You are on page 1of 12

ikan diskus

Raja ikan hias air tawar adalah julukan yang pantas diberikan untuk ikan diskus. Disamping keindahan warna yang dimilikinya, misteri untuk memijahkannyapun baru terungkap dalam waktu yang sangat lama. Diskus pertama kali dipublikasikan tahun 1840 oleh Dr. Johann Jacob Heckel. Dari nama beliaulah nama diskus Heckel diambil. Dan sejak saat itulah diskus mulai dipelihara dalam akuarium. Tapi untuk dapat memijahkannya diperlukan waktu yang sangat lama. Jenis diskus Heckel ini ditemukan di sungai Rio Negro (warna air coklat tua), Brasil. Diskus ini banyak sekali ditemukan di sungai ini terutama pada pertemuan sungai ini dengan sungai Rio Branco (warna air jernih). Agaknya tempat pertemuan antara dua buah sungai yang berbeda warna airnya ini sangat disukai oleh diskus Heckel. Pada tahun-tahun berikutnya para ilmuwan semakin tertarik mempelajari ikan ini, namun belum ada yang memperoleh kemajuan yang berarti. Mereka mencoba menernakan tetapi tidak berhasil. Salah satu penyebabnya ialah mereka tidak mengetahui pentingnya lendir dari tubuh induk untuk burayak. Situasi ini berlangsung sampai tahun 1959 ketika Harald Schulz membuat laporan tentang diskus alam. Dan mulai saat itulah beberapa diskus alam dibawa ke Jerman dan berhasil diternakan di sana. Dengan berjalannya waktu semakin banyak hobbyists yang memelihara ikan diskus dan berhasil menernakannya. Walalupun demikian diskus tetap menarik karena tantangan dalam membudidayakannya dan harga jualnya yang tinggi. Diskus merupkan salah satu ikan hias air tawar yang memiliki warna, bentuk dan corak yang unik dan menarik. oleh karena keindahan dan keunikannya tersebut, para hobeis tak segan untuk memilihnya sebagai ikan hias peliharaan, walaupun harga diskus tergolong mahal. Dalam memilih diskus yang berkualitas baik, pilihlah warna kulitnya yang cerah, sisiknya tidak terkelupas, warna mata cerah, kedua insang terbuka dan tertutup secara bersamaan, memiliki gaya berenang yang tenang dan tidak takut pada manusia.

Nama Indonesia : Botia Macan Nama Inggris : Clown Loach, Nama Latin : Sofia macracanfha Klasifikasi : Ordo Cypriniformes, Familia Cobitidae. , Keterangan :

Ikan botia (Bofia macracanfha) merupakan salah satu ikan hias asli Indonesia yang tersohor kecantikannya. Bentuk tubuh botia yang indah, punggung agak bungkuk, sehingga sepintas tampak seperti pesawat tempur. Warna tubuhnya tidak rumit; berwarna dasar sawo matang dan kadangkadang kekuning-kuningan, yang dibalut warna hitam di tiga tempat. Satu memotong dikepala persis melintas di mata, lalu ditengah tubuh agak lebar dan terakhir di pangkal ekor yang merambat sampai sirip punggung. Sirip ekor tebal terbagi dua dengan ujung lancip warna orange dengan ujung kemerahan. Sirip anus hitam dengan tulang sirip kuning. Perilaku : Ikan botia (Botia macracantha) banyak ditemukan bergerombol. Sebagaimana dengan kerabatnya dari marga botia yang aktif malam hari, botia sebaliknya. la berlenggok-lenggok siang maupun malam hari serta mengemari sinar asalkan tidak terlalu terik. Sifat yang juga menonjol pada ikan ini ialah kebiasaannya merayap di dasar air. Botia juga dikenal amat pemalu dan mudah terperanjat dan ketakutan, terutama pada gerakan yang tiba-tiba di sekitarnya. Reproduksi : Ikan botia belum bisa dibudidayakan dalam arti belum bisa dipijahkan. Malah sekedar membedakan mana jantan, mana betinapun susah. Barangkali ikan ini tidak mencapai kematangan seksualnya. Pakan : Ikan ini termasuk jenis ikan omnifora (makan segala macam makanan). Di habitat aslinya ikan botia memakan serangga, udang, kepiting, dan lain-Iain. Sedangkan di aquarium Gembira Loka ikan botia selain diberikan berupa pakan alami juga diberikan pakan buatan yaitu antara lain: Tubifex sp, Cyclops, Rotifera sp dan Apnia sp. Habitat : Ikan ini banyak ditemukan berkumpul di perairan yang tenang (tidak berarus deras), suhu air antara 24 sampai 30oc.

