Professional Documents
Culture Documents
NIM : 2001710129
2009
Contents
Pendahuluan ................................................................................................................... 3
Pengertian Dakwah ......................................................................................................... 4
Secara Etimologi.......................................................................................................... 4
Menurut Istilah (Terminologi)...................................................................................... 5
Definisi Dakwah Menurut Ahli ..................................................................................... 8
Hukum Dakwah............................................................................................................... 8
Tujuan Dakwah ............................................................................................................. 14
Dalil Dakwah ................................................................................................................. 15
Contoh Dakwah dari Nabi Muhammad SAW ................................................................. 16
Metode Dakwah............................................................................................................ 17
Tiga Prinsip Umum Tentang Metode Dakwah Islam................................................ 18
Tiga Tahapan Metode................................................................................................ 19
Materi Dakwah ............................................................................................................. 20
Obyek dan Subyek Dakwah ........................................................................................... 21
Daftar Pustaka .............................................................................................................. 25
2
Pendahuluan
orang untuk beriman dan taat kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala sesuai dengan
garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata
benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan.
Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang berisi cara-cara dan tuntunan untuk
dakwah disebut "Mad'u". Setiap Muslim yang menjalankan fungsi dakwah Islam
adalah "Da'i".
Pengertian dakwah bagi umat Islam merupakan suatu istilah yang tidak
dan tidak semua dapat dimengerti secara baik dan benar, seolah-olah dakwah itu
hanya berceramah di atas mimbar. Padahal pengertian dakwah bukan itu saja,
maka untuk mendapatkan pengertian yang jelas dan cermat akan ditinjau dari tiga
segi (etimologi), secara istilah (terminologi) dan menurut para ahli (ulama).
3
Pengertian Dakwah
Secara Etimologi
Secara etimologi, kata dakwah sebagai bentuk mashdar dari kata do’a (fi’il madhi)
dan yad’u (fi’il mudhari’) yang artinya memanggil (to call). Mengundang ( to in
vite), menggaak (to summer), menyeru (to propo), mendorong (to urge) dan
memohon (to pray). Dakwah dalam pengertian ini dapat dijumpai dalam Al
Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka
kepadaku. dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan
cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku Termasuk orang-orang yang
4
“Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya
Secara termologis pengertian dakwah dimanai dari aspek positif ajakan tersebut,
kali dalam arti mengajak kepada Isalam dan kebaikan, 7 kali kepada neraka dan
kejahatan.
Imran:104)
dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar2; merekalah orang-orang yang beruntung.
1
Arti kalimat darussalam Ialah: tempat yang penuh kedamaian dan keselamatan. pimpinan
(hidayah) Allah berupa akal dan wahyu untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat
2
Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala
perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya
5
2. Mengajak manusia kepada jalan Allah (QS an-Nahl:125)
serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah3 dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.
dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan Dusta terhadap Allah
sedang Dia diajak kepada Islam? dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.
dan Sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka kepada jalan yang lurus.
3
Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan
yang bathil.
6
5. Memutuskan perkara dalam kehidupan umat manusia, kittabullah dan
dan apabila mereka dipanggil kepada Allah4 dan Rasul-Nya, agar Rasul menghukum (mengadili)
tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian Yaitu Al kitab (Taurat),
mereka diseru kepada kitab Allah supaya kitab itu menetapkan hukum diantara mereka; kemudian
Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Ku-anugerahkan kepadamu dan aku telah
4
Maksudnya: dipanggil utnuk bertahkim kepada Kitabullah.
5
Maksudnya: umat yang semasa dengan Bani Israil.
