You are on page 1of 5

ANALISIS LIKUIDITAS/ PERTUMBUHAN ERNST

Penerapan

• Memodifikasi neraca standar untuk membuat gambaran yang lebih jelas


mengenai gejala likuiditas dan investasi dalam aktiva pertumbuhan produksi.
• Mengelola arus kas selama periode pertumbuhan dan investasi yang cepat.
• Menaksir tingkat pertumbuhan yang berkesinambungan dan kebutuhan
pembiayaan eksternal.
• Mengembangkan strategi yang didasarkan pada posisi pertumbuhan dan
likuiditas perusahaan dan pesaingnya.

Prosedur

1. Menggunakan bentuk neraca, digabungkan dengan persediaan dan aktiva


jangka panjang untuk mengukur pertumbuhan investasi jangka panjang
perusahaan.
2. Mengurangi utang lancar dan utang jangka panjang dari aktiva keuangan untuk
mendapatkan likuiditas operasi.
3. Melihat kecenderungan dalam pertumbuhan produksi maupun likuiditas
kelebihan waktu, dan membandingkan nilainya dengan nilai pesaing.
4. Bila perlu, menempatkan sebuah kurva operasi perusahaan dengan
menggunakan perubahan tahunan dalam pertumbuhan aktiva dan likuiditas,
dibandingkan dengan penjualan.
5. Menemukan keseimbangan operasi, batas pertumbuhan kedalam bagian
keuangan, yang dituangkan pada grafik. Mencari kesenjangan operasi yang
menunjukkan masalah likuiditas diwaktu yang akan datang.
6. Menempatkan sebuah kurva keuntungan yang ditahan pada grafik dan
menggunakannya untuk mengenali keseimbangan strategi, sebagai batas
pertumbuhan keluar bagian keuangan.
7. Menggunakan grafik untuk mengembangkan strategi dan membandingkan posisi
keuangan dengan pesaing dalam industri Anda.

Acuan Tambahan

Keputusan perencanaan strategis

Harry Ernst dari Compumetrics, sebuah perusahaan konsultasi di Boston,


mengembangkan metode ini untuk sebuah perusahaan yang menderita krisis arus kas,
setelah memperoleh permintaan meningkat. Perusahaan tersebut kemudian menambah
kapasitasnya untuk memenuhi permintaan yang melonjak itu. Manajemen menjadi
kebingungan karena terjadi kesulitan dalam mengelola pertumbuhan dan likuiditas
melalui pernyataan keuangan konvensional serta mengharapkan sebuah pernyataan
yang memberikan informasi lebih jelas tentang likuiditas.
Metode ini mencari keadaan likuiditas dan investasi perusahaan dalam aktiva
pertumbuhan produksinya. Investasi perusahaan dalam aktiva, seperti persediaan,
bangunan pabrik, dan tanah memberikan kekuatan kepada perusahaan tersebut untuk
meningkatkan penjualan dan keuntungan. Meningkatnya investasi biasanya akan
menghasilkan pertumbuhan. Hal tersebut juga menurunkan likuiditas karena
penggunaan kas yang ada dan penggunaan aktiva jangka pendek atau menambah
utang perusahaan. Pertukaran (trade-off) antara likuiditas dan investasi dalam
pertumbuhan, telah sesuai dengan kebijakan keuangan dan seluruh strategi, serta
berguna dalam analisis persaingan.

Dr. Ernst masih menerapkan konsep ini lebih banyak lagi bagi manajemen dari
portofolio investasi, mengembangkan Pertumbuhan, Likuiditas, dan Metode
Profitabilitas dari perimeter investasi. Detil dari metode tersebut diluar jangkauan artikel
ini, tetapi fakta bahwa pertumbuhan/likuiditas neraca dapat digunakan untuk
memprediksikan penjualan dan keuntungan seperti yang tercermin dalam harga
persediaan untuk sebuah portofolio dari pinjaman persediaan yang direkomendasikan,
bila akan menggunakan metode ini dalam pengelolaan keuangan dan ketentuan
strategi persaingan dalam perusahaan yang sama.

