You are on page 1of 16

TEKNIK KOMUNIKASI YANG DAPAT DIGUNAKAN KETIKA BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN KRONIS DAN TERMINAL

BY :KELOMPOK 5

TERMINAL
Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995).

Penyakit pada stadium lanjut, penyakit utama tidak dapat diobati, bersifat progresif, pengobatan hanya bersifat paliatif (mengurangi gejala dan keluhan, memperbaiki kualitas hidup.) (Tim medis RS Kanker Darmais, 1996) Seperti : kanker stadium akhir,

KRONIS
Kondisi medis atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan jangka panjang . Penyakit kronis: Suatu penyakit yang terus-menerus untuk waktu yang lama. Seperti : diabetes mellitus, aids, jantung dll

Tahapan respon pasien terminal dan kronis.


Denial

(penolakan) Anger (marah) Bargainning (Tawar menawar) Depression ( Depresi) Acceptance (penerimaan)

Denial (Penolakan)

Reaksi pertama Syok, tidak percaya atau mengingkari kenyataan. Reaksi fisik : Letih lemah pucat mual diare menangis gangguan pernafasan gelisah detak jantung cepat tidak tahu berbuat apa Berlangsung beberapa menit hingga beberapa tahun

Anger (Marah)

Individu menolak kehilangan. Kemarahan timbul sering diproyeksikan kepada orang lain atau dirinya sendiri. Perilaku :

agresif bicara kasar menyerang orang lain menolak pengobatan menuduh dokter atau perawat tidak kompeten

Respon fisk :
muka merah denyut nadi cepat gelisah susah tidur tangan mengepal

Bargainning (Tawar menawar)


Penundaan kesadaran atas kenyataan terjadinya kehilangan. Berupaya melakukan tawar menawar dengan memohon kemurahan Tuhan.

Depression ( Depresi)

Menunjukan sikap menarik diri Kadang bersikap sangat penurut Tidak mau bicara Menyatakan keputusasaan Rasa tidak berharga Bisa muncul keinginan bunuh diri Gejala fisik :
menolak makan

susah tidur
letih libido turun

Acceptance ( Penerimaan)

Reorganisasi perasaan kehilangan Pikiran tentang objek yang hilang akan mulai berkurang atau hilang beralih ke objek baru. Menerima kenyataan kehilangan Mulai memandang ke depan. Apabila dapat memulai tahap ini dan menerima dengan perasaan damai tuntas Apabila kegagalan masuk ketahap penerimaan mempengaruhi dalam mengatasi perasaan kehilangan selanjutnya

Teknik komunikasi yang digunakan pada pasien kronis dan terminal


Teknik komunikasi yang digunakan adalah gabungan antara teknik verbal dan non verbal pada komunikasi terapeutik. Prinsip dasar komunikasi terapeutik yaitu : - Jujur - Tidak membingungkan dan cukup ekspresif - Bersikap positif dan tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat sendiri - Empati bukan simpati - Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien - Menerima klien apa adanya dan Sensitif terhadap perasaan klien

Komunikasi pada kronis


Denial : beri dukungan hal ini dapat berfungsi protektif dan memberi waktu bagi klien untuk melihat kebenaran. Membantu untuk melihat kebenaran dengan konfirmasi kondisi melalui second opinion. seperti : Memberikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan perasaan Menunjukan sikap menerima dengan ikhlas dan mendorong pasien untuk berbagi rasa Memberi jawaban yang jujur terhadap pertanyaan pasien tentang sakit, pengobatan Menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kembali

Anger (marah)
Membantu klien untuk memahami bahwa marah adalah respon normal akan kehilangan dan ketidakberdayaan. Siapkan bantuan kesinambungan agar klien merasa aman Membiarkan pasien menangis Mendorong pasien untuk membicarakan kemarahannya.

Bargaining (tawar menawar)


Membantu pasien mengungkapkan rasa bersalah dan takut dan pada fase ini perawat dapat memberikan saran dan motivasi: Mendengarkan ungkapan dengan penuh perhatian Mendorong pasien untuk membicarakan rasa takut atau rasa bersalahnya Bila pasien selalu mengungkapkan kalau atau seandainya . beritahu pasien bahwa perawat hanya dapat melakukan sesuatu yang nyata. Membahas bersama pasien mengenai penyebab rasa bersalah dan rasa takutnya.

Tahap Depression
-Membantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah dan takut : Mengamati perilaku pasien dan bersama dengannya membahas perasaannya Mencegah tindakan bunuh diri atau merusak diri sesuai derajat risikonya -Membantu pasien mengurangi rasa bersalah : Menghargai perasaan pasien Membantu pasien menemukan dukungan yang positif dengan mengaitkan dengan kenyataan Memberi kesempatan menangis dan mengungkapkan perasaan Bersama pasien membahas pikiran negatif yang selalu timbul

Tahap Acceptance
Membantu pasien menerima kehilangan yang tidak bisa dielakan : Membantu keluarga mengunjungi pasien secara teratur Membantu keluarga berbagi rasa Membahas rencana setelah masa berkabung terlewati Memberi informasi akurat tentang kebutuhan pasien dan keluarga.

Komunikasi pada pasien terminal

Untuk pasien terminal komunikasi yang dilakukan hampir sama dengan kronis. Tetapi, untuk tahap bargaining perawat belum dapat memberikan saran dan motivasi. Baru pada tahap depression perawat dapat memberikan saran dan motivasi agar dapat menerima sisa hidup dan memanfaatkanya untuk melakukan halhal yang membuat hidupnya berarti.

You might also like