Nama Indonesia : Salendar Cicit Nama Inggris : Siganus Valpinus, Nama Latin : Foxface rabbitfish Klasifikasi : Ordo Perciformes. Familia Singanidae. Keterangan : Salendar cicit bertubuh sedang dan bentuknya pipih kelihatan dari samping lonjong. Warna badannya bagian belakang kuning cerah. sirip ekor dan sirip anus. Sedang bagian kepalanya belang hitam dan putih yang mengesankan ikan ini mempergunakan topeng pada kepalanya. Mulutnya agak runcing berbentuk tabung. Mulut kecil salendar cicit menyerupai mulut kelinci dan dipakai untuk mengunggisi ganggang. Ragam warnanya dapat menyamarkan bentuk sejati ikan ini. Sirip punggung dan sirip duburnya terdapat duri beracun yang dapat menimbulkan luka pedih bila terkena. Perilaku : Lincah, suka damai, ketika di ganggu ikan ini ujung sirip punggungnya berkembang menghadap ke arah penyerang. duri.durinyamempunyai kelenjar beracun yang mana membuat luka menyakitkan. Di aquarium ikan ini terlihat aktif berenang di tempat terbuka dan meliuk menelusuri lubang karang. Sikap agresif terhadap jenisnya sendiri tetapi sangat ramah dengan ikan-ikan lain. Reproduksi : Ikan ini di habitat aslinya dengan cara bertelur. akan tetapi perkembang biakannya di dalam aquarium tidak diketahui. Perbedaan kelamin antara ikan yang jantan dan ikan betina juga tidak diketahui. Pakan : Di habitat aslinya ikan ini memakan bermacam-macam makanan hidup seperti jentik-jentik nyamuk, cacing sutera. ganggang dan daun selada. Sedangkan di aquarium Gembira Loka ikan ini selain di beri pakan hidup juga diberi pakan buatan antara lain seperti Tubifex sp, Rotifera sp dan Apnia sp yang dibuat pelet. Habitat : Danau dipinggir laut dan secara khas menghuni batu karang yang memanjang

Nama Indonesia : Dakocan Nama Inggris : Three Spot dascyllus, Nama Latin : Dascyllus fri Klasifikasi : Ordo Perciformes, Familia Pomacantridae Keterangan :

Betok (Pamacanfridae) yang berwarna-warni terdapat di terumbu; koral, seperti ciclid yang sama bentuknya lubang hidung betokpun hanya satu dan didepan sirip dubur terdapat dua sirip kipas berduri. Betok dakocan (Dascyllus trimaculatus) badannya pipih dan tampak dari samping bulat dan mengesankan butek. Warna badannya hitam dan legam dengan tiga buah bercak berwarna putih, satu didahi dan satu dikedua sisi tubuhnya. Bercak-bercak tersebut hilang setelah dewasa. Panjang jarang melebihi 15 cm. Di aquarium betok terlihat bagus apabila ditempatkan secara berkelompok. Perilaku : Hampir sama dengan klon mereka suka bermain dekat anemon dan mencari makan di antara batu-batu karang. Hidup dalam kawanan, dan bila bahaya mengancam, seluruh kelompok kawanan menghilang ke dalam koral. Ikan ini mempunyai perilaku teritorial yang kuat. Setiap ikan mempunyai celahnya masih-masing di dalam koral dan menjaganya. Ikan ini tidak cocok ditaruh dengan ikan-ikan yang lebih besar. Reproduksi : Saat bereproduksi warna menjadi kemerah-merahan perak. Ketika bertelur, telur-telur diletakan pada rumpun-rumpun pada koral atau pada batu, dan induk akan menjaga sampai telur menetas. Pakan : Di habitat aslinya mereka menyukai udang-udang kecil, larva, kepiting dan tidak jarang mereka membersihkan parasit di badan ikan yang ukurannya lebih besar. Sedangkan di aquarium Gembira Loka selain pakan alami ikan ini juga diberikan pakan buatan yaitu antara lain: Tubifex sp, Rotifera sp dan Apnia sp. Habitat : Daerah tropis dan secara khas penghuni batu-batu karang yang memanjang ke laut sampai 55 m.