Petunjuk

1. Ubahlah struktur neraca untuk menciptakan sebuah neraca


pertumbuhan/likuiditas. Pertama, gabungkan semua persediaan dalam aktiva
jangka panjang pad sisi pertumbuhan. Kurangkan jumlah ini dari pemegang
saham (Laba yang ditahan ditambah modal saham), untuk menyatakan sebuah
pertumbuhan surplus atau defisit, dan kemampuan perusahaan dalam
menginvestasikan aktiva pertumbuhan produksi tambahan.

NERACA PERTUMBUHAN/LIKUIDITAS

Pertumbuhan Likuiditas
Kas dan piutang
Modal pemegang saham
(aktiva keuangan)
Dikurangi Dikurangi
Persediaan Utang lancar
Kekayaan bersih,
Jumlah pinjaman jangka
bangunan pabrik,
panjang
dan peralatan
Aktiva jangka panjang
yang lain
Sama dengan
Sama dengan
Surplus atau defisit
Likuiditas operasi
Pertumbuhan
2. Kurangkan seluruh utang lancar dan utang jangka panjang dari aktiva keuangan
(seperti kas dan piutang-piutang). Perbedaannya merupakan likuiditas operasi.
Ubahlah struktur neraca dengan pertumbuhan di sebelah kiri dan likuiditas di
sebelah kanan. Karena ini menggunakan seluruh informasi neraca, neraca yang
baru akan tetap seimbang. Aktiva pertumbuhan dan likuiditas operasi sama
dengan modal pemegang saham.

3. Lihatlah kecenderungan aktiva pertumbuhan dan likuiditas operasi sebagai


petunjuk kesehatan keuangan perusahaan atau untuk mengantisipasi kebiasaan
di masa datang. Misalnya, bila neraca IBM tahun 1979 dan 1980 telah dianalisis,
likuiditas operasinya turun dari $-4,4 miliar menjadi $-6,5 miliar. Perbedaan
sebesar $2,1 miliar dihitung sebagai bagian dari investasi berat dalam aktiva fisik
dan sebagai bagian sebuah kegagalan untuk menghitung sepenuhnya sebagai
inflasi. Pada periode ini pertumbuhan IBM berada di tingkat yang tidak berlanjut
berdasarkan pada pertumbuhan/likuiditas neraca.

4. Wawasan tambahan dapat diperoleh dengan membuat kurva operasi. Ini


merupakan hubungan antara perubahan tahunan dalam likuiditas operasi
terhadap perubahan tahunan dalam aktiva perubahan produksi.

Persiapkan neraca pertumbuhan/likuiditas untuk sekurang-kurangnya lima tahun


(gunakan langkah 1 sampai 3). Gunakan jumlah dari aktiva pertumbuhan yang
berturut-turut untuk menghitung perubahan persentase tahunan: (YR2/YR1) – 1.
Juga hitung perubahan persentase tahunan dalam likuiditas operasi. Kemudian
dari setiap perubahan persentase tahunan ini kedalam aktiva pertumbuhan dan
likuiditas dengan angka penjualan untuk tahun-tahun terakhir untuk
menormalkannya terhadap penjualan: [(YR2/YR1) – 1] / YR2 penjualan.

Tempatkan angka-angka ini pada sebuah grafik dengan angka modal investasi
pada sumbu datar dan angka likuiditas operasi pada sumbu tegak. Buat garis
regresi persegi paling kecil (least squares regression line) ke titik data untuk
menjadikan sebuah garis dengan sudut menurun. Garis yang membentuk sudut
ini mencerminkan pertukaran antara pertumbuhan aktiva dan likuiditas untuk
perusahaan khusus (dan memberikan petunjuk mengenai kebiasaan
manajemen). Misalnya; sudut -1,0 menunjukkan bahwa utang tumbuh dua kali
lebih cepat dari kekayaan, diperkirakan tidak ada perubahan yang berkelanjutan
dalam kas dan piutang-piutang.

