Professional Documents
Culture Documents
Dukungan atau persetujuan rakyat bagi public policy pemerintah secara efisien dapat digapai melalui media massa pers, radio, televisi-. Media ini memainkan peran politis sentral dalam masyarakat kontemporer.
Saluran propaganda pemerintah Investigatif - Menyelidiki pemerintah Informatif memberikan informasi kepada publik. Menyediakan forum bagi debat publik politik. Bertindak sbg saluran opini publik dan tekanan rakyat atas pemerintah
CODE OF CONDUCT
MEDIA MEMANG TIDAK BOLEH MELANGGAR PRIVASI, NAMUN IA MEMILIKI TUGAS UTK MEMBERIKAN INFORMASI DAN SUATU KONSEPSI TENTANG KEPENTINGAN PUBLIK, SEDANGKAN PUBLIK MEMILIKI HAK UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI DAN KONSEPSI TERSEBUT.
Merupakan Forum untuk menginterogasi para pejabat maupun tokoh-tokoh publik dengan cara-cara yg bisa diakses oleh massa/rakyat dan yg memungkinkan tersalurnya kontribusi dari para warga biasa. Merupakan wahana penyampaian opini publik kepada Pemerintah.
Media massa hanya bisa menjalankan tugas-tugas demokratis jika sepenuhnya mandiri, dan tidak didominasi oleh Pemerintah atau oleh kepentingan pribadi yang dominan. Dominasi Pemerintah dapat dibatasi dengan
mekanisme akuntabilitas media massa pada suatu komite independen atau perwakilan dari kelompok2 warga negara, media massa didanai oleh publik, serta Menghidupkan iklim persaingan dengan media massa yg didanai secara pribadi.
David Kroenke
Pertinence,yakni
informasi tersebut, harus relevan dengan kebutuhan serta dapat memberikan nilai tambah sesuai dengan konteks kepentingan si penggunanya Timeliness, yakni informasi tersebut harus tersedia pada saat dibutuhkan Accuracy, yakni informasi tersebut harus akurat sesuai dengan konteks dan intensitas tujuan penggunaannya
uncertainty, yakni informasi tersebut harus mendekati ketepatan yang nyata atau mengurangi suatu ketidakpastian tertentu Element of surprise, yakni informasi tersebut haruslah mempunyai nilai kebaharuan atau paling tidak baru diketahui bagi si penggunanya
Terdiri
1. 2.
dari:
Media Penyiaran, UU No. 32/2003 3. Media Telekomunikasi, UU No. 39/1999 4. Media Film, UU No. 8/1982
5.
Internet ,UU-ITE
MEDIA CETAK
Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
KEMERDEKAAN PERS
Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.
Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara. Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran. Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi. Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai Hak Tolak.
PENYIARAN
Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Penyelenggaraan Penyiaran Penyiaran diselenggarakan dalam satu sistem penyiaran nasional. Negara menguasai spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk penyelenggaraan penyiaran guna sebesar besarnya kemakmuran rakyat. Lembaga penyiaran dan pola jaringan yang adil dan terpadu yang dikembangkan dengan membentuk stasiun jaringan dan stasiun lokal. Dibentuk KPI
menetapkan standar program siaran; menyusun peraturan dan menetapkan pedoman perilaku penyiaran; mengawasi pelaksanaan peraturan dan pedoman perilaku penyiaran serta standar program siaran; memberikan sanksi terhadap pelanggaran peraturan dan pedoman perilaku penyiaran serta standar program siaran; melakukan koordinasi dan/atau kerjasama dengan Peme-rintah, lembaga penyiaran, dan masyarakat.
menjamin masyarakat untuk memperoleh informasi yang layak dan benar sesuai dengan hak asasi manusia; ikut membantu pengaturan infrastruktur bidang penyiaran; ikut membangun iklim persaingan yang sehat antarlembaga penyiaran dan industri terkait; memelihara tatanan informasi nasional yang adil, merata, dan seimbang; menampung, meneliti, dan menindaklanjuti aduan, sanggahan, serta kritik dan apresiasi masyarakat terhadap penyelenggaraan penyiaran; dan menyusun perencanaan pengembangan sumber daya manusia yang menjamin profesionalitas di bidang penyiaran.