Nama Indonesia : Kambing Cincin Biru Nama Inggris : Ringed emperor angelfish, Nama Latin : Pomacanthu Klasifikasi : Ordo Perciformes, Familia Chaetodontidae. Keterangan :

Kambing cincin biru (Pomacanthus annularis) mirip kepe-kepe besar, bertubuh cerah dan hidupnyapun diterumbu koral tempat kepe-kepe. Bentuk tubuhnya luas dan pipih. Perbedaannya dengan kepe-kepe terletak pada duri tiap tutup insang. Kambing cincin biru muda tidak dapat dibedakan dengan pomacanthus poculosus, warna biru tua dengan sekat-sekat vertikal biru muda. Setelah dewasa warna ikan ini kuning-coklat pudar dan dari sirip punggung sampai sudut terdapat garis-garis biru tua lima atau enam buah membujur sampai sirip dada. Di depannya (diantara) sirip dada terdapat cincin-cincin biru. Perilaku : Kecuali pada musim kawin, hidup soliter (menyendiri). Warna-warninya yang terang tidak digunakan untuk penyamaran tetapi untuk menyatakan teritoriumnya yang dijaga dengan gigih. Bila ada warga sejenisnya memasuki daerah itu, ikan ini akan bertingkah mengancam dengan mempertunjukan warnanya. Jikalau yang melanggar daerah itu tidak juga pergi, maka terjadilah pertarungan. Reproduksi : Ikan ini di habitat aslinya dengan cara bertelur. Perbedaan kelamin antara yang jantan dan betina sulit diketahui. Barangkali ikan ini tidak mencapai kematangan seksualnya. Pakan : Di habitat asli ikan kambing kambing cincin biru memakan tunas-tunas, rumput-rumput, binatang air yang berkulit keras seperti udang, kepiting dan lain-lain. Ikan dewasa terutama makan yang sedikit lemaknya. Sedangkan di aquarium Gembira Loka ikan ini diberikan pakan buatan. Habitat: Ikan ini terdapat didaerah karang-karang pantai yang memanjang ke laut sampai 30 m. Ikan dewasa sering dijumpai berpasangan di gua-gua

Nama Indonesia : Hiu Hitam Nama Inggris : Black Shark, Nama Latin : Morrullus Chrysophekadi Klasifikasi : Ordo Cyprinjformes, Familia Cyprinidae. Keterangan :

Merupakan jenis ikan air tawar cantik, bentuk badan panjang, dari samping kelihatan pipih. Berwarna hitam arang pada keseluruhan badan dan sirip-siripnya dengan suatu bercak kemerahan atau kekuning-kuningan pada setiap sisik serta sirip punggungnya yang besar. Hiu hitam termasuk anggota genus labeo, tersebar luas menjadi ikan aquarium yang berasal dari India dan Asia Tenggara. Pada genus labeo, mulut terletak pada bagian perut di bawah moncong, dan biasanya berbentuk suatu cakram penghisap yang pinggirannya tajam dari zat tanduk. Di habitat aslinya mereka dapat mencapai panjang 60 cm. Perilaku : Hidup soliter (menyendiri). Walaupun ramah terhadap ikan-ikan lain, ikan ini suka berkelahi dalam menjaga daerahnya dari serangan musuh. Ikan ini kadang-kadang menghalau serangan musuh sampai mati tidak hanya dari jenisnya sendiri tetapi juga ikan-ikan yang lebih besar dari lain jenis. Mempunyai nafsu makan yang baik sekali, menghabiskan sebagian waktunya di dalam pencarian makanan. Reproduksi : Dengan cara bertelur. Di aquarium ikan ini sulit berkembang biak, mungkin sebab tidak mencapai kematangan seksual. Perbedaan kelamin antara ikan jantan dan betina sulit diketahui karena banyak kesamaannya. Pakan : Ikan ini di habitat aslinya lebih menyukai dari jenis sayur-sayuran seperti ganggang, daun selada dan rumput yang berbunga kuning selain juga memakan cacing sutera, kutu air, cyclops, jentik-jentik nyamuk dan lain-Iain. Sedangkan di aquarium Gembira Loka ikan ini diberi pakan makan buatan. Habitat : Ikan ini di habitat aslinya banyak terdapat di sungai-sungai, danau- danau. Suhu

