You are on page 1of 103

PENJELASAN IV JENIS DAN PROSES PELAKSANAAN BIDANG KEGIATAN

Lingkup Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan pada prinsipnya adalah peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin perdesaan secara mandiri melalui peningkatan partisipasi masyarakat (terutama masyarakat miskin, kelompok perempuan dan komunitas/kelompok yang terpinggirkan), meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintah, meningkatnya modal sosial masyarakat serta inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna.

Usulan kegiatan yang dapat didanai dalam PNPM Mandiri Perdesaan dapat diklasifikasikan atas 4 jenis kegiatan yang meliputi : (1) kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang dapat memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang secara ekonomi bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin, (2) peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan termasuk kegiatan pelatihan pengembangan ketrampilan masyarakat, (3) Kegiatan peningkatan kapasitas/ketrampilan kelompok usaha ekonomi terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis sumber daya lokal. 4) Penambahan permodalan Simpan Pinjam untuk kelompok Perempuan (SPP)

Penentuan skala prioritas pendanaan kegiatan dilakukan masyarakat dalam musyawarah antar desa dengan menetapkan sejumlah kriteria yang meliputi aspek manfaat, berdampak terhadap peningkatan kesejateraan, dapat dikerjakan masyarakat, didukung sumber daya yang ada dan upaya pelestarian kegiatan.

Prasarana dan sarana yang dipilih harus mendukung pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat atau peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan dalam bidang kesehatan dan pendidikan. PNPM Mandiri Perdesaan tidak diperbolehkan untuk membiayai beberapa kegiatan sebagaimana dicantumkan dalam daftar larangan (negative list). Pelarangan ini didasarkan atas komitmen Pemerintah Repuplik Indonesia untuk mendukung pelestarian lingkungan hidup, perlindungan hak anak, dan lebih memberikan perhatian kepada masyarakat umum terutama masyarakat miskin.

Berikut penjelasan secara lengkap tentang daftar larangan dimaksud : a. Pembiayaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan militer atau angkatan bersenjata, pembiayaan kegiatan politik praktis/partai politik,
___________________________________________________________________________
1 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Kegiatan ini dilarang dengan alasan bahwa hanya menguntungkan kelompok tertentu saja dan jika dilakukan masyarakat umum dapat melanggar hukum dan mengganggu keamanan umum.

b. Pembangunan/rehabilitasi bangunan kantor pemerintah dan tempat Ibadah, Pembangunan kantor pemerintah adalah tanggung jawab Pemerintah, sedangkan tempat ibadah terbatas hanya untuk golongan tertentu saja atau kelompok agama tertentu saja, padahal dalam satu desa dan kecamatan terdiri dari beberapa pemeluk agama. Sasaran PNPM adalah seluruh penduduk yang ada di desa atau kecamatan lokasi program.

c. Pembelian chainsaw, senjata, bahan peledak, asbes dan bahan-bahan lain yang merusak lingkungan (pestisida, herbisida, obat-obat terlarang dan lain-lain.), PNPM Mandiri Perdesaan mendukung pelestarian alam dan melarang pembelian alat dan bahan yang dapat merusak alam. Seperti chainshaw biasa dipakai untuk menebang pohon di hutan, bahan peledak alam mengganggu keamanan dan kerusakan lingkungan, asbes dapat mengganggu kesehatan antara lain menjadi penyebab kanker paru-paru. Pestisida serta sejenisnya dapat merusak ekosistem dan kesehatan manusia. d. Pembelian kapal ikan yang berbobot di atas 10 ton dan perlengkapannya, Kapal dengan kapasitas besar cenderung melakukan penangkapan ikan secara besarbesaran. Perilaku ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem laut. Alat penangkapan ikan yang sering dipakai pada kapal berkapasitas besar kebanyakan menggunakan pukat harimau. Alat ini sangat merusak biota laut terutama terumbu karang yang menjadi sumber makanann ikan. Karena dampak dari pengadaan kapal ini cenderung merusak lingkungan maka PNPM Mandiri Perdesaan melarang untuk membiayai pembelian kapal jenis ini.

e. Pembiayaan gaji pegawai negeri, Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM Mandiri Perdesaan tidak boleh untuk membiayai gaji/honor Pegawai Negeri karena mereka sudah mendapatkan alokasi gaji dari pemerintah.

f.

Pembiayaan kegiatan yang memperkerjakan anak-anak di bawah usia kerja, Pemerintah Indonesia turut meratifikasi konvensi hak anak PBB. Batasan anak berdasarkan Undang-Undang Perlindungan anak adalah di bawah 18 tahun. Oleh karena itu PNPM Mandiri Perdesaan dilarang dengan tegas mendanai kegiatan-kegiatan yang mempekerjakan anak-anak.

___________________________________________________________________________
2 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

g. Kegiatan yang berkaitan dengan produksi, penyimpanan, atau penjualan barang-barang yang mengandung tembakau, PNPM Mandiri Perdesaan dan Pemerintah Indonesia turut mendukung kesepakatan internasional untuk memerangi zat adiktif (zat yang menimbulkan kecanduan dan merusak kesehatan) seperti tembakau, narkotika, dan obat terlarang lainnya. Sehingga PNPM Mandiri Perdesaan tidak membiayai kegiatan apapun juga yang berkaitan dengan tembakau secara khusus dan zat adiktif lainnya.

h. Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas perlindungan alam pada lokasi yang telah ditetapkan sebagai cagar alam, kecuali ada ijin tertulis dari instansi yang mengelola lokasi tersebut, PNPM Mandiri Perdesaan tidak membiayai kegiatan di lokasi perlindungan alam karena turut mendukung pelestarian alam sebagaimana yang telah di atur di dalam UndangUndang.

i.

Kegiatan pengolahan tambang atau pengambilan terumbu karang, PNPM Mandiri Perdesaan melarang untuk membiayai pengolahan tambang dan pengambilan terumbu karang karena kegiatan ini cenderung merusak alam. Kegiatan penambangan yang dilakukan oleh masyarakat cenderung tanpa memperhatikan dampak dari kerusakan alam tanpa rencana perbaikan atas kerusakan lingkungan yang terjadi.

j.

Kegiatan yang berhubungan pengelolaan sumber daya air dari sungai yang mengalir dari atau menuju negara lain, Pengelolaan sumber daya air sungai yang menuju ke negara lain memerlukan persyaratan tertentu yang cukup sulit untuk dikerjakan atau dipenuhi oleh masyarakat. Persyaratan- persyaratan ini diberlakukan agar tidak merugikan warga negara tetangga atau untuk menghindari keluhan dari negara tetangga.

k. Kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan jalur sungai, Pemindahan jalur sungai memerlukan perencanaan yang komprehensif. Perencanaan yang matang ini dimaksudkan untuk mengeliminir dampak yang akan terjadi. Perencanaan dan analisis dampak lingkungan memerlukan ketrampilan-ketrampilan khusus. Mandiri Perdesaan melarang masyarakat untuk melakukan kegiatan ini sekaligus untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan yang lebih parah.
___________________________________________________________________________
3 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

l.

Kegiatan yang berkaitan dengan reklamasi daratan yang luasnya lebih dari 50 hektar (Ha), Kegiatan reklamasi daratan yang luasnya lebih dari 50 ha dapat berdampak pada perubahan ekosistem. Karena dampaknya yang sangat luas dan rumit, maka perlu ada perencanaan dan analisis dampak lingkungan yang sangat cermat. Mengingat tingkat kesulitannya cukup tinggi PNPM Mandiri Perdesaan tidak mengijinkan masyarakat untuk mengajukan usulan ini

m. Pembangunan jaringan irigasi baru yang luasnya lebih dari 50 Ha Kegiatan ini memerlukan perencanaan yang memiliki tingkat ketelitian cukup tinggi. Tanpa perencanaan yang baik risiko gagal sangat tinggi, apalagi dapat berdampak pada kerusakan lingkungan yang bisa mengganggu kegiatan perkonomian suatu wilayah. Mengingat tingkat kesulitannya cukup tinggi PNPM Mandiri Perdesaan melarang masyarakat untuk mengajukan kegiatan ini.

n. Kegiatan pembangunan bendungan atau penampungan air dengan kapasitas besar, lebih dari 10.000 meter kubik. Kegiatan ini memakan biaya yang sangat besar yang mungkin melebihi bantuan PNPM Mandiri Perdesaan per kecamatan. Kapasitas sebesar ini memerlukan lahan yang cukup luas serta memungkinkan ada proses ganti rugi lahan. Kegiatan ini sudah memerlukan teknis khusus, tenaga khusus, dan perencanaan kegiatan yang detail. Hal ini dimungkinkan sangat sulit dapat dilakukan oleh masyarakat.

___________________________________________________________________________
4 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

4.1. Bidang Prasarana

4.1.1. Dasar Pemikiran Prasarana dan sarana di Indonesia dibutuhkan oleh masyarakat untuk membuka akses informasi dan pemasaran terutama di daerah tertinggal/terpencil. Meskipun demikian eksistensi program bukan hanya sebatas membangun program fisik, namun lebih dimaksudkan menyiapkan tatanan sosial masyarakat yang lebih baik sekaligus memberdayakannya agar mampu mengakses manfaat program fisik secara optimal bagi perbaikan pendidikan, kesehatan dan ekonom.

Penentuan skala prioritas pendanaan kegiatan dilakukan masyarakat dalam musyawarah antar desa dengan mengacu pada sejumlah kriteria yang meliputi: a. Aspek teknis, b. Manfaat, c. Keberpihakan kepada rumah tangga miskin, d. Mendesak untuk dilaksanakan, e. Didukung oleh sumber daya, serta f. Upaya pelestarian kegiatan.

4.1.2. Tujuan a. Tujuan Umum Secara umum tujuan pembangunan prasarana dan sarana adalah pengembangan kemandirian masyarakat melalui peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaan dalam penyelenggaraan pembangunan desa dan atau antar desa, serta peningkatan penyediaan prasarana dan sarana sosial ekonomi sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagai bagian dari upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan.

b. Tujuan Khusus

___________________________________________________________________________
5 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Membangun prasarana pendukung bagi desa-desa yang membutuhkan, diperuntukkan : Menciptakan lapangan kerja di desa, terutama bagi rumah tangga miskin. Meningkatkan kepedulian, perhatian/dukungan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan. Meningkatkan sederhana. kualitas kegiatan dengan dan keikutsertaan

penggunaan

teknologi

Meningkatkan kapasitas Tim Pengelola Kegiatan dan atau Tim Pelaksana Pemeliharaan Prasarana, dalam pengelolaan kegiatan. Meningkatkan keterampilan masyarakat desa dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan pemeliharaan prasarana, dalam teknis pelaksanaan.

4.1.3. Sasaran dan Jenis Kegiatan a. Sasaran Program Peningkatan Pendapatan Masyarakat Peningkatan pendapatan masyarakat dalam kegiatan prasarana dilakukan dengan memberi kesempatan kerja bagi masyarakat namun memprioritaskan bagi rumah tangga miskin : 1) Pada tahap persiapan pelaksanaan kegiatan, dilakukan identifikasi dan pendaftaran calon tenaga kerja dengan menggunakan Form PTO Pendaftaran Tenaga Kerja (Form A) yang berfungsi untuk memilah status calon tenaga kerja. Sebanyak mungkin melibatkan tenaga kerja desa setempat untuk ikut partisipasi sehingga akan memperoleh upah dari pekerjaan maupun upah pengumpulan bahan.

Tenaga kerja dari luar hanya diperbolehkan keterampilan yang dibutuhkan tidak tersedia di desa.

apabila

___________________________________________________________________________
6 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

2)

Pencatatan rumah tangga miskin yang aktif dalam kegiatan prasarana dan pendapatan yang diterima dihitung berdasar jumlah Hari Orang Kerja (HOK), dan jumlah angkatan kerja. Pengutamaan penggunaan bahan lokal. Kemungkinan kualitas bahan lokal yang ada tidak sebagus bahan dari luar, tetapi sepanjang masih memenuhi standar teknis, maka bahan lokal tersebut perlu dimanfaatkan.

3)

Bahan yang diambil setempat akan memberi kesempatan kerja bagi masyarakat setempat dan identifikasi sumber bahan untuk kegiatan desa yang akan datang, termasuk pemeliharaan. Dengan penggunaan tenaga dan bahan lokal, uang tetap berputar di dalam desa sendiri, dengan harapan jumlah modal yang ada di desa meningkat.

Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Prasarana Peningkatan partisipasi masyarakat pada kegiatan prasarana dan sarana bagi pelaku PNPM Mandiri Perdesaan Perdesaan, harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1) Metode perencanaan dan pelaksanaan kegiatan harus difokuskan untuk menumbuhkan rasa memiliki oleh masyarakat yaitu : i. Meningkatkan keahlian masyarakat terutama dalam bidang teknis dan administrasi kegiatan prasarana Mengefektifkan lembaga-lembaga yang ada di desa, baik formal maupun informal. Memperoleh kualitas desain dan pekerjaan yang sesuai dengan standar teknis dan biaya yang efisien

ii.

iii.

2) Usulan didasarkan pada pandangan masa depan yang dihasilkan secara musyawarah, dengan mengutamakan manfaat bagi rumah tangga miskin. 3) Kegiatan yang dibangun tidak boleh ada dampak yang merusak lingkungan dan merugikan masyarakat. 4) Sejauh mungkin memanfaatkan potensi sumber daya lokal, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia setempat.
___________________________________________________________________________
7 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

5) Tenaga kerja yang ikut partisipasi dalam kegiatan, dibayar insentif secara penuh.

Upah tenaga kerja tidak boleh dipotong dengan alasan apapun. Setiap pekerja harus menerima upah secara utuh, kemudian setelah itu dapat disumbangkan.

6) Sistem perencanaan dan pengelolaan dibuat sederhana, agar mudah dimengerti, mudah dikelola masyarakat sendiri, dan mudah direvisi dengan alasan yang kuat. 7) Segala informasi tentang perencanaan dan pelaksanaan kegiatan diumumkan dan disampaikan kepada masyarakat seluas-luasnya. 8) Pemeliharaan prasarana dan sarana yang telah dibangun menjadi tanggung jawab masyarakat bersama pemerintah desa. 9) Masyarakat harus dilatih untuk memelihara prasarana dan sarana yang telah dibangun. 10) Harus terjadi alih teknologi dari FT-Kec kepada masyarakat baik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan cara pengelolaan pemeliharaan, melalui pelatihan dengan cara bekerja sambil belajar.

Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Dalam penyusunan perencanaan teknis prasarana, diperlukan pemilihan teknologi yang tepat, meliputi aspek teknik dan dampak lingkungan. Dalam pemilihan teknologi yang akan digunakan, FT-Kec, KPMD dan masyarakat harus memperhatikan hal-hal di bawah ini: 1) Teknologi dipilih yang sederhana, supaya dapat dikerjakan oleh masyarakat setempat sehingga tidak perlu mendatangkan ahli atau peralatan dari luar. Tim Pengelola Kegiatan juga akan mampu mengerjakan kegiatan serupa apabila PNPM Mandiri Perdesaan Perdesaan sudah selesai.

___________________________________________________________________________
8 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Tidak boleh membangun prasarana di luar kemampuan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) dan masyarakat. Yaitu semua jenis prasarana yang membutuhkan ketelitian dalam perencanaan atau teknologi yang canggih dan memiliki risiko kegagalan konstruksi yang tinggi.

2) Menggunakan teknologi yang tepat, sehingga menghasilkan prasarana yang bermutu yang dapat memberi manfaat yang cukup berimbang dengan pengeluaran biaya. 3) Menggunakan teknologi dengan biaya murah tapi awet, sehingga masyarakat dapat membangun prasarana secara optimal, mengingat kebutuhan prasarana perdesaan pada umumnya lebih banyak dibandingkan jumlah bantuan langsung masyarakat (BLM). Harga bahan harus dicari yang paling rendah yang kualitasnya terpenuhi. Caranya mengutamakan bahan lokal yang dikumpulkan tenaga lokal yang pembayarannya dengan upah (HOK), dan jika terpaksa harus membeli bahan dari pemasok maka dilakukan melalui mekanisme pelelangan yang dilakukan secara partisipatif, transparan untuk menghindari kolusi, korupsi serta nepotisme.

Harus diingat bahwa prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dibangun untuk kepentingan masyarakat sendiri, maka biaya yang diberikan kepada tenaga kerja dianggap sebagai perangsang atau insentif, bukan upah buruh.

4) Pada prinsipnya TPK berhak memilih teknologi yang dipakai asalkan telah dinilai layak secara teknis oleh FT-Kec dan FT-Kab. Hak memilih tersebut hanya dapat dibatasi apabila pilihannya melanggar aturan atau kriteria. 5) TPK diharapkan tidak terpaku pada standar teknis. TPK berhak untuk memilih teknologi lain (non-standar) apabila masih sesuai dengan kriteria PNPM Mandiri Perdesaan, yaitu manfaat sosialekonomi, kelompok sasaran, ganti rugi, dampak lingkungan, dan kelayakan teknis dan biaya. TPK boleh mengambil teknologi yang sudah terbukti berhasil di tempat lain, walaupun belum biasa dipakai disekitarnya.
___________________________________________________________________________
9 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Pada prinsipnya tidak ada larangan mutlak untuk tidak selalu mengikuti petunjuk Teknis. Larangan pada umumnya diberikan untuk prasarana yang dianggap kurang sesuai dengan kriteria, terlalu mewah, atau di luar kemampuan desa untuk melaksanakan.

6) Terbuka menerima masukan teknis dari berbagai sumber, baik dari instansi terkait, lingkungan PNPM Mandiri Perdesaan atau dari luar, sepanjang memenuhi kriteria PNPM Mandiri Perdesaan.

Peningkatan Kapasitas Masyarakat Peningkatan kapasitas masyarakat dilakukan pada setiap tahapan kegiatan (perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan): 1) Tahap perencanaan/desain Pada tahap ini dilakukan penguatan kapasitas kepada TPK, KPMD dan masya-rakat yang berminat, meliputi: cara melakukan survei, perencanaan dan penyusunan RAB. 2) Tahap pelaksanaan Tahap ini dilakukan penguatan kapasitas kepada TPK, ketua kelompok, tokoh masyarakat dan masyarakat yang terlibat pekerjaan meliputi : cara melaksanakan pekerjaan sesuai standar teknis yang ditentukan (trial), 3) Tahap pemeliharaan Pada tahap ini dilakukan penguatan kepada Tim Pengelola Pemeliharaan Prasarana (TP3) tentang organisasi dan teknis pemeliharaan.

b. Jenis Kegiatan Kegiatan yang diusulkan untuk bidang prasarana dan sarana bersifat open menu. Artinya masyarakat dapat mengusulkan apa saja sejauh usulan tersebut tidak termasuk dalam negative list. Semua usulan masyarakat semestinya sesuai dengan tujuan bidang prasarana dan sarana PNPM
___________________________________________________________________________
10 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Mandiri Perdesaan, yaitu benar-benar dibutuhkan masyarakat, diyakini dapat mendukung peningkatan ekonomi, derajat kesehatan, pendidikan dan peningkatan kapasitas masyarakat, serta memperhitungkan aspek keberlanjutan (hasil berkualitas, bermanfaat dan dipelihara).

Contoh jenis prasarana dan sarana yang dapat Mandiri Perdesaan, yaitu: Jalan, antara lain: 1) Konstruksi perkerasan Telford 2) Konstruksi perkerasan Telasah 3) Konstruksi perkerasan Rabat Beton 4) Konstruksi perkerasan Sirtu 5) Tanah (pembukaan badan jalan) 6) Pengaspalan 7) Saluran Drainase Jembatan, antara lain: 1) Jembatan Gantung 2) Jembatan Gelagar Baja 3) Jembatan Gelagar Kayu 4) Jembatan Beton 5) Jembatan Lengkung Batu atau Beton 6) Jembatan Banjir limpas Pasar, Tempat Pelelangan Ikan Air Bersih, antara lain: 1) PAH (Penampungan Air Hujan) 2) PMA (Perlindungan Mata Air) 3) Sumur bor 4) Sumur gali 5) Penjernihan air

didanai

oleh PNPM

___________________________________________________________________________
11 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

6) Perpipaan MCK (Mandi, Cuci dan Kakus) Tambatan Perahu Rakit Penyeberangan Listrik Pompa air Irigasi, antara lain: 1) Bendung 2) Saluran Irigasi 3) Waduk 4) Tanggul Penahan Banjir Pembangunan atau rehabilitasi gedung sekolah, posyandu, dan TK TPT (Tembok Penahan Tanah) TPI (Tempat Pelelangan Ikan)

4.1.4. Mekanisme Pengelolaan Kegiatan Langkah-langkah proses pelaksanaan kegiatan prasarana dan sarana secara garis besar meliputi penyusunan rencana kegiatan, persiapan pelaksanaan, dan pelaksanaan.

a. Perencanaan Kegiatan Prasarana Proses penyusunan rencana kegiatan prasarana dan sarana dimulai dari persiapan survei hingga pembuatan RAB.

FT-Kab harus mengendalikan waktu yang diperlukan untuk proses perencanaan ini. Pelaku utama dalam proses ini adalah TPK, KPMD, Pendamping Lokal dan masyarakat yang berminat untuk belajar, dibantu oleh FT-Kec.
___________________________________________________________________________
12 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Penyusunan perencanaan kegiatan prasarana dimulai dari usulan desa yang mendapat ranking dan setelah mendapatkan nilai RAB yang pasti, dilanjutkan ke usulan ranking berikutnya. Demikian seterusnya dan berhenti bila dana bantuan yang dialokasikan untuk kegiatan per kecamatan, sudah teralokasikan semua.

Survei dan Pengukuran Sebelum melakukan survei, KPMD, TPK/TPU dan masyarakat serta Kades/BPD yang berminat, diberkan pelatihan dan penjelasan mengenai: 1) Jadwal dan rencana survei. 2) Cara pengunaan format survei dan pengukuran antara lain SAP, VAP, MAP, Lembar Perhitungan (take-off sheet), dan sketsa lapangan. 3) Pengenalan peralatan yang dibutuhkan seperti patok, palu, meteran, slang, clinometer, kompas, bak ukur, format, alat tulis. 4) Cara penggunaan alat yang akan digunakan antara lain clinometer, kompas, dan leveling. 5) Pembagian tugas personil yang akan turut dalam survei.

Setelah mendapat pelatihan peninjauan lapangan untuk:

dan

penjelasan,

acara

dilanjutkan

1) Mengamati kondisi lingkungan. 2) Memilih tata letak konstruksi di lapangan. 3) Melihat tingkat kebutuhan pelayanan. 4) Jika ternyata lokasi tidak layak secara teknis, maka dicari alternatif yang layak. Apabila tidak ada alternatif yang layak, maka usulan ini dianggap batal/gugur.