7
Definisi Dakwah Menurut Ahli
Para ahli memiliki definisi yang berbeda beda tentang pengertian dakwah,
menyimpulkan bahwa dakwah adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang atau organisasi secara sadar dan penuh keyakinan untuk mengajak
orang lain agar mentaati ajaran Islam dan berbuat serta bertingkah laku sesuai
dengan petunjuk Al-qur'an dan Sunnah. Dengan sendirinya pengertian dakwah itu
sangat luas yang menyangkut segala segi kehidupan manusia baik itu dibidang
Hukum Dakwah
Adapun hukumnya, ada sejumlah dalil dari Kitabullah dan as-Sunnah yang
8
”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam, mereka adalah para du’at yang menyeru
kepada Allah dan mereka adalah ahlul basho`ir (orang-orang yang memiliki
maklum- adalah mengikuti beliau dan meniti di atas manhaj beliau ’alaihi ash-
9
”Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Para ulama menerangkan bahwa dakwah kepada Allah Azza wa Jalla itu
hukumnya fardhu kifayah, selama negeri-negeri itu memiliki para du’at yang
demikian, dakwah hukumnya fardhu kifayah apabila telah ada orang yang
menegakkannya dan jika telah memadai maka gugur kewajiban dakwah bagi
lainnya dan dakwah pada saat itu menjadisunnah mu’akkadah dan termasuk
Apabila para penduduk suatu wilayah atau negeri tertentu belum dapat
menjadi wajib atas seluruhnya, dan wajib bagi setiap orang untuk menegakkan
maka wajiblah kiranya ada sekelompok orang yang memiliki andil di dalam
menegakkan dakwah kepada Allah Jalla wa ’Ala di seluruh penjuru dunia, yang
’alaihi wa Salam telah mengutus para delegasi dan mengirim surat-surat kepada
10
Terkadang berdakwah itu hukumnya menjadi fardhu ’ain apabila anda
berada di suatu tempat yang tidak ada seorang pun yang melaksanakannya kecuali
anda. Seperti amar ma’ruf dan nahi munkar, maka hukumnya adalah fardhu
’ain dan acap kali dakwah itu berubah hukumnya menjadi fardhu kifayah.
Apabila anda bersemangat dan berantusias di dalam dakwah, maka anda dengan
ketaatan. Diantara dalil yang dijadikan sebagai hujjah bahwa dakwah itu fardhu
”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan.” (QS Ali
’Imran : 104)
memberikan andil di dalam urusan yang agung ini, menyeru kepada Allah dan
Ta’ala.
11
Apabila seseorang berada di suatu tempat yang terbatas (kecil) seperti di
suatu desa, kota atau semisalnya, dan ia mendapatkan adanya orang yang
Allah, maka hal ini telah memadai dan hukum tabligh bagi orang itu
adalah sunnah. Karena hujjah telah ditegakkan dan perintah Allah telah
Akan tetapi, berkenaan dengan bumi Allah dan manusia lainnya, maka
wajib bagi para ulama dan para penguasa dengan segenap kemampuan mereka,
menyampaikan perintah Allah ke setiap negeri dan setiap orang sebisanya, dan hal
berhukum fardhu ’ain dan bisa jadi fardhu kifayah. Hal ini adalah suatu hal
yang nisbi (relatif) yang berbeda-beda. Dakwah kadang kala menjadi fardhu
’ain atas suatu kaum atau individu, dan terkadang pula menjadi sunnah atas
individu atau kaum lainnya, dikarenakan didapatkan di tempat atau daerah mereka
ada orang yang menegakkan dakwah sehingga telah mencukupi bagi mereka.
memiliki kemampuan yang lebih luas, maka kewajiban atas mereka lebih banyak.
dengan segenap kemampuan dan dengan segala cara yang memungkinkan, dengan
12
tersampaikan agama Allah kepada semua orang dengan bahasa yang difahaminya,
dakwah kepada Allah Azza wa Jalla pada hari ini adalah wajib secara umum :
wajib bagi seluruh ulama dan para penguasa yang beragama Islam, wajib atas
baik dengan tulisan maupun lisan, dengan media informasi dan semua sarana yang
tanggung jawab ini kepada Zaid atau ’Amr, karena sesungguhnya yang
diperlukan, bahkan sangat mendesak dibutuhkan pada hari ini, adalah adanya
ta’awun (saling bekerjasama) dan berserikat serta saling bahu membahu di dalam
dan bekerjasama dengan segala sarana yang ada untuk menghalang-halangi dari
13
Tujuan Dakwah
1. Tujuan utama dari dakwah itu adalah untuk membangun akhlaq seseorang,
5. Tujuan urgen adalah agar tingkah laku manusia yang berakhlaq secara
mempengaruhi pikirannya.
yaitu Islam. Disamping itu dakwah juga bertujuan untuk mempengaruhi cara
berfikir manusia, cara merasa, cara bersikap dan cara bertingkah laku agar
manusia bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Dan juga tujuan dakwah
14
itu untuk meringankan beban manusia dengan jalan memberikan pemecahan-
Yang pada akhirnya manusia itu memiliki akhlaq dan moral yang tinggi serta
mampu untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar yang merupakan tujuan
Dalil Dakwah
Menurut Syaikh Abdul ’Aziz bin Abdullah bin Baaz dalil-dalil dakwah sangatlah
banyak, diantaranya :
“dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
15
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam, mereka adalah para du’at yang menyeru
kepada Allah dan mereka adalah ahlul basho`ir (orang-orang yang memiliki
adalah mengikuti beliau dan meniti di atas manhaj beliau ’alaihi ash-Sholatu was
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut
berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan. Dimulai dari istrinya,
16
keluarganya, dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada saat
itu. Di antara raja-raja yang mendapat surat atau risalah Nabi SAW adalah kaisar
Heraklius dari Byzantium, Mukaukis dari Mesir, Kisra dari Persia (Iran) dan Raja
Metode Dakwah
seperti yang dilakukan saat berdakwah ke Thaif dan pada musim haji.
