Professional Documents
Culture Documents
2. PEMBAHASAN
2. 1. Definisi Internet
Internet adalah sebuah jaringan komputer global, yang terdiri dari jutaan komputer yang saling
berhubungan dengan menggunakan protokol yang sama untuk berbagi informasi secara bersama.
(Supriyanto, 2005). Menurut Brace ( 1997), internet adalah jaringan global yg menghubungkan
berjuta jaringan komputer (LAN) dan komputer pribadi, yang memungkinkan setiap komputer
terhubung shg bisa melakukan komunikasi satu sama lain.
2. 2. Definisi Media Dalam Proses Pendidikan
Menurut Haryoso (2002), media adalah segala bentuk yang dimanfaatkan dalam proses
penyaluran informasi. Segala jenis dan bentuk sumber/ bahan yang digunakan dalam bidang
pendidikan untuk membantu dalam variasi proses pendidikan.
Media dalam proses pendidikan adalah media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan
pembelajaran (Ikhsan, 2007). Internet sebagai media dalam proses pendidikan merupakan salah
satu kemudahan modern yang disediakan oleh media pendidikan, karena memiliki layanan yang
tepat untuk menunjang proses pendidikan.
2. 4. Komponen dan Fungsi Layanan Internet
Menurut Supriyanto (2005), internet terdiri dari berbagai layanan yang dapat digunakan untuk
berbagai macam kebutuhan, diantaranya :
4. DAFTAR PUSTAKA
Prawiradilaga Salma, 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Kencana.
Supriyanto Aji, 2005. Pengantar Teknologi dan Informasi. Jakarta : Penerbit Salemba Infotek.
www.e-learningGuru.com
www. Rengganis_spd_sh@yahoo.com
www.teknologipendidikan.wordpress.com
DAFTAR ISI
PENGANTAR …………………………………………………… ii
1. PENDAHULUAN …………………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang ………………………………………………. 1
1.2. Permasalahan ………………………………………………… 4
2. PEMBAHASAN ………………………………………………. 5
2.2. Definisi Media ………………………………………………. 5
2.4. Komponen & Fungsi Layanan Internet …………………….... 5
2.5. Aplikasi Internet Sebagai Media Dalam Proses Pendidikan … 8
2.6. Sistem Pembelajaran Berbasis Internet Dalam E-Learning ...... 9
2.7. Pola Pemanfaatan Edukasinet ................................................... 10
2.8. Hambatan & Solusi Penerapan Internet .................................... 11
3. PENUTUP .................................................................................... 14
3.1. Kesimpulan ............................................................................... 14
4. DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 15
Pengantar
Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai
dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan
ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda
cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari
beragamnya kemampuan individu untuk mencerap informasi, menjadikan pelayanan yang
diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas.Selain itu,dengan semakin meluasnya
kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar,
maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh
media pendidikan yang bervariasi secara luas pula.
Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah
merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber
belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational Communication and Technology)
membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu:
1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.
2. Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.
3. Bahan;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran,seperti
buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency), program
slide,alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).
4. Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk menyajikan bahan pada
butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder, dan sebagainya.
5. Teknik; yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam membeikan
pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup
ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.
6. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan,
dan sebagainya.
Bahan & alat yang kita kenal sebagai software dan hardware tak lain adalah media pendidikan.
PUSTAKA Artikle
Green L (1996). Creatives Silde/Tape Programs. Colorado: Libraries Unlimited, Inc. Littleton.
Hackbarth S. (1996). The Educational Technology Hanbook. New Jersey: Educational
Technology Publication, Englewood Cliffs.
Hannafin, M. J., Peck, L. L. (1998). The Design Development and Education of Instructional
Software. New York: Mc. Millan Publ., Co.
Heinich, R., et. al. (1996) Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey:
Prentice Hall, Englewood Cliffs.
E. Dale, Audiovisual Method in Teaching, 1969, NY: Dyden Press
Bloom, S. Benyamin (1956). Taxonomy of Educational Objective The Classification of
Educational Goal.
3. Jenis-jenis media
Media cukup banyak macamnya, Raharjo (1991) menyatakan bahwa ada media yang hanya
dapat dimanfaatkan bila ada alat untuk menampilkanya. Ada pula yang penggunaannya
tergantung pada hadirnya seorang guru, tutor atau pembimbing (teacher independent). Media
yang tidak harus tergantung pada hadirnya guru lazim tersebut media instruksional dan bersifat
“self Contained”, maknanya: informasi belajar, contoh, tugas dan latihan serta umpanbalik yang
diperlakukan telah diprogramkan secara terintegrasi.
Dari berbagai ragam dan bentuk dari media pengajaran, pengelompokan atas media dan sumber
belajar ekonomi dapat juga ditinjau dari jenisnya, yaitu dibedakan menjadi media audio, media
visual, media audio-visual, dan media serba neka.
1. Media Audio : radio, piringan hitam, pita audio, tape recorder, dan telepon .
2. Media Visual :
a. Media visual diam : foto, buku, ansiklopedia, majalah, surat kabar, buku referensi dan barang
hasil cetakan lain, gambar, ilustrasi, kliping, film bingkai/slide, film rangkai (film stip) ,
transparansi, mikrofis, overhead proyektor, grafik, bagan, diagram, sketsa, poster, gambar kartun,
peta, dan globe.
b. Media visual gerak : film bisu .