Hasil tinjauan lapangan pra survei digunakan untuk memilih jenis konstruksi dengan prinsip sebagai berikut: 1) Sedapat mungkin konstruksinya sederhana dan harganya murah. 2) Sebanyak mungkin menggunakan tenaga dan material lokal.
___________________________________________________________________________
13 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

3) Dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat dengan biaya murah. 4) Kuat dan tahan lama. 5) Mudah dalam pengadaan/mobilisasi material, alat, dan tenaga. 6) Cocok dengan keadaan setempat. 7) Dapat memberi manfaat yang diinginkan.

Setelah konstruksi dipilih dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip di atas maka pengukuran dan survei detail dapat dilakukan. Hasil pengukuran dimasukan ke dalam format survei, seperti survei antar patok (SAP), volume antar patok (VAP) dan Lembar Perhitungan Volume (Take Off Sheet) dan mandays antar patok (MAP).

Hal-hal lain yang perlu disurvei karena akan berkaitan dengan desain dan pelaksanaan adalah gambaran lokasi dan lingkungan di sekitar prasarana seperti pemukiman, sawah, jalan, sungai, hutan. 1) Situasi lokasi dan tata letak prasarana meliputi ukuran letak prasarana, ketinggian, ukuran letak dengan bangunan lain, dan sebagainya. 2) Kondisi lingkungan calon prasarana seperti jenis tanah, kedalaman tanah keras, topografi, air tanah, saluran air, material yang ada. 3) Akses masuk untuk mengangkut material dan peralatan.

Desain Desain dilakukan berdasarkan hasil survei dan pengukuran serta tinjauan lapangan sebelum pra survei. Hal pokok dalam desain meliputi: 1) Menentukan jenis konstruksi dan klasifikasinya 2) Menghitung dimensi konstruksi sesuai dengan klasifikasinya. 3) Menentukan spesifikasi teknis dan dimensi (ukuran) sesuai dengan kebutuhan seperti; kekuatan, ukuran, dan sebagainya. 4) Membuat sketsa hasil perhitungan.

___________________________________________________________________________
14 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Batasan-batasan diperhatikan: 1. Jalan

atau

kaidah

teknis

desain

yang

perlu

untuk

Lebar perkerasan jalan standar 3 m. Minimal 2,5 m. Kemiringan punggung jalan minimal 3%. Lebar bahu jalan standar 1 m. Minimal 0,5 m. Kemiringan bahu jalan minimal 5-6%. Lebar selokan minimal 0,5 m. Kedalaman selokan min. 0,5 m. Diameter gorong-gorong minimal 40 cm.

Jadi total lebar jalan daerah nomal, minimal = 4,0 m

2. Jembatan Panjang jembatan gelagar besi lantai kayu per rentang (span) maksimal 16 m, karena sulit dalam pengawasan sambungan. Panjang bentang jembatan beton (monolit & komposit) total maksimal 6 m, karena sulit dalam pengawasan mutu beton dan kualitas pondasi. Jembatan beton pra tekan tidak boleh dipergunakan karena sulit dalam pengawasan pelaksanaan.

Bentang adalah merupakan lebar keseluruhan, sedang Span adalah merupakan lebar bagian dari bentang

3. Air Bersih Sumur Dalam (Sumur Bor) Harus ada data tentang sumber air di daerah yang bersangkutan dari dinas terkait Terdapat informasi debit air yang mencukupi pemanfaat secara kontinyu dari hasil pengukuran peralatan yang dapat dipertanggungjawabkan Jenis lapisan tanah dan kedalaman sumber air, berkaitan dengan
15 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

___________________________________________________________________________

kelayakan pengeboran Biaya yang berkaitan hal tersebut di atas menjadi tanggung jawab masyarakat.

Gambar Gambar yang harus dibuat ada beberapa macam yaitu : 1) Peta desa yang menunjukkan letak prasarana, dilengkapi dengan arah mata angin dan tata guna tanah, sehingga dapat menunjukkan posisi prasarana terhadap lingkungan makro. 2) Peta situasi yang menunjukkan denah/lay-out prasarana, dilengkapi dengan arah mata angin dan ukuran pokok prasarana, jarak terhadap patokan ukur, dan tata guna lahan sekitar prasarana, sehingga dapat menunjukkan posisi prasarana terhadap lingkungan mikro. 3) Gambar teknik meliputi gambar bangunan induk dan bangunan pelengkap yang masing-masing terdiri dari gambar tampak, potongan, dan detail. Gambar teknik harus dilengkapi dengan arah mata angin (untuk tampak atas), detail ukuran, jenis bahan, dan spesifikasi khusus (misal; perbandingan campuran beton), dan kondisi existing. 4) Gambar tipikal dipakai bila konstruksi yang akan dibangun bentuknya sama pada sebagian atau keseluruhan pekerjaan. 5) Gambar teknik dan gambar tipikal harus dapat dipakai sebagai acuan dan petunjuk yang jelas dalam pelaksanaan di lapangan.

Gambar tidak harus dibuat dengan bentuk standar dengan menggunakan mesin gambar dan juru gambar. Gambar lebih baik sederhana namun jelas serta mudah dimengerti.

Perhitungan Pekerjaan

___________________________________________________________________________
16 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Pekerjaan dihitung berdasarkan gambar yang telah dibuat dan hasil survei, dengan langkah sebagai berikut: 1) Menghitung volume pekerjaan menurut jenisnya (misal: kubikasi pasangan batu, kubikasi galian tanah, dan sebagainya). 2) Menghitung kebutuhan bahan, tenaga, dan alat, setiap satuan jenis pekerjaan. Hasil perhitungan ini kemudian digunakan sebagai dasar untuk menghitung kebutuhan bahan, tenaga, dan alat untuk setiap jenis pekerjaan dan seluruh pekerjaan. 3) Menghitung waktu pelaksanaan. 4) Menghitung penerima manfaat. Selama proses pembuatan Desain dan RAB, KPMD harus membahas bersama masyarakat siapa saja penerima manfaat, pemakai, pengguna dari prasarana yang akan di bangun, dibuatkan daftar warga desa sebagai kelompok penerima manfaat. 5) Jumlah warga desa dan warga desa lain yang memanfaatkan 6) prasarana dihitung. Dalam proposal informasi penerima manfaat ini harus disertakan.

FT-Kec mengisi Form PTO - Penanganan Masalah Dampak Negatif Lingkungan, dalam pengisian format ini, peran KPMD dan TPK diharapkan sebesar mungkin. Sebaiknya mereka dilatih untuk mengisi blangko, dan FT-Kec membantu dengan memberi umpan balik dan bila perlu dengan pertanyaan yang sedikit memancing pemilihan masalah yang paling rawan dan paling sering muncul.

Format Dampak Lingkungan diisi sebagai bagian inti dari desain yang masuk dalam paket Surat Perjanjian. Perlu menjadi perhatian bahwa dampak lingkungan merupakan bagian penting dalam pemeriksaan desain dan saat kunjungan ke lapangan oleh FT-Kab, Konsultan Manajemen Provinsi, Konsultan Nasional, Tim Koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan serta Misi Bank Dunia.

Perlakuan yang disebutkan dalam format ini harus muncul pada gambar desain. Akan dilihat ketepatan pemilihan masalah dampak, kemudian ketepatan perlakuan yang direkomendasikan.

___________________________________________________________________________
17 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Juga pada saat pelaksanaan, akan dilihat bagaimana tindakan di lapangan: 1) Apakah dilaksanakan sesuai dengan perlakuan yang disarankan? 2) Bagaimana kualitas perlakuan? 3) Apakah berhasil mencegah dampak negatif atau mengurangi kerusakan yang timbul?

Survei Sumber Material Sumber material lokal yang ada di wilayah kecamatan wajib disurvei oleh FT-Kec untuk menentukan layak atau tidaknya material tersebut dan seberapa besar deposit yang ada.

Jika di wilayah kecamatan tidak terdapat material yang memenuhi syarat atau depositnya tidak mencukupi, maka dapat dipergunakan material dari luar.

Material yang dinilai memenuhi syarat oleh FT-Kec perlu diambil sebagai contoh dan ditunjukkan ke TPK, sehingga TPK tidak tertipu bila dikirim material yang jelek oleh pemasok/supplier.

Survei Harga Sebelum menghitung RAB, KPMD dan TPK/TPU berkewajiban untuk melakukan survei harga bahan dan peralatan, meliputi: jenis, kualitas, ukuran, kapasitas, nama pabrik, (lihat uraian pada Panduan Pelaksanaan Survei Harga Satuan Bahan/Alat, halaman berikut) minimal di 3 lokasi pemasok yang memenuhi persyaratan.

Bagi daerah yang sangat sulit misal kepulauan, jika syarat minimal tidak terpenuhi maka harus ada klarifikasi kebenarannya dari FT-Kab secara
___________________________________________________________________________
18 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

tertulis.

Di samping itu perlu survei tenaga kerja. Hasil survei harga harus diperiksa oleh FT-Kec dan dinilai kelayakannya oleh FT-Kab pada saat memeriksa desain dan RAB. Pada saat penetapan dana pada Musyawarah Antar Desa Penetapan Usulan hasil survei harga juga harus ditunjukkan.

Hasil survei harga tersebut merupakan salah satu dasar untuk menghitung RAB. Prinsip dari pemilihan bahan, alat dan tenaga kerja adalah yang harganya paling murah namun kualitasnya memenuhi syarat.

Rencana Anggaran Biaya (RAB) RAB adalah anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Untuk menghitung RAB dibutuhkan: 1) Hasil perhitungan kebutuhan bahan, tenaga, dan alat untuk setiap jenis pekerjaan. 2) Harga bahan, tenaga, dan alat (baik beli atau sewa), yang didapat dari hasil survei. 3) Biaya umum tiap desa (bukan tiap kegiatan) adalah untuk honor TPK dan administrasi. Besarnya biaya tersebut setiap desa maksimal sebesar 3 % dari alokasi dana kegiatan prasarana.

Nilai RAB didapat dari hasil penjumlahan perkalian antara kebutuhan bahan, tenaga, dan alat dengan harga hasil survei, kemudian ditambah dengan biaya umum.

Hasil desain dan RAB disosialisasikan ke masyarakat agar masyarakat mengerti tentang pekerjaan bagaimana desain usulan mereka dan berapa besar dana yang dibutuhkan.

___________________________________________________________________________
19 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Biaya pengadaan bahan yang dikumpulkan atau diadakan melalui kegiatan padat karya masyarakat desa dicantumkan pada kolom upah, bukan kolom bahan di RAB.

Sedangkan untuk pengadaan Papan Proyek, Papan Informasi, dan test laboratorium (jika dibutuhkan) dapat dikelompokkan dalam kolom alat.

Rencana pelaksanaan terhadap isi kesanggupan masyarakat yang tercatat pada Berita Acara Kesanggupan Swadaya/ Sumbangan Masyarakat hasil kesepakatan atau musyawarah harus dituntaskan dengan para penyumbang sebelum pembuatan RAB.

Jika terdapat sumbangan dari masyarakat yang berpengaruh pada besarnya dana untuk kegiatan prasarana dapat diperhitungkan dan dimasukkan ke dalam RAB. Sehingga dapat terlihat porsi dana PNPM Mandiri Perdesaan dan porsi sumbangan masyarakat untuk kegiatan prasarana (khusus sumbangan lahan tidak dimasukkan ke RAB tetapi dilaporkan terpisah pada format yang disediakan PTO).

Hasil RAB dilampirkan dalam Dokumen Perencanaan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun RAB: 1. Dana yang telah dialokasikan untuk kegiatan prasarana tidak boleh dikurangi atau ditambah untuk alokasi dana kegiatan nonprasarana. 2. Bila terjadi kekurangan dana dapat dilakukan revisi, jika revisi tidak mungkin harus ditambah dengan swadaya. Sebaliknya bila terjadi ada sisa dana tidak boleh dilimpahkan ke kegiatan lain, tetapi harus tetap digunakan untuk penyempurnaan dan penambahan kegiatan prasarana tersebut. Perlu diingat bahwa setiap revisi harus dibicarakan melalui pertemuan desa dan dimusyawarahkan jalan keluarnya. 3. Dana untuk kegiatan prasarana tidak boleh digunakan untuk membayar ganti rugi. Masalah ganti rugi harus diselesaikan oleh masyarakat sendiri. Jika ada HIBAH berupa tanah/pohon-pohon untuk pembangunan prasarana harus ada bukti penyerahan
___________________________________________________________________________
20 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

tertulis oleh pemilik/ pemegang kuasa yang disahkan oleh Kepala Desa.

Semua hasil desain harus diperiksa oleh FT-Kab dengan menggunakan Form PTO - Pemeriksaan Desain. Bila ada yang salah harus diberikan catatan serta pengarahan yang jelas. Selanjutnya harus segera diperbaiki dan diperiksa ulang sampai desain tersebut dinyatakan layak.

Hasil pemeriksaan desain wajib dilampirkan pada SPPB.

Jika terdapat desain yang dibuat secara mandiri oleh Tim Desa maka FT-Kec berkewajiban melakukan pemeriksaan desain seperti yang dilakukan FT-Kab. Selanjutnya peran FT-Kab pada situasi seperti ini adalah melakukan verifikasi terhadap hasil pemeriksaan desain oleh FT-Kec.

b. Pelaksanaan Kegiatan Konstruksi Proses pelaksanaan kegiatan konstruksi meliputi beberapa kegiatan yang terkait di dalamnya, seperti persiapan, pelaksanaan fisik di lapangan, pengadaan material, pengadaan alat dan pengendalian tenaga kerja, serta pengendalian pengeluaran dana.

TPK harus melaksanakan kegiatan yang terkait di dalamnya secara bersamaan sesuai dengan kebutuhan di lapangan yang dituangkan dalam bentuk jadwal pelaksanaan, jadwal pengadaan material, kebutuhan alat dan tenaga kerja. Ketua TPK bertanggung jawab atas kelancaran jalannya kegiatan konstruksi, dibantu oleh satu atau beberapa orang mandor.

Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Konstruksi Untuk menjamin kualitas pelaksanaan kegiatan, maka perlu adanya persiapan yang matang dan terencana. Persiapan ini lebih ditujukan kepada kesiapan dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM) baik

___________________________________________________________________________
21 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

masyarakat, TPK, dan seluruh pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di tingkat kecamatan dan kabupaten.

Termasuk dalam masa persiapan ini adalah kegiatan pelatihan pelatihan, seperti pelatihan untuk TPK. Dengan adanya persiapan diharapkan seluruh unsur pelaku PNPM Mandiri Perdesaan dapat melaksanakan seluruh kegiatan di lapangan dengan benar dan sesuai prinsipprinsip PNPM Mandiri Perdesaan.

Pekerjaan persiapan pelaksanaan dapat dilakukan secara simultan dengan pengajuan SPPB dan pencairan dana setelah penetapan dana dalam Musyawarah Penetapan Usulan. Pekerjaan ini dilakukan oleh TPK dibantu Fasilitator Kecamatan yaitu: 1) Menyusun jadwal pelaksanaan secara umum boleh dalam bentuk diagram balok atau kurva S. Didalamnya termasuk pekerjaan swadaya masyarakat. 2) Menyusun rencana pengadaan bahan meliputi pelelangan, jadwal pengadaan, volume pengadaan, mobilisasi bahan, penempatan bahan, dan tata cara pembayarannya. Tata cara selengkapnya mengikuti penjelasan 12 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. 3) Menyusun rencana pengadaan alat, meliputi jadwal pengadaan, mobilisasi alat jumlah alat, dan penempatan peralatan serta tata cara pembayarannya. Tata cara selengkapnya mengikuti penjelasan Penggunaan Alat Berat pada halaman berikutnya. 4) Menyusun rencana pengadaan tenaga kerja, meliputi jadwal pengadaan, jumlah tenaga kerja, mobilisasi tenaga kerja, penempatan tenaga kerja, tata cara pembayaran tenaga kerja, dan pendaftaran tenaga kerja. Tata cara selengkapnya mengikuti penjelasan Proses Pengerahan Tenaga Kerja pada halaman berikutnya. 5) Menyusun jadwal pelatihan. 6) Menyusun rencana pencairan dana dan Rencana Penggunaan Dana (RPD). 7) Mengadakan pembagian kerja TPK sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing. 8) Memperbaiki patok ukur dan mempersiapkan lahan.

___________________________________________________________________________
22 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Proses Pengerahan Tenaga Kerja

Selama periode persiapan rencana kegiatan, TPK harus menyiapkan daftar calon pekerja, dengan mengutamakan pekerja dari golongan kurang mampu. Seluruh tenaga kerja yang ingin bekerja berhak mendaftarkan diri sebagai calon tenaga kerja, termasuk suami dan isteri bila kedua-duanya ingin bekerja. Untuk itu harus ada pengumuman mengenai kesempatan untuk mendaftarkan diri bagi siapa saja yang berminat baik lakilaki maupun perempuan. Pendaftaran tenaga kerja dilakukan dengan mengisi Form- A. Jika jumlah tenaga kerja yang terdaftar lebih banyak dari pada kebutuhan sehari-hari, tenaga tersebut diberi kesempatan kerja secara bergiliran yang akan diatur oleh ketua pengelola dan kepala kelompok atau berdasarkan hasil kesepakatan.

Tenaga kerja terdiri dari pekerja biasa, tukang yang mempunyai suatu keterampilan yang dibutuhkan seperti tukang batu atau tukang kayu, dan kepala kelompok. Satu kelompok biasanya terdiri dari 20 pekerja biasa dan satu kepala kelompok. Insentif harian untuk kepala kelompok dapat ditetapkan sedikit di atas insentif tukang.untuk pekerja biasa. Sedangkan insentif seorang pekerja biasa lebih kecil dari insentif tukang. Insentif PNPM Mandiri Perdesaan merupakan perangsang (bukan upah) yang dihitung berdasarkan satu Hari-Orang-Kerja minimal selama 6 jam. Jika seseorang harus bekerja sekian jam (lebih dari 6 jam), maka dapat dibayar lebih banyak dalam satu hari sesuai dengan perbandingan jam minimal HOK.

Besarnya insentif ditentukan oleh musyawarah desa (dituangkan dalam Berita Acara) dan tidak lebih dari upah pasaran setempat. Bila jumlah tenaga kerja berlebih, besarnya insentif sedikit lebih rendah dari upah yang biasa berlaku di daerah setempat sehingga memberi peluang kepada warga masyarakat yang belum bekerja. Bila merupakan swadaya, bisa tanpa insentif atau dengan insentif lebih rendah. Untuk pembayaran tenaga kerja boleh dipilih antara dua sistem, yaitu pembayaran menurut : Kehadiran di lapangan (Sistem Harian) Untuk sistem harian, kepala kelompok mencatat kehadiran tiap pekerja pada kelompoknya, dan hal ini dimasukkan pada Form B.

___________________________________________________________________________
23 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Prestasi (sistem upah borongan) Dengan sistem upah borongan, tenaga kerja dibayar sejumlah hari-Orang-Kerja sesuai dengan prestasi kerja. Untuk menghitung jumlah hari orang kerja yang harus dibayarkan untuk sistem prestasi ini, digunakan Form C (Daftar Perhitungan HOK dan Sistem Upah Borong). Contoh Form C dapat dilihat pada Formulir Petunjuk Teknis Operasional (PTO). Selama pelaksanaan kegiatan pembangunan prasarana di lapangan, setiap mandor yang ada diharuskan dapat selalu aktif dalam mengatur tenaga kerja maupun mekanisme konstruksi. Karena Mandor tidak mendapat honor sebagimana anggota TPK yang lain, maka kepada yang bersangkutan akan dibayar insentif dengan sistem HOK harian berdasar kehadiran (daftar hadir). Formulir PTO Form B bisa digunakan untuk pembayaran insentif kepada Mandor. Ketua TPK atau sekretaris yang akan mengisi daftar hadir dari para Mandor. Besarnya insentif Mandor adalah sama dengan insentif Kepala Kelompok.

Panduan Pelaksanaan Survei Harga Satuan Bahan/Alat:

Hal-hal penting untuk diperhatikan: 1) Alamat lokasi survei 2) Nama responden yang memberi informasi 3) Tulis informasi bahan/alat secara jelas dan lengkap a. Jenis bahan atau alat (contoh: batu agar dilengkapi dengan dengan asal atau warna seperti batu gunung/putih, batu kali/hitam b. Ukuran bahan (contoh: diameter besi ditulis besar diameternya kemudian diberi keterangan gemuk atau kurus) c. Kapasitas alat dan tahun pembuatan d. Kualitas bahan (contoh: pipa ditulis SII atau SNI, juga nama pabrik pembuatnya)
___________________________________________________________________________
24 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

4) Tulis kira-kira jarak dari lokasi survei material ke desa 5) Tulis harga sesuai informasi 6) Ingat bahwa untuk batu, pasir, sirtu yang dicari adalah material yang memakai satuan m3. Harus jelas yaitu m3 yang diukur secara terus menerus pada saat pelaksanaan, tidak berdasar satuan rit = ... m3 7) Hasil survei agar dibahas dalam rapat TPK, KPMD/ KPMD, Kepala Desa/BPD dan Masyarakat

Contoh: Survei Harga Bahan dan Alat

Desa Kecamatan Kabupaten

: SUKSES : Harapan : Harapan Sukses PERIODE SURVEI : JUNI 2005

Jenis bahan/alat Lokasi survei Narasumber Pasir pasang Ds. Molina Akang Semen Gresik Toko A, Kotamubago Ahong Batu glondong/hitam D= 30 Cm Masyarakat Desa SUKSES, Pak Karso, Kadi Pasir urug Masyarakat Desa SUKSES, M3 M3 Zak (50 kg) M3 Satuan

Harga di lokasi alat/bahan (Rp) 22.000

Jarak ke Desa SUKSES (Km) 20

Ongkos angkut per-satuan (Rp) 2.000

Harga terima di tempat (Rp)

24.000

30.000

10

500

30.500

25.000

0,5

1.000

26.000

15.000

0,1

15.000

___________________________________________________________________________
25 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Jenis bahan/alat Lokasi survei Narasumber Pak Odi Satuan

Harga di lokasi alat/bahan (Rp)

Jarak ke Desa SUKSES (Km)

Ongkos angkut per-satuan (Rp)

Harga terima di tempat (Rp)

Pasir Pasang Ds Damai Ucup Pasir Pasang Toko Bersama Sicoi DST Catatan: setiap jenis yang sama dilakukan minimal di 3 lokasi yang berbeda

Pelaksanaan survei selain ke toko, pemasok, juga dapat dilakukan ke pusat lokasi pengambilan material (quarry) baik pada desa yang bersangkutan maupun desa lain.

