You are on page 1of 113

1

Bab 1
Pendahuluan, Latar Belakang, dan Outline

A. Pentingnya Mempelajari Surat Filipi (nanti setelah exegese seluruh surat)


B. Kota dan Gereja di Filipi
C. Penulis Surat
D. Tempat dan Tanggal Penulisan Surat
E. Alasan Penulisan Surat
F. Outline Surat

Bab 2
Ucapan Salam
(1:1-2)
Pendahuluan
Seperti biasa di dalam setiap surat Paulus dibuka dengan ucapan salam yang khas kepada jemaat. Dalam ucapan salam ini ada
keunikan penting yang ditunjukkan oleh Paulus. Berikut perhatikan secara mendalam ucapan salam ini.

Penelitian Naskah
Pada bagian ini tidak memiliki textual problems sehingga bagian ini memiliki teks yang stabil.

Struktur dan Terjemahan


1 Nom/Subj Pau/loj kai. Timo,qeoj
Nom/Appos dou/loi
Gen/Poss Cristou/ VIhsou/
Adj/Predicatively pa/sin
Dat phrase/Advantage toi/j a`gi,oij
Prep phrase/Loc of sphere evn Cristw/| VIhsou/
Adj part phrase/Attributive toi/j ou=sin
Prep phrase/Loc of place evn Fili,ppoij
Prep phrase/Dat of advantage su.n evpisko,poij kai. diako,noij(
2

2 Nom/Subj ca,rij
Dat/Advantage u`mi/n
Conj/Connective kai.
Nom/Subj eivrh,nh
Prep phrase/Abl of source avpo. qeou/
Gen phrase/Appos patro.j h`mw/n
Conj/Connective kai.
Gen phrase/Abl of source kuri,ou VIhsou/ Cristou/Å

1 Paulus dan Timotius


hamba-hamba
Yesus Kristus,
kepada semua
orang-orang kudus
di dalam Kristus Yesus
yang berada
di Filipi
bersama dengan para pengawas dan diaken
2 Anugerah
kepada kamu
dan damai
dari Allah
Bapa kita
dan
Tuhan Yesus Kristus

Penjelasan Struktur
Ucapan salam ini menjadi pembuka surat yang terdiri atas dua bagian utama yaitu pertama, pengenalan diri Paulus yang ditujukan
kepada jemaat Filipi. Kedua, sapaan umum pada waktu itu. Paulus langsung memperkenalkan diri dengan namanya dan menarik di
sini, dia ternyata juga memperkenalkan Timotius. Kemudian dia menjelaskan siapa dirinya dan Timotius yaitu mereka adalah hamba-
3

hamba Kristus Yesus. Satu hal yang penting di sini adalah Paulus tidak memperkenalkan dirinya dengan jabatan rasul tetapi hamba.
Jelas di sini, mereka adalah hamba milik Yesus Kristus. Surat yang dimulai dari perkenalan diri ini ternyata ditujukan secara khusus
kepada dua pihak yaitu pertama, kepada semua orang-orang kudus dan ini berarti adalah kepada orang-orang percaya yang berada di
dalam persekutuan dengan Yesus Kristus. Secara jelas Paulus menyebut lokasi di mana mereka tinggal yaitu di Filipi. Kedua, kepada
para pengawas dan diaken yang berada di Filipi. Paulus kemudian menyapa jemaat dengan perkataan “anugerah kepada kamu dan
damai.” Anugerah dan damai ini bukan bersumber dari manusia atau dari Paulus tapi langsung bersumber dari Allah yang merupakan
Bapa kita dan bersumber dari Yesus Kristus. Sehingga sapaan ini tidak hanya sekedar sapaan umum pada waktu itu tetapi juga
mengandung makna yang dalam yaitu jemaat dilimpahi oleh anugerah dari Allah dan Yesus Kristus, dan damai ada pada mereka.

Penjelasan Teks
Ayat 1.
Selain memperkenalkan dirinya, Paulus juga memperkenalkan Timotius dalam surat ini oleh karena Filipi adalah pelayanan Timotius
pertama kali dan mengingatkan jemaat Filipi akan kualitas karakter Timotius yang dituliskan Paulus dalam pasal 2: 19-24.1
Kemungkinan besar juga Timotius adalah sekretaris dari Paulus di dalam penulisan surat ini.2 Nampaknya kedua alasan di atas bisa
diterima. Kalau diperhatikan bahwa nama Timotius muncul dalam ucapan salam di 5 surat yaitu surat 1 dan 2 Tesalonika, Kolose,
Filemon, dan Filipi. Di dalam ucapan salam surat 1 dan 2 Tesalonika, Paulus hanya menuliskan nama-nama tanpa adanya pengenalan
diri lebih jauh. Di Kolose dan Filemon, Paulus hanya menuliskan namanya yang kemudian diikuti pengenalan diri (sebagai
rasul/tahanan) baru kemudian nama Timotius ditulis. Di Filipi ini memiliki keunikan tersendiri yaitu Paulus memasukkan nama
Timotius dalam pengenalan diri/self-identification (yaitu sebagai hamba-hamba Yesus Kristus). Dalam surat 1 dan 2 Tesalonika,
Filemon dan Filipi tidak ada pengenalan diri dengan gelar kerasulan. Jadi jelas bahwa Paulus menuliskan nama Timotius dalam
pengenalan diri (yaitu sebagai hamba) memiliki arti penting tersendiri yaitu pertama, Paulus ingin menekankan bahwa baik Paulus
(seorang rasul) dan Timotius (seorang pelayan yang setia) adalah hamba.3 Kedua, Paulus ingin menekankan nama Timotius kepada
jemaat Filipi.4 Mereka berdua disebut dou/loi “hamba-hamba.”5 Seorang hamba dalam masyarakat Greco-Roman pada waktu itu
tidak memiliki otonomi, kemandirian dan seluruh kehendaknya ada dibawah kendali tuannya. Tetapi kata dou/loi dijelaskan oleh

1 Bandingkan dengan Gerald F. Hawthorne, Word Biblical Commentary, Volume 43: Philippians, (Dallas, Texas: Word Books, Publisher, 1998), 4 dan
Peter T. O’Brien, NIGTC: The Epistle to the Philippians (Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1991), 44.
2 Lihat penjelasan dari Gordon D. Fee, NICNT: Paul’s Letter to the Philippians (Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1995), 61.
3 Mengapa memperkenalkan diri sebagai hamba-hamba? Ini mungkin hubungan Paulus dan Timotius dengan jemaat Filipi yang begitu dekat.
4 Lihat juga penafsiran dari Frank Thielman, NIV Application Commentary, New Testament: Philippians (Grand Rapids: Zondervan, 1995), 35 dan
William Hendriksen, New Testament Commentary: Philippians (Edinburgh: The Banner of Truth Trust, 1982), 44.
5 Kata ini adalah dalam bentuk nominative apposition yang berarti berfungsi menambah penjelasan untuk kata di depannya yaitu Paulus dan Timotius.
4

Cristou/ VIhsou/6 “Kristus Yesus.” Mereka adalah hamba-hamba milik Yesus Kristus yang berarti hidup dan seluruh kehendak
mereka ada di bawah kendali Yesus Kristus.7 Penekanan pada Yesus Kristus menjadi penting di sini karena Dia adalah fokus dan isi
Injil itu sendiri yang diperjuangkan oleh Paulus, Timotius dan jemaat Filipi. Kemudian perhatikan bahwa surat ini ditujukan kepada
pa/sin toi/j a`gi,oij8 “kepada semua orang-orang kudus.”9 Kata a[gioj berarti “set apart to or by God, consecrated; holy, morally
pure, upright.”10 Orang-orang kudus berarti pertama, mereka adalah orang-orang yang dipisahkan secara khusus untuk Allah. Di dalam
Perjanjian Lama (PL) bangsa Israel adalah bangsa yang kudus karena mereka adalah bangsa yang dipilih oleh Allah dari sekian
banyak bangsa di dunia untuk dikhususkan melayani Allah. Begitu juga di dalam Perjanjian Baru (PB) orang-orang kudus di sini dapat
diterjemahkan menjadi umat Allah/God’s people atau orang-orang percaya pada Kristus dan mereka adalah jemaat sebagai bangsa
Israel baru, komunitas baru yang secara khusus dipisahkan dan melayani Allah.11 Kedua, orang-orang Kudus bisa berarti saints atau
orang-orang suci yang memiliki kualitas moral yang tinggi.12 Dalam konteks ini, menurut penafsir kata a[gioj “orang-orang kudus” di
sini lebih menunjuk pada status atau keberadaan mereka daripada kualitas moral yang mereka miliki. Dan hal ini lebih diperjelas lagi,
kata a[gioj dijelaskan oleh frasa kata depan evn Cristw/| VIhsou/ “di dalam Kristus Yesus”13 yang berarti mereka ada di dalam
Yesus Kristus. Mereka kudus adalah semata-mata oleh karena Kristus dan ini berarti seluruh hidup mereka bergantung pada Kristus.14
Paulus menulis surat ini untuk orang-orang kudus yang tinggal secara geografis di wilayah Filipi dan sekitarnya.15 Perhatikan frasa
kata depan su.n evpisko,poij kai. diako,noij “bersama dengan para pengawas dan diaken.”16 Surat ini juga ditujukan kepada
para jemaat yang memegang jabatan di dalam gereja yaitu sebagai pengawas dan diaken. Kata Yunani evpi,skopoij berarti
“pengawas/overseer, one who watches over the welfare of others”17 Kata evpi,skopoj di sini lebih menunjuk pada
pengawas/overseer dalam jemaat.18 Kata yang digunakan berbentuk jamak sehingga ada lebih dari satu pengawas di Filipi yang
6 Frasa ini adalah genitive possessive yang berarti menyatakan milik.
7 Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 45; Hawthorne, 4; dan Fee, 64; Hendriksen, 45 yang menekankan hal yang sama dengan penafsir.
8 Kata pa/sin di sini berfungsi sebagai kata sifat bukan sebagai substantive yang bernuansa jamak/plural yang terletak di dalam posisi predikat.
9 Frasa ini berfungsi sebagai dative of advantage yang berarti kepada mereka yang menerima surat ini.
10 UBS Greek Dictionary, 00042.
11 Bandingkan dengan penjelasan dari Thielman, 34.
12 Lihat juga penjelasan Hawthorne, 5.
13 Frasa ini berfungsi sebagai locative of sphere.
14 Penjelasan O’Brien cukup baik di sini. Lihat O’Brien, 46.
15 Lihat juga penjelasan dari Fee, 66.
16 Frasa ini berfungsi sebagai dative of advantage yang berarti kepada mereka yang menerima surat ini. Paralel dengan frasa pa/sin toi/j a`gi,oij di
atas.
17 Ada dua pengertian utama mengenai kata ini yaitu pertama, “overseer of Christ; guardian, keeper (lihat 1Pet 2:25) dan kedua, “overseer of church
leaders bishop, overseer, pastor (lihat 1Tim 3:2).” Lihat Friberg Greek Lexicon (FGL), 02083.
18 Umumnya para penafsir menterjemahkan ini sebagai overseers - pengatur, perencana dan yang mengarahkan segala sesuatu untuk kepentingan
jemaat. Lihat Hendriksen, 47; O’Brien, 47; Fee, 68; Thielman, 34.
5

kemungkinan mereka adalah jemaat yang memiliki karunia sebagai pengawas dan menjalankan karunia mereka di dalam gereja.
Kemudian kata Yunani untuk diako,noij berarti “pembantu; pelayan; diaken/servant; helper; minister; deacon.”19 Kata diako,noij
di sini menunjuk pada para diaken/deacons yaitu para penolong yang melayani para jemaat khususnya mereka yang berkekurangan
seperti para janda dan anak-anak.
Ayat 2
Perhatikan frasa ca,rij u`mi/n kai. eivrh,nh terjemahan yang paling tepat adalah “anugerah kepada kamu dan damai”20 bukan
“anugerah dan damai kepada kamu.” Mengapa penting memperhatikan terjemahan seperti ini? Ada pengaruh penting memperhatikan
hal ini yaitu: anugerah yang bersumber dari Allah dan Kristus diberikan kepada umat Allah ((u`mi/n)21, lihat juga penggunaan toi/j
a`gi,oij di ayat 1), sedangkan damai adalah hasil dari anugerah yang diberikan Allah.15 Formula salam ca,rij kai. eivrh,nh seperti
ini yang paling sering digunakan oleh Paulus (Rom 1:7; 1 Kor 1:3; 2 Kor 1:2; Gal 1:3; Efe 1:2; Fil 1:2; Kol 1:2; 1 Tes 1:1; 2 Tes 1:2;
Filem 3; tetapi bandingkan juga 1 Tim 1:2; Tit 1:2). Formula ini menggabungkan sapaan Yunani dan Yahudi. Salam tradisi dari dunia
Helenis adalah cairein – infinitif dari kata kerja “bersuka cita/to rejoice,” tetapi di dalam sapaan arti sederhananya adalah
“salam/greetings” (lihat Kis 15:23).22 Di dalam tulisan Paulus ini sekarang menjadi ca,rij “anugerah.” Kata ca,rij “anugerah” di sini
adalah ciri khas salam yang mengandung arti goodwill, favor, blessings.23 Munculnya penggunaan kata ini adalah Paulus ingin
menunjukkan sumber berkat Tuhan yang melimpah kepada jemaat Filipi untuk menjalani kehidupan rohani24 atau dengan kata lain
mau menunjukkan bahwa hanya Allah yang menjadi satu-satunya sumber dari segala berkat yang telah diterima oleh jemaat Filipi.25
Kemudian kata eivrh,nh “damai” adalah sapaan khas orang Yahudi dan dalam pengertian Paulus di formula salam ini berarti
“harmony,” “tranquillity,” “wholeness,” “well-being,” “salvation” of the total person, reconciliation of that person to God—peace at
the deepest level.”26 Dalam konteks salam ini (dihubungkan ca,rij u`mi/n “anugerah kepada kamu”) damai adalah seluruh hasil
yang dialami dan dinikmati oleh umat Allah setelah menerima anugerah Allah.27 Kemudian sapaan ini bukan sekedar sapaan umum
pada waktu itu, tapi sapaan ini menjadi ciri khas umat Allah oleh karena anugerah dan damai ini bersumber dari avpo. qeou/
patro.j h`mw/n kai. kuri,ou VIhsou/ Cristou/ “dari Allah Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus.” Frasa ini bisa menimbulkan
berbagai macam penafsiran seperti “dari Allah Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus.” Ini terjadi karena kata kai “dan” itu
19 UBS Greek Dictionary, 01475.
20 Lihat juga terjemahan yang tepat dari Hendriksen, 49.
21 Sebagai dative of advantage yang berarti kepada mereka yang menerima anugerah Allah.
22 Lihat juga penjelasan dari Thielman, 34.
23 FGL, 28528.
24 Bandingkan juga dengan penjelasan O’Brien, 51.
25 Penjelasan F. F. Bruce tepat di sini. Lihat F.F.Bruce, A Good News Commentary: Philippians (San Fransisco: Harper & Row, Publisher, 1983), 4.
26 Lihat Hawthorne, 11
27 Lihat juga penjelasan dari Bruce, 4; Hendriksen, 49.
6

menghubungkan kuri,ou VIhsou/ Cristou dengan h`mw/n. Penafsiran ini bisa kemungkinan benar karena memang tidak asing di
dalam tulisan Paulus (lihat Rom 15:6; 2 Kor 1:3; 11:31; Efe 1:3; Kol 1:3) dan tidak ada pengulangan kata avpo dalam frasa kuri,ou
VIhsou/ Cristou sehingga menguatkan interpretasi di atas.28 Interpretasi lain adalah “dari Allah Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus.”
Penafsiran ini terjadi karena kata kai “dan” di sini menghubungkan kuri,ou VIhsou/ Cristou dengan qeou/ patro.j. Penafsir
lebih memegang yang kedua ini oleh karena menekankan sumber bersama/co-source antara Allah dan Yesus Kristus dan juga kata
h`mw/n di sini tidak dapat dipisahkan dengan frasa tunggal patro.j h`mw/n “Bapa kita” yang merupakan formula tradisional.29
Sehingga kata h`mw/n di sini adalah integral dengan kata patro.j dan oleh karena itu kata kai tidak mungkin menghubungkan
antara kuri,ou VIhsou/ Cristou dengan qeou/ patro.j. Dalam hal ini Paulus menginginkan jemaat Filipi menyadari bahwa
segala aspek hidup mereka akan tercukupi oleh anugerah dari Allah Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus dan dengan demikian jemaat
akan mendapatkan damai.

Aplikasi
Paulus menyapa jemaat ini dengan menyatakan siapa dirinya secara jelas yaitu hamba Yesus Kristus. Ini adalah salah satu teladan
yang diberikan oleh Paulus kepada jemaat. Satu sisi, dia adalah seorang rasul yang dipilih oleh Yesus Kristus dan tentunya dia
memiliki kuasa dan jabatan di dalam jemaat, namun dia tidak menonjolkan dirinya sebagai seorang rasul tapi sebagai seorang hamba.
Ini membuktikan bahwa hubungan Paulus dengan jemaat begitu dekat. Seorang hamba adalah seorang pelayan dan Paulus
memberikan bukti bahwa hidupnya adalah seorang pelayan. Paulus juga menginginkan yang sama kepada jemaat Filipi dan kita pada
konteks sekarang. Tidak hanya itu Paulus juga mengingat Timotius dan menyatakan satu derajat dengannya. Ini membawakan tema
kesederajatan atau kesetaraan. Dan ini sekaligus juga harus menjadi contoh bagi para pengatur dan diaken jemaat yang memang
memiliki jabatan di jemaat. Di dalam melayani Allah, kita semua adalah hamba-hamba Yesus Kristus, tidak ada yang bisa menguasai
satu dengan yang lain. Tidak ada yang merendahkan orang lain. Hal lain adalah Paulus sangat fokus dan peduli pada jemaat. Dia
menyapa mereka sebagai orang-orang Kudus yang ada di dalam Yesus Kristus dan anugerah dan damai ada bersama dengan mereka.
Sebagai seorang hamba Yesus Kristus, Paulus membuktikannya di pembuka surat dengan menunjukkan rasa peduli yang besar kepada
jemaat. Begitu juga dengan kita sebagai hamba-hamba Yesus Kristus dapat meneladani sikap Paulus ini.

28 Lihat penjelasan Hawtorne, 12.


29 Lihat penjelasan Hawthorne, 12.
7

Bab 3
Ucapan Syukur, Fokus, Perasaan dan Doa
(1:3-11)

Pendahuluan
Setelah menuliskan ucapan salam, Paulus langsung mengungkapkan isi hatinya yang terdalam yaitu ucapan syukur, fokus pikiran dan
perasaannya yang mendalam dan doanya secara khusus untuk jemaat Filipi. Pada bagian ini akan membahas tiga hal utama yaitu
8

pertama, alasan-alasan di balik pengucapan syukur kepada Allah; kedua, fokus pikiran dan perasaannya kepada jemaat Filipi dan
ketiga adalah bagaimana dia menuliskan sebuah doa pribadi untuk jemaat Filipi yang singkat namun sangat mendalam isinya. Berikut
penjelasan ayat demi ayat akan diberikan di bawah ini.

Penelitian Naskah
Ayat 11 kai. e;painon qeou (kemuliaan Allah) diklasifikasikan oleh UBS4 dalam kategori (A) artinya teks itu secara yakin dapat
dikatakan asli. Jadi di sini secara umum bagian ini memiliki teks yang stabil.30

Struktur danTerjemahan
3 Present/Iterative Euvcaristw/
Dat phrase/Ind obj tw/| qew/|
Gen/Poss mou
Prep/Cause evpi
Adj/Attributively pa,sh|
Instr phrase/Means th/| mnei,a|
Gen/Objective u`mw/n
4 Adv/Time pa,ntote
Loc phrase/Time evn pa,sh|
Instr/Manner deh,sei
Gen/Poss mou
Prep phrase/Gen of advantage u`pe.r pa,ntwn u`mw/n(
Prep phrase/Gen of attendant meta. cara/j
Acc phrase/Dir obj th.n de,hsin
Adverbial part/Cause poiou,menoj(
5 Prep/Cause evpi.
Instr phrase/Cause th/| koinwni,a|
Gen/Subjective u`mw/n
Prep phrase /Acc of purpose eivj to. euvagge,lion

30 Bruce Meztger, A Textual Commentary On The Greek New Testament (New York: American Bible Society, 1994), 544.
9

Prep/Time avpo.
Adverbial gen phrase/Time th/j prw,thj h`me,raj
Prep/Time a;cri
Adverbial gen phrase/Time tou/ nu/n(
6 Adverbial part/Cause pepoiqw.j
Pro/Intensive auvto.
Demons pro/Acc of dir obj tou/to(
Conj/Indir statement o[ti
Def art/Subj nom o`
Adj part/Restrictive/Subj evnarxa,menoj
Prep phrase/Loc of sphere evn u`mi/n
Acc phrase/Dir obj of evnarxa,menoj e;rgon avgaqo.n
Future/Gnomic evpitele,sei
Prep/Time a;cri
Adverbial gen/Time h`me,raj
Gen phrase/Poss Cristou/ VIhsou/\
7 Conj/Cause kaqw,j
Present/Perfective evstin
Adj nom/Predicate di,kaion
Dat/Advantage evmoi.
Demons pro/Dir obj tou/to
Inf/Result fronei/n
Prep phrase/Adverbial gen of measure u`pe.r pa,ntwn
Gen/Advantage u`mw/n
Prep/Cause dia.
Articular inf phrase/Cause to. e;cein me
Prep phrase/Loc of sphere evn th/| kardi,a|
Acc/Dir obj u`ma/j(
Prep phrase/Loc of sphere e;n toi/j desmoi/j mou
10

Conj/Enclitic particle te
Conj/Connective kai.
Prep phrase/Loc of sphere evn th/| avpologi,a|
Conj/Connective kai.
Loc/Sphere bebaiw,sei
Gen phrase/Objective tou/ euvaggeli,ou
Acc/Predicate sugkoinwnou,j
Gen/Relationship mou
Gen phrase/Objective th/j ca,ritoj
Acc phrase/Absolut pa,ntaj u`ma/j
Adverbial part/Cause o;ntajÅ
8 Conj/Explanation ga,r
Nom phrase/Appos ma,rtuj mou
Nom phrase/Subj o` qeo,j
Adverb/Manner w`j
Present/Descriptive evpipoqw/
Adj/Attributive pa,ntaj
Acc/Dir obj u`ma/j
Prep phrase/Loc of sphere evn spla,gcnoij
Gen phrase/Poss Cristou/ VIhsou/Å
9 Conj/Connective kai.
Demons pro/Acc of dir obj tou/to
Present Middle/Intensive proseu,comai(
Conj/Content i[na
Nom phrase/Subj h` avga,ph u`mw/n
Adv phrase/Comparative e;ti ma/llon kai. ma/llon
Subjunctive present/Wish perisseu,h|
Prep phrase/Instr of means evn evpignw,sei
Conj/Connective kai.
11

Adj/Attributively pa,sh|
Instr/Means aivsqh,sei
10 Prep/Purpose eivj
Articular inf with referential acc to. dokima,zein u`ma/j
Adjectival part/Attributive diafe,ronta(
Def art/Acc of dir obj ta.
Conj/Purpose i[na
Subjunctive present/purpose h=te
Adj nom/Predicatively eivlikrinei/j
Conj/Connective kai.
Adj nom/Predicatively avpro,skopoi
Prep phrase/Adv gen of time eivj h`me,ran Cristou/(
11 Adjectival part/Predicative peplhrwme,noi
Acc/Dir obj karpo.n
Gen/Apposition dikaiosu,nhj
Def art/Relative pro to.n
Prep phrase/Ablative of agency dia. VIhsou/ Cristou/,
Prep phrase/Acc of purpose eivj do,xan kai. e;painon
Gen/Objective qeou/Å

3 Aku mengucap syukur


kepada Allah
karena seluruh ingatanku
tentang kamu
4 selalu dalam setiap doaku
untuk kepentingan kamu semua,
karena aku melakukan
doa
dengan sukacita
12

5 karena peran sertamu


untuk Injil
dari hari pertama
sampai sekarang
6 karena aku telah yakin
hal ini sangat
bahwa
Dia
yang memulai
pekerjaan baik
di dalam kamu
akan menyelesaikan
sampai hari
Kristus Yesus;
7 memang
itu adalah benar
bagi saya
untuk memfokuskan (hal) ini
tentang kamu semua,
karena
aku memiliki
kamu
di dalam hati(ku),
baik
di dalam pemenjaraanku
maupun
di dalam pembelaan
dan
peneguhan Injil,
karena
13

kamu semua adalah rekan-rekanku


dalam anugerah Allah
8 sebab
Allah (adalah) saksiku
bagaimana aku merindukan
kamu semua
di dalam perasaan
dari Kristus Yesus.
9 dan
aku sendiri mendoakan hal ini,
bahwa
kasihmu bisa melimpah
lebih dan lebih lagi
dengan pengetahuan
dan penuh pengertian
10 supaya kamu bisa menyetujui
hal-hal
yang sungguh penting,
supaya
kamu bisa menjadi
murni dan
tidak cacat
sampai hari Kristus
11 telah dipenuhi
buah
kebenaran
yang
melalui Yesus Kristus
untuk kemuliaan dan pujian
kepada Allah.
14

Penjelasan Struktur
Penafsir membagi bagian perikop ini menjadi tiga bagian besar yang ingin disampaikan oleh Paulus kepada jemaat Filipi.31
Pertama (3-6), Paulus terus menerus bersyukur kepada Allah (lihat kata kerja yang digunakan adalah present indicative active yang
berfungsi iterative). Mengapa Paulus terus menerus bersyukur? Oleh karena empat hal yaitu pertama, karena ingatan atau memory
Paulus akan jemaat Filipi (3). Kedua, Paulus bersyukur kepada Allah karena dia melakukan doa dengan sukacita dan ini dijelaskan
oleh Paulus bahwa dia selalu berdoa untuk kepentingan jemaat Filipi (4). Ketiga, karena jemaat Filipi ikut berperan serta untuk Injil
(5).32 Dan keempat, karena keyakinan Paulus bahwa Allah yang telah memulai pekerjaan baik di jemaat Filipi akan menyelesaikan
pekerjaan-Nya sampai pada hari Yesus Kristus (6).33 Kedua (7-8), Paulus berfokus atau dengan seluruh pikirannya memikirkan jemaat
Filipi oleh karena mereka semua ada di dalam hati Paulus, kemudian Paulus menjelaskan siapa mereka semua yaitu mereka semua
adalah rekan-rekan Paulus baik pada waktu di dalam pemenjaraannya, pembelaan dan peneguhan berita Injil (7) dan tidak hanya pada
tingkat pikiran (selain berfokus memikirkan jemaat Filipi) tetapi juga pada tingkat perasaan atau affection Paulus yaitu kerinduannya
pada jemaat Filipi (8). Ketiga (9-11), doa Paulus untuk jemaat Filipi bahwa kasih mereka bisa berlimpah dengan cara penuh
pengetahuan dan semua pengertian (9) dengan tujuan/purpose supaya mereka dapat menguji atau membuktikan mana hal-hal yang
benar-benar penting (10) dan supaya mereka menjadi murni dan tidak cacat sampai hari Kristus (10) dan dipenuhi dengan buah
kebenaran yang berasal dari Yesus Kristus untuk kemuliaan dan pujian kepada Allah (11).

Penjelasan Teks
Ayat 3
Euvcaristw/ “aku mengucap syukur, ” berarti “as expressing gratitude to God; thank, give thanks to”34 adalah kata kerja present
indicative active yang berarti secara berkelanjutan atau berkala Paulus mengucap syukur.35 Kata ini yang selalu ada di dalam pikiran
31 Lihat juga O’Brien, 56-72. Dan Hawthorne juga menjelaskan bahwa, “Paul’s letter to the Philippians, though far less formal and less carefully
developed than his letters to the Galatians or to the Romans, nevertheless anticipates the parts of the Classical oration which were later adapted into a standard
five-part epistolary structure: (1) The salutatio or greeting, (2) the captatio benevolentiae or exordium, which secured the good will of the recipient; (3) the
narratio (4) the petitio or specific request, demand of announcement, and (5) the conclusio which was usually relatively simple (see Kennedy, Classical
Rhetoric, 186; cf. also White, Form and Function).The form of this section (1:3–11) seems to answer to the captatio benevolentiae, for Paul here formally
secures the good will of the Philippians by letting them know how thankful to God he is for them (1:3), how deeply he loves them (1:7, 8) and how regularly he
prays for them (1:9).” Lihat Hawthorne,….
32 Lihat juga O’Brien, 61; Thielman, 37.
33 Lihat juga O’Brien, 63; Thielman, 37.
34 Lihat FGL, 02776.
35 Kata ini bermakna Iterative present.
15

Paulus ketika dia ingin mulai menulis surat.36 Ucapan syukur adalah hal yang umum dijumpai dalam surat-surat berbudaya sekuler
pada waktu itu, sehingga di sini Paulus memang memakai kebiasaan pada waktu itu.37 Ungkapan frasa tw/| qew/| adalah sebagai
datif objek tidak langsung/dative of indirect object dari kata kerja euvcaristw sehingga jelas bahwa Paulus bersyukur kepada Allah
yaitu kepada Bapa,38 bukan kepada allah-allah yang dipercayai pada waktu itu oleh karena memang ada alasan atau fokus utama di
balik pengucapan syukur itu yaitu orang-orang percaya di Filipi.39 Hal ini dijelaskan dengan penjelasan selanjutnya dengan frase mou
evpi pa,sh th/| mnei,a| u`mw/n “karena seluruh ingatanku tentang kamu,” kata mou di sini adalah possesive genitive dari th/|
mnei,a| bukan tw/| qew/| oleh karena Paulus ingin menekankan secara spesifik mengapa dia bersyukur yaitu bahwa ingatannya
sendiri tentang jemaat Filipi masih baik,40 sehingga u`mw/n di sini menjadi objective genitive bukan subjective genitive 41 dari th/|
mnei,a. Mengapa penting Paulus menyatakan ingatannya tentang jemaat Filipi masih baik? Karena kondisi pada waktu ketika dia
menulis surat ini.42 Paulus berada di dalam penjara, suatu kondisi yang tentunya keras dan menderita bagi Paulus untuk memikirkan
jemaatnya. Namun Paulus mengingat semua tentang jemaat Filipi sehingga tidak heran Paulus terus menerus mengucap syukur kepada
Allah.
Ayat 4
Kata keterangan pa,ntote43 “selalu” di sini menjadi penting bagi Paulus oleh karena kata ini menunjukkan beberapa hal penting
yaitu pertama, mau menunjukkan betapa intensnya doa Paulus untuk kepentingan jemaat Filipi (kata ini menjelaskan frasa kata depan
evn pa,sh| deh,sei mou u`pe.r pa,ntwn u`mw/n “dalam setiap doaku untuk kepentingan kamu semua”), ini berarti
hubungan yang sangat dekat antara Paulus dan jemaat Filipi sehingga tidak satupun dari anggota jemaat di Filipi yang tidak didoakan
oleh Paulus. Kedua, kata ini juga menunjukkan betapa teguh dan setianya Paulus berdoa (lihat kata poiou,menoj), Paulus berdoa
dengan sukacita bukan dengan suatu keterpaksaan.44 Dan ketiga, kata ini memberikan dan menguatkan alasan bagi Paulus mengapa
dia bersyukur kepada Allah yaitu dia selalu berdoa dengan sukacita untuk kepentingan jemaat Filipi. Kata ini bukan menjelaskan kata
36 Ada 23 kali penggunaan kata euvcariste,w didalam surat Paulus yaitu: Rom 1:8m, 1:21, 14:6, 16:4; 1 Kor 1:4, 14, 10:30, 11:24, 14:17, 14:18; 2 Kor
1:11, Efe 1:16, 5:20, Fil 1:3; Kol 1:3, 12, 3:17, 1 Tes 1:2, 2:13, 5:18; 2 Tes 1:3, 2:13, Filemon 1:4.
37 Lihat Hawthorne, 15
38 Lihat O’Brien, 57.
39 Lihat juga penjelasan dari Hendriksen, 50.
40 Lihat penggunaan pa,sh ada penekanan kepada ingatannya yaitu seluruh ingatannya bukan sebagian dan ini membuktikan Paulus ingin menunjukkan
bahwa ingatannya masih baik.
41 Bandingkan dengan terjemahan O’Brien, 56 dan penjelasannya, 59-61; Hendriksen, 50; Ben Witherington III, Friendship and Finances in Philippi
(valley Forge, Pa: Trinity Press Internationa, 1994), 38 yang menekankan pada subjek genitif. Sebaliknya penekanan pada objek genitif, lihat penjelasan dari
Hawthorne, 16; dan Fee, 74-79.
42 Lihat juga pelajaran 1,
43 Kata ini adalah adverb of time.
44 Lihat juga Hawthorne, 17.
16

kerja utama euvcaristw/45 melainkan ayat 4 itu sendiri yaitu poiou,menoj yang mengandung verbal idea.46 Yang menarik di sini
adalah untuk kata “doa” Paulus tidak memakai kata yang biasanya digunakan yaitu proseuchomai (seperti di 1:9) melainkan kata
deh,sei yang muncul dua kali di ayat 4. Kata deh,seiberarti permohonan atau doa untuk suatu kebutuhan yang spesifik.47 Di sini,
Paulus menyatakan dengan jelas bahwa ada hal-hal tertentu yang tidak dimiliki oleh jemaat Filipi yang menjadi bahan doa Paulus.48
Perhatikan frasa berikutnya yang penting adalah meta. cara/j49 “dengan sukacita” yang menjelaskan kata poiou,menoj “aku
melakukan.” Kata cara, muncul sebanyak lima kali (1:4, 25; 2:2, 29; 4:1) dan ini adalah sukacita yang terjadi oleh karena jemaat
Filipi bersatu (2:2); jemaat Filipi adalah sukacita Paulus (4:1) dan kesembuhan Epaphroditus yang disambut dengan sukacita (2:29).
Jadi kata sukacita selalu berhubungan dengan jemaat Filipi dan ini adalah faktor luar yang mempengaruhi sukacita Paulus sehingga
tidak heran bahwa Paulus melakukan atau membuat (poiou,menoj) permintaan atau doa (th.n de,hsin)50 untuk jemaat Filipi
dengan perasaan/reaksi emosi sukacita karena jemaat Filipi dan kondisi mereka adalah sukacita Paulus sendiri. Kata poiou,menoj
“aku melakukan” adalah adverbial participle nominative yang berfungsi sebagai cause yaitu menjelaskan penyebab atau alasan Paulus
mengucap syukur.51
Ayat 5
Frasa evpi. th/| koinwni,a| u`mw/n eivj to. euvagge,lion “karena peran sertamu untuk Injil” adalah paralel dengan frasa
kata depan lain52 yang menjelaskan kata kerja utama euvcaristw/.53 Frasa th/| koinwni,a| u`mw/n “peran sertamu,” kata
u`mw/n di sini bisa ditafsirkan menjadi objective genitive54 sehingga terjemahannya menjadi “peran serta dengan kamu,” tetapi

