You are on page 1of 33

MAKALAH KIMIA

Manfaat dan Dampak dari Hidrokabon Dalam Kehidupan

OLEH : RIZKI IMAN DHARMIARTO 201113500006 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS TMIPA UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA 2012

KATA PENGHANTAR

Segala puji bagi Allah yang karenaNya penulis dapat menyelesaikan tugas untuk membuat makalah kimia. Tidak lupa ucapan terima kasih kepada ke dua orang tua yang selalu memberi dukungan baik berupa nasehat maupun materi, lalu kepada dosen kimia dasar 1 yaitu DR. Zeinyta Azra Haroen yang telah memberikan materi kimia dasar 1 sehingga menambah pengetahuan penulis setelah mendapatkan materi tersebut, dan juga kepada semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan tugas ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas kimia dasar 1 agar mendapatkan nilai dan juga mempermudah penulis untuk memahami salah satu materi kimia dasar 1 yaitu Hidrokarbon, karena dengan membuat makalah ini, penulis mempunyai pengetahuan yang lebih mengenai Hidrokarbon. Harapan penulis yang telah menyelesaikan tugas ini adalah mampu memberikan pengetahuan yang lebih mengenai hidrokarbon, baik untuk penulis pribadi mungkin juga untuk orang lain.

Cileungsi, November 2012

Rizki Iman Dharmiarto DAFTAR ISI

ii

Cover Kata Penghantar ... ii Daftar Isi..... iii BAB I. Pendahuluan I. A. Latar Belakang ................................ 1 I. B. Rumusan Makalah ........................... 2 I. C. Tujuan ...................................... 2

BAB II. Pembahasan II. A. Pengetian Dasar Hidrokarbon .... 3 II. B. Jenis Jenis Hidrokarbon ........................... 3 II. C. Manfaat Hidrokarbon ................................. 5 II. D. Dampak yang ditimbulkan dari Hidrokarbon ............................ 24 II. E. Pengendalian terhadap dampak dari Hidrokarbon ......... 27

BAB III. Penutupan III. A. Kesimpulan .............................................. 29

Daftar Pustaka

iii

BAB I

PENDAHULUAN

I. A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berinteraksi dengan alam sekitar. Dari ikatan interaksi tersebut, kita juga berhadapan langsung dan memanfaatkan berbagai energi di muka bumi. Energi-energi tersebut sangat berarti dalam kehidupan kita. Apabila tidak ada energi di bumi ini, maka tidak ada kehidupan di bumi ini.

Salah satu energi yang melimpah di alam adalah senyawa karbon. Senyawa ini tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang terikat pada atom karbon, seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon paling sederhana adalah hidrokarbon.

Hidrokarbon sendiri memiliki banyak manfaat, dan manfaat yang paling banyak digunakan manusia adalah olahan minyak bumi. Selain jumlahnya melimpah, energi ini juga mudah diubah ke bentuk energi yang lainnya. Terlebih lagi, minyak bumi yang berbagai macam juga sangat membantu manusia untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Karena pentingnya pengetahuan tentang manfaat hidrokarbon , maka penyusun menyusun makalah ini.

I. B. Rumusan Masalah

Dari pembahasan latar belakang sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Pengertian dasar hidrokarbon..? 2. Jenis Jenis hidrokarbon..? 3. Manfaat dari Hidrokarbon..? 4. Dampak yang ditimbulkan dari hidrokarbon..? 5. Pengendalian terhadap dampak hidrokarbon..?

I.C. Tujuan Tujuan dari rumusan masalah adalah : 1. Untuk mengetahui pengertian hidrokarbon 2. Untuk mengetahui jenis jenis hidrokarbon 3. Untuk mengetahui manfaat hidrokarbon 4. Untuk mengetahui dampak apa saja yang dihasilkan dari hidrokarbon 5. Untuk mengetahui pengendalian terhadap dampak hidrokarbon

BAB II PEMBAHASAN

II. A. Pengetian Dasar Hidrokarbon Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.

Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain.

Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon berdasarkan struktur atom-atom karbon dalam molekulnya dan ikatan kovalen antar atom karbon. II. B. Jenis Jenis Hidrokarbon

Klasifikasi / Penggolongan Hidrokarbon (terdiri dari atom C dan H). Berdasarkan bentuk rantai karbonnya :

1. Hidrokarbon alifatik = senyawa organik yang tidak mempunyai gugus fenil, Senyawa alifatik dapat berupa siklik ( seperti sikloheksana ), Asiklik ( seperti heksana) atau jenuh ( seperti heksana ) dan tak jenuh ( seperti heksena ). Pada senyawa alifatik, atom karbon dapat saling mengikat dalam bentuk rantai lurus bercabang maupun bercabang, atau cincin non aromatik ( alisiklik ), dengan ikatan tunggal, ganda dan tiga ikatan kovalen. Ikatan kovalen dapat mengikat unsur lain selain hidrogen, antara lain oksigen, nitrogen, belerang, klor.