Hasil survei harga satuan ini setelah dibahas dalam rapat TPK, KPMD/KPMD dan Masyarakat, kemudian digunakan oleh TPK/KPMD sebagai bahan perencanaan (RAB, rencana pengadaan bahan/alat) setelah diperiksa kewajaran dan kebenarannya oleh Fasilitator Kecamatan dan atau FT-Kab. Hasil akhir dimasukkan ke FORM PTO - Hasil Survei Harga Bahan / Alat. Selain itu juga FT-Kab harus mempunyai survei harga satuan tingkat Kabupaten sebagai pembanding. Diarsipkan di Kabupaten dan diberikan kepada FT-Kec.

Pendokumentasian dan Pengujian (Pengecekan)

Kuitansi seperti contoh pada lampiran, dapat digunakan untuk bukti pembayaran bahan dan alat yang dibutuhkan, pengeluaran untuk administrasi, dan pembayaran honor Tim Pengelola Kegiatan. Apabila membeli bahan atau alat dari toko, kuitansi asli dari toko dapat digunakan tanpa menambah bentuk kuitansi lagi dari proyek. Dokumen dan bukti-bukti pembayaran harus disimpan di arsip PNPM Mandiri
___________________________________________________________________________
26 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Perdesaan di desa, terjilid dengan Laporan Penggunaan Dana.

Setiap barang yang diterima harus ada catatan dan tanda terima yang berbentuk seperti Bukti Penerimaan Barang. Tim Pengelola Kegiatan berhak dan wajib memeriksa seluruh bahan dan alat yang diterima. Apabila tidak sesuai dengan perjanjian, Tim Pengelola Kegiatan berhak untuk menolak pengiriman bahan tersebut. Tim Pengelola Kegiatan harus mempunyai bukti penerimaan bahan dan alat, yang terdiri atas buku material dan arsip nota-nota pengiriman. Buku material harus lengkap dengan nomor bukti penerimaan bahan atau alat tersebut. Buku material dimaksudkan untuk mencatat penerimaan semua pengiriman bahan dan alat, serta catatan-catatan penting mengenai tanggal penerimaan dan volumenya. Contoh dapat dilihat pada lampiran.

Bahan dan alat yang sudah diterima harus dijaga dengan baik dan lokasi penyimpanan bahan tersebut harus diatur supaya tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan. Alat yang masih layak pakai pada waktu pekerjaan selesai dapat dimanfaatkan untuk masa pemeliharaan dan berstatus sebagai inventaris desa.

Pembiayaan

1. Pembayaran honor kepada seluruh anggota Tim Pengelola Kegiatan didasarkan atas hasil kesepakatan bersama antar anggota sesuai jumlah total yang tercantum dalam RAB.

2. Pembayaran alat yang disewa harus lengkap dengan surat perjanjian sewamenyewa yang sederhana. Perjanjian tersebut disimpan di arsip Tim Pengelola Kegiatan.

3. Tim Pengelola Kegiatan boleh menggunakan dana pelaksanaan untuk membayar biaya test di laboratorium yang diperlukan menurut FT-Kec (antara lain : tes tanah, tes kualitas air). Karena biaya tes tersebut sulit diperkirakan pada tahap survei, maka dibuat perkiraan awal oleh FT-Kec dan dapat direvisi bila dianggap perlu.

___________________________________________________________________________
27 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Penggunaan Alat Berat

Penggunaan mesin gilas untuk memadatkan timbunan atau permukaan jalan tidak memerlukan pertimbangan khusus, sebab meskipun diijinkan untuk dipadatkan secara manual hasil pemadatan manual jelas kurang baik.

Penggunaan alat berat yang lain (bulldozer, excavator, dan lain sebagainya) untuk pekerjaan pembentukan badan jalan, penggalian tebing, penggalian saluran, penggalian batu, dan sebagainya walaupun lebih mudah dan mungkin lebih murah daripada dikerjakan secara tenaga manusia, perlu pertimbangan khusus agar tujuan menciptakan kesempatan kerja tercapai dan dana proyek sebanyak mungkin terserap di desa.

Mekanisme dalam penggunaan alat berat

1.

FT-Kec menilai pekerjaan yang diusulkan untuk menentukan apakah layak untuk dikerjakan oleh masyarakat. Bila dinilai layak untuk dikerjakan oleh masyarakat tanpa menggunakan alat berat, FT-Kec memberi penjelasan kepada masyarakat agar mengerti keuntungannya. Apabila dinilai layak untuk dikerjakan secara mesin karena beratnya medan, keterbatasan waktu, atau pertimbangan biaya, tetap diusahakan porsi untuk tenaga lokal sebesar mungkin.

Bila masyarakat kurang yakin bahwa pekerjaan dapat dikerjakan sendiri, boleh diuji coba terlebih dahulu untuk menilai kemampuan. Bila masyarakat tetap minta menggunakan alat berat walaupun menurut FT-Kec jelas tidak diperlukan, FT-Kab dapat membantu menjelaskan kepada masyarakat.

2.

Porsi untuk alat berat dibatasi pada tempat-tempat tertentu saja. Bila ternyata diperlukan maka FT-Kec harus membuat Rencana Penggunaan Alat Berat berikut analisisnya. Formulir dapat dilihat pada Lampiran.

3.

Penggunaan alat berat harus dimusyawarahkan, dan keputusan dituangkan dalam berita acara. Karena penggunaan alat berat dapat mengakibatkan kehilangan kesempatan kerja bagi kelompok miskin maka keputusan penggunaan alat berat tidak boleh dibuat oleh kelompok kecil saja. Selain itu, keputusan penggunaan alat
28

___________________________________________________________________________
Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

berat harus dilaporkan kepada FT-Kab yang berlatar belakang teknik bersama format Rencana Penggunaan Alat Berat yang lengkap.

4.

FT-Kec membantu Tim Pengelola Kegiatan untuk membuat perjanjian penggunaan alat berat dan harus diusahakan mendapat persyaratan harga yang paling menguntungkan masyarakat. Faktor yang perlu dipertimbangkan adalah mobilisasi, sistim pembayaran, kemungkinan mobilisasi dibagi beberapa proyek, dan pertanggungjawaban atas kerusakan.

___________________________________________________________________________
29 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

c. Pelaksanaan Kegiatan Konstruksi Prasarana dan Sarana Pelaksanaan kegiatan konstruksi di lapangan akan dilaksanakan oleh masyarakat sendiri yang dipimpin oleh Ketua TPK. FT-Kec mempunyai tanggung jawab untuk memfasilitasi bagaimana hal ini dapat dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat. Harus diciptakan suasana serta tujuan untuk membangun desa sendiri yang berbeda dengan bekerja pada proyek komersial. Kegiatan pelaksanaan konstruksi di lapangan harus didasari dengan azas Dari, Oleh, dan Untuk Masyarakat, sehingga ada rasa memiliki terhadap kegiatan konstruksi di lapangan.

Kualitas seluruh prasarana diharapkan cukup baik, sehingga manfaat prasarana tersebut dapat dinikmati dalam jangka waktu yang lama oleh masyarakat. Masa pemakaiannya berkaitan erat dengan kualitas konstruksi, operasional prasarana dan pemeliharaannya. Semakin baik konstruksi awal, semakin lama prasarana dapat berfungsi.

Dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi di lapangan harus dilakukan beberapa hal, antara lain: - Persiapan konstruksi: Tim Pengelola Kegiatan harus mengatur tugas dan tanggung jawab tiap anggota. Persiapan rencana kerja sesuai dengan kebutuhan, baik gambar rencana, jadwal pelaksanaan, bahan, peralatan serta tenaga kerja. Bila jumlah material sesuai kebutuhan minimal, dan peralatan serta angkatan kerja telah siap, maka harus dilakukan rapat pra pelaksanaan konstruksi.

- Rapat pra pelaksanaan: Dalam rapat pra pelaksanaan, FT-Kec atau Pendamping Lokal memberikan pengarahan teknis kepada mandor dan para pekerja bagaimana tata cara pelaksanaan yang diinginkan sesuai dengan petunjuk teknis agar didapat hasil pekerjaan yang memenuhi standar yang telah ditentukan. KPMD harus mencatat setiap langkah kegiatan sebagai dasar pengendalian pelaksanaan. Rapat pra pelaksanaan tersebut direncanakan sesuai dengan target yang akan dicapai, misalnya untuk minggu pertama pekerjaan apa saja yang akan dilaksanakan, siapa yang akan bertanggung jawab terhadap pengadaan tenaga kerja, dan siapa yang bertanggungjawab terhadap pengadaan alat kerja. Hal ini untuk memudahkan dalam pelaksanaan di lapangan. Hasil rapat pra-pelaksanaan menjadi acuan langkah kerja di lapangan yang telah disepakati bersama antara FT-Kec, Tim Pengelola Kegiatan, Mandor dan KPMD.
___________________________________________________________________________
30 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

- Pelaksanaan Konstruksi: Pada saat pelaksanaan konstruksi, para pelaksana harus mematuhi langkah-langkah yang telah disepakati dalam Rapat Pra Pelaksanaan. Apabila kenyataan di lapangan memerlukan perubahan dari rencana, mandor harus melaporkan kepada Ketua TPK dan KPMD. KPMD bertugas mengawasi jalannya pekerjaan pada tiap kegiatan serta membantu dengan cara memberikan saran kepada para mandor setempat, mengenai apa-apa yang perlu diperbaiki serta mencatat hal-hal yang diperlukan untuk dikonsultasikan kepada FT-Kec dan sebagai bahan untuk Rapat Evaluasi Tim Pengelola Kegiatan.

- Rapat Evaluasi Tim Pengelola Kegiatan: diharapkan dapat dilaksanakan setiap minggu, dimaksudkan untuk mengevaluasi kegiatan konstruksi selama satu minggu berjalan, apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan atau apakah kegiatan di lapangan masih belum mencapai target mingguan, maupun apa saja yang menjadi kendala di lapangan, apakah faktor material yang kurang mendukung, atau peralatan tidak memadai atau mungkin cara kerja dari tim pengelola kegiatan dan masyarakat yang tidak disiplin. Rapat evaluasi mingguan harus membahas setiap permasalahan/kendala yang terjadi di lapangan.

KPMD sebagai pengawas memberikan masukan-masukan dari hasil pencatatannya selama mengawasi kegiatan konstruksi. Hasil rapat evaluasi harus menghasilkan pemecahan/jalan keluar untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, untuk diperbaiki dalam kegiatan konstruksi minggu selanjutnya. Dalam rapat evaluasi juga dibuat rencana kerja minggu selanjutnya

- Dokumentasi Foto: Dokumentasi foto kegiatan prasarana dibuat berdasarkan kemajuan kegiatan yaitu 0%, 50% dan 100% sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada PTO.

- Transparansi: Seluruh kegiatan prasarana mulai dari survei, perencanaan, pelaksanaan hingga pelestarian harus dilakukan secara transparan. Tujuannya agar masyarakat dapat berpartisipasi, membantu, mengawasi, dan merasa memiliki terhadap prasarana yang telah dibangun. Transparansi dalam kegiatan pembangunan prasarana
___________________________________________________________________________
31 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

dituangkan pada papan informasi yang diatur dalam Papan Informasi tentang sosialisasi.

- Penyelesaian Kegiatan: Penyelesaian kegiatan yang dimaksud disini meliputi penyelesaian pembangunan prasarana. Batas waktu penyelesaian ditentukan berdasar jadwal yang telah ditetapkan di awal atau ketentuan dari Departemen Keuangan berkaitan dengan batas pencairan dana di KPPN, ketentuan yang dikeluarkan dari Sekretariat Pusat, atau sesuai batas akhir penugasan FT-Kec.

d. Pengendalian Kualitas Prasarana dan Sarana Untuk menjaga kualitas perlu dilakukan tindakan khusus oleh FT-Kec. Tindakan khusus yang utama adalah mengharuskan Tim Pengelola Kegiatan untuk lebih bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan lebih transparan kepada masyarakat, serta mendorong masyarakat untuk secara aktif turut serta mengawasi dan menjaga kualitas pelaksanaan.

Hal-hal di bawah ini merupakan pelajaran dari pengalaman pada kegiatan serupa. Diharapkan seluruh kegiatan ini dapat dilaksanakan oleh FT-Kec dan seluruh unsur yang terkait dengan PNPM Mandiri Perdesaan dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan prasarana dan sarana. Dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemeliharaan terdapat aturan yang membantu pelaku-pelakunya mengendalikan program, supaya hasilnya sesuai dengan harapan.

Berdasarkan pengalaman di lapangan, terdapat kiat-kiat atau cara untuk meningkatkan kualitas prasarana yang dibangun. Kiat ini telah dibuktikan ratusan kali, sehingga semua FT-Kab dan FT-Kec bertanggung jawab untuk mematuhi aturan ini dengan cara yang digambarkan atau cara lain yang lebih baik lagi. Di bawah ini adalah dua puluh aturan khusus untuk meningkatkan kualitas yang harus diterapkan di lapangan oleh Fasilitator dan masyarakat.

- Targetkan kualitas, bukan kuantitas Kebiasaan di desa adalah mengejar target fisik, karena dianggap sebagai kesempatan yang jarang terjadi dan kapan lagi bisa membangun prasarana itu yang dibutuhkan. Di pemerintah pun sudah biasa mengejar target yang telah
___________________________________________________________________________
32 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

ditetapkan dalam DIPA. Padahal tidak ada tekanan untuk menentukan target yang sangat tinggi. Dalam pembicaraan dengan TPK dan masyarakat, aparat Pemda Kabupaten dan Fasilitator harus mengatur pembicaraan, supaya tidak memberi kesan mengejar target fisik. - Tegas dari awal Pengawas berkecenderungan untuk membiarkan pekerjaan yang kurang baik pada awal konstruksi, tetapi hal ini akan mempersulit usaha untuk meningkatkan kualitas. Sangat sulit untuk meningkatkan kualitas di tengah program. Lebih baik untuk mulai dengan sangat ketat. - Manfaatkan musim kemarau Sebagian besar prasarana PNPM Mandiri Perdesaan lebih mudah dibangun pada musim kemarau. Pengangkutan bahan dan alat lebih mudah jika belum hujan. Pemadatan tanah tidak mungkin bila tanah sudah terlalu basah. Petani juga ingin bercocok tanam kalau hujan sudah turun, sehingga sering kesulitan dalam hal pengerahan tenaga kerja. - Mulai dengan penyuluhan Sebelum kegiatan dimulai di desa, dimulai dengan penyuluhan kepada seluruh masyarakat yang akan terlibat dalam pelaksanaan. Tidak hanya anggota TPK atau aparat desa. Isi penyuluhan menyentuh hal-hal peraturan , prinsip kualitas dan transparan, peranan TPK dan konsultan, dan langkah-langkah dalam pelaksanaan. - Beri pelatihan dan pembimbingan secara kontinyu Karena tenaga kerja kurang terampil dan TPK belum memiliki keterampilan dalam pengelolaan pembangunan prasarana, maka perlu diadakan kegiatan pelatihan secara kontinyu oleh FT-Kec maupun aparat kecamatan dan kabupaten. Peningkatan kemampuan masyarakat dan TPK adalah salah satu tujuan utama . Pembimbingan termasuk penggunaan Buku Bimbingan di tiap desa. - Periksa desain Sebagian masalah lapangan dapat diantisipasi dan diperbaiki kalau desain dan RAB diperiksa sebelum dimasukkan pada Surat Penetapan Camat. Pada formulirnya ada sepuluh hal yang perlu diperiksa oleh konsultan yang lebih senior, termasuk kejelasan dan kelengkapan gambar, perhitungan volume, kewajaran harga, dan penggunaan alat berat. - Gunakan sistem trial Sistem trial adalah cara yang dapat digunakan untuk melatih masyarakat sambil meningkatkan kualitas konstruksi. Dalam pelaksanaan sistem trial contoh harus betul-betul dibuat dengan kualitas yang memenuhi segala persyaratan teknis, karena contoh merupakan batas maksimal kualitas yang akan dikejar oleh masyarakat.

Sistem trial terdiri dari tiga langkah:


___________________________________________________________________________
33 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

1) Contoh dibuat bersama fasilitator teknis. Orang yang ikut membuat contoh adalah tokoh masyarakat (TPK, kepala kelompok, KPMD, kepala dusun, tim pemantau, dan hanya beberapa masyarkat biasa). Fasilitator ikut bekerja, dan memberi instruksi kepada mereka. Untuk jalan, panjang bagian contoh cukup 10 - 20 meter saja. 2) "Trial", atau percobaan oleh masyarakat di bawah pimpinan orang yang membuat contoh di atas. Setelah trial selesai (sekitar 100 meter jalan, misalnya), kualitas dinilai FT-Kec. Jika kualitas masih kurang baik, harus dilatih lagi dan diperiksa lagi. 3) Jika kualitas telah baik, berarti masyarakat sudah mampu mengerjakannya dengan kualitas baik, sehinggaa pelaksanaan dapat diteruskan dengan pengawasan normal. Kalau kualitas menjadi kurang baik, ada bagian yang ditrial sebagai bukti masyarakat mampu bekerja dengan lebih baik.

Sistem trial akan lebih efektif (lebih berhasil) apabila dibuat contoh tiap tahap. Di bawah ini trial pada pekerjaan jalan: 1) Contoh pembentukan badan jalan, 2) Contoh penghamparan pasir, 3) Contoh pemasangan batu utama dan pinggir, 4) Contoh lengkap dengan batu pengunci.

Contoh sebaiknya dibuat seawalnya. Contoh tidak perlu digilas dan tidak menggunakan lapisan penutup. Perlu ada contoh dan trial untuk tiap macam situasi yang dihadapi. Pada bagian di daerah sawah atau rawa dibuat contoh dan trial sendiri. Trial tidak diperlukan untuk bagian yang sangat kecil, yang dapat diawasi langsung oleh FT-Kec sendiri.

Sistem trial harus diterapkan untuk jenis prasarana selain jalan. Jika ada pembuatan banyak MCK, MCK pertama dapat dianggap sebagai trial. Untuk jenis lain, kegiatan kunci harus ditrial, misalnya pengadukan beton. FT-Kec perlu menganalisis kegiatan-kegiatan yang perlu ditrial. - Beli alat-alat yang bermutu Penghematan biaya untuk peralatan sering menjadi penghematan yang palsu, karena mempengaruhi produktivitas dan kualitas konstruksi. FT-Kec harus mendorong TPK untuk beli peralatan yang mutunya lebih tinggi, agar tahan lama dan
___________________________________________________________________________
34 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

memudahkan pelaksanaan. Ini juga termasuk peralatan seperti kereta dorong yang belum biasa digunakan oleh masyarakat. - Ketat dalam penerimaan bahan Tim Checker harus dilatih supaya dapat menentukan bahan yang memenuhi spesifikasi, dan mereka harus dibimbing supaya berani menolak bahan yang tidak sesuai mutu atau volumenya. Pemasok sering mengirim bahan pada waktu FT-Kec tidak ada di tempat, dan mencoba menipu masyarakat jika checker tidak mampu. - Lakukan sertifikasi Sertifikasi adalah cara yang dapat digunakan oleh FT-Kec untuk mendorong TPK dalam hal peningkatan kualitas. Pada prinsipnya, tiap pekerjaan dinilai. Pekerjaan yang dinilai sesuai dapat dibayar langsung, tetapi pekerjaan yang kurang baik harus diperbaiki dulu. Kemajuan fisik didasarkan pekerjaan yang sudah selesai dan dinilai layak untuk dibayar. Pada papan informasi ditempelkan grafik kemajuan fisik sesuai dengan hasil sertifikasi. Pengisian formulir sertifikasi dijelaskan di bawah dan contoh formulirnya dapat dilihat pada Form PTO Sertifikat Penerimaan Pekerjaan.

Untuk mengendalikan kualitas pelaksanaan, kualitas prasarana yang dibangun perlu ditinjau secara berkala. Hasil peninjauan ini dapat dituangkan oleh FT-Kec pada sebuah formulir pemeriksaan, untuk selanjutnya dianalisis oleh FT-Kab. Hasil tersebut berfungsi pula sebagai alat penyuluhan kepada masyarakat desa, mandor, dan PjOK, supaya kualitas prasarana yang dibangun dapat ditingkatkan.

Sebagai upaya pengendalian, FT-Kab akan melakukan pengecekan ke lapangan/desa yaitu minimal 2 desa pada tiap kecamatan yang dipilih secara random dan dilaksanakan pada saat kegiatan telah selesai 100%.

Tiap jenis pekerjaan dinilai tetapi untuk pekerjaan yang rumit kegiatan dapat digabungkan. Pekerjaan yang dinilai oleh FT-Kec telah sesuai untuk dibayar dapat langsung dilunasi, tetapi pekerjaan yang kurang baik harus diperbaiki dulu. Kemajuan fisik yang dilaporkan didasarkan pekerjaan yang sudah selesai dan dinilai layak untuk dibayar. Pengisian formulir sertifikasi dijelaskan di bawah dan contoh formulirnya dapat di lihat pada lampiran. Pada papan informasi ditempelkan grafik kemajuan fisik sesuai dengan hasil sertifikasi. Formulir terdiri dari dua bagian: 1) Bagian atas untuk jenis pekerjaan yang dapat diterima
___________________________________________________________________________
35 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

2) Bagian bawah untuk bahan atau alat yang dapat diterima

Kedua bagian ini diisi dengan jenis pekerjaan atau bahan yang sudah siap untuk dinilai. Untuk tiap jenis dicantumkan volumenya dan lokasi pekerjaan. Untuk bahan, disebutkan lokasi dimana bahan tersebut akan digunakan, walaupun mungkin belum dipasang atau dihampar. Kemudian, FT-Kec akan menilai kelayakannya. Yang layak ditulis "dapat diterima" dan yang belum layak disebut alasannya. Format tersebut disimpan di arsip Tim Pengelola Kegiatan sebagai bukti bahwa bagian atau bahan tersebut telah diterima dengan baik oleh FT-Kec.

Grafik kemajuan fisik yang telah dibuat ditempelkan pada papan informasi. Tujuannya adalah agar seluruh masyarakat tahu hasil penilaian dan tahu kemajuan proyek. Perhatian masyarakat ditarik ke masalah target kualitas. Untuk jenis lain, selain jalan, boleh dibuat grafik dengan memilih indikator atau pengelompokan kegiatan yang tepat.