45 Bandingkan dengan tafsiran O’Brien, 57 yang menafsirkan bahwa kata ini menjelaskan kata kerja utama euvcaristw/.
46 Hendriksen menafsirkan hal yang sama dengan penafsir. Lihat Hendriksen, 50-51.
47 Lihat juga Hawthorne, 17.
48 Perhatikan bagian 2: 3-4; 3: 1-21; 4:2-3 adalah permasalahan-permasalahan yang dihadapi jemaat Filipi dan akan diuraikan pada pelajaran selanjutnya.
49 Frasa ini adalah genitive of attendant circumstances yaitu mengindikasikan reaksi emosi dari kata kerja yang diikuti yaitu dalam hal ini
poiou,menoj
50 Frasa ini adalah objek langsung atau accusative of direct object dari kata poiou,menoj.
51 Yaitu menjelaskan kata kerja utama euvcaristw/ “aku mengucap syukur.”
52 Frasa kata depan lain itu adalah evpi. pa,sh| th/| mnei,a| u`mw/n. Frasa evpi. di sini adalah causal clauses yang menekankan penyebab
mengapa Paulus mengucap syukur. Ketiadaan artikel th`z yang menunjuk pada cara/j pada kata evpi. menjadi alasan mengapa frasa ini bukan menjelaskan
meta. cara/j th.n de,hsin poiou,menoj.
53 Fee dan Hawthorne melihat frasa ini bukan menjelaskan kata kerja utama Euvcaristw tetapi menjadi dasar atau alasan dari Paulus berdoa dengan
sukacita. Bandingkan dengan Fee, 81; Hawthorne, 18. Hendriksen menafsirkan ayat ini adalah “the immediate reason for the thanksgiving in verse 5, the ultimate
reason in verse 6.” Lihat juga Hendriksen, 51.
54 Tafsiran Hawthorne, 19
17

menurut penafsir lebih tepat kata ini adalah subjective genitive,55 oleh karena kata koinwni,a yang walaupun memiliki beberapa arti56
lebih tepat diartikan “berperan serta/
participation”57 oleh karena kata ini dijelaskan oleh eivj to. euvagge,lion “untuk Injil”58 yang berarti jemaat Filipi sendiri secara
aktif menyebarluaskan berita Injil59 dan oleh karena itulah Paulus mengucap syukur kepada Allah.60 Jemaat Filipi aktif berperan serta
yang berarti dapat dimengerti dalam konteks yang lebih luas yaitu tidak hanya dukungan dan perhatian kepada Paulus yang ada di
dalam penjara (2:25; 4:10,18) dan di luar penjara (4:15-16) tetapi juga membantu Paulus dalam pekerjaan misi menyebarkan Injil di
sini.61 Kata euvagge,lion ini muncul 9 kali di surat ini yaitu bagi Paulus, Injil adalah kabar baik tentang Kristus (1:27) yang harus
dibela dan diteguhkan (1:7,16), dimajukan (1:12; 2:22), menjadi pedoman atau parameter di dalam kehidupan jemaat sebagai warga
negara Kerajaan Sorga (1:27), yang diperjuangkan (4:3), dan dikabarkan kepada orang lain (4:15). Sehingga Injil berarti kabar baik
tentang Kristus yang menjadi pedoman atau parameter di dalam kehidupan jemaat dan di mana jemaat ikut berpartisipasi di dalamnya
dengan cara membela, memperjuangkan, memajukan dan mengkabarkannya kepada orang lain. Jadi jelas pemahaman Injil yang
demikian membuat peran serta jemaat Filipi secara aktif sangat penting di sini. Peran serta mereka memiliki tujuan yaitu “untuk
Injil.“62 Kemudian peran serta mereka yang memiliki tujuan (untuk Injil) ini dijelaskan lagi oleh frasa kata depan yang menunjukkan
waktu yaitu avpo. th/j prw,thj h`me,raj a;cri tou/ nu/n “dari hari pertama sampai sekarang.” Di sini membuktikan bahwa
peran serta mereka dalam konteks yang lebih luas terbukti yaitu sejak mulai pertobatan mereka (avpo. th/j prw,thj h`me,raj
“dari hari pertama“),63 mereka telah berperan serta tidak hanya bantuan materi saja yang diberikan oleh jemaat Filipi kepada jemaat
lain seperti Tesalonika dan Korintus (4:15-16; 2 Kor 11:9) tetapi juga peran serta mereka untuk kemajuan Injil ini (pemberitaan Injil)
sejak Paulus memberitakan Injil di Filipi (Kis 16:15) sampai Paulus berada dipenjara (a;cri tou/ nu/n “sampai sekarang,” 2:25;
4:10,18).
Ayat 6

55 Tafsiran yang sama juga diberikan oleh Fee, 74; O’Brien, 61.
56 Lihat Hawthorne, 19; Fee, 82.
57 Yang berarti mengandung makna “giving so that others can share,” lihat FGL, 16320. Lihat juga penjelasan dari Fee, 82-84 dan penjelasan teks 2:1
58 Kata depan eivj di bagian ini menguatkan bahwa kata koinwni,a lebih tepat diartikan menjadi “berperan serta/participation” dan ini menjadi kasus
yang sama di 2 Kor 9:13 dan Rom 15:26 yang dapat juga diterjemahkan menjadi “berperan serta/participation” walaupun dalam pengertian “a benefaction
jointly contributed, a collection, a contribution” Lihat Fee, 82; Hawthorne, 19 dan bandingkan dengan Thayer’s Greek Lexicon, 3009.
59 Fee juga melihat hal yang sama yaitu untuk kemajuan Injil, 83. Begitu juga dengan Thielman yaitu dukungan kepada Paulus untuk memberitakan Injil.
Lihat Thielman, 38. Lihat juga Hendriksen, 52.
60 Lihat juga O’Brien, 61.
61 Lihat juga Thielman, 38.
62 Frasa eivj to. euvagge,lion “untuk Injil“ membentuk accusative purpose yaitu tujuan dari sebuah tindakan.
63 Lihat juga Fee, 84.
18

Bagian ini menjadi alasan keempat mengapa Paulus mengucap syukur kepada Allah. Paulus yakin bahwa Allah yang telah memulai
pekerjaan baik di jemaat Filipi akan menyelesaikan pekerjaan-Nya sampai pada hari Yesus Kristus. Alasan ini lebih terfokus pada
karya Allah di masa yang akan datang dan ini berbeda dengan alasan-alasan sebelumnya (3-5). Paulus memulai dengan sebuah
adverbial participle yang berfungsi sebagai causal clause64 dari kata kerja utama euvcaristw/ yaitu pepoiqw.j “aku telah yakin.”65
Kata ini menyatakan bahwa keyakinan Paulus ini telah dipegang sebelumnya sampai sekarang ini (completed action) sehingga di sini
mengindikasikan keyakinan Paulus yang konsisten dari dulu sampai sekarang dan juga keyakinan yang kuat yang tidak berubah
sampai sekarang.66 Perhatikan frasa auvto. tou/to67 “hal ini sangat” memberikan penjelasan terhadap apa yang menjadi keyakinan
Paulus. Keyakinannya terhadap tou/to “hal ini” di mana kata ini mendapat penjelasan dari kata ganti auvto. yang memberikan
tekanan/intensive; emphasizing pada kata tou/to. Perhatikan bahwa frasa auvto. tou/to kemudian dijelaskan oleh o[ti clause.68
Perhatikan o[ti clause o[ti o` evnarxa,menoj evn u`mi/n e;rgon avgaqo.n evpitele,sei a;cri h`me,raj Cristou/
VIhsou/\ “bahwa Dia yang memulai pekerjaan baik di dalam kamu akan menyelesaikan sampai hari Kristus Yesus,” memiliki
subjek o` evnarxa,menoj69 dan objek langsung e;rgon avgaqo.n.70 Apa yang dimaksud oleh Paulus dengan e;rgon
avgaqo.n “pekerjaan baik”? Para penafsir memberikan penafsiran yang berbeda. Pertama, secara khusus e;rgon avgaqo.n
ditafsirkan secara sempit yang hanya ditujukan pada konteks bantuan jemaat Filipi kepada Paulus oleh karena di ayat ke-5 dinyatakan
bahwa jemaat Filipi berperan serta demi tujuan Injil.71 Kedua, dalam konteks yang lebih luas lagi e;rgon avgaqo.n dapat berarti
keselamatan yaitu karya Allah yang dimulai dari saat seseorang menerima Injil sampai ikut berperan serta untuk Injil. 72 Memang tidak
dapat dipastikan apa maksud Paulus dengan e;rgon avgaqo.n di sini? Menurut penafsir, tafsiran kedua lebih dapat diterima
dengan penekanan penjelasan pada struktur o[ti clause yang ditulis oleh Paulus walaupun sebetulnya tafsiran pertama itu bisa
menjadi alasan kuat untuk mendukung atau membuktikan tafsiran kedua. Di sini perlu diingat bahwa e;rgon avgaqo.n dalam
konteks ini adalah apa yang menjadi keyakinan Paulus (pepoiqw.j “aku telah yakin”). Perhatikan bahwa keyakinan Paulus di sini
dijelaskan oleh o[ti clause dan clause ini berbicara tentang Allah (lihat subjeknya adalah definite article nominative o` yang

64 Lihat juga O’Brien, 63.


65 Kata ini adalah perfect participle yang digunakan untuk completed action.
66 O’Brien juga menyatakan keyakinan ini adalah kepastian sekarang, dan sering digunakan oleh para pemazmur di dalam doa mereka, 63-64.
67 Frasa ini menjadi objek langsung dari pepoiqw.j “aku telah yakin.”
68 Lihat juga Hendriksen, 54.
69 Frasa ini merupakan adjective participle yang berfungsi sebagai restrictive atributive participle di mana subjeknya dihilangkan sehingga digunakan
sebagai substantive.
70 Frasa ini menjadi objek langsung yang menerima tindakan dari verbal idea evnarxa,menoj.
71 Hawthorne, 29.
72 Begitu juga dengan penafsiran dari Fee, 86-87; O’Brien, 64; Thielman, 38; dan Witherington III, 38. Lihat juga penjelasan dari Bruce, 7 dan
Hendriksen, 54-55.
19

menunjuk kepada Allah). Kemudian Allah dijelaskan oleh kata participle evnarxa,menoj “yang memulai.” Kata ini memiliki
sebuah direct object yaitu frasa e;rgon avgaqo.n dan frasa e;rgon avgaqo.n ini dijelaskan oleh locative sphere evn u`mi/n
“di dalam kamu.”73 Perhatikan bahwa “pekerjaan baik” ini yang dimulai oleh Allah sendiri atau dengan kata lain “pekerjaan baik di
dalam kamu” adalah perbuatan atau karya Allah sendiri karena Allah yang memulai. Kemudian kembali perhatikan apa itu e;rgon
avgaqo.n? Kalau e;rgon avgaqo.n adalah karya Allah sendiri maka ini lebih menunjuk pada hal keselamatan di dalam Kristus 74
daripada menunjuk pada peran serta jemaat Filipi untuk Injil. Lagipula frasa evn u`mi/n bukan diartikan “melalui kamu”
melainkan “di dalam kamu.”75 Selain itu alasan yang paling kuat kalau ini menunjukkan pada keselamatan di dalam Kristus daripada
peran serta jemaat Filipi untuk Injil adalah adanya penjelasan selanjutnya dari Paulus. Perhatikan bahwa o[ti clause ini memiliki kata
kerja utama yaitu future indicative active evpitele,sei “akan menyelesaikan.” Kemudian kata kerja ini dijelaskan oleh frasa a;cri
h`me,raj Cristou/ VIhsou “sampai hari Kristus Yesus” dan frasa ini menunjukkan bahwa Paulus memberikan suatu nuansa
eskatologis yaitu di masa yang akan datang/future eschatology dan ini berkaitan dengan glorification atau kemuliaan yang akan
diterima oleh setiap orang percaya nanti saat kedatangan Kristus yang kedua kali.76 Kata kerja evpitele,sei ini bisa berarti Gnomic
Future tense yang berarti akan benar-benar selesai/will be fully completed ketika orang percaya dimuliakan/ glorification salvation
atau Progressive Future tense yang berarti akan terus diselesaikan/will keep on completed dalam kehidupan orang percaya yaitu
pengudusan hidup/sanctification salvation. Menurut penafsir evpitele,sei lebih tepat ditafsirkan sebagai Gnomic Future Tense
karena ini akan menunjukkan bahwa hanya Allah sendiri yang akan memberikan kemuliaan itu kepada orang percaya (dan ini
merupakan kelanjutan dari karya Allah setelah memberikan keselamatan) sedangkan jika ditafsirkan sebagai Progressive Future tense
yaitu pengudusan hidup maka ini melibatkan kerja sama antara orang percaya dan Allah. Jadi secara jelas o[ti clause ini berbicara
mengenai Allah yaitu karya Allah sendiri baik keselamatan maupun kemuliaan yang akan diterima oleh orang percaya nantinya. Maka
e;rgon avgaqo.n di sini adalah karya Allah di dalam keselamatan. Paulus mengucap syukur kepada Allah akan hal ini karena dia
yakin bahwa Allah yang telah memberikan keselamatan kepada jemaat Filipi akan juga memberikan kemuliaan pada saat eskatologi
nantinya. Keselamatan yang merupakan pekerjaan baik yang Allah telah mulai di dalam jemaat Filipi ini dibuktikan oleh jemaat Filipi
sendiri yaitu mereka berperan serta untuk Injil (5) dan juga penjelasan Paulus tentang mengerjakan keselamatan (2:12-13).
Ayat 7

73 Bandingkan dengan terjemahan Hawthorne, 21 yang menterjemahkan evn sebagai instrumental “melalui” dengan mengutip Gal 3:3 sebagai
dukungan namun di ayat itu tidak memiliki evn dan lebih tepatnya diterjemahkan sebagai locative sense.
74 O’Brien memberikan penjelasan yang cukup baik tentang karya Allah yaitu mencipta dan memanggil (Yes 44:1-6), lihat O’Brien, 64-65.
75 Merupakan locative sphere.
76 Lihat juga Fee, 86, 88. Penekanan eskatologis ini untuk memberikan penghiburan kepada jemaat Filipi di dalam menghadapi kesulitan di masa
sekarang ini.
20

Pada bagian ini (7-8) Paulus menuliskan kata-kata yang sifatnya sangat pribadi yaitu ungkapan dari hatinya yang mendalam kepada
jemaat Filipi. Bagian ini berada ditengah-tengah antara ucapan syukur (3-6) dan doanya (9-11) sehingga bagian ini menjadi latar
belakang atau konteks Paulus itu bersyukur dan berdoa. Perhatikan kata sambung kaqw,j di sini bermakna sebuah causal (because;
since; in so far; indeed)77 bukan perbandingan/comparative (just as; as).78 Mengapa kata ini bermakna sebuah causal? Pertama, kata
ini akan menghubungkan bagian sebelumnya yaitu ayat 3-679 dan ini akan memberikan sebuah alasan yang masuk akal bagi Paulus
untuk menuliskan atau menyatakan di,kaion evmoi “benar bagi saya” yaitu dengan maksud bahwa ucapan syukur, ingatan, doa,
keyakinan dan sikapnya terhadap jemaat Filipi adalah benar.80 Kedua, kata ini diikuti oleh sebuah kata kerja present indicative
evstin81 “adalah” yang mengindikasikan hasil dari suatu tindakan yaitu pengungkapan fakta atau bukti dengan pikiran yang objektif.
Apa yang membuat pengungkapan ini secara jelas tentu pasti ada alasannya yang mendasarinya yang dijelaskan oleh kaqw,j sebagai
causal bukan sebagai comparative. Pengungkapan fakta atau bukti dengan pikiran yang objektif ini mengindikasikan bahwa kata
infinitf fronei/n di sini bukan berkaitan dengan emosi atau perasaan seperti yang diterjemahkan oleh para penafsir lain82 menjadi
“perasaan/feel” tetapi lebih kepada pikiran yang sungguh-sungguh atau fokus.83 Selain itu kata kerja ini juga diikuti oleh kata
demonstrative pronoun tou/to “(hal) ini” yang berfungsi sebagai objek langsung (accusative of direct object) dari kata kerja itu
sehingga lebih tepat diterjemahkan menjadi “fokus” tidak hanya sebatas pikiran biasa tetapi ada hal yang dipikirkan dengan sungguh-
sungguh.84 Jadi Paulus memiliki suatu pikiran yang sungguh-sungguh/fokus tentang jemaat Filipi (lihat kata tou/to yang menjadi
objek dan concern pikirannya kepada jemaat Filipi u`pe.r pa,ntwn u`mw/n “tentang kamu semua”) oleh karena ada dasar
pembenaran atau justification atau penyebabnya yaitu yang dijelaskan oleh frasa kaqw,j (a causal sense) tersebut. Kata kaqw,j
“memang” mengindikasikan causal untuk menjelaskan atau menguatkan kata di,kaion “benar” itu sendiri (di sini berarti Paulus
bersikap sangat positif terhadap jemaat Filipi) atau dengan kata lain membuat Paulus merasa yakin (lihat kata evmoi.) dengan apa
yang dia pertimbangkan atau pikirankan dengan objektif (lihat penjelasan kata kerja evstin di atas) sehingga hasil dari itu semua
Paulus mengambil sebuah tindakan yaitu fronei/n85 “untuk memfokuskan” yang diikuti oleh tou/to yang berarti menjadi objek

77 Begitu juga dengan terjemahan Hawthorne , 22; O’Brien,66. Lihat juga Rom 1:28; 1 Kor 1:6; 5:7; Efe 1:4; 4:32.
78 Bandingkan dengan terjemahan Fee, 88-89, menyatakan bahwa kata ini adalah sebuah comparative conjunction.
79 Begitu juga dengan O’Brien, 66, dan Hawthorne, 22.
80 “benar/proper/accurate” di sini bersifat natural seperti kejadian sehari-hari seperti yang terdapat juga di FGL, 6849. Kata ini mengindikasikan Paulus
memiliki sikap yang positif terhadap jemaat Filipi.
81 Kata kerja ini berfungsi sebagai perfective present menekankan realita sekarang yaitu hasil atau keadaan dari sesuatu yang telah dimulai di masa
lampau.
82 Lihat Fee, 74; Hawthorne, 22; Bruce, 10.
83 Begitu juga dengan FGL, 28271 menterjemahkan kata ini think, have an opinion, have understanding.
84 Lihat FGL, 28271.
85 Kata infinitf ini mengindikasikan hasil/result dari kata kerja evstin “adalah.”
21

langsung dari apa yang Paulus fokuskan yaitu kemungkinan ayat-ayat sebelumnya (3-6)86 yang telah dikuatkan atau dibenarkan oleh
Paulus sendiri dengan kata di,kaion dan tidak hanya diikuti oleh accusative of direct object tetapi juga frasa kata depan u`pe.r
pa,ntwn u`mw/n “tentang kamu semua” yaitu berarti semua (pa,ntwn di sini adalah adverbial genitive of measure yang
menyatakan ukuran/measure; how many) jemaat Filipi. Kemudian pada frasa berikutnya Paulus menjelaskan mengapa dia berfokus.
Frasa dia.87 to. e;cein me evn th/| kardi,a| u`ma/j yang penafsir terjemahkan menjadi “karena aku memiliki kamu di dalam
hati(ku)”88 bukan “karena kamu memiliki aku di dalam hatimu”89 adalah lebih tepat oleh karena beberapa hal. Pertama, ini adalah
infinitive dengan artikel to. yang memiliki dua kata ganti accusative me “aku” dan u`ma/j “kamu” di mana si pengarang/the
author biasanya lebih tepat dijadikan subjek dan kata ganti accusative kedua sebagai objek.90 Kedua, infinitive ini adalah articular
infinitive karena infinitif ini diikuti oleh artikel to. (sebagai accusative) yang diatur oleh kata depan dia (menyebabkan makna
“karena”) sehingga lebih tepat bahwa me “aku” dijadikan subjek dari infinitive e;cein karena akan sejalan subjek dari infinitive
fronei/n dan ini diperkuat dengan kata depan dia. “karena” yang menghubungkan keduanya. Ketiga, infinitif ini juga mau
menunjukkan durative yaitu menekankan betapa besarnya dan lamanya hati Paulus kepada jemaat Filipi walaupun dia sendiri berada
di penjara dan ini menjadi alasan atau penyebab yang tepat mengapa Paulus berfokus pada mereka.91 Kemudian apa maksud dari kata
th/| kardi,a| “hati” yang berarti di dalam PB adalah sebuah kata figuratif yang tidak diartikan secara literal yang merupakan sumber
penyebab dari psychological life seseorang yang terutama menekankan pada aspek pikiran atau thoughts seperti mind, inner
self92sehingga di sini menurut penafsir kata ini lebih tepat ditafsirkan menjadi seluruh keberadaan pikiran Paulus dan ini akan
mendukung kata kerja fronei/n di bagian sebelumnya.93 Kemudian perhatikan pada frasa selanjutnya e;n te toi/j desmoi/j mou
kai. evn th/| avpologi,a| kai. bebaiw,sei tou/ euvaggeli,ou “baik di dalam pemenjaraanku maupun di dalam pembelaan
dan peneguhan Injil” menjelaskan bagian selanjutnya yaitu frasa adverbial participle of cause94 sugkoinwnou,j mou th/j ca,ritoj
pa,ntaj u`ma/j o;ntaj “karena kamu semua adalah rekan-rekanku dalam anugerah Allah” di mana sugkoinwnou,j mou th/j
ca,ritoj adalah predicate accusative atau complementary accusative yang dijelaskan oleh adverbial participle o;ntaj “adalah” yang
berfungsi sebagai predikat be (sehingga di sini jelas bahwa frasa e;n te toi/j desmoi/j mou kai. evn th/| avpologi,a| kai.
bebaiw,sei tou/ euvaggeli,ou bukan menjelaskan bagian sebelumnya dia. to. e;cein me evn th/| kardi,a| u`ma/j
86 Bandingkan juga penjelasan Fee, 89.
87 Kata depan ini berfungsi menyatakan sebab/cause.
88 Lihat juga terjemahan dari Hendriksen, 56; O’Brien, 65; Fee, 90.
89 Bandingkan dengan terjemahan Hawthorne, 23; Bruce, 11.
90 Lihat penjelasan Fee, 90.
91 Bandingkan juga dengan penjelasan O’Brien, 68.
92 Louw-Nida Lexicon, 26.3.
93 Lihat juga penjelasan Fee, 90; O’Brien, 68; Hawthorne, 23 yang berbeda dengan penafsir.
94 Frasa ini berfungsi sebagai penyebab/cause dari clause to. e;cein me evn th/| kardi,a| u`ma/j.
22

“karena aku memiliki kamu di dalam hati(ku)”95). Berarti bahwa frasa sugkoinwnou,j mou th/j ca,ritoj mendapat penjelasan
dari frasa te … kai dan adverbial participle o;ntaj menjelaskan kata benda sugkoinwnou,j “rekan-rekan.” Kata genitif mou di
dalam frasa sugkoinwnou,j mou th/j ca,ritoj bisa ambigu karena bisa menjelaskan sugkoinwnou,j atau th/j ca,ritoj.
Namun lebih tepat menjelaskan sugkoinwnou,j daripada th/j ca,ritoj.96 Perhatikan kata sugkoinwnou,j lebih tepat
diterjemahkan menjadi rekan-rekan atau participants together yang berarti “bersama-sama berperan serta” karena kata ini adalah
compound noun dari koinwno,j “peran serta”dan su,n “bersama.” Perhatikan juga frasa dari th/j ca,ritoj97 “anugerah itu,”
definite article th/j menjelaskan ca,ritoj dan article ini dapat ditafsirkan berbeda-beda seperti mengindikasikan bahwa anugerah itu
adalah anugerah keselamatan dari Allah98 atau mengindikasikan anugerah yang diberikan secara khusus dalam bentuk karunia rohani
atau kemampuan khusus untuk menyelesaikan tugas pelayanan tertentu.99 Menurut penafsir sendiri, article itu lebih tepat
mengindikasikan anugerah yang diberikan oleh Allah kepada Paulus dan jemaat Filipi di dalam bersama-sama berperan serta untuk
Injil.100 Lihat bahwa Paulus menyebut jemaat Filipi (lihat pa,ntaj u`ma/j “kamu semua” ) dengan sebutan sugkoinwnou,j mou
(bersama-sama berperan serta dengan Paulus) dalam anugerah (th/j ca,ritoj). Jemaat Filipi adalah rekan-rekan Paulus dalam
anugerah, di sini berarti jemaat Filipi secara aktif juga bersama-sama dengan Paulus berjuang untuk Injil sehingga anugerah di sini
lebih tepat juga menjadi milik jemaat Filipi (anugerah ini menjadi pendorong bagi mereka untuk berperan serta bersama dengan
Paulus untuk Injil) bukan hanya milik Paulus saja.101 Dan anugerah di sini adalah lebih tepat dalam konteks bersama-sama berperan
serta untuk Injil, sehingga th/j ca,ritoj di sini adalah anugerah (untuk Paulus dan Jemaat Filipi) menjadi pemeran bersama untuk
Injil/share in God’s grace.102 Berperan serta atau menjadi rekan bersama dalam anugerah Allah berarti adalah berperan bersama untuk
Injil. Dan ini akan lebih jelas lagi dijelaskan oleh frasa te...kai yang menjelaskan konteks dari anugerah Allah tersebut. Frasa e;n te
toi/j desmoi/j mou “baik di dalam pemenjaraanku” dan frasa kai evn th/| avpologi,a| kai. bebaiw,sei tou/
euvaggeli,ou “maupun di dalam pembelaan dan peneguhan Injil” menjadi konteks anugerah Allah (yaitu bersama-sama berperan
serta untuk Injil) yang Paulus sebutkan. Perhatikan frasa e;n te toi/j desmoi/j mou “baik di dalam pemenjaraanku,” kata

95 Lihat juga penjelasan O’Brien, 68 dan Fee, 91 yang setuju dengan penafsiran ini.
96 Lihat penjelasan Hendriksen, 57; O’Brien, 70. Seringkali diterjemahkan oleh para penafsir (O’Brien, Fee) menjadi “with me” ini menjadi tidak benar
karena kata mou sendiri adalah bentuk genitive bukan bentuk dative. Bruce dan Hawthorne lebih menafsirkan bahwa mou menjelaskan th/j ca,ritoj, sehingga
th/j ca,ritoj di sini menjadi milik Paulus. Lihat Bruce, 10; Hawthorne, 23.
97 Frasa ini menjadi objective genitive dari sugkoinwnou,j mou sehingga lebih tepat diterjemahkan menjadi “rekan-rekanku dalam anugerah
Allah.”
98 O’brien menyetujui pandanngan ini, lihat O’Brien, 70.
99 Bruce dan Hawthorne menyetujui pandangan ini, lihat Bruce, 10; Hawthorne, 23.
100 Lihat juga penjelasan dari Fee, 91.
101 Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 70.
102 Bandingkan juga dengan penjelasan dari Thielman, 39.
23

desmoi/j yang secara literal berarti “rantai/chain; bond” dan dalam terjemahan lebih tepat diterjemahkan secara metonymy yang
berarti “pemenjaraan/ imprisonment; prison”103 oleh karena Paulus ingin menunjukkan kondisi yang dialaminya pada masa sekarang
ini yaitu di tengah-tengah peran serta (untuk Injil) dalam Anugerah Allah.104 Pertanyaannya adalah bagaimana jemaat Filipi dituliskan
ikut berperan serta dalam Anugerah Allah bersama dengan dia yang ada di dalam penjara? Ini bisa berarti pertama, jemaat Filipi
memberikan bantuan ketika Paulus berada di dalam penjara.105 Kedua, walaupun Paulus berada di dalam penjara, jemaat Filipi adalah
rekan bersama dengan Paulus di dalam anugerah Allah dan ini menunjukkan dasar dari keyakinan Paulus kepada mereka dan juga
mengindikasikan mengapa Paulus memiliki mereka di dalam hatinya.106 Ketiga, Paulus mengetahui bahwa sebagian jemaat Filipi
mengalami pergumulan yang sama dengannya (lihat ayat 30) sehingga Paulus menuliskan hal ini. Ketiga jawaban di atas
kemungkinan benar sehingga sulit dipastikan jawaban mana yang paling tepat, namun menurut penafsir lebih tepat adalah jawaban
yang kedua karena frasa sebelum dan sesudahnya memang mengindikasikan betapa Paulus sangat yakin dan berfokus kepada mereka
(lihat penggunaan pa,ntaj u`ma/j mengindikasikan keyakinan/confidence dari Paulus terhadap jemaat Filipi).107 Sekarang
perhatikan frasa selanjutnya kai evn th/| avpologi,a| kai. bebaiw,sei tou/ euvaggeli,ou “maupun di dalam pembelaan dan
peneguhan Injil.” Selain jemaat Filipi ikut berperan serta dalam anugerah Allah bersama dengan Paulus di dalam penjara, mereka juga
ikut berperan serta (menjadi rekan bersama dengan Paulus) di dalam pembelaan dan peneguhan Injil. Kata –kata avpologi,a|
“pembelaan” dan bebaiw,sei “peneguhan” adalah technical, legal terms common in the law courts of the first century108 (lihat Kis
25:16; 2 Tim 4:16). Frasa ini menunjukkan bahwa di dalam peran serta atau menjadi rekan bersama dalam anugerah Allah (peran
bersama untuk Injil) adalah pekerjaan yang sungguh serius yaitu mempertahankan atau membela dan meneguhkan Injil (seperti
nuansa di dalam pengadilan) di tengah-tengah pemberitaan Injil/proclamation the gospel walaupun ini akan membawa resiko
pemenjaraan. Frasa te…kai menjelaskan secara jelas apa yang dimaksud Paulus dengan menjadi rekan-rekannya (berperan bersama)
di dalam anugerah Allah yaitu berperan serta bersama untuk Injil yaitu pemberitaan Injil itu sendiri dan bersiap (meneladani apa yang
telah terjadi pada Paulus) menerima resiko pemberitaan Injil yaitu usaha pembelaan dan peneguhan Injil di tengah-tengah penolakan-
penolakan terhadap Injil bahkan juga bersiap menerima resiko pemenjaraan.
Ayat 8

103 Bandingkan dengan terjemahan Fee yang menterjemahkan secara literal menjadi chain , 92. Walaupun di sini dapat mengindikasikan bahwa Paulus
berada di penjara.
104 Perhatikan kata ini juga muncul 1:13, 14, 17 yang mengindikasikan bahwa Paulus berada di dalam penjara.
105 Lihat juga penjelasan dari posisi Fee, 92.
106 Hal senada juga ditafsirkan oleh O’Brien, 69.
107 Bandingkan dengan Fee yang memilih jawaban pertama sebagai pilihan yang lebih tepat, 92.
108 Hawthorne, 24; lihat juga penjelasan dari Fee, 11; O’Brien, 69; dan Thielman, 39.
24

Perhatikan frasa ma,rtuj ga,r mou o` qeo,j “sebab Allah adalah saksiku.” Frasa ini adalah sebuah pernyataan serius dan keras
dari Paulus yang jarang dan tidak lazim dia tuliskan (bandingkan dengan Rom 1:9; 2 Kor 1:23; 1 Tes 2:5,10) dengan penggunaan kata
ga,r mengindikasikan sebuah penjelasan/explanation109 yang menyatakan betapa seriusnya (objective thinking dari Paulus) dan
mendalamnya (secara emosional atau perasaan di frasa berikutnya) Paulus menuliskan hal ini110 sehingga di dalam isi frasanya Paulus
menuliskan frasa o` qeo,j111 “Allah” sebagai ma,rtuj “saksi.” Penggunaan kata o` qeo,j “Allah” dalam frasa ini112 mau
menekankan keseriusan dan kedalaman Paulus (baik pikirannya/fokus Paulus di ayat sebelumnya (7) dan perasaannya/affection-nya di
ayat ini (8)) kepada jemaat Filipi.113 Penggunaan kata o` qeo,j “Allah” dalam pernyataan Paulus di sini bukanlah sesuatu yang harus
ditafsirkan bahwa ada sebagian jemaat Filipi yang tidak mempercayai Paulus sebagai pemimpin mereka.114 Kata ma,rtuj “saksi” di
sini lebih cenderung kepada nuansa yang umum, “generally, as one who testifies to something”115 daripada nuansa legal atau hukum.116
Frasa berikutnya adalah w`j evpipoqw/ pa,ntaj u`ma/j evn spla,gcnoij Cristou/ VIhsou/ “bagaimana aku merindukan
kamu semua di dalam perasaan dari Kristus Yesus.” Penggunaan kata w`j di sini dapat memiliki beberapa makna.117 Pertama, kata ini
dapat berarti sebuah conjunction yang sama dengan o[ti “bahwa”118 yang mengungkapkan sebuah fakta atau menjelaskan sebuah
wacana.119 Kedua, kata ini juga dapat berarti sebuah adverb yang mengungkapkan cara/manner120 dari suatu tindakan atau lebih sering
disebut sebagai adverb of manner.121 Penafsir lebih melihat ini sebagai adverb of manner yaitu cara Paulus evpipoqw “merindukan”

109 Fee menyetujui penafsiran ini, kata ini berfungsi sebagai penjelasan dari betapa besarnya kasih Paulus kepada jemaat Filipi “aku memiliki kamu di
dalam hatiku” (7), 93.
110 Lihat juga O’Brien, 71; dan Bruce, 11. Hawthorne lebih menafsirkan ini adalah ketulusan/genuineness dari perasaan Paulus kepada jemaat Filipi
yang diungkapkan dari ayat 3-6 dan ayat 8. Lihat penjelasan Hawthorne, 24. Begitu juga dengan penafsiran dari Witherington III, 39.
111 Frasa ini menempati posisi sebagai subjek dari ga,r clause.
112 Paulus menggunakan nama Allah untuk kesaksiannya dan ini berasal dari praktek di zaman PL yang menyebut nama Allah sebagai saksi di antara
dua pihak. Lihat contohYos 22:27; 1 Sam 12:5; 20:23; Yer 42:5.
113 Lihat juga tafsiran Hendriksen, 58 dan Fee, 94 yang cukup menarik. Fee menyatakan bahwa, “God must serve as witness, of course, because this is
a matter of the heart, and only God can know his heart in this way,” 94. Menurut penafsir, Allah di sini adalah sebagai saksi yang tepat karena apa yang ingin
diungkapkan Paulus adalah masalah hati (lihat apa penjelasan hati di atas) dan hanya Allah yang mengetahui hati setiap manusia.
114 Hawthorne menyetujui akan penafsiran ini oleh karena dia melihat bahwa pernyataan Paulus ini adalah sesuatu yang tidak biasa dan ekstrem di
dalam surat-suratnya, 24. Dalam hal ini, penafsir setuju dengan penafsiran Bruce bahwa, “The calling of God to witness does not suggest that some of the
Philippians needed to be assured of this; Paul is never reticent about his love for his converts (cf. 2 Cor. 12:15; Gal 4:19; 1 Tes 2:8). But the terms he uses in
addressing the Philippians “show a depth not plumbed elsewhere,” 11.
115 FGL, 17842.
116 Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 71.
117 Lihat juga Liddell-Scott Lexicon, 46166.
118 Penafsiran ini dipegang oleh O‘Brien, 71; dan Hawthorne, 24-25.
119 UBS Lexicon, 6637.
120 Fee menyetujui akan tafsiran ini. Lihat Fee, 94.
121 FGL, 29099; Liddell-Scott Lexicon, 46166.
25

yang secara (dengan cara) mendalam atau sungguh-sungguh (menjelaskan intensitas dari kata kerja tersebut) sehingga tidak heran
mengapa Paulus menyebutkan kata o` qeo,j “Allah” di frasa sebelumnya. Jika kata w`j menunjukkan o[ti “bahwa,” ini berarti
bahwa Paulus menyebut nama Allah sebagai saksi atas apa yang dia nyatakan yaitu evpipoqw/ pa,ntaj u`ma/j evn
spla,gcnoij Cristou/ VIhsou “aku merindukan kamu semua di dalam perasaan dari Kristus Yesus.” Penafsiran ini kurang bisa
diterima karena secara konteks dari frasa ini w`j evpipoqw/ pa,ntaj u`ma/j evn spla,gcnoij Cristou/ VIhsou/ terlihat
bahwa Paulus terlihat sungguh-sungguh menyatakan perasaannya/affection-nya kepada jemaat Filipi dan kata w`j ini kelihatannya
lebih tepat ditafsirkan sebagai adverb of manner untuk menjelaskan intensitas atau degree dari kata kerja yang diikutinya sehingga
menguatkan konteks atau kesungguhan Paulus mengungkapkan perasaannya kepada mereka. Kemudian perhatikan juga kata kerja
evpipoqw ini mengandung makna suatu keinginan/a desire122 yang kuat (dengan intensitas yang tinggi) yang lebih cenderung ke
arah perasaan/affection yang mendalam dari seseorang.123 Kata kerja evpipoqw adalah descriptive present yang mengindikasikan
bahwa Paulus sedang merindukan jemaat Filipi pada waktu itu. Kerinduan Paulus adalah kerinduan yang mendalam (kuat) dengan
perasaan-perasaan yang bercampur dan fokus pikiran yang tertuju pada seluruh jemaat Filipi (pa,ntaj u`ma/j “kamu semua” adalah
objek langsung yang mengindikasikasikan suatu intensitas untuk mendukung kata kerja utama) sehingga kemungkinan besar Paulus
merindukan supaya bisa berada ditengah-tengah mereka124 (band. 1:24-25; 2:25; Rom 1:11) dan peduli125 pada mereka seperti pada
saat dia menghabiskan waktu bersama dengan mengajar dan bersekutu dengan mereka. Kerinduan yang mendalam ini kemudian
dijelaskan oleh frasa terakhir evn spla,gcnoij Cristou/ VIhsou/ “di dalam kasih mesra dari Kristus Yesus ” Kata depan evn
diikuti kata benda datif memiliki banyak fungsi126 yang tergantung pada konteksnya sehingga menjadi sulit untuk menetapkan apa arti
atau fungsi dari kata depan tersebut. Banyak penafsir127 menterjemahkannya menjadi “dengan/with”128 namun penafsir sendiri lebih
melihat ini menunjukkan locative of sphere sehingga penafsir menterjemahkannya menjadi “di dalam/in”129 Kerinduan Paulus di
jelaskan (spla,gcnoij Cristou/ VIhsou) secara metafora atau figuratif ada di dalam suasana/sphere kasih mesra/affection yang

