Professional Documents
Culture Documents
I. Pendahuluan
Tanaman Transgenik
Tanaman trasngenik sebenarnya merupakan salah-satu produk
dari rekayasa genetika yang dilakukan terhadap tumbuhan. Tanaman
ini menjadi penting karena dewasa ini sebagian besar produk yang
dikembangkan oleh industri bioteknologi lebih banyak kepada
tanaman budidaya yang memiliki nilai jual besar.
Teknik pembuatan tanaman transgenik tidak jauh berbeda
dengan pembuatan insulin. Sifat yang biasanya dimasukkan ke
dalam tanaman adalah anti hama, anti gulma, mampu memproduksi
protein tertentu, dan lain sebagainya. Tanaman-tanaman transgenik
dan fungsi barunya dapat dilihat di tabel ini.
Nama Tanaman
Sifat Baru
Transgenik
Jagung Toleran terhadap herbisida.
Resisten terhadap nematoda, perubahan pigmen,
Tembakau
perubahan respon terhadap cahaya, dll.
Resisten terhadap hama, penyakit jamur, virus, dan
Ubi Jalar
nematoda.
Toleran terhadap herbisida, resisten terhadap penyakit
Gandum
jamur, dan peningkatan mutu roti.
Tomat Pengendalian pemasakan buah.
Strawberi Resisten terhadap hama.
Apel Resisten terhadap hama dan jamur.
Pengklonaan
Pengklonaan sebenarnya bukan barang baru dalam bioteknologi.
Pengklonaan terhadap tumbuhan sebenarnya telah dilakukan
berkali-kali sejak jaman dahulu. Pengklonaan paling sederhana dapat
kita lihat di perkebunan ketela pohon. Ketela pohon yang ditanam
menggunakan metode stek memiliki informasi genetik yang sama
dengan induknya. Pengklonaan pada dasarnya merupakan usaha
menghasilkan individu-individu yang seragam. Hal ini dapat
dilakukan dengan stek, cangkok,
bahkan kultur jaringan pada
tumbuhan.
Meskipun pengklonaan sering
dilakukan terhadap tumbuhan,
cara yang sama tidak bisa
dilakukan pada hewan. Dahulu,
para ilmuwan berpendapat hal ini
terjadi karena sel hewan yang
sudah dewasa telah kehilangan
kemampuan berdiferensiasi
(totipotensi). Hilangnya totipotensi
ini menyebabkan sel hewan tidak
dapat membelah dan berkembang menjadi individu baru.
Tetapi Mintz dan Gurdon dalam penelitiannya masing-masing
berhasil membuktikan bahwa ketidakmampuan sel hewan dewasa
untuk berdiferensiasi disebabkan oleh lingkungan sitoplasma selnya.
Gordon mengambil inti sel dari sel usus katak kemudian ia
masukkan ke dalam sel telur yang telah dihilangkan intinya dengan
sinar ultraviolet. Sel telur ini lalu berkembang menjadi berudu, lalu
menjadi katak dewasa. Katak dewasa ini merupakan klona dari katak
pemberi sel usus. Inilah pengklonaan yang pertama dilakukan.
Selain contoh-contoh di atas, berikut adalah contoh produk
bioteknologi lainnya.
Nama Produk Keterangan
Bahan dasar berupa susu yang difermentasikan oleh Lactobacillus
Keju, yoghurt
bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
Bahan dasar berupa susu yang difermentasikan oleh Streptococcus
Mentega
lactis dan Leuconostoc cremoris.
Kecap Fermentasi kedelai yang dilakukan oleh Aspergillus soyae.
Tempe Bahan dasar berupa kedelai, fermenternya Rhizopus oligosporus.
Untuk mengobati penyakit yang dihasilkan melalui teknik peleburan
Antibiotik
sel.
Antibodi Untuk mendiagnosis jenis penyakit yang diderita pasien, juga untuk
monoklonal meningkatkan ketahan tubuh terhadap kanker dan penyakit lainnya.
Hormon Untuk mengobati dwarfisme.
pertumbuhan
Vaksin hepatitis Hasil rekayasa genetika untuk pengobatan penyakit hepatitis.
Biopestisida Mikroorganisme yang dapat menguraikan hama.
Hasil rekayasa genetika keturunan dari Pseudomonas untuk
Bakteri es melawan terbentuknya kristal-kristal es selama kondisi musim
dingin.
disadur dari berbagai sumber