Catatan: Kurva operasi akan diganti dengan kenaikan dalam salah satu rasio:
laba yang ditahan terhadap penjualan atau modal investasi terhadap penjualan.
KURVA OPERASI

%
Keseimbangan
operasi
Perubahan tahunan dalam likuiditas/penjualan

10
(dan laba yang ditahan/penjualan)

Keseimbangan
Kurva R.E Strategi
(a=b)
5
Kurva

}
operasi
a
0

} b
n

-5
ga
on
ot
rp
Pe

-10 -5 0 5 10 20

Perubahan tahunan dalam


pertumbuhan produksi aktiva/penjualan

5. Temukan titik dimana kurva operasi memotong garis tegak lurus di titik nol pada
sumbu datar. Titik ini adalah titik keseimbangan operasi, pertumbuhan maksimal
yang mungkin terjadi tanpa bantuan keuangan dari luar. Bila perusahaan
berjalan dibawah titik ini pada kurva operasinya, berarti terjadi kesenjangan yang
harus dapat diisi oleh keuangan jangka panjang. Bila kurva operasi perusahaan
jatuh sampai dibawah SGR, diperkirakan utang akan meningkat dan investasi
dalam aktiva pertumbuhan mungkin akan jatuh, sampai likuiditasnya dapat
diperbaiki. Akibatnya akan terjadi kelambatan dalam pertumbuhan pendapatan.

6. Dengan menggunakan grafik, tingkat pertumbuhan maksimal juga dapat


diidentifikasikan dengan mudah, dengan tambahan keuangan dari luar (dengan
asumsi bahwa hubungan historis antara pertumbuhan penjualan dan perubahan
tahunan dalam aktiva pertumbuhan produksi akan ditangani pada masa datang).
Pertama, hitunglah perubahan tahunan dalam laba yang ditahan dibagi dengan
penjualan. Kemudian, tempatkan semua angka laba yang ditahan tiap tahunnya
dalam hubungannya dengan perubahan tahunan aktiva pertumbuhan produksi,
persis seperti Anda menempatkan kurva operasi. Tetapkan sebuah garis yang
menghubungkan kedua titik data ini. Dalam grafik, kurva laba yang ditahan ini
digambarkan sebagai garis yang menurun, yang menunjukkan bahwa
pertumbuhan yang cepat menyebabkan turunnya keuntungan. (Hal ini khusus
terjadi pada perusahaan yang produknya sedang dalam keadaan matang,
karena itu sudut yang menanjak menunjukkan sifat pertumbuhan yang pesat dan
perusahaan yang menggunakan teknologi baru).

Sekarang, tarik garis vertikal pada grafik dimana jarak dari titik nol garis
pertumbuhan ke kurva laba yang ditahan dan ke kurva operasi adalah sama.
Garis vertikal ini, adalah garis keseimbangan strategi, yang dibagi dua oleh
sumbu mendatar pada titik tingkat investasi mantap dengan kemampuan
perusahaan yang menghasilkan penjualan dan keuntungan. Bila sebuah
perusahaan bergerak dibawah garis keseimbangan strategi, kemungkinan besar
pada gilirannya harus mendapat dorongan dalam arah lain pada masa datang.

7. Gunakan grafik untuk menganalisisi strategi. Kurva operasi dapat dibandingkan


dengan kurva pesaing, untuk melihat apakah operasi lebih atau kurang konsisten
daripada pesaing (seperti ditunjukkan oleh ketegasan kesehatan data yang
berupa garis). Posisi kurva juga dapat dibandingkan untuk melihat perusahaan
mana dalam industri itu yang paling agresif dan apakah ada yang mempunyai
kelebihan leverage atau dibawah keseimbangan strategi. Posisi kurva operasi
juga harus sesuai dengan bagaimana kinerja pesaing selama resesi atau
kejadian lain yang menurunkan pertumbuhan penjualan, perusahaan yang lebih
jauh kesebelah kanan akan mudah jatuh oleh kejadian ini. Masalah strategi yang
paling penting menurut Dr. Ernst adalah: “bagaimana sebuah perusahaan
menempatkan dirinya pada kurva agar pertumbuhan yang meyakinkan terus
berlanjut dengan direncanakan daripada dipaksakan”. Gunakanlah analisis kurva
operasi dalam strategi tahunan dan perencanaan keuangan, untuk
mempertahankan posisi perusahaan dalam batas-batas yang dikehendaki.

REFERESI

Harry B. Ernst. “New Balance Sheet for Managing Liquidity and Growth.: Harvard
Business Review (Maret-April 1984): 121-136.
“How to Use Balance Sheet Changes to Predict Stock Prices.” GLP Special Report (30
September 1988), Ernst Research.

http://nanky.freeweb7.com/?p=102

You might also like