You are on page 1of 4

TAUBAT NASUHA

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurnimurninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai . (At Tahrim: 8) Pernah salah dan dosa, khilaf dan keliru adalah tabiat manusia yang senantiasa menyertai dalam aktifitas hidupnya. Setiap anak cucu Adam pasti pernah melakukan dosa dan sebaik-baik orang berdosa adalah mereka yang bertaubat (HR. Ibnu Majah). Muhammad SAW sebagai manusia biasa pernah juga berbuat salah, tetapi Beliau sebagai Rasul utusan Allah, jika melakukan kesalahan ditegur dengan turunnya wahyu Allah. Kehidupan manusia tidak sebagaimana Malaikatyang senantiasa selalu dalam ketaatan dan tidak pernah mendurhakai Allah SWT

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (At Tahrim: 6) Manusia oleh Allah diberi kenikmatan yang lengkap yakni indera, akal dan hawa nafsu. Fungsi dan kegunaan indera diantaranya untuk melihat, mendengar, mencium, dan merasakan. Akal untuk berfikir sedang hawa nafsu cenderung kepada kemauan yang mengarah kepada halhal yang tidak baik dan merugikan. Setiap apa saja yang diterima oleh indera kita akan menjadi rebutan atau pertimbangan akal dan hawa nafsu. Namun biasanya pertimbangan hawa nafsu yang lebih dominan dan menang. Maka apabila hawa nafsu dikedepankan dan menguasai akal, pastilah langkah-langkah dalam hidup manusia akan senantiasa cenderung kepada pelanggaran dan perbuatan dosa. Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan.

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang . ( Yusuf: 53)

Iman seseorang akan senantiasa bertambah dengan ketaatan menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Sebaliknya, iman akan berkurang dan bahkan bisa hilang dengan sebab bermaksiat melanggar segala aturan-Nya. Terlalu seringnya pergelut dan berlamalama di dalam kubang lumpur kemaksiatan menyebabkan hati menjadi keras yang menjauhkan diri dari Allah SWT.

Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur'an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk (Az Zukruf: 36-37) Jika kemaksiatan dimanfaatkan oleh syaitan, akan menyebabkan seseorang selalu merasa ketagihan dengan kemaksiatan tersebut dan akhirnya menyebabkan jiwa sulit untuk melepaskan diri dari ketergantungan padanya. Syaitan yang selalu menyertainya akan selalu berusaha menghalangi mereka kembali kejalan yang benar dan bahkan membisikkan ke dalam hatinya bahwa mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. Betapa banyak manusia yang tidak merasa dan tidak menyadari bahwa hidup mereka di dunia telah tertipu oleh syaitan yang selalu membisikkan harapan indah dan menyenangkan. Padahal kedurhakaan mereka di dunia karena mengikuti langkah-langkah syaitan harus mereka tebus dengan siksa yang sangat dahsyat dan mengerikan di akhirat kelak. Di dunia mereka mati dalam kenistaan dan di akhirat hidup mereka dalam azab yang menghinakan. Merupakan keberuntungan bagi hamba Allah yang mau kembali ke jalan-Nya, mau membuka mata hatinya untuk mau menerima hidayah kebenaran dari-Nya dan membangkitkan semangat untuk mendapatkan ampunan dan bertaubat kepadanya. Sungguh amat besar kasih sayang Allah yang diberikan kepada hamba-Nya yang melampaui batas, mereka yang terlanjur larut tenggelam kedalam lautan kemaksiatan dan perbuatan dosa.

Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosadosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Az Zumar: 53)

Allah SWT mengingatkan kepada hamba-Nya untuk tidak berputus asa dalam mendapatkan ampunan-Nya dan bahkan berjanji akan memberikan Syurga yang luasnya seluas langit dan bumi

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (Ali Imran: 133) Manusia sebagai hamba Allah tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian pada dirinya, maka bersegeralah wahai hamba Allah yang mengharap ampunan-Nya untuk melakukan taubat nasuha sebelum bencana kematian datang menghalangi engkau darinya.

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurnimurninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai . (At Tahrim: 8) Taubat itu hukumnya wajib disegerakan dan haram ditunda-tunda, taubat adalah perintah Allah dan Rasul-Nya yang wajib untuk segera dilaksanakan. Janganlah bersikap masa bodoh terhadap segala dosa yang telah kita lakukan, karena Rasulullah mengingatkan : Sebaikbaik orang yang berdosa adalah mereka yang segera bertaubat. Taubat artinya meninggalkan perbuatan maksiat menuju ketaatan kepada Allah SWT, hanya Allah Dzat yang berhak untuk disembah dan ditaati dari semua aturan dan syareat-Nya. Ada beberapa hal yang semestinya diperhatikan bagi hamba Allah yang mengharapkan ampunan dan ingin bertaubat kepada-Nya. Pertama, beristigfar memohon ampunan ikhlas hanya semata karena Allah, tidak menginginkan sesuatu yang bersifat duniawi seperti pangkat, jabatan, kedudukan dan kemuliaan dihadapan manusia. Kedua, bersedih dan menyesal atas perbuatan dosa yang telah lalu dijalankannya yang disertai tekad, kemauan yang keras dan kuat untuk tidask terjadi lagi dalam pelanggaran tersebut serta mengikuti taubatnya dengan keimanan dan semangat beramal shaleh. Di dalam Al-quran Allah SWT berjanji untuk menghapus kejelekan mereka dan akan membeerikan balasan yang lebih baik dari amal mereka.

Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. (Al- Ankabut: 7) Ketiga, hendaklah taubat dilaksanakan bukan setelah pintu taubat tertutup, yakni dalam keadaan sakaratul maut.

Dan tidaklah taubat itu diterima oleh Allah dari orang orang yang melakukan kejahatan (yang) apabila datang ajal bagi seseorang diantara mereka barulah mengatakan, Sesungguhnya saya bertaubat sekarang (An-Nissa18) Maka dari itu, bersegeralah menggapai ampunan dan surga Allah yang disediakan hanya untuk orang orang yang bertakwa. Semoga bermanfaat. Aamiin !

You might also like