Nama Indonesia : Grace Kelly Nama Inggris : Polka Dot Grouper, Nama Latin : Chromileptes al Klasifikasi : Ordo Perciformes, Familia Serranidae. Keterangan :

Grouper kelompok ikan air laut, bentuk badan tegap sedang sampai besar, mulut lebar, rahang khas penuh barisan gigi pendek dan gigi taring didepan. Grace kelly mempunyai variasi sangat menarik diantara ikan dari kelompok grouper. Badannya lonjong dengan bagian kepala agak runcing moncong memanjang, bentuk atas cekung. Sirip punggung ikan ini besar. Warna dasar ikan cokelat muda/pudar dengan banyak terdapat bintik-bintik bundar hitam yang bertaburan di seluruh badan dan sirip-siripnya, juga kepalanya. Grace kelly yang masih muda merupakan jenis ikan yang populer di aquarium. Perilaku : Grace kelly tidak seperti ikan lain dari gelompok grouper yang pemalu, ikan ini suka bergerak terus menerus mondar-mandir di tempat terbuka. Gerakannya lemah gemulai dengan gerakan meluncur dengan tenaga dorongan sebagai besar dari sirip dada yang seperti dayung. Mereka suka nongkrong di dasar aquarium sampai beberapa menit. Ikan ini dapat hidup bersama ikan lain, asalkan ukurannya tidak terlalu kecil. Reproduksi : Ikan ini dihabitat aslinya dengan cara bertelur. Di aquarium perkembang biakan ikan ini tidak diketahui, malahan sekedar membedakan kelamin antara yang jantan dan betina sulit. Barangkali ikan ini tidak mencapai kematangan seksual. Pakan : Grace kel1y merupakan jenis ikan predator, pemakan ikan dan binatang air yang berkulit keras, seperti udang, kepiting dan lain-Iain. Ikan ini lebih menyukai pakan yang masih hidup. Namun dalam keadaan terpaksa ikan ini bisa menyantap jenis makanan lain. Di aquarium Gembira Loka ikan ini diberi pakan ikan dan udang. Habitat : Ikan Grace kelly banyak dijumpai pada danau pinggir laut, yang secara khas menghuni batu karang yang memanjang ke laut, 2 sampai lebih kurang 40 m.

Translate 1. Ikan grace kelly Grouper group of saltwater fish, strapping physique medium to large, wide mouth, full of jaw typical short row of teeth and canine teeth in front. Grace Kelly had a very interesting variation among fish of the grouper groups. Oval body with the head rather pointed snout elongated, the concave shape. The dorsal fin of the fish. Light brown base color fish / faded with abundant black round spots are scattered throughout the body and fins, as well as his head. Grace kelly young is a popular fish in the aquarium.

Behavior: Grace kelly is not like other fish of the grouper gelompok shy, this fish likes to move continuously back and forth in the open. Movements with graceful gliding movement with a power boost as big of pectoral fins like oars. They like to hang out in the bottom of the tank for several minutes. This fish can live with other fish, as long as the size is not too small.

