You are on page 1of 5

Bioteknologi,

Peran dan Aplikasinya

I. Pendahuluan

Bioteknologi merupakan teknologi yang memanfaatkan agen


hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa
dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Definisi
seperti ini merupakan definisi bioteknologi klasik (konvensional).
Bioteknologi modern memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagian
yang telah direkayasa secara in vitro dalam
menghasilkan barang dan jasa dalam skala
industri.
Bioteknologi dikembangkan untuk
meningkatkan nilai bahan mentah dengan
memanfaatkan kemampuan
mikroorganisme atau bagian-bagiannya,
misal bakteri dan kapang. Selain itu,
bioteknologi juga memanfaatkan sel
tumbuhan dan sel hewan yang dibiakkan
sebagai konstituen bernagai proses industri.
Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel
atau biomassa dan perubahan (transformasi) kimia yang diinginkan.
Transformasi kimia tersebut kemudian dapat dibagi menjadi dua sub
bagian, yaitu:
a. Pembentukan suatu produk akhir yang diinginkan,
contoh: enzim, antibiotik, asam organik, dan steroid.
b. Penguraian suatu bahan baku yang diberikan, contohnya:
buangan air limbah, destruksi, buangan industri, atau
tumpahan minyak.
Bioteknologi mencakup proses fermentasi (mulai dari bir,
anggur, roti, keju, vaksin, dan antibiotik),
pengelolaan air, dan sampah.
Pemanfaatan bioteknologi berkembang
mulai dari biomedis hingga daur ulang
logam dari batuan mineral berkualitas
rendah. Bioteknologi modern telah
melibatkan jasad hidup. Khususnya
mikroba yang telah di rekayasa mengalami
perubahan genetik secara in vitro dan hibrid
somatik untuk meningkatkan aktivitasnya.
Dalam bioteknologi modern, hampir semua proses teknologi
memungkinkan pertumbuhan mikroba yang terlibat dalam proses
dapat mencapai optimum dan produk semaksimal mungkin.

II. Perkembangan Bioteknologi

Perkembangan bioteknologi berlangsung sangat pesat dengan


adanya perkembangan biologi molekuler yang menggunakan teknik-
teknik canggih untuk menciptakan terobosan baru dalam rangka
peningkatan efisiensi dan ekonomi industri bioteknologi. Teknik-
teknik yang digunakan dalam bioteknologi antara lain: kultur
jaringan melalui protoplasma, rekayasa genetika yang meliputi
manipulasi DNA rekombinan, teknik penginderaan secara molekuler
dan kelengkapan rancang bangun suatu alat untuk menumbuhkan
mikroba yang memungkinkan berlangsungnya suatu reaksi biologi.

III. Peran Bioteknologi

Bioteknologi berperan sangat besar dalam kehidupan manusia.


Orang Sumeria dan Babilonia telah menikmati bir sejak 6000 tahun
sebelum masehi. Orang Mesir telah membuat adonan kue asam sejak
4000 tahun sebelum masehi. Bukti bahwa organisme sanggup
melakukan fermentasi didapat dari studi awal L. Pasteur (1857-1876),
sehingga Pasteur disebut bapak bioteknologi. Pada masa kini,
bioteknologi bukan hanya dimanfaatkan dalam industri makanan
tetapi telah meluas dalam berbagai bidang, seperti rekayasa genetika,
penanggulangan populasi, penciptaan sumber energi, penemuan
bahan medis maupun farmasi, dan lain-lain.
Berikut adalah contoh peran bioteknologi dalam beberapa
bidang kehidupan manusia.
Bayi Tabung
Banyak pasangan suami istri yang tidak dapat memperoleh
keturunan, karena spermatozoa dan ovum tidak dapat bertemu
karena hal-hal tertentu. Untuk mengatasinya, spermatozoa dan ovum
dapat dipertemukan di dalam tabung (in vitro=di dalam tabung).
Caranya, ovum istri dan spermatozoa suami diambil. Untuk
memperoleh ovum dalam jumlah banyak, si istri disuntik dengan
hormon agar menghasilkan beberapa ovum. Ovum dan spermatozoa
simasukkan ke dalam cawan petri berisi medium yang sesuai dengan
suhu tubuh. Maka terjadilah fertilisasi in vitro membentuk zigot. Zigot
berkembang menjadi embrio. Embrio yang baik dipelihara dan yang
jelek disisihkan. Embrio yang memenuhi syarat dimasukkan ke
dalam rahim agar berkembang menjadi janin di dalam rahim (in
vivo=di dalam tubuh). Bayi yang lahir dengan cara demikian disebut
bayi tabung.
Bayi tabung yang pertama bernama Lousie Brown, dilahirkan di
Inggris tanggal 25 Juli 1978. Teknik ini umumnya melanggar etika
sehingga jarang digunakan.
Rekayasa Genetika
Sifat makhluk hidup tersimpan dalam gen. Gen adalah penentu
sifat yang ada di kromosom. Jika gen diubah, maka sifat makhluk
hidup itu juga ikut berubah. Karena itu,
para ilmuwan berusaha untuk merubah-
rubah gen makhluk hidup agar
memperoleh organisme baru dengan sifat
yang dikehendaki. Kegiatan memanipulasi
gen untuk mendapatkan produk baru
dengan mengubah-ubah gen makhluk
hidup disebut Rekayasa Genetika.
Contoh penggunaan rekayasa
genetika adalah pembuatan insulin. Gen
penghasil insulin manusi dipotong dari DNA manusia dengan enzim.
Gen tersebut lalu disambungkan pada plasmid bakteri E. coli. hasil
sambungan plasmid dan gen insulin lalu dimasukkan ke dalam
bakteri E. coli. Bakteri tersebut dipelihara di dalam medium khusus
sehingga berkembang biak dengan cepat dan dapat memproduksi
insulin manusia. Insulin yang dihasilkan ditampung untuk dijual
pada penderita kencing manis (Diabetes Melitus).