Penggunaan langkah Sertifikasi ini tidak dimaksudkan untuk memperlambat pembayaran kepada Tim Pengelola Kegiatan. FT-Kec boleh menunda penilaian jika tidak sempat menilai pekerjaan dan menyetujui pembayaran tanpa dinilai apabila Tim Pengelola Kegiatan telah terbukti mampu mengerjakan tugas serupa. Sebaliknya, jika kualitas bagian yang diusulkan TPK untuk pembayaran sering tidak sesuai persyaratan, langkah ini tidak boleh ditinggalkan. - Kembangkan KPMD/KPMD KPMD dipilih oleh masyarakat untuk membantu Fasilitator Kecamatan secara penuh di lapangan. KPMD adalah seorang pemuda yang berbakat teknis dan administrasi dan ingin belajar dari FT, selain mengikuti tiap jenis pelatihan yang ada di desa. Dia dapat membantu konsultan pada waktu konsultan tidak ada di tempat, dengan misalnya mengumpulkan data untuk laporan. KPMD dibiayai dari biaya Dana Operasional Kegiatan(DOK). - Laporkan masalah Di tiap desa masalah pasti akan timbul. Masalahmasalah tersebut perlu dilaporkan kepada PjOK dan Fasilitator Kabupaten supaya mereka dapat memperhatikan desa yang ada masalah pada waktu mereka berkunjung ke lapangan. Mereka dapat memberi masukan yang membantu fasilitator dan TPK, walaupun mereka mampu menyelesaikan masalah sendiri. Diharapkan tidak ada masalah yang baru muncul pada waktu ada kunjungan resmi dari aparat provinsi atau Sekretariat, karena masalah tersebut seharusnya sudah ditangani fasilitator yang sudah ada di lapangan. Hal-hal yang belum
___________________________________________________________________________
36 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

dilaporkan dianggap masalah Fasilitator Kecamatan; hal-hal yang sudah dilaporkan dianggap masalah bersama. - Periksa kualitas fisik Terdapat Form PTO Pemeriksaan Fisik untuk membantu seluruh pelaku, termasuk unsur Pemerintah Daerah, Fasilitator dan Konsultan, TPK, dan pemeriksa dari instansi yang melakukan audit. - Jamin bahwa orang lapangan pegang gambar Bagaimana orang dapat membangun sesuatu sesuai desain jika gambar desain disembunyikan? Gambar desain harus ada di lapangan sebagai pegangan pelaku, dan pada saat kegiatan selesai disimpan di kantor desa. Tidak banyak bermanfaat bila disimpan di lemari selama pelaksanaan. Jika ada perubahan, dicatat langsung di gambar desain. - Buat berita acara revisi bila ada perubahan Perubahan adalah sesuatu yang sangat biasa dan wajar, tetapi perlu didokumentasikan agar dapat dipertanggungjawabkan secara teknis maupun administratif. Pembuatan dokumen seharusnya dilakukan sebelum perubahan dijalankan di lapangan. - Bukukan pengeluaran secara langsung Pekerjaan dapat dikelola dengan baik jika pengeluaran dana dikendalikan dengan baik, dan pengendaliannya mulai dari pencatatan seluruh penerimaan dan pengeluaran dana di buku kas. Dengan mudah, pengelola dapat melihat sisa dana yang masih ada dan berapa jumlah dana yang dipakai untuk segala transaksi. Jika tidak dibukukan dengan cepat, seperti terbang pada saat kabut kental. Tidak tahu akan menabrak gunung, dan bendahara tidak tahu akan kehabisan dana. - Gunakan alat berat secara rasional Rasional dalam kasus ini berarti penggunaan alat berat dapat dipertanggungjawabkan ada dasar perhitungan jam pemakaian dan biaya, secara teknis jelas alat betulbetul diperlukan dan wajar, dan masyarakat tidak keberatan bila dana dipakai untuk alat untuk sebagian pekerjaan, daripada dipadatkaryakan. Untuk kegiatan seperti penggilasan permukaan jalan, harus menghitung kebutuhan alat, dan mengatur penggunaan di beberapa lokasi untuk mengoptimalkan dana mobilisasi alat. - Pasang dan manfaatkan patok Patok dipasang untuk membantu orang membangun suatu prasarana sesuai dengan rencana. Dimensi tidak berubah, rute tidak berpindah-pindah. Apalagi untuk bangunan seperti fondasi jembatan dan sebagainya, dimana toleransi perubahan dimensi sangat kecil. - Sesuaikan tujuan supervisi sesuai sistem pembayaran Kalau tenaga kerja dibayar dengan sistem harian, produktivitas harus diawasi dengan baik, karena kerja keras atau kerja malas-malasan pekerja
___________________________________________________________________________
37 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

dibayar upah yang sama. Kalau tenaga kerja dibayar dengan sistem upah borong, kualitas harus diawasi dengan baik, karena pembayaran hanya tergantung pencapaian target, bagaimana pun kualitasnya. - Jangan kompromikan hukum teknis Kekuatan beton, misalnya, merupakan faktor terpenting dalam desain jembatan beton. Tidak boleh plat ditipiskan, atau rasio campuran diperlunak, atau tulangan besi diperjarang dalam pelaksanaan. Hal itu akan mengakibatkan suatu malapetaka. Orang awam mungkin akan minta hukum teknis dikompromikan untuk mengatasi masalah kekurangan anggaran proyek. Ada hal yang dapat dikompromikan dan ada yang tidak dapat dikompromikan, dan perencana dan pengelola harus mampu membedakannya.

e. Pengendalian Kualitas Bahan Bahan yang dipakai harus memenuhi standar, misalnya: Untuk Pekerjaan Jalan, digunakan batu belah yang keras, bukan batu pipih atau batu berpori dan memiliki minimal tiga bidang permukaan, Untuk Pekerjaan Jembatan; untuk fondasi digunakan batu belah yang keras dengan campuran spesi yang memenuhi Standar Industri Indonesia (SII), Untuk Prasarana Air Bersih, digunakan pipa yang memenuhi standar dari SII.

Tim Pengelola Kegiatan harus selektif dalam pengadaan bahan. Bila material yang dikirim ke desa tidak sesuai dengan pesanan, TPK harus menolak bahan tersebut dan minta diganti sesuai dengan pesanan. KPMD dan Pendamping Lokal harus selalu memantau kualitas bahan yang dikirim ke desa.

f.

Pengendalian Dimensi Untuk mencapai kualitas pelaksanaan konstruksi yang baik, dimensi (ukuran) prasarana harus selalu dikendalikan sesuai dengan gambar rencana. Untuk menjaga dimensi perlu diperhatikan dan dibahas dari awal sejak rapat pra-pelaksanaan (pre-construction meeting), dan selanjutnya diawasi pada saat pelaksanaan antara lain seperti pada:

___________________________________________________________________________
38 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Pekerjaan Jalan : 1) Kemiringan permukaan badan jalan (punggung sapi), 2) Ketebalan lapisan pasir, pasangan batu (telford/telasah) dan ketebalan sirtu, 3) Lebar perkerasan, 4) Kedalaman, lebar atas, dan lebar dasar saluran drainase.

Untuk menjaga ukuran pada Boowplank/Mal dari papan/kayu :

pekerjaan

jalan

harus

dibuat

1) Mal untuk kemiringan badan jalan, ketebalan pasir dan batu serta lebar perkerasan 2) Mal untuk ketebalan pasir dan batu 3) Mal untuk dimensi saluran

Pekerjaan Air Bersih : 1) Dimensi pipa harus sesuai dengan SII, 2) Dimensi BPT (Bangunan Pelepas Tekan), 3) Kedalaman sumur bor, 4) Jenis pompa air (bila menggunakan pompa)

Pekerjaan Irigasi Desa : 1) Dimensi saluran, 2) Ketebalan pasangan batu kali, 3) Bangunan terjun, 4) Bangunan bagi

Pada setiap kunjungan ke lapangan FT-Kab/FT-Kec/Pendamping Lokal harus meminta catatan pemeriksaan ukuran oleh KPMD. Bila ukuran dalam pelaksanaan telah sesuai dengan Gambar Rencana, maka pekerjaan dapat terus dilaksanakan.
___________________________________________________________________________
39 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

g. Revisi Desain dan RAB Bila terjadi perubahan rencana pekerjaan yang realisasinya akan menyebabkan terjadinya pengurangan atau penambahan terhadap target volume pekerjaan atau terhadap spesifikasi, jenis konstruksi pekerjaan harus dibuat Berita Acara Revisi. Adapun proses pembuatan revisi adalah sebagai berikut: Dimulai dengan pembahasan terlebih dahulu oleh TPK dan hasilnya harus mendapatkan persetujuan dari FT-Kec. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pembuatan revisi harus sudah selesai dibuat dengan menggunakan Form PTO Berita Acara Revisi. Adanya revisi harus diberitahukan kepada masyarakat dengan cara terbuka dan Berita Acara Revisi dipasang pada papn informasi.

Bila FT-Kec atau FT-Kab menjumpai adanya kesalahan prosedur yaitu terdapat pekerjaan yang dilaksanakan berubah dari desain, namun tidak ada Berita Acara Revisi maka pekerjaan harus dihentikan, dan dapat dilanjutkan kembali setelah proses revisi terpenuhi termasuk sosialisasinya ke masyarakat. Lain halnya jika terjadi penyimpangan maka pekerjaan harus dihentikan dan dilakukan penanganan sesuai ketentuan yang berlaku di PNPM Mandiri Perdesaan.

Di samping itu FT-Kab wajib menyarankan revisi, jika berdasarkan pertimbangan teknis hasil kunjungan lapangan dipastikan terdapat kegiatan mempunyai kemungkinan tidak berhasil atau mengalami kegagalan. Namun demikian pertimbangan teknis harus langsung disampaikan secara terbuka kepada masyarakat.

FT-Kab dalam pemeriksaan fisik dan administrasi harus memastikan bahwa seluruh perubahan telah dituangkan dalam Berita Acara Revisi. Setiap bentuk perubahan baik terhadap target, desain, spesifikasi, dan lain-lain dianggap tidak syah bila tidak dilengkapi dengan Berita Acara Revisi. Perubahan tanpa adanya Berita Acara Revisi merupakan kelalaian atau pelanggaran.

h. Pemeriksaan
___________________________________________________________________________
40 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

- Pemeriksaan Kualitas Fisik Pekerjaan Pemeriksaan kualitas fisik di lapangan, menggunakan beberapa formulir pemeriksaan, antara lain pemeriksaan mutu konstruksi dan dimensi. Perlu masyarakat menyadari bahwa prasarana yang dibangun adalah untuk kepentingan mereka, bukan proyek pemerintah atau untuk orang lain, dengan demikian masyarakat akan berusaha melaksanakan kegiatan konstruksi dengan kualitas yang baik, karena akan memberikan manfaat dalam waktu yang panjang. FT-Kec memberikan bimbingan teknis bagaimana pengelolaan pelaksanaan konstruksi, serta cara-cara melaksanakan pekerjaan di lapangan sesuai dengan ketentuan. Sangat diperlukan ketegasan dari FT-Kec sejak mulai pelaksanaan.

- Formulir Pemeriksaan Fisik Lapangan, diisi oleh FT-Kec atau orang lain yang mempunyai keahlian dalam bidang teknis yang bersangkutan. Blangko formulir telah disediakan pada Form PTO Pemeriksaan Fisik Prasarana.

- Untuk penilaian kualitas teknis diuraikan hal-hal yang harus diperiksa menurut jenis prasarana. Untuk setiap hal tersebut, penilai memilih satu dari lima kategori penilaian, yaitu:

Cukup Agak kurang

Jika kualitas telah memenuhi segala syarat teknis Jika terdapat kesalahan atau kekurangan kecil yang harus diperbaiki untuk memenuhi syarat teknis Jika masih terdapat banyak kekurangan yang harus diperbaiki Jika hal tersebut belum dikerjakan, atau pemeriksa belum dapat melihat dan menilai hal tersebut Jika hal tersebut tidak ada pada prasarana yang sedang dilaksanakan, misalnya untuk penilaian gorong-gorong ternyata tidak ada gorong-gorong

Kurang Belum diperiksa

Tidak ada

___________________________________________________________________________
41 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Yang diharapkan adalah kualitas yang memenuhi standar dan tahan lama. Pada lampiran disediakan petunjuk singkat mengenai hal-hal yang diperiksa dengan cara yang digunakan untuk menilai setiap item.

Formulir-formulir yang telah diisi diserahkan kepada Tim Pengelola Kegiatan dan arsip pemeriksa agar mereka dapat meningkatkan kualitas dan memperbaiki hal-hal yang dinilai kurang baik.

- Pemeriksaan Kualitas Manajemen Konstruksi Keberhasilan pelaksanaan pekerjaan administrasi dan fisik proyek tergantung pada bagaimana Tim Pengelola Kegiatan dalam mengatur dan mengelola sumber daya yang ada dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari, dibawah bimbingan dan bantuan FT-Kec.

Penggunaan Ceklis Manajemen Konstruksi ini dimaksudkan untuk menilai apakah Tim Pengelola Kegiatan telah mengerti dan melaksanakan tugasnya dengan baik, yang mencakup kegiatan persiapan pelaksanaan, mengatur pelaksanaan di lapangan dan mengendalikan pelaksanaan proyek. Dari hasil penilaian ini akan mendorong proses alih pengetahuan dalam pengelolaan proyek dari FTKec ke Tim Pengelola Kegiatan yang pada akhirnya dalam banyak hal keputusan-keputusan dapat diambil dan diputuskan oleh Tim Pengelola Kegiatan sendiri dengan didasari pengetahuan dan pemahaman yang benar sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan.

Ceklis Manajemen Konstruksi dapat diisi oleh FT-Kec, FT-Kab dan PJOK. Blangko formulir telah disediakan pada Form PTO Pemeriksaan Kualitas Manajemen Konstruksi. Nama, pemeriksa dan tanggal pemeriksaan dicatat pada bagian bawah dan persentase kemajuan kegiatan dicatat pada bagian atas.

Untuk penilaian kualitas pengelolaan diuraikan hal-hal yang harus diperiksa menurut jenis kegiatan. Untuk setiap hal tersebut, penilai memilih satu dari empat kategori penilaian, yaitu:

Cukup

Jika kualitas telah memenuhi sesuai dengan persyaratan teknis

___________________________________________________________________________
42 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Agak kurang

Jika terdapat kesalahan atau kekurangan kecil yang harus diperbaiki untuk memenuhi sesuai persyaratan teknis Jika masih terdapat banyak kekurangan yang harus diperbaiki Jika hal tersebut dilaksanakan tidak ada atau belum

Kurang Tidak ada

Pada lampiran disediakan petunjuk-petunjuk singkat mengenai hal-hal yang diperiksa dengan cara yang digunakan untuk menilai setiap item.

Ceklis yang telah diisi diserahkan kepada Tim Pengelola Kegiatan dan arsip pemeriksa agar mereka dapat meningkatkan kualitas dan memperbaiki hal-hal yang dinilai kurang baik.

i.

Dokumentasi Kegiatan Dokumentasi foto seluruh kegiatan dari PNPM Mandiri Perdesaan sebagian besar menjadi tanggungjawab FT-Kec/F-Kec, meskipun demikian untuk kepentingan arsip desa, maka Tim Pengelola Kegiatan juga perlu membuat foto-foto sendiri.

Pada akhir periode pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, Fasilitator Kecamatan harus memastikan adanya dokumentasi foto yang disusun dalam satu album khusus, dengan ketentuan : Foto-foto yang ditampilkan merupakan foto PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan yang bersangkutan. Bukan kumpulan foto dari setiap desa penerima PNPM Mandiri Perdesaan, namun sudah merupakan hasil seleksi dari semua arsip foto yang ada. Tetapi tidak boleh hanya foto dari satu desa saja. Setiap foto perlu diberikan catatan atau keterangan ringkas. Foto yang ditampilkan meliputi : 1) Foto kondisi 0%, 50%, 100% yang diambil dari sudut pengambilan yang sama. 2) Foto yang memperlihatkan orang sedang bekerja secara beramairamai.
___________________________________________________________________________
43 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

3) Foto yang memperlihatkan peran serta perempuan dalam kegiatan prasarana. 4) Foto yang memperlihatkan pembayaran secara langsung kepada masyarakat.

j.

Penyelesaian Kegiatan Penyelesaian kegiatan yang dimaksud adalah penyelesaian dari tiap jenis kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai pertanggungjawaban TPK kepada masyarakat. Langkah-langkah dalam penyelesaian kegiatan sebagai berikut:

Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K) LP2K adalah laporan untuk menyatakan bahwa seluruh jenis kegiatan telah selesai dilaksanakan (kondisi 100%) yang ditandatangani oleh ketua TPK dan FT-Kec serta siap diperiksa oleh PjOK.

Pada saat LP2K akan ditandatangani, maka seluruh administrasi baik pertanggungjawaban dana maupun jenis administrasi lainnya sudah dilengkapi dan dituntaskan, termasuk realisasi kegiatan dan biaya (RKB).

Lembar LP2K yang sudah ditandatangani diserahkan pada PjOK dengan tembusan kepada Fasilitator Kabupaten, untuk mendapatkan tindak lanjut berupa pemeriksaan di lapangan. Form L2PK terdapat pada buku Formulir PTO.

Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB)

RKB dimaksudkan untuk melaporkan hasil nyata tentang apa saja yang telah dilaksanakan di lapangan didalamnya termasuk penggunaan dana
___________________________________________________________________________
44 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

bantuan PNPM Mandiri Perdesaan di desa. RKB ini dibuat dan disusun oleh TPK bersama kader desa yang dibantu oleh FT-Kec/F-Kec. Didalam realisasi kegiatan dan biaya harus dibuat secara terpisah antara sub-sub-sub kegiatan.

Ketentuan dalam pembuatan RKB: 1) dibuat sesuai dengan kondisi terlaksana di lapangan, 2) sesuai dengan catatan yang ada pada buku kas umum, 3) berkaitan erat dengan gambar-gambar purna laksana 4) menunjukkan target Perdesaan di desa. akhir dari pelaksanaan PNPM Mandiri

Harus dihindari sikap yang hanya menyalin atau menulis ulang RAB awal tanpa melihat realisasi yang sedang terjadi di lapangan. Pada prinsipnya pembuatan RKB hanyalah merekap atau merangkum seluruh catatan penggunaan dana dan pelaksanaan kegiatan yang dibuat selama pelaksanaan. Jika terdapat konstribusi swadaya masyarakat selama periode pelaksanaan, harus dicantumkan.

RKB merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari LP2K, sehingga harus sudah dapat diselesaikan sebelum LP2K ditandatangani. RKB juga akan banyak manfaatnya untuk menjelaskan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada saat pemeriksaan atau audit. Pada kegiatan pembangunan prasarana perincian volume dan biaya yang tercantum pada format RKB harus sesuai

Gambar-gambar yang dilampirkan dalam dokumen penyelesaian yaitu denah atau lay out, peta situasi, detail konstruksi dan lain-lain yang juga bagian adari RKB, harus dibuat sesuai dengan kondisi yang ada atau terlakasana di lapangan. Harus dihindari melampirakan gambar-gambar disain dalam dokumen penyelesaian tanpa menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Jika terjadi perubahan di lapangan, di samping dilakukan perubahan pada gambar juga harus dituangkan dalam berita acara revisi. Form RKB terdapat pada buku Formulir PTO.

Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K)

___________________________________________________________________________
45 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

SP3K dimaksudkan untuk melaporkan secara resmi bahwa pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di desa dinyatakan selesai. SP3K ini ditandatangani oleh Ketua TPK dan PjOK serta diketahui Kepala Desa dan Camat atas nama Bupati.

Kegiatan tambahan atau lanjutan yang bersumber dana dari luar PNPM Mandiri Perdesaan baru dapat dimulai setelah diterbitkan SP3K, misalnya : pengaspalan seluruh ruas jalan melalui dana APBD, pemasangan dinding pasangan batu oleh pengairan pada saluran irigasi.

Seluruh kegiatan lanjutan yang dilaksanakan setelah diterbitkannya SP3K bukan lagi menjadi tanggung jawab dari Tim Pengelola Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. PjOK harus memastikan bahwa kegiatan yang diserahterimakan atau yang tercantum dalam SP3K benar-benar telah memenuhi ketentuan yang berlaku, sesuai dengan RKB, gambargambar purna laksana sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan, catatan-catatan tentang kegiatan yang sesuai dengan fakta di masyarakat.

Jika dalam pemeriksaan di lapangan ditemui adanya kekurangan dalam pelaksanaan termasuk dalam hal administrasi maka PjOK dapat memberikan kesempatan waktu kepada Tim Pengelola Kegiatan untuk melakukan perbaikan terlebih dahulu. Baru kemudian SP3K dapat ditandatangani. Termasuk syarat dalam pengesahan SP3K adalah pekerjaan dapat diterima masyarakat dan Tim Pengelola Kegiatan harus sudah membuat dan merumuskan bersama masyarakat mengenai rencana pelestarian. Form SP3K terdapat pada buku Formulir PTO.

Dokumen Penyelesaian Dokumen penyelesaian merupakan satu buku yang berisi: 1) Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan(SP3K), 2) Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K), 3) Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB) dan lampiran pendukung lainnya.

___________________________________________________________________________
46 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Dokumen tersebut harus sudah dapat diselesaikan oleh TPK bersama Fasilitator Kecamatan dan KPMD desa untuk didistribusikan oleh PjOK selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak tanggal ditandatanganinya LP2K. Jika sampai batas waktu tersebut dokumen penyelesaian belum bisa dituntaskan maka Ketua TPK, Fasilitator Kecamatan dan PjOK harus membuat Berita Acara keterlambatan dan Kesanggupan penyelesaiannya untuk disampaikan kepada TK-PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten dan Fasilitator Kabupaten.

Pendistribusian dari dokumen penyelesaian ini dilaksanakan oleh PjOK dibantu oleh Fasilitator Kecamatan. Biaya pembuatan dari dokumen penyelesaian seluruhnya dimasukan pada Biaya Umum dari Alokasi dana PNPM Mandiri Perdesaan di desa, sehingga sejak tahap perencanaan sudah dialokasikan besarnya biaya ini secara wajar.

Pembuatan Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK) pada kondisi khusus Apabila sampai batas waktu penyelesaian ternyata kegiatan pembangunan prasarana belum dapat diselesaikan, atau dana belum disalurkan seluruhnya, maka Ketua TPK dan Fasilitator Kecamatan dengan diketahui oleh Kepala Desa membuat Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK) sebagai pengganti LP2K. BASPK menunjukkan kondisi hasil pelaksanaan kegiatan yang dicapai pada saat itu.

Jika sudah dibuat BASPK maka tidak perlu lagi dibuat LP2K. SP3K tetap harus dibuat setelah seluruh kegiatan telah dituntaskan (100%) sebagi bukti selesainya pekerjaan. Lampiran yang harus dibuat jika muncul BASPK, sama dengan LP2K, yaitu realisasi kegiatan dan biaya hingga saat itu maupun gambar-gambar purna laksana hingga saat itu. Form BASPK terdapat pada buku Formulir PTO.

k. Pemeliharaan Pasca penyelesaian kegiatan merupakan tahap pasca pelaksanaan pembangunan yang wajib dioperasikan dan dipelihara oleh desa. Agar kegiatan pembangunan prasarana, mempunyai nilai manfaat yang dapat terus berlangsung dan berkembang. Kesanggupan desa untuk memelihara hasil kegiatan tersebut sudah termasuk pada kriteria pengajuan usulan

___________________________________________________________________________
47 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

desa pada musyawarah desa (merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari usulan desa) dan MAD.

