You are on page 1of 7

Apa itu HSE ?

9:05 PM Migas Online 10 comments

HSE adalah singkatan dari Health, Safety, Environment. HSE merupakan salah satu bagian dari manajemen sebuah perusahaan. Ada manejemen keuangan, manajemen sdm, dan juga ada Manajemen HSE. Di perusahaan, manajemen HSE biasanya dipimpin oleh seorang manajer HSE, yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan seluruh program HSE. Program HSE disesuaikan dengan tingkat resiko dari masing-masing bidang pekerjaan. Misal HSE Konstruksi akan beda dengan HSE Pertambangan dan akan beda pula dengan HSE Migas .

Pembahasan

Administrator

Migas

Bermula dari pertanyaan Sdr. Andri Jaswin (non-member) kepada Administrator Milis mengenai HSE. Saya jawab secara singkat kemudian di-cc-kan ke Moderator KBK HSE dan QMS untuk penjelasan yang lebih detail. Karena yang menjawab via japri adalah Moderator KBK, maka tentu sayang kalau dilewatkan oleh anggota milis semuanya. Untuk itu saya forward ke Milis Migas Indonesia. Selain itu, keanggotaan Sdr. Andry telah saya setujui sehingga diskusi bisa berlanjut di Milis Migas Indonesia, tidak melalui email pribadi lagi.

Happy

discussion.

Tanggapan

Nanang

Jamil

Pak

Andry,

Ijin

kan

saya

menjelaskan

pelan

pelan.

1.

Apa

yang

dimaksud

dengan

HSE

dalm

istilah

migas? :

jawab HSE adalah singkatan dari Health, Safety,

Environment.

HSE merupakan salah satu bagian dari manajemen sebuah perusahaan. Ada manejemen keuangan, manajemen sdm, dan juga ada Manajemen HSE. Di perusahaan, manajemen HSE biasanya dipimpin oleh seorang manajer HSE, yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan seluruh program HSE.

Program HSE disesuaikan dengan tingkat resiko dari masing-masing bidang pekerjaan. Misal HSE Konstruksi akan beda dengan HSE Pertambangan dan akan beda pula dengan HSE Migas .

Apa jawab

ini

salah

satu

standart

dlm

migas

atau

apa? :

HSE bukan merupakan suatu standard. Namun dalam menerapkan HSE kita perlu mengadopsi beberapa standard.

Untuk MIGAS, beberapa standard tentang HSE yang dapat dipakai adalah :

API OSHA OHSAS

RP CPR

750, 119.10.

tentang 110,

Process tentang Process

Safety Safety

Management Management and Safety SMK3

18001,

tentang

Occupational tentang

Health

Kepmenaker NFPA, NEC, LSC, National National Life Fire

Protection Electrical Safety

Association Code Code

dan lain lain masih banyak lagi standard yang berkaitan dengan masing masing jenis bahaya.

2. Apa pak moderator punya training module untuk ini? Bisa diforwardkan ke saya Saya punya pak? banyak via bahan japri tentang HSE aja. ini.

Sebelum saya kirim, saya pingin tahu dulu, bidang pekerjaan mas ANDRY ? Nanti saya kirim bahan-bahan sesuai dengan bidang pekerjaan mas andry tersebut. Soalnya kalau semua saya kirim, ndak bakalan muat.

Apa yang disampaikan mas Budhi benar sekarang HSE , di beberapa perusahaan telah berkembang, menjadi HSES (dengan S=security) dan ada juga yang menjadi QHSE (dengan Q=quality) dan ada juga yang QHSES (dengan Q=quality dan S=security).

Tanggapan

Dirman

Artib

HSE

Health

Safety

and

Environment.

HSE distrukturkan secara sistematis sebagai sebuah sistem manajemen sebuah organisasi untuk mencapai tujuan, sasaran dan visinya dalam aspek Keselamatan dan Kesehatan kerja serta Lingkungan. Sebagai sebuah sistem, maka ini adalah panduan dan aturan main bagi semua jajaran baik team manajemen maupun pekerja dan sub lini organisasi yang ada dalam organisasi/perusahaan.

Beberapa perusahaan mengintegrasikan sistem manajemen HSE ini dengan Sistem Manajemen Sekuriti (Security) dan/atau Mutu (Quality). Bahkan ada yang mengintegrasikan dengan semua aspek, spt. HR, Finance, Marketing dll, sehingga terkadang nama sebuah sistem tidak lah terlalu penting, karena yang essential

adalah

refleksi

dari

sistem

itu

sendiri

dalam

implementasinya.

Sebagai sebuah sistem manajemen modern, maka dokumentasi untuk panduan dan pengimplementasian harus disusun dan disahkan untuk digunakan. Jenis dan tipe dokumen-dokumen tersebut tergantung dari ukuran organisasi, jenis usaha, kompleksitas proses yg terlibat dalam organisasi tersebut, tetapi paling tidak secara umum dokumen-dokumen tersebut adalah :

1.

Kebijakan

HSE

dan/atau

Sekuriti

dan/atau

Mutu

2.

Proses-proses yang diperlukan untuk operasional perusahaan dan

pengendaliannya.

3.

Prosedur-prosedur

yang

dibutuhkan

untuk

mendukung

point

4.