122 Hal yang sama juga ditekankan oleh O’Brien bahwa ini adalah a quality of affection dari Paulus yang mengikat Paulus dengan jemaatnya dalam
Kristus,71; Lihat juga Fee, 94;
123 Lihat juga FGL, 10928.
124 Hawthorne juga menafsirkan demikian, 25; hal yang sama juga ditafsirkan O’Brien yaitu untuk melihat mereka lagi, 71.
125 Tentu saja Paulus tidak hanya ingin melihat dan berada ditengah-tengah mereka, tetapi juga memperhatikan mereka seperti pada waktu dulu
bersama dengan mereka dan ini adalah hal yang sangat wajar ketika seseorang sangat merindukan orang lain yang sangat dikasihinya. Lihat juga penjelasan yang
baik dari Fee dengan membandingkan kata kerja ini dengan kata vocative di 4:1 yang memiliki akar kata yang sama. Lihat Fee, 94.
126 Seperti menunjukkan lokasi (in, on, among, at), keadaaan/state (in), cara/manner (with, by), instrument/alat (with, by), waktu (when, during, in, on,
at), alasan (because), hasil (so that) dan sebagainya.
127 Lihat Fee, 94; O’Brien, 65; Hawthorne, 14; Thielman, 39; Hendriksen, 58.
128 Kelihatannya para penafsir di atas menyatakan kata depan ini berfungsi sebagai cara/manner atau instrument/alat.
129 Bandingkan juga dengan Witherington III, 39.
26

dimiliki Kristus.130 Sehingga di sini Paulus kembali menunjukkan betapa dalamnya atau intensnya dia merindukan jemaat Filipi seperti
di dalam suasana affection from Christ atau kasih mesra Kristus.131 Selain itu dengan terjemahan demikian (in the sphere of) Paulus
ingin menunjukkan bahwa Kristus memiliki akan kedalaman perasaan/affection yang mendalam terhadap jemaat sehingga tidak heran
ketika Paulus ingin menyatakan akan kedalaman kerinduannya, dia memakai frasa evn spla,gcnoij Cristou/ VIhsou/. Paulus
meneladani kedalaman perasaan/affection dari Kristus karena Paulus telah merasakan sebelumnya betapa dalamnya
perasaan/affection dari Kristus.132 Kemudian perhatikan juga kata spla,gcnoij dapat diterjemahkan secara literal yang berarti, “of the
body inward part, such as heart, bowels, liver” dan secara figuratif berarti, “the deep, inner seat of tender emotions in the whole
personality; the heartfelt emotion itself, translated to fit the context affection, love, deep feeling, compassion”133 yang lebih cenderung
ke arah perasaan seseorang secara mendalam sehingga lebih baik menterjemahkan ini secara figuratif yaitu “perasaan/affection.”134
Ayat 9
Pada bagian ini (9-11) adalah doa Paulus yang khusus135 kepada jemaat Filipi dan menjadi puncak dan bagian terpenting dari ucapan
syukur dan fokus serta perasaan/affection Paulus yang mendalam kepada jemaat Filipi.136 Mengapa bagian ini menjadi bagian yang
paling penting? Penafsir akan menjawabnya dengan menjelaskan doa ini137 secara terperinci. Perhatikan frasa kai. tou/to
proseu,comai “dan aku sendiri mendoakan hal ini,”138 Kata kai “dan” di sini adalah penghubung/connective dengan bagian
sebelumnya khususnya dengan ayat 4 di mana Paulus telah menyatakan bahwa dia berdoa untuk jemaat.139 Kata tou/to140 “hal ini”
130 Lihat juga penjelasan yang sangat baik dari Hendriksen, 58.
131 Perhatikan juga penafsiran Bruce agak berbeda dengan penafsir, Bruce lebih menekankan pada sumber kerinduan Paulus yaitu berasal dari hati
Kristus sendiri. Lihat Bruce, 11.
132 Bandingkan dengan penjelasan dari O’Brien (72) dan Fee (95) yang sama-sama menyatakan bahwa kasih dari Kristus bekerja di dalam dan melalui
Paulus kepada jemaat Filipi.
133 FGL, 24787.
134 Penafsir lebih melihat kata ini lebih spesific artinya yaitu kasih mesra atau perasaan (sama seperti Fee dan Thielman) bukan kasih/love (O’Brien)
atau hati/heart (Bruce; Hawthorne; Witherington III) yang memiliki konteks lebih luas. Lihat juga penjelasan dari O’Brien yang cukup baik mengenai kata ini,
71-72.
135 Beberapa penafsir menyebut bagian ini adalah sebuah doa untuk kasih, lihat O’Brien, 72; Fee, 95. Hawthorne lebih melihat ini karena kasihlah yang
menyebabkan Paulus berdoa, lihat Hawthorne, 25. Sedangkan menurut Thileman bahwa bagian ini adalah doa untuk spiritual growth, lihat Thielman, 40.
136 O’Brien juga secara baik menafsirkan demikian, lihat O’Brien, 72. Bruce juga melihatnya demikian, dia menyatatakan dengan yakin bahwa, “The
subject matter of this prayer is identical with the subject matter of the letter as a whole; here are concencrated the main concerns to which Paul gives fuller
expression throughout the latter.” Lihat Bruce, 12.
137 Bandingkan struktur doa ini (9-11) antara yang disusun penafsir dan Fee, 96.
138 Terjemahan seperti ini lebih tepat karena melihat kata tou/to ini sebagai objek langsung dari doa Paulus. Bandingkan dengan terjemahan O’Brien,
72; Thielman, 40; Fee, 95 dan Hendriksen, 59 yang menterjemahkan kata ini di dalam posisi subjek, “And this is my prayer.” Bandingkan juga dengan
terjemahan Bruce, 12 dan Hawthorne, 14 yang tidak menterjemahkan kata tersebut dalam terjemahan mereka.
139 Lihat juga penjelasan dari Fee, 98; Hawthorne, 25 dan Hendriksen, 59. O’Brien juga melihat bahwa bagian doa ini dihubungkan dengan ayat-ayat
3-6 khususnya dengan frasa th.n de,hsin poiou,menoj “aku melakukan doa” (ayat 4), 73. Lihat juga penjelasan dari Bruce, 12, 14.
140 Digunakan sebagai substantive sehingga diterjemahkan menjadi “hal ini/this thing.”
27

adalah objek langsung dari kata kerja proseu,comai sehingga kata tou/to menjadi objek dari doa Paulus yang kemudian
dijelaskan oleh kata sambung i[na. Kata kerja proseu,comai “aku sendiri berdoa” dapat ditafsirkan menjadi intensive middle yang
berarti menekankan pada subjek yaitu Paulus sendiri yang berdoa. Selanjutnya perhatikan anak kalimat i[na. Kata sambung i[na141
di sini berfungsi memperkenalkan sebuah isi/content142 khususnya memperkenalkan subjunctive clause – h` avga,ph u`mw/n
e;ti ma/llon kai. ma/llon perisseu,h| evn evpignw,sei kai. pa,sh| aivsqh,sei “kasihmu bisa melimpah lebih dan lebih
lagi dengan pengetahuan dan penuh pengertian” – yang adalah objective clause dari kata kerja proseu,comai. Jadi anak kalimat
i[na di sini adalah isi atau sasaran objektif dari doa Paulus untuk jemaat Filipi. Kemudian apa sasaran objektif doa Paulus kepada
jemaatnya? Perhatikan clause berikut h` avga,ph u`mw/n e;ti ma/llon kai. ma/llon perisseu,h|. Kata h` avga,ph
“kasih” di sini tidak memiliki objek143 sehingga beberapa penafsir menafsirkan kata ini secara luas/comprehensive; unlimited sense144
yaitu tidak hanya mencakup kasih kepada Allah dan sesama tetapi juga kasih persaudaraan/brotherly love.145 Perhatikan penggunaan
kata h` avga,ph. Kata ini digunakan oleh Paulus dalam surat ini sebanyak empat kali yaitu di pasal 1:9, 16; 2:1, 2. Dalam pasal 2:1,
2 berbicara bahwa dalam Kristus ada kasih dan hendaklah jemaat Filipi dalam satu kasih sehingga konteks kasih di dalam Filipi lebih
berbicara mengenai kasih yang berasal dari Kristus (karena ada di dalam Kristus) hidup di dalam jemaat (satu dengan yang lain).
Menurut penafsir, kata h` avga,ph di sini dalam konteks surat Filipi lebih tepat ditafsirkan sebagai kasih terhadap sesama
manusia/one another khususnya terhadap sesama jemaat Filipi sendiri.146
Kemudian perhatikan kata kerja subjunctive present proseu,comai147 “bisa melimpah” yang menunjukkan bahwa Paulus
menginginkan/wish; desire148 kasih di antara sesama mereka bisa berlimpah dan berlangsung terus menerus.149 Dan tidak hanya itu
saja Paulus juga menuliskan frasa kata keterangan/adverb phrase e;ti ma/llon kai. ma/llon “lebih dan lebih lagi” yang memberi
141 Kata sambung i[na dapat digunakan untuk memperkenalkan sebuah kalimat yang menunjukkan sebuah tujuan/purpose (sehingga diterjemahkan
menjadi “supaya/that, so that, in order that”); sebuah hasil/result (diterjemahkan menjadi “sehingga/so that”); sebuah isi/content dari sebuah wacana, khususnya
ketika sebuah tujuan atau perintah telah ditanamkan (sehingga diterjemahkan menjadi “bahwa/that”).
142 Lihat juga tafsiran dari beberapa penafsir seperti O’Brien, 73; Fee, 98; Hawthorne, 25; Bruce, 12; Hendriksen, 59.
143 Bandingkan dengan 1 Tes 3:12 yang memiliki objek yaitu sesama dan semua orang.
144 Lihat penafsiran dari Hawthorne, 25; O’Brien, 74.
145 Dalam hal ini kasih ini juga disamakan seperti virtue (impersonal) love yang menekankan pada kasih yang tidak tergantung pada objek tetapi
bergantung pada integritas dan kehormatan dari seseorang yang mengasihi.
146 Bandingkan juga dengan tafsiran Fee, 98 dan Thielman, 40. Keduanya menafsirkan kasih di sini adalah kasih terhadap orang lain atau sesama.
147 Kata ini cukup sering digunakan oleh Paulus di dalam surat-surat PB yaitu sebanyak 26 kali. Paulus menggunakan kata ini untuk menunjukkan kasih
yang berlimpah (1:9; 1 Tes 3:12; 4:10); ucapan syukur yang berlimpah (2 Kor 4:15; 9,12; Kol 2:7); untuk membangun jemaat (1 Kor 14:12); pekerjaan Tuhan (1
Kor 15:58; band. 2 Kor 8:2,7; 9:8); menyenangkan Allah (1 Tes 4:1); dan pengharapan (Rom 15:13). Lihat juga di Efesus 1:8 dan 2 Korintus 1:5.
148 Paulus menggunakan kata kerja dalam subjunctive mood yang menandakan ini dalam bentuk kemungkinan/probability bandingkan dengan indicative
mood yang berarti mengandung sebuah kenyataan/reality.
149 Lihat kata kerja ini juga berbentuk present active yang di sini mengindikasikan proses yang berlangsung terus menerus. Lihat juga penjelasan dari
O’Brien, 75
28

penjelasan kepada kata kerja proseu,comai sehingga di sini menunjukkan bahwa Paulus menginginkan kasih mereka bisa semakin
dan semakin berlimpah.150 Kemudian perhatikan frasa berikutnya evn evpignw,sei kai. pa,sh| aivsqh,sei “dengan
pengetahuan dan penuh pengertian.” Kata depan evn di sini lebih menunjukkan instrument of means daripada tempat atau waktu,
sehingga diterjemahkan menjadi “dengan.”151 Paulus menyatakan bahwa alat atau means untuk mewujudkan kasih yang semakin
berlimpah adalah evpignw,sei “pengetahuan” dan pa,sh| aivsqh,sei “penuh pengertian.” Kasih tidak akan bertumbuh
sendirinya jikalau tidak disertai instrument seperti tanaman tidak akan bertumbuh dan berbuah dengan berlimpah jikalau tidak diberi
pupuk dan dirawat dengan baik. Paulus mendoakan jemaat Filipi untuk memiliki evpignw,sei “pengetahuan” dan pa,sh|
aivsqh,sei “penuh pengertian.” Perhatikan kata evpignw,sei “pengetahuan” yang berarti dalam konteks PB adalah “used
especially of intensive religion and moral knowledge, what one comes to know and appropriate through faith in Christ.”152
Pengetahuan di sini lebih ke arah hal religius dan moral di dalam iman percaya kepada Kristus. Hawthorne memberikan definisi yang
lebih luas yaitu bagi Paulus kata ini berarti advanced knowledge yang bersifat praktis,153 dan kata ini juga tidak diikuti oleh artikel
ataupun objek tertentu maka kemungkinan kata ini memiliki definisi yang luas/comprehensive sense yaitu pengetahuan atau
pengenalan akan Allah melalui Kristus.154 Dengan pengetahuan akan Allah melalui Kristus maka jemaat semakin menyadari akan
kasih Tuhan kepada mereka dan itu dapat direfleksikan dalam kehidupan mereka dengan wujud kasih kepada sesama mereka. Tidak
hanya pengetahuan yang ditekankan oleh Paulus, jemaat juga harus memiliki pa,sh| aivsqh,sei “penuh pengertian.” Kata
aivsqh,sei berarti , “a moral action of recognizing distinctions and making a decision about behavior perception, insight, capacity
for understanding.”155 Pengertian di sini adalah dalam arti bagaimana mengambil sebuah keputusan yang tepat untuk melakukan
sesuatu dalam konteks apapun dengan penuh ketergantungan kepada Allah.156 Kemudian menariknya adalah kata ini dijelaskan oleh
150 Bandingkan dengan tafsiran Hawthorne yang menarik bahwa ini menunjukkan jemaat Filipi belum sempurna di dalam kasih dan membuka sumber
permasalahan yang muncul di dalam komunitas jemaat Filipi itu sendiri. Masalah ini yang ingin diatasi Paulus kemudian (lihat 2:1-5; 4:2, 3). Lihat Hawthorne,
26.
151 Bandingkan dengan terjemahan dari O’Brien,72; Fee, 99; Hawthorne, 14; Thielman, 40 yang menterjemahkan kata depan ini menjadi “di dalam/in”
sehingga bagi mereka Paulus tidak mendoakan jemaah Filipi memiliki kasih yang semakin berlimpah tetapi juga ditemani atau disertai oleh evpignw,sei
“pengetahuan” dan pa,sh| aivsqh,sei “penuh pengertian.” Bruce juga menyatakan hal yang sama bahwa, “This love, he trusts, will be accompanied by true
knowledge and perfect judgment,” 12. Bandingkan juga dengan tafsiran yang dituliskan Witherington III bahwa, “Verses 9ff. Suggest that Paul does not think
love without insight and moral discernment is adequate.” Witherington III mau menyatakan bahwa kasih yang bertumbuh juga harus disertai pengetahuan dan
pengertian moral yang bertumbuh. Lihat Witherington, 39.
152 FGL, 10690.
153 Lihat Hawthorne, 26. Bandingkan juga dengan Fee, 100. Hendriksen memberikan tafsiran yang cukup baik dengan menyatakan bahwa, “Love also
needs knowledge, particularly real, full, advanced spiritual knowledge in the sense in which the world is used in Rom 10:2; and cf. Also the related verb used
similarly in I Cor 13:12.” Lihat Hendriksen, 60.
154 Dalam hal ini O’Brien dan Thielman juga menyatakan hal yang sama. Lihat O’Brien, 76; Thielman, 40.
155 Lihat FGL, 687.
156 Lihat juga penjelasan yang cukup baik dari Thielman, 40; O’Brien, 77; Hawthorne, 26-27.
29

kata sifat pa,sh| yang dapat diterjemahkan dalam konteks ini adalah “penuh/full” bukan “semua/total;all”157 yang berarti bahwa
kemampuan dan kesungguhan di dalam mengambil sebuah tindakan moral dalam situasi apapun.158 Pengetahuan dan penuh pengertian
yang dimiliki oleh jemaat menjadi sarana atau alat untuk mewujudkan kasih yang semakin berlimpah.
Ayat 10
Pada ayat 9 dinyatakan sangat jelas bahwa isi atau sasaran objektif (permohonan) doa Paulus adalah kasih dari jemaat Filipi bisa
semakin melimpah. Kemudian pada bagian ini Paulus secara khusus menuliskan tujuan dari isi doa yang demikian. Ada dua frasa
yang perlu diperhatikan di sini. Pertama, frasa kata depan eivj to. dokima,zein u`ma/j ta. diafe,ronta “supaya kamu bisa
menyetujui hal-hal yang sungguh penting,” di mana kata depan eivj berfungsi menyatakan sebuah tujuan yang khusus (membentuk
sebuah purpose clause oleh karena diikuti oleh articular infinitive dengan referential accusative to. dokima,zein u`ma/j..159 Kata
dokima,zein dapat diterjemahkan menjadi “bisa menyetujui”160 yang berarti menerima hasil/result dari apa yang sudah diujikan atau
dibuktikan terhadap sesuatu hal (ada objeknya sehingga tidak heran Paulus langsung memakai kata definite article ta. yang menjadi
objek langsung dari kata kerja tersebut161). Apa yang menjadi objek ujiannya? Perhatikan Paulus memakai kata adjectival participle
diafe,ronta yang berfungsi menjelaskan definite article ta. sehingga frasa ta. diafe,ronta dapat diterjemahkan menjadi “hal-hal
yang sungguh penting.”162 Penafsir menterjemahkan frasa ini menjadi “hal-hal yang sungguh penting” oleh karena ada sesuatu yang
harus diperhatikan oleh jemaat Filipi sendiri (lihat adanya penggunaan kata u`ma/j “kamu”) yaitu ada hal-hal yang penting dan tidak
penting163 untuk dilakukan di dalam konteks berjemaat.164 Kemudian perhatikan frasa yang kedua, i[na h=te eivlikrinei/j kai.
avpro,skopoi eivj h`me,ran Cristou/ “supaya kamu menjadi murni dan tidak cacat sampai hari Kristus.” Kata sambung i[na

157 O’Brien lebih menterjemahkan kata ini menjadi “semua” dalam arti semua situasi. Bandingkan O’Brien, 77.
158 Bandingkan juga dengan penjelasan Hawthorne yang lebih melihat hal yang sama dengan penafisr, 27 dan juga Thielman, 40.
159 Infinitif seperti ini membuat accusative u`ma/j diterjemahkan menjadi subjek “kamu.”
160 Kata kerja ini dapat berarti ”menguji/put to the test, examine, prove (by testing)” selain itu dapat berarti “menyetujui/approve.” Lihat FGL, 7046.
161 Hal yang sebetulnya tidak jauh berbeda adalah dengan tafsiran dari Hawthorne dan Hendriksen dan O’Brien yang menterjemahkan kata infinitive ini
menjadi “approve/menyetujui” yang berarti “to accept as proved/menerima apa yang sudah dibuktikan.” Lihat Hawthorne, 27; Hendriksen, 60; O’Brien, 77.
Bandingkan juga dengan penjelasan dari Bruce yang menterjemahkan kata ini menjadi “menerima/accept” dari apa yang sudah dibuktikan. Lihat Bruce, 13. Hal
yang agak berbeda adalah terjemahan dari Fee dan Thielman yaitu “discern/melihat.” Lihat Fee, 101; Thielman, 40.
162 FGL, 6519. Bandingkan juga dengan terjemahan dari Fee dan Thielman dan Bruce yang lebih menterjemahkannya menjadi “what is best/apa yang
terbaik.” Lihat Fee, 101; Thielman, 40; Bruce, 13. Sedangkan Hawthorne, O’Brien dan Hendriksen memiliki terjemahan yang sama dengan penafsir. Lihat
penjelasan yang cukup baik dari O’Brien, 77-78.
163 Bagi Bruce hal ini adalah masalah untuk mengetahui apa yang baik atau berguna daripada seluk beluk yang kosong dan spekulasi atau yang terbaik di
antara yang baik. Lihat Bruce, 13. Penafsir melihat tafsiran ini baik untuk diterima sehingga ketika Paulus menginginkan jemaat Filipi untuk memperhatikan
dengan menguji apa yang sungguh penting ini berarti ada hal yang tidak penting dan berguna atau baik. Lihat juga Hendriksen, 60-61.
164 Fee mengkaitkannya ini dalam konteks kehidupan Kristen yaitu ada sesuatu yang berharga dan tidak berharga. Dia mengambil contoh 3:1-11. Lihat
penjelasan Fee, 101.
30

di sini jelas berfungsi untuk menyatakan sebuah tujuan/purpose.165 Perhatikan i[na clause di sini diikuti oleh sebuah kata kerja
subjunctive present h=te sehingga membentuk sebuah purpose clause yang menyatakan tujuan kedua dari doa Paulus di ayat 9. Kata
kerja h=te di sini diterjemahkan menjadi “bisa menjadi” yang menunjukkan sebuah uncertain fulfillment dari sebuah state atau
keadaan.166 Kemudian apa yang menjadi tujuan doa Paulus yang hendak dicapai pada keadaan sekarang ini? Paulus menggunakan dua
kata sifat167 yaitu eivlikrinei/j “murni” dan avpro,skopoi “tidak cacat.” Perhatikan kata sifat eivlikrinei/j yang terdiri atas dua
kata yaitu ei;lh “sinar matahari/sunlight” dan kri,nw “menghakimi/judge” sehingga secara etimologis kata ini adalah menghakimi di
bawah sinar matahari/ found pure when unfolded and examined by the sun's light168 yang menghasilkan suatu kemurnian/pure; sincere.
Kemurnian dalam hal apa? Kata ini hanya muncul di surat Filipi saja sehingga penafsir melihat kemurniaan di sini adalah pengujian
tingkah laku atau perbuatan jemaat Filipi yang menghasilkan sebuah sikap yang sungguh-sungguh murni dan transparan di hadapan
Tuhan untuk mempersiapkan diri mereka menanti akan datangnya hari Kristus.169 Kemudian perhatikan kata sifat avpro,skopoi
yang berasal dari kata prosko,ptw yang berarti having nothing for one to strike against; not causing to stumble170 sehingga kata sifat
ini cenderung diartikan tidak menyebabkan orang lain salah jalan atau jatuh atau sederhananya “tidak cacat/blameless” 171 bagi orang
lain di tengah-tengah menantikan hari Kristus. Doa Paulus di ayat 9 memiliki dua tujuan yang dijelaskan oleh dua frasa yaitu eivj
purpose clause dan i[na purpose clause dan dua frasa ini dijelaskan oleh frasa kata depan eivj h`me,ran Cristou/ “sampai hari
Kristus.” Perhatikan bahwa kata depan eivj di sini tidak hanya menunjukkan waktu tetapi juga mengindikasikan adanya suatu
persiapan/preparation 172 yang harus dilakukan oleh jemaat Filipi. Perhatikan konteks waktu dan persiapan di sini adalah h`me,ran
165 Perhatikan juga i[na clause di sini berbeda dengan i[na clause yang di ayat 9. i[na clause di ayat 10 berfungsi sebagai penjelasan tujuan dari doa
Paulus di ayat 9. Lihat juga penjelasan dari Fee yang menyatakan i[na clause ini adalah “the ultimate purpose of the whole prayer –why they need ever-
increasing love and ever-increasing knowledge and insight in order to determine what really counts.” Lihat Fee, 101. Perhatikan juga penjelasan dari Hawthorne,
i[na clause di sini adalah tujuan kedua dari doa Paulus di ayat 9 (tujuan pertama adalah pada frasa eivj di ayat 10), lihat Hawthorne, 28. O’Brien juga
menterjemahkan i[na di sini sebagai tujuan/purpose. Lihat O’Brien, 78.
166 Bandingkan dengan penafsiran Bruce yang menterjemahkannya menjadi future tense atau akan datang. Lihat Bruce, 12-13. O’Brien, Fee dan
Hendriksen menafsirkan ini menjadi sebuah doubtful assertion “may be.” Lihat O’Brien, 78; Fee, 95 dan Hendriksen, 61.
167 Dua kata sifat ini berfungsi predicatively.
168 Thayer’s Greek Lexicon, 1591.
169 Kemurnian yang dimaksud di sini dapat juga berarti “tidak terkontaminasi/unmixed” dalam hal tingkah laku dan motivasi di dalam komunitas
mereka. Tingkah laku jemaat sungguh tulus di dalam mengasihi sesama seperti isi doa Paulus di ayat 9. Dalam hal ini, Fee cenderung melihat hal demikian. Lihat
Fee, 102. Lihat juga penjelasan dari Hawthorne yang cukup baik yang menyatakan ini juga masalah tingkah laku yaitu ketulusan, kejujuran, pikiran yang bersih
dan hidup yang transparan di hadapan Allah dan orang lain. Lihat Hawthorne, 28.
170 Thayer’s Greek Lexicon, 701.
171 Perhatikan Hawthorne menterjemahkannya menjadi “harmless” yang sebetulnya memiliki maksud yang sama dengan penafsir yaitu tidak
menyebabkan orang lain menjadi jatuh atau salah jalan/stumble sehingga Paulus mengharapkan jemaat Filipi bersikap tidak bercacat terhadap orang lain baik
yang ada di dalam komunitas maupun di luar komunitas. Lihat Hawthorne, 28. Beberapa penafsir seperti Fee, 102; O’Brien, 78; Bruce, 12; Hendriksen, 61;
Thielman, 40; Witherington III, 39 menterjemahkan kata ini menjadi “blameless.”
172 Lihat juga penjelasan dari Fee, 102; O’Brien, 79 dan Hendriksen, 61.
31

Cristou yang berarti menantikan kedatangan hari Kristus atau parousia nanti.173 Sehingga pada bagian ini, Paulus menginginkan
jemaat Filipi mempersiapkan diri mereka menanti kedatangan hari Kristus dengan menguji hal-hal yang benar-benar penting dan
menjadi murni dan tidak cacat di hadapan Allah. 174
Ayat 11
Bagian ini adalah bagian terakhir dari doa Paulus kepada jemaat Filipi dan merupakan kelanjutan dari ayat 10 (khususnya pada bagian
tujuan kedua dari doa Paulus) oleh karena bagian ini dimulai dari kata peplhrwme,noi “telah dipenuhi”175 yang merupakan perfect
participle passive176 yang berfungsi sebagai predicative yaitu sebagai predikat dari kata kerja h=te (eivmi) di ayat 10.177 Paulus
tidak hanya menginginkan jemaat menjadi murni dan tidak cacat tetapi juga dipenuhi karpo.n dikaiosu,nhj178 “buah kebenaran.”
Sekarang perhatikan frasa karpo.n dikaiosu,nhj yang pada umumnya dapat ditafsirkan menjadi dua hal yaitu pertama, kata
dikaiosu,nhj sebagai genitive of source/origin yang berarti karpo.n itu bersumber atau berasal dari kebenaran (yaitu kebenaran
yang Yesus Kristus berikan (bersumber dari Yesus Kristus)) yang menekankan bahwa itu adalah bukti dari berelasi/right relationship
dengan Allah sebagai sumber buah.179 Kedua, kata dikaiosu,nhj itu berfungsi sebagai genitive of apposative180 yaitu menjelaskan
kata karpo.n itu sendiri sehingga frasa itu bisa diartikan menjadi buah yang memiliki (berisi/berkualitas) kebenaran (dan buah yang
mengandung kebenaran itu berasal dari Yesus Kristus). 181 Penafsir lebih memegang tafsiran yang kedua dengan tiga alasan yang
173 Lihat juga Paulus menuliskan hal yang sama di dalam 1 Tes 3:12-13; 5:23. Pada ayat ini juga mengacu pada ayat 6. Lihat penjelasan ayat 6 di atas.
Lihat juga penjelasan dari Hawthorne, 28.
174 Bruce dengan tepat menyatakan demikian, “They cannot be so on that day unless they lead pure and blameless lives here and now. Choosing what
is best therefore includes pre-eminently choosing what is ethically best.” Bruce juga melihat bahwa dua tujuan doa Paulus di atas (choosing what is best dan pure
and blameless) dijelaskan oleh hari kedatangan Kristus. Lihat Bruce, 13.
175 Lihat FGL, 22176.
176 Kata ini dalam bentuk perfect participle yang menunjukkan ini adalah sebuah tindakan sekarang yang penuh/a completed action yang dihasilkan
dari tindakan di masa lalu
177 Hawthorne dengan tepat juga melihat demikian yaitu kata kerja ini adalah participle yang berfungsi sebagai adjective dan merupakan adjective
ketiga setelah dua adjective dalam frasa i[na di ayat 10. Lihat Hawthorne, 28-29. Bandingkan juga dengan tafsiran dari Fee yang menyatakan bahwa kata kerja
ini menjelaskan kata kerja h=te (eivmi) di ayat 10. Lihat Fee, 103. Dan O’Brien dengan jelas menyatakan bahwa ayat 11 bukanlah menjelaskan bagian dari
arti menjadi murni dan tidak cacat melainkan keinginan Paulus bahwa jemaat Filipi tidak hanya bersalah pada hari Kristus tetapi juga dipenuhi dengan buah
kebenaran. Lihat O’Brien, 80.
178 Frasa ini menempati posisi sebagai objek langsung dari kata peplhrwme,noi.
179 Dalam hal ini O’Brien dan Hendriksen memegang tafsiran demikian. Lihat penjelasan dari O’Brien, 80-81; Hendriksen, 62. O’Brien menyatakan
bahwa kata karpo.n di dalam PB selalu dipakai dalam bentuk figuratif untuk menunjukkan hasil atau akibat dari sebuah tindakan seperti buah yang baik hasil
pertobatan yang sejati (Mat 3:8), lihat juga di Rom 1:13; Fil 1:22; 2 Tim 2;6; 1 Kor 9:7 dan Rom 15:28 yang menunjukkan buah adalah hasil dari pelayanan.
Lihat juga Gal 5:22. Lihat O’Brien, 80-81.
180 Fungsi genitive ini sering juga disebut sebagai genitive of content atau genitive of identity atau genitive of definition or explanation.
181 Bruce dan Hawthorne memilih penafsiran yang demikian. Lihat penjelasan Bruce, 14; Hawthorne, 29. Dan kelihatannya Fee juga memegang bagian
ini dengan dua alasan yaitu pertama, dari penggunaan frasa ini dilihat dari perspektif PL dan kedua, lebih tepat secara tata bahasa. Lihat penjelasan Fee, 103-04.
32

penting yaitu pertama, dari segi penggunaan frasa ini, frasa ini berasal dari LXX yaitu Amos 6:12 dan Amsal 3:9; 11:30 di mana lebih
ditafsirkan menjadi perbuatan benar (perbuatan yang mengandung kebenaran) dari orang benar.182 Kedua, the participial phrase
peplhrwme,noi karpo.n dikaiosu,nhj “telah dipenuhi buah kebenaran” adalah paralel dengan frasa eivlikrinei/j kai.
avpro,skopoi “murni dan tidak cacat” di ayat 10 (lihat penjelasan frasa ini di atas) sehingga kata dikaiosu,nhj lebih menunjuk
pada kualitas dari buah yaitu buah yang mengandung kebenaran.183 Ketiga, dari segi tata bahasa yaitu definite article accusative to.n
jelas menjelaskan/menunjuk pada kata karpo.n “buah” sehingga kata to.n ini dapat diterjemahkan menjadi “yang”184 yang
kemudian dijelaskan oleh frasa kata depan dia. VIhsou/ Cristou/ “melalui Yesus Kristus.” Perhatikan kata depan dia. yang
berfungsi sebagai intermediate agent of an action menjelaskan bahwa Yesus Kristus sebagai personal agent dari to.n (buah) tersebut
sehingga dalam konteks ini jelas bahwa frasa dia. VIhsou/ Cristou bukan menjelaskan kata dikaiosu,nhj185 melainkan
menjelaskan kata karpo.n “buah” di mana Yesus Kristus adalah personal agent yang memberikan atau memenuhi buah tersebut.
Sekali lagi dalam konteks ini Paulus hendak menjelaskan tentang tindakan/behavior jemaat Filipi (lihat penjelasan kata murni dan
tidak cacat di atas) bukan hendak menjelaskan tentang bagaimana seseorang memiliki hubungan dengan Allah sehingga menghasilkan
suatu tindakan/behavior .186 Kemudian jikalau itu adalah buah yang berisi/berkualitas kebenaran (dalam hal ini kebenaran tidak
dijelaskan bersumber dari Yesus Kristus), kebenaran seperti apa yang Paulus maksudkan di sini? Atau apa maksud dari buah yang
berisi kebenaran itu? Hawthorne menyatakan bahwa buah tersebut harus dimengerti dalam hal, “an ethical sense as referring
collectively to those “truly good qualities” in the Philippians that result in all kinds of noble acts and worthwhile deeds done toward
each other and their neighbors.”187 Sedangkan Fee menyatakan bahwa buah yang berisi kebenaran itu adalah perbuatan yang
dihasilkan bukan karena dia bersunat, atau karena terikat memelihara hukum Taurat tetapi karena bermegah dalam Kristus dan oleh
Roh sehingga kehidupan seseorang dipenuhi dengan buah Roh (Gal 5:22-23).188 Penafsir sendiri melihat bahwa kata dikaiosu,nhj
“kebenaran” itu sendiri dalam konteks surat Filipi adalah berkaitan dengan kebenaran di dalam hukum Taurat (3:6), kebenaran Paulus
sendiri karena mentaati hukum Taurat (3:9) dan kebenaran yang bersumber dari Allah atas dasar iman (3:9)189 sehingga maksud Paulus
ketika menuliskan frasa karpw/n dikaiosu,nhj “buah kebenaran” adalah perbuatan yang dihasilkan bukan karena atas dasar
182 Lihat juga di LXX dalam Mazmur 14:2 yang menjelaskan mereka yang akan tinggal di bukit kudus Allah adalah mereka yang tidak bercacat dan
yang melakukan kebenaran (perbuatan benar).
183 Lihat juga penjelasan dari Hawthorne, 29.
184 Berfungsi sebagai relative pronoun.
185 Sehingga jikalau frasa ini menjelaskan dikaiosu,nhj maka Yesus Kristus yang memberikan (menjadi personal agent) kebenaran itu, akibatnya
buah itu berasal dari kebenaran yang Yesus Kristus berikan sebagai akibat dari hubungan yang dekat dengan Allah.
186 Sebagai tambahan lihat juga penjelasan dari Fee, 104.
187 Hawthorne, 29. Lihat juga penjelasan dari Bruce yang menyatakan penafsiran yang sama dalam hal ini, 13.
188 Fee, 104.
189 Dalam hal ini Paulus ingin menunjukkan bahwa berada di dalam Dia (Allah) bukan karena mentaati kebenaran di dalam hukum Taurat, tetapi
karena kebenaran yang Allah anugerahkan atas dasar iman percaya kepada setiap orang.
33

mentaati kebenaran di dalam hukum Taurat tetapi atas dasar kebenaran yang dianugerahkan oleh Allah melalui iman kepada Kristus.
Sehingga tidak heran Paulus kemudian melanjutkan menulis frasa eivj do,xan kai. e;painon qeou/ “untuk kemuliaan dan pujian
kepada Allah” sebagai bentuk penghormatan kepada Allah karena kebenaran yang dianugerahkan kepada jemaat Filipi. Dalam hal ini,
frasa ini adalah sebuah doxology sederhana bukan doxology formal yang menjadi penutup seluruh perikop (3-11) tetapi doxology yang
menutupi bagian doa ini (9)190 yaitu mengenai buah kebenaran di mana buah itu (perbuatan yang didasarkan atas kebenaran yang
dianugerahkan Allah) bisa terus-menerus bertumbuh di dalam kehidupan jemaat Filipi sehingga Allah dimuliakan melaluinya. Frasa
eivj do,xan kai. e;painon qeou dengan kata depan eivj jelas menyatakan tujuan/purpose dan kata genitive qeou adalah
sebagai objective genitive dari do,xan kai. e;painon sehingga diterjemahkan menjadi “kemuliaan dan pujian kepada Allah.”