Tujuan 1) Menjamin terpelihara serta berkelanjutannya fungsi sarana dan prasarana yang telah dibangun dengan kemampuan masyarakaat sendiri. 2) Meningkatkan berfungsinya kelembagaan masyarakat di desa dan kecamatan dalam pengelolaan program.

Kegiatan Pemeliharaan Prasarana Prasarana yang telah dibangun oleh perlu diperiksa secara rutin, kemudian kekurangan-kekurangannya diperbaiki secara kelompok. Pemeliharaan untuk prasarana ini dapat ditangani dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1) Langkah pertama dalam pemeliharaan adalah penentuan bagian yang harus dipelihara, yaitu dengan cara menginventarisasi bagianbagian prasarana yang mudah rusak akibat penggunaannya. 2) Dari inventarisasi masalah-masalah tersebut, ditentukan hal mana yang dapat diperbaiki dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di desa. 3) Yang diluar kemampuan masyarakat, harus dilaporkan kepada Kepala Desa dan Camat dengan tembusan kepada dinas terkait di kabupaten (misalnya jika terjadi kerusakan jembatan atau longsor besar) untuk meminta pertimbangan dan nasihatnya. 4) Kelompok-kelompok pemeliharaan harus memilih waktu yang paling tepat untuk mengidentifikasikan masalah, misalnya pada prasarana jalan pada saat sehabis hujan besar (atau lebih baik lagi pada waktu hujan deras) atau arus sungai paling kuat untuk prasarana Jembatan. 5) Prioritas penanganan tidak dapat dilepaskan dari penentuan waktu yang paling tepat untuk pemeliharaan, yang tergantung jenis masalah: i. Keadaan yang berbahaya harus segera ditangani dan penggunaan prasarana dibatasi/dihentikan sampai keadaan diperbaiki.

___________________________________________________________________________
48 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

ii. Masalah yang akan mengakibatkan kerusakan besar atas pemilikan pribadi masyarakat desa (rumah, lahan produktif), harus segera ditangani, seperti peluapan air yang akan merusak tanaman di ladang sebelah jalan, atau longsor yang mengancam rumah penduduk. iii. Masalah yang akan menyebabkan kerusakan yang lebih luas dan lebih besar harus segera ditangani, seperti masalah drainase jalan yang tidak berfungsi. iv. Adapun masalah yang sebaiknya menunggu cuaca yang baik demi kualitas perbaikan, asal tidak merugikan masyarakat kalau menunggu (misalnya pemasangan gorong-gorong baru, atau pembuatan subteras) 6) Melalui musyawarah desa dipilih tim pemeliharaan dan disyahkan oleh Kepala Desa, yang terdiri dari beberapa unit: i. Unit yang menentukan kebutuhan untuk pemeliharaan, sekaligus yang menilai kembali apakah bagian yang dibutuhkan untuk dipelihara telah ditangani dengan baik. ii. Unit yang menugaskan masyarakat untuk memperbaiki hal-hal yang harus diperbaiki, apakah individu atau kelompok, iii. Unit yang mengawasi dan membimbing masyarakat dalam kegiatan pemeliharaan, dan tentu saja orang tersebut harus terlatih atau sudah memiliki kemampuan teknis, Tim Pemelihara bertanggung jawab kepada musyawarah desa melalui musyawarah pertanggungjawaban pemeliharaan prasarana yang dilakukan secara periodik sesuai kebutuhan.

Sistem Pemeliharaan Untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan pada tiap jenis prasarana, telah disediakan fomulir guna membantu Tim Pengelola Pemeliharaan Prasarana (TP3) di desa. Formulir Daftar Bagian Prasarana Yang Rusak dan Perlu Dipelihara untuk mencatat kebutuhan pemeliharaan secara sistematis, yang dapat dilihat pada Form PTO.

Formulir Daftar Bagian Prasarana Yang Rusak dan Perlu Dipelihara diisi oleh TP3 secara berkala atau sesuai waktu yang diperlukan, dengan cara sebagai berikut:

___________________________________________________________________________
49 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

1) Memeriksa dan mengamati jenis kerusakan pada bangunan prasarana. 2) Sambil mengamati, dicatat pada formulir tentang keadaan tiap masalah yang diamati. 3) Di bagian bawah, ditulis catatan mengenai lokasi/bagian bangunan tiap jenis prasarana yang perlu diperbaiki. 4) Pada waktu survei identifikasi pemeliharaan, diisi dengan kode: 1 = masalah ringan 2 = masalah sedang 3 = masalah berat

Kode ditentukan sesuai dengan pentingnya masalah, bukan besarnya pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah.

Penentuan Prioritas Pemeliharaan TP3 akan menentukan prioritas berdasarkan kriteria-kriteria yang diuraikan di atas, ditambah pertimbangan beban pekerjaan dan pemerataan beban pada kelompok-kelompok masyarakat. Jika pemeliharaan ditangani melalui pengurus RT (Rukun Tetangga), survei dan penentuan prioritas dapat dilakukan oleh RT masing-masing, dan TP3 dapat menilai keberhasilan tiap RT.

Langkah-langkah Pemeliharaan 1) Prioritas untuk pemeliharaan ditentukan oleh TP3. 2) Dibuat jadwal pekerjaan dan disepakati penanggung jawabnya, berfungsi sebagai kepala kelompok pemeliharaan. 3) Hasil pemeliharaan oleh RT atau kelompok diperiksa oleh unit yang mengawasi dan membimbing kegiatan pemeliharaan dalam TP3. 4) Bagian yang sudah diperbaiki dengan baik dapat ditandai dengan "X" pada formulir survei.

Pelatihan Pemeliharaan

___________________________________________________________________________
50 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

FT-Kec dibantu FT-Kab wajib memberikan pelatihan kepada anggota TP3 pada waktu pelaksanaan kegiatan hampir selesai. Dalam acara tersebut, TP3 diberi materi meliputi: 1) Kepentingan pemeliharaan, 2) Organisasi dan pengelolaan pemeliharaan, 3) Teknik pemeliharaan, seperti teknik masalah dan teknik memperbaikinya. melakukan inventarisasi

4) Cara menghitung besaran iuran untuk pemeliharaan tiap jenis prasarana yang dibutuhkan.

Pada penjelasan di bawah diuraikan pengembangan tentang pengelolaan pemeliharaan dan permasalahan yang terkait pemeliharaan, penyusunan dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang pemeliharaan dan dipakai sebagai pandangan baru terhadap pemeliharaan yang dilengkapi dengan langkah-langkah untuk mensukseskan pemeliharaan prasarana dalam rangka pelestarian.

Tujuh Langkah Mensukseskan Pemeliharaan Prasarana Desa Tujuh langkah di bawah ini didasarkan pada sudut pandang baru tentang pemeliharaan. Para pemeriksa prasarana adakalanya memiliki asumsi yang salah. Yang sebenarnya mereka lihat di lapangan bukan bukti/fakta bahwa pemeliharaan tidak dilakukan, tetapi bukti/fakta bahwa prasarana tidak dibangun dengan baik. Seringkali yang sebenarnya terjadi adalah kesalahan desain daripada kesalahan dalam pemeliharaan. Atau barangkali yang sering terjadi adalah tidak dilakukannya pengendalian kualitas pelaksanaan secara ketat. Yang paling sering terjadi dalam masalah pemeliharaan adalah lebih disebabkan oleh kualitas atau volume bahan yang kurang memadai.

Ada bukti dari lapangan bahwa umumnya masyarakat mau memelihara prasarana yang manfaatnya dapat mereka rasakan. Hanya saja upaya pemeliharaan yang dilakukan masih sangat terbatas, dan bahkan masih jauh dari yang diharapkan.

Jika tujuh langkah di bawah ini dapat dilaksanakan dengan sungguhsungguh, maka hampir dipastikan bahwa upaya pemeliharaan yang dilakukan oleh masyarakat akan jauh lebih baik dari sebelumnya.
___________________________________________________________________________
51 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Padahal pengeluaran biaya dan tenaga tidak jauh berbeda. Dengan mengikuti ketujuh langkah ini diharapkan akan berhasil mengubah sikap terhadap kebutuhan dan tanggung jawab pemeliharaan.

1) Langkah pertama adalah perubahan sudut pandang. Pada saat menemukan masalah di lapangan jangan langsung memutuskan disebabkan oleh kurangnya kegiatan pemeliharaan. Karena mungkin saja masalah yang muncul disebabkan oleh desain yang salah, pengendalian kualitas yang rendah atau karena kualitas dan volume bahan yang kurang tepat. Dengan kata lain, ketika pemeriksaan dilakukan maka yang harus dipikirkan dari awal adalah masalah kualitas prasarana. Karena prasarana desa seharusnya dibangun dengan teknik yang dapat meminimalkan upaya pemeliharaan. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah punggung sapi, saluran pinggir, pelandaian tebing, jarak antara sumber air dan peresapan, cat antikarat, dan sebagainya.

Dengan demikian, para fasilitator, pemerintah, dan konsultan atau lainnya jika melakukan kunjungan harus selalu mengangkat dan mengutamakan masalah kualitas dan sekaligus menjelaskan alasannya. Alangkah baiknya bila ada contoh jelek pada prasarana lain di sekitarnya.

Bagi juru desain, tidak boleh melupakan hal-hal yang akan menyelamatkan kegiatan proyek. Harus digambar secara eksplisit agar jelas.

Bagi pemeriksa desain, jangan menyetujui desain yang belum jelas atau lengkap. Hal itu tidak mendidik masyarakat tentang kualitas.

2) Langkah kedua adalah pemeliharaan prasarana.

adanya

Penanggung

jawab

Untuk turut serta dalam kegiatan pemeliharaan yang rutin (setiap sekian minggu sekali) seringkali masyarakat memandang sebagai pekerjaan yang membosankan. Karena itu perlu dibentuk tim penanggung jawab pemeliharaan prasarana. Tokoh masyarakat yang sangat dihargai karena ilmunya, usianya atau keberhasilannya,
___________________________________________________________________________
52 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

diutamakan untuk direkrut menjadi anggota tim penanggung jawab pemeliharaan. Pada dasarnya masyarakat akan dapat memahami kepentingan pemeliharaan, asalkan dijelaskan oleh tokoh yang dihormati.

Tim penanggung jawab (jumlahnya tidak penting) hanya memantau proses dan hasil pemeliharaan. Jika diberitahukan bahwa pemeliharaan sangat diperlukan, maka tim ini akan membantu menggerakkan masyarakat lain.

3) Langkah ketiga adalah adanya tim dan metode kerja lapangan. Untuk mewujudkan pemeliharaan prasarana yang efektif dan tepat waktu, desa harus mempunyai organisasi atau tim yang akan rajin terjun ke lapangan untuk mencari data tentang status dan kebutuhan pemeliharaan. Tim ini akan lebih sesuai jika diisi oleh tenaga muda yang potensial (Tim Pemuda). Sudah ada metodologi dan formulir untuk mencatat kebutuhan (Inventarisasi Bagian Jembatan yang Perlu Dipelihara, mirip dengan metode SAP/VAP/MAP yang telah diberikan pada pelatihan untuk perencanaan jalan.

Tim ini membuat jadwal kunjungan, atau memanfaatkan kesempatan ideal untuk melihat kebutuhan, misalnya pada saat hujan deras untuk prasarana jalan dan jembatan. Pada saat hujan dapat melihat apakah saluran yang ada kurang besar atau terlalu aliran air terlalu deras, terdapat air yang mengalir di tengah jalan, apakah fondasi jembatan diserang air, dan sebagainya. Untuk sumber air bersih dan irigasi harus dilihat pada saat sulit air, tetapi untuk prasarana bendungan justru harus dilihat pada saat akan banjir.

Jadi sifat yang paling penting untuk tim ini adalah rajin terjun ke lapangan, walaupun jauh maupun hujan. Hasil kunjungan dibahas bersama dalam tim. Selanjutnya tim melaporkan hasilnya kepada tim penanggung jawab. Sebaiknya, hasilnya ditempel secara transparan di papan informasi.

___________________________________________________________________________
53 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Apakah setiap prasarana perlu tim sendiri, atau dapat digabung untuk beberapa prasarana?
Jawabannya, boleh satu tim, dan juga boleh digabung untuk beberapa prasarana. Hal ini tergantung pada volume pekerjaan, keahlian dalam tim, lokasi prasarana dan jumlah pemanfaat. Sebenarnya relatif lebih mudah membentuk tim untuk memelihara air bersih karena pemanfaatnya jelas dan mudah dihitung. Sebaliknya lebih sulit mencari orang untuk memelihara prasarana yang dinikmati semua, seperti jalan. Pada prinsipnya tidak ada pembatasan jumlah tim. Tim-tim ini dapat saja aktif untuk semua prasarana yang dibangun oleh suatu proyek. S ebaiknya tidak perlu tim tersendiri. Akan lebih teratur, efektif, dan komprehensif bila ada tim

4) Langkah keempat adalah adanya pelatihan teknik. Tim-tim yang dimaksudkan di atas perlu diberi pelatihan tentang dua hal, yaitu mengenai tugasnya dan tentang teknik pemeliharaan. Hal tersebut akan berbeda untuk kedua jenis tim. i. Untuk Tim Penanggung jawab. Tim ini harus mengerti bahwa tugas mereka adalah memimpin pertemuan, membuat laporan kepada masyarakat, dan menjelaskan rencana pemeliharaan. Untuk menjelaskan rencana pemeliharaan harus mengetahui teknik-teknik yang biasa dipakai, walaupun tidak perlu ahli sekali. ii. Untuk Tim Pemuda. Untuk terjun ke lapangan, tim ini perlu menerapkan format-format inventarisasi, dapat menentukan prioritas, pintar mengantisipasi masalah, dan bersemangat.

Kedua tim ini tidak dimaksudkan sebagai tenaga yang akan melaksanakan kegiatan pemeliharaan. Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan tetap dilakukan oleh masyarakat. Sebagai anggota masyarakat, tentunya anggota tim ini dapat juga turut bekerja dalam kegiatan pemeliharaan. Masyarakat yang bekerja dalam kegiatan pemeliharaan tersebut, mungkin saja masih awam terhadap hal-hal teknis. Karena itu masyarakat juga harus dilatih agar pekerjaannya lebih bermutu.

Semua pelatihan yang dimaksudkan harus dilakukan oleh fasilitator teknik atau fasilitator kecamatan dibantu oleh petugas dinas teknik dan petugas kecamatan. Pada umumnya pelatihan sejenis ini tidak perlu banyak biaya, karena dilakukan langsung di desa dan lebih
___________________________________________________________________________
54 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

baik lagi bila langsung di lapangan. Dalam hal pelatihan ini, sebaiknya melibatkan pendamping lokal dan fasilitor desa sebagai instruktur pembantu.

___________________________________________________________________________
55 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

5) Langkah kelima adalah memantau prasarana lama. Langkah kelima ini mirip dengan langkah pertama, yaitu mencoba mengubah sikap orang seperti: konsultan, fasilitator, dan aparat yang berkunjung ke lapangan. Pada saat melakukan kunjungan lapangan, seringkali mereka memeriksa dan mencatat banyak hal tetapi tidak pernah menanyakan tentang pemeliharaan atau status prasarana yang dibangun pada tahun-tahun yang lalu.

Biasanya yang diperhatikan adalah konstruksi baru yang dipandang lebih menarik dan cantik bila difoto. Sementara itu masyarakat selalu melihat apa yang dilakukan oleh para pengunjung (konsultan, fasilitator, aparat) dan akan digunakan sebagai contoh. Jika para pengunjung yang seringkali dijadikan teladan ini tidak peduli masalah pemeliharaan bagaimana dengan masyarakat itu sendiri yang belum tentu mengerti tentang pentingnya pemeliharaan.

Bisa dibayangkan, bagaimana respons masyarakat bila setiap kunjungan dimulai dengan pemeriksaan prasarana yang dikerjakan satu atau dua tahun sebelumnya. Dengan memantau atau memeriksa prasarana lama yang telah dikerjakan pada tahun-tahun sebelumnya, tentunya akan mendorong penanganan pemeliharaan yang lebih baik. Apalagi bila dikaitkan dengan Langkah ke enam di bawah ini.

6) Langkah keenam memelihara.

adalah

adanya

sanksi

karena

tidak

Langkah keenam adalah sanksi bagi desa yang tidak melakukan pemeliharaan rutin. Disarankan ada sanksi bagi desa yang tidak melakukan pemeliharaan rutin. Rapat BKAD/Musyawarah Antar Desa dapat menyepakati aturan sanksi, dan informasi ini perlu disebarluaskan. Contoh sanksi termasuk: i. Desa yang tidak memelihara prasarana tidak berhak lagi mengikuti kompetisi. ii. Atau desa yang tidak memelihara prasarana ditetapkan batas biaya maksimal yang dapat diusulkan. iii. Sanksi bisa lebih spesifik tentang lokasi (dusun), tentang jenis proyek, atau yang lainnya.
___________________________________________________________________________
56 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Sebaiknya tidak perlu terkena sanksi untuk peristiwa yang luar biasa, seperti banjir 50-tahunan, atau pemeliharaan yang memerlukan biaya besar.

Siapa yang berhak untuk mengatakan bahwa prasarana tidak cukup dipelihara? Pertanyaan ini mungkin paling sulit untuk dijawab. Yang berhak mengambil keputusan adalah BKAD/Musyawarah Antar Desa, tetapi BKAD sendiri tidak akan turun melihat semua desa. Karena mungkin saja ada unsur bias didalam melakukan penilaian. Semakin besar jumlah desa yang digagalkan karena terkena sanksi, akan semakin besar porsi dana untuk desa yang masih berpartisipasi.

BKAD dapat mengorganisasi proses penilaian yang melibatkan tim kecil yang terdiri dari wakil desa lainnya, dan setiap desa dikunjungi oleh dua tim agar penilaian dapat dibandingkan.

Juga dimungkinkan adanya naik banding bagi desa yang dinilai jelek, seperti pada saat kurang setuju dengan penilaian tim verifikasi. Untuk tugas ini FT-Kab dapat membantu, tetapi bukan merupakan solusi yang sustainable. Melainkan hanya digunakan untuk memberi contoh tentang cara tepat dalam melakukan penilaian.

7) Langkah ketujuh adalah adanya dana pemeliharaan. Alangkah baik bila disediakan dana khusus untuk masalah pemeliharaan, terutama untuk pemeliharaan prasarana yang di luar kemampuan desa dari segi volume atau biayanya. Hal ini dengan asumsi bahwa dana yang ada di desa masih sangat terbatas. Untuk jenis proyek tertentu, mungkin dapat mengumpulkan dana pemeliharaan yang cukup besar, tetapi untuk jenis proyek lainnya mungkin sangat sulit.

Untuk mengurangi timbulnya ketergantungan dana dari pemerintah, dibuat prasyarat yang harus dipenuhi sebelum dana tambahan dipertimbangkan:
___________________________________________________________________________
57 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

i. Organisasi pemeliharaan ada dan aktif ii. Terjadi pertemuan rutin iii. Tim kecil pemuda dapat disertakan untuk melakukan survei atas kebutuhan pemeliharaan iv. Masyarakat sudah menyumbang sesuai kemampuannya.

Dalam hal ini perlu juga diitegaskan bahwa dana pemeliharaan tidak boleh disediakan dari biaya konstruksi. Banyak desa yang beranggapan bahwa dana pemeliharaan tidak diperlukan. Meskipun demikian, ada juga desa yang memerlukan dana pemeliharaan jauh di atas kemampuan desa.

Jika dana pemeliharaan sudah disediakan pada saat konstruksi, pasti akan dihabiskan untuk hal-hal yang tidak perlu atau relevan. Orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dana ini akan dicurigai dan menjadikan semakin beratnya tugas Tim Pengelola Kegiatan.

___________________________________________________________________________
58 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

4.2. KEGIATAN BIDANG PELAYANAN PENDIDIKAN

4.2.1. Dasar Pemikiran Bidang pendidikan merupakan salah satu jenis kegiatan yang dapat dipilih masyarakat secara demokratis pada Musyawarah Desa dan Musyawarah Antar Desa. Sejalan dengan prinsip open menu, semua jenis kegiatan pendidikan formal dan non formal (termasuk pelatihan ketrampilan masyarakat) bertujuan untuk meningkatkan kapasitas rumah tangga miskin.

4.2.2. Tujuan a. Tujuan Umum Mempercepat upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan menitikberatkan pada pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, dan peningkatan kapasitas rumah tangga miskin perdesaan sebagai bagian dari upaya mempercepat pengentasan kemiskinan.

b. Tujuan Khusus Meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa miskin/anak putus sekolah dengan prioritas menyelesaikan pendidikan dasar 9 tahun melalui pemberian beasiswa. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar melalui bantuan prasarana dan sarana pendidikan, peningkatan kualitas guru dan metode pengajaran. Meningkatkan kepedulian orang tua siswa rumah tangga miskin dan komite sekolah terhadap pentingnya pendidikan. Meningkatkan kapasitas rumah tangga miskin perdesaan melalui pelatihan bagi pemuda putus sekolah, ibu-ibu rumah tangga untuk menciptakan daya saing dan lapangan kerja.

4.2.3. Sasaran Dan Jenis Kegiatan a. Sasaran Program

___________________________________________________________________________
59 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Kelompok penerima manfaat kegiatan pendidikan adalah rumah tangga miskin, anak rumah tangga miskin usia sekolah, sekolah dasar/MI dan SMP/MTs, guru, dan Komite Sekolah di lokasi PNPM Mandiri Perdesaan.

b. Jenis Kegiatan Jenis kegiatan pendidikan yang dapat didanai oleh PNPM Mandiri Perdesaan dikategorikan dalam empat bagian , yaitu :

Beasiswa Bantuan beasiswa diperuntukkan bagi murid/siswa belajar/anak dari rumah tangga miskin dalam mendukung pelaksanaan program pendidikan wajib belajar 9 tahun. Ketentuan beasiswa : 1) Penerima beasiswa tersebut tidak sedang mendapatkan beasiswa dari sumber lain. 2) Beasiswa dimanfaatkan untuk iuran bulanan sekolah, biaya praktikum, biaya ujian dan pembelian perlengkapan sekolah (seperti: buku dan alat tulis, buku-buku pelajaran). 3) Jangka waktu beasiswa penerima beasiswa. disesuaikan dengan jenjang pendidikan

4) Pemberhentian beasiswa, dilakukan atas persetujuan Musyawarah Desa 5) Pemberian bantuan beasiswa diinformasikan kepada seluruh warga masyarakat termasuk, setiap orang tua penerima beasiswa melalui papan informasi. 6) Setiap orang tua dari penerima beasiswa wajib memotivasi anaknya untuk belajar.