2. Hidrokarbon alisiklik = senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar / tertutup (cincin). Contohnya sikloheksana dan sikloheksena.

3. Hidrokarbon aromatik = senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segi enam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan senyawa hidrokarbon tidak jenuh. Jumlah senyawa hidrokarbon jenis ini paling sedikit di antara jenis lainnya. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar.

B. Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya :

1. Hidrokarbon jenuh = senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal ( Alkana ). Alkana dinamakan hidrokarbon jenuh karena senyawa tersebut sudah jenuh dengan atom H ( jumlah atom H sudah mencapai maksimum), sehingga ikatan antar atom C semuanya kovalen tunggal. Benar, ibu berharap kalian selalu menggunakan nalar seperti contoh di atas.

2. Hidrokarbon tak jenuh = senyawa hidrokarbon yang memiliki 1 ikatan rangkap dua (alkena), atau lebih dari 1 ikatan rangkap dua (alkadiena), atau ikatan rangkap tiga (alkuna).

II. C. Manfaat Hidrokarbon Beberapa produk dan kegunaan senyawa hidrokarbon sebagai berikut. 1. Manfaat hidrokarbon dalam bidan pangan A. Karbohidrat Karbohidrat terdiri dari senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O, karbohidrat juga banyak yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. B. Glukosa Glukosa memiliki rumus kimia C6H12O6, dan glukosa adalah heksosa monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan

aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Glukosa juga merupakan sumber energi bagi manusia dan hewan. Glukosa adalah karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa. Gula ini kemudian oleh sel dioksidasi (dibakar) dengan bantuan oksigen yang kita hirup menjadi energi dan gas CO2 dalam bentuk respirasi / pernafasan. Energi yang dihasilkan dan tidak digunakan akan disimpan dibawah jaringan kulit dalam bentuk lemak. C. Terpena

Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan dan terutama terkandung pada getah dan vakuola selnya.

Pada tumbuhan, senyawa-senyawa golongan terpena dan modifikasinya, terpenoid, merupakan metabolit sekunder. Terpena dan terpenoid dihasilkan pula oleh sejumlah hewan, terutama serangga dan beberapa hewan laut. Di samping sebagai metabolit sekunder, terpena merupakan kerangka penyusun sejumlah senyawa penting bagi makhluk hidup. Sebagai contoh, senyawasenyawa steroid adalah turunan skualena, suatu triterpena; juga karoten dan

retinol. Nama "terpena" (terpene) diambil dari produk getah tusam, terpentin (turpentine).

Terpena dan terpenoid menyusun banyak minyak atsiri yang dihasilkan oleh tumbuhan. Kandungan minyak atsiri memengaruhi penggunaan produk rempah-rempah, baik sebagai bumbu, sebagai wewangian, serta sebagai bahan pengobatan, kesehatan, dan penyerta upacara-upacara ritual. Namanama umum senyawa golongan ini seringkali diambil dari nama minyak atsiri yang mengandungnya. Lebih jauh lagi, nama minyak itu sendiri diambil dari nama (nama latin) tumbuhan yang menjadi sumbernya ketika pertama kali diidentifikasi. Sebagai misal adalah citral, diambil dari minyak yang diambil dari jeruk (Citrus). Contoh lain adalah eugenol, diambil dari minyak yang dihasilkan oleh cengkeh (Eugenia aromatica). Terpenoid disebut juga isoprenoid. Hal ini dapat dimengerti karena kerangka penyusun terpena dan terpenoid adalah isoprena (C5H8)

Terpena memiliki rumus dasar (C5H8)n , dengan n merupakan penentu kelompok tipe terpena. Modifikasi terpena (disebut terpenoid, berarti "serupa dengan terpena") adalah senyawa dengan struktur serupa tetapi tidak dapat dinyatakan dengan rumus dasar. Kedua golongan ini menyusun banyak minyak atsiri.

Hemiterpena, n=1, hanya isoprena. Hemiterpenoid, contohnya prenol, asam isovalerat. Monoterpena, n=2, contohnya mircena, limonena, dan ocimena.