Aplikasi
Ucapan syukur, fokus pikiran dan perasaan dan doa Paulus untuk jemaat Filipi adalah ekspresi kasih yang sangat mendalam dan
seutuhnya (tulus dan sejati) dari diri Paulus kepada jemaatnya. Lihat bagaimana Paulus menuliskan kata-katanya yang pribadi dengan
makna yang sangat mendalam kepada jemaat Filipi. Ini membuktikan bahwa Paulus sangat mengasihi jemaatnya. Ungkapan atau
ekspresi kasih kita yang nyata kepada sesama dapat dimulai/ditandai pertama kali dari ucapan syukur dan terima kasih kita kepada
Allah untuk mereka oleh karena kita memang mengingat mereka di dalam doa kita, oleh karena kesetiaan dan kebaikan mereka dan
keyakinan kita bahwa Allah turut bekerja di dalam diri mereka. Kemudian tidak hanya berhenti sampai di situ, ekspresi kasih juga
ditandai apakah kita sungguh-sungguh memikirkan dan turut merasakan pergumulan hidup sesama kita oleh karena memang kasih
yang tulus dan sejati kepada sesama tidak bisa lepas dari apakah dalam hati kita ada tempat untuk mereka atau tidak. Jikalau dalam
hati kita tidak memiliki tempat untuk orang lain maka tidak mungkin kita bisa memikirkan orang lain, menerima orang lain dan
berbagi hidup meniadakan keegoisan diri, ikut merasakan pergumulan hidup mereka dengan kepekaan perasaan. Kemudian yang
terakhir Paulus juga mengajarkan bahwa ekspresi kasih juga harus ditandai apakah kita mendoakan sesama kita dengan isi
permohonan doa yang membuat mereka memiliki hidup yaitu hidup mereka juga menyatakan kasih kepada orang lain sehingga
memuliakan nama Allah.

190 Bandingkan dengan tafsiran dari O’Brien yang menyatakan bahwa doxology ini adalah doxology yang menjadi penutup atau kesimpulan dari
seluruh perikop (3-11). Lihat O’Brien, 82. Sedangkan Hendriksen menyatakan doxology ini menjadi penutup dari doa Paulus di ayat 9-11. Lihat Hendriksen, 62.
Dan Bruce melihat doxology ini bisa menjadi penutup dari bagian ucapan syukur dan doa. Lihat Bruce, 14.
34

Bab 4
Fokus pada Injil dan Refleksi Pribadi Paulus
(1:12-26)
Pendahuluan
Pada bagian ini (12-26) Paulus langsung mulai menuliskan materi-materi inti suratnya kepada jemaat Filipi dengan mulai memakai
kata kerja bou,lomai “aku menginginkan” yang mengindikasikan adanya suatu keinginan atau pergumulan mendalam yang ingin dia
sampaikan kepada jemaatnya. Ada dua materi inti yang menjadi keinginan atau pergumulan/affairs dari Paulus di dalam bagian ini
yaitu pertama, fokusnya kepada Injil yaitu bagaimana Kristus itu diberitakan demi kemajuan Injil (12-18b) dan kedua, refleksi pribadi/
personal yang sangat mendalam (penuh emosi,191 penuh pikiran yang konflik,192 penuh keyakinan193) di dalam penjara kepada jemaat
Filipi (18c-26) seperti keselamatannya (19), bagaimana Kristus dimuliakan (20), masalah pilihan hidup dan mati (21-24) dan
keinginannya untuk datang kembali kepada jemaat Filipi (25-26). Berikut akan dijelaskan secara lebih lengkap di bawah ini.

Penelitian Naskah
Ayat 14. lo,gon lalei/n oleh UBS4 dikategorikan {B} artinya menunjukkan adanya sedikit keragu-raguan dan dianggap sebagai
bacaan asli oleh karena lebih singkat dibandingkan dengan varian lainnya yaitu lo,gon kuri,ou lalei/n (didukung oleh kodeks
Utrecht dan Cambridge) dan lo,gon tou/ qeou/ lalei,n (walaupun yang satu ini banyak di dukung oleh bukti eksternal seperti
kodeks-kodeks yang lebih tua yaitu Sinaiticus, Alexandrinus dan Vaticanus dan sejumlah minuskul dan Bapa-bapa Gereja seperti
Clement, Chrysostom, Ambrosiaster, dan Pelagius) yang di mana posisi dan kata dari genitive modifiers (tou/ qeou/ dan kuri,ou)
bisa bervariasi sehingga ini hanya tambahan dari penyalin untuk membuat pembaca menjadi lebih jelas.194

Struktur dan Terjemahan


12 Conj/Transition de.
191 Seperti kata kerja yang digunakannya carh,somai “aku akan bersukacita;” th.n evpiqumi,an e;cwn eivj to. avnalu/sai “aku memiliki
keinginan untuk berangkat (dari hidup)”
192 Seperti frasa sune,comai de. evk tw/n du,o “kemudian aku ditarik dari dua (hal)”
193 Seperti kata kerja oi=da yang digunakan dan muncul dua kali di bagian ini (18c-26).
194 Lihat juga Meztger, 544-45.
35

Present middle/Intensive bou,lomai


Acc/Dir obj u`ma/j
Inf present/Purpose Ginw,skein,
Voc/Dir address avdelfoi,(
Conj/Content o[ti
Def art/Subj ta.
Prep phrase/Adverbial acc of ref katV evme.
Adv comparative/Degree ma/llon
Prep phrase/Acc of result eivj prokoph.n tou/ euvaggeli,ou
Perfect/Iterative evlh,luqen(
13 Conj/Actual result w[ste
Acc phrase/Subj tou.j desmou,j mou
Adj/Predicatively fanerou.j
Prep phrase/Instr of cause evn Cristw/|
Inf/Actual result gene,sqai
Prep phrase/Dat of indir obj evn o[lw| tw/| praitwri,w|
kai. toi/j loipoi/j
pa,sin(
14 Conj/Connective kai.
Acc phrase/Subj tou.j plei,onaj
Ablative phrase/Source tw/n avdelfw/n
Prep phrase /Loc of sphere evn kuri,w|
Adverbial part/Cause pepoiqo,taj
Instr phrase/Cause toi/j desmoi/j mou
Adv/Comp perissote,rwj
Inf/Actual result tolma/n
Adv/Modify of lalei/n avfo,bwj
Acc phrase/Dir obj to.n lo,gon
Inf/Purpose lalei/nÅ
36

15 Nom adj pro/Subj tine.j


Conj/Particle correlative me.n
Conj/Ascensive kai.
Prep phrase/Acc of cause dia. fqo,non kai. e;rin(
Nom adj pro/Subj tine.j
Conj/Particle correlative de.
Conj/Ascensive kai.
Prep phrase/Acc of cause diV euvdoki,an
Acc phrase/Dir obj to.n Cristo.n
Present/Iterative khru,ssousin\
16 Def art/Subj nom oi`
Conj/Particle correlative me.n
Prep phrase/Abl of cause evx avga,phj(
Adverbial part/Circumstantial eivdo,tej
Conj/Content of eivdo,tej o[ti
Prep phrase/Acc of purpose eivj avpologi,an tou/ euvaggeli,ou
Present passive kei/mai(
17 Def art/Subj nom oi`
Conj/Particle correlative de.
Prep phrase/Abl of cause evx evriqei,aj
Acc/Dir obj to.n Cristo.n
Present/Iterative katagge,llousin(
Adv phrase/Modifier ouvc a`gnw/j(
Adverbial part/Circumstantial oivo,menoi
Inf phrase/Purpose qli/yin evgei,rein
Loc phrase/Sphere toi/j desmoi/j mouÅ
18a Interro pro/Subj nom Ti,
Conj/ Affirmation ga,rÈ
18b Conj phrase/Exception plh.n o[ti
37

Instr phrase/Manner panti. tro,pw|(


Conj/Disjunctive ei;te
Instr/Manner profa,sei
Conj/Disjunctive ei;te
Instr/Manner avlhqei,a|(
Nom/Subj Cristo.j
Present passive katagge,lletai(
Conj/Connective/Result kai.
Prep phrase/Instr of cause evn tou,tw|
Present/Iterative cai,rwÅ
18c Conj phrase/Emphatic VAlla. kai.
Future/Progressive carh,somai(
19 Perfect/Intensive oi=da
Conj/Reason ga.r
Conj/Content of oi=da o[ti
Demons pro/Subj nom tou/to,
Dat/Advantage moi
Future/Predictive avpobh,setai
Prep phrase/Acc of result eivj swthri,an
Prep phrase/Abl of means dia. th/j u`mw/n deh,sewj
kai. evpicorhgi,aj
tou/ pneu,matoj
VIhsou/ Cristou/
20a Prep phrase/Adverbial acc of ref kata. th.n avpokaradoki,an
kai. evlpi,da mou(
20b Conj/ Content of oi=da o[ti
Prep phrase/Instr of means evn ouvdeni.
Future/Predictive aivscunqh,somai
Conj/Contrast avllV
38

Prep phrase/Instr of manner evn pa,sh| parrhsi,a|


Conj/Comparison w`j
Adv/Time pa,ntote
Conj/Ascensive kai.
Adv/Time nu/n
Future passive/Predictive megalunqh,setai
Nom/Subj Cristo.j
Prep phrase/Loc of place evn tw/| sw,mati, mou(
Conj/Disjunctive ei;te
Prep phrase/Abl of means dia. zwh/j
Conj/Disjunctive ei;te
Prep phrase/Abl of means dia. qana,touÅ
21 Dat/Indir obj evmoi.
Conj/explanation ga.r
Articular inf/Subj to. zh/n
Nom/Predicate Cristo.j
Conj/Connective kai.
Articular inf/Subj to. avpoqanei/n
Nom/Predicate ke,rdojÅ
22 Conj/Condition 1st class eiv
Conj/Continuation de.
Articular inf/Subj to. zh/n
Prep phrase/Loc of sphere evn sarki,(
Demons pro/Subj tou/to,
Dat/Ind obj moi
Nom/Predicate karpo.j
Gen/Poss e;rgou(
Conj/Connetive kai.
Interrogative/ Acc of dir obj ti,
39

Future/Predictive ai`rh,somai
Present/Tendential ouv gnwri,zwÅ
23 Present/ sune,comai
Conj/Continuation de.
Prep phrase/Abl of source evk tw/n du,o(
Acc phrase/Dir obj th.n evpiqumi,an
Adverbial part/Cause e;cwn
Prep/Purpose eivj
Articular inf/Purpose to. avnalu/sai
Conj/Connective kai.
Prep phrase/Instr of assosiation su.n Cristw/|
Articular inf/Purpose ei=nai(
Conj/Reason Îga.rÐ
Dat/Measure pollw/|
Comparative adj/Attributively ma/llon
Nom/Predicate krei/sson\
24 Conj/Contrast de.
Articular inf/Subj to. evpime,nein
Prep phrase/Loc sphere ÎevnÐ th/| sarki.
Comparative adj/Predicate nom avnagkaio,teron
Prep phrase/Acc of cause diV u`ma/jÅ
25 Conj/Continuation kai.
Demons pro/Dir obj tou/to
Adverbial part/Cause pepoiqw.j
Perfect/Intensive oi=da
Conj/Content of oi=da o[ti
Future/Predictive menw/
Conj/Connective kai.
Future/Predictive paramenw/
40

Instr phrase/Assosiation pa/sin u`mi/n


Prep phrase/Acc of purpose eivj th.n u`mw/n prokoph.n
kai. cara.n th/j pi,stewj(
26 Conj/Result i[na
Nom/Subj to. kau,chma u`mw/n
Subjunctive/Result perisseu,h|
Prep phrase/Loc of sphere evn Cristw/| VIhsou/
Prep phrase/Instrumental of agency evn evmoi.
Prep phrase/Ablative of means dia. th/j evmh/j parousi,aj pa,lin
Prep phrase/Acc of relationship pro.j u`ma/jÅ

12 Sekarang
aku menginginkan,
kamu
untuk mengetahui
bahwa hal-hal (yang terjadi) terhadap aku
telah menyebabkan
lebih
kemajuan Injil,
13 sehingga
pemenjaraan-pemenjaraanku
karena Kristus
menjadi kelihatan
ke seluruh pengawal istana
dan semua orang lain,
14 dan
kebanyakan
dari saudara-saudari
karena telah yakin
di dalam Tuhan
41

karena pemenjaraan-pemenjaraanku
lebih
berani
untuk berbicara firman
tanpa takut.
15 Pada satu sisi
sejumlah orang
bahkan
karena kecemburuan dan perselisihan,
pada sisi lain
sejumlah orang
bahkan
karena kemauan baik
memberitakan
Kristus;
16 pada satu sisi
sejumlah orang
karena kasih,
memahami
bahwa
aku dipilih
untuk pembelaan Injil,
17 dan sisi lain
sejumlah orang
karena ambisi pribadi
memberitakan
Kristus,
bukan dengan ketulusan,
menyangka
untuk menimbulkan penderitaan
42

di dalam pemenjaraanku
18a Mengapa tidak?
18b Kecuali
bahwa
segala cara
baik
dengan kepura-puraan
ataupun
dengan kebenaran,
Kristus diberitakan,
dan maka
karena hal ini
aku bersukacita.
18c Ya sungguh
Aku akan terus bersukacita
19 karena
aku tahu
bahwa
hal ini akan menghasilkan
keselamatan untukku
dengan
doamu
dan pertolongan
Roh
Yesus Kristus
20a menurut
keinginan dan pengharapanku,
20b bahwa
dengan tidak ada hal apapun
aku akan dipermalukan
43

melainkan
dengan semua keterbukaan
seperti selalu
bahkan sekarang
Kristus akan dimuliakan
di dalam tubuhku
baik melalui hidup
maupun melalui kematian
21 Kamu lihat
bagiku
hidup (adalah) Kristus
dan
mati (adalah) keuntungan
22 Sekarang
jika hidup
di dalam daging,
(kemudian) ini (adalah)
bagiku
buah
dari pekerjaan,
dan
yang mana
aku akan pilih
aku tidak memberitahu.
23 Kemudian
aku ditarik
dari dua (hal)
(karena) aku memiliki
keinginan
untuk berangkat (dari hidup)
44

dan
berada bersama Kristus,
karena (itu adalah) jauh lebih baik;
24 tetapi
tinggal
di dalam daging
(adalah)
lebih perlu
karena kamu.
25 Dan
karena aku telah meyakini ini
aku tahu
bahwa
aku akan tinggal (hidup) dan
akan tinggal (melayani)
dengan kamu semua
untuk kemajuan
dan
sukacita kamu di dalam iman,
26 supaya
kebanggaanmu
bisa melimpah
di dalam Kristus Yesus
melalui aku
dengan kedatanganku lagi kepada kamu.

Penjelasan Struktur
Penafsir membagi bagian ini menjadi lima bagian utama yaitu pertama (12-14), Paulus menginginkan jemaat Filipi mengetahui
tentang hal-hal yang terjadi pada dirinya justru membawa kemajuan Injil yaitu pertama, pemenjaraannya adalah kelihatan baik di
dalam seluruh istana dan setiap orang lain; kedua, mayoritas jemaat yang telah yakin di dalam Tuhan oleh karena pemenjaraan-
45

pemenjaraan Paulus menjadi lebih berani untuk memberitakan firman Allah tanpa rasa takut. Bagian kedua (15-18b), Paulus
menyatakan bahwa banyak alasan atau motivasi dari sejumlah jemaat pada waktu memberitakan Kristus seperti karena kecemburuan
dan perselisihan, kemauan baik, kasih, ambisi pribadi dan bagaimanapun dari semua itu Paulus tetap bersukacita karena Kristus
diberitakan. Bagian ketiga (18c- 20 (a, b)), Paulus menuliskan dua alasan mengapa dia akan terus bersukacita (ada nuansa progressive
atau emphatic di sini195) yaitu pertama, karena dia mengetahui bahwa ini akan menghasilkan keselamatan bagi dirinya melalui doa dari
jemaat Filipi dan persediaan Roh Yesus Kristus dan ini seturut dengan keinginan dan pengharapan Paulus. Kedua, karena Paulus
mengetahui bahwa bahwa dia dalam cara apapun tidak akan dipermalukan melainkan Kristus yang akan dimuliakan selalu di dalam
tubuhnya baik melalui hidup ataupun kematiannya (20b). Bagian keempat (21-24), Paulus membicarakan masalah pilihan hidup dan
mati. Bagi Paulus, hidup adalah Kristus dan kematian adalah keuntungan. Paulus menghadapi pilihan hidup dan mati bukan karena dia
harus memilih hidup atau mati (memilih seperti pilihan yang penuh dilematis) tetapi lebih kepada baik hidup maupun mati baginya,
kedua-duanya sangat bermakna. Paulus membahas masalah hidup dan mati ini ada di dalam terang atau konsep ayat 20b yaitu Paulus
menyadari adanya kemungkinan ke depannya bahwa dia akan menghadapi hukuman/kematian. Bagian kelima (25-26), Paulus akan
datang untuk tinggal (hidup dan melayani) dengan jemaat Filipi untuk kemajuan dan sukacita mereka di dalam iman.

Penjelasan Teks
Ayat 12
Perhatikan kata sambung de. berfungsi sebagai transition yang menandakan adanya perubahan fokus tulisan dari ucapan syukur ke
masalah lain yang akan menjadi topik pembahasan berikut ini sehingga kata ini lebih tepat diterjemahkan menjadi “sekarang.” Paulus
menulis Ginw,skein u`ma/j bou,lomai( avdelfoi “saudara-saudari, aku sendiri menginginkan kamu untuk mengetahui”
merupakan sebuah formula196 yang menekankan bahwa Paulus sendiri memiliki keinginan yang sungguh-sungguh197 untuk sebuah
pemberitahuan kepada jemaat Filipi. Perhatikan kata kerja utamanya bou,lomai “menginginkan/wish; desire” mengindikasikan
sebuah keinginan yang memiliki maksud atau tujuan198 tertentu di dalam pemikiran Paulus. Keinginan tersebut secara langsung
ditujukan kepada jemaat Filipi (perhatikan kata u`ma/j ”kamu”199 dan panggilan hangat avdelfoi “saudara-saudari” yang

195 Lihat bagian penjelasan teks yaitu khususnya di bagian ketiga di bawah ini.
196 Perhatikan formula ini hanya terdapat di dalam tulisan Paulus dan ditulis pada permulaan dari setiap bagian atau pembahasan baru. Lihat 1 Kor
11:3; Kol 2:1. Bandingkan juga dengan 1 Tes 4:13; 1 Kor 10:1; Rom 1:13; 11:25. Oleh para penafsir, formula ini disebut “a disclosure formula” yang menandai
sebuah transisi dan menjadi standar dari surat-surat pribadi pada abad pertama. Lihat juga penjelasan dari Bruce, 18; Hawthorne, 34; Fee, 110; O’Brien, 89 dan
Thielman, 57.
197 Perhatikan juga Paulus memakai kata kerja bou,lomai yaitu present middle yang menunjukkan intensive middle yaitu menekankan subjek yang
melakukan tindakan/action.
198 Lihat Thayer’s Greek Lexicon, 1060.
199 Sebagai objek langsung dari kata kerja bou,lomai.
46

merupakan panggilan kekeluargaan yang lahir karena iman di dalam Yesus Kristus200 dan menyatakan relasi di dalam komunitas orang
percaya sebagai sebuah keluarga yang saling mengasihi satu sama lain) yaitu supaya jemaat Filipi mengetahui201 apa maksud Paulus
tersebut.202 Apa yang menjadi maksud Paulus di sini? Kemudian infinitif Ginw,skein dijelaskan oleh Paulus memakai o[ti clause di
mana kata sambung o[ti “bahwa” berfungsi menyatakan isi/content dari infinitif Ginw,skein yaitu ta. katV evme. ma/llon
eivj prokoph.n tou/ euvaggeli,ou evlh,luqen( “hal-hal (yang terjadi) terhadap aku telah menyebabkan lebih untuk kemajuan
Injil.” Perhatikan frasa nominatif ta. katV evme. yang menjelaskan hal-hal (kata ta .203 adalah jamak sehingga bisa ditafsirkan
menjadi berbagai macam situasi atau kondisi yang sedang terjadi204) yang tertuju (kata katV menunjukkan arah atau direction yang
tertuju pada suatu objek205 tertentu206) pada diri Paulus, namun tidak secara khusus disebutkan oleh karena tidak ada penjelasan lebih
lanjut dari kata ta. tersebut.207 Kemudian frasa ini diikuti oleh kata kerja dan penjelasan dari frasa kata depan. Kata kerja yang
digunakan adalah evlh,luqen208 “telah menyebabkan” yang mengindikasikan adanya kejadian-kejadian yang terjadi pada seseorang
(yaitu Paulus, lihat frasa ta. katV evme) sehingga menyebabkan terjadinya sesuatu hal. 209 Dalam hal ini, menjadi jelas bahwa frasa
ta. katV evme. adalah kejadian-kejadian yang menimpa diri Paulus dan ini telah menyebabkan terjadinya sesuatu hal yang
kemudian dijelaskan oleh frasa kata depan eivj prokoph.n tou/ euvaggeli,ou210 “kemajuan Injil” dan frasa ini diberi keterangan
ma/llon. Penafsir lebih menafsirkan kata ma/llon di dalam sense of degree daripada sense of preferred choice/pilihan sebaliknya211
karena ini akan menyiratkan adanya nuansa atau kesan yang kuat, yang tidak lazim terjadi oleh karena ini adalah sesuatu yang kontras

200 Perhatikan bahwa konsep Paulus dalam hal ini adalah di sebut sebagai “saudara dan saudari” oleh karena mereka semua adalah anak Allah melalui
Yesus Kristus. Lihat juga Rom 8:29 dan Gal 4:4-6.
201 Perhatikan Paulus menggunakan kata Ginw,skein yaitu infinitif yang berfungsi menyatakan tujuan/purpose dan di sini kata ini berarti
mengetahui/perceive dengan suatu pemahaman/comprehension.
202 Penafsir memperkirakan bahwa Paulus ingin jemaat Filipi mengetahui bukan hanya kondisi yang sedang terjadi pada dirinya yaitu pemenjaraannya
tetapi di balik pemenjaraannya ada sebuah kejadian penting yang akan dijelaskan berikutnya. Lihat juga penjelasan dari Hawthorne, 34; Fee, 109; O’Brien, 89;
203 Kata ini adalah definite article yang berfungsi menggantikan kata benda sehingga berfungsi substantively oleh karena diikuti frasa katV evme.
yang berfungsi sebagai modifiers.
204 Lihat juga tafsiran dari Hawthorne yang cukup baik mengenai frasa ini, 34.
205 Dalam hal ini adalah evme. yang berfungsi sebagai adverbial accusative of reference.
206 Lihat juga FGL, 14943.
207 Walaupun ada banyak tafsiran yang menyatakan bahwa ini menunjuk pada kondisi dan situasi pemenjaraan Paulus (karena disebutkan di ayat-ayat
berikutnya) namun secara khusus hal-hal yang terjadi pada dirinya tidak ada petunjuk yang pasti. Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 89-90.
208 Kata ini berbentuk perfect indicative active yang berarti keadaan sekarang yang terjadi merupakan hasil dari past actions dan kata ini berfungsi
iterative yang menekankan pada past action.
209 Lihat FGL, 11528.
210 Frasa ini berfungsi sebagai accusative of result yaitu menyatakan hasil dari kata kerja evlh,luqen.
211 Beberapa penafsir seperti O’Brien dan Hawthorne mengindikasikan ini menjadi pilihan untuk mengkontraskan hal yang seharusnya terjadi.
Hawthorne menyatakan ini untuk antisipasi melawan rumor-rumor yang terjadi akibat pemenjaraan Paulus. Lihat Hawthorne, 34; O’Brien, 90.
47

dan sulit dengan keadaan yang sebenarnya.212 Kesan kuat dan tidak lazim apa yang terjadi sesungguhnya di balik kejadian-kejadian
yang menimpa Paulus? Dijelaskan dengan frasa kata depan eivj prokoph.n tou/ euvaggeli,ou. Kata depan eivj lebih
mengindikasikan secara logika213 yaitu menyatakan hasil dari sebuah tindakan yaitu prokoph.n tou/ euvaggeli,ou “kemajuan
Injil.” Perhatikan kata prokoph.n kata ini muncul dua kali di dalam surat Filipi yaitu di ayat ini (12) dan ayat 25 yang berarti
menunjukkan adanya perubahan ke kondisi yang lebih baik214 dalam hal ini dikaitkan dengan Injil. Tidak ada keterangan tambahan
untuk kata “Injil” (bandingkan dengan ayat 5 dan 7) sehingga di sini Paulus mengetahui bahwa jemaat Filipi telah sangat memahami
apa itu Injil. Di sini dapat dilihat bahwa Paulus sangat berkonsentrasi pada Injil. Kemajuan Injil menjadi prioritas utamanya selama dia
hidup baik di penjara maupun di luar penjara. Sehingga bagian ini adalah sebuah pembuktian dan dedikasi Paulus terhadap Injil yang
dia tunjukkan kepada jemaat Filipi supaya jemaat Filipi dapat memahami dan meyakini dan dikuatkan bahwa situasi apapun yang
sedang terjadi pada diri Paulus membawa kemajuan Injil itu sendiri.
Ayat 13
Pada bagian ini memberikan penjelasan dan pembuktian lebih lanjut terhadap o[ti clause di atas (12) yaitu khususnya menyatakan
hasil/result dari kemajuan Injil itu sendiri. Perhatikan bagian ini dimulai dari sebuah kata sambung w[ste yang berfungsi menyatakan
hasil aktual/actual result215 oleh karena diikuti kata kerja infinitif gene,sqai (13) dan tolma/n (14) sehingga membentuk dua
w[ste actual result clauses216 yaitu dua pembuktian atau hasil dari o[ti clause yang ditunjukkan Paulus kepada jemaat Filipi.217
Perhatikan w[ste actual result clauses yang pertama yaitu tou.j desmou,j mou fanerou.j evn Cristw/| gene,sqai evn
o[lw| tw/| praitwri,w| kai. toi/j loipoi/j pa,sin “pemenjaraan-pemenjaraanku karena Kristus menjadi kelihatan di dalam
seluruh istana dan setiap orang lain.” Ada beberapa terjemahan yang bisa terjadi pada clause tou.j desmou,j mou fanerou.j evn
Cristw/| gene,sqai. Pertama, memisahkan frasa tou.j desmou,j mou dengan frasa evn Cristw karena memang dipisahkan
oleh kata fanerou.j sehingga frasa evn Cristw memberi penjelasan pada kata fanerou.j oleh karena itu clause ini diterjemahkan
212 Beberapa penafsir seperti Thielman, Fee, Bruce dan Hendriksen menafsirkan kata ini menjadi “really” yang mengindikasikan kekontrasan atau
surprise dengan keadaan yang seharusnya terjadi. Thielman menyatakan ini suatu surprise buat jemaat Filipi, 57. Sedangkan Fee melihat ini sebagai upaya Paulus
kepada jemaat Filipi untuk tidak cemas akan keadaannya oleh karena mereka bisa meyakini keadaan yang terjadi adalah sebaliknya yaitu kemajuan Injil. Lihat
Fee, 111. Pendapat ini bisa diterima oleh karena Epafroditus dikirim kepada Paulus untuk mengetahui akan kondisi Paulus dan Paulus sengaja menuliskan kata
ini untuk memberikan kesan yang positif kepada jemaat Filipi tentang keadaan yang sedang terjadi.
213 Hubungan kausalitas yaitu karena ini maka terjadilah itu. Lihat juga FGL, 8117.
214 Lihat Louw Nida Lexicon, 5398. Kata ini juga digunakan dalam budaya Hellenistic yang berarti menunjukkan kemajuan di dalam fisikal, ekonomi,
dan sosial. Lihat juga dari penjelasan dari O’Brien, 90 dan Hawthorne, 34.
215 Lihat penjelasan dari FGL, 29121.
216 Sehingga dua clauses ini diikuti oleh accusative phrases yaitu tou.j desmou,j mou evn Cristw/ (13) dan tou.j plei,onaj tw/n avdelfw/n
evn kuri,w| (14) berfungsi sebagai subjek dari infinitif tersebut.
217. Perhatikan juga penjelasan dari beberapa penafsir seperti Hawthorne yang secara tepat menjelaskan akan hal ini juga. Lihat Hawthorne, 34-36.
Begitu juga dengan Fee, 112; O’Brien, 91-94; Thielman, 58; Hendriksen, 69.
48

menjadi “pemenjaraan-pemenjaraanku menjadi kelihatan karena Kristus.” Kedua, menghubungkan langsung frasa tou.j desmou,j
mou dengan frasa evn Cristw/| sehingga baik kata fanerou.j yang menjadi predicate adjective dan frasa evn Cristw memberi
penjelasan pada frasa tou.j desmou,j mou oleh karena itu clause ini diterjemahkan menjadi “pemenjaraan-pemenjaraanku karena
Kristus menjadi kelihatan.” Bagaimanapun terjemahan kedua adalah yang paling tepat karena Paulus ingin menekankan frasa tou.j
desmou,j mou dengan memberikan sejumlah penjelasan/additional statements yaitu fanerou.j dan evn Cristw.218 Perhatikan
bahwa frasa tou.j desmou,j mou evn Cristw/| menempati posisi subjek219 dari clause ini dan kata fanerou.j220 menempati
posisi predikat.221 Frasa kata depan evn Cristw diterjemahkan menjadi “karena Kristus” oleh karena penafsir melihat bahwa kata
depan evn222 lebih menekankan alasan atau penyebab dari pemenjaraan Paulus daripada locative of sphere.223 Kemudian infinitif
gene,sqai lebih menunjuk pada apa yang muncul/comes into existence “menjadi/become; come to be” daripada menunjuk pada
sebuah kejadian atau event yang ingin diperlihatkan “terjadi/happen; come about; take place”224 dan diberi penjelasan lebih lanjut
oleh Paulus dengan memakai frasa kata depan evn o[lw| tw/| praitwri,w| kai. toi/j loipoi/j pa,sin “ke seluruh pengawal
istana dan semua orang lain” yang berfungsi sebagai dative of indirect object dari infinitif gene,sqai.225 Perhatikan kata o[lw|
diikuti oleh frasa tw/| praitwri,w| yang berarti menunjukkan keseluruhan/totality.226 Kata praitwri,w| berasal dari kata benda
praitw,rion yang secara literal berarti “the headquarters in a Roman field camp”227 dan di dalam konteks penulisan Paulus di
penjara,228 maka frasa ini lebih tepat menunjuk pada orang daripada tempat229 sehingga diterjemahkan menjadi “pengawal istana.”

218 Lihat juga dengan penjelasan dari Fee, 112-113 dan O’Brien, 91-92.
219 Frasa ini diikuti oleh infinitive with referential accusative gene,sqai.
220 Kata sifat ini dapat diterjemahkan menjadi “kelihatan/visible; clear; plainly to be seen (bandingkan juga dengan Rom 1:19; 1 Kor 3:13), lihat
Gingrich Greek Lexicon, 6675.
221 Kata ini adalah kata sifat yang tidak diikuti oleh article dan diikuti oleh linking verb gene,sqai sehingga berfungsi sebagai predikat.
222 Lihat juga penjelasan dari FGL, 9388.
223 Bandingkan dengan terjemahan dari Fee, 113 dan Thielman, 58 yang menekankan bahwa pemenjaraan Paulus bukan hanya untuk kepentingan
Kristus tetapi juga ikut ambil bagian di dalam penderitaan Kristus (3:10). Lihat juga penjelasan dari Bruce,17 yang menekankan akan hubungan sebab “because”
Paulus sebagai seorang hamba Kristus.
224 Lihat FGL, 5454.
225 Sehingga di sini jelas bahwa pemenjaraan-pemenjaraan Paulus karena Kristus dan kelihatan/visible memang ingin ditujukan (muncul) kepada
seluruh pengawal istana dan semua orang lain.
226 Perhatikan bahwa posisi kata o[lw| adalah predicative sehingga jelas ini menegaskan kata benda tw/| praitwri,w|.
227 Lihat FGL, 22793. Di dalam konteks Injil Mat 27:27; Mrk 15:16 kata ini berarti “istana Gubernur/ governor's official residence palace, fortress.
228 Jika benar pemenjaraan Paulus adalah di Roma pada waktu penulisan surat ini, maka kata praitw,rion lebih mengacu pada Praetorian guard, “the
emperor’s own elite troops, stationed in Rome,” oleh karena di Roma tidak ada istana gubernur. Lihat juga penjelasan dari Bruce, 17.
229 Begitu juga penafsiran dari Bruce, 17; Fee,113; Hendriksen, 69; O’Brien, 93 dan Witherington III, 44 dan Thielman, 58 menekankan pada orang
yaitu para penjaga istana.
49