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
17
Tiga Prinsip Umum Tentang Metode Dakwah Islam
dakwah Islam yang menekankan ada tiga prinsip umum metode dakwah
billati hia ahsan, banyak penafsiran para Ulama terhadap tiga prinsip metode
menghilangkan keragu-raguan.
ingat kepada orang lain dengan fahala dan siksa yang dapat menaklukkan
hati.
bahwa para peserta mujadalah atau diskusi itu sebagai kawan yang saling
18
Tiga Tahapan Metode
“Siapa di antara kamu melihat kemunkaran, ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu,
ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu, ubahlah dengan hatinya, dan yang terakhir inilah
secara tektual ini terkait dengan bentuk kemunkaran yang dihadapi, tetapi
juga tangan bisa difahami dengan kekuasaan atau power, dan metode
berjiwa dakwah.
kata kata yang lemah lembut, yang dapat difahami oleh mad'u,
metode dakwah dengan hati adalah dalam berdakwah hati tetap ikhlas,
dan tetap mencintai mad'u dengan tulus, apabila suatu saat mad'u atau
maka hati da'i tetap sabar, tidak boleh membalas dengan kebencian,
19
tetapi sebaliknya tetap mencintai objek, dan dengan ikhlas hati da’i
SWT.
Selain dari metode tersebut, metode yang lebih utama lagi adalah bil
uswatun hasanah, yaitu dengan memberi contoh prilaku yang baik dalam
oleh akhlaq belia yang sangat mulia yang dibuktikan dalam realitas
Materi Dakwah
Menurut Prof. Dr. Achmad Mubarok MA, jika yang dimaksud materi
dakwah itu tentang apa, maka begitu luas materi dakwah karena ajaran Islam
sangat luasnya. Tetapi jika yang dimaksud sumbernya itu apa maka materi
dakwah tak lain adalah ajaran al Qur’an dan hadis. Ia bisa inaturanya (ayat-ayat
dan matan hadis) bisa juga yang sudah diramu dalam bentuk ilmu yang sitematis,
bisa juga dalam bentuk nasehat dan maqalah, bisa juga dalam bentuk kisah-kisah
masyarakat yang diteropong dengan kacamata Qur’an hadis. Jika materi itu
dimisalkan makanan, ada lapisan asyarakat yang tertarik dengan beras untuk
dimasak sendiri, tetapi ada juga yang tidak mau repot-repot mengetahui bahannya
apa, yang penting dalam sajian makanan yang menarik dan enak. Mereka tidak
20
tertarik dengan teks Al Qur’an, tetapi sangat bergairah terhadap tamsil-tamsil dan
bahan yang akan disampaikan kepada mad'u. Materi dakwah yang diberikan harus
sesuai dengan situasi dan kondisi objek dakwah. Apabila keadaan objek dakwah
sudah diketahui, maka seorang da'i tinggal mempersiapkan materi yang sesuai,
sudah barang tentu saja gaya bahasa maupun materi hendaknya dapat dipahami
Sunnah yang berisikan tentang masalah aqidah, syari'ah dan akhlaq yang
dijabarkan dan dipaparkan kepada objek dakwah dengan berbagai cabang ilmu
dan seorang da'i itu dalam menyampaikan materi dakwah harus sesuai dengan
bidang keahliannya.
Salah satu hal terpenting dalam dakwah adalah memahami siapa pelaku
(subyek) dan ladang garap (obyek) dakwah. Ini berkaitan dengan tujuan yang
Secara ringkas, pelaku atau subyek dakwah bisa dibagi menjadi tiga,
yakni: individu, jamaah dan daulah (negara). Sedang ladang garap (obyek)
dakwah ada dua: orang kafir (sebagai individu dan negara) dan muslim.