Tanaman Transgenik
Tanaman trasngenik sebenarnya merupakan salah-satu produk
dari rekayasa genetika yang dilakukan terhadap tumbuhan. Tanaman
ini menjadi penting karena dewasa ini sebagian besar produk yang
dikembangkan oleh industri bioteknologi lebih banyak kepada
tanaman budidaya yang memiliki nilai jual besar.
Teknik pembuatan tanaman transgenik tidak jauh berbeda
dengan pembuatan insulin. Sifat yang biasanya dimasukkan ke
dalam tanaman adalah anti hama, anti gulma, mampu memproduksi
protein tertentu, dan lain sebagainya. Tanaman-tanaman transgenik
dan fungsi barunya dapat dilihat di tabel ini.
Nama Tanaman
Sifat Baru
Transgenik
Jagung Toleran terhadap herbisida.
Resisten terhadap nematoda, perubahan pigmen,
Tembakau
perubahan respon terhadap cahaya, dll.
Resisten terhadap hama, penyakit jamur, virus, dan
Ubi Jalar
nematoda.
Toleran terhadap herbisida, resisten terhadap penyakit
Gandum
jamur, dan peningkatan mutu roti.
Tomat Pengendalian pemasakan buah.
Strawberi Resisten terhadap hama.
Apel Resisten terhadap hama dan jamur.
Pengklonaan
Pengklonaan sebenarnya bukan barang baru dalam bioteknologi.
Pengklonaan terhadap tumbuhan sebenarnya telah dilakukan
berkali-kali sejak jaman dahulu. Pengklonaan paling sederhana dapat
kita lihat di perkebunan ketela pohon. Ketela pohon yang ditanam
menggunakan metode stek memiliki informasi genetik yang sama
dengan induknya. Pengklonaan pada dasarnya merupakan usaha
menghasilkan individu-individu yang seragam. Hal ini dapat
dilakukan dengan stek, cangkok,
bahkan kultur jaringan pada
tumbuhan.
Meskipun pengklonaan sering
dilakukan terhadap tumbuhan,
cara yang sama tidak bisa
dilakukan pada hewan. Dahulu,
para ilmuwan berpendapat hal ini
terjadi karena sel hewan yang
sudah dewasa telah kehilangan
kemampuan berdiferensiasi
(totipotensi). Hilangnya totipotensi
ini menyebabkan sel hewan tidak
dapat membelah dan berkembang menjadi individu baru.
Tetapi Mintz dan Gurdon dalam penelitiannya masing-masing
berhasil membuktikan bahwa ketidakmampuan sel hewan dewasa
untuk berdiferensiasi disebabkan oleh lingkungan sitoplasma selnya.
Gordon mengambil inti sel dari sel usus katak kemudian ia
masukkan ke dalam sel telur yang telah dihilangkan intinya dengan
sinar ultraviolet. Sel telur ini lalu berkembang menjadi berudu, lalu
menjadi katak dewasa. Katak dewasa ini merupakan klona dari katak
pemberi sel usus. Inilah pengklonaan yang pertama dilakukan.
Selain contoh-contoh di atas, berikut adalah contoh produk
bioteknologi lainnya.
Nama Produk Keterangan
Bahan dasar berupa susu yang difermentasikan oleh Lactobacillus
Keju, yoghurt
bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
Bahan dasar berupa susu yang difermentasikan oleh Streptococcus
Mentega
lactis dan Leuconostoc cremoris.
Kecap Fermentasi kedelai yang dilakukan oleh Aspergillus soyae.
Tempe Bahan dasar berupa kedelai, fermenternya Rhizopus oligosporus.
Untuk mengobati penyakit yang dihasilkan melalui teknik peleburan
Antibiotik
sel.
Antibodi Untuk mendiagnosis jenis penyakit yang diderita pasien, juga untuk
monoklonal meningkatkan ketahan tubuh terhadap kanker dan penyakit lainnya.
Hormon Untuk mengobati dwarfisme.
pertumbuhan
Vaksin hepatitis Hasil rekayasa genetika untuk pengobatan penyakit hepatitis.
Biopestisida Mikroorganisme yang dapat menguraikan hama.
Hasil rekayasa genetika keturunan dari Pseudomonas untuk
Bakteri es melawan terbentuknya kristal-kristal es selama kondisi musim
dingin.
disadur dari berbagai sumber

You might also like