Kemudian hal ini juga diperjelas oleh Paulus bahwa tidak hanya seluruh pengawal istana230 tetapi juga toi/j loipoi/j pa,sin “semua
orang lain” di mana kata toi/j loipoi/j lebih menunjuk kepada orang lain daripada tempat. Kemungkinan besar frasa ini mengacu
pada orang-orang yang pernah mendengar tentang pemenjaraan Paulus.231
Ayat 14
Bagian ini adalah kelanjutan w[ste clause (13) yaitu w[ste actual result clause yang kedua232 di mana infinitif tolma/n diikuti
referential accusative tou.j plei,onaj tw/n avdelfw/n yang berfungsi sebagai subjek dari infinitif tersebut. Perhatikan bahwa
frasa tou.j plei,onaj ini mendapat penjelasan dari frasa tw/n avdelfw/n “saudara-saudari” sehingga jelas di sini bahwa Paulus
menunjuk kepada komunitas orang percaya. Frasa tou.j plei,onaj yang terdiri atas kata sifat plei,onaj dengan kata dasar polu,j
dan article tou.j berfungsi substantivally sehingga diterjemahkan menjadi “kebanyakan/ most (but not all), the majority”233 dalam
pengertian mayoritas.234 Kemudian Paulus memperjelasnya dengan memakai ablative phrase tw/n avdelfw/n “saudara-saudari”
yang berfungsi sebagai sumber/source dari substantive tou.j plei,onaj. Sehingga di sini penafsir melihat bahwa frasa tou.j
plei,onaj tw/n avdelfw/n “kebanyakan dari saudara-saudari” menunjukkan tidak seluruh jemaat yang didirikan oleh Paulus
termasuk di dalamnya235 dan juga bagian ini berbicara dalam konteks pemenjaraan Paulus236 yang kemudian dijelaskan oleh Paulus
dengan frasa evn kuri,w| pepoiqo,taj toi/j desmoi/j mou perissote,rwj tolma/n. Salah satu masalah sulit di sini adalah
frasa evn kuri,w|237 “di dalam Tuhan” secara tata bahasa bisa mengacu pada beberapa bagian yaitu pertama, bisa mengacu pada
frasa tw/n avdelfw/n; kedua, bisa pada participle pepoiqo,taj; dan ketiga, bisa pada frasa toi/j desmoi/j mou. Jika pada frasa
tw/n avdelfw/n secara tata bahasa adalah tepat namun ini tidak menjadi ciri penulisan Paulus238 oleh karena ini akan menjadi
pengulangan yang tidak perlu.239 Jika pada frasa toi/j desmoi/j mou, secara susunan kata/word order kelihatannya tidak tepat jika
dibandingkan dengan frasa tw/n avdelfw/n dan participle pepoiqo,taj. Penafsir melihat bahwa frasa evn kuri,w| lebih tepat
230 Di sini jelas menunjuk pada sekumpulan orang bukan tempat.
231 Bandingkan dengan tafsiran dari O’Brien, 94 dan Bruce, 17.
232 Paulus memakai kata sambung kai. yang menghubungkan antar clause.
233 Lihat juga penjelasan dari FGL, 5258. Hal yang sama juga ditafsirkan oleh O’Brien, 94.
234 Sehingga di sini ada nuansa minoritas atau tidak semua menjadi bagian atau turut di dalamnya.
235 Arti “kebanyakan atau mayoritas” di sini bukan berarti ada sekelompok minoritas jemaat yang menolak Injil melainkan maksud mayoritas adalah
secara keseluruhan dari jemaat. Lihat juga penjelasan yang cukup baik dari Witherington III, 45.
236 Bandingkan dengan tafsiran dari O’Brien, 94 yang menyatakan ini secara umum/general. Sedangkan Hendriksen, 70 dan Fee, 115 menyatakan ini
khusus untuk jemaat di Roma yang mendengar tentang pemenjaraan Paulus. Lihat juga tafsiran dari Bruce,17; Witherington III, 45. Kemungkinan besar penafsir
melihat ini memang mengacu pada jemaat di Roma di mana Paulus dipenjarakan.
237 Frasa ini berfungsi sebagai locative of sphere.
238 Perhatikan bahwa di Kol 1:2 tidaklah sama atau paralel dengan bagian ini oleh karena ada frasa kata sifat dan frasa evn cristw/| yang
menjelaskan frasa kata bendanya yaitu saudara-saudari di Kolose.
239 Lihat juga penjelasan dari Hendriksen, 69. Fee, 116; Hawthorne, 35 dan O’Brien, 94-95 secara tegas menolak bagian pertama ini.
50

menjelaskan participle pepoiqo,taj.240 Penempatan frasa ini di depan participle tersebut adalah untuk menunjukkan penekanan241
dan perhatikan bahwa accusative phrases baik di ayat 13 dan 14 selalu ditempatkan di depan infinitif untuk menunjukkan penekanan
dan ini menjadi sebuah ciri khas Paulus pada bagian ini. Perhatikan participle pepoiqo,taj ini adalah adverbial participle yang
berfungsi menyatakan penyebab/cause sehingga diterjemahkan menjadi “karena telah yakin/having convinced (because they have
convinced).”242 Participle ini jelas menjadi penyebab dari infinitif tolma/n “berani”243 atau penyebab dari clause perissote,rwj
tolma/n avfo,bwj to.n lo,gon lalei/n. Perhatikan bahwa frasa evn kuri,w| pepoiqo,taj “karena telah yakin di dalam
Tuhan”244 ini mendapat penjelasan dari instrumental phrase toi/j desmoi/j mou “karena pemenjaraan-pemenjaraanku” yang
berfungsi sebagai penyebab yaitu karena pemenjaraan-pemenjaraan Paulus maka mayoritas jemaat telah yakin di dalam Tuhan.245
Kemudian perhatikan clause perissote,rwj tolma/n avfo,bwj to.n lo,gon lalei/n “lebih berani tanpa takut untuk berbicara
firman.” Perhatikan kata perissote,rwj246 adalah comparative adverb247 yang berfungsi untuk memberikan penjelasan pada kata
kerja dalam hal ini adalah infinitif tolma/n dan lalei/n, sehingga di sini menimbulkan kesulitan oleh karena dari segi tata bahasa
kata ini dapat memberikan keterangan kepada keduanya. Penafsir lebih melihat bahwa kata ini memberikan penjelasan pada infinitif
tolma/n oleh karena Paulus pasti ingin memberikan tekanan atau intensitas yang lebih tinggi terhadap keberanian daripada biasanya
sebagai hasil/result dari apa yang dia maksud dengan kemajuan Injil.248 Selain itu, dengan menunjukkan penekanan yang lebih dari
biasanya pada infinitif tolma/n ini didukung oleh participle pepoiqo,taj yaitu karena jemaat telah menujukkan keyakinannya di
dalam Kristus oleh karena melihat pemenjaraan-pemenjaraan Paulus dan ini adalah suatu sebab-akibat yang Paulus ingin jelaskan dan
tekankan. Dan juga, perhatikan bahwa dengan menunjukkan penekanan yang lebih dari biasanya pada infinitif tolma/n ini
memberikan penjelasan yang logis Paulus menuliskan clause selanjutnya avfo,bwj to.n lo,gon lalei/n “untuk berbicara firman
tanpa takut.” Perhatikan clause avfo,bwj to.n lo,gon lalei/n ini merupakan infinitive of purpose yaitu menyatakan tujuan dari
240 Lihat juga di 2:24 dan bandingkan dengan Gal 5:10 dan Rom 14:14.
241 Bandingkan dengan penjelasan dari Fee, 116 dan O’Brien, 95 menyatakan bahwa frasa evn kuri,w| ini menjadi dasar dari keyakinan orang
percaya.
242 Lihat FGL, 4993. Kata ini dalam bentuk perfect yang menandakan bahwa keyakinan ini terjadi pada masa lalu hingga sekarang dan membawa
dampak pada orang-orang percaya yang akan dijelaskan nantinya.
243 Kata ini memang banyak didominasi oleh infinitif dan bisa memberikan dua nuansa yaitu positif dan negatif. Jikalau negatif berarti ada unsur
ketakutan, cemas, kelemahan karena adanya faktor dari luar. Penafsir lebih melihat bahwa berani ini memiliki nuansa negatif karena inilah maka Paulus
menguatkan jemaatnya dengan memberikan teladannya yaitu pemenjaraannya, lihat penjelasan di atas lebih lanjut.
244 Frasa evn kuri,w| menunjukkan posisi ada di dalam Tuhan dan ini berarti bahwa keyakinan yang mereka miliki adalah di dalam Tuhan semata.
245 Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 95; Fee, 116.
246 Kata ini banyak digunakan Paulus antara lain di 2 Kor 1:12; 2:4; 7:15 dengan penekanan pada elative sedangkan di 2 Kor 11:23; Gal 1:14; 2 Kor
12:15 dengan penekanan pada comparative meaning. Jadi ada dua pengertian yang ada dibenak Paulus mengenai kata ini. Lihat penjelasan lebih lanjut lagi.
247 Dalam hal ini penafsir lebih melihat bahwa kata ini adalah bentuk perbandingan atau comparative “lebih/ a greater degree” yang menunjukkan
bahwa suatu tindakan yang dilakukan diluar dari biasanya daripada bentuk elative “especially.” Lihat juga FGL, 21708.
248 Beberapa penafisr seperti Fee,116; Hawthorne, 35 Bruce, 16-17 dan O’Brien, 95 Hendriksen, 14-15 menyetujui pandangan penafsir dalam hal ini.
51

infinitif tolma/n dan ini menjadi sesuatu yang penting di sini oleh karena hasil mayoritas jemaat menjadi lebih berani untuk
berbicara firman tanpa rasa takut. Kata avfo,bwj249 di sini jelas adalah memberi keterangan pada infinitif lalei/n dan memberikan
arti penguatan yaitu “tanpa takut/fearlessly.” Perhatikan infinitif lalei/n “untuk berbicara”yang mengandung makna pemakaian kata-
kata untuk memberitakan sesuatu250 yaitu dalam hal ini adalah to.n lo,gon251 yang di dalam konteks Filipi memiliki makna yang
berbeda-beda252 sehingga penafsir melihat konteks bagian ayat 12-14 adalah menunjuk pada “Injil” oleh karena bagian ini berbicara
mengenai kemajuan Injil. Dan ini menjadi ciri khas Paulus yaitu fokus atau perhatian hidupnya adalah satu yaitu Injil. Paulus yang
ditengah kondisi di penjara menginginkan jemaat mengetahuinya bahwa yang dia pikirkan cuma satu yaitu kemajuan Injil yang berarti
di dalamnya jemaat menjadi semakin berani untuk memberitakan Injil dan pemenjaraannya justru menjadi berkat bagi orang-orang
yang mendengarnya.
Ayat 15
Mulai ayat-ayat 15-18b253 membentuk bagian kedua254 dan bagian ini jelas membicarakan masalah motivasi di balik memberitakan
Kristus. Perhatikan dua frasa di ayat 15 ini tine.j me.n kai. dia. dan tine.j de. kai. diV membentuk sebuah pengkontrasan255
menarik yang menjelaskan kata kerja utama khru,ssousin256 “memberitakan” sehingga di sini terdapat dua jenis motivasi yang
saling berlawanan di balik memberitakan Kristus.257 Pertama, perhatikan frasa tine.j me.n kai. dia. fqo,non kai. e;rin “pada
satu sisi sejumlah orang bahkan karena kecemburuan dan perselisihan.” Kata tine.j di sini berfungsi sebagai substantive258 yaitu
menunjukkan orang yang tidak tertentu jumlahnya (jamak) sehingga lebih tepat diartikan menjadi “sejumlah orang/a number of

249 Kata ini jarang digunakan Paulus kecuali di dalam 1 Kor 16:10 dan Yudas 1:12 yang juga memiliki arti fearlessly.
250 Lihat pemakaian kata in di dalam Thayer’s Greek Lexicon , 3157.
251 Kata ini dapat banyak menunjuk pada berbagai tafsiran seperti O’Brien menyatakan ini sama atau equivalent terhadap Injil Allah (di 1 Tes 2:2)
sedangkan dengan Fee yaitu menunjuk pada Injil mengenai Kristus, 116-117.
252 Lihat lagi di 2:16 berarti dengan makna “the word” sedangkan di 4:15,17 berarti dengan makna “matter” dan “account” sehingga cukup bervariasi
dari segi maknanya di dalam surat ini.
253 Walaupun pembagian ayat-ayat ini tidak bisa dilepaskan atau tetap menjadi satu bagian dari alur pemikiran Paulus di ayat-ayat sebelumnya.
254 Pembagian ini tidak bersifat kaku tetapi berhubungan dengan bagian pertama (12-14).
Lihat juga pembagian struktur yang sangat baik dari Fee, 118; O’Brien, 97-98; Hawthorne, 36 mengenai bagian ini yang terbagi dalam bentuk pengkontrasan-
pengkontrasan sehingga membentuk sebuah kiastik.
255 Perhatikan frasa me.n… de. digunakan as a correlative to mark the affirmative in a concession or contrast, “on the one hand . . . on the other
hand,” lihat FGL, 18121.
256 Tense dari kata kerja ini adalah present yang berfungsi sebagai iterative yaitu menyakan pengulangan/repetition dari suatu tindakan dengan interval
tertentu.
257 Yang menarik di sini adalah Paulus meletakkan kata kerja ini dibelakang dua frasa ini dan ini menunjukkan bahwa Paulus ingin menekankan dan
mengkontraskan begitu rupa dua motivasi tersebut.
258 Bukan sebagai kata sifat oleh karena tidak ada kata benda yang mengikuti kata ini.
52

persons.” Kata ini jelas menunjuk pada frasa259 tou.j plei,onaj tw/n avdelfw/n260 (di ayat 14) oleh karena bagian ini (15-18b)
merupakan kelanjutan pemikiran Paulus di ayat 14261 sehingga yang ada di dalam pemikiran Paulus antara tou.j plei,onaj tw/n
avdelfw/n dan tine.j me.n… tine.j de. (baik di ayat 15, 16, 17) adalah jemaat yang sama.262 Dan ini juga didukung oleh
munculnya dua kali penggunaan kata kai... di ayat 15 yang berfungsi sebagai kata keterangan263 yaitu menyatakan ascensive
“bahkan,”264 di sini penafsir melihat bahwa Paulus segera melanjutkan penjelasan mengenai avfo,bwj to.n lo,gon lalei/n (14)
dengan menuliskan dua kelompok jemaat yang terlibat yang sangat berbeda motivasinya.265 Sekarang perhatikan frasa kata depan
dia. fqo,non kai. e;rin. Kata depan dia di sini jelas berfungsi sebagai penyebab/cause266 yaitu untuk menunjukkan alasan atau
motivasi di balik sebuah kegiatan dalam hal ini adalah khru,ssousin. Kata fqo,non jelas digunakan dalam negative sense267 di sini
yang berarti “kecemburuan/envy”268 oleh karena kesuksesan dari orang lain269 dan dalam hal ini jelas bahwa Paulus secara pribadi
menjadi sebab kecemburuan mereka.270 Dan kata e;rin di sini berarti “perselisihan/strife; debate271 yang digunakan dalam maksud
yang sama oleh Paulus272 yaitu motivasi yang lahir oleh karena kecemburuan terhadap Paulus. Selanjutnya kedua, perhatikan frasa
tine.j de. kai. diV euvdoki,an adalah bentuk kontras dari tine.j me.n kai. dia. fqo,non kai. e;rin. Kata depan dia.
berfungsi sebagai penyebab/cause dan kata euvdoki,an273 berarti memiliki kemauan yang baik di dalam melakukan sesuatu dan
259 atau menjadi bagian dari frasa tou.j plei,onaj tw/n avdelfw/n.
260 Untuk penjelasan frasa ini, lihat penjelasan teks ayat 14.
261 Dan perhatikan bahwa bagian kedua ini (15-18b) ditulis dalam konteks pemenjaraan Paulus sehingga lebih tepat dihubungkan dengan bagian
sebelumnya yang membicarakan kemajuan Injil ditengah-tengah pemenjaraannya. Jadi tidaklah mungkin tidak berkaitan antara kedua bagian tersebut atau Paulus
membicarakan hal yang lainnya yang sama sekali lepas dari konteks bagian sebelumnya.
262 Lihat juga tafsiran dari Hawthorne, 36; O’Brien, 98; Fee, 118 melihat hal yang sama dengan penafsir bahwa sejumlah orang yang disebukan di
bagian ini (15-17) adalah menunjuk pada ayat 14 tou.j plei,onaj tw/n avdelfw/n. Para ahli yang menolak penafsiran ini oleh karena secara tata bahasa
tidak tepat menghubungkan kedua bagian itu. Lihat penjelasan dari Fee, 118. Namun lihat juga penjelasan penafsir selanjutnya di atas.
263 Dalam hal ini kata kai... tidak berfungsi sebagai connective namun menunjukkan sesuatu yang ditekankan karena tidak lazim atau biasanya.
264 Memberikan keterangan atau penjelasan pada frasa berikutnya yaitu dia. fqo,non kai. e;rin dan diV euvdoki,an.
265 Dikontraskan begitu rupa oleh Paulus yaitu selain menggunakan tine.j me.n … tine.j de. ditambah lagi kata keterangan kai..
266 Perhatikan kata depan dia diikuti oleh accusative yang menyatakan causal atau penyebab.
267 Kata ini bisa juga digunakan dalam positive sense yang berarti “jealously” yang berasal dari Allah (lihat Yak 4:5).
268 Perhatikan bahwa kata ini juga digunakan Paulus di Gal 5:21 yang berarti adalah hasil dari kedagingan dan tidak akan mewarisi Kerajaan Allah;
Rom 1:29 yang berarti Allah menyerahkan mereka pada pikiran-pikiran yang sia-sia/worhtlesss; Tit 3:3 yang berarti kehidupan sebelum pertobatan; dan 1 Tim
6:4 yang menjelaskan tentang guru-guru palsu. Di dalam surat Filipi dapat disimpulkan bahwa motivasi yang jahat dibalik memberitakan Kristus.
269 Lihat juga FGL, 28003.
270 Perhatikan di ayat 17 untuk mendukung akan tafsiran ini (lihat tafsiran ayat 17 di bawah ini) dan bagian ini (15-18b) adalah satu kesatuan
membicarakan dua kelompok jemaat dengan dua motivasi yang berbeda, motivasi yang jahat lahir untuk ditujukan kepada Paulus. Lihat juga penjelasan dari
Bruce, 19-20; Fee, 119; Hendriksen, 72; Hawthorne, 37-38.
271 Kata ini juga digunakan Paulus bersaamaan dengan kata fqo,non dalam Gal 5:20-21 dan Rom 1:29 sehingga memiliki makna yang sama.
272 Perhatikan bahwa Paulus memakai kata penghubung kai. antara fqo,non dan e;rin yang menunjukkan kesejajaran.
273 Bandingkan juga dengan penjelasan O’Brien, 100.
53

faktor Paulus tidak bisa dilepaskan dari motivasi ini.274 Dua frasa di atas jelas berfungsi menjelaskan to.n Cristo.n khru,ssousin
“memberitakan Kristus.”275 Paulus menggunakan kata kerja ini sering disertai dengan kata “Kristus”276 dan kata “Injil”277 yang
mengingatkan kembali lo,gon lalei/n (lihat penjelasan di ayat 14)Å
Ayat 16
Pada bagian ini (16-17) adalah kelanjutan dari ayat 15 oleh karena masih mengkontraskan278 dua jenis motivasi dibalik memberitakan
Kristus.279 Perhatikan definite article oi` yang berfungsi sebagai subjek di sini mengacu pada tine.j280 di ayat 15.281 Frasa kata depan
evx avga,phj “karena kasih” di mana kata depan evx yang diikuti oleh ablative berfungsi menunjukkan penyebab/cause yaitu
motif dari suatu tindakan.282 Motif yang dimaksud adalah avga,phj “kasih.” Hal yang harus diperhatikan di sini adalah kepada siapa
kasih itu ditujukan. Paulus tidak menuliskan objek dari kasih tersebut sehingga ada dua kemungkinan di sini yaitu apakah menunjuk
kepada Paulus atau Kristus. Dalam hal ini penafsir lebih melihat bahwa ini menunjuk kepada Paulus oleh karena secara keseluruhan
dari bagian ini, Paulus menjadi alasan dibalik motivasi mereka283 dan juga khususnya subjek oi` diikuti oleh adverbial participle
phrase eivdo,tej o[ti eivj avpologi,an tou/ euvaggeli,ou kei/mai “ memahami bahwa aku ditunjuk untuk pembelaan Injil”
yang berfungsi sebagai circumstantial yaitu yang menemani kata kerja utama katagge,llousin dan mengindikasikan ada sesuatu
terjadi (berupa fakta atau pemikiran) yang ditambahkan oleh Paulus.284 Apa yang ditambahkan oleh Paulus? Perhatikan, Paulus
menambahkan bahwa subjek oi` yaitu mereka yang memiliki motivasi ini285 adalah eivdo,tej “memahami.”286 Dalam hal ini apa
yang dimaksud Paulus dengan memahami? Lihat penjelasan selanjutnya yaitu o[ti eivj avpologi,an tou/ euvaggeli,ou
kei/mai. Perhatikan bahwa kata sambung o[ti di sini berfungsi menjelaskan isi/content dari participle eivdo,tej. Apa yang menjadi
isi dari eivdo,tej ini? Paulus menuliskan frasa kata depan eivj avpologi,an tou/ euvaggeli,ou di mana kata depan eivj di sini

274 Perhatikan di ayat-ayat 16-17 akan diuraikan lebih rinci lagi bahwa Paulus menjadi faktor munculnya motivasi-motivasi ini.
275 Penafsir setuju dengan Hawthorne bahwa frasa ini memiliki makna yang sama dengan to.n Cristo.n katagge,llousin.
276 Perhatikan bahwa bagi Paulus, Kristus menjadi objek dari pemberitaan lihat penggunaan kata kerja ini di 2 Kor 1:19; 1 Tim 3:16; band. dengan
Rom 10:14, 15; 2 Kor 11:4; Kristus yang disalibkan, lihat 1 Kor 1:23; Kristus yang dibangkitkan, lihat 1 Kor 15:11, 12 dan sekarang Allah, lihat 2 Kor 4:5.
277 Lihat di Gal 2:2; Kol 1:23; 1 Tes 2:9; band. 2 Tim 4:2
278 Ayat 16-17 dimulai dengan frasa oi` me.n... oi` de. dan memiliki struktur yang sama seperti ayat 15.
279 Perhatikan bahwa di ayat 17 Paulus menggunakan kata kerja katagge,llousin yang memiliki makna sama dengan khru,ssousin (16).
280 Lihat kembali penjelasan teks ayat 15. Dalam hal ini khususnya mengacu pada tine.j yang diikuti oleh frasa de. kai..
281 Sehingga di sini penafsir menterjemahkan kata ini sama dengan di ayat 15 yaitu “sejumlah orang.”
282 Dalam hal ini kata kerja utama sebagai tindakan di dalam bagian ini (16-17) adalah katagge,llousin “memberitakan.”
283 Lihat juga penjelasan dari Fee, 120; penulis setuju dengan tafsiran dari Hawthorne, 37.
284 Perhatikan bahwa participle eivdo,tej adalah the circumstantial participle.
285 Yaitu motivasi karena kemauan baik euvdoki,an (15) dan kasih avga,phj (16).
286 Dalam hal ini kata ini berarti mereka memiliki persepsi atau realisasi dari sesuatu hal. Lihat FGL, 19378.
54

berfungsi menyatakan tujuan/purpose.287 Perhatikan yang menjadi tujuan Paulus di sini adalah avpologi,an tou/ euvaggeli,ou
“pembelaan Injil”288 dan tujuan ini secara tegas dia nyatakan dengan menggunakan kata kerja kei/maiyang diartikan secara figuratif
menjadi “dipilih/be destined; be appointed”289 dan dalam hal ini jelas bahwa Paulus dipilih oleh Allah untuk pembelaan Injil.290 Jadi
jelas bahwa jemaat yang memiliki motivasi baik karena kemauan baik maupun karena kasih di dalam pemberitaan Kristus adalah
jemaat yang juga memiliki pemahaman tentang Paulus yaitu mereka memahami bahwa Paulus dipilih oleh Allah untuk tugas khusus
yaitu pembelaan Injil. Di ayat selanjutnya akan dijelaskan motivasi sebaliknya di dalam pemberitaan Kristus.
Ayat 17
Ayat ini jelas adalah kelanjutan dari ayat 16 oleh karena dimulai dari frasa oi` de. sehingga ini menyatakan kontras291 dari apa yang
tertulis di bagian sebelumnya. Perhatikan bahwa definite article oi` yang berfungsi sebagai subjek di sini kembali mengacu pada
jemaat yang sama yaitu tine.j292 di ayat 15. Frasa evx evriqei,aj “karena ambisi pribadi” di mana kata depan evx yang diikuti oleh
ablative berfungsi menunjukkan penyebab/cause yaitu motif di balik suatu tindakan293 dalam hal ini adalah kata kerja
katagge,llousin “memberitakan.”294 Frasa to.n cristo.n “Kristus” jelas menjadi objek langsung dari kata kerja
katagge,llousin. Motif yang dimaksud adalah evriqei,aj295 yang diartikan menjadi “ambisi pribadi/selfish ambition”296 dibalik
memberitakan Injil dan ini jelas ditujukan untuk melawan Paulus.297 Kemudian kata kerja katagge,llousin ini mendapat penjelasan
dari frasa kata keterangan ouvc a`gnw/j “bukan dengan ketulusan”298 dan penafsir melihat bahwa akibat dari motivasi “ambisi
pribadi” ini menyebabkan mereka memberitakan Kristus tidak dengan ketulusan. Kemudian Paulus menambahkan299 sesuatu yang
terjadi berupa pemikiran atau fakta untuk menemani kata kerja utama katagge,llousin yaitu oivo,menoi300 “menyangka/think;
287 Dalam hal ini bandingkan juga penjelasan dari Bruce, 20; O’Brien, 101; Hawthorne, 37; Fee, 120;
288 Lihat juga penjelasan teks ayat 7 khususnya bagian pembelaan Injil. Bandingkan dengan Fee yang menyatakan bahwa dari sudut pandang Paulus di
penjara, “the gospel itself is on trial and his imprisonment is a divinely appointed “defense of the gospel” at a highest eschelons.” Lihat Fee, 120.
289 Lihat FGL, 15789.
290 Lihat juga dengan penjelasan dari Hawthorne, 37; Fee, 120; O’Brien, 101; Hendriksen, 72; Bruce, 20.
291 Penggunaan conjunction particle de. menekankan kekontrasan karena digunakan secara bersamaan dengan me,n.
292 Khususnya yang diikuti oleh frasa me.n kai.. Namun siapakah mereka ini? Melihat penjelasan teks ayat 14, 15 di atas, maka penafsir melihat ini
tetap menunjuk kepada jemaat di Roma.
293 Lihat juga di penjelasan teks ayat 16.
294 Lihat penjelasan teks ayat 15.
295 berasal dari kata e;riqoj “day- laborer.” Lihat FGL, 11442.
296 Lihat L&N, 88.167. Bandingkan juga penggunaan di dalam Fil 2:3 diartikan menjadi “ambisi pribadi” dan begitu juga di dalam Rom 2:8; 2 Kor
12:20; Gal 5:20; Yak 3:14,16. Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 101.
297 Bandingkan juga dengan penjelasan Fee, 121.
298 Lihat FGL, 316.
299 Lihat juga penjelasan teks ayat 16 di atas khususnya mengenai participle eivdo,tej.
300 Kata oivo,menoi di sini adalah the circumstantial participle
55

suppose.”301 Jadi di dalam bagian ini (15-17) Paulus memberikan penjelasan atau keterangan tambahan mengenai jemaat baik yang
memiliki motivasi kasih maupun motivasi ambisi pribadi di balik memberitakan Kristus. Jemaat yang memiliki motivasi kemauan
baik dan kasih adalah jemaat yang memahami bahwa Paulus ditunjuk untuk pembelaan Injil, sedangkan jemaat yang memiliki
motivasi kecemburuan dan perselisihan serta ambisi pribadi adalah jemaat yang menyangka sesuatu yang buruk akan terjadi pada diri
Paulus. Apa yang disangka di sini? Perhatikan participle oivo,menoi ini mendapat penjelasan dari frasa infinitif qli/yin
evgei,rein toi/j desmoi/j mou “untuk menyebabkan penderitaan di dalam pemenjaraanku”302 yang menyatakan tujuan /purpose
dari oivo,menoi. Kata qli/yin “penderitaan” lebih tepat dilihat dalam konteks surat ini adalah dalam keadaan tekanan
mental/mental pressure303 daripada tekanan atau penderitaan secara fisik.304 Berarti hal yang dipikirkan untuk ditujukan kepada Paulus
adalah tekanan psikologis yang semakin diperberat di dalam pemenjaraannya.305 Sedangkan infinitif evgei,rein lebih tepat
diterjemahkan “menimbulkan; menyebabkan/raise up; bring into being”306 yang berarti dilakukan dengan tujuan untuk
memperlihatkannya kepada publik307 sehingga di sini muncul suatu tujuan untuk memperlihatkan kepada jemaat-jemaat lain bahwa
dengan memberitakan Kristus berdasarkan motivasi kecemburuan dan perselisihan serta ambisi pribadi akan menyebabkan
pemenjaraan Paulus yang semakin berat. Pertanyaan penting di sini adalah siapakah sejumlah orang atau jemaat tersebut? Memang
ada beberapa penafsiran yang kemungkinan terjadi308 seperti bahwa mereka adalah fraksi-fraksi di gereja Korintus yang berseberangan
dengan Paulus (lihat 1 Kor 1-4); atau mereka adalah para penganut aliran Gnosticism; heretical teachers atau Judaizers;309 atau
mereka adalah penguasa setempat yang bertanggung jawab terhadap pemenjaraan Paulus; penafsiran lain adalah mereka adalah orang
Kristen dengan latar belakang Yahudi yang menjaga ketat hukum Taurat seperti tentang makanan, sunat (lihat Rom 14:17); yang jelas
di sini bahwa mereka adalah orang-orang percaya (lihat tou.j plei,onaj tw/n avdelfw/n dan tine.j me.n… tine.j de. di ayat
14 dan 15,16,17) di tempat di mana Paulus menuliskan surat ini dan kedua jelas bahwa mereka adalah “musuh” dari Paulus yang
kemungkinan besar ada di Roma (lihat 2:21).310

301 Lihat FGL, 19516.


302 Lihat Thayer’s Greek Lexicon, 1539.
303 Bandingkan juga penggunaan kata ini dalam Fil 4:14 juga berada di dalam konteks yang sama. Bandingkan juga dengan tafsiran dari O’Brien yang
menyatakan ini adalah “inner distress or pain.” Lihat O’Brien, 102.
304 Perhatikan juga bahwa kata ini banyak digunakan dalam surat-surat Paulus yang lain tetapi dengan konteks yang berbeda-beda seperti di dalam 1
Tes 3:3 tentang penderitaan akhir zaman; Efe 3:13 tentang penderitaan dalam pemenjaraan; 2 Kor 1:8 kemungkinan tentang penderitaan karena penyakit; 2 Kor
2:4 dalam konteks kesedihan dan beban batin; dan 2 Kor 7:5 dalam konteks kecemasan dan ketakutan.
305 Fungsi dative di dalam frasa toi/j desmoi/j mou adalah menunjukkan lokasi/locative sphere yaitu pemenjaraan Paulus.
306 Penggunaannya adalah secara transitif sehingga diterjemahkan demikian. Lihat FGL, 7564.
307 Lihat juga Thayer’s Greek Lexicon, 1539.
308 Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 102-105, Fee, 121-123.
309 Lihat juga penjelasan dari Thielman, 61.
310 Begitu juga dengan Fee, 121; O’Brien, 105; Hendriksen, 72.
56

Ayat 18a-b
Pada bagian ini dimulai dengan sebuah pernyataan kuat/a strong affirmation ti, ga,r311 “mengapa tidak?/why not?”312 yang
mempertegas keyakinan Paulus akan apa yang dia telah tuliskan di ayat-ayat sebelumnya (15-17) dan ayat sesudahnya yaitu 18b.
Perhatikan bahwa di ayat 18b Paulus memulai dengan frasa kata sambung plh.n o[ti yang berfungsi untuk menegaskan sebuah
pengecualian/an exception “kecuali bahwa/except that” 313 sehingga isi dari frasa plh.n o[ti ini menunjukkan ada sesuatu yang sangat
penting yang Paulus tuliskan kepada jemaat Filipi yaitu apa yang hendak dia yakinkan dan tegaskan kembali dengan menyatakan
fokusnya pada Cristo.j katagge,lletai “Kristus diberitakan” 314 dan hal inilah yang membuat Paulus bersukacitaÅ Perhatikan
bahwa di dalam frasa plh.n o[ti terdapat dua kata kerja yaitu katagge,lletai dan cai,rw.315 Pertama, kata kerja
katagge,lletai316 mendapat penjelasan dari frasa kata sifat panti.317 tro,pw “segala cara” yang berfungsi menyatakan
cara/manner318 sehingga di sini Paulus kembali menyatakan cara memberitakan Kristus yang kemudian dijelaskan lebih jelas lagi
dengan frasa ei;te… ei;te319 yang menunjukkan motivasi di balik cara memberitakan tersebut. Perhatikan bahwa kata profa,sei
“dengan kepura-puraan/pretense” dengan sengaja dikontraskan oleh Paulus dengan kata avlhqei,a “dengan kebenaran.”320 Kata

311 Perhatikan bahwa kata ti, di sini adalah bentuk nominative di mana penafsir lebih menterjemahkannya menjadi “mengapa/why” oleh karena lebih
tepat diikuti oleh kata ga,r yang akan menunjukkan sebuah pernyataan kuat. Sedangkan kata ga,r di sini adalah kata sambung/conjunction yang berfungsi
menyatakan seruan/ exclamation untuk menunjukkan suatu kesimpulan yang terbukti sendiri sehingga clause atau kalimat ti, ga,r (dalam hal ini bisa disisipkan
kata kerja estin) di sini juga menunjukkan sebuah kesimpulan dari Paulus dari apa yang telah dia nyatakan sebelumnya yaitu motivasi di balik memberitakan
Kristus. Bandingkan juga dengan penjelasan dari Fee mengenai kata ga,r ini yaitu sebagai sebuah “explanatory.” Lihat Fee, 124.
312 Bandingkan juga dengan terjemahan yang sama dari Bruce, 28; Hendriksen, 73; Fee, 124 dan O’Brien, 105 “what does it matter?” Dalam hal ini
O’Brien juga melihat bahwa bagian ini merupakan kesimpulan sehingga dia menyatakan ga,r “sums up Paul’s reaction.” Lihat O’Brien, 105.
313 Lihat juga UBS Greek Lexicon, 4910; FGL, 22145; Liddel-Scott Lexicon, 33853.
314 Perhatikan bahwa Paulus memakai passive voice sehingga di sini Paulus ingin menekankan objek dari pemberitaan itu yaitu Kristus bukan subjek
atau pelaku dari pemberitaan itu. Dan ini menunjukkan sebagai fakta bahwa Kristus telah diberitakan. Bandingkan juga dengan pandangan Fee bahwa ini sekali
lagi Paulus berfokus pada penginjilan yaitu Kristus adalah kabar baik bagi semua dan karena itu diberitakan. Lihat Fee, 124.
315 Di dalam frasa ini terdapat kata sambung kai. yang berfungsi sebagai connective dari dua kata kerja tersebut yang menunjukkan hasil/result dari
clause sebelumnya sehingga diterjemahkan menjadi “dan maka/and so; and then.”
316 Kata kerja memiliki kata kerja dasar yang sama dengan ayat 17 di atas. Lihat juga penjelasan teks ayat 17. Kata kerja ini menandakan adanya
sebuah fakta bahwa Kristus itu diberitakan dan Paulus lebih melihat ini sebagai sebuah fakta dan hasil bahwa Kristus itu diberitakan daripada cara atau motivasi
di balik pemberitaannya Kristus itu sendiri.
317 Kata sifat panti di sini memiliki arti “segala sesuatu/every; all.”
318 Hal yang sama juga ditafsirkan oleh O’Brien, 106.
319 Perhatikan bahwa frasa ini menunjukkan dua hal yang saling berkontrasan atau berlawanan yang disatukan dan ini mengingatkan hal yang sama
pada ayat 15, 16, 17 yang memakai frasa me.n… de. untuk menjelaskan kata kerja khru,ssousin dan katagge,lletai yaitu motivasi di balik
memberitakan Kristus sehingga di sini secara jelas diungkapkan kembali motivasi di balik memberitakan Kristus.
320 Perhatikan bahwa kedua kata ini adalah instrument of manner, sehingga penafsir menerjemahkannya menjadi “dengan/with.”
57

profa,sei321 berarti ada suatu maksud atau motivasi untuk menyembunyikan suatu kebenaran dari sesuatu hal322 yang berkontras
dengan kata avlhqei,a, sehingga kata avlhqei,a di sini lebih menunjuk pada motivasi yang benar atau tulus di balik memberitakan
Kristus.323 Kedua, kata kerja cai,rw324 “aku bersukacita” mendapat penjelasan dari frasa kata depan evn tou,tw “karena hal ini”
yang berfungsi sebagai penyebab/denoting cause. Frasa ini merupakan rangkuman dari fakta atau hasil bahwa Kristus diberitakan
dengan segala cara baik yang lahir dari motivasi salah maupun benar, sehingga di sini, Paulus lebih melihat fakta bahwa Kristus itu
diberitakan daripada cara dan motivasi dari orang yang memberitakan Kristus325 dan inilah alasan mengapa dia bersukacita. Jadi di sini
Paulus sangat meyakini bahwa pemberitaan Kristus atau penginjilan tidak bergantung pada karakter dari sipembawa berita tetapi yang
paling penting adalah Kristus itu diberitakan kepada orang lain dan inilah yang membuat Paulus bersukacita.
Ayat 18c
Pada bagian ini adalah sebuah starting point yang baru326 oleh karena ada perubahan bentuk waktu sekarang ke masa akan datang
yaitu sukacita sekarang (kai. evn tou,tw| cai,rw “karena hal ini aku bersukacita”) ke sukacita akan datang (avlla. kai.
carh,somai “dan lebih jauh lagi aku akan bersukacita”)327 dan nampak lebih jelas lagi bagian ini mendapat penjelasan dari bagian
berikutnya (19-20) yaitu di mana Paulus memberikan sejumlah alasan dengan memulai kata sambung ga.r yang berfungsi
menyatakan alasan/reason mengapa dia akan bersukacita.328 Perhatikan juga bahwa kombinasi antara avlla. dan kai memberikan
sebuah bentuk penekanan atau penguatan/emphatic; ascensive force; ascensive transition329 sehingga frasa avlla. kai diterjemahkan
menjadi “ya sungguh /indeed; yea, moreover”330 dan kata kerja carh,somai331 “aku akan teus bersukacita” menunjukkan penekanan
pada diri Paulus sendiri bahwa sukacitanya sedang akan terus berlangsung/progressive ke depan.
Ayat 19-20a
321 Kata ini digunakan dalam konteks PB menjadi suatu bentuk dari apa yang dilakukan (bandingkan dengan Kis 27:30).
322 Lihat FGL, 23625. Bandingkan juga dengan penjelasan dari O’Brien, 106.
323 Lihat juga FGL, 1083. Bandingkan juga dengan penjelasan dari O’Brien, 106.
324 Kata kerja ini dalam bentuk present tense yang berfungsi sebagai iterative yaitu Paulus berulang-ulang mengucap syukur dengan interval waktu
tertentu.
325 Bandingkan juga dengan penjelasan dari Hawthorne, 38; Bruce, 23-24.
326 Begitu juga dengan tafsiran dari Hawthorne, Fee, O’Brien, Hendriksen, Thielman, dan Witherington. Bagian ini kemudian mendapat penjelasan
dari bagian berikutnya yaitu ayat 19-20. Lihat penjelasan berikutnya juga.
327 Ada bentuk progressive of time di bagian ini. Bandingkan dengan Hendriksen, 74; Fee, 130.
328 Lihat juga tafsiran dari O’Brien, 108; Hawthorne, 39; Fee, 130; Hendriksen, 74; Thielman, 75.
329 Lihat FGL, 1136; Thayer’s Greek Lexicon, 244.
330 Ini mengindikasikan suatu penekanan yang terjadi oleh karena adanya reason atau alasan lain yang akan diberikan oleh Paulus. Untuk alasan ini
Paulus menuliskannya di ayat 19 dan 20. Lihat juga penafsiran yang sangat baik dari Hawthorne, 39.
331 Kata kerja ini adalah predictive atau progressive future yang memiliki middle voice yang memberikan penekanan pada subjek atau pelaku dari suatu
tindakan.
58

