratan/requirements,
design,implementasi)
3.3. Proses post‐development (instalasi, operasi,
dukungan, perawatan, keberlanjutan)
14 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
4. Proses terintegrasi (evaluasi, dokumentasi,
konfigurasi dan training)
integrasi proses. Tabel 2 adalah kematangan dari metodologi
ontologi dengan mempehatikan faktor life cycle, kesesuaian
dengan IEEE standard, rekomendasi teknik, ontologi dan
aplikasi serta detail dari metodologi.
Tabel 2. Kematangan Metodologi Pengembangan Ontologi
Representasi Ontologi
Untuk dapat digunakan, sebuah ontology harus diekspresikan
dalam notasi yang nyata. Sebuah bahasa ontology adalah
16 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
1. XML. Menyediakan sintaksis untuk output dokumen
terstruktur, tetapi belum dipaksakan untuk dokumen
XML menggunakan semantic constrains.
3. RDF. Model data untuk objek (’resources’) dan relasi
diantaranya, menyediakan semantic yang sederhana
untuk model data tersebut, dan data model ini dapat
disajikan dalam sintaks XML.
Berbagai bahasa yang menyusun ontology, seperti yang telah
dijelaskan di atas memiliki kedudukan tertentu dalam
struktur ontology. Struktur layer ontology ditunjukan seperti
gambar 6. Setiap layer akan memiliki
Gambar 6. Lapisan Ontologi
18 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Berikut ini adalah fungsi dari setiap lapisan ontologi:
1. XML memiliki fungsi menyimpan isi halaman web
2. RDF adalah layer untuk merepresentasikan semantik
dari isi halaman tersebut
3. Ontology layer untuk menjelaskan vocabulary dari
domain
4. Logic Layer memungkinkan untuk mengambil data
yang diinginkan
PEMODELAN ENTERPRISE
Apakah Pemodelan Enterprise itu?
Tujuan Pembuatan Model
Gambaar 7. Perkemb
bangan iteratif dari pengettahuan dan
mo
odel. Sumberr: Janis
Model enterprise meru
upakan pandangan kohesiif dari sumbeer
ormasi korporat yaitu data
daya info d dan prroses. Modeel
dikemban
ngkan oleh saatu tim interr‐disiplin yan
ng memaham
mi
persyaratan perusahaaan untuk data serta proses yangg
bertindakk sesuai denggan data itu. Aktor dalam
m tim dikenaal
dengan pengetahuan
p ompetensi daalam wilayah
nya dan ko h
keahlian tertentu. Aktor mem
miliki objektif mengenaai
pemodelaan enterprise.
Pemodelaan enterprise
e sebagai seb
buah proses memiliki duaa
fase utam
ma:
mbangan (diilustrasikan oleh dua panah
1. Taahap pengem h
keecil berwarnaa abu‐abu), yaakni memban
ngun sejumlah
h
21 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
2. Tahap penyebaran (panah besar berwarna abu‐abu),
membuat artifak yang dipilih tersedia bagi aktor
lainya – Audien suatu perusahaan – yang biasanya
berasal dari organisasi yang sama. Penyesuaian ini
membuat artifak antara menjadi artifak yang
diarahkan. Audien enterprise menerjemahkan dan
mempertimbangkan artifak dan memberikan umpan
balik kepada tim proyek. Baik pengembangan dan
penyebaran, keduanya merupakan proses
komunikasi yang esensial. Komunikasi dapat
menggunakan sejumlah forum dan media yang
berbeda, masing‐masing dengan properti tertentu
22 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Gambar 8. Konsep Pemodelan Enterprise
23 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Gambar 9. Proses pemodelan enterprise
Motiovasi Pemodelan Enterprise
Pemodelan enterprise biasanya dilakukan untuk mendukung
aktivitas berikut ini:
25 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Kegunaan Pemodelan Enterprise
Bentuk Pemodelan Enterprise
Pemodelan enterprise dibagi menjadi dua bentuk:.
Jenis Pemodelan Enterprise
Jenis Pemodelan Enterprise antara lain sebagai berikut:
1. Systems Thingking.
2. Systems Architecture.
3. Economic Modelling
4. Soft System Methodology
Gaya Pemodelan Enterprise
3. Pemodelan tanggung jawab, yakni model tanggung‐
jawab, kewajiban dan aktivitas‐aktivitas. Contohnya:
ORDIT dan analisa RAEW.
4. Pemodelan bisnis proses, yakni sebuah model rantai
nilai, yang digunakan untuk mengukur biaya dan
delay masing‐masing proses. Contohnya Business
Reengineering dan Business Process Model.