Monoterpenoid, contohnya geraniol. Seskuiterpena, n=3, contohnya farnesen. Seskuiterpenoid, contohnya farnesol, kurkumena, bisabolol. Diterpena, n=4, contohnya cembrena. Diterpenoid, contohnya kafestol. Triterpena, n=6, contohnya skualena. Triterpenoid, contohnya lanosterol, bahan dasar bagi senyawa-senyawa steroid.

Tetraterpena, n=8, contohnya adalah likopena, karotena Politerpena, n besar, contohnya adalah karet dan getah perca.

D. Propilena Glikol

Propilena glikol juga disebut 1,2-propanadiol atau propana-1,2-diol, merupakan senyawa organik dengan rumus C3H8O2 atauHO-CH2-CHOHCH3. Dalam industri makanan, propilena glikol digunakan sebagai bahan penyedap rasa, pelarut zat warna makanan.

E. Humektan

Humektan adalah bahan yang mengontrol perubahan kelembaban antara produk dengan udara, baik dalam wadah ataupun pada kulit, sehingga dapat

mempertahankan kadar air dalamnya. Contoh humektan adalah gliserol biasa digunakan sebagai humektan pada keju, eskrim dan sejenisnya. Triaseti biasa digunakan sebagai humektan pada adonan kue.

F. Gas Etilena

Etilen merupakan hormon tumbuh yang diproduksi dari hasil metabolisme normal dalam tanaman. Etilen berperan dalam pematangan buah dan kerontokan daun. Etilen disebut juga ethene, Senyawa etilen pada tumbuhan ditemukan dalam fase gas, sehingga disebut juga gas etilen. Gas etilen tidak berwarna dan mudah menguap. Etilen memiliki struktur yang cukup sederhana dan diproduksi pada tumbuhan tingkat tinggi.

Etilen sering dimanfaatkan oleh para distributor dan importir buah. Buah dikemas dalam bentuk belum masak saat diangkut pedagang buah. Setelah sampai untuk diperdagangkan, buah tersebut diberikan etilen (diperam) sehingga cepat masak. Dalam pematangan buah, etilen bekerja dengan cara memecahkan klorofil pada buah muda, sehingga buah hanya memiliki xantofil dan karoten. Dengan demikian, warna buah menjadi jingga atau merah.

2. Manfaat hidrokarbon dalam bidang sandang dan papan. A. Poliviniklorida (PVC)

Polivinil klorida biasa disingkat PVC, adalah polimer termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah polietilena dan

polipropilena. Di seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam konstruksi. Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. PVC bisa dibuat lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer, umumnya ftalat. PVC yang fleksibel umumnya dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan insulasi kabel listrik.

PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2=CHCl). Karena 57% massanya adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan bahan baku minyak bumi terendah di antara polimer lainnya.

PVC telah digunakan secara luas pada bahan pakaian, yaitu membuat bahan serupa kulit. PVC lebih murah dari karet, kulit, atau lateks sehingga digunakan secara luas. PVC juga memiliki sifat waterproof sehingga dijadikan bahan pembuatan jaket, mantel, dan tas. PVC juga digunakan untuk pembuatan kabel listrik, PVC yang digunakan sebagai insulasi kabel listrik harus memakai plasticizer agar lebih elastis. Namun jika terpapar api, kabel yang tertutup PVC akan menghasilkan asap HCl dan menjadi bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Aplikasi di mana asap adalah bahaya utama (terutama di terowongan), PVC LSOH (low smoke, zero halogen) adalah bahan insulasi yang pada umumnya dipilih. Secara kasar, setengah produksi resin PVC dunia dijadikan pipa untuk berbagai keperluan perkotaan dan industri. Sifatnya yang ringan, kekuatan tinggi, dan reaktivitas rendah, menjadikannya cocok untuk berbagai keperluan. Pipa PVC juga bisa

10

dicampur dengan berbagai larutan semen atau disatukan dengan pipa HDPE oleh panas,menciptakan sambungan permanen yang tahan kebocoran.

B. Polipropilen/polipropena

Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik dengan rumus kimia (C3H6)x yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil (contohnya tali, pakaian dalam termal, dan karpet), alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer. Polimer adisi yang terbuat dari propilena monomer, permukaannya tidak rata serta memiliki sifat resistan yang tidak biasa terhadap kebanyakan pelarut kimia, basa dan asam. Polipropena biasanya didaur-ulang, dan simbol daur ulangnya adalah nomor "5": .

Pengolahan lelehnya polipropilena bisa dicapai melalui ekstrusi dan pencetakan. Metode ekstrusi (peleleran) yang umum menyertakan produksi serat pintal ikat (spun bond) dan tiup (hembus) leleh untuk membentuk gulungan yang panjang untuk nantinya diubah menjadi berbagai macam produk yang berguna seperti masker muka, penyaring, popok dan lap.

