You are on page 1of 10

Pelatihan Training Of Facilitators

Promosi Kesehatan - Kabupaten Sukoharjo tahun 2006

MODUL
(FASILITATOR)

1
Pengantar Pelatihan
PENGANTAR PELATIHAN
1 MEMAHAMI KEBUTUHAN dan/ PROBLEM
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PROMOSI KESEHATAN
Tahap Pengantar Pelatihan

Dasar Pemikiran :

Salah satu kebutuhan mendesak di daerah (Kabupaten) Sukoharjo dari hasil


workshop yang diselenggarakan dari program LGSP-USAID pada tahun 2005
/2006 adalah bagaimana dapat membentuk fasilitator daerah bidang kesehatan yang
berasal dari stakeholders (pemerintah, swasta dan masyarakat) dalam pembangunan
bidang kesehatan didaerah khususnya dalam Program Promosi Kesehatan Pada
Masyarakat dan Pembinaan Kesehatan Lingkungan. Mempertimbangkan bahwa
latar belakang pemahaman dan kepentingan antar stakeholder tersebut amat
bervariasi maka perlu kegiatan pengantar pelatihan agar dapat menyamakan
persepsi antar stakeholder tersebut mulai dari tahapan perkenalan antar peserta,
kesepakatan kontrak belajar dan alokasi waktu, penjelasan tujuan sampai dengan
metode untuk monitoring dan evaluasi keberhasilan dari proses pelatihan.

Tujuan:
Peserta pelatihan calon fasilitator kesehatan daerah dapat saling mengenal dan
menyamakan persepsi tentang tujuan dan proses tahapan tiap sesi pelatihan mulai
dari teknik/siklus pemecahan masalah, mendisain suatu bentuk kemitraan, menilai
kelayakan disain kemitraan dan meningkatkan kesiapan implementasinya dalam
program kesehatan lingkungan dan promosi kesehatan di daerah

Total Waktu:

45 menit

Bahan:

Audio Wireless, Gulungan tali rafia atau benang kasur + 50 meter

Pengaturan:

Tempat duduk diatur untuk suasana klasikal (kelas). Atau berbentuk lingkaran
penuh. Menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan tiap sessi.

2
Metode/Didaktik : - Pengarahan dan Ceramah kelas, disertai tanya jawab

Prosedur:

1. Sebelum memasuki kelas peserta melakukan pendaftaran ulang


2. Peserta mengikuti acara pembukaan pelatihan
3. Selanjutnya peserta melakukan perkenalan antar peserta termasuk dengan
fasiltator (ice breaking)
4. Peserta mendengarkan dan melakukan tanya jawab materi kegiatan dan
teknis pelatihan dari mulai tujuan sampai evaluasi keberhasilannya yang
disampaikan oleh fasilitator.
5. Peserta menyebutkan secara jelas kepada fasilitator tentang apa yang
menjadi harapan / tujuan maupun kekhawatiran mereka selama mengikuti
pelatihan ini.
6. Pembuatan kesepakatan tentang jadwal dan berbagai aturan main/kontrak
belajar dengan dipandu fasilitator
7. Penulisan aturan main/kontrak belajar serta tujuan/harapan maupun
kekhawatiran yang telah teridentifikasi bersama dalam suatu flipchart serta
ditempel dalam kelas yanag dapat selalu dilihat/menjadi rujukan oleh
fasilitator maupuan semua peserta selam proses pelatihan dilaksanakan..

3
1. Tahap Perkenalan

Dasar pemikiran:
Semua orang biasanya merasa sedikit malu pada awal pelatihan. Menciptakan
suasana yang tepat adalah prioritas utama pada pelatihan calon fasilitator bidang
kesehatan daerah. Peserta dapat belajar dengan baik dalam suasana yang tidak
formal dan santai. Menggunakan permainan untuk memperkenalkan semua orang
yang terlibat dalam pelatihan adalah jalan terbaik untuk melakukan hal ini.

Tujuan:
Untuk menciptakan suasana yang akrab untuk mendorong diskusi.

Waktu:
15 menit

Bahan:
Segulung tali 'rafia' dengan panjang kurang lebih 50 meter.

Pengaturan:
Ruangan kelas atau di luar ruangan, semua orang duduk atau berdiri membentuk
lingkaran.

4
Prosedur:

• Kegiatan dimulai dari pelatih yang bertanggung jawab pada sessi ice breaking
ini. Peserta yang pertama kali menerima ujun tali dari fasilitator meriakkan:
nama diri, tempat bekerja dan alamat.
• Sambil memegang ujung tali, lemparkan gulungan tali pada peserta lain.
Peserta yang menerima gulungan tali tersebut melakukan hal yang sama tanpa
melepaskan sebagian dari gulungan tali. Ketika semua orang telah
diperkenalkan, jalinan tali akan menghubungkan semua peserta.

• "Apa pendapat anda mengenai bentuk jalinan tali ini?".


• "Apa yang akan terjadi jika salah seorang peserta melepaskan bagian tali yang
dipegangnya?"

5
2. Kesepakatan Bersama Menyusun Kontrak Belajar dari Pelatihan

Dasar pemikiran:
Peserta akan merasa memiliki pelatihan sejak awal. Ini juga merupakan cara yang
mudah untuk menyusun suatu jadwal yang sesuai dengan kebiasaan dan
kebutuhan peserta.

