Professional Documents
Culture Documents
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
DISUSUN OLEH :
1. DUWI CAHYANI 08330011
2. ENDAH PUJI W. 08330012
3. FARIDATUL F. 08330013
4. GINANJAR EKO P. 08330014
5. IMAM KHUDORI 08330015
2) Kebutuhan Psikis
Kebutuhan ini tidak tersiri dari satu atau dua hal saja, melainkan
terdiri dari serangkaian kebutuhan, suatu sistema kebutuhan, oleh
karena kebutuhan ini mengikut pula pronsip lingkaran motivasi
sebagai mana diuraikan diatas. Maka setiap kebutuhan menciptakan
dorongan untuk bertingkah laku melakukan perbuatan-perbuatan
yang berwujud yang nyata dan bertujuan tertentu. Dan kerena
merupakan rangkaian kebutuhan yang banyak sekali, maka dapat
dimengerti betapa banya bentuk dan pola tingkah laku atau
perbuatan yang dapat diamati dan yang dapat dikembalikan pada
dasar pokoknya, yakni kebutuhan psikis.
Beberapa contoh kebutuhan psikis adalah :
a) Kebutuhan akan kasih sayang
b) Kebutuhan akan rasa aman, terlindungi, jauh dari perasaan takut,
cemas
c) Kebutuhan akan kebebasan menyatakan diri
d) Kebutujan mengadakan hubungan dengans esama teman
pergaulan
e) Kebutuhan akan rasa harga diri
Karena kebutuhan-kebutuhan psikis ini mengikuti pula prinsip-
prinsip lingkaran motivasi tersebut diatas, maka kebutuhan ini
menciptakan pula adanya kekuatan agar individu itu bertingkah laku
dengan demikian sampailah kita pada yang kedua.
B. Tingkah Laku
Yang dimaksud dengan tingkah laku disini ialah :
Setiap tindakan yang dipergunaan sebagai alat atau cara agar dapat
mencapai suatu tujuan. Sehingga kebutuhan terpenuhi atau suatu
kehendak terpuaskan alat atau cara ini dapat berwujud macam-macam.
Misalnya seorang anak yang lapar, ia dapat naik kekursi dan merah
makanan yang terdapat diatas meja dan kemudian memaksanya, tetapi
anak yang lapar ini dapat juga meminta kepada ibunya untuk
mengambilkan makanan, atau meminta uang untuk membeli makanan,
atau menangis dan kemudian berguling-guling di tanah “memaksa”
orang tuanya agar meluluskan kebutuhannya.
Banyak tingkah laku anak yang sebanarnya “alat” untuk memperoleh
sesuatu, sekalipun mungkin dan ada kalanya memang tidak disadari apa
yang dikehendaki atau apa yang sebenarnya menjadi tujuan tingkah
lakunya itu
C. Tujuan
Tujuan ini juga dapat berupa obyek yang konkret atau berupa sesuatu
yang abstrak. Bila seorang merasa lapar, maka tujuannya adalah
makanan. Bila seorang kesepian , maka tujuannya adalah bertemu
dengan orang lain. Dan bila tujuan-tujuan ini dapat diperoleh, maka
kebutuhan-kebutuhan terpenuhinya ini juga mungkin hanya untuk
sementara, karena pada saat lain kebutuhan-kebutuhan dapat timbula
lagi.
c. Umur
Pada umumnya diakui bahwa makin tua umur seseorang maka
proses perkembangan mentalnya makin bertambah baik, tetapi
proses perkembangan mental tidak secepat ketika berumur
belasan dan usia lanjut