Teknik pembentukan yang paling umum adalah pencetakan suntik, yang digunakan untuk berbagai bagian seperti cangkir, alat pemotong, botol kecil, topi, wadah, perabotan, dan suku cadang otomotif seperti baterai. Teknik

11

pencetakan tiup dan injection-stretch blow molding juga digunakan, yang melibatkan ekstrusi dan pencetakan.

Ada banyak penerapan penggunaan akhir untuk PP karena dalam proses pembuatannya bisa di-tailor grade dengan aditif serta sifat molekul yang spesifik. Sebagai misal, berbagai aditif antistatik bisa ditambahkan untuk memperkuat resistensi permukaan PP terhadap debu dan pasir. Kebanyakan teknik penyelesaikan fisik, seperti pemesinan, bisa pula digunakan pada PP. Perawatan permukaan bisa diterapkan ke berbagai bagian PP untuk meningkatkan adhesi (rekatan) cat dan tinta cetak.

C. Polistirena Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena (C6H5 CH CH2), sebuah hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Polistirena padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan fleksibilitas yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk dengan detail yang bagus. Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kejut. Polistirena jenis ini dikenal dengan nama High Impact Polystyrene (HIPS). Polistirena murni yang transparan bisa dibuat menjadi beraneka warna melalui proses compounding. Polistirena banyak dipakai dalam produk-produk elektronik sebagai casing, kabinet dan komponen-komponen lainya. Peralatan rumah
12

tangga yang terbuat dari polistirena : sapu, sisir, baskom, gantungan baju, ember. D. Etuna Etuna adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2 sebagai sintetis serat buatan.

. Etuna disebut juga Asetilena yang merupakan alkuna paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada etuna, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180. Bahan utama pembuatan asetilena adalah kalsium karbonat dan batubara. Kalsium karbonat diubah terlebih dahulu menjadi kalsium oksida dan batubara diubah menjadi arang, dan keduanya direaksikan menjadi kalsium karbida dan karbon monoksida, CaO + 3C CaC2 + CO

Kalsium karbida (atau kalsium asetilida) kemudian direaksikan dengan air dengan berbagai metode, menghasilkan asetilena dan kalsium hidroksida. CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2

13

E. Nilon Nilon adalah kopolimer kondensasi dibentuk dengan mereaksikan bagian yang sama dari sebuah diamina dan asam dikarboksilat , sehingga amida yang terbentuk pada kedua ujung masing-masing monomer dalam proses analog dengan polipeptida biopolimer . elemen kimia termasuk adalah karbon , hidrogen , nitrogen , dan oksigen . Akhiran numerik menentukan jumlah karbon yang disumbangkan oleh monomer-monomer, sedangkan diamina pertama dan kedua diacid.

Nilon yang memiliki rumus kimia ( [(CH2)6(CONH)2(CH2)4]n ) dapat digunakan sebagai bahan matriks dalam material komposit , dengan penguat serat seperti kaca atau serat karbon, dan memiliki lebih tinggi kepadatan dari nilon murni.

Komposit termoplastik tersebut (25% serat gelas) yang sering digunakan dalam komponen mobil sebelah mesin, seperti manifold intake, dimana ketahanan panas yang baik dari bahan-bahan tersebut membuat mereka pesaing layak untuk logam.

Proses pembuatan sintese nilon 6.6 dari industri tradisional melibatkan asam adipin dan hexamethylene diamin untuk membentuk suatu garam yang meleleh, pada suhu 180oC. Adipin dan hexamethylena diamin diubah menjadi poliamida dengan pemanasan sampai suhu 280oC di bawah tekanan, yang menghilangkan air. Asam adipik dengan menggunakan polymerisasi ini pada umumnya diperoleh dengan oksidasi perpecahan cyclohexena dengan asam nitrat, suatu cuka mengoksidasi sangat kuat. Ada beberapa corak yang diinginkan reaksi inti ini jika seseorang mempertimbangkan besar produksi

14

nilon meliputi seluruh dunia. Asam Nitrat bereaksi dengan cepat deangan kandunganorganik yang bermacam-macam, sebagai faktor kehadiran

keselamatan dari kimia berbahaya.. Hal ini juga memberikan beberapa resiko lingkungan yaitu mengakibatkan emisi dari Nitro oksida (N2O mengandung nitrogen), gas rumah kaca, dan produksi skala asam adipin yang industri juga dipercaya mengubah 10% dari semua tidak alami emisi nitro oksida ( NOx). Tekanan tinggi dibutuhkan untuk polymerisasi mugkin juga bersikap menjadi keselamatan jika reaktor tidaklah dengan baik dibangun dan dirawat. [COOH(CH2)4COOH] NH(CH2)4NH] + [H2N(CH2)4NH2] n + [CO(CH2)4CO H2O

Asam Adipik Hexamethile diamin nylon 6.6 Air

F. Poliester Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester dalam rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan sebagai sebuah bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat (PET). Poliester termasuk zat kimia yang alami, seperti yang kutin dari kulit ari tumbuhan, maupun zat kimia sintetis seperti polikarbonat dan polibutirat.