Pada ayat 19 dan 20 merupakan penjelasan dari ayat 18c oleh karena bagian ini dimulai dari sebuah conjunction subordinate ga.r
yang berfungsi sebagai sebuah penjelasan/an axplanation yaitu menyatakan alasan/reason.332 Perhatikan apa yang menjadi alasan
Paulus bahwa dia akan bersukacita adalah dia memulai dengan kata kerja oi=da “aku tahu”333 yang kemudian mendapat penjelasan
dari dua kata sambung o[ti (19 dan 20) yang membentuk dua anak kalimat/clauses o[ti.334 Perhatikan o[ti clause yang pertama yaitu
o[ti tou/to, moi avpobh,setai eivj swthri,an335 dia. th/j u`mw/n deh,sewj kai. evpicorhgi,aj tou/ pneu,matoj
VIhsou/ Cristou/ kata. th.n avpokaradoki,an kai. evlpi,da mou “bahwa hal ini akan menghasilkan keselamatan untukku
dengan doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus menurut keinginan dan pengharapanku” terdiri atas dua frasa kata depan yaitu frasa
dia dan frasa kata.336 yang berfungsi sebagai penjelasan/an explanation. Perhatikan clause pertama o[ti tou/to, moi
avpobh,setai eivj swthri,an “bahwa ini akan menghasilkan keselamatan bagiku” di mana kata tou/to, di sini berfungsi sebagai
subjek dari clause tersebut yang menunjukkan hal-hal yang terjadi pada diri Paulus pada konteks sekarang337 dan kata kerja
avpobh,setai yang diikuti oleh kata depan eivj338 diartikan secara literal menjadi “go away into,” maksudnya adalah
332 Lihat FGL, 5193.
333 Perhatikan Paulus menggunakan kata kerja ini dalam bentuk perfect indicative dan dalam hal ini menunjukkan intensive perfect yang menekankan
pada keadaan dan kenyataan sekarang/the present state of being, the fact that a thing is bukan pada masa lalu/completed action sehingga lebih tepat
diterjemahkan seperti arti the present tense “aku tahu” dari pada “aku telah tahu.”
334 o[ti clauses ini menjadi isi/content dari kata kerja oi=da. Bandingkan juga struktur dari Fee, 128-29.
335 Kata ini memang menimbulkan kesulitan di dalam terjemahan oleh karena ada beberapa kemungkinan terjemahan yang terjadi (lihat juga FGL,
26198) yaitu pertama berarti keselamatan/salvation seperti pembebasan dari hukuman bagi orang-orang percaya (lihat Rom 1:16; 10:10; 2 Kor 7:10; Fil 1:28);
“keselamatan/salvation” di dalam konteks eskatologis atau hari penghakiman (lihat Fil 2:12; 1 Tes 5:8, 9; 2 Tes 2: 13); pembebasan/deliverance dari murka Allah
(Rom 5:9; 1 Kor 3:15; 5:5; 1 Tes 1:10; 5:9). Kedua, dapat diterjemahkan menjadi “pembebasan/deliverance,” namun pertanyaannya adalah pembebasan dari
apa? Dalam konteks ini tafsiran seperti dari Hawthorne menyatakan ini adalah pembebasan dari kondisi Paulus sekarang yaitu dari penjara (lihat Hawthorne, 39-
40). Ketiga, dapat juga diterjemahkan menjadi “pembenaran/vindication” dari kasus tertentu (lihat juga Fee, 130-32; O’Brien, 108-110; Hendriksen, 73-74)
dalam hal ini terjemahan ini terjadi oleh karena clause pertama di dalam o[ti clause pertama yaitu o[ti tou/to, moi avpobh,setai eivj swthri,an.
Perhatikan bahwa clause ini adalah dari Paulus sendiri yang sebetulnya sama dengan LXX yaitu di Ayub 13:16, namun oleh Paulus dimasukkan ke konteks
pergumulannya sekarang, dan ini tentu saja memilki tujuan tertentu yaitu kemungkinan Paulus hendak menggambarkan kondisi dirinya itu sama seperti kondisi
Ayub di mana di dalam penderitaannya Ayub itu mencari Allah untuk membenarkan atau mempertahankan atau membela dirinya “for vindication” yang
tentunya ini akan membawa keselamatan/salvation baginya (lihat kemudian Ayub 13:18, bagi Ayub “keselamatan” berarti “aku tahu bahwa aku akan
dibenarkan”). Jadi dihubungkan dengan PL khususnya dari konteks Ayub maka kata swthri,an di dalam konteks Paulus ini mengandung keselamatan/salvation
sekaligus pembenaran/vindication. Sehingga keselamatan oleh karena aku dibenarkan inilah yang hendak diutarakan oleh Paulus kepada jemaat Filipi. Tentunya
pertanyaan yang muncul adalah dibenarkan dalam hal apa ketika Paulus menuliskan demikian? Jelas bahwa Paulus di sini tidak berbicara masalah dibenarkan
dalam masalah kasus pengadilan di Roma supaya mendapat pembebasan dari penjara (bandingkan dengan Hawthorne, 40; lihat penjelasan dari Witherington III,
46) tetapi lebih kepada (seperti kasus Ayub) keselamatan/salvation yang akan dia terima di dalam kondisinya sekarang (akan di jelaskan oleh kata tou/to, di
atas) di mana dia dibenarkan/vindication dalam pengadilan Allah nantinya (lihat juga O’Brien, 110; Thielman, 75; bandingkan juga dengan penjelasan dari Fee,
131).
336 Bandingkan juga dengan penjelasan dari Fee, 128-29; O’Brien, 107.
337 Bandingkan juga dengan penjelasan dari O’Brien, 109; lihat Fee, 131.
338 Kata depan ini adalah accusative of result.
59

“menghasilkan/turn out; end up in”339 sehingga frasa kata depan eivj swthri,an di sini berfungsi untuk menyatakan hasil atau result
yaitu swthri,an “keselamatan”340 bagi Paulus sendiri.341 Kemudian perhatikan bahwa clause o[ti tou/to, moi avpobh,setai eivj
swthri,an ini mendapat penjelasan dari dua frasa kata depan. Pertama, perhatikan dia. th/j u`mw/n deh,sewj kai.
evpicorhgi,aj tou/ pneu,matoj VIhsou/ Cristou/ di mana kata depan dia. berfungsi menyatakan cara/manner sehingga lebih
tepat diterjemahkan menjadi “melalui/through.”342 Paulus menuliskan dua bagian penting di sini yaitu pertama, th/j u`mw/n
deh,sewj “doamu,”343 kata deh,sewj dapat berarti “kebutuhan/need;” “meminta/asking; seeking; petition;” yang di dalam konteks
PB berarti meminta yang ditujukan kepada Allah344 dan secara kontekstual di dalam surat ini berarti permintaan kepada Allah oleh
karena kebutuhan atau permasalahan khusus yang dihadapi oleh Paulus yaitu seperti yang dijelaskan oleh frasa kata depan eivj
swthri,an di atas345 dan Paulus menekankan hal itu kepada u`mw/n “kamu”346 yaitu menunjuk kepada jemaat Filipi oleh karena
Paulus menggunakan kata u`mw/n yang secara word order diletakkan sebelum kata deh,sewj sehingga menunjukkan adanya
penekanan/emphasis.347 Bagian kedua adalah evpicorhgi,aj348 tou/ pneu,matoj VIhsou/ Cristou/ “persediaan Roh Yesus
Kristus,” kata benda evpicorhgi,aj secara literal diterjemahkan menjadi “supply; provision; support”349 dan ini merupakan a noun
of action yaitu mengandung pengertian ide kata kerja di dalamnya/a verbal idea dan diikuti oleh kata benda genitif tou/
pneu,matoj VIhsou/ Cristou/ “Roh Yesus Kristus.” Permasalahan di sini adalah terjadi ambiguitas dari kata benda genitif tou/
pneu,matoj yaitu sebagai subjective genitive yang berarti di sini tou/ pneu,matoj bertindak sebagai subjek dari evpicorhgi,aj
yaitu Roh itu sendiri sebagai penyedia/supplier terhadap apa yang dibutuhkan oleh Paulus350 atau sebagai objective genitive yang
berarti di sini tou/ pneu,matoj bertindak sebagai objek dari evpicorhgi,aj yaitu Roh itu sendiri sebagai objek dari tindakan yang
terimplikasi dalam evpicorhgi,aj.351 Penafsir melihat bahwa kata tou/ pneu,matoj lebih berfungsi sebagai objective genitive oleh
339 Lihat FGL, 2828. Bandingkan juga dengan Luk 21:13.
340 Untuk penjelasan kata ini, lihat halaman di atas.
341 Lihat bahwa kata moi menunjukkan indirect object yaitu diri Paulus sendiri.
342 Lihat FGL, 6164.
343 Bandingkan di bagian surat lain, Paulus juga meminta jemaatnya mendoakan dirinya demi penyebaran Injil seperti di Rom 15:30-32; 2 Kor 1:11;
Efe 6:19; Kol 4:3; 1 Tes 5:25; 2 Tes 3:1-2; Filemon 22.
344 Lihat Thayer’s Greek Lexicon, 1218.
345 Bandingkan juga dengan tafsiran dari Hawthorne, 40; lihat juga tafsiran dari O’Brien, 110-11.
346 Kata ganti ini adalah dalam bentuk jamak sehingga ini adalah kumpulan doa dari para jemaat untuk diri Paulus.
347 Lihat juga tafsiran dari O’Brien, 111; Fee, 132.
348 Perhatikan juga bahwa kata benda ini dan deh,sewj merupakan compound objects dari satu kata depan (dia) dengan satu definite article th/j
yang sama. Lihat juga penjelasan dari Fee, 132.
349 Lihat FGL, 2155. Hanya dua kali dipakai di dalam PB yaitu oleh Paulus sendiri di dalam Fil 1:19 dan Efe 4:16; Bandingkan juga dengan Gal 3:5;
dan 2 Kor 9:10; Kol 2:19; 2 Pet 1: 5,11 yang memiliki asal kata/cognate verb evpicorhge,w.
350 Beberapa penafsir melihat ini sebagai subjective genitive yaitu lihat O’Brien, 111-12; Hawthorne, 41; Hendriksen, 74; Thielman, 75.
351 Beberapa penafsir melihat ini sebagai objective genitive yaitu Bruce, 29 dan Fee,133.
60

karena dilihat dari kata benda evpicorhgi,aj jelas memiliki verbal idea yang transitif yaitu membutuhkan kehadiran sebuah objek
sehingga lebih tepat bahwa tou/ pneu,matoj adalah sebuah objek dari evpicorhgi,aj352 sehingga di sini Paulus tidak meminta
pertolongan Roh tetapi Allah sendiri yang “memberikan/supply” Roh kepada Paulus. Perhatikan juga frasa VIhsou/ Cristou juga
terjadi ambiguitas yaitu sebagai genitive of apposition yang berarti Roh itu adalah Yesus Kristus (bandingkan dengan Rom 8:1-11)
atau subjective genitive yang berarti Yesus Kristus yang memberikan Roh itu. Penafsir lebih melihat bahwa frasa ini berfungsi sebagai
genitive of apposition sehingga ini berarti Roh yang merupakan objek dari “supply” adalah Yesus Kristus.353 Jadi dalam hal ini, frasa
kata depan pertama dia. th/j u`mw/n deh,sewj kai. evpicorhgi,aj tou/ pneu,matoj VIhsou/ Cristou “melalui doamu
dan persediaan Roh Yesus Kristus” mengandung dua cara yaitu melalui doa dan menyediakan/to supply Paulus dengan Roh Yesus
Kristus. Kemudian perhatikan frasa kata depan kedua, kata. th.n avpokaradoki,an kai. evlpi,da mou “menurut keinginan
dan pengharapanku” di mana kata depan kata. berfungsi menyatakan standar atau norma tertentu354 dalam hal ini Paulus juga
mengetahui bahwa keselamatannya/his vindication melalui doa dan persediaan Roh Yesus Kristus adalah sesuai atau seturut dengan
keinginan dan pengharapannya.355 Kedua kata avpokaradoki,an dan evlpi,da diikat secara dekat yaitu diikat oleh satu kata
depan kata., satu definite article th.n dan satu kata ganti milik mou sehingga ini menunjukkan adanya hubungan yang khusus.
Hubungan seperti apa? Perhatikan kata avpokaradoki,an hanya tercatat dua kali di dalam PB yaitu di ayat ini dan Roma 8:19 yang
secara etimologis terdiri dari kata avpo,, ka,ra, dan kepalanya dokei/n sehingga karado,kein berarti melihat dengan kepala
tegak untuk menarik perhatian terhadap sesuatu, menunggu dengan perasaan tegang dan ketika ditambah dengan awalan avpo, yang
menunjukkan waktu maka ini menyatakan “keteguhan di dalam mengharapkan; sebuah keinginan atau penungguan yang
mendalam/besar/eager expectation; earnest waiting”356 dan kemudian Paulus juga memakai kata evlpi,da yang diterjemahkan
menjadi ‘pengharapan/expectation; hope”357 sehingga di sini kedua kata ini secara arti memiliki hubungan yang sangat dekat atau
sinonim yaitu mau menunjukkan pengharapan yang mengandung keinginan mendalam atau besar.358 Apa yang menjadi keinginan dan
pengharapan Paulus di sini adalah jelas masa depannya yaitu keselamatannya oleh Allah.359
Ayat 20b

352 Lihat juga penjelasan dari Fee, 133.


353 Bandingkan dengan Hawthorne, 41; O’Brien, 112; Hendriksen, 74. Lihat juga penjelasan dari Fee, 134-35.
354 Lihat FGL, 14943.
355 Bandingkan juga penjelasan dari Hawthorne, 41. Lihat juga Fee, 135; Thielman, 75.
356 Lihat FGL, 2977; Thayer’s Greek Lexicon, 626; O’Brien, 112-13; Hawthorne, 41; Thielman, 76.
357 Lihat FGL, 9159.
358 Lihat Hawthorne, 41; begitu juga dengan O’Brien, 113.
359 Bandingkan dengan penjelasan dari Hawthorne, 41; Thielman, 76.
61

Pada bagian ini dimulai dengan o[ti clause kedua360 o[ti evn ouvdeni. aivscunqh,somai avllV evn pa,sh| parrhsi,a| w`j
pa,ntote kai. nu/n megalunqh,setai Cristo.j evn tw/| sw,mati, mou( ei;te dia. zwh/j ei;te dia. qana,tou “bahwa
dengan tidak ada hal apapun aku akan dipermalukan melainkan dengan semua keterbukaan seperti selalu bahkan sekarang Kristus
akan dimuliakan di dalam tubuhku baik melalui hidup dan kematian” yang menjadi isi/content kedua dari kata kerja oi=da.361 Ada
beberapa alasan mengapa clause ini memberikan penjelasan kepada kata kerja oi=da bukan pada kata benda evlpi,da.362 Pertama,
jelas bahwa frasa kata depan kata. th.n avpokaradoki,an kai. evlpi,da mou “menurut keinginan dan pengaharapanku” di
mana kata depan kata. ini jelas menunjuk atau mengarahkan pada tou/to, moi avpobh,setai eivj swthri,an “ini akan
menghasilkan keselamatan untukku”363 sehingga frasa kata depan kata. th.n avpokaradoki,an kai. evlpi,da mou ini secara
tata bahasa bergantung pada frasa tou/to, moi avpobh,setai eivj swthri,an sehingga apa yang menjadi keinginan dan
pengharapan Paulus bukanlah pada o[ti clause yang kedua ini melainkan pada keselamatan yang akan dia terima dari Allah. Kedua,
kata evlpi,j pada umumnya di dalam PB berdiri sendiri tanpa diikuti oleh objek tertentu (lihat Kis 16:19; 23:7; 26:6; Rom 5:2; 2 Kor
10:15’ Gal 5:5; Kol 1:27; 1 Tes 5:8; Titus 1:2; 3:7) walaupun jelas bahwa di Roma 8:20 kata evlpi,j diiukuti oleh o[ti yang berfungsi
sebagai isi namun untuk di bagian ini kelihatannya tidak tepat menjadi objek atau isi dari kata evlpi,j. Ketiga, o[ti clause yang kedua
ini menjadi alasan yang lebih tepat di balik pernyataan Paulus akan bersukacita oleh karena dia tidak hanya mengetahui keselamatan
yang akan dia terima dari Allah melainkan dia juga mengetahui bahwa dengan tidak ada hal apapun dia akan dipermalukan tetapi
justru Kristus yang dimuliakan selalu di dalam tubuhnya melalui kehidupan dan kematian. Perhatikan clause ini memuat dua kata
kerja indicative future passive yang saling kontras yang ditandai oleh kata sambung avllV “melainkan” yaitu aivscunqh,somai
“akan dipermalukan” dan megalunqh,setai “akan dimuliakan.”364 Perhatikan frasa yang pertama, evn ouvdeni.
aivscunqh,somai di mana kata depan evn berfungsi menyatakan alat/means maka frasa ini adalah instrumental of means dan kata
ouvdeni. ini digunakan untuk menegasikan sesuatu hal/ negating a referent365 sehingga frasa ini lebih tepat diterjemahkan menjadi
“dengan tidak ada hal apapun aku akan dipermalukan.” Perhatikan kata kerja aivscunqh,somai ini lebih diartikan di dalam sense
of disappointed or disgraced366 dan Paulus memakai bentuk negasi ouvdei,j daripada ouvk yang secara jelas menyatakan bahwa
360 Lihat penjelasan o[ti clause yang pertama di penjelasan teks ayat 19-20b di atas. Penafsir lebih melihat bahwa o[ti clause kedua ini lebih menjadi
objek dari kata kerja oi=da daripada menjadi objek dari verbal idea dari kata benda evlpi,da “pengharapan.”
361 Lihat juga penjelasan dari Hawthorne, 42; bandingkan juga dengan tafsiran dari Fee, 135; O’Brien, 113.
362 Walaupun secara tata bahasa bisa menjelaskan apa yang menjadi isi/content dari kata benda evlpi,da ini.
363 Lihat juga penjelasan di hal di atas.
364 Perhatikan bahwa kedua kata kerja seperti ini banyak terdapat di dalam PL daripada di dalam PB khususnya LXX seperti di kitab Yeremiah, Yesaya
dan Mazmur. Dua kata ini adalah predictive future yaitu untuk menyatakan/affirm bahwa tindakan ini akan terjadi nantinya.
365 Kata ini berfungsi sebagai substantive sehingga di sini diterjemahkan menjadi “tidak ada hal apapun/nothing.” Lihat FGL, 20036.
366 Lihat FGL, 713. Bandingkan juga dengan Mazmur 34:3-5 (LXX 33:4-6); 35: 26-27 (LXX 34:26-27) di mana makna dari kata ini sering
diterjemahkan menjadi “be disgraced; be disappointed; be disillusioned” yaitu yang pada intinya dikecewakan atau dipermalukan. Lihat juga penjelasan dari
62

dengan tidak ada hal apapun dia akan dipermalukan, dalam hal ini jelas termasuk juga segala jenis kondisi atau kejadian yang akan
menimpa dia baik di dalam penjara sekarang maupun penghukuman yang akan dia terima dari pengadilan Romawi.367 Paulus yakin
bahwa dengan hal apapun dia tidak akan dipermalukan oleh karena kondisinya sekarang sehingga kemudian dia melanjutkan dengan
kata sambung avllV yang justru menekankan hal sebaliknya yaitu evn pa,sh| parrhsi,a| w`j pa,ntote kai. nu/n
megalunqh,setai Cristo.j evn tw/| sw,mati, mou( ei;te dia. zwh/j ei;te dia. qana,touÅ Perhatikan clause ini
menekankan megalunqh,setai Cristo.j “Kristus akan dimuliakan” yang mendapat penjelasan atau keterangan dari dua frasa kata
depan evn pa,sh| parrhsi,a| w`j pa,ntote kai. nu/n dan evn tw/| sw,mati, mou( ei;te dia. zwh/j ei;te dia.
qana,tou. Pertama, perhatikan megalunqh,setai Cristo.j, hal penting di sini adalah Paulus menempatkan Kristus dalam posisi
sebagai subjek368 oleh karena kata kerja megalunqh,setai369 merupakan dalam bentuk pasif sehingga ini berarti ada the agent of
the action yang dinyatakan dengan cara lain370 dan inilah yang sungguh disadari oleh Paulus bahwa dia hanyalah the agent of the
action yang dipakai oleh Allah.371 Kedua, perhatikan penjelasan dari frasa kata depan yang pertama evn pa,sh| parrhsi,a| w`j
pa,ntote kai. nu/n di mana kata depan evn berfungsi menyatakan cara/manner “dengan/with” yaitu pa,sh|372 parrhsi,a|373
“semua keterbukaan” yang kemudian diikuti oleh frasa w`j pa,ntote kai. nu/n “seperti selalu (Kristus akan dimuliakan) bahkan
sekarang” yang berfungsi memberikan keterangan waktu pada kata kerja megalunqh,setai, sehingga di sini Paulus hendak
Hawthorne, 42.
367 Bandingkan juga penggunaan kata ini di dalam 2 Kor 10:8 di mana kerasulan Paulus dan Injil dipertaruhkan dan Paulus secara tegas menyatakan
bahwa dia tidak akan mendapat malu ouvk aivscunqh,somaiÅ Dalam hal ini jelas pernyataan Paulus berkaitan dengan kondisinya pada waktu itu yaitu
terjadi konfrontasi antara Paulus dan orang-orang di gereja Korintus. Lihat juga penjelasan dari Fee, 136; O’Brien, 114; Hawthorne, 42-43.
368 Ini berarti Kristus tidak menghasilkan atau berbuat sesuatu di dalam kata kerja yang dinyatakan.
369 Perhatikan kata kerja ini jelas dalam bentuk intransitive yang membutuhkan sebuah objek langsung untuk melengkapi makna yang ada. Secara
literal kata kerja ini berarti “memperbesar; membuat panjang/enlarge, make long” (Mat 23:5) namun dalam hal ini kata kerja ini lebih tepat digunakan secara
figuratif (lihat juga Kis 10:46) yang berarti Paulus hendak memperkenalkan kebesaran nama atau reputasi Kristus kepada jemaat Filipi. Lihat juga FGL, 17945.
Lihat juga penjelasan hal di atas.
370 Yaitu dalam hal ini nama “Paulus” disembunyikan dan tidak dinyatakan secara tertulis dan kemudian dijelaskan oleh frasa kata depan evn tw/|
sw,mati, mou( ei;te dia. zwh/j ei;te dia. qana,tou.
371 Lihat juga penjelasan dari Hawthorne, 43; O’Brien, 115. Paulus secara sengaja memakai bentuk kata kerja pasif untuk menekankan akan hal ini
yaitu bahwa sebetulnya dia hanyalah alat atau instrument yang dipakai oleh Allah walaupun kata kerja atau pola seperti ini banyak ditemukan di dalam Mazmur
seperti di Mazmur 35:26-27.
372 Perhatikan juga evn pa,sh “dengan semua/with every kind of; with all” adalah kontras dengan evn ouvdeni “dengan tidak ada hal apapun.”
Kata ini pa,sh juga untuk memberikan penjelasan berupa penekanan kepada kata benda parrhsi,a.
373 Kata ini memiliki beberapa makna seperti dari makna dasarnya yang berarti “outspokenness, frankness, plainness of speech;” atau bisa berarti
kegagahan; keberanian; keyakinan/boldness; courage; confidence” ataupun bisa berarti “keterbukaan (terhadap umum/publik)/openness to the public.” Lihat juga
FGL, 21069 dan Ginrich Greek Lexicon, 4960. Penafsir lebih melihat kata ini di dalam konteks ini adalah “keterbukaan/openness” kepada umum melalui
pemberitaan atau speech bahwa Kristus dimuliakan, yang walaupun tentunya ini juga dilakukan dengan penuh keyakinan dan keberanian. Lihat juga penjelasan
dari Fee, 137; O’Brien, 115; Hawthorne, 43; Hendriksen, 75.
63

menyatakan bahwa seperti selalu di dalam kehidupannya (di masa mulai pelayanannya sampai sekarang) Kristus dimuliakan melalui
kesaksian kehidupannya dan hal itu dituliskan untuk mengindikasikan kesadaran akan kondisinya sekarang dan keyakinannya Kristus
akan dimuliakan.374 Kemudian ketiga, perhatikan Kristus akan dimuliakan juga mendapat penjelasan dari frasa kata depan yang kedua
yaitu evn tw/| sw,mati, mou( ei;te dia. zwh/j ei;te dia. qana,tou di mana kata depan evn berfungsi sebagai locative of
place375 yang menunjukkan bahwa tw/| sw,mati, di sini lebih tepat dimaknai dan diterjemahkan secara fisik yaitu benar-benar
“tubuh/body”376 bukan “keseluruhan dari orang/whole being/whole person.”377 Alasan Paulus memakai kata “tubuh” di sini adalah di
frasa selanjutnya dia menjelaskan ei;te dia.378 zwh/j379 ei;te dia. qana,tou “baik melalui (secara fisik) hidup ataupun (secara
fisik) kematian” di mana ini menggambarkan kondisi yang akan dijalani oleh Paulus di dalam pengadilan nantinya.380 Jadi pada bagian
ini (18c-20(a-b)) Paulus hendak menyatakan dua hal penting kepada jemaat Filipi mengapa dia akan bersukacita. Paulus sangat
menyadari bahwa hal-hal yang terjadi pada dirinya sekarang akan membuahkan keselamatan bagi dirinya melalui doa jemaatnya dan
tentunya dari Roh Yesus Kristus dan hal inilah yang seturut atau sesuai dengan keinginan dan pengharapannya. Tidak hanya
membuahkan keselamatan bagi dirinya, Paulus menyatakan bahwa dengan tidak ada hal apapun dia akan dipermalukan melainkan
Kristus yang akan dimuliakan di dalam tubuhnya baik melalui hidup ataupun kematiannya sekalipun sebagai konsekuensi dari
pemenjaraanya sekarang.381
Ayat 21
Pada bagian ini (21-24) merupakan kelanjutan ide perkembangan yang lebih dalam dan pribadi/personal382 dari bagian sebelumnya383
yang diungkapkan oleh Paulus. Sehingga pada bagian ini (21-24) Paulus secara khusus dan dalam menjelaskan masalah pilihan hidup
374 Bandingkan juga dengan tafsiran dari Fee, 137.
375 Bandingkan dengan tafsiran dari O’Brien yang menyatakan kata depan ini menunjukkan pada sphere atau locative of sphere oleh karena
menafsirkan tw/| sw,mati, bukan secara fisik tetapi keseluruhan dari orang “whole being.” Lihat O’Brien, 115.
376 Fee melihat ini sebagai “physical presence,” walaupun sebetulnya terjemahan ini tidak berarti mendapat linguistic justification yang kuat namun ada
alasan selanjutnya mengapa penafsir memilih terjemahan demikian. Lihat juga Fee, 137 dan Bruce, 25, 29.
377 Lihat juga Hawthorne, 43-44; O’Brien, 115.
378 Kata depan ini berfungsi menyatakan alat/means sehingga frasa ei;te dia. zwh/j ei;te dia. qana,tou ini adalah ablative of means.
379 Diterjemahkan secara fisik yaitu “hidup/life” yang berantonim dengan qa,natoj sehingga di sini kata qa,natoj diterjemahkan juga secara fisik
(badani/bodily) “kematian/death.”
380 Lihat juga penjelasan dari Bruce, 29; Fee, 138; Thielman, 77.
381 Dalam hal ini Paulus telah menyadari adanya kemungkinan terbuka bahwa ke depannya dia mungkin akan menghadapi kematian yaitu
penghukuman dari penjara Roma sehingga pada bagian selanjutnya (21-24) Paulus membahas apa maksudnya arti hidup dan mati baginya secara lebih mendalam
lagi. Lihat penjelasan selanjutnya di ayat 21-24.
382 Walaupun harus diakui ide perkembangan ini tidak bisa lepas dari bagian sebelumnya namun ada perkembangan pemahaman baru mengenai topik
yang akan dibahas Paulus pada bagian ini. Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 117; Fee, 139.
383 Bagian sebelumnya Paulus telah menuliskan tentang kemajuan Injil dan Kristus akan dimuliakan di dalam tubuhnya baik melalui hidup maupun
melalui mati.
64

dan mati384 yang merupakan refleksinya yang sangat pribadi di penjara kepada jemaat Filipi385 yang dibuktikannya dengan memulai
kata evmoi. “bagiku” yang jelas langsung menunjukkan penekanan akan pemahaman dari dirinya sendiri mengenai apa yang
direfleksikannya386 yang selanjutnya mulai dijelaskan dengan memakai kata sambung ga.r “kamu lihat/you see; for.”387 Perhatikan
dua clauses berikut to. zh/n Cristo.j kai. to. avpoqanei/n ke,rdoj “hidup (adalah) Kristus dan mati (adalah) keuntungan” di
mana frasa to. zh/n388 dan to. avpoqanei/n389 berfungsi sebagai subjek yaitu infinitif dengan definite article to. yang berfungsi
sebagai subjek dari kata kerja evstin390 sehingga kata Cristo.j dan ke,rdoj merupakan predicate nominative yaitu menyatakan
kondisi/a state of being dari to. zh/n dan to. avpoqanei/n.391 Perhatikan clause to. zh/n Cristo.j, apa yang dimaksud Paulus
dengan frasa to. zh/n? Untuk mengerti akan hal ini penafsir melihat ayat sebelumnya (ayat 20) 392 yaitu khususnya frasa ei;te dia.
zwh/j “baik melalui (secara fisik) hidup” yang dikembangkan oleh Paulus lebih dalam lagi yaitu hidup yang dialami oleh Paulus

384 Masalah pilihan hidup atau mati ini tidak hanya menyangkut masalah kondisi yang akan dia hadapi di dalam penjara yaitu menantikan hukuman
tetapi lebih dari itu merupakan bentuk pemaknaaan Paulus yang mendalam mengenai masalah hidup dan mati sebagai hamba Kristus. Paulus menghadapi pilihan
hidup dan mati bukan karena dia harus memilih hidup atau mati (memilih seperti pilihan yang penuh dilematis) (oleh karena kemungkinan hidup yaitu
dibebaskan dari penjara tetap ada (lihat penjelasan dari ayat 25-26) maupun mati dan kembali berada bersama dengan Kristus (lihat penjelasan ayat 23) dan
bagian sebelumnya (20b) telah dikatakan Paulus bahwa baik hidup maupun kematian Kristus akan dimuliakan sehingga Paulus telah siap menghadapi kedua
kemungkinan/pilihan tersebut dan di dalam terang dua kemungkinan inilah Paulus menuliskan bagian selanjutnya yaitu ayat 21-24) tetapi lebih kepada baik
hidup maupun mati baginya, kedua-duanya sangat bermakna. Sehingga Paulus membahas masalah hidup dan mati ini ada di dalam terang atau konsep ayat 20b
yaitu Paulus menyadari adanya kemungkinan ke depannya bahwa dia akan menghadapi hukuman/kematian.
385 Lihat juga penjelasan dari O’Brien yang menyatakan ada beberapa bentuk paralel kontras dalam bagian ini yang pada intinya masalah plihan: hidup
atau mati. Lihat O’Brien, 117. Fee lebih melihat ini adalah ungkapan kedalaman dari Paulus terhadap dua pilihan baik hidup ataupun mati adalah demi Kristus
dan itu adalah kemenangan Paulus. Lihat Fee, 139-40.
386 Bandingkan juga dengan penjelasan dari Hendriksen, 76.
387 Kata ini berfungsi sebagai penjelasan/explanation yaitu menyatakan isi dari refleksi Paulus sendiri bukan berfungsi menyatakan alasan/reason
ataupun penyebab/cause dari apa yang dituliskan sebelumnya. Lihat juga FGL, 5193.
388 Kata ini adalah present infinitive active sehingga menunjukkan masa sekarang yang sedang berlangsung/durative atau berproses secara aktif
“hidup/living (sebagai gerund).”
389 Kata ini adalah aorist infinitive active yang kontras dengan kata to. zh/n sehingga menunjukkan terjadi pada suatu waktu/at a point in time
“mati/the act of dying (sebagai gerund).”
390 kata kerja ini memang tidak tertulis di dalam teks namun secara tata bahasa kata kerja ini seharusnya ada secara tersirat.
391 Hal ini penting untuk ditekankan oleh karena untuk menghindari penafsiran yang keliru seperti kata Cristo.j yang ditafsirkan berfungsi sebagai
subjek sehingga dua infinitif to. zh/n dan to. avpoqanei/n disatukan menjadi keterangan dari kata Cristo.j dengan kata ke,rdoj sebagai predikatnya atau
kata Cristo.j menjadi subjek dengan predikatnya adalah kata to. zh/n sehingga menterjemahkan kata to. zh/n menjadi “life” dan ditafsirkan di dalam ruang
lingkup yang lebih luas yaitu tidak hanya hidup secara fisikal di bumi sekarang ini tetapi juga hidup secara spiritual nantinya. Lihat juga penjelasan dari O’Brien,
118-23; Hawthorne, 44.
392 Penafsir tidak melihat bahwa kata ini harus ditafsirkan diluar dari konteks Filipi seperti yang paling umum adalah dari Gal 2:20 yang ditafsirkan
menjadi penjelasan dari ayat ini yaitu Kristus adalah hidup Paulus sendiri di dalam arti Kristus hidup di dalam dirinya; ataupun dari Kis 17:28 Kristus menjadi
sumber dari keberadaannya secara fisik ataupun menjadi sumber dari kehidupan rohaninya (Rom 8:2-11; 2 Kor 5:17). Lihat juga penjelasan dari Hawthorne, 44-
45.
65

sekarang ini393 adalah hidup yang berpusat pada Kristus.394 Kemudian Paulus segera melanjutkan395 dengan clause berikutnya yang
sejajar yaitu to. avpoqanei/n ke,rdoj. Kata ke,rdoj berarti “keuntungan/gain; profit; advantage”396 sehingga bagi Paulus mati
berarti keuntungan. Apa maksud dari clause ini? Ada penafsiran bahwa dengan kematian maka segala penderitaan Paulus selama
hidup di dunia ini akan berlalu397 namun menurut penafsir ini lebih dari sekedar berlalunya segala penderitaan di dunia, perhatikan
bahwa clause ini tidak bisa lepas dengan clause sebelumnya398 dan sesudahnya yaitu bagi Paulus hidup berarti Kristus sehingga ketika
kematian datang399 maka itu adalah suatu keuntungan oleh karena Kristus akan dimuliakan400 dan dia akan tetap bersama dengan
Kristus.401
Ayat 22
Ada tiga clauses di dalam ayat ini yaitu (1) eiv de. to. zh/n evn sarki,( (2) tou/to, moi karpo.j e;rgou( (3) kai. ti,
ai`rh,somai ouv gnwri,zw yang kalau diterjemahkan secara literal menjadi “tetapi jika hidup di dalam daging, ini bagiku buah
dari pekerjaan, dan yang mana aku akan pilih aku tidak memberitahu.” Ada dua penafsiran yang pada umumnya terjadi pada ayat ini
yaitu pertama, ayat ini adalah sebuah kalimat pengandaian/a conditional sentence di mana dua clauses pertama digabungkan menjadi