3. Media Audio-visual
a. Media audiovisual diam : televisi diam, slide dan suara, film rangkai dan suara , buku dan
suara. b. Media audiovisual gerak : video, CD, film rangkai dan suara, televisi, gambar dan
suara.
4. Media Serba aneka : a. Papan dan display : papan tulis, papan pamer/pengumuman/majalah
dinding, papan magnetic, white board, mesin pangganda. b. Media tiga dimensi : realia, sampel,
artifact, model, diorama, display.
c. Media teknik dramatisasi : drama, pantomim, bermain peran, demonstrasi, pawai/karnaval,
pedalangan/panggung boneka, simulasi.
d. Sumber belajar pada masyarakat : kerja lapangan, studi wisata, perkemahan.
e. Belajar terprogram f. Komputer
4. Pemilihan Media
Tiap jenis media mempunyai karakteristik atau sifat-sifat khas tersendiri. Artinya mempunyai
kelebihan dan kekurangan satu terhadap yang lain . Sifat-sifat yang biasanya dipakai untuk
menentukan kesesuaian penggunaan atau pemilihan media ialah :
Jangkauan:
Beberapa media tertentu lebih sesuai untuk pengajaran individual misalnya buku teks, modul,
program rekaman interaktif (audio, video, dan program computer). Jenis yang lain lebih sesuai
untuk pengajaran kelompok di kelas, misalnya media proyeksi (OHT, Slide, Film) dan juga
program rekaman (audio dan video). Ada juga yang lebih sesuai untuk pengajaran massal ,
misalnya program siaran ( radio, televisi, dan konferensi jarak jauh dengan audio).
Keluwesan :
Dari segi keluwesan, media ada yang praktis mudah dibawa kemana-mana , digunakan kapan
saja, dan oleh siapa saja, misalnya media cetak seperti buku teks , modul , diktat , dll.
Ketergantungan Media :
Beberapa media tergantung pemakaianya pada sarana/fasilitas tertentu atau hadirnya seorang
penyaji/guru.
Kendali / control :
Kadang-kadang dirasa perlu agar control belajar ada pada peserta didik sendiri ( pelajar
individu), pada guru ( pelajaran klasikal ) , atau peralatan.
Atribut :
Penggunaan media juga dapat dirasakan pada kemampuanya memberikan rangsangan suara,
visual, warna maupun gerak.
Biaya :
Alasan lain untuk menggunakan jenis media tertentu ialah karena murah biaya pengadaan atau
pembuatanya .
Media transparansi (OHT ) adalah sarana visual berupa huruf , lambang, gambar, grafis maupun
gabungannya yang dibuat pada bahan tembus pandang atau transparan untuk diproyeksikan pada
sebuah layar atau dinding dengan menggunakan alat yang disebut “overhead projector “ atau
OHP. Sebagaimana halnya dengan semua jenis media proyeksi , OHT mempunyai kemampuan
untuk membesarkan bayanganya di layar atau didinding sejauh kekuatan lensa dan sinar
proyeksinya dapat mendukung . Oleh sebab itu , OHT sangat sesuai untuk kegiatan seminar,
lokakarya, pengajaran maupun latihan yang melibatkan kelompok sasaran yang cukup besarnya
sampai efektif 60 orang. Selebihnya mungkin perlu ditunjang dengan sarana “sound system“
yang memadai karena keterbatasan jangkauan suara pengajar. Untuk dapat menggarap maupun
memanfaatkan media ini sebaiknya kita harus mengenal karakteristiksnya. Media OHT
mempunyai kelebihan- kelebihan dan kelemahan- kelemahan yang harus diperhitungkan dalam
perencanaannya.
MEDIA PEMBELAJARAN
Oleh : Wijaya Kusumah
Kata media berasal dari kata medium yang secara harfiah artinya perantara atau pengantar.
Banyak pakar tentang media pembelajaran yang memberikan batasan tentang pengertian media.
Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani (1997 : 2) “media adalah segala bentuk yang
dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”. Sedangkan pengertian media menurut
Djamarah (1995 : 136) adalah “media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai
penyalur pesan guna mencapai Tujuan pembelajaran”.
Penggolongan media yang lain, jika dilihat dari berbagai sudut pandang adalah sebagai berikut :
1. Dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media Audio, media Visual dan media
Audio Visual.
2. Dilihat dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media dengan daya liput luas dan
serentak, media dengan daya liput yang terbatas dengan ruang dan tempat dan media pengajaran
individual.
3. Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi media sederhana (murah
dan mudah memperolehnya) dan media komplek.
4. Dilihat dari bentuknya media dapat digolongkan menjadi media grafis (dua dimensi), media
tiga dimensi, dan media elektronik.
1) Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan peredaran darah.
2) Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.
3) Manampilkan obyek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi.
4) Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
5) Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.
6) Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
7) Membangkitkan motivasi belajar
8) Memberi kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar.
9) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut
kebutuhan.
10) Menyajikan informasi belajar secara serempak (mengatasi waktu dan ruang)
11) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.