Poliester sebagai termoplastik bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar di suhu tinggi, poliester cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi pembakaran. Serat poliester mempunyai

15

kekuatan yang tinggi dan E-modulus serta penyerapan air yang rendah dan pengerutan yang minimal bila dibandingkan dengan serat industri yang lain.

Kain poliester tertenun digunakan dalam pakaian konsumen dan perlengkapan rumah seperti seprei ranjang, penutup tempat tidur, tirai dan korden. Poliester industri digunakan dalam pengutan ban, tali, kain buat sabuk mesin pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis dan penguatan plastik dengan tingkat penyerapan energi yang tinggi. Fiber fill dari poliester digunakan pula untuk mengisi bantal dan selimut penghangat. Kain dari poliester disebut-sebut terasa tak alami bila dibandingkan dengan kain tenunan yang sama dari serat alami (misalnya kapas dalam penggunaan tekstil). Namun kain poliester memiliki beberapa kelebihan seperti peningkatan ketahanan dari pengerutan. Akibatnya, serat poliester kadang-kadang dipintal bersama-sama dengan serat alami untuk menghasilkan baju dengan sifatsifat gabungan.

Poliester juga digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano, tampilan kristal cair, hologram, penyaring, saput (film) dielektrik untuk kondensator, penyekat saput buat kabel dan pita penyekat.

Poliester kristalin cair merupakan salah satu polimer kristalin cair yang digunakan industri yang pertama dan digunakan karena sifat mekanis dan ketahanan terhadap panasnya. Kelebihan itu penting dalam penggunaannya sebagai segel mampu kikis dalam mesin jet.

16

Poliester keraspanas (thermosetting) digunakan sebagai bahan pengecoran, dan resin poliester chemosetting digunakan sebagai resin pelapis kaca serat dan dempul badan mobil yang non logam. Poliester tak jenuh yang diperkuat kaca serat banyak digunakan dalam bagian badan dari kapal pesiar serta mobil.

Poliester merupakan salah satu polimer sintetis yang terbuat Purified Terephtalic Acid (PTA) atau dimetil ester dimethyl terephthalate (DMT) dan Mono Etilena Glikol (MEG). Bahan-bahan mentah utamanya adalah sebagai berikut:

Purified Terephthalic Acid PTA CAS-No.: 100-21-0

Sinonim: 1,4 Dibenzenedicarboxylic acid, Sum formula; C6H4(COOH)2 , berat mol: 166,13

Dimethylterephthalate DMT- CAS-No: 120-61-6

Sinonim: 1,4 Dibenzenedicarboxylic acid dimethyl ester Sum formula C6H4(COOCH3)2 , berat mol: 194,19

Mono Etilena Glikol MEG CAS No.: 107-21-1

Sinonim: 1,2 Ethanediol Sum formula: C2H6O2 , berat mol: 62,07

17

Dibutuhkan katalis untuk menghasilkan sebuah polimer dengan berat molekul yang tinggi. Katalis yang paling umum dipakai adalah antimon trioksida (atau antimon tri asetat): Antimon trioksida ATO CAS-No.: 1309-64-4 Sinonim: tak ada, berat mol: 291,51 Sum formula: Sb2O3

Poliester dideskripsikan sebagai berikut:

Polyetilena Tereftalat CAS-No.: 25038-59-9 Sinonim / singkatan: poliester, PET, PES Sum Formula: H-[C10H8O4]-n=60-120 OH, berat unit mol: 192,17

Ada beberapa alasan pentingnya PTA:

Relatif mudah diaksesnya berbagai bahan mentah PTA atau DMT dan MEG

Proses kimianya sintesis poliester yang mudah dijelaskan dan sangat mudah dipahami

Rendahnya tingkat toksisitas semua bahan mentah serta produk sampingan selama produksi dan pengolahan

PET bisa diproduksi dalam sebuah simpal (gelung) tertutup pada emisi yang rendah ke lingkungan

Bisa didaur ulang Banyaknya varian produk antara dan final yang terbuat dari poliester

18

3. Manfaat hidrokarbon dalam bidang seni dan estetika

A. Polivinil Asetat
Polivinil Asetat ( CH3CO2 = CH2 ) merupakan senyawa polimer termoplastik yang memilki sifat tahan panas, daya regang tinggi serta larut dalam pelarut organik. Polivinil asetat termasuk polimer emulsi yang terbentuk dari

ikatan monomer-monomer vinil asetat dengan derajat polimerisasi yang berbeda-beda tergantung arah penggunaannya. Polimer ini seringkali digunakan di berbagai macam industri, seperti industri cat, industri kayu, dan industri tekstil.