Tujuan:

• Untuk menyepakati jadwal dan peraturan dasar yang harus diikuti selama
pelatihan.
• Agar peserta merasa memiliki pelatihan.

Waktu:
15 menit

Bahan:
Flipchart, spidol

Pengaturan:
Tempat duduk diatur berbentuk sebuah lingkaran.

6
Prosedur:

• Jawab dan sepakati : "Pukul berapa kita akan memulai pelatihan?", "Pukul
berapa kita akan beristirahat?" dan lain-lain.
• Juga mengenai peraturan dasar seperti "Bolehkan kita merokok?" Peraturan
memungkinkan diskusi dengan bebas: "Dapatkah kita menginterupsi
seseorang?" dan lain-lain.
• Tuliskan jawaban dengan jelas pada flipchart setelah diperoleh persetujuan
bersama.
• Tempelkan flipchart dimana dapat dilihat selama pelatihan. Peserta dan
pelatih dapat merujuk pada persetujuan bersama ini untuk memecahkan
persoalan. Peraturan-peraturan lain dapat ditambahkan selama pelatihan.

Bila jadwal yang disusun peserta ternyata terlalu sempit waktunya untuk
membahas materi yang telah disusun oleh Tim Pelatih pada masa persiapan,
maka sampaikanlah ide-ide alternatif sebagai suatu tawaran untuk menyesuaikan
materi yang akan dibahas.

7
3. Harapan dan Tujuan

Dasar pemikiran:
Sessi ini berguna untuk mencari kejelasan
dari tujuan pelatihan. Bagian ini sangat
Contoh : mendasar untuk mendapatkan pengertian
TUJUAN PELATIHAN: tentang hal-hal penting apa yang
Mengenal masalah kesling
& promkes diharapkan peserta dari pelatihan.
Mengetahui arti kemitraan
dll Tujuan:
Agar peserta menjelaskan apa yang
diharapkan dari pelatihan. Untuk
mengetahui apakah semua harapan peserta
telah masuk dalam tujuan pelatihan,
Contoh:
sehingga tujuan pelatihan tersebut dapat
JADWAL & SESI
PELATIHAN : dimodifikasi bila kondisi memungkinkan.
Pembukaan
Sesi I : Analisis situasi
Waktu:
kesehatan di daerah
Istirahat 15 menit
Sesi II : ALTERNATIF
PEMECAHAN
dst Bahan:
Flipchart, spidol, flipchart tujuan pelatihan
dan flipchart sesi pelatihan
Pengaturan:
Tempat duduk diatur berbentuk sebuah lingkaran

8
Prosedur:

• Tuliskan pada buku catatan anda apa yang diharapkan & dikhawatirkan dari
pelatihan.
• Setiap peserta menuliskan satu hal yang diharapkan& dikhawatirkan dari
pelatihan pada flipchart. Setiap peserta melakukan hal ini dengan
menyerukan suatu harapan yang belum tertulis pada flipchart. Tuliskan
sebanyak mungkin sampai semua harapan & kekhawatiran anda telah
tertulis pada flipchart.
• Perhatikan bersama flipchart "tujuan dari pelatihan"
• Cek dengan cermat apakah semua harapan & kekhawatiran anda sudah
masuk daftar tersebut, kalau ada yang belum, sesuaikan dengan tujuan
pelatihan, masukkan sebagai topik yang baru.
• Perhatikan bersama flipchart "Jadwal Sesi-Sesi dari Pelatihan".
• Diskusikan jadwal ini dengan semua peserta.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Chang RY. Sukses Melalui Kerjasama Tim, Jakarta : PT Pustaka Binaman


Pressindo, 1999.
2. Elder JP. Behavior Change & Public Health in Developing World, California,
USA: Sage Publications Inc., 2001.
3. Frank F, Smith A. The Patnership Handbook, Minister of Public Work and
Government Service, Canada, 2000.
4. King K, Smith A, Frank F. The Partnership Facillitator’s Guide, Minister of
Public Work and Government Service, Canada, 2000.
5. Kreps GL, Thornton BC, Health Communication: Theory & Practice, second
edition, Illinois, USA: Waveland Press, Inc. 1992
6. Northouse PG, Northouse LL. Health Communication: Strategies For Health
Professionals, second edition, Norwalk, Connecticut, USA : Appleton & Lange,
tanpa tahun
7. Notodarmojo S. Pencemaran Tanah dan Air Tanah, Bandung : Penerbit ITB,
2005.
8. Piotrow PT, Kincaid DL, Rimon JG, Rinehart W and Samson K. Health
Communication: Lessons from Family Planning and Reproductive Health,
Westport, Connecticut, London-UK: Praeger, 1997
9. Pohan IS. Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan, Jakarta : Kesaint Blanc, 2003.
10. Robbins SP. Teori Organisasi : Struktur, Desain & Aplikasi edisi 3 Alih Bahasa
Jusuf Udaya, Jakarta : Penerbit Arcan, 1994.
11. Rogers EM. Diffusion of Innovation, fourth edition, New York, USA: The Free
Press, 1995.
12. Tubbs SL, Moss S, Human Communication: Konteks-Konteks Komunikasi,
Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 1996.
13. Wijono HD. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan : Teori, Strategi dan
Aplikasi Vol. 1, Surabaya : Airlangga University Press, 1999.

10

You might also like