393 Lihat juga Paulus memakai kata ini di ayat sesudahnya (22) to. zh/n evn sarki, “hidup di dalam daging” yang secara jelas kata ini menunjuk
pada hidup yang dihidupi oleh Paulus pada saat sekarang ini di dunia bukan hidup secara spritual atau spiritual life. Lihat juga penjelasan di ayat 22 di bawah.
394 Hal ini didukung dan semakin mudah dimengerti oleh karena di dalam surat ini Paulus menuliskan banyak hal tentang Kristus seperti lihat
penjelasan teks di 3:12-14; 2:6-11; 3:7-11 yang pada intinya Kristus adalah sumber inspirasi hidup Paulus. Jika Paulus dibebaskan (seperti yang dia harapkan
(24-26)) maka hidupnya yang sekarang dia hidupi akan tetap berlanjut yang berarti seluruh keberadaan dirinya adalah di dalam Kristus. Lihat juga penjelasan
dari Hendriksen, 76; Fee, 141; Hawthorne, 45.
395 Ditandai dengan kata sambung kai yang berfungsi sebagai connective yang menghubungkan dua clauses.
396 Lihat FGL, 15962.
397 Lihat penjelasan dari O’Brien, 122-23.
398 Karena langsung dihubungkan dengan kai. antara to. zh/n “hidup” dan to. avpoqanei/n “mati” sehingga di sini Paulus hendak menjelaskan
bahwa hidup adalah Kristus sehingga ketika kematian datang menjemput adalah suatu keuntungan oleh karena selama hidup Paulus berlangsung adalah hidup
yang berfokus pada Kristus. Tujuan hidup Paulus telah tercapai oleh karena hidupnya adalah hidup bagi Kristus. Dengan pernyataan “hidup adalah Kristus dan
mati adalah keuntungan” maka merupakan perpaduan pernyataan yang sangat kuat untuk meyakinkan pembaca surat ini di dalam memahami akan pergumulan
atau refleksi Paulus mengenai masalah hidup maupun mati ini yang sekarang dihadapi olehnya dengan menantikan penghukuman dari pengadilan Roma.
399 Ingat to. avpoqanei/n merupakan aorist tense sehingga terjadi pada suatu waktu.
400 Lihat ayat 20 megalunqh,setai Cristo.j evn tw/| sw,mati, mou( ei;te dia. zwh/j ei;te dia. qana,tou baik melalui hidup maupun
kematian Kristus akan dimuliakan
401 Lihat ayat 23 ketika dia menghadapi hukuman pengadilan yaitu kematian datang menjemput maka dia akan tetap ada bersama dengan Kristus. Ini
memberikan kesan yang kuat kepada dunia kafir/pagans bahwa mati adalah keuntungan yaitu keuntungan lebih dari sekedar bebas dari segala penderitaan tetapi
oleh karena ada bersama dengan Kristus yang telah menjadi kerinduannya yang mendalam. Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 123; Hawthorne, 46; Hendriksen,
76; Thielman, 78. Bandingkan juga dengan Bruce, 25-26.
66

satu clause yang disebut sebagai if conditional clause/kalimat pengandaian “jika”(atau disebut sebagai protasis)402 dan clause ketiga
adalah hasilnya/the result (atau disebut sebagai apodosis/the principal clause),403 sehingga ayat ini lebih tepat diterjemahkan menjadi:
Jika hidup di dalam daging ini (adalah)404 buah dari pekerjaan bagiku,405
kemudian yang mana aku akan pilih, aku tidak memberitahu406
Penafsiran kedua yaitu ayat ini terdiri dari sebuah kalimat pengandaian/a conditional sentence di mana clause pertama merupakan if
conditional clause/kalimat pengandaian “jika”(atau disebut sebagai protasis) dan clause kedua menjadi hasilnya/apodosis/the
principal clause. Dan sebuah clause yang berdiri sendiri407 yaitu clause ketiga, sehingga lebih tepat diterjemahkan menjadi:
Jika hidup di dalam daging,
(kemudian)408 ini409 (adalah)410 buah dari pekerjaan bagiku;
dan yang mana aku akan pilih, aku tidak memberitahu.411
Permasalahan yang terjadi di sini adalah di mana seharusnya menempatkan the principal clause “then” (apodosis), apakah di clause
yang kedua atau ketiga? Perhatikan kata sambung de. di sini lebih tepat berfungsi sebagai kelanjutan ide perkembangan dari ayat
sebelumnya sehingga lebih tepat diterjemahkan menjadi “sekarang/now.”412 Apa yang menjadi kelanjutannya adalah tetap mengenai
masalah pilihan hidup dan mati kembali khususnya di ayat ini dicatat masalah pilihan hidup413 yaitu di dua clauses yang pertama di
mana clause pertama lebih menjelaskan perkembangan ide mengenai “hidup” yaitu “di dalam daging”414 dari ayat sebelumnya ( ayat

402 Perhatikan di clause pertama terdapat de. yang ditafsirkan berfungsi sebagai conditional particle “jika/if”
403 Perhatikan bahwa di clause ketiga kata sambung kai. berfungsi menyatakan hasil dari kejadian sebelumnya sehingga diterjemahkan menjadi
“maka, kemudian; then/and so”
404 Di sini penafsir melihat ada tersirat kata kerja evstin “adalah/be” di clause kedua sebagai kata kerja utama.
405 Perhatikan dua clauses pertama ini sama seperti di ayat 21 tidak memiliki kata kerja utama.
406 Bruce memilih terjemahan yang demikian. Lihat penjelasan Bruce, 23, 29.
407 Ditandai dengan kata sambung kai. yang berfungsi sebagai connective “dan/and.”
408 Bisa secara tersirat ditambahkan “then clause” untuk menyatakan ini adalah the principal clause/apodosis.
409 Kata tou/to, “ini” lebih menunjuk penekanan pada pilihan itu sendiri yaitu “hidup di dalam daging” dan pada saat yang sama juga bisa berfungsi
sebagai bentuk “then.” Lihat juga penjelasan dari Fee, 144.
410 Di sini penafsir melihat ada kata kerja utama yang tersirat yaitu evstin.
411 Para penafsir seperti O’Brien, Hendriksen, Thielman dan Fee memilih terjemahan ini. Bandingkan juga dengan panafsiran dari Hawthorne yang
cukup kreatif dengan menganggap kedua clauses pertama adalah if conditional/protasis yang setara/sejajar sehingga dengan tepat clause ketiga adalah
apodosis/the principal clause. Lihat penjelasan dari Hawthorne, 46-47.
412 Bandingkan juga dengan O’Brien yang menterjemakan kata ini menjadi bentuk kontras “tetapi/but”
413 Paulus kembali mengunakan kata infinitif to. zh/n kembali seperti di ayat 21.
414 Di dalam konteks Filipi Paulus menggunakan kata sa,rx mengandung beberapa pengertian seperti pertama, hidup di dalam dunia ini (1:22,24);
kedua, bisa berarti segala usaha manusia yang sia-sia di dalam mencari keselamatan seperti upacara-upacara keagamaan, hukum, perbuatan-perbuatan moral,
tradisi yang turun temurun dan sebagainya (3:3,4, lihat juga Hendriksen, 77). Sehingga clause pertama to. zh/n evn sarki, “hidup di dalam daging” berarti
hidup (secara fisik) yang sedang berlangsung di dunia ini. Lihat juga penjelasan dari Hendriksen, 77; Hawthorne, 47; Fee, 142.
67

21 yaitu clause pertama “hidup adalah Kristus”),415 sehingga clause ini disebut if conditional clause/protasis dan clause kedua lebih
menyatakan hasil dari “hidup di dalam daging” adalah “buah dari pekerjaan,”416 sehingga clause ini disebut the principal clause/
apodosis. Dengan demikian clause ketiga merupakan clause yang berdiri sendiri kai. ti, ai`rh,somai ouv gnwri,zwÅ Perhatikan
kata kerja gnwri,zw417 bisa sebagai kata kerja transitive sehingga diterjemahkan menjadi bentuk causative “membuat tahu;
memberitahu/ make known; reveal; declare; tell”418 dan bisa sebagai kata kerja intransitive sehingga diterjemahkan menjadi
“tahu/know” dan penafsir memilih kata kerja ini adalah kata kerja transitive oleh karena ada objek langsung yang mengikutinya419
yaitu ti, ai`rh,somai “yang mana aku akan pilih”420 sehingga lebih tepat clause kai. ti, ai`rh,somai ouv gnwri,zw
diterjemahkan menjadi “dan yang mana aku akan pilih aku tidak memberitahu.”
Ayat 23

415 Penafsir setuju dengan O’Brien bahwa clause pertama di ayat 22 “jika hidup di dalam daging” bukan merupakan antitesis dari clause pertama di
ayat 21 “hidup adalah Kristus” tetapi clause ini (22) adalah “a more precise definition of it.” sehinggaLihat O’Brien, 125. Lihat juga Fee, 142-43.
416 Frasa karpo.j e;rgou di mana kata karpo.j “buah” berarti “hasil” dari sesuatu hal seperti karpo.n dikaiosu,nhj perbuatan yang dihasilkan
bukan karena atas dasar mentaati kebenaran di dalam hukum Taurat tetapi atas dasar kebenaran yang dianugerahkan oleh Allah melalui iman kepada Kristus
(lihat 1:11); hasil dari “pekerjaan/work” karpo.j e;rgon di mana kata e;rgon yaitu hasil dari karya atau perbuatan Allah (lihat 1:6); karya atau perbuatan
Kristus (lihat 2:30) sehingga frasa karpo.j e;rgou (22) berarti hasil atau buah dari karya Allah kepada Paulus selama hidupnya di dunia (terlihat penggunaan
datif moi “bagiku” yang menunjuk kepada objek tidak langsung yaitu Paulus sendiri). Lihat juga penjelasan dari Hawthorne, 47; O’Brien, 125-26.
417 Kata ini di dalam PB digunakan oleh Paulus sebanyak 18 kali yang memiliki dua arti, pertama sebagai causative, “menyatakan;
memberitahu/reveal; make known; declare; tell,” kedua, sebagai hasil dari pertimbangan, “tahu/know.” Lihat FGL, 5551. Kata kerja ini juga berfungsi tendential
present yang berarti menunjukkan sebuah tindakan yang coba dilakukan.
418 Pada umumnya di dalam PB kata kerja ini memiliki arti transitive, lihat Rom 9:22; Luk 2:15; Yoh 15:15; 17:26; Kis 2:28; 2 Kor 8:1; Efe 3:5,10;
Efe 6:21; Kol 1:27; 4:7,9; 2 Pet 1:16; 1 Kor 12:3;15:1; Gal 1:11; Fil 4:6; 1 Kor 15:1. Lihat Thayer’s Greek Lexicon, 1159. Sejumlah penafsir seperti O’Brien,
Hendriksen, Bruce, Fee, Hawthorne memilih kata kerja ini di dalam bagian ini adalah kata kerja transitive sehingga menterjemahkan ouv gnwri,zw menjadi
“aku tidak dapat memberitahu/I can’t tell.”
419 Perhatikan bahwa di sini Paulus tidak memberitahu mana yang akan dia pilih (hidup atau mati) sehingga bukan Paulus tidak tahu mana yang harus
dia pilih oleh karena memang di sini Paulus tidak membicarakan masalah memilih hidup atau mati.
420 Perhatikan ini adalah objek dari kata kerja ouv gnwri,zw “aku tidak memberitahu” sehingga ini tidak harus berarti mengungkapkan bahwa Paulus
sedang menghadapi pilihan atau dilema yang sulit.
68

Pada bagian ini (23-24) 421 secara jelas Paulus kembali melanjutkan pembahasan mengenai pilihan hidup dan mati dengan semakin
dalam yang ditandai/dimulai dengan pemakaian kata yang cukup kuat/a strong word di ayat 23 yaitu sune,comai “aku ditarik”
yang diikuti oleh frasa kata depan evk tw/n du,o.422 Perhatikan struktur ayat 23-24423:
23 sune,comai
de.
evk tw/n du,o(
th.n evpiqumi,an

421 Pada ayat 23 Paulus menjelaskan dengan lebih mendalam mengenai pilihan mati yang merupakan kelanjutan dan perkembangan dari ayat
sebelumnya yaitu ayat 21. Dan ayat 24 Paulus menjelaskan dengan lebih mendalam lagi mengenai pilihan hidup yang merupakan kelanjutan dan perkembangan
dari ayat-ayat sebelumnya yaitu 21 dan 22.
422 Perhatikan kalimat pembuka di ayat 23 sune,comai de. evk tw/n du,o “kemudian aku ditarik dari dua (hal)” di mana kata sambung de di
sini menyatakan kelanjutan pikiran/ide yang lebih jauh sehingga lebih tepat diterjemahkan menjadi “kemudian/then” (bandingkan dengan O’Brien, 128; lihat
juga Hendriksen, 78). Kata kerja sune,comai di sini secara literal berarti “menopang bersama/hold together, sustain” dan di dalam PB memiliki beberapa arti
seperti pertama, “menutup, mengunci/enclose, lock up” (Kis 7:57; Luk 22:63); kedua, “keramaian/crowd around” (Luk 8:45); ketiga, dalam bentuk pasif dapat
berarti “diderita oleh/be tormented by” (Mat 4:24); “dicengkram/be gripped by; be seized by”(Luk 8:37); “disibukkan/be occupied with; devote oneself
completely to (Kis 18:5); “didesak/constrain, impel, urge on” (2 Kor 5:14) dan terakhir pasif dan secara idiom berarti di ayat ini (23) sune,cesqai evk tw/n
du,o secara literal berarti “ditarik dari dua sisi/be pulled from two directions” yang berarti mengandung maksud bahwa Paulus memiliki pikiran yang penuh
konflik/have conflicting thoughts (lihat FGL, 25751; lihat juga penjelasan dari O’Brien, 128-29; Hawthorne, 47) yang sumber konflik atau disebabkan oleh (di
tandai oleh kata depan evk “dari” menunjukkan sumber/source atau sebab/cause) “dua hal” tw/n du,o yang menunjuk pada pilihan to. zh/n “hidup” dan to.
avpoqanei/n “mati.” Sehingga di sini Paulus di tarik di antara dua hal yaitu hidup dan mati. Memang banyak penafsir (Lihat O’Brien, 128-29; Hawthorne, 47;
Thielman, 77) melihat bahwa kata ini memberikan indikasi yang kuat bahwa Paulus menghadapi dilema yang sungguh-sungguh yaitu menghadapi kesulitan
memilih pilihan yang nyata: hidup atau mati (lihat juga penjelasan dari Fee, 147, n.38) dan jika ini adalah sebuah dilema Paulus, maka tentu saja ini membuat
pilihan-pilihan itu menjadi semakin nyata dan sulit sehingga di sini jelas membuat Paulus memiliki keinginan/desire untuk mati yaitu berangkat dan bersama
dengan Kristus (23). Penafsiran seperti ini tentu saja berkontradiksi dengan bagian selanjutnya yaitu ayat 24-26 dan 2:24 di mana Paulus memiliki keyakinan
bahwa dia akan hidup/dilepaskan dan akan kembali kepada jemaat Filipi. Bagian ini (termasuk pemakaian kata yang kuat seperti sune,comai) tentu saja adalah
refleksi Paulus yang tidak bisa lepas dari bagian sebelumnya yaitu khususnya ayat 20b di mana Paulus menyadari adanya kemungkinan ke depannya dia akan
menghadapi hukuman/kematian ataupun dia akan dibebaskan sehingga bagian ini muncul oleh karena refleksinya di dalam terang dua kemungkinan itu yaitu
hidup dan mati (baik melalui hidup maupun melalui kematian) bukan muncul karena Paulus memiliki desakan/emosi yang kuat di dalam hal/masalah harus
memilih hidup atau mati (lihat juga penjelasan di catatan kaki 331 dan Fee, 147-48). Penjelasan yang sangat baik juga dikemukakan oleh Witherington III bahwa
Paulus walaupun ada dipenjara berada dalam kondisi puncak secara mental dan spiritual, dia tidak akan menjadi korban yang pasif dari pemenjaraannya. Lihat
Witherington III, 47.
423 Struktur dari bagian ini dengan jelas menyatakan bahwa Paulus memiliki th.n evpiqumi,an “keinginan” yang dijelaskan oleh dua articular
infinitives to. avnalu/sai “berangkat” dan to. ei=nai “berada.” Bandingkan dengan struktur yang ditafsir oleh Hawthorne bahwa dua infinitif to.
avnalu/sai “berangkat (dari hidup)” dan to. evpime,nein “tinggal” menjadi objek dari keinginan Paulus yang diikuti oleh satu kata depan eivj (lihat
Hawthorne, 47). Perhatikan bahwa kata infinitif to. evpime,nein secara tata bahasa tidaklah tepat menjadi objek atau menjelaskan frasa th.n evpiqumi,an
(keinginan Paulus) oleh karena kata ini menempati posisi sebagai subjek dari kata kerja evstin (ini berarti ayat 24 merupakan sebuah kalimat baru namun
merupakan transisi atau kelanjutan (further development thought) dari kalimat sebelumnya yaitu ayat 23 oleh karena dihubungkan oleh kata sambung de.).
69

e;cwn
eivj to. avnalu/sai
kai.
su.n Cristw/| ei=nai(
Îga.rÐ
pollw/| ma/llon krei/sson\
24 de.
to. evpime,nein
ÎevnÐ th/| sarki.
avnagkaio,teron
diV u`ma/jÅ
23 kemudian
aku ditarik
dari dua (hal)
(karena) aku memiliki
keinginan
untuk berangkat (dari hidup)
dan
berada bersama Kristus
karena jauh lebih baik;
24 tetapi
tinggal
di dalam daging
(adalah)
lebih perlu
karena kamu.
Perhatikan clause th.n evpiqumi,an e;cwn eivj to. avnalu/sai kai. su.n Cristw/| ei=nai “aku memiliki keinginan untuk
berangkat (dari hidup) dan berada bersama Kristus karena jauh lebih baik” ini tidak memiliki kata kerja melainkan an adverbial
70

participle424 e;cwn “(karena) aku memiliki” yang berfungsi menjelaskan penyebab/cause dari kata kerja sune,comai atau dengan
kata lain Paulus menjelaskan mengapa dia didesak.425 Frasa th.n evpiqumi,an merupakan objek langsung/an direct object dari kata
e;cwn yang diartikan dalam makna positif berarti “keinginan/(eager) longing; (ernest) desire”426 yang dimiliki oleh Paulus secara
aktif dan terus menerus427 yang kemudian dijelaskan oleh frasa kata depan eivj to. avnalu/sai kai. su.n Cristw/| ei=nai di
mana fungsi dari eivj adalah menunjukkan suatu tujuan atau arah/direction dari keinginan Paulus428 yang dijelaskan oleh dua infinitif
to. avnalu/sai dan (to.) ei=nai.429 Kata to. avnalu/sai dapat digunakan secara transitive yang berarti “hilang; lepas/loose;
untie” (lihat Kis 16:26) dan secara intransitive yang berarti “berangkat; kembali/depart; return” (lihat Luk 12:36), dalam bagian ini
kata ini digunakan secara intransitive namun dalam makna eufemistis untuk arti kematian430 sehingga lebih tepat diartikan menjadi
“berangkat dari hidup.”431 Kata yang digunakan Paulus ini bukan di dalam konteks perdebatan filosofis Yunani mengenai pemisahan
jiwa dari tubuh432 ataupun kekekalan jiwa setelah kematian tetapi “berangkat dari hidup” berarti “berada bersama Kristus” oleh karena
di frasa selanjutnya Paulus menuliskan kai. su.n Cristw/|433 ei=nai di mana kai. yang menggabungkan dua infinitif avnalu/sai
dan ei=nai adalah lebih berfungsi menjelaskan sesuatu menjadi lebih jelas/explicative,434 sehingga di sini Paulus menjelaskan lebih
lanjut yaitu berangkat dari hidup menuju kepada Kristus dan itulah arti kematian bagi Paulus. Paulus memiliki keinginan untuk mati

424 Sehingga clause ini berfungsi sebagai clause penjelasan terhadap kalimat sune,comai de. evk tw/n du,o “kemudian aku ditarik dari dua
(hal).”
425 Perhatikan bahwa evk tw/n du,o menyatakan sumber atau penyebab Paulus itu didesak sune,comai yang kemudian Paulus menuliskannya
lebih rinci lagi dalam dua clauses selanjutnya yaitu th.n evpiqumi,an e;cwn eivj to. avnalu/sai kai. su.n Cristw/| ei=nai( pollw/| Îga.rÐ
ma/llon krei/sson dan to. de. evpime,nein ÎevnÐ th/| sarki. avnagkaio,teron diV u`ma/j.
426 Kata ini pada umumnya digunakan oleh Paulus dalam arti negatif yang berarti suatu keinginan yang dilarang (lihat Rom 1:24; 6:12; 7:7,8; 13:14;
Gal 5:16,24; Efe 2:3; 4:22; Kol 3:5; 1 Tes 4:5; 1 Tim 6:9; 2 Tim 2:22; 3:6; 4:3; Tit 2:12; 3:3. Walaupun demikian kata ini juga digunakan Paulus dalam arti yang
positif seperti di dalam 1 Tes 2:17; Fil 1:23. Lihat FGL, 10773.
427 Perhatikan bahwa participle e;cwn adalah dalam bentuk present active.
428 Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 128.
429 Dua infinitif ini dihubungkan oleh satu article to. (bentuk neuter article) sehingga merupakan articular infinitve yang berfungsi menyatakan
tujuan/purpose.
430 Seperti yang digunakan di dalam filsafat Yunani secara metafora yang berarti kematian yaitu pemisahan jiwa/soul dari tubuh (lihat Plato/Phaedo);
selain itu juga digunakan dalam dunia militer dan pelayaran yang berarti “striking camp” dan “weighing anchor.”
431 Lihat FGL, 1682. Lihat juga O’Brien, 130; Hawthorne, 48.
432 Di dalam konsep filsafat Yunani, kematian berarti jiwa terbebas dari pemenjaraan tubuh yang jahat sehingga kematian berarti pembebasan jiwa
menuju pada kekekalan.
433 Frasa su.n Cristw/| di dalam konteks Paulus tidak konsisten dalam penggunaannya sehingga terdapat beberapa makna seperti yang ditafsirkan
oleh Hawthorne yaitu: pertama berarti ‘incorporation” (lihat Gal 2:20; Rom 6:4,6,8; Kol 2:2,13 di mana mati, dikuburkan dan bangkit bersama dengan Kristus);
kedua berarti menunjukkan “assosiation” (lihat 1 Tes 4:13-17); ketiga, menunjukkan “persekutuan dengan Kristus/fellowship with Christ” seperti dalam bagian
ini (23). Lihat juga penjelasan dari Hawthorne, 48; O’Brien, 132-37; Hendriksen, 70.
434 Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 130.
71

yaitu berangkat atau meninggalkan hidup ini menuju kepada hadirat Allah435 dan bagi Paulus ini adalah suatu keuntungan/gain,436
sehingga tidak heran Paulus menuliskan clause selanjutnya pollw/| Îga.rÐ ma/llon krei/sson437 “karena (itu adalah) jauh lebih
baik/much rather (more) better”438 di mana kata sambung ga.r berfungsi menyatakan alasan/reason; cause yaitu mengapa Paulus
memiliki keinginan seperti itu dan bentuk perbandingan/comparative pollw/| ma/llon “jauh lebih/much rather (more)” dalam
clause ini lebih menunjukkan penekanan pada alasannya.439
Ayat 24
Pada bagian ini dimulai dengan kata sambung de. yang menyatakan kelanjutan perkembangan ide/further development thought dari
ayat 23 yang khususnya menyatakan kontras dengan bagian sebelumnya440 yaitu pergumulan atau refleksi mengenai pilihan hidup.
Paulus menuliskan kalimat to. evpime,nein ÎevnÐ th/| sarki. avnagkaio,teron diV u`ma/j “tinggal di dalam daging
(adalah) lebih perlu karena kamu” di mana frasa to. evpime,nein441 adalah articular infinitive yang berfungsi sebagai subjek dari
kata kerja evstin yang tersirat. Kata evpime,nein lebih tepat diartikan secara literal yang berarti “tinggal di suatu tempat/
prolonging one's time in a place”442 oleh karena Paulus menjelaskan lebih lanjut dengan frasa kata depan ÎevnÐ th/| sarki “di dalam
daging” yang menyatakan locative sphere sehingga subjek to. evpime,nein ÎevnÐ th/| sarki berarti tinggal di dalam daging
yaitu hidup di dunia sekarang ini. Kemudian Paulus menuliskan keadaan/state dari hidupnya (tinggal di dalam daging) yaitu
avnagkaio,teron443 “lebih perlu/more necessary,”444 dan ini merupakan bentuk perbandingan yang sama dengan krei/sson
“lebih baik/better” di ayat 23 sehingga baik pilihan mati di ayat 23 dan hidup di ayat 24 memiliki derajat yang sama/equal in intensity
namun pada bagian ini (24) dimulai de. “tetapi” sehingga di sini Paulus menyatakan kontras dengan bagian sebelumnya (23) yaitu

435 Atau dengan kata lain berarti “persekutuan dengan Kristus.”


436 Lihat juga penjelasan dari Fee mengenai isu “consciousness,” 149.
437 Dalam clause ini kata krei/sson berfungsi sebagai predicate nominative oleh karena ada predikat evstin. yang tersirat.
438 Lihat juga terjemahan dari Hendriksen, 78.
439 Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 130-31; Bruce, 30.
440 Lihat juga penjelasan dari catatan kaki 370, hal.66.
441 Kata ini arti dasarnya adalah “tinggal/stay; remain” hanya muncul sekali di dalam surat ini, namun muncul delapan kali di dalam surat-surat Paulus
yang lain yang memiliki dua makna yaitu secara literal berarti “tinggal di suatu tempat/stay on; remain on” (lihat Kis 10:48; 15:34; 21:4,10; 28:12,14; 1 Kor
16:17-18; Gal 1:18; dan secara figuratif berarti “berlanjut, bertekun/continue; persist in; persevere” (lihat Yoh 8:7; Kis 12:16; Rom 6:1; 11:22,23; Kol 1:23; 1
Tim 4:16), lihat FGL, 10899.
442 Arti ini mengandung suatu maksud atau tujuan dan dalam hal ini penafsir setuju dengan tafsiran dari O’Brien yaitu berkaitan dengan pelayanan
jemaat. Lihat O’Brien, 131.
443 Berfungsi sebagai predicate nominative yaitu keadaan dari subjek/a state of being.
444 Dalam hal ini kata ini adalah dalam bentuk perbandingan/comparative di bagian surat-surat lain kata avnagkai/oj di dalam bentuk affirmative
“necessary” seperti 1 Kor 12:22; 2 Kor 9:5; Fil 2:25.
72

melawan keinginannya pribadi ada bersama dengan Kristus.445 Paulus menunjukkan sikap yang demikian tegas oleh karena diV
u`ma/j446 “karena kamu” yaitu untuk kepentingan jemaat Filipi sendiri. Ini menunjukkan bahwa Paulus memiliki hubungan yang
dekat dan istimewa dengan jemaat Filipi447 sehingga ini menjadi latar belakang/penyebab Paulus menuliskan bagian selanjutnya (25-
26).
Ayat 25
Pada bagian ini (25-26), Paulus menuliskan rencana kedatangannya kembali kepada jemaat Filipi. Pada bagian ini adalah kelanjutan
dari bagian sebelumnya (khususnya ayat 24) oleh karena dimulai dengan kata sambung kai. “dan” yang menunjukkan
kelanjutan/continuation dengan bagian sebelumnya dan diikuti oleh frasa tou/to pepoiqw.j “keyakinan ini/having this conviction
(karena aku telah meyakini ini/because I have convinced this)” di mana kata ganti tou/to berfungsi sebagai objek langsung dari
pepoiqw.j menunjuk pada bagian sebelumnya (yaitu ayat 24) dan kata pepoiqw.j448 merupakan adverbial participle yang
berfungsi sebagai penyebab/causal dari apa yang Paulus tahu (oi=da) yaitu kedatangannya kembali kepada jemaat Filipi.449
Perhatikan kata kerja oi=da “aku tahu”450 dijelaskan oleh o[ti clause o[ti menw/ kai. paramenw/ pa/sin u`mi/n eivj th.n
u`mw/n prokoph.n kai. cara.n th/j pi,stewj di mana kata sambung o[ti berfungsi menjelaskan/explanatory isi dari apa yang
Paulus tahu. Perhatikan clause menw/ kai. paramenw pa/sin u`mi/n “akan tinggal dan terus berlanjut,” Paulus menggunakan
permainan kata/word-plays451 menw/ dan paramenw. menw/452 di sini jelas digunakan secara intransitif dan dalam pengertian
“akan tinggal (hidup)/will remain alive; will continue to live”453 yang memiliki pengertian yang sama dengan frasa to. evpime,nein
ÎevnÐ th/| sarki. (24)454 dan paramenw455 yang diikuti oleh datif objek tidak langsung/dative of indirect object pa/sin u`mi/n
445 Terbukti atau lebih jelas lagi di bagian selanjutnya (25-26). Lihat juga tafsiran Hendriksen, 78-79; O’Brien, 131. Bandingkan dengan tafsiran dari
Hawthorne,…
446 Frasa kata depan ini berfungsi sebagai penyebab/causal.
447 Lihat juga O’Brien, 131-32.
448 Kata ini dalam bentuk perfect participle yang menunjukkan ini adalah sebuah tindakan sekarang yang penuh/a completed action yang dihasilkan
dari tindakan di masa lalu. Ini membuat semakin jelas bahwa keyakinan Paulus muncul oleh karena dia menyadari sebelumnya yaitu bahwa kehadirannya di
tengah-tengah jemaat Filipi sangat dibutuhkan (lihat ayat 24).
449 Lihat juga penjelasan dari Hawthorne,…; O’Brien, 139; Fee, 152; Hendriksen, 79; Bruce, 28; Witherington III, 47.
450 Perhatikan Paulus menggunakan kata kerja ini dalam bentuk perfect indicative dan dalam hal ini menunjukkan intensive perfect yang menekankan
pada keadaan dan kenyataan sekarang/the present state of being, the fact that a thing is bukan pada masa lalu/completed action sehingga lebih tepat
diterjemahkan seperti arti the present tense “aku tahu” dari pada “aku telah tahu.” Kata ini juga digunakan oleh Paulus di ayat 19 yang menjadi alasannya
mengapa dia akan bersukacita.
451 Permainan kata yang sama seperti menw//paramenw lihat Rom 1:20; 5:19; 2 Kor 4:8; 5:4; Fil 3:2-3; 2 Tes 3:11.
452 Secara literal berarti “tinggal/remain; abide” dan di sini dalam bentuk future indicative yang menyatakan suatu tindakan akan terjadi/predictive.
453 Lihat FGL, 18152; lihat juga penjelasan dari O’Brien, 139; Fee, 152.
454 Lihat penjelasan frasa ini di atas (ayat 24).
455 Dalam bentuk future yang menyatakan predictive yaitu suatu tindakan yang akan terjadi.
73

“kamu semua”456 sehingga lebih tepat diartikan menjadi “akan tinggal (melayani)/will stay; will remain with”457 dalam pengertian
Paulus akan tinggal bersama dengan jemaat Filipi (dalam konteks suatu tempat/a place) untuk melayani mereka.458 Kemudian Paulus
melanjutkan dengan menuliskan tujuannya untuk tinggal dan melayani jemaat Filipi dengan memakai frasa kata depan eivj th.n
u`mw/n prokoph.n kai. cara.n th/j pi,stewj “untuk kemajuan dan sukacita kamu di dalam iman” di mana kata depan eivj
berfungsi menyatakan tujuan/purpose.459 Perhatikan bahwa kata ganti u`mw/n di sini menjelaskan baik kata prokoph.n460 dan
cara.n461 yaitu sebagai genitive of possesive462 dan begitu juga dengan kata benda pi,stewj463 menjelaskan kedua kata tersebut
sehingga berfungsi sebagai objective genitive.464 Penafsiran u`mw/n dan pi,stewj menjelaskan kedua kata tersebut oleh karena
kedua kata itu dijelaskan oleh satu definite article th.n.465 Sehingga di sini tujuan Paulus jelas dinyatakan yaitu supaya jemaat Filipi
semakin maju di dalam iman yang berarti semakin lebih baik lagi di dalam Injil466 dan sukacita di dalam iman berarti semakin sukacita
oleh karena jemaat semakin maju atau lebih baik di dalam Injil.467
456 Jelas menunjuk kepada pembaca suratnya yaitu seluruh atau semua jemaat Filipi.
457 Lihat FGL, 20707.
458 Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 139-40; Bruce, 31; Fee, 152.
459 Lihat juga O’Brien, 140; Fee, 153; Bruce, 28; Hendriksen, 79.
460 Kata ini berarti “kemajuan/progress; advancement,” lihat FGL, 23095. Kata ini juga muncul dua kali di surat ini yaitu satunya lagi di ayat 12, lihat
penjelasannya di penjelasan teks ayat 12.
461 Kata ini berarti “sukacita/joy; rejoicing; gladness; delight,” lihat FGL, 28497. Kata ini juga muncul di ayat 4; 2:2,29; 4:1. Lihat juga penjelasannya
di penjelasan teks ayat 4.
462 Lihat juga Fee, 153; O’Brien, 140; Hendriksen, 79; Bruce, 28; Hawthorne, …
463 Kata ini berarti “iman/faith” dan di dalam surat Filipi muncul di 1:27 yang berarti “the faith of the gospel”; kemudian di 2:17 dan 3:9 berarti “faith
in Christ = trust/believe in Christ” jadi ada dua pengertian yang muncul dari kata “iman” di sini yaitu pertama bisa berarti iman yang berkaitan dengan Injil dan
kedua, iman yang berarti menyangkut percaya kepada Kristus. Khususnya di bagian ini (25) kata “iman” di sini lebih berarti dalam konteks yang berkaitan
dengan Injil/gospel oleh karena di bagian sebelumnya Paulus membicarakan masalah “kemajuan Injil” (lihat penjelasan di penjelasan teks ayat 12) dan ini
menjadi refleksi panjang Paulus hingga ayat 26. Lihat juga penjelasan dari Fee, 153. Bandingkan dengan tafsiran dari O’Brien, 140; Hawthorne, …
464 Dalam hal ini penafsir lebih memilih penafsiran seperti ini seperti penafsiran dari O’Brien, 140; Fee, 153; Hawthorne,…, Bruce, 31; Hendriksen,
79; Thielman, 78, walaupun tidak tertutup kemungkinan kata pi,stewj bisa berfungsi sebagai genitive of source atau ablative of source sehingga baik
prokoph.n dan cara.n bersumber dari pi,stewj “iman.” Penafsiran kata ini sebagai objective genitive menyebabkan sedikit perubahan di dalam terjemahan
yaitu menjadi objek dari kata depan tertentu dan dalam hal ini adalah “di dalam/in” sehingga terjemahan yang lengkap menjadi “untuk kemajuan dan sukacita
kamu di dalam iman.”
465 Lihat juga penjelasan dari Hawthorne,…; O’Brien, 140.
466 Ini juga satu penafsiran yang sulit di sini. Harus diakui bahwa kemungkinan besar iman di sini menunjuk iman jemaat pada Kristus seperti di 2:17.
Namun dalam konteks ini penafsir lebih melihat ini menunjuk pada Injil (Fee, 153). Di sisi lain, penafsir sepandangan dengan Hendriksen yang menekankan ini
adalah kemajuan rohani yang sekali lagi ditekankan oleh Paulus seperti jemaat semakin bertumbuh di dalam mengasihi (1:9); pengetahuan (1:9); penuh dengan
buah kebenaran (9:11); dan ketaatan (2:12). Lihat penjelasan dari Hendriksen, 79; juga Fee, 153. Bandingkan dengan penjelasan dari O’Brien, 140; Hawthorne,

467 Walaupun tidak menutup kemungkinan sukacita di sini juga berkaitan dengan pembebasan dari Paulus dari penjara dan Paulus datang kembali
kepada jemaat Filipi. Lihat juga penjelasan dari Hendriksen, 79; Fee, 154.
74

Ayat 26
Bagian ini menunjukkan hasil/result468 dari bagian sebelumnya (25) khususnya frasa kata depan eivj th.n u`mw/n prokoph.n
kai. cara.n th/j pi,stewj oleh karena dimulai dengan kata sambung i[na “supaya/so that” yang berfungsi menyatakan a result
clause. Perhatikan Paulus menuliskan bahwa apa yang menjadi hasil dari kemajuan dan sukacita dalam iman adalah to. kau,chma
u`mw/n perisseu,h evn Cristw/| VIhsou “kebanggaanmu bisa melimpah di dalam Kristus Yesus.” Frasa to. kau,chma
u`mw/n adalah subjek dari result clause ini di mana genitive u`mw/n lebih tepat berfungsi sebagai subjective genitive daripada
objective gentive sehingga jemaat Filipi sendiri yang memiliki kebanggaan itu daripada orang lain yang berbangga tentang mereka.469
Perhatikan kata kau,chma470 memiliki dua pengertian yang cukup berbeda yaitu pertama, “objek dari apa yang dibanggakan; sesuatu
yang dibanggakan/something to boast about” dan kedua, “apa yang dikatakan di dalam kebanggaan itu/what it is said in boasting” 471
dan di dalam konteks ini penafsir menafsirkan kata ini dalam pengertian yang pertama472 yaitu ada objek dari apa yang dibanggakan
oleh jemaat Filipi.473 Kemudian subjek ini mendapat kata kerja perisseu,h474 “bisa melimpah/may abound” dalam bentuk
subjunctive mood yang mengindikasikan kemungkinan/
probability di masa akan datang yang digunakan dalam result clause. Kata kerja ini langsung mendapat tiga keterangan frasa kata
depan yaitu pertama, frasa kata depan evn Cristw/| VIhsou/ “di dalam Kristus Yesus” di mana kata depan evn berfungsi
menyatakan locative of sphere,475 ini berarti apa yang dibanggakan oleh jemaat Filipi bisa melimpah dan kelimpahan itu terjadi di
dalam area kontrol atau area of influence dari Yesus Kristus bukan di dalam area kontrol manusia. Kedua, frasa evn evmoi.
“melalui aku/by me; through me” di mana kata depan evn berfungsi menyatakan personal agency dari kata kerja perisseu,h, jadi
di sini Paulus menyadari bahwa dirinya menjadi agen yang dipakai oleh Allah untuk melayani jemaat Filipi sehingga kebanggaan
yang dimiliki jemaatnya bisa melimpah.476 Dan ketiga Paulus menjelaskan dengan lebih spesifik lagi477 yaitu frasa dia. th/j evmh/j
468 Lihat juga tafsiran dari Fee, 154 dan O’Brien, 141 yang menyatakan bahwa bagian ini adalah the ultimate purpose/aim; bandingkan juga dengan
Hawthorne,… yang menyatakan ini adalah tujuan lain/the other purpose.
469 Lihat juga penjelasan dari Hawthorne,…; O’Brien, 141.
470 Bandingkan dengan kata lain dari kau,chma adalah kau,chsij yang lebih diartikan menjadi “tindakan membanggakan;memuliakan/an act of
boasting; glorying.” Lihat FGL, 15760.
471 Lihat FGL, 15752.
472 Lihat juga O’Brien, 141; Fee, 154; Hawthorne,…
473 Lihat juga Rom 4:2; 1 Kor 5:6; 9:15,16; 2 Kor 1:14; Gal 6:4; Fil 2:16; Ibr 3:6.
474 Lihat juga di penjelasan teks ayat 9 di atas.
475 Jadi frasa kata depan ini lebih menjelaskan kata kerja perisseu,h (yaitu menjadi sphere)daripada subjek to. kau,chma u`mw/n (yaitu
menjadi objek dari to. kau,chma u`mw/n). Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 141; bandingkan juga dengan Fee, 155 dan Hawthorne,…; Bruce, 28;
Hendriksen, 79. Locative of sphere di sini adalah penggunaan secara metafora/figuratif dan lebih berarti dalam area/bidang yang logis/logical sphere daripada
dalam waktu atau ruang/space or time.
476 Bandingkan dengan penjelasan dari Hawthorne,…; lihat juga penjelasan dari O’Brien, 141.
477 Jelas ini tidak bisa dilepaskan dari frasa evn evmoi “melalui aku” yaitu dengan cara kedatangan Paulus kembali kepada jemaat Filipi.
75

parousi,aj pa,lin pro.j u`ma/j “dengan kedatanganku lagi kepada kamu” di mana kata depan dia. berfungsi menyatakan
alat/means terhadap kata kerja perisseu,h. Dengan cara kedatangan Paulus kembali kepada jemaat Filipi478 yaitu berada bersama
dan melayani mereka sehingga kebanggaan jemaat Filipi bisa melimpah.