Sintesis yang digunakan adalah polimerisasi emulsi dan terjadi melalui mekanisme polimerisasi adisi radikal bebas. Dalam sintesisnya, digunakan emulsifier untuk melarutkan vinil asetat dan inisiator benzoil peroksida. Reaksinya sangat eksotermis sehingga pemasukan monomer harus dilakukan secara bertahap. Juga digunakan air, untuk menyerap kalor agar tidak terjadi hot spot. Penggunaan metode ini dinilai cukup ekonomis, tidak sulit, dan aplikatif. Metode polimerisasi ini mampu menghasilkan suatu polimer dengan derajat polimerisasi yang sangat tinggi. Perubahan nilai derajat polimerisasi suatu polimer seringkali memberikan perubahan pada sifat kimia maupun mekanik polimer tersebut.

Polivinil asetat dijual dalam bentuk emulsi di air, sebagai bahan perekat untuk bahan-bahan berpori, khususnya kayu. Polivinil asetat adalah lem kayu

19

yang paling sering digunakan, baik sebagai lem putih atau lem tukang kayu (lem kuning). Lem kuning tersebut juga digunakan secara luas untuk mengelem bahan-bahan lain seperti kertas, kain, dan rokok. Polivinil asetat juga umum dipakai dalam percetakan buku karena fleksibilitasnya dan tidak bersifat asam seperti banyak polimer lain. Contoh produk polivinil asetat yang terkenal adalah Lem Elmer. Lem Elmer ini terkenal di Amerika Serikat.

B. Poliestilena

Polietilena adalah polimer yang terdiri dari rantai panjang monomer etilena. Di industri polimer, polietilena ditulis dengan singkatan PE, perlakuan yang sama yang dilakukan oleh Polistirena dan Polipropilena.

Molekul etena C2H4 adalah CH2=CH2. Dua grup CH2 bersatu dengan ikatan ganda. Polietilena dibentuk melalui proses polimerisasi dari etena. Polietilena bisa diproduksi melalu proses polimerisasi radikal, polimerisasi adisi anionik, polimerisasi ion koordinasi, atau polimerisasi adisi kationik. Setiap metode menghasilkan tipe polietilena yang berbeda.

Polietilena terdiri dari berbagai jenis berdasarkan kepadatan dan percabangan molekul. Sifat mekanis dari polietilena bergantung pada tipe percabangan, struktur kristal, dan berat molekulnya.

Polietilena bermassa molekul sangat tinggi (Ultra high molecular weight polyethylene) (UHMWPE)

20

Polietilena bermassa molekul sangat rendah (Ultra low molecular weight polyethylene) (ULMWPE atau PE-WAX)

Polietilena bermassa molekul tinggi (High molecular weight polyethylene) (HMWPE)

Polietilena berdensitas tinggi (High density polyethylene) (HDPE) Polietilena ''cross-linked'' berdensitas tinggi (High density cross-linked polyethylene) (HDXLPE)

Polietilena ''cross-linked'' (Cross-linked polyethylene) (PEX atau XLPE) Polietilena berdensitas menengah (Medium density polyethylene) (MDPE) Polietilena berdensitas rendah (Low density polyethylene) (LDPE) Polietilena linier berdensitas rendah (Linear low density polyethylene) (LLDPE)

Polietilena berdensitas sangat rendah (Very low density polyethylene) (VLDPE)

UHMWPE adalah polietilena dengan massa molekul sangat tinggi, hingga jutaan. Biasanya berkisar antara 3.1 hingga 5.67 juta. Tingginya massa molekul membuat plastik ini sangat kuat, namun mengakibatkan

pembentukan rantai panjang menjadi struktur kristal tidak efisien dan memiliki kepadatan lebih rendah dari pada HDPE. UHMWPE bisa dibuat dengan teknologi katalis, dan katalis Ziegler adalah yang paling umum. Karena ketahanannya terhadap penyobekan dan pemotongan serta bahan kimia, jenis plastik ini memiliki aplikasi yang luas. UHMWPE digunakan sebagai onderdil mesin pembawa kaleng dan botol, bagian yang bergerak dari

21

mesin pemutar, roda gigi, penyambung, pelindung sisi luar, bahan anti peluru, dan sebagai implan pengganti bagian pinggang dan lutut dalam operasi.