Mekanisme pengelolaan beasiswa : 1) Pemberian dana beasiawa yang lebih dari satu tahun dikelola oleh Pokja Pendidik di Kecamatan. (Lihat poin 4.2.5 tentang Pengelolaan Dana Multiyears) 2) Beasiswa yang berupa iuran sekolah, dapat dibayarkan langsung (dari rekening Pokja Pendidikan) ke sekolah tiap 6 bulan. 3) Pembayaran beasiswa harus didukung dengan bukti-bukti pendukung yang dapat dipertanggungjawabkan seperti daftar
60 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

___________________________________________________________________________

penerima beasiswa, bukti transfer, dan kuitansi yang dikeluarkan pihak sekolah. 4) Proses pembayaran harus diketahui semua pihak, antara lain: BKAD, UPK, Fasilitator Kecamatan, TPK, Kades, Kadus, Komite Sekolah. 5) Pembayaran dana beasiswa sekolah harus dilengkapi surat perjanjian dengan pihak sekolah. Salah satu isi dari perjanjian tersebut adalah dapat ditariknya kembali beasiswa apabila penerima beasiswa tidak dapat melanjutkan sekolahnya. 1. Daftar calon penerima beasiswa harus sudah tersedia pada saat MKP dan Musdes Perencanaan 2. Bantuan perlengkapan dan peralatan sekolah diserahkan secara langsung oleh TPK kepada semua penerima beasiswa dengan disaksikan orang tua, Kepala Desa, BPD, dan Komite Sekolah dan menandatangani Daftar Tanda Terima. Fasilitator Kecamatan memastikan bahwa bantuan tersebut diterima secara utuh. 3. Usulan yang telah ditetapkan pada Musyawarah Antar Desa penetapan usulan, dipastikan oleh Fasilitator Kecamatan agar Peningkatan Pelayanan Pendidikan Pelayanan pendidikan adalah kegiatan pendidikan yang meliputi akses, mutu dan manajemen pendidikan. Untuk memudahkan masyarakat (rumah tangga miskin) mendapatkan akses pelayanan pendidikan, maka PNPM Mandiri Perdesaan memberikan bantuan pendanaan kepada lembaga penyelenggara pendidikan (sekolah, penyelenggara program paket belajar, sekolah terbuka, sekolah filial/kelas jauh, atau lembaga pelayanan pendidikan lainnya). Dalam pelaksanaan pengelolaan bantuan kegiatan ini lebih transparan, TPK wajib melibatkan Komite Sekolah.

Ketentuan peningkatan pelayanan pendidikan:

1) Sekolah/lembaga penerima bantuan adalah sekolah/lembaga pendidikan tingkat dasar wajib belajar 9 tahun, dengan kondisi: i. prasarana dan sarananya kurang memadai/layak untuk mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar jumlah tenaga pengajarnya kurang memadai

ii.

___________________________________________________________________________
61 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

iii. khusus sekolah formal harus mempunyai Komite sekolah. iv. tercatat pada dinas pendidikan

2) Bantuan peningkatan pelayanan pendidikan digunakan untuk : i. pembelian bahan-bahan penunjang belajar mengajar di sekolah,seperti: buku wajib belajar, dan alat peraga sederhana. ii. pelatihan guru (pengembangan metode belajar menyenangkan dan pengembangan media belajar) . yang

iii. penambahan insentif bagi guru honorer/guru bantu dan pembayaran honor guru baru (tambahan). iv. pembangunan/perbaikan/perawatan gedung sekolah (ruang kelas, perpustakaan,laboratorium, kamar mandi/wc, tempat cuci tangan, ruang Unit Kesehatan Sekolah dan ruang guru) v. pembelian meubelair

a) Pembangunan dan perbaikan sekolah/perpustakaan ketentuan standar teknis yang ada.

mengacu

pada

b) Bantuan guru honorer sebaiknya bersifat multiyears untuk menjamin ketersediaan tenaga guru. Persyaratan, proses seleksi dan besarnya honor guru ditentukan oleh masyarakat pada Musyawarah Antar Desa berdasarkan konsultasi dengan kepala sekolah dan Komite sekolah. c) Besarnya honor guru disesuaikan dengan standar UMR setempat yang berlaku. d) BKAD menugaskan Badan Pengawas UPK dan Tim Pemantau melakukan pengawasan dan pemantauan guna menjamin efektifitas pengelolaan dana dan pelaksanaan pelayanan pendidikan yang diberikan pada masyarakat. Hasil kerja Tim Pengawas dan Tim Pemantau dilaporkan pada rapat BKAD/MAD dan Musdes.

Pelatihan Keterampilan Masyarakat

___________________________________________________________________________
62 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Bantuan Pelatihan ketrampilan masyarakat dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan rumah tangga miskin sesuai dengan potensi,bakat dan minat yang dimilikinya sehingga menciptakan daya saing dan peluang tenaga kerja antara lain: kursus menjahit,bengkel otomotif, sablon,buta aksara dll. Ketentuan bantuan pelatihan keterampilan adalah sebagai berikut: 1) Persyaratan bantuan biaya pelatihan ketrampilan adalah anggota rumah tangga miskin usia kerja produktif. 2) Bantuan dipergunakan untuk: pembelian peralatan dan bahanbahan kursus/pelatihan,membayar honor instruktur, transportasi dan kebutuhan lain yang relevan. disesuaikan dengan

3) Besarnya bantuan biaya kursus /pelatihan kebutuhan riil dan harga setempat .

4) Kewajiban penerima bantuan adalah mengikuti pelatihan/kursus sampai selesai dan melakukan alih keterampilan yang dimiliki kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkan.

Pengembangan wawasan dan kepedulian. Bantuan pengembangan wawasan dan kepedulian dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman bagi rumah tangga miskin tentang pentingnya pendidikan baik formal maupun non formal. Bentuk bantuan kegiatan dapat berupa kampanye pendidikan, pertemuan komite sekolah, dan lokakarya desa dengan tema-tema seperti: gender, lingkungan, hak anak, bahaya penggunaan obat-obat terlarang, bahaya pestisida dan pupuk kimia, hak-hak sipil masyarakat, antisipasi konflik, pendidikan dan kesehatan.

4.2.4. Mekanisme Pengelolaan Kegiatan a. Perencanaan Tahapan perencanaan kegiatan pendidikan meliputi:

Sosialisasi Sosialisasi dilakukan di tingkat kecamatan, desa, dusun, kelompok, dan Komite Sekolah. Sosialisasi tidak hanya pada forum forum pertemuan resmi tetapi juga pertemuan informal di masyarakat. Maksud dari sosialisasi ini adalah agar tujuan, sasaran, jenis kegiatan dan mekanisme bidang layanan pendidikan dimengerti masyarakat.

___________________________________________________________________________
63 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Penggalian gagasan bidang pendidikan Penggalian gagasan difasilitasi oleh KPMD dibantu oleh Fasilitator Kecamatan/PL dengan menggunakan peta sosial dan kalender musim yang dibuat dalam musyawarah dusun dan desa. Peta sosial dibuat bersama masyarakat dusun dan desa dengan melibatkan komite sekolah, guru dan kepala sekolah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggalian untuk bidang pendidikan masyarakat:

gagasan

1) Fasilitator Kecamatan melakukan koordinasi dengan Kantor Cabang Dinas Pendidikan di kecamatan dan pihak sekolah agar memberikan informasi kepada Komite Sekolah untuk mengikuti proses penggalian gagasan. 2) Identifikasi calon penerima manfaat bantuan pendidikan dilakukan oleh KPMD dengan melibatkan kades, kadus dan anggota Komite Sekolah setempat. Identifikasi meliputi jumlah rumah tangga miskin, jumlah anak putus sekolah dan yang terancam putus sekolah, anak usia sekolah yang belum sekolah, jumlah pengangguran, dan sebagainya. 3) Jenis kegiatan bidang pendidikan terutama beasiswa dan honor guru akan lebih efektif jika diberikan lebih dari satu tahun (multiyears). Dana multiyears juga dapat diberikan dalam lingkup kecamatan, artinya semua desa dalam satu Kecamatan memilih pola multiyears. Keputusan bantuan multiyears dilakukan oleh masyarakat sendiri setelah mereka mendapatkan informasi mengenai manfaat dan permasalahan yang akan timbul.

Manfaat bantuan multiyears antara lain: i. Target bidang pendidikan untuk penyelesaian pendidikan dasar 6 (enam) atau 9 (sembilan) tahun tercapai. ii. Memastikan ketersediaan tenaga guru. iii. Memperkuat kelembagaan Komite Sekolah (organisasi, uraian kerja, mekanisme dan tata kerja, kapasitas pengurus)

___________________________________________________________________________
64 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Catatan: Masyarakat perlu mendiskusikan sendiri mekanisme pengelolaan bantuan pendidikan multiyears untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan keuangan secara akuntabel dan transparasi pada pasca program (dimana tidak ada fasilitator Kecamatan di lokasi PNPM Mandiri Perdesaan).

Penulisan usulan Proposal kegiatan pendidikan masyarakat berisi tentang jenis kegiatan, pemanfaat, cara pelaksanakan kegiatan, keterkaitan dengan pihak lainnya, perkiraan RAB, rencana pelestarian dan pengembangannya. Narasumber dalam penulisan usulan adalah kantor cabang dinas pendidikan, komite sekolah, kepala sekolah, guru dan kelompok pengusul

Verifikasi Usulan Hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi usulan bantuan peningkatan pelayanan pendidikan dan beasiswa : 1) Tim verifikasi melakukan diskusi dengan komite sekolah, kepala sekolah dan guru untuk memastikan bahwa usulan kegiatan benar-benar dibutuhkan oleh rumah tangga miskin. Jika belum ada Komite sekolah perlu dipastikan sekolah akan membentuknya sebelum MAD pendanaan. 2) Memastikan bahwa jenis usulan kegiatan tidak tumpang tindih dengan pendanaan sumber lain. 3) Untuk pemberian beasiswa perlu dipastikan bahwa penerima beasiswa adalah rumah tangga miskin dan tidak menerima bantuan dari sumber lain. 4) Besarnya beasiswa yang dibutuhkan dan bersifat multiyears 5) Beasiswa dianggarkan pada Rencana Anggaran Sekolah agar dapat diketahui rencana penggunaannya. Fas. Kab memastikan kegiatan pendidikan yang diusulkan masyarakat tidak didanai oleh Dinas Pendidikan dan atau Departemen Agama Tingkat Kabupaten.

b. Pelaksanaan kegiatan
___________________________________________________________________________
65 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Proses Pelaksanaan kegiatan pendidikan masyarakat adalah: Pelaksanaan kegiatan pendidikan masyarakat dilakukan oleh TPK. Untuk mengelola kegiatan ini TPK dapat membentuk bidang pendidikan. Sebelum melaksanakan kegiatan, TPK bidang pendidikan harus dilatih terlebih dahulu. Pelatihan dilakukan oleh Fasilitator Kecamatan/PL dengan materi: kebijakan PNPM Mandiri Perdesaan, alur tahapan kegiatan, jenis-jenis kegiatan pendidikan masyarakat, tugas TPK bidang pendidikan, dan administrasi keuangan. Penyusunan rencana kerja dan pencairan dana difasilitasi oleh Fasilitator Kecamatan dan PL dengan mengacu pada proposal. Pengadaan bahan dan alat mengikuti proses yang ada Penyaluran dana bidang pendidikan diberikan kepada penerima manfaat oleh TPK bidang pendidikan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Sertifikasi kegiatan pendidikan masyarakat dilakukan oleh Fasilitator Kecamatan dengan melibatkan cabang Dinas Pendidikan setempat dengan memperhatikan kemungkinan pelestarian dan pengembangan kegiatan tersebut. Serah terima kegiatan pendidikan masyarakat dilakukan oleh TPK kepada masyarakat melalui forum Musyawarah Desa. Dokumen serah terima disusun oleh TPK bersama KPMD dan pengurus kelompok kegiatan. Beberapa jenis kegiatan pendidikan perlu dilestarikan sehingga pada forum ini perlu dibentuk Tim Pemelihara.

4.2.5. Pengelolaan Dana Multiyears Bantuan dana PNPM Mandiri Perdesaan yang bersifat multiyears (lebih dari 1 tahun) membutuhkan pengelolaan secara khusus melalui suatu Kelompok Kerja (Pokja) Pendidikan di tingkat Kecamatan yang keanggotaannya dipilih secara transparan dan demokratis serta bertanggung jawab pada Musyawarah Antar Desa. Untuk memastikan akuntabilitas , maka Pokja Pendidikan disarankan beranggotakan minimal 3 orang yang terdiri dari Ketua dan anggota. Pengurus Pokja berasal dari unsur UPK, Komite Sekolah, TPK, Tokoh Masyarakat, pemerhati pendidikan, dan dibentuk pada MAD Prioritas usulan. MAD/BKAD memberikan wewenang kepada Badan Pengawas UPK untuk mengontrol penggunaan dana pendidikan.

a. Tugas Utama Pokja dan Bidang Pendidikan adalah:

___________________________________________________________________________
66 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Mengelola bantuan multiyears (khususnya dalam pencairan dana) pada program dan setelah berakhirnya PNPM Mandiri Perdesaan. 1) Membuka rekening Pendidikan dengan specimen 3 orang yaitu ketua Pokja dan 2 orang anggota terdiri dari unsur UPK, dan salah satu Tokoh Masyarakat yang dipilih dalam MAD Penetapan usulan. 2) Menyalurkan dana kegiatan Penetapan Camat (SPC) pendidikan berdasarkan Surat

3) Mengadministrasikan keuangan dan kegiatan penyaluran dana di Kecamatan. Melakukan mediasi dan koordinasi dengan pihak pemerintah (Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan) untuk peningkatan pelayanan pendidikan. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan bantuan Pendidikan PNPM Mandiri Perdesaan.

Catatan: Keterlibatan UPK sebagai salah satu penanda tangan rekening pendidikan (Pokja) dimaksudkan untuk fungsi pengawasan.

b. Pencairan dan Penyaluran Dana Multiyears Mekanisme pencairan dan penyaluran dana pendidikan multiyears, keanggotaan Pokja dan specimen rekening pendidikan disepakati dalam MAD Penetapan Usulan. Secara garis besar mekanisme pencairan dan penyaluran dana pendidikan multiyears sebagai berikut: TPK mengajukan RPD total kegiatan pendidikan ke UPK sesuai total anggaran yang disetujui pada MAD Penetapan usulan. UPK menyalurkan dana kegiatan pendidikan berdasarkan RPD Total yang diajukan. kepada TPK

TPK membuka rekening kolektif Pendidikan di Kecamatan yang dikelola oleh Pokja Pendidikan. TPK mengajukan RPD sesuai kebutuhan dan dilampiri daftar penerima manfaat ke Pokja Pendidikan. Pencairan kedua dan seterusnya disertai LPD yang harus diverifikasi terlebih dahulu oleh UPK dan Fasilitator Kecamatan (bila masih bertugas) untuk memastikan bahwa RPD yang diusulkan tidak melampaui anggaran satu tahun.

___________________________________________________________________________
67 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Setelah diperiksa, yang diajukan.

maka pokja mencairkan dana ke TPK sesuai RPD

Penting: o Pokja hanya berwenang mencairkan dana berdasarkan rencana anggaran tahunan TPK yang telah disetujui MAD Penetapan Usulan atau forum yang diberi kewenangan oleh MAD untuk mencairkan dana tersebut. Pencairan dana dilaksanakan berdasarkan RPD yang diusulkan TPK setelah diperiksa oleh Fasilitator Kecamatan (bila masih bertugas)

___________________________________________________________________________
68 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Alur Mekanisme Penyaluran Dana Pendidikan Multiyears

KECAMATAN

REK UPK

REK PENDIDIKAN
(3 SPESIMEN)

RPD SESUAI KEBUTUHAN & LPD

RPD TOTAL

DESA

TPK

4.2.6. PENGEMBANGAN DAN KEBERLANJUTAN a. Bantuan dana PNPM Mandiri Perdesaan untuk bidang pendidikan berbentuk hibah sehingga keberlanjutannya menjadi tanggung jawab penerima manfaat dan masyarakat. Keberlanjutan kegiatan sudah harus dipikirkan dan direncanakan sejak pada tahap perencanaan kegiatan. b. Fasilitator Kecamatan memfasilitasi TPK untuk memperoleh bantuan teknis maupun keuangan ke Kantor Cabang Diknas Pendidikan Kecamatan maupun sumber lain. c. Fasilitator Kecamatan memfasilitasi UPK untuk mengalokasikan dana beasiswa yang bersumber dari sebagian jasa keuntungan perguliran UEP maupun SPP. d. Fasilitator Kecamatan melakukan koordinasi dengan lembaga keuangan dan asuransi setempat untuk menjajagi kemungkinan asuransi pendidikan sebagai salah satu model pelestarian yang ditawarkan ke BKAD/Musyawarah Antar Desa. e. Fasilitator Kabupaten melakukan rekapitulasi usulan pendidikan hasil MAD dalam wilayah kerjanya dan memfasilitasi Pokja Pendidikan Kecamatan
___________________________________________________________________________
69 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

RPD TOTAL

RPD SESUAI KEBUTUHAN & LPD

dengan pemerintah daerah, swasta, dan LSM yang peduli dengan masalah pendidikan.

4.3. BIDANG LAYANAN KESEHATAN

4.3.1. Dasar Pemikiran Sejalan dengan kebijakan Pemerintah melalui program MENUJU INDONESIA SEHAT 2010 yang mempunyai tujuan meningkatkan kesadaran,kemauan,dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, PNPM Mandiri Perdesaan mengembangkan kegiatan peningkatan peran serta masyarakat melalui penyadaran dan perubahan perilaku, penyediaan bantuan bidang layanan kesehatan masyarakat khususnya sasaran rumah tangga miskin. Kegiatan bidang layanan kesehatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan membantu mengatasi permasalahan kesehatan bagi rumah tangga miskin, seperti: dengan adanya perubahan perilaku tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat, perbaikan gizi, meningkatnya akses pelayanan kesehatan melalui pembangunan polindes dan posyandu, penyediaan obat dan peningkatan kapasitas kader kesehatan masyarakat, serta penciptaan lingkungan hidup yang sehat melalui pembangunan sarana dan prasarana kesehatan (sanitasi dan air bersih), adanya dana/tabungan jaminan pemeliharaan kesehatan yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat. Dengan Kegiatan layanan bidang kesehatan diharapkan peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga mempercepat pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs)
___________________________________________________________________________
70 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

4.3.2. Tujuan a. Tujuan Umum Meningkatkan kesejahteraan rumah tangga miskin dengan meningkatkan derajat kesehatan rumah tangga miskin, melalui peningkatan peran seta masyarakat dan mendekatkan bidang pelayanan kesehatan dasar yang murah, mudah dan terjangkau, serta dapat dikelola mandiri oleh masyarakat.

b. Tujuan Khusus Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat serta lingkungan yang sehat. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya. Penyediaan pelayanan kesehatan yang lebih berorientasi untuk pencegahan penyakit dan pengobatan sederhana. Mendukung upaya pencegahan penyakit menular. Mengembangkan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi rumah tangga miskin, yang dikelola oleh kelompok masyarakat secara mandiri yang sederhana, mudah dipahami dan mudah dikelola serta dapat dipertanggung-jawabkan oleh masyarakat.

4.3.3. Sasaran dan Jenis Kegiatan a. Sasaran Program Kelompok penerima manfaat kegiatan kesehatan adalah rumah tangga miskin di lokasi PNPM Mandiri Perdesaan

b. Jenis Kegiatan Jenis kegiatan kesehatan yang dapat didanai oleh PNPM Mandiri Perdesaan dikategorikan dalam empat bagian , yaitu :

Penyuluhan Kesehatan

___________________________________________________________________________
71 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Bertujuan untuk : 1) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan. 2) Meluruskan pemahaman masyarakat yang salah terhadap masalah kesehatan 3) Meningkatkan peran serta permasalahan kesehatan masyarakat dalam mengatasi

4) Meningkatkan peran serta melalui peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. 5) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan, termasuk cara mengatasinya 6) Memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa pencegahan dini (preventif) lebih baik daripada pengobatan penyakit (kuratif).

Contoh: Anggapan sebagian masyarakat bahwa diare pada balita merupakan gejala awal dari proses perkembangan otaknya (tambah pintar). Sehingga usaha pengobatan sering kali tidak dilakukan, akibatnya banyak kasus anak meninggal karena kekurangan cairan yang disebabkan lambatnya pertolongan, anggapan masyarakat bahwa wanita hamil tidak boleh makan ikan lele, udang nanti bayinya akan bongkok sehingga ibu dan janin malnutrisi, kebiasaan cuci tangan yang kurang benar hanya membasuh tangan saja dlsb.

Penyuluhan kesehatan dilakukan dengan cara : 1) Penyediaan alat/media informasi tentang kesehatan seperti poster, leaflet, papan slogan, CD/VCD dengan tema kesehatan, buku-buku mini seri kesehatan, 2) Penyuluhan langsung atau kampanye kesehatan, melalui pertemuan masyarakat, pendidikan kesehatan di sekolah/ UKS. 3) Memanfaatkan media penyebaran informasi yang ada (tertulis dan elektronik). 4) Penyuluhan dengan demonstrasi / Praktek Cuci Tangan Bersama untuk kelompok ibu dan siswa SD 5) Penyuluhan melalui wadah lomba misal lomba, Majalah Dinding dengan tema kesehatan untuk siswa, lomba karya tulis/pidato tema kesehatan.
___________________________________________________________________________
72 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dilakukan dengan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan (pos pelayanan terpadu/posyandu, poliklinik desa/polindes, Pos Obat Desa/POD dan ambulan desa), penyelenggaraan pelatihan ketrampilan bagi para kader kesehatan dan dukun bayi untuk wilayah yang belum terjangkau bidan desa. Selain itu asupan makanan tambahan untuk ibu hamil rumah tangga miskin yang kurang gizi, Bayi/Balita rumah tangga miskin kurang gizi, kegiatan pemeriksaan penunjang dan Imunisasi yang bukan sasaran program DepKes/DinKes namun diperlukan masyarakat untuk pencegahan suatu penyakit (misal Imunisasi Hepatitis untuk siswa yang belum mendapatkan imunisasi Hepatitis)

Peningkatan Kesehatan Lingkungan Peningkatan kesehatan lingkungan dilakukan, melalui beberapa bentuk kegiatan : 1) Penyediaan prasarana kesehatan lingkungan yang memadai, guna pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, melalui pembangunan dan peningkatan kualitas sarana air bersih dan sanitasi (model jamban sesuai kondisi daerah setempat dan ketersediaan sarana air bersih). Pilihan sarana sanitasi dapat berupa (mandi cuci kakus/MCK, cubluk, jumbleng, pembuatan atau perbaikan saluran air kotor, pembangunan tempat cuci tangan di sekolah atau di Posyandu) . 2) Pelatihan bagi PL dan KPMD tentang pencegahan penyakit menular, seperti pelatihan uji kualitas air, penanganan malaria, DBD, HIV /Aids.