Reproduction: These fish spawn by the original habitat. In aquarium fish breeding is not known, even a genitals differentiate between a male and female is difficult. Perhaps these fish do not reach sexual maturity. Feed: Grace kel1y a predatory fish, eating fish and water animals are crustaceans, such as shrimp, crabs and other-Iain. This fish prefers food that is still alive. However, in urgent situations, the fish can eat other foods. Excited Loka in aquarium fish fed fish and shrimp. Habitat: Grace kelly fish are often found on the lagoon, which typically inhabit the coral reef that extends to the sea, 2 to approximately 40 m. 2. Ikan hiu hitam A beautiful freshwater fish species, length of body shapes, from the side looks flat. Black charcoal on the whole body and fins with a reddish spots or yellowish scales on each and a large dorsal fin. Black shark labeo including members of the genus, widespread aquarium into fish originating from India and Southeast Asia. In the genus labeo, located at the mouth of the abdomen below the muzzle, and usually a disc-shaped vacuum that sharp edges of the substance horn. In their natural habitat they can reach a length of 60 cm. Behavior: Solitary Life (alone). Although friendly towards other fish, these fish like to fight in keeping the area from enemy attack. This fish is sometimes block the enemy attack to the death not only of its own kind but also the fish are bigger than other types. Have a good appetite at all, spent most of his time in search of food.

Reproduction: By way of laying eggs. In this difficult aquarium fish breeding, probably because it does not reach sexual maturity. Gender differences between male and female fish is difficult to know because a lot of similarities. Feed: This fish in their natural habitat of the species prefers vegetables such as algae, leaf lettuce and yellow flowering grass as well eating silk worms, water fleas, cyclops, mosquito larvae and other-Iain. While in the aquarium fish Excited Loka fed artificial feed. Habitat: This fish is widely available in their natural habitat in rivers, lakes. Temperature 3. Ikan kambing cincin biru Goat blue ring (Pomacanthus annularis) butterfly resemble large, bright and hidupnyapun diterumbu bodied coral butterfly place. Broad and flattened body shape. The difference lies with the butterfly on each gill cover spines. Goat blue ring can not be distinguished by Pomacanthus poculosus, dark blue with blue vertical barriers young. After the fish mature color of yellow-brown and faded from the dorsal fin to the corner there is a dark blue streaks of five or six pieces lengthwise up the pectoral fins. In front of him (among) the pectoral fins are blue rings. Behavior: Except for the mating season, solitary lives (alone). The colors are bright but not used for impersonation to declare teritoriumnya guarded fiercely. When there are people like entering the area, the fish will behave threatened with demonstration of color. If the violation is not also leave the area, then there was a fight. Reproduction: This fish in their natural habitat by laying eggs. Sex differences between males and females is difficult to know. Perhaps these fish do not reach sexual maturity. Feed: In the original habitat of the blue-ringed fish goats eat the shoots, grass, animal water crustaceans such as shrimp, crabs and others. Adult fish mainly eat a little fat. While in the aquarium fish Excited Loka given artificial feed. Habitat: This fish there are areas of reef that extends to the sea shore to 30 m. Adult fish often found in pairs in the caves 4. Ikan betok Damselfish (Pamacanfridae) are contained in the colorful reefs; coral, the same shape as ciclid betokpun only one nostril and in front of the anal fin are two spiny fins fan. Dakocan damselfish (Dascyllus trimaculatus) flat body and looks of the next round and impressively thick. Body color and jet-black with three white spots, one didahi and one on both sides of his body. Patches are missing as an adult. Length rarely exceeds 15 cm. Damselfish in aquarium look good when placed in groups.

Behavior: Almost the same as the clones they like to play close to anemones and foraging among the rocks. Live in herds, and when danger threatens, the whole group herd disappeared into the coral. This fish has a strong territorial behavior. Each fish has a gap still one in the coral and keep it. This fish is not suitable placed the fish bigger. Reproduction: When reproducing a reddish color silver. When laying, the eggs are placed in clumps on the coral or rocks, and the parent will maintain until the eggs hatch. Feed: In their natural habitat they like small shrimps, larvae, crabs, and not infrequently they clean parasites in fish body size larger. While at the aquarium Excited Loka than natural forage fish is also given artificial feed, among others: Tubifex sp, sp and Apnia Rotifera sp. Habitat: Tropical regions and typically residents rocks that extends into the sea up to 55 m. 5. Ikan salendar cicit Salendar squeaked medium-bodied and flat shape visible from the side oval. Body color rear bright yellow. tail fin and the anal fin. Being part of his head black and white striped fish's impressive use mask on his head. Somewhat tapered tubular mouth. Small mouth salendar great-grandchildren resemble rabbit mouth and used for mengunggisi algae. Variety of colors to disguise the true form of this fish. Fin dorsal fin and anus are poisonous spines that can inflict a painful wound when hit.