HDPE dicirikan dengan densitas yang melebihi atau sama dengan 0.941 g/cm3. HDPE memiliki derajat rendah dalam percabangannya dan memiliki kekuatan antar molekul yang sangat tinggi dan kekuatan tensil. HDPE bisa diproduksi dengan katalis kromium/silika, katalis Ziegler-Natta, atau katalis metallocene. HDPE digunakan sebagai bahan pembuat botol susu, botol/kemasan deterjen, kemasan margarin, pipa air, dan tempat sampah.

PEX adalah polietilena dengan kepadatan menengah hingga tinggi yang memiliki sambungan cross-link pada struktur polimernya. Sifat ketahanan terhadap temperatur tingi meningkat seperti juga ketahanan terhadap bahan kimia. MDPE dicirikan dengan densitas antara 0.9260.940 g/cm3. MDPE bisa diproduksi dengan katalis kromium/silika, katalis Ziegler-Natta, atau katalis metallocene. MDPE memiliki ketahanan yang baik terhadap tekanan dan kejatuhan. MDPE biasa digunakan pada pipa gas. LDPE dicirikan dengan densitas 0.9100.940 g/cm3. LDPE memiliki derajat tinggi terhadap percabangan rantai panjang dan pendek, yang berarti tidak akan berubah menjadi struktur kristal. Ini juga mengindikasikan bahwa LDPE memiliki kekuatan antar molekul yang rendah. Ini mengakibatkan

22

LDPE memiliki kekuatan tensil yang rendah. LDPE diproduksi dengan polimerisasi radikal bebas. LLDPE dicirikan dengan densitas antara 0.9150.925 g/cm3. LLDPE adalah polimer linier dengan percabangan rantai pendek dengan jumlah yang cukup signifikan. Umumnya dibuat dengan kopolimerisasi etilena dengan rantai pendek alfa-olefin (1-butena, 1-heksena, 1-oktena, dan sebagainya). LLDPE memiliki kekuatan tensil yanglebih tinggi dari LDPE, dan memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap tekanan. VLDPE dcirikan dengan densitas 0.8800.915 g/cm3. VLDPE adalah polimer linier dengan tingkat percabangan rantai pendek yang sangat tinggi. Umumnya dibuat dengan kopolimerisasi etilena dengan rantai pendek alfaolefin.

C. Antrasena Antrasena yang berumus kimia C6H4(CH)2C6H4 , zat padat hablur tak berwarna, berflouresensi biru, meleleh pada suhu 217oC dan mendidih pada suhu 350oC. Tak larut dalam air, larut dalam alkohol, eter, kloroform dan pelarutpelarut organik yang lainnya. Molekulnya terdiri atas tiga lingkar benzena berdampingan, lingkar tengah terikat pada dua atom karbon dengan lingkarlingkar benzena di pinggirnya, sehingga seluruh molekulnya terdiri atas hidrogen.

23

Antrasena diperoleh dari ter arang, turunannya yang paling penting yaitu antrakuinon, yang dipakai dalam pembuatan alizarin dan zat celup lainnya, sintesa-sintesa kimia dan tirai asap. Antrasena ialah anggota pertama daripada deret hidrokarbon aromatik.

II. D. Dampak yang ditimbulkan dari hidrokarbon Hidrokarbon memiliki banyak manfaat seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, namun selain bermanfaat hidrokarbon juga menjadi polutan primer maupun sekunder. Jumlahnya yang berlebih pada manusia, hewan, tumbuhan, ekosistem, maupun material tertentu akan memberi dampak negatif. 1. Dampak terhadap kesehatan manusia Beberapa dari bahan bahan pencemar ini merupakan senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik dan mutagenik, seperti, formaldehid, etilen,

benzena, metil nitrit dan hidrokarbon poliaromatik (PAH).

Emisi kendaraan bermotor yang mengandung senyawa karsinogenik diperkirakan dapat menimbulkan tumor pada organ lain selain paru. Akan tetapi untuk membuktikan apakah pembentukan tumor tersebut hanya diakibatkan karena asap solar atau gas lain yang bersifat sebagai iritan.