Peningkatan Kesehatan Mandiri Bentuk kegiatan yang dikembangkan dalam kegiatan peningkatan kesehatan mandiri, antara lain : 1) Tabungan kesehatan sebagai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Mandiri 2) Tanaman obat keluarga (Toga) dan apotik hidup, mengembangkan pengobatan tradisional 3) Pembentukan dan atau memanfaatkan kelompok masyarakat seperti: posyandu lansia, dan dasa wisma kesehatan

___________________________________________________________________________
73 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

4.3.4. Mekanisme Pengelolaan Kegiatan a. Perencanaan Beberapa kegiatan yang dikembangkan dalam perencanaan, meliputi: Sosialisasi Dalam pelaksanaan sosialisasi, informasi yang perlu disampaikan kepada masyarakat (rumah tangga miskin) antara lain: 1) Masalah kesehatan masyarakat pada lingkup kecamatan atau desa ( data dan informasi masalah kesehatan ini dapat diperoleh dari Puskesmas dan atau Dinas Kesehatan setempat, menggali data langsung dari masyarakat secara partisipatori melalui umpan pertanyaan-pertanyaan) . 2) Dampak yang diakibatkan dari masalah kesehatan apabila tidak segera diatasi. 3) Bentuk-bentuk kegiatan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan yang dapat dikembangkan oleh masyarakat. 4) Bantuan pendampingan kepada masyarakat dari Fasilitator Kecamatan, PL dan tenaga medis dari Puskesmas dalam mengembangkan kegiatan kesehatan.

Penggalian gagasan Dalam proses penggalian gagasan, masyarakat difasilitasi oleh KPM-D/K, yang dibantu oleh Fasilitator Kecamatan/PL, bertujuan untuk: 1) Menyadarkan masyarakat tentang masalah kesehatan yang mungkin akan mereka hadapi. 2) Mengajak masyarakat untuk mengidentifikasi masalahmasalah kesehatan yang sedang mereka hadapi. 3) Mengajak masyarakat untuk merumuskan bentuk-bentuk kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit serta penanganan kesehatan lingkungan.

Tahapan dan langkah-langkah proses penggalian gagasan: 1) Tahap Persiapan Fasilitator Kecamatan, PL dibantu oleh tenaga medis Puskemas dan atau Dinas Kesehatan menyusun paket informasi kesehatan. Paket informasi tersebut memuat masalah-masalah kesehatan, upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit, pemanfaatan tenaga medis dan bentuk-bentuk pelayanan kesehatan, pola hidup sehat
___________________________________________________________________________
74 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

(makan makanan bergizi, penimbangan balita dan pemeriksaan ibu hamil secara rutin, dll), serta pentingnya penanganan kesehatan lingkungan.

2) Tahap Pelaksanaan -Membagikan paket informasi kesehatan. -Membuat peta sosial bersama warga masyarakat, peta sosial tersebut dilengkapi dengan legenda (simbol/tanda) aspek kesehatan yang mencakup: i. rumah tangga miskin yang memiliki balita dan balita yang kurang gizi. ii. rumah tangga miskin yang termasuk pasangan usia subur (PUS). iii. rumah tangga miskin PUS yang mengikuti program KB. iv. Sumber air bersih dan sumber air yang dimanfaatkan rumah tangga miskin. v. Sarana dan akses sanitasi yang dimiliki dan dimanfaatkan rumah tangga miskin. vi. Fasilitas atau pusat pelayanan kesehatan yang ada vii. Wilayah yang sering terkena dan atau pernah wabah penyakit dalam jangka waktu 5 tahun terakhir (misal diare, hepatitis/kuning, Demam berdarah, cikungunya, flu burung). viii. rumah tangga miskin yang telah dan sedang terkena penyakit menular. ix. Wilayah endemis malaria, kusta dan TBC.

Fasilitator Kecamatan, PL dan KPMD harus menyiapkan dokumen yang berisi data dan informasi tentang aspek kesehatan meliputi jumlah rumah tangga miskin, jumlah keluarga, jumlah PUS, jumlah anak balita/batita, sumber air bersih, sarana sanitasi, fasilitas atau pusat pelayanan kesehatan, wilayah yang sering dan pernah terkena wabah penyakit dalam 5 tahun terakhir, rumah tangga miskin yang telah dan sedang terkena wabah penyakit menular, dan sebagainya.

-Menemukenali masalah dan kebutuhan kesehatan, dengan cara: i. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan kesehatan dengan menggunakan format/alat peraga atau dengan metaplan secara partisipatoris. ii. Mengelompokkan sebab munculnya masalah kesehatan pada rumah tangga miskin ke dalam 4 (empat) kategori, yaitu: (a) kurang pengetahuan atau pemahaman tentang kesehatan, (b) tidak ada atau kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan, (c) lingkungan
___________________________________________________________________________
75 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

yang tidak sehat, (d) kesulitan membiayai pengobatan atau tidak memiliki jaminan kesehatan. iii. Memfasilitasi peserta dalam menentukan penyebab masalah kesehatan terbanyak pada pengelompokan kategori tersebut di atas sebagai dasar penentuan prioritas kegiatan kesehatan. iv. Pembentukan kelompok masyarakat yang menangani kegiatan kesehatan masyarakat, yang terdiri dari unsur wakil masyarakat dan kader kesehatan.

Penulisan Usulan Proposal kegiatan kesehatan masyarakat berisi tentang masalah kesehatan, jenis kegiatan, pemanfaat, cara pelaksanakan kegiatan, perkiraan RAB, rencana pelestarian dan pengembangannya.

Verifikasi usulan Tim verifikasi akan melakukan penilaian kelayakan proprosal, memastikan kegiatan kesehatan yang diusulkan tidak tumpang tindah dengan program lain yang sejenis, dan kunjungan lapangan untuk memberikan umpan balik. Dalam pelaksanaanya, Tim verifikasi harus melibatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas dan atau Dinas Kesehatan setempat.

Penyusunan Desain dan RAB Usulan kegiatan yang masuk prioritas MAD, ditindaklanjuti dengan penyusunan RAB. Khusus untuk usulan kegiatan pembangunan prasarana dan sarana kesehatan masyarakat, harus disertai dengan desain, dan RAB yang disusun harus mengacu pada desain yang ada. Dalam menyusun desain dan RAB, harus dikonsultasikan dengan petugas dari Puskesmas dan atau Dinas Kesehatan setempat.

b. Pelaksanaan Tahapan Persiapan Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan kegiatan kesehatan, yaitu: 1) Pelatihan KPMD dalam persiapan pelaksanaan

___________________________________________________________________________
76 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Pelatihan ini bertujuan agar KPMD dapat memfasilitasi pelaksanaan kegiatan, pengelolaan keuangan/ administrasi kegiatan, dan pendampingan pada kelompok sasaran. Pelatihan KPMD dilakukan oleh Fasilitator Kecamatan, PL, dan petugas Puskesmas dan atau Dinas Kesehatan setempat. 2) Penyusunan rencana kerja dan pencairan dana. Setelah pelatihan, Fasilitator Kecamatan dan PL memfasilitasi KPMD dalam menyusun rencana kerja dan pencairan dana kegiatan. Rencana tersebut selanjutnya disampaikan kepada TPK, agar TPK dapat menyusun tahapan pencairan dana. Khusus untuk kegiatan kesehatan masyarakat yang bersifat multiyears, rencana kerja dan pencairan dana disusun maksimal untuk jangka waktu tiga (3) tahun.

Tahapan Pelaksanaan 1) Pencairan dana, dilakukan dari TPK kepada kelompok masyarakat yang mengelola dana bantuan kegiatan kesehatan masyarakat. 2) Pendampingan pelaksanaan kegiatan masyarakat. Dalam proses pendampingan harus melibatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas setempat serta bidan desa. 3) Pengadaan bahan dan alat. Bahan dan alat kesehatan yang akan diadakan harus dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas dan atau Dinas Kesehatan. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (penjelasan XII). 4) Penyaluran bantuan kegiatan kesehatan masyarakat dari TPK, tidak diberikan langsung ke rumah tangga miskin penerima manfaat, melainkan diberikan kepada kelompok pengelola kegiatan kesehatan masyarakat. 5) Pengelolaan dana bantuan dilakukan harus sesuai dengan aturan yang disepakati dalam kelompok.

Sertifikasi Kegiatan Sertifikasi kegiatan kesehatan masyarakat dilakukan oleh Fasilitator Kecamatan dengan melibatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat dengan memperhatikan kemungkinan pelestarian dan pengembangan kegiatan tersebut.

___________________________________________________________________________
77 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Serah Terima Kegiatan Serah terima kegiatan kesehatan masyarakat dilakukan oleh TPK kepada masyarakat melalui forum Musyawarah Desa. Dokumen serah terima disusun oleh TPK bersama KPMD dan pengurus kelompok kegiatan.

4.3.5. Pengembangan dan Pelestarian Kegiatan Pelestarian kegiatan kesehatan masyarakat mencakup: a. Penyediaan dan pelatihan kader kesehatan sebagai pelaksana kegiatan secara berkelanjutan. b. Peningkatan pemanfaatan hasil kegiatan kesehatan masyarakat oleh masyarakat c. Peningkatan peran dan fungsi kelompok kegiatan dan tenaga medis dalam pemeliharaan fasilitas prasarana sarana kesehatan, dan peralatan medis. d. Penyediaan dukungan dana APBD, swadaya masyarakat dan sumber lain yang tidak mengikat untuk operasional kegiatan kesehatan masyarakat.

Untuk menjamin keberlanjutan kegiatan kesehatan, upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain: a. Pergantian dan pelatihan KPMD bidang kesehatan secara periodik yang disepakati dalam Musdes. b. Menyepakati kontribusi masyarakat dalam mendukung pelaksanaan dan pengembangan kegiatan kesehatan. c. BKAD mengorganisir terselenggaranya pertemuan antar desa untuk membahas kegiatan dan hasil kegiatan bidang kesehatan.

Contoh: Agar masyarakat dapat memberikan kontribusi dalam pelestarian dan pengembangan kegiatan kesehatan masyarakat, maka cara yang dapat dikembangkan yaitu: 1. Melakukan kerja sama antara kegiatan ekonomi produktif dengan kegiatan kesehatan (mis. hasil usaha ekonomi produktif atau SPP sebagian disisihkan untuk mendanai kegiatan kesehatan). 2. Kelompok kegiatan kesehatan mengembangkan kegiatan ekonomi produktif. (misalnya dana dana yang terkumpul di Posyandu dipinjamkan kepada keluarga miskin dalam bentuk ternak. Hasil ternak dibagi dua dengan posyandu. Posyandu membentuk unit usaha penyewaan alat pesta
___________________________________________________________________________
78 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

dan hasilnya untuk operasional).

3. Membangun jaringan kerja sama dengan lembaga lain (LSM, perguruan tinggi, dan Pemerintah setempat.

4. Membangun dan menumbuhkan rasa kemandirian untuk mengatasi permasalahan kesehatan dengan iuran/pengumpulan dana simpan pinjam jaminan pemeliharaan kesehatan.

___________________________________________________________________________
79 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS/ KETERAMPILAN KELOMPOK EKONOMI

Kegiatan kelompok usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh rumah tangga miskin merupakan kegiatan yang akan berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga miskin. Selain tambahan modal hal yang diperlukan untuk peningkatan usaha adalah peningkatan kapasitas pelaku usaha.

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelompok UEP adalah jenis kegiatan yang berkaitan langsung dengan peningkatan kapasitas anggota kelompok usaha ekonomi dan yang akan berdampak langsung peningkatan usaha masyarakat.

Dalam kegiatan ini tidak disediakan tambahan permodalan namun sebagai upaya penurunan rumah tangga miskin maka disediakan komponen pendanaan untuk peningkatan kapasitas rumah tangga miskin. Kegiatan peningkatan kapasitas dapat dilakukan melalui: pelatihan-pelatihan, pengenalan alat produksi yang baru, pelatihan teknologi produksi, pelatihan manajemen, dan sebagainya.

4.4.1. Tujuan dan Ketentuan Dasar a. Tujuan Umum Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi pelaku kegiatan UEP di pedesaan, meningkatan kualitas teknologi produksi, meningkatkan kapasitas dalam penggunaan teknologi tepat guna, memberikan kemudahan akses informasi pasar, dan sebagainya.

b. Tujuan Khusus Mempercepat proses pemenuhan kebutuhan peningkatan kapasitas pengelolaan usaha skala mikro di pedesaan terutama pelaku yang berasal dari rumah tangga miskin. Memberikan kesempatan pelaku usaha mikro untuk akses berbagai informasi pasar, informasi pasokan bahan baku, informasi teknologi, dan informasi lain yang mendukung kegiatan usaha yang telah ada. Mendorong penguatan kelembagaan kelompok usaha mikro dipedesaan terutama aspek manajemen.

___________________________________________________________________________
80 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

c. Dasar-dasar Pengelolaan Kegiatan Kemudahan, artinya masyarakat miskin yang mempunyai kegiatan usaha dan tergabung dalam kelompok dengan mudah dan cepat mendapatkan pelayanan peningkatan kapasitas sesuai dengan kebutuhan. Dampak secara langsung kepada pelaku usaha golongan rumah tangga miskin. Pengembangan Usaha , artinya setiap keputusan pendanaan harus berorientasi pada peningkatan kapasitas untuk pengembangan usaha yang sesuai dengan kegiatan usaha yang dimiliki. Akuntabilitas, artinya dalam melakukan pengelolaan dana peningkatan kapasitas harus dapat dipertanggung jawabkan secara transparan kepada masyarakat.

4.4.2. Ketentuan Pendanaan Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah dana yang disediakan oleh Program untuk mendanai kegiatan peningkatan kapasitas kelompok UEP dengan ketentuan : a. Pendanaan tidak boleh bersifat individu tetapi bersifat kelompok masyarakat dalam satu desa maupun lintas desa, jika lintas desa maka masyarakat memutuskan sebagai salah satu usulan desa. b. Kelompok penerima manfaat adalah kelompok masyarakat yang mempunyai anggota dengan kebutuhan peningkatan kapasitas/ketrampilan yang sama sehingga mudah dikelola dalam pendanaanya. c. Pendanaan bukan untuk pengadaan sarana usaha dan modal kerja bagi kelompok. d. Pendanaan dapat digunakan untuk pengadaan sarana yang bertujuan untuk peningkatan kapasitas, pelatihan ketrampilan, bengkel teknologi tepat guna, dan sebagainya yang kepemilikannya diatur dan diputuskan oleh Tim Pelestarian.

4.4.3. Sasaran Bentuk Kegiatan. a. Sasaran Program Sasaran program adalah peningkatan kapasitas anggota kelompok yang tergolong rumah tangga miskin dalam menjalankan usaha sehingga usaha
___________________________________________________________________________
81 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

berkembang dan memberikan peningkatan pendapatan rumah tangga miskin.

b. Bentuk Kegiatan Bentuk kegiatan peningkatan kapasitas dapat dilakukan melalui : pelatihan- pelatihan, pengenalan alat produksi yang baru, pelatihan teknologi produksi, pelatihan manajemen, dan sebagainya. Bentuk kegiatan diutamakan untuk kegiatan yang memenuhi kriteria; (i) lebih bermanfaat bagi rumah tangga miskin yang telah mempunyai usaha; (ii) berdampak langsung untuk peningkatan pendapatan; (iii) bisa dikerjakan oleh masyarakat; (iv) didukung oleh sumber daya yang ada di masyarakat; (v) mendukung perkembangan dan berkelanjutan usaha; (vi) meningkatkan kapasitas teknis dengan membuka kesempatan untuk mencoba teknologi tepat guna yang baru; (vii) memecahkan masalah yang dihadapi termasuk masalah rendahnya produktivitas usaha yang dijalankan; (viii) memberi kesempatan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang usaha;

Contoh contoh kegiatan : 1) Pelatihan penggunaan teknologi pemintalan sutera. 2) Pelatihan teknologi pembibitan bagi petani coklat. 3) Pengadaan mesin peraga pengeringan padi bagi balai latihan yang dikelola kelompok tani. 4) Pelatihan teknologi tepat guna untuk pembuatan jaring bagi kelompok nelayan . 5) Pelatihan teknologi tepat guna untuk pengepakan : hasil produksi, hasil perikanan, dsb. 6) Pelatihan teknologi produksi. manajemen, pemasaran.

4.4.4. Mekanisme Pengelolaan Kegiatan Mekanisme pendanaan BLM untuk Peningkatan Kapasitas Kelompok Usaha Ekonomi Produktif dengan tahapan sebagai berikut :

___________________________________________________________________________
82 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

a. MAD Sosialisasi Fasilitator melakukan sosialisasi tentang adanya kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelompok Usaha Ekonomi dengan menjelaskan mekanisme, ketentuan dasar, instrumen yang harus dipersiapkan, dan sebagainya. Dalam MAD sosialisasi ini Fasilitator diwajibkan memberikan contoh-contoh kegiatan, memberikan informasi-informasi lembaga atau institusi yang dapat dijadikan alternatif peningkatan kapasitas, dsb.

b. Musyawarah Desa Sosialisasi

Dalam melakukan sosialisasi di desa selain menegaskan tentang materi sosialisasi yang disampaikan pada MAD Sosialisasi juga diharapkan telah mempunyai gambaran awal tentang pelaku yang mempunyai usaha skala mikro atau kelompok usaha ekonomi produktif yang ada di desa yang membutuhkan peningkatan kapasitas, kebutuhan-kebutuhan anggota rumah tangga miskin dikaitkan dengan usaha yang dijalani, pemberian media-media musyawarah dusun untuk penggalian gagasan yang terkait dengan peningkatan kapasitas kelompok UEP

c. Musyawarah Dusun dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut : Melakukan musyawarah di dusun dengan tujuan identifikasi pada rumah tangga miskin dan kelompok UEP yang ada di dusun untuk menemukan kebutuhan peningkatan kapasitas yang sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan. Hasil identifikasi dan penggalian gagasan di musyawarah dusun yang diharapkan adalah: Daftar kelompok UEP yang memerlukan peningkatan kapasitas untuk usaha yang dilakukan dengan usulan jenis kegiatan yang diajukan. Daftar individu anggota rumah tangga miskin yang memerlukan peningkatan kapasitas dengan usulan jenis kegiatan yang diajukan. Daftar individu ini akan dikompilasi pada tingkat desa dan jika dari dusun-dusun lain mempunyai usulan kegiatan yang sama maka dapat dijadikan sebagai usulan desa.

Membuat hasil identifikasi kebutuhan peningkatan kapasitas dan digunakan untuk bahan dalam Musdes penetapan usulan. Hasil identifikasi kebutuhan mencakup paling tidak nama-nama identitas rumah tangga miskin dan kelompok, bentuk usaha, lama usaha, bentuk kebutuhan peningkatan kapasitas.
83

___________________________________________________________________________
Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

d. Musyawarah Desa Hasil tahapan seleksi di tingkat desa adalah : Kompilasi hasil pertemuan tingkat dusun sebagai bahan seleksi ditingkat desa. Dalam kompilasi dapat dilakukan penggolongan bentuk kegiatan, jenis usaha yang dilakukan, kelompok usaha, dsb. Penentuan usulan bentuk kegiatan yang akan didanai melalui musyawarah dengan keputusan usulan dalam desa atau cluster desa. Jika terjadi kebutuhan peningkatan kapasitas kelompok UEP dengan lokasi antar desa atau cluster desa maka keputusan usulan dilakukan oleh salah satu desa. Pembentukan kelompok pengusul dan pembentukan pengelola sebagai penanggung jawab kelompok kegiatan. Penentuan Usulan Desa tersebut adalah proses penentuan keputusan usulan desa yang akan dikompetisikan di tingkat kecamatan. Pembuatan Usulan kelompok adalah tahapan yang menghasilkan proposal singkat kelompok yang akan dikompetisikan di tingkat kecamatan. Penulisan usulan kelompok dilakukan oleh Kelompok dan dibantu oleh Tim Penulis Usulan atau pelaku lainnya. Dalam penulisan usulan peningkatan kapasitas kelompok UEP paling tidak harus memuat beberapa hal sebagai berikut : 1) Sekilas kondisi kelompok pengusul dan profil kegiatan kegiatan yang telah dilakukan oleh anggota rumah tangga miskin anggota kelompok pengusul 2) Usulan bentuk kegiatan dengan alasan yang mendasari. 3) Daftar calon pemanfaat untuk dana yang diusulkan dilengkapi dengan peta sosial. Selanjutnya Usulan tersebut digunakan sebagai bahan tim verifikasi dan akan dikompetisikan, jika usulan tersebut diputuskan untuk didanai maka akan dibuat proposal yang lebih lengkap dan detail termasik RAB. Uraian kegiatan yang diusulkan yang mencakup : 1) Latar belakang kebutuhan dan proyeksi kegiatan usaha setelah mendapatkan peningkatan kapasitas. 2) Pendanaan yang mencakup: sumber pendanaan (swadaya, bantuan pemerintah lokal, BLM) dan penggunaan dana (pengadanaan prasarana-sarana, tenaga ahli, penyelenggaraan pelatihan), tahapan pendanaan, pertanggung jawaban pendanaan.
___________________________________________________________________________
84 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

3) Materi/kurikulum peningkatan kapasitas. 4) Nara sumber dan tenaga ahli yang bertanggung jawab. 5) Jadwal pelaksanaan. 6) Rencana Pelestarian Kegiatan. Kompilasi kebutuhan peningkatan kapasitas dalam satu desa menjadi satu paket kegiatan yang terdiri dari kebutuhan kelompok usaha ekonomi ataupun kelompok rumah tangga miskin. Kelompok UEP yang dimaksud tidak terbatas pada kelompok yang telah menjadi pemanfaat dana bergulir yang dikelola UPK tetapi juga memberi kesempatan pada kelompok UEP lain yang ada di lokasi masingmasing.

e. Verifikasi. Proses Verifikasi dilakukan pada seluruh usulan desa dengan tahapan sebagai berikut: Penetapan instrumen/media dan mekanisme peningkatan kapasitas kelompok UEP. verifikasi kegiatan

Proses Pelaksanaan Verifikasi dilakukan sebagai berikut 1) Melakukan pengujian dokumen usulan dan validasi kebutuhan secara langsung dengan kelompok pengusul dan anggota yang akan ditingkatkan kapasitasnya. 2) Evaluasi singkat diantaranya : oleh Tim Verifikasi tentang beberapa hal

i. Kesesuaian kebutuhan ii. Kewajaran kebutuhan iii. Tingkat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan iv. Tingkat kesulitan untuk memenuhi pendanaan v. Kelembagaan kelompok pengusul. vi. Manfaat usulan kegiatan secara langsung bagi rumah tangga miskin atau masyarakat pada umumnya. vii. Prospek pelestarian dari tiap-tiap individu atau kelompok.