Panduan/guideline

5. atau

Form-form isian yang berguna untuk kerangka pencatatan sebuah aktifitas bukti pencapaian sebuah proses tertentu.

Untuk hal di atas, sudah ada standard-standard International/National HSE spt.

ISO

14001

untuk

Sisten

Manajemen

Environment

OHSAS

18001

untuk

Occupational

Health

and

Safety.

OSHA

untuk

Occupational

Health

and

Safety

K3 untuk Occupational Health and Safety (standard Depnaker Indonesia)

ISM

untuk

Occupational

Heath

and

Safety

Semua standar di atas mempunyai program sertifikasi, yaitu pengakuan dari badan/pihak ke 3 yang independent. Jadi perusahaan boleh secara sukarela mendemonstrasikan kesesuaian nya dengan standard tertentu dengan cara diaudit oleh lembaga sertifikasi. Apabila telah memenuhi syarat, maka diberi sertifikat dan akan kembali diaudit setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali.

Sebagai sebuah sistem, training-training seputar HSE bisa bermacam-macam, mulai dari Pengenalan, Prinsip dan Fundamental sampai kepada topik-topik khusus.

Misalkan saja, jika HSE adalah sebuah Sistem Tata Negara, maka yang pertama kali untuk pengenalan adalah anda harus tahu Dasar Negara, Struktur perundangundangan negara mulai dari UUD 45, UU/PP, s/d peraturan daerah, kemudian bentuk pemerintahan (presidensial/parlementer).

Kemudian baru lah ada topik-topik khusus dalam sistem yang membuat tata negara itu berjalan efektif, misalnya proses pemilu, proses pilkada, proses pemberdayaan ekonomi, proses manajemen keuangan negara dan daerah, evaluasi dan rapat tahunan DPR/MPR, dll. Dan seterusnya adalah kasus-kasus khusus misalnya real terjadi sebagai sebuah fakta, misalnya insiden-insiden, kasus korupsi, mark up nilai project, bencana lumpur lapindo, krisis keuangan, BUMN, reshufle kabinet dan lain-lain.

Jadi kalau kasus khusus akan tergantung anda butuh yang mana ?

Tanggapan

Edyson

Simorangkir

Kalau bisa nambah, di beberapa Perusahaan besar dan Perusahaan2 Oil & Gas, fungsi HSE ditempatkan ( kotak ) di- leher Direktur atau Dir.Utama, tujuannya agar HSE tidak memihak ke-salah satu fungsi dalam suatu organisasi / independent .

Tanggapan

Dirman

Artib

Pak

Edyson,

Yang dimaksud sebagai HSE dalam perspective penjelasan saya adalah HSE dipandang sebagai sebagai sebuah sistem, jadi bukan Departemen HSE atau personnel HSE. Jika anda menambahkan bahwa struktur Departemen HSE itu ada pada kotak/posisi tertentu , itu kan yang dimaksud adalah HSE dipandang dari perspective organisasi/Departemen/Function HSE, bukan ?

Pemikiran saya, Dept./ HSE hal ini akan bergantung sekali kepada tujuan khusus dan strategy yang spesifik pada masing-masing perusahaan dalam kebutuhan organisasi HSE yang di dalamnya ada personel HSE yang professional. Jadi kurang tepat juga jika didiktate bahwa kotak Dept. HSE harus di bawah Dirut/Direktur,toh akan dilihat dulu racikan untuk menjawab kebutuhan, style of management, organisation & personnel competency, corporate culture, dll. Misanya seorang competent HSE Engineer yang memainkan peranan teknis, tentunya tidak harus berada dalam Dept. HSE yg kotaknya ada di bawah Dirut, tapi akan lebih efektif jika dia bersama-sama dengan profesional engineer lainnya di Dept. Engineering, karena memang pada akhirnya keseharian aktivitasnya lebih banyak berinteraksi/berinterrelasi dengan informasi teknis e.g.

analysis,kalkulasi,gambar, safety philosophy, dll. Seorang HSE Inspector juga tidak harus berada dalam kotak HSE dimaksud di atas, karena keseharian nya beraktivitas melakukan inspeksi dan observasi terhadap produk,

lingkungan,manusia dalam proses merealisasikan produk/layanan, apakah sudah sesuai dengan rencana/standard tertulis yang ditetapkan untuk spec. produk, kondisi lingkungan,prilaku manusia dalam aktivitas itu.

Bahkan saya penganut paham ekstrim bahwa idealnya Dept. HSE itu tak perlu ada, jika perusahaan tersebut mampu mengintegrasikan semua proses-proses, aktivitas-aktivitas operasional dan pengendalian bisnisnya dengan aspek HSE. Sama dengan ide dan pemikiran untuk meniadakan Dept. agama dalam tata pemerintahan, karena seharusnya agama terintegrasi dalam proses dan aktivitas umatnya. Mungkin yg perlu dibentuk adalah fungsi-fungsi teknis spt. adanya komisi-komisi spt. HSE Audit, HSE Inspection, group Integrity Management, group HSE Improvement, dll.

Maunya sih mau menulis lebih tapi ......................resource waktu sangat terbatas. Di lain waktu akan ditambahkan,Insya Allah.

You might also like