24

Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker. Pengaruh hidrokarbon aromatik pada kesehatan manusia dapat terlihat pada tabel dibawah ini, yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan : Konsentrasi Jenis Hidrokarbon (ppm) Benzena (C6H6) 100 3000 7500 Toluena (C7H8) 200 Pusing lemah dan berkunang-kunang setelah pemaparan 8 jam Kehilangan koordinasi bola mata terbalik setelah pemaparan 8 jam Dampak Kesehatan

Iritasi membran mukosa Lemas setelah 1 jam Pengaruh sangat berbahaya setelah pemaparan 1 jam Kematian setelah pemaparan 5-10 menit

600

2. Dampak terhadap Ekosistem dan Lingkungan

Reaksi pembakaran hidrokarbon yang melibatkan O2 akan menghasilkan panas yang tinggi. Panas yang tinggi ini menimbulkan peristiwa pemecahan (Cracking) menghasilkan rantai hidrokarbon pendek atau partikel karbon.

25

Gas hidrokarbon dapat bercampur dengan gas buangan lainnya. Cairan hidrokarbon membentuk kabut minyak (droplet). Padatan hidrokarbon akan membentuk asap pekat dan menggumpal menjadi debu/partikel. Hidrokarbon bereaksi dengan NO2 dan O2 menghasilkan PAN (Peroxy Acetyl Nitrates).

3. Dampak terhadap Hewan

Hidrokarbon yang bersifat mutagenik akan sangat rentan pada hewan. Beberapa percobaan pada hewan telah membuktikan adanya indikasi perubahan gen pada hewan tersebut. Dengan kekalan massa yang berlaku, konsumsi hewan yang tercemar oleh manusia akan memindahkan kandungan senyawa hidrokarbon ke manusia.

4. Dampak terhadap Tumbuhan

Campuran PAN dengan gas CO dan O3 disebut kabut foto kimia (Photo Chemistry Smog) yang dapat merusak tanaman. Daun menjadi pucat karena selnya mati. Jika hidrokarbon bercampur bahan lain toksitasnya akan meningkat.

5. Dampak terhadap Material

Dampak hidrokarbon pada material biasanya disebabkan oleh sifat kimiawi hidrokarbon. Sebagai contoh, karet gelang yang direndam dalam bensin maka akan bertambah volumenya tetapi berkurang sifat elastisnya. Dengan demikian, hidrokarbon mampu melarutkan beberapa senyawa penting lain dalam material sehinga akan mengubah tidak hanya sifat fisik, tetapi juga kimia.

26

II. E. Pengendalian terhadap dampak dari hidrokarbon

1. Pencegahan

Hidrokarbon sebagai senyawa yang dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari-hari tentunya menjadi sebuah dilema ketika dampak dari penggunaannya membahayakan manusia sendiri. Meski demikian, pada dasarnya, pengolahan yang tidak baiklah sehingga senyawa tersebut menjadi polutan. Oleh karena itu, pencegahan dari dampak negatif hidrokarbon sesuai yang dirumuskan oleh Departemen Kesehatan adalah sebagai berikut :

Sumber Bergerak a) Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik. b) Melakukan pengujian emisi secara berkala dan KIR kendaraan. c) Memasang filter pada knalpot.

Sumber Tidak Bergerak

a) Memasang scruber pada cerobong asap. b) Memodifikasi pada proses pembakaran.

27

2. Penanggulangan

Penanggulangan adalah langkah terakhir yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif polutan hidrokarbon pada manusia. Langkah penanggulangan dapat berupa penggatian peralatan-peralatan yang memanfaatkan senyawa hidrokarbon, mengatur sirkulasi udara, baik dirumah maupun di industri, misalnya dengan LEV. Seandainya telah jatuh korban, langkah siaga yang dapat dilakukan adalah memberikan pernafasan buatan, dan mengirimkan korban ke rumah sakit atau puskemas.

28

BAB III PENUTUP

III. A. Kesimpulan Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.

Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon.

Hidrokarbon memiliki banyak manfaat yang bisa diolah oleh manusia, mulai dari bidang pangan, sandang, papan, dan juga di bidang seni dan estetika, namun dibalik banyaknya manfaat yang di dapat, hidrokarbon juga memiliki dampak terhadap mahluk hidup dan lingkungan sekitarnya, oleh karena itu harus dilakukan sebuah pengendalian terhadap dampaknya, bila di biarkan saja akan terjadi kerusakan dimana-mana.

29

Daftar Pustaka

http://www.imammurtaqi.com/2012/04/hidrokarbon.html http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-x/hidrokarbon-alifatik-jenuh/ http://id.wikipedia.org http://kimia.upi.edu/staf/nurul/Web%202011/0800256/hidrokarbon.html http://jebongudik.blogspot.com/2012/03/makalah-manfaat-senyawahidrokarbon.html http://etd.eprints.ums.ac.id/1601/ http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF

You might also like