___________________________________________________________________________
85 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

viii. Berita Acara Hasil Verifikasi dengan rekomendasi-rekomendasi hasil evaluasi.

f.

MAD Prioritas Tahapan ini merupakan tahapan evaluasi akhir dengan model kompetisi berdasarkan pertimbangan hasil verifikasi. Prioritas penilaian ditekankan pada kelompok yang lebih mengutamakan calon pemanfaat yang bersifat dalam kategori rumah tangga miskin, peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro secara langsung, dampak peningkatan usaha, manfaat-manfaat lain bagi masyarakat.

g. Pembuatan Detail Usulan dan RAB. Setelah melakukan perankingan dan diputuskan kemungkinan masuk dalam kegiatan yang akan didanai maka selanjutnya dilakukan pembuatan secara detail usulan dan RAB atas kegiatan yang diusulkan dengan format Detail Usulan dan RAB paling tidak mempunyai muatan sebagai berikut : Sekilas kondisi kelompok pengusul dan profil kegiatan kegiatan yang telah dilakukan oleh anggota rumah tangga miskin anggota kelompok pengusul. Bentuk kegiatan yang didanai. Daftar calon pemanfaat untuk dana yang diusulkan dilengkapi dengan peta sosial. Uraian kegiatan yang diusulkan yang mencakup : 1) Latar belakang kebutuhan dan proyeksi kegiatan usaha setelah mendapatkan peningkatan kapasitas 2) Pendanaan yang mencakup: sumber pendanaan (swadaya, bantuan pemerintah lokal, BLM) dan penggunaan dana (pengadaan prasarana-sarana, tenaga ahli, penyelenggaraan pelatihan) 3) Materi/kurikulum peningkatan kapasitas. Jika memerlukan pengadaan sarana peningkatan kapasitas maka mekanisme pengadaan mengacu pada aturan yang berlaku di program.

___________________________________________________________________________
86 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Rencana Kerja dan Tindak lanjut setelah pelaksanaan pendanaan atau rencana pelestarian.

h. MAD Penetapan Usulan Dalam tahapan ini menghasilkan keputusan pendanaan yang akan dituangkan dalam SPC.

i.

Pengelolaan di tingkat Kelompok Hal-hal yang dikelola ditingkat kelompok meliputi: Dokumen-dokumen proses, dokumen pendanaan/kuitansi Administrasi realisasi pelaksanaan Daftar prasarana-sarana yang digunakan

___________________________________________________________________________
87 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

___________________________________________________________________________
88 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

ALUR KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK UEP


MAD Sosialisasi

Musdes Sosialisasi

PELESTARIAN KEGIATAN

MUSYAWARAH DUSUN Pertemuan Penggalian Pertemuan Penggalian gagasan dan identifikasi gagasan dan identifikasi Kelompok UEP dan Kelompok UEP dan Kebutuhan peningkatan Kebutuhan peningkatan kapasitas kapasitas

SUPERVISI DAN MONITORING

Musyawarah Desa

Musdes Pertanggungjawaban Verifikasi Verifikasi Usulan Usulan

Penetapan, Penulisan Usulan Dan Paket Usulan Desa

Persiapan Persiapan Penyaluran Penyaluran

RPD,Pencairan, Pelaksanaan,dan LPD kegiatan

MAD Prioritas Usulan

Musdes Informasi Hasil MAD

MAD Penetapan Usulan

Pembuatan Detail usulan dan RAB Usulan.

___________________________________________________________________________
89 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

___________________________________________________________________________
90 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

4.5. KEGIATAN SIMPAN PINJAM UNTUK KELOMPOK PEREMPUAN (SPP)

Kegiatan Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP) merupakan kegiatan pemberian permodalan untuk kelompok perempuan yang mempunyai kegiatan simpan pinjam.

4.5.1. Tujuan dan Ketentuan a. Tujuan Umum Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam pedesaan, kemudahan akses pendanaan usaha skala mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan memperkuat kelembagaan kegiatan kaum perempuan serta mendorong pengurangan rumah tangga miskin dan penciptaan lapangan kerja.

b. Tujuan Khusus : Mempercepat proses pemenuhan kebutuhan pendanaan usaha ataupun sosial dasar. Memberikan kesempatan kaum perempuan meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui pendanaan modal usaha. Mendorong penguatan kelembagaan simpan pinjam oleh kaum perempuan.

4.5.2. Ketentuan Dasar a. Kemudahan, artinya masyarakat miskin dengan mudah dan cepat mendapatkan pelayanan pendanaan kebutuhan tanpa syarat agunan . b. Terlembagakan, artinya dana kegiatan SPP disalurkan melalui kelompok yang sudah mempunyai tata cara dan prosedur yang baku dalam pengelolaan simpanan dan pengelolaan pinjaman. c. Keberdayaan, artinya proses pengelolaan didasari oleh keputusan yang professional oleh kaum perempuan dengan mempertimbangkan pelestarian dan pengembangan dana bergulir guna meningkatkan kesejahteraan. d. Pengembangan, artinya setiap keputusan pendanaan harus berorientasi pada peningkatan pendapatan sehingga meningkatkan pertumbuhan aktivitas ekonomi masyarakat pedesaan.
___________________________________________________________________________
91 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

e. Akuntabilitas, artinya dalam melakukan pengelolaan dana bergulir harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

4.5.3. Ketentuan Pendanaan BLM. Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah dana yang disediakan untuk mendanai kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) per kecamatan maksimal 25 % dari alokasi BLM.

a. Sasaran, Bentuk Kegiatan dan Ketentuan Kelompok SPP Sasaran Program Sasaran program adalah rumah tangga miskin yang produktif yang memerlukan pendanaan kegiatan usaha ataupun kebutuhan sosial dasar melalui kelompok simpan pinjam perempuan yang sudah ada di masyarakat.

Bentuk Kegiatan Bentuk kegiatan SPP adalah memberikan dana pinjaman sebagai tambahan modal kerja bagi kelompok kaum perempuan yang mempunyai pengelolaan dana simpanan dan pengelolaan dana pinjaman.

b. Ketentuan kelompok SPP Ketentuan kelompok SPP adalah: Kelompok yang dikelola dan anggotanya perempuan, yang satu sama saling mengenal, memiliki kegiatan tertentu dan pertemuan rutin yang sudah berjalan sekurang-kurangnya satu tahun. Mempunyai kegiatan simpan pinjam dengan aturan pengelolaan dana simpanan dan dana pinjaman yang telah disepakati. Telah mempunyai modal dan simpanan dari anggota sebagai sumber dana pinjaman yang diberikan kepada anggota. Kegiatan pinjaman pada kelompok masih berlangsung dengan baik. Mempunyai organisasi kelompok dan administrasi secara sederhana.
92 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

___________________________________________________________________________

4.5.4. Mekanisme Pengelolaan Mekanisme tetap mengacu pada alur kegiatan program akan tetapi perlu memberikan beberapa penjelasan dalan tahapan sebagai berikut :

a. MAD Sosialisasi Dalam MAD Sosialisasi dilakukan sosialisasi Ketentuan dan Persyaratan untuk kegiatan SPP sehingga pelaku-pelaku tingkat desa memahami adanya kegiatan SPP dan dapat memanfaatkan.

b. Musdes Sosialisasi Dalam Musdes Sosialisasi dilakukan sosialisasi Ketentuan dan Persyaratan untuk kegiatan SPP di tingkat desa sehingga pelaku-pelaku tingkat desa memahami adanya kegiatan SPP dan melakukan persiapan proses lanjutan.

c. Musyawarah Dusun Proses identifikasi kelompok melalui musyawarah di dengan proses sebagai berikut : dusun/kampung

Identifikasi kelompok sesuai dengan ketentuan tersebut di atas termasuk kondisi anggota. Kader melakukan identifikasi perkembangan kelompok SPP dan melakukan kategorisasi kelompok yang terdiri dari: Kelompok Pemula, Kelompok Berkembang dan Kelompok Siap. Proses kategorisasi kelompok mengacu pada ketentuan kategori perkembangan kelompok. Menyiapkan daftar pemanfaat setiap kelompok beserta jumlah kebutuhan dan Daftar rumah tangga miskin yang akan menjadi pemanfaat.

rumah tangga miskin yang belum menjadi anggota kelompok agar dilakukan tawaran dan fasilitasi untuk menjadi anggota kelompok sehingga dapat menjadi pemanfaat. Hasil musyawarah dusun dituangkan dalam berita acara dilampiri: 1) Daftar kelompok yang diidentifikasi, 2) Kelompok SPP dengan daftar pemanfaat yang diusulkan,

___________________________________________________________________________
93 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

3) Peta sosial dan peta rumah tangga miskin, 4) Rekap kebutuhan pemanfaat.

d. Musyawarah Desa dan MKP Musyawarah ini merupakan tahapan seleksi di tingkat desa adalah: Penentuan Usulan Desa untuk kegiatan SPP melalui keputusan Musyawarah Khusus perempuan (MKP). Hasil keputusan dalam MKP merupakan usulan desa untuk kegiatan SPP. Hasil keputusan diajukan berdasarkan seluruh kelompok yang diusulkan dalam paket usulan desa. Penulisan Usulan kelompok adalah tahapan yang menghasilkan proposal kelompok yang akan dikompetesikan di tingkat kecamatan. Dalam penulisan usulan SPP paling tidak harus memuat hal sebagai berikut : 1) Sekilas kondisi kelompok SPP 2) Gambaran Kegiatan dan Rencana yang menjelaskan kondisi anggota, kondisi Permodalan, kualitas pinjaman, kondisi operasional, Rencana Usaha dalam satu tahun yang akan datang, Perhitungan Rencana Kebutuhan Dana, 3) Daftar calon pemanfaat untuk dana yang diusulkan dilengkapi dengan peta sosial dan peta rumah tangga miskin.

e. Verifikasi Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses verifikasi kegiatan SPP adalah : Penetapan Formulir Verifikasi. Penetapan formulir verifikasi merupakan proses penyesuaian dengan contoh format formulir yang telah tersedia. Contoh format formulir masih harus disesuaikan dengan kondisi lokal namun tidak mengurangi prinsip dasar penilaian dengan model CAMEL (Capital, Assets , Management, Earning dan Liquidity) yaitu : penilaian tentang permodalan, kualitas pinjaman, manajemen, pendapatan dan likuiditas. Contoh Formulir ada di formulir PTO.

___________________________________________________________________________
94 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Proses Pelaksanaan Verifikasi Verifikasi kelompok SPP mencakup beberapa hal sebagai berikut : 1) Pengalaman Kegiatan Simpan Pinjam 2) Persyaratan Kelompok 3) Kondisi Kegiatan Simpan Pinjam, dengan penilaian : Permodalan Kualitas Pinjaman Administrasi dan Pengelolaan Pendapatan Likuiditas (pendanaan jangka pendek)

4) Penilaian khusus rencana kegiatan. 5) Jumlah rumah tangga miskin sebagai calon pemanfaat diverifikasi dengan daftar rumah tangga miskin. 6) Penilaian Kategorisasi Kelompok.

___________________________________________________________________________
95 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Kategorisasi Tingkat Perkembangan Kelompok :

Tabel Indikator Perkembangan Kelompok SPP


Indikator Nilai = 1 Nilai = 2 Ikatan pemersatu kegiatan kemasyarakatan / ekonomi/ simpan pinjam kurang dari satu tahun Mempunyai kegiatan tetapi belum terencana dengan baik Nilai = 3 Ikatan pemersatu kegiatan simpan pinjam antara satu tahun sampai tiga tahun Nilai = 4

Ikatan pemersatu

Ikatan pemersatu adalah domisili atau geografis atau keluarga

Ikatan pemersatu kegiatan simpan pinjam lebih dari 3 tahun

Kegiatan anggota untuk tujuan bersama

Belum mempunyai kegiatan secara rutin

Mempunyai kegiatan simpan pinjam yang masih berjalan dengan baik.

Mempunyai kegiatan simpan pinjam yang terus berkembang dengan baik Pengurus mempunyai pertemuan rutin dan mempunyai agenda pertemuan yang terencana dengan baik. Mempunyai AD/ART yang telah dilaksanakan dengan baik Mempunyai iuran wajib , iuran sukarela dan simpanan sebagai modal usaha kelompok

Pengurus

Belum mempunyai pengurus yang disepakati oleh anggota

Pengurus belum mempunyai pertemuan tetapi belum secara rutin

Pengurus mempunyai pertemuan rutin tetapi belum mempunyai agenda pertemuan terencana Mempunyai aturan tertulis tetapi belum seluruhnya dilaksanakan

Aturan kelompok

Belum ada kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama

Mempunyai kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama tetapi tidak secara tertulis Mempunyai iuran tetapi belum mencukupi untuk operasional kelompok

Iuran anggota

Belum mempunyai iuran anggota secara wajib/tetap

Mempunyai iuran wajib dan sukarela untuk operasional kelompok

___________________________________________________________________________
96 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Tabel Indikator Perkembangan Kelompok SPP


Indikator Nilai = 1 Nilai = 2 Nilai = 3 Mempunyai administrasi tertulis dan mempunyai laporan tertulis tetapi belum secara rutin dipertanggungjawabkan Nilai = 4 Mempunyai administrasi tertulis dan mempunyai laporan tertulis dan secara rutin dipertanggungjawabkan

Administrasi kelompok

Belum mempunyai administrasi secara tertulis

Mempunyai administrasi tertulis tetapi belum mempunyai laporan tertulis

Dengan memperhatikan indikator-indikator tersebut di atas dan memberikan nilai pada setiap indikator kemudian menjumlahkan nilai maka terhadap kelompok dapat dikategorisasi menjadi : Kelompok Pemula adalah jika hasil penjumlahan nilai tipa-tiap indikator sampai dengan 9 (sembilan). Kelompok Berkembang adalah jika hasil penjumlahan nilai tiap-tiap indikator antara 10 (sepuluh) sampai dengan 18 (delapan belas) Kelompok Siap/Matang adalah jika hasil penjumlahan nilai tiap-tiap indikator diatas 18 (delapan belas)

7). Pembuatan Berita Acara (BA) Hasil Verifikasi, dalam BA tersebut mencantumkan rekomendasi rekomendasi termasuk jumlah usulan kelompok apakah sudah dalam kewajaran, keterlibatan rumah tangga miskin sebagai pemanfaat, dan kategorisasi perkembangan kelompok

f.

MAD Prioritas Usulan. Tahapan ini merupakan tahapan evaluasi akhir dengan model prioritas kebutuhan dengan mempertimbangkan hasil verifikasi. Prioritas penilaian ditekankan pada kelompok yang lebih mengutamakan calon pemanfaat kategori rumah tangga miskin.

Dalam tahapan prioritas kebutuhan ini menilai usulan-usulan kelompok yang tergabung dalam paket usulan desa. Penilaian dilakukan dengan basis usulan kelompok sehingga jika ada kelompok yang tidak layak maka tidak
___________________________________________________________________________
97 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

secara otomatis menggugurkan paket usulan desa tersebut, kelompok yang dianggap layak tetap mendapatkan pendanaan sampai jumlah kuota BLM terpenuhi.

Pemeringkatan dilakukan pada seluruh kelompok SPP tanpa memperhatikan asal desanya, sehingga ranking prioritas yang diperoleh merupakan peringkat kelompok bukan peringkat paket usulan desa atau desa.

Hasil pemeringkatan kelompok SPP sudah dapat menunjukkan kebutuhan pendanaan BLM untuk SPP sehingga sudah dapat ditentukan kelompokkelompok layak yang akan didanai dari BLM. Untuk kelompok yang layak dan akan didanai BLM, tahap selanjutnya adalah melakukan penyempurnaan dokumen usulan misalnya: KTP dan Perjanjian Pinjaman. Prioritas kebutuhan kelompok SPP agar mempertimbangkan : Keterlibatan rumah tangga miskin sebagai anggota dan pemanfaat Kategori tingkat perkembangan kelompok Hasil Penilaian kelayakan kelompok pengusul yang dituangkan dalam Berita Acara TIM Verifikasi. Pertimbangan lain yang mendukung pengurangan jumlah rumah tangga miskin dan peningkatan kesempatan kerja/usaha.

g. MAD Penetapan Usulan Pada tahapan ini keputusan pendanaan mencakup penentuan pendanaan usulan dengan menentukan kelompok-kelompok yang telah memenuhi syarat pemeringkatan dapat didanai dengan dana BLM. Dalam MAD penetapan usulan ini, dimungkinkan adanya kelompok yang didanai sesuai dengan MAD Prioritas Usulan mengundurkan diri sehingga peringkat selanjutnya yang akan menerima, jika terjadi tidak sama jumlah kebutuhan pada kelompok terakhir maka agar diputuskan melalui musyawarah. Bagi kecamatan yang telah mengelola dana bergulir maka pada MAD ini dapat juga dilakukan proses MAD Perguliran.

h. Penetapan Persyaratan. Penetapan persyaratan pinjaman yang tertuang dalam Perjanjian Pinjaman paling tidak mencakup hal-hal :
___________________________________________________________________________
98 Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Penentuan jasa pinjaman dengan ketentuan: Besar jasa pinjaman ditentukan berdasarkan bunga pasar untuk pinjaman pada lembaga keuangan pada wilayah masing-masing. Sistem perhitungan jasa pinjaman menurun atau tetap. Jangka waktu pinjaman sumber dana BLM maksimal 12 bulan Jadwal angsuran dana BLM paling tidak diangsur 3 kali angsuran dalam 12 bulan dengan memperhatikan dengan siklus usaha baik pada tingkat pemanfaat maupun tingkat kelompok. Angsuran langsung dari kelompok ke UPK.

i.

Pencairan Dana : Ketentuan pencairan dana BLM dengan ketentuan sebagai berikut : Pencairan melalui desa sesuai dengan ketentuan program dilampiri SPPB dengan bukti penyaluran KW2. Pencairan dilakukan sekaligus (100%) pada setiap kelompok. Dalam saat yang bersamaan ketua TPK memberikan dana SPP setelah dikurangi Operasional UPK 2% dan Operasional Desa 3% dengan Bukti Kuitansi yang ditandatangani oleh Ketua Kelompok sebagai penerima dan UPK sebagai Pengelola Kegiatan. Tujuan kuitansi ini adalah kelompok telah menerima langsung dari UPK dan selanjutnya mengembalikan kepada UPK. Kelompok membuat Perjanjian Pinjaman dengan UPK sebagai lampiran kuitansi penerimaan dana. Kelompok menyerahkan kuitansi/tanda terima uang per pemanfaat kepada UPK.

j.

Pengelolaan Dokumen dan Administrasi di UPK Pengelolaan kegiatan di tingkat UPK meliputi : Pengelolaan Dokumen UPK mencakup beberapa hal sebagai berikut : Pengelolaan data kelompok dan peminjam/pemanfaat, Pengelolaan Proposal Penulisan Usulan dengan peta sosial, Pengelolaan dokumen penyaluran : kuitansi, SPPB. Pengelolaan Administrasi meliputi: Rekening Pengembalian SPP, Buku Bantu Bank SPP, Buku Kas Harian SPP, Kartu pinjaman.
99

___________________________________________________________________________
Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Pengelolaan Pelaporan sebagai berikut : Laporan Realisasi Penyaluran, Laporan Perkembangan Pinjaman SPP, Laporan Kolektibilitas SPP, Necara, Laporan Operasional.

k. Pengelolaan Dokumen dan Administrasi di Kelompok Hal-hal yang dikelola ditingkat kelompok meliputi: data-data peminjam, dokumen pendanaan/kuitansi di kelompok maupun pemanfaat, administrasi realisasi pengembalian pinjaman ke UPK, administrasi penyaluran dan pengembalian/kartu pinjaman pemanfaat dan administrasi pinjaman pemanfaat.

l.

Penetapan Daftar Tunggu Usulan kegiatan kelompok SPP yang belum terdanai oleh BLM tetapi telah dianggap layak dapat didanai dengan dana bergulir. Jika dana bergulir tidak mencukupi maka kelompok layak dapat ditetapkan sebagai kelompok tunggu yang dilaporkan dalam daftar tunggu kelompok. Daftar tunggu ini ditetapkan dengan Berita Acara. Selain menetapkan daftar tunggu juga menetapkan mekanisme dan persyaratan dalam pendanaan kelompok yang termasuk daftar tunggu.

m. Pelestarian Dan Pengembangan Kegiatan Pelestarian kegiatan SPP mengacu pada ketentuan pengelolaan dana bergulir dengan mempertimbangkan ketentuan akses BLM yang telah disepakati dalam MAD yang mencakup : Pelestarian Kegiatan Dasar-dasar dalam rangka mewujudkan pelestarian kegiatan adalah : 1. Adanya dana kegiatan SPP yang produktif dan bertambah jumlahnya untuk penyediaan kebutuhan pendanaan masyarakat miskin. 2. Adanya pelestarian prinsip PNPM Mandiri - Perdesaan terutama keberpihakan kepada orang miskin dan transparansi. 3. Penguatan kelembagaan baik dalam aspek permodalan ataupun kelembagaan kelompok. 4. Pengembangan layanan kepada masyarakat 5. Pengembangan permodalan.
___________________________________________________________________________
Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 10 0

Pengembangan Kelompok Pengembangan kelompok SPP diarahkan sebagai lembaga pengelola simpanan dan pinjaman yang profesional, akuntabel sehingga mampu menarik minat kerja sama lembaga lain sebagai lembaga penyalur dan pengelola pinjaman. Pengembangan kelembagaan kelompok SPP, secara badan hukum dapat menjadi Koperasi Simpan Pinjam. Fasilitasi pengembangan kelompok dapat didasarkan pada tingkat perkembangan kelompok maupun fungsi kelompok yang dijelaskan dalam Pengelolaan Dana Bergulir.

___________________________________________________________________________
Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 10 1

ALUR KEGIATAN SPP

MAD Sosialisasi

Musdes Sosialisasi

MUSYAWARAH DUSUN

PENGEMBALIAN SPP DAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR


SUPERVISI DAN MONITORING

Pertemuan Penggalian Pertemuan Penggalian gagasan dan identifikasi gagasan dan identifikasi Kelompok SPP Kelompok SPP

Musyawarah Desa
Musyawarah Khusus Perempuan

Musdes Pertanggungjawaban

(Seleksi Kelompok)
Penetapan, Penulisan Usulan Dan Paket Usulan Desa

Persiapan Persiapan Penyaluran Penyaluran

RPD,Pencairan, Pelaksanaan,dan LPD kegiatan

Verifikasi Verifikasi Usulan Usulan MAD Prioritas Usulan MAD

Musdes

Penetapan Usulan Informasi Hasil MAD MAD Perguliran ___________________________________________________________________________


Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN

Penyempurnaan Dokumen Usulan SPP yang akan didanai


10 2

___________________________________________________________________________
Penjelasan IV: Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM MANDIRI - PERDESAAN 10 3

You might also like