Aplikasi

Bab 5
Perintah Untuk Bertindak
(1:27-30)
Pendahuluan
Ini merupakan bagian yang mendorong atau menguatkan (an exhortation) jemaat untuk bertindak sesuai dengan Injil tentang Kristus.
Paulus menjelaskan apa hasil yang diinginkan oleh Paulus ketika jemaat hidup sesuai dengan Injil yaitu jemaat dapat berdiri teguh
dengan satu roh. Paulus menekankan pendirian teguh yaitu berjuang bersama dengan satu jiwa (kesatuan jemaat Filipi) dan tidak
ditakuti oleh para musuh (keberanian jemaat Filipi). Paulus juga menjelaskan bahwa pendirian teguh, kesatuan dan keberanian semata-
mata berasal dari Allah yang dianugerahkan kepada jemaat Filipi untuk kepentingan Kristus. Berikut perhatikan penjelasan lebih
lengkap apa yang dimaksud dengan semua ini.

Penelitian Naskah
Pada bagian ini tidak memiliki textual problems sehingga bagian ini memiliki teks yang sangat stabil.

Struktur dan Terjemahan


27 Adv/Limit Mo,non
Adv/Manner avxi,wj
Adverbial gen/Ref tou/ euvaggeli,ou
Gen/Objective tou/ Cristou/
Imper middle/Command politeu,esqe(
Conj/Result i[na

478 Paulus memakai frasa pro.j u`ma/j “kepada kamu” yang berfungsi sebagai instrumental of relationship yaitu menyatakan idea of advantage bagi
jemaat Filipi.
76

Conj/ Disjunctive ei;te


Aor part/Antecedent evlqw.n
Conj/Connective kai.
Aor part/Antecedent ivdw.n
Acc/Dir obj u`ma/j
Conj/ Disjunctive ei;te
Present part/Imperfect avpw.n
Subjunctive/Result avkou,w
Def art/Substantive/Acc of dir obj ta.
Prep phrase/Adverbial gen of ref peri. u`mw/n(
Conj/Explanatory o[ti
Present/Durative/Progressive sth,kete
Prep phrase/Loc of sphere evn e`ni. pneu,mati(
Dat phrase/Instr of agency mia/| yuch/|
Adverbial part/Attendant circumstances sunaqlou/ntej
Dat/Advantage th/| pi,stei
Gen/Descriptive tou/ euvaggeli,ou
28 Conj/Connective kai.
Adverbial part/Attendant circumstances mh. pturo,menoi
Prep phrase/Instr of manner evn mhdeni.
Prep phrase/Ablative of agency u`po. tw/n avntikeime,nwn(
Relative pro/Subj nom h[tij
Present/Gnomic evsti.n
Dat/Reference auvtoi/j
Nom/Predicate nom e;ndeixij
Gen/Description avpwlei,aj(
Conj/Contrast de.
Gen/Description u`mw/n
Gen/Possessive swthri,aj,
77

Conj/Connective kai.
Demons pro/Subj nom tou/to
Prep phrase/Ablative of source avpo. qeou/\
29 Conj/Cause o[ti
Dat/ Advantage u`mi/n
Aor/Gnomic evcari,sqh
Def art/Subj nom to.
Prep phrase/Gen of advantage u`pe.r Cristou/(
Particle neg ouv
Adv/Limit mo,non
Articular inf phrase/Subj to. eivj auvto.n pisteu,ein
Conj phrase/Ascencive force avlla. kai.
Articular inf phrase/Subj to. u`pe.r auvtou/ pa,scein(
30 Acc phrase/Dir obj to.n auvto.n avgw/na
Adverbial part/Cause e;contej(
Relative pro/Modify dir obj oi-on
Aor/Constantive ei;dete
Prep phrase/Loc of sphere evn evmoi.
Conj/Connective kai.
Adv/Time nu/n
Present/ avkou,ete
Prep phrase/ Loc of sphere evn evmoi,Å

27 Hanya
bertindaklah
dengan cara tepat berdasarkan
Injil tentang Kristus
sehingga
baik
78

aku datang
dan
aku melihat
kamu
maupun
aku tidak hadir
(hasilnya) aku bisa mendengar
hal-hal
tentang kamu,
bahwa
kamu telah berdiri teguh
di dalam satu roh,
kamu berjuang bersama
dengan satu jiwa
untuk iman Injil
28 dan
tidak ditakuti
dengan cara apapun
oleh musuh-musuhmu,
yang adalah
bagi mereka
tanda kebinasaan,
tetapi (tanda) keselamatan
kamu,
dan
ini (adalah)
dari Allah;
29 karena
untuk kamu
itu
79

untuk kepentingan Kristus


tidak hanya
untuk percaya kepada-Nya
tetapi juga
untuk menderita
bagi-Nya
dianugerahkan
30 karena
kamu memiliki
perjuangan sama
yang
kamu lihat
di dalamku
dan
sekarang
kamu dengar
di dalamku

Penjelasan Struktur
Pada bagian ini jelas terdiri atas satu bagian utama yang ditekankan oleh Paulus yaitu hanya perintah479 kepada jemaat Filipi untuk
bertindak atau hidup sesuai dengan Injil tentang Kristus. Dengan melakukan perintah ini maka Paulus mengharapkan atau
menginginkan akan adanya hasil yang akan diperoleh oleh jemaat Filipi yaitu ketika dia mendengar – baik dia datang dan melihat
jemaatnya maupun tidak hadir – hal-hal tentang jemaatnya bahwa mereka telah berdiri teguh dengan satu roh. Paulus kemudian
menjelaskan lebih rinci lagi apa maksudnya berdiri teguh di dalam satu roh itu yaitu pertama, jemaatnya mampu berjuang bersama
dengan satu jiwa untuk iman Injil dan kedua, jemaatnya tidak ditakuti oleh musuh-musuhnya dengan cara apapun dan dengan kondisi
demikian merupakan tanda kebinasaan bagi para musuh jemaat baik mereka sadari maupun tidak di sadari dan sebaliknya tanda
keselamatan jemaat dan ini semuanya tentunya berasal dari Allah. Kemudian Paulus memberikan alasan penting di balik jemaat
berdiri teguh, berjuang bersama dan tidak ditakuti oleh para musuh yaitu karena itu semua dianugerahkan untuk mereka tidak hanya
479 Lebih tepat ini juga merupakan sebuah dorongan atau exhortation Paulus kepada jemaat Filipi. Hal yang sama juga terjadi pada bagian pasal 2:1-4
yang merupakan exhortation kepada jemaat Filipi. Exhortation pertama adalah hidup sesuai dengan Injil tentang Kristus.
80

percaya kepada Yesus Kristus tetapi juga menderita bagi kepentingan Kristus dan itu semua terjadi oleh karena jemaat memiliki
perjuangan yang sama dengan Paulus – seperti yang mereka lihat dan dengar di dalam diri Paulus.

Penjelasan Teks
Ayat 27
Paulus memulai bagian ini (27-30) dengan kata mo,non yaitu kata keterangan480 yang diterjemahkan menjadi “hanya/only; alone;
merely”481 yang berfungsi membatasi/limitation suatu tindakan atau kondisi/a state tertentu dari seseorang yang dijelaskan di dalam
kata kerja482 sehingga kata ini membatasi kalimat perintah politeu,esqe yang menjadi satu-satunya inti dari seluruh bagian ini (27-
30)483 dan juga memberikan kesan penekanan atau penting dari Paulus kepada jemaat Filipi.484 Perhatikan clause avxi,wj tou/
euvaggeli,ou tou/ Cristou/ politeu,esqe( “bertindaklah dengan cara tepat berdasarkan Injil tentang Kristus” di mana kata
kerja politeu,esqe yang merupakan bentuk middle voice diartikan secara literal menjadi “hiduplah seperti seorang warga
negara/live as a citizen; have one’s citizenship or home”485 dapat ditafsirkan menjadi beberapa tafsiran. Pertama, asal kata
politeu,esqe ini diartikan oleh Raymond R. Brewer menjadi “conduct relative to some law of life – political, moral, social or
religious” yang berarti kata ini muncul di dalam konteks politik untuk jemaat berkewarganegaraan Roma yang ada di koloni486 Filipi
sehingga kata ini dapat diparafrasekan di dalam clause “continue to discharge your obligations as citizens and residents of Philippi
faithfully and as a Christian should.”” 487 Jadi kata ini berarti hiduplah sebagai warga negara di Filipi (di dalam konteks Filipi sebagai
koloni Roma di Makedonia) di dalam mentaati hukum.488 Kedua, kata politeu,esqe tidak berarti menjelaskan tingkah laku/conduct
480 Kata ini adalah neuter dari kata sifat mo,noj yang digunakan sebagai kata keterangan/an adverb.
481 Terjemahan demikian dapat diparafrasekan menjadi seperti “satu hal yang paling penting; apapun yang terjadi.” Lihat juga terjemahan O’Brien,
144; Bruce, 32; Thielman, 91; Hendriksen, 80; Hawthorne,…
482 FGL, 18715.
483 Sehingga kata ini juga membatasi seluruh bagian ini (27-30).
484 Bandingkan dengan tafsiran Fee, 161; lihat juga penjelasan dari O’Brien, 145; Hendriksen, 80; Hawthorne,…; Witherington III, 51; Thielman, 91.
485 FGL, 22483; bandingkan dengan Thayer’s Greek Lexicon yang menterjemahkan menjadi, “to conduct oneself as pledged to some law of life.” Lihat
juga penjelasan dari Fee, 161
486 Koloni di sini berarti sebuah daerah yang diatur atau dikuasai oleh negara lain.
487 Raymond R. Brewer, “The Meaning of Politeuesthe in Philippians 1:27,” Journal of Biblical Literature 73 (June:1954), 76-83, khususnya 83.
488 Bruce menyetujui pandangan ini dengan menyatakan, “The verb was one that would be readily understood by residents in a Roman colony.” Lihat
Bruce, 35; Fee juga menyetujui pandangan ini namun memperluasnya dengan menggabungkan kata ini dengan kata benda poli,teuma “warga
negara/citizenship” (3:20) sehingga dia melihat Paulus menggunakan “dua kewarganegaraan” yaitu kewarganegaraan surga (3:20) dan kewarganegaraan
komunitas (27). Dia menjelaskan bahwa, “The verb thus means (literally) to “live as citizens.” On the other hand, by joining it with the adverb “worthily,” Paul
now uses the verb metaphorically, not meaning “live as citizens of Rome” – although that is not irrelevant – but rather, ‘live in the Roman colony of Philippi as
worthy citizens of your heavenly homeland.” That, after all, is precisely the contrast made in 3:17-20, where “our ‘citizenship’ is in heaven,” in contrast to those
whose minds are set on “earthly things.” As Philippi was a colony of Rome in macedonia, so the church was a “colony of heaven” in Philippi, whose members
were to live as its citizens in Philippi. Jemaat yang adalah warga negara sorga hidup di Filipi sebagai warga negara dari koloni Roma (kewarganegaraan
81

dari orang percaya oleh karena biasanya Paulus memakai kata kerja peripate,w “bertindak; berjalan/walk; conduct; live”489 sehingga
kata ini sengaja digunakan oleh Paulus untuk menarik perhatian jemaat Filipi untuk saling bertanggung jawab sebagai anggota dari
jemaat lokal.490 Dan ketiga, kata politeu,esqe ini ditafsirkan oleh Ernest C. Miller491 berkaitan dengan konteks Yahudi yaitu
menaati hukum Taurat atau Torah yang telah digunakan oleh para penulis Yahudi dan Kristen. Dia menyatakan, “in light of this brief
survey of Jewish literature and Christian literature in a Jewish context two assertions can be made. First, there exists a Jewish
understanding of politeu,esqe which signifies for Jews life lived faithfully in the covenant relationship with God as manifested in
obedience to Torah. Second, Christian writers seem quite aware of this connotation of politeu,esqe even in the New Testament and
employ it thus when it is suitable.”492 Sehingga di sini kata politeu,esqe ini dilatarbelakangi oleh konteks Yahudi dalam
menghidupi Taurat dan diaplikasikan oleh orang Kristen yang bukan lagi menghidupi Taurat tetapi Injil tentang Kristus yaitu mereka
adalah orang Israel sejati, sehingga di dalam ayat 27 ini dia menyimpulkan, “See to it that you are the true Israel, people who live not
according to Torah, but who live a life worthy of the new law which is the Gospel about the Christ who is Jesus.”493 Penafsiran ini
kelihatannya kurang tepat oleh karena tidak sesuai dengan konteks langsung maupun konteks sejarah di dalam surat Filipi ini.494 Dari
ketiga penafsiran di atas, kata politeu,esqe ini lebih tepat ditafsirkan secara literal dan figuratif sekaligus yang berarti secara literal,
memang kata ini menunjukkan bahwa jemaat di Filipi hidup sebagai warga negara dari koloni Roma/live as citizens of Roman colony

komunitas). Lihat penjelasan dari Fee, 161-62. Penafsiran yang sama juga ditafsirkan oleh Hawthorne. Dia menjelaskan bahwa kata ini berasal dari kata polij
yang berarti “kota” yang berbeda konsep antara Yunani dan Yahudi. Menurut Yunani, kata politeu,esqe “To live as a citizen” ini berarti “meant for the Greek
(and later the Roman) rights and privileges but also duties and responsibilities.” Sedangkan menurut Yahudi, kata polij berarti, “city of the great king” (Ps 48:2;
cf. Matt 5:32). Originally Jerusalem was this ideal city, localized and restricted in scope. But under the influence of psalmist and prophet the concept “city” was
expanded until Jerusalem was not only home for every member of the Commonwealth of Israel, but a spiritual fellowship into which the nations of the world
eventually would enter (cf. Ps 87), a universal center of worship of Israel’s God, the God of the whole earth (Isa 66:20 LXX; Amos 9: 11–12; Zech 14:8–11).
Jadi Hawthorne menggabungkan dua pengertian ini yaitu hidup sebagai warga negara di bumi ini dengan penuh tanggung jawab terhadap negara dan lebih lagi
hidup sebagai warga negara surga yaitu komunitas gereja, “to live in a manner worthy of the gospel of Christ means to live as a good citizen of an earthly state,
fully discharging one’s duties and responsibilities to that state (cf. Brewer, JBL 73 [1954] 76–83). But there is more. Through the gospel which proclaims Christ
as Savior, the Christian is made a citizen of the heavenly Jerusalem (cf. Heb 12:22–23; Rev 21:2–3), a partner in a spiritual fellowship, a member of a new
community, the Christian commonwealth, the Church (Phil 3:20; cf. Eph 2:19). To live worthily of the gospel, then, also means that the Christian lives as a good
citizen of this new state, governing his actions by the laws of this unique politeuma—righteousness, peace, faith, hope, love, mutuality, interdependence, good
deeds, service to one another, worship of the living God, and so on.” Lihat Hawthorne,….Begitu juga Hendriksen menyatakan, “Naturally, good citizens of the
realm of Christ will also be good citizens of the Roman realm.” Lihat penjelasan Hendriksen, 80-81.
489 Seperti di Rom 13:13; Efe 4:1; Kol 1:10; 1 Tes 2:12; 4:12.
490 Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 162.
491 Ernest C. Miller, “politeu,esqe in Philippians 1:27: Some Philological and Thematic Observations,” JSNT 15 (1982): 86-96.
492 Miller, 90.
493 Ibid, 94.
494 Lihat juga penjelasan dari Fee, 162; bandingkan dengan penjelasan dari O’Brien, 147.
82

of Philippi495 namun juga sekaligus jemaat yang hidup dan bertindak sebagai warga negara Kerajaan Allah atau sorga/live and conduct
as citizens of God’s Kingdom or heavenly homeland.496 Seperti yang ditafsirkan Richard Roberts497 bahwa, “It was, of course, the
Christian community that St. Paul had in mind; and both politeu,w and politeuma would suggest to his readers a graphic picture
of themselves. Just as Phillipi was a colony planted to assimilate the surrounding territory to the Roman Empire, so the Church in
Philippi was a colony planted assimilate the living world around it to the kingdom of Christ.”498 Penafsir setuju dengan Roberts bahwa
politeu,w and politeuma merupakan gambaran jemaat Filipi sebagai warga negara koloni yang bertanggung jawab dan menaati
segala hukum yang berlaku demikian juga tercermin di dalam kehidupan mereka sebagai warga negara Kerajaan Sorga. Sehingga
Paulus kemudian melanjutkan dengan memberikan penjelasan frasa keterangan avxi,wj tou/ euvaggeli,ou tou/ Cristou/
“dengan cara tepat berdasarkan Injil tentang Kristus,” di mana kata keterangan avxi,wj499 berfungsi menyatakan cara terhadap kata
kerja politeu,esqe yang diikuti oleh genitive case tou/ euvaggeli,ou yang berfungsi sebagai adverbial genitive of reference
yaitu menjelaskan kata avxi,wj sendiri. Jadi Paulus memberikan standar hidup sebagai warga negara Kerajaan Sorga adalah
euvaggeli,on “Injil.” Kata tou/ euvaggeli,ou kembali muncul di sini dan pemahaman Paulus akan Injil begitu utuh di dalam
surat ini500 yang selalu menjadi fokus pelayanannya. Kemudian perhatikan frasa tou/ Cristou sebagai objective genitive memberikan
penjelasan pada frasa tou/ euvaggeli,ou yang berarti bahwa “Injil tentang Kristus/the gospel of Christ.” Apa maksudnya “Injil
tentang Kristus”? Hal ini dapat dipahami dengan memahami sepenuhnya apa arti Injil itu sendiri menurut Paulus. Injil berarti kabar
baik tentang Kristus (1:27); yang di dalamnya jemaat berperan serta (1:5); harus dibela dan diteguhkan (1:7,16); dimajukan (1:12;
2:22); menjadi pedoman atau parameter di dalam kehidupan jemaat sebagai warga negara Kerajaan Sorga (1:27); yang diperjuangkan
(4:3); dan dikabarkan kepada orang lain (4:15). Sehingga Injil adalah kabar baik tentang Kristus yang menjadi standar di dalam
495 Ini berarti jemaat sebagai warga negara memiliki tanggung jawab tertentu dan menaati hukum yang berlaku di koloni dan ini jelas berkaitan dengan
konteks politik. Lihat juga penggunaan kata ini dalam Kis 23:1 juga bernuansa politik. Lihat penjelasan dari Thielman yang menyatakan, “(1) In Acts 23:1 the
word apparently bears political overtones. There Paul is addressing the Jewish chief priests and Sanhedrin at the request of a Roman military commander. Roman
soldiers had arrested Paul after a riot broke out near the Jerusalem temple over the claim that he was an apostate and had defiled the temple (Acts 21:27 – 36).”
Lihat Thielman, 91.
496 Penafsiran figuratif ini tidak bisa lepas dari frasa kata keterangan avxi,wj tou/ euvaggeli,ou tou/ Cristou/ yang menjelaskan kata tersebut
dan kata benda dari kata kerja ini poli,teuma (3:20) berarti “kewarganegaraan/state; place of citizenship; homeland,” secara figuratif berarti kewarganegaraan
Kerajaan Allah atau sorga. Lihat juga penjelasan dari Witherington III, 51-52.
O’Brien lebih menafsirkan kata ini sebagai figuratif yaitu sebagai warga negara sorga. Lihat terjemahan O’Brien, 144.
497 Richard Roberts, “Old Texts in Modern Translations: Philippians i.27 (Goodspeed),” The Expository Times 49 (1938); 325-328.
498 Roberts, 326.
499 Kata ini berarti “dengan cara tepat berdasarkan; sesuai/suitably; worthily, in a manner proper to,” lihat FGL, 2414. Namun apa sesungguhnya
maksud kata ini di dalam konteks hidup sebagai warga negara Kerajaan Allah? Kata ini biasanya diikuti oleh kata kerja peripate,w (lihat Kol 1:10; Efe 4:1; 1
Tes 2:12) dan Paulus menjelaskan bahwa “berjalan atau hidup sesuai dengan standar atau pedoman atau parameter” sehingga pengertian kata ini di sini adalah
menyatakan standar. Lihat juga O’Brien, 148.
500 Lihat penjelasan teks ayat 5 di atas khususnya mengenai kata euvaggeli,on. Lihat juga penjelasan dari Hendriksen mengenai kata ini, 81-85.
83

kehidupan jemaat dan di mana jemaat ikut berpartisipasi di dalamnya dengan cara membela, memperjuangkan, memajukan dan
mengkabarkannya kepada orang lain dan semuanya itu dilakukan dengan satu tujuan dan satu objek dan satu pusat yaitu Kristus
sendiri dan inilah yang disebut dengan Injil tentang Kristus. Mengapa Kristus yang menjadi pusat atau objek dari Injil? Paulus telah
terang-terangan menyatakan hidupnya adalah Kristus dan Paulus menuliskan hymn di 2:6-11501 dengan menjelaskan apa yang telah
dilakukan oleh Kristus yang pada intinya adalah kerendahan hati Kristus sebagai Allah yang turut mengambil rupa sebagai manusia
biasa, datang ke dunia ini untuk menderita dan mati sebagai wujud karya keselamatan Allah kepada manusia. Kemudian pertanyaan
penting di sini adalah apa maksudnya hidup sebagai warga negara Kerajaan Sorga yang juga sekaligus masih warga negara koloni
sesuai dengan standar Injil tentang Kristus? Jelas di sini bahwa Paulus memerintahkan jemaat Filipi untuk hidup sesuai dengan Injil
yaitu apapun kondisi hidup mereka502, mereka sebagai warga negara Kerajaan Sorga, hidup berpartisipasi/ bertanggung jawab di dalam
Injil503 dengan penuh kerendahan hati dan mengasihi seperti meneladani apa yang telah dilakukan oleh Kristus di dunia ini.504
Kemudian perhatikan i[na clause i[na ei;te evlqw.n kai. ivdw.n u`ma/j ei;te avpw.n avkou,w ta. peri. u`mw/n
“sehingga baik aku datang dan aku melihat kamu maupun aku tidak hadir (hasilnya) aku mendengar hal-hal tentang kamu” di mana
kata sambung i[na berfungsi menyatakan sebuah result clause dengan avkou,w sebagai kata kerjanya505 dan ta. peri. u`mw/n
sebagai frasa objek langsung dari avkou,w.506 Clause ini menyatakan hasil yang diinginkan atau diharapkan Paulus yaitu mendengar
hal-hal tentang jemaat Filipi.507 Kemudian frasa ei;te… ei;te508 merupakan frasa yang menjelaskan kata kerja avkou,w yaitu
menjelaskan peritiwa-peristiwa yang terjadi mendahului kata kerja avkou,w atau disebut sebagai antecedent actions 509 yaitu aorist
participle of antecedent actions evlqw.n dan ivdw.n maupun the present participle for the imperfect avpw.n. Perhatikan o[ti

501 Lihat penjelasan teks di bagian ini.


502 Lihat juga penjelasan dari Thielman yang menyatakan bahwa, “In this paragraph, Paul is concerned with the Philippians’ steadfastness amid
persecution from their fellow citizens who are not believers and who may feel that participation in a Jewish sect is incompatible with citizenship in Philippi (cf.
Acts 16:20 – 21).” Lihat penjelasan Thielman, 91.
503 Sebagai warga negara koloni yang bertanggung jawab mematuhi hukum sebagai standar bernegara maka sebagai warga negara Kerajaan Allah
bertanggung jawab mematuhi Injil sebagai standar hidup mereka.
504Lihat juga penjelasan dari Hawthorne yang sangat baik,….Bruce dengan tepat menyatakan bahwa, “Since their new existence was based on the gospel of
Christ, their way of life should be in line with Christ’s (cf 2:5).” Lihat Bruce, 32.
505 Kata kerja ini adalah subjunctive yang menyatakan result yang berarti menunjukkan hasil yang diinginkan dari kata kerja utama politeu,esqe.
506 Frasa inilah hasil yang ingin didengar oleh Paulus ketika jemaat menaati perintahnya yaitu hidup atau bertindak dengan cara tepat berdasarkan Injil
tentang Kristus. Frasa ini kemudian dijelaskan lebih jelas lagi oleh o[ti clause.
507 Lihat juga penjelasan dari Bruce, 35; O’Brien, 149.
508 Kata ei;te di sini berfungsi sebagai disjunctive yang berarti menggabungkan dua hal atau kejadian di dalam satu pemikiran.
509 Peristiwa-peristiwa ini baik Paulus datang dan melihat maupun tidak datang tidak ditafsirkan bahwa Paulus akan dibebaskan atau tetap berada di
penjara, melainkan isunya adalah keinginan Paulus untuk melanjutkan misi pelayanannya ke jemaat Filipi lagi yaitu dia datang, melihat dan mendengar hal-hal
tentang jemaatnya yaitu hasil yang dicapai jemaat di dalam hidup sesuai dengan Injil tentang Kristus dan maupun dia tidak datang, dia bisa mendengar hal-hal
tentang jemaatnya. Lihat juga tafsiran O’Brien, 149; bandingkan juga tafsiran Fee, 163.
84

clause510 o[ti sth,kete evn e`ni. pneu,mati( mia/| yuch/| sunaqlou/ntej th/| pi,stei tou/ euvaggeli,ou “bahwa
kamu telah berdiri teguh di dalam satu roh, kamu berjuang bersama dengan satu jiwa untuk iman Injil” ini merupakan penjelasan
terhadap frasa objek langsung ta. peri. u`mw/n.511 Di dalam ayat ini Paulus menuliskan hasil pertama yang diinginkannya yaitu
sth,kete evn e`ni. pneu,mati. Kata kerja sth,kete512 di sini digunakan secara figuratif yang berarti “berdiri teguh/stand firm;
be steadfast513 menunjukkan stabilitas/stability514 di dalam konteks adanya para musuh di dalam jemaat Filipi (28) dan menderita bagi
Kristus (29).515 Perhatikan frasa kata depan evn e`ni. pneu,mati di mana kata pneu,matidapat bermakna ganda yaitu bisa
diterjemahkan menjadi “Roh Kudus/(Holy) Spirit” atau “roh/spirit.” Para penafsir yang menterjemahkan kata ini menjadi “Roh
Kudus” 516 memiliki sejumlah alasan seperti penggunaan frasa ini juga dipakai Paulus di surat-surat penjara yang lain seperti Efe 2:18;
4:4; dan 1 Kor 12:13 dan begitu juga melihat konteks dari Fil 2:1 koinwni,a pneu,matoj ditafsirkan menjadi “persekutuan
Roh/participation in Spirit” menyatakan bahwa kesatuan jemaat di dalam Kristus adalah hasil dari kehadiran Roh Kudus yaitu Roh
yang satu di dalam setiap jemaat dan komunitas. Selain itu, kata pneu/ma tidak pernah digunakan Paulus untuk menunjukkan istilah
antropologis/anthropological term for the human mind melainkan dalam surat ini, Paulus menggunakan kata kerja fronein (2:2; 4:2).
Dan, di dalam tulisan Paulus, kata depan evn jikalau diikuti kata pneu/ma tidak lain berfungsi sebagai locative of sphere517
sehingga lebih tepat ditafsirkan menjadi “di dalam satu Roh” bukan “di dalam satu roh” yang kata depannya bisa berfungsi locative of

510 Perhatikan o[ti clause ini dimulai dari (27-30) yaitu o[ti sth,kete evn e`ni. pneu,mati( mia/| yuch/| sunaqlou/ntej th/| pi,stei tou/
euvaggeli,ou kai. mh. pturo,menoi evn mhdeni. u`po. tw/n avntikeime,nwn( h[tij evsti.n auvtoi/j e;ndeixij avpwlei,aj( u`mw/n de.
swthri,aj( kai. tou/to avpo. qeou/\ o[ti u`mi/n evcari,sqh to. u`pe.r Cristou/( ouv mo,non to. eivj auvto.n pisteu,ein avlla. kai. to.
u`pe.r auvtou/ pa,scein( to.n auvto.n avgw/na e;contej( oi-on ei;dete evn evmoi. kai. nu/n avkou,ete evn evmoi, yang terbagi atas
beberapa kalimat yaitu pertama, sth,kete evn e`ni. pneu,mati( mia/| yuch/| sunaqlou/ntej th/| pi,stei tou/ euvaggeli,ou kai. mh.
pturo,menoi evn mhdeni. u`po. tw/n avntikeime,nwn( h[tij evsti.n auvtoi/j e;ndeixij avpwlei,aj( u`mw/n de. swthri,aj. Kedua, kai.
tou/to avpo. qeou/\ o[ti u`mi/n evcari,sqh to. u`pe.r Cristou/( ouv mo,non to. eivj auvto.n pisteu,ein avlla. kai. to. u`pe.r auvtou/
pa,scein( to.n auvto.n avgw/na e;contej( oi-on ei;dete evn evmoi. kai. nu/n avkou,ete evn evmoi.
511 o[ti clause ini dimulai dengan kata sambung o[tiyang berfungsi memberikan isi/content dari kata kerja avkou,w. Lihat struktur dan terjemahan
di atas.
512 Kata kerja ini ditafsirkan sebagai durative atau progressive present tense yang berarti tindakan itu telah terjadi di masa lampau dan sedang berlanjut
sampai sekarang.
513 Seringkali kata ini digunakan oleh Paulus di surat-surat lain juga dalam pengertian figuratif seperti di 1 Kor 16:3 sth,kete evn th/| pi,stei
“berdiri teguh di dalam iman;” Gal 5:1 th/| evleuqeri,a| h`ma/j Cristo.j hvleuqe,rwsen\ sth,kete “berdiri teguh di dalam kebebasan Kristus
menangkan;” Fil 4:1 dan 1 Tes 3:8 sth,kete evn kuri,w| “berdiri teguh di dalam Tuhan;” dan 2 Tes 2:15 sth,kete( kai. kratei/te ta.j parado,seij
“berdiri teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran.”
514 FGL, 24955. Bruce menyatakan kata ini juga digunakan dalam istilah militer dan atletik. Lihat Bruce, 35.
515 Lihat juga tafsiran dari O’Brien, 149; Hawthorne, 56; Hendriksen, 85.
516 Seperti yang ditafsirkan oleh Fee. Lihat penjelasannya, 164-66.
517 Lihat juga di 4:1; 1 Tes 3:8; 1 Kor 16:13.
85

sphere maupun instrumental of manner.518 Penafsir sendiri menafsirkan kata pneu/ma di sini berarti “roh/spirit”519 dari manusia520
dengan alasan bahwa frasa ini paralel dengan frasa mia/| yuch521 “satu jiwa/one soul”522 sehingga jelas di sini Paulus hendak
menyatakan satu kesatuan manusia (roh dan jiwa523) yang secara total komitmen pada satu tujuan untuk iman Injil.524 Sehingga tidak
heran kata kerja sth,kete525 ditemani oleh adverbial participle sunaqlou/ntej526 “berjuang bersama dengan/strive together with”527
yang berfungsi sebagai attendant circumstance528 untuk satu tujuan yaitu iman Injil. Kemudian perhatikan kata depan evn di sini
berfungsi menyatakan locative of sphere yang berarti menjelaskan di dalam “area/sphere” di mana seseorang itu berdiri teguh.529 Jadi
Paulus menginginkan jemaat Filipi bersatu (satu roh dan satu jiwa) yaitu berdiri dan berjuang bersama untuk iman Injil. Apa yang
dimaksud dengan th/| pi,stei tou/ euvaggeli,ou “iman Injil/the faith of the gospel”? Frasa ini adalah dative of advantage yaitu
indirect object dari kata sth,kete dan sunaqlou/ntej yang berarti jemaat Filipi berdiri teguh dan berjuang untuk th/| pi,stei
518 Jikalau ditafsirkan menjadi instrumental atau dative of manner maka ini bukan ciri khas penggunaan Paulus.
519 Seperti tafsiran dari Bruce yang menterjemahkan frasa ini menjadi “with one common purpose;” O’Brien, Thielman, Hendriksen, Witherington III
menterjemahkannya “in one spirit;” sedangkan Hawthorne menterjemahkannya “with one spirit;” dan Robertson menterjemahkannya “in the same spirit.” Lihat
Penjelasan Bruce, 35; O’Brien, 150; Thielman, 91; Hendriksen, 85; Witherington III, 51; Hawthorne,… dan R. Robertson, 327. Lihat juga Thayer’s Greek
Lexicon, 4295.
520 Jadi kata ini menunjuk pada “as the immaterial part of the