Behavior: Lively, like peace, when at the end of the fish bother developing dorsal fin facing the attacker. duri.durinyamempunyai poisonous glands which make painful cuts. The fish in the aquarium seen actively swimming in the open and twisted rock drill a hole. Aggressive stance towards its own kind but is very friendly with other fish. Reproduction: This fish in their natural habitat by laying eggs. biakannya but developments in the aquarium is not known. Gender differences between male fish and female fish are also unknown. Feed: In their natural habitat these fish eat a variety of live foods such as mosquito larvae, silk worms. algae and leaf lettuce. While in the aquarium fish besides Excited Loka live feed was given artificial feeding also, among others, such as Tubifex sp, Rotifera sp and sp Apnia made pellets. Habitat: edge of the ocean and the lake is typically inhabit the coral reef that extends 6. Ikan botia macan Fish Botia (Bofia macracanfha) is one of Indonesian native fish famous beauty. Botia beautiful body shape, slightly stooped backs, so that at first glance looks like a fighter. Color of the body is not complicated; brown base color and sometimes yellowish, the black clad in three places. The cutting head just flashed in the eyes, then the middle of the body rather wide at the base of the tail and the last

that propagate through the dorsal fin. Thick tail fin split in two with a pointed tip at the end of a reddish orange color. Anal fin black with yellow fin bones.

Behavior: Fish Botia (Botia Loach) are found clustered. As with the relatives of the genus Botia active evening, Botia otherwise. He berlenggok-swing day and night, light and packed, just as long as it is not too hot. Properties are also prominent on the fish is at the bottom of the water creeping habit. Botia also known very shy and easily startled and frightened, especially at sudden movements around him. Reproduction: Fish Botia can not be cultivated in a sense can not be cultivated. In fact, just tell which males, where betinapun difficult. Perhaps these fish do not reach sexual maturity. Feed: This fish including species of fish omnifora (omnivorous). Botia fish in their natural habitat eat insects, shrimp, crabs, and other-Iain. While in aquarium fish Botia Excited Loka than provided in the form of natural food is also given artificial feed, among others: Tubifex sp, Cyclops, Rotifera sp and sp Apnia. Habitat: These fish are found gathered in calm waters (not fast-flowing), the water temperature between 24 to 30oC. 7. Ikan diskus King of freshwater fish was a nickname given to proper discus fish. Besides the beauty of its color, new memijahkannyapun mystery to unfold in a very long time.

Disc was first published in 1840 by Dr. Johann Jacob Heckel. Of names taken beliaulah Heckel discus name. And from that moment began to be kept in an aquarium discus. But to be able to memijahkannya required a very long time. Heckel discus type is found in the Rio Negro (dark brown color of the water), Brazil. This disc was found in the river a lot of this, especially at the confluence with the Rio Branco (color of clear water). Presumably the meeting place between two different river water color is well-liked by the Heckel discus. In the following years scientists are increasingly interested in studying these fish, but no one has gained significant progress. Menernakan they tried but did not succeed. One reason is that they do not know the importance of mucus from the parent body for seed. This situation lasted until 1959 when Harald Schulz made a statement about the natural disc. And from now on that's a natural discus taken to Germany and successfully bred there. As time goes on more and more hobbyists who keep discus fish and managed menernakannya. Thus Walalupun discs remain attractive because of the challenges in and cultivate a high selling price.

Diskus is one of freshwater fish that have colors, shapes and patterns are unique and interesting. because of the beauty and the uniqueness, the hobeis not hesitate to choose it as a pet fish, although the price is quite expensive discs. In choosing a good quality disc, choose a bright color of his skin, the scales are not chipped, bright eye color, both gills open and closed at the same time, have a quiet swim style and not afraid of humans.

You might also like