21
Dakwah kepada individu kafir bertujuan untuk mengubah aqidahnya
menjadi aqidah Islam. Dakwah seperti ini bisa dilakukan oleh individu muslim
dengan mengajak secara langsung individu kafir, melalui berbagai cara, untuk
masuk Islam. Dakwah semacam ini akan lebih efektif bila dilakukan oleh sebuah
jamaah. Dengan jumlah orang dan sumber daya (dana, pikiran dan tenaga) yang
lebih besar, kemampuan untuk melakukan dakwah kepada orang-orang kafir tentu
lebih besar pula. Hasilnya juga tentu akan lebih baik ketimbang dakwah yang
dilakukan sendiri. Tapi yang paling efektif adalah dilakukan oleh negara. Melalui
penerapan hukum Islam di tengah masyarakat, orang kafir yang hidup dalam
masyarakat Islam sebagai ahludz dzimmah -- orang kafir yang dibiarkan dalam
kekafirannya tapi hidup dalam daulah Islam sebagaimana warga negara muslim
yang lain -- akan melihat secara langsung kehidupan Islam dan merasakan sendiri
melalui media massa tentang ajaran Islam dan kesalahan aqidah kufur, ditambah
dengan pendekatan yang dilakukan oleh orang-orang Islam secara individual dan
kegiatan jamaah dakwah yang ada, membuat ahludz dzimmah akan menilai
Islam. Sekalipun begitu, andai ia tidak juga mau berubah, tetap saja tidak boleh
dipaksa untuk memeluk Islam. Sementara, dakwah kepada kaum kufar sebagai
negara tentu saja hanya bisa dilakukan oleh negara. Daulah Islam melalui para
dutanya, akan mengajak para pemimpin dari berbagai negara kufur untuk masuk
Islam. Juga kepada para penduduk negeri itu, melalui para da'i yang resmi sebagai
utusan negara ataupun bukan, diserukan untuk memeluk Islam. Dijelaskan kepada
22
mereka dengan hujjah (argumen) yang nyata, dalil yang kuat dan bukti yang tak
perasaan dan menggetarkan jiwa mereka. Bila mereka menolak untuk masuk
Islam, mereka diminta tunduk kepada daulah Islam sebagai ahludz dzimmah
Islam. Bila ajakan untuk membayar jizyah dan tunduk kepada daulah juga ditolak,
Kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan
tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (Yaitu orang-orang) yang diberikan Al-
Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah6 dengan patuh sedang mereka dalam
Keadaan tunduk.”
memperkuat ketundukannya pada aturan Islam. Dakwah ini dapat dilakukan oleh
maupun kelompok dalam berbagai forum. Tapi, sama seperti dakwah kepada
6
Jizyah ialah pajak per kepala yang dipungut oleh pemerintah Islam dari orang-orang yang bukan
Islam, sebagai imbangan bagi keamanan diri mereka.
23
orang kafir, akan lebih efektif bila dilakukan secara berjamaah. Dan yang paling
tentang berbagai asperk ajaran Islam secara terus menerus melalui berbagai media
massa dan contoh para pemimpin Islam. Maka, setiap muslim akan melihat secara
kemuliaan dan kerahmatan ajaran Islam akan terujud secara nyata. Sementara
terlihat pula para pemimpin Islam adalah figur-figur yang pantas diteladani,
karena mereka juga konsekuen dengan keIslaman mereka. Ini juga merupakan
dakwah buat siapa saja di seluruh penjuru dunia, yang mendengar dan melihat
kehidupan Islam melalui media massa. Secara demikian umat Islam akan semakin
mantap memeluk Islam dan bergairah hidup secara Islamy. Dan orang-orang yang
hidup di luar daulah Islam tergerak hatinya untuk hidup dalam kehidupan Islam
24
Daftar Pustaka
Taufik Irpansyah, Ilmu Dakwah Dilihat Dari Segi Ontologi, Epistimologi, Dan
Aksiologi, Institut Agama Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, 2004.
http://www.scribd.com/doc/3011593/Filsafat-Dakwah
Dakwah
http://id.wikipedia.org/wiki/Dakwah
Syekh Ali Abdul Halim Mahmud, Dakwah Ilallah bagi Muslimah, 2009.
http://arsip.kotasantri.com/duniamuslimah.php?aksi=Cetak&sid=302
25
http://tri1405.blogsome.com/2007/05/07/apengertian-dakwah/
Hukum Dakwah
http://norashidaahmad.blogspot.com/2007/04/hukum-dakwah.html
Syaikh Abdul ’Aziz bin Abdullah bin Baaz, Hukum Dakwah, 2008.
http://belajarislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=171:hu
kum-dakwah&catid=3:belajar-dakwah&Itemid=136
26