Permintaan Dalam Pemodelan Enterprise
1. Kompleksitas, yakni kemampuan untuk menjelaskan
secara holistik tentang identitas, maksud dan
perilaku perusahaan sebagai sebuah kompleks yang
utuh.
2. System terbuka, yakni kemampuan untuk melakukan
penalaran tentang sistem terkait dengan interaksi
30 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Teknik Dalam Pemodelan Enterprise
1. Active Knowladge Modelling
2. Extended Enterprise Modelling Language
3. Object‐Oriented Modelling
5. Integrated Enterprise Modelling, dan
6. Pemodelan enterprise dengan multi‐agent systems
31 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
ONTOLOGI DAN PEMODELAN ENTERPRISE
2. Sumber daya dan inventory: representasi umum dari
umber daya, inventory, lokasi, dan lain sebagainya.
[Fadel et al. 94]
32 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
1. Proses enterprise, workflow, penjadwalan.
2. Sumber daya dan kemampuan
3. Strategi enterprise, seting sasaran, onjektif.
4. Pemasaran dan penjualan
5. Struktur organisasi dan otoritas
6. Keputusan, resiko dan asumsi.
1. Tahun 1993‐2000 dikembangkan Enterprise Ontology
menggunakan bahasa informal inggris dan
ontolingua. Merupakan usaha bersama untuk
menyediakan framework bagi pemodelan enterprise.
Ontologi dibangun sebagai basis untuk framework ini
yang melibatkan metoda dan sejumlah peralatan
komputer untuk pemodelan enterprise.
34 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
2. Dalam rentang tahun yang sama Universitas Toronto
mengembangan Toronto Virtual Enterprise (TOVE)
dengan menggunakan bahasa Prolog. Sasaran dari
proyek TOVE adalah membuat model data yang: 1)
menyediakan terminologi bersama untuk enterprise
yang mana setiap agen dapat ikut memahami dan
menggunakan, 2) mendefinsikan makna dari setiap
istilah (semantik) secara persis dan tidak ambigu, 3)
mengimplementasikan semantik dalam himpunan
aksioma yang memungkinkan TOVE secara otomatis
menyimpulkan jawaban untuk sejumlah pertanyaan
“akal sehat” tentang enterprise, 4) Mendefinisikan
simbol untuk menggambarkan konsep dan istilah
dalam bentuk grafik.
Kelompok kerja sub komite 4 (data Industri) dan sub
komite 5 (Kesatuan Manufaktur) dari komite teknik
ISO TC 184 (Industrial automation systems and
integration).
Tabel 3. Perbandingan ontologi dan pemodelan enterprise.
Pemodelan Ontologi
Enterprise
Persamaan Identifikasi konsep
Tidak Memungkinkan
memungkinkan untuk menentukan
untuk menangkap semantik dari
dengan tepat konsep secara lebih
semantik dari baik
konsep
Menyajikan Mengorganisir
struktur atau konsep yang
operasi dari digunakan dan
enterprise relasi diantaranya.
37 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Gambar 10. Komplementaritas dan pemetaan
Gambar 11. Pengayaan semantik dari model enterprise
38 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
REFERENSI
Asunción Gómez‐Pérez, et al, “A Survey on Ontology Tools”,
th
Asunción Gómez‐Pérez Ed., OntoWeb, 11 Juni 2004,
<www.aifb.uni‐
karlsruhe.de/WBS/ysu/publications/OntoWeb_ Del_1‐
3.pdf.>
39 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Asunción Gómez‐Pérez, “Ontological Engineering,” in Tutorial
th
on Ontological Enginering IJCAI’99, 20 Jan 2004, <
www.ontology.org/main/presentations/
madrid/theoretical.pdf >
CACM, Vol.5, No. 4, April 1962, pp. 190 ‐ 204
I Wayan Simri Wicaksana, “Survei Dan Evaluasi Metode
Pengembangan Ontology”. Universitas Gunadarma,
Jakarta, Indonesia.
40 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Irit Hadar & Pnina Soffer. Variations in Conceptual Modeling :
“Classification and Ontological Analysis”. Journal of the
AIS Vol. 7 No. 8, August 2006.
Linthicum, D. 2004. “Leveraging ontologies: The intersection
of data integration and business intelligence, part 1”.
DM Review, June.
M. Grüninger and M. Fox, “Methodology for the Design and
41 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
Evaluation of Ontologies,” in
Paul L. Bowen et al. Analysis of Competing Data Structures :
“Does Ontological Clarity Produce Better End User
42 | O n t o l o g i d a n P e m o d e l a n E n t e r p r i s e
University of Washington Press, Seattle, 1970, pp 1‐35.
Uschold, M., M. King, S. Moralee, and Y. Zorgios. 1997. “The
enterprise ontology”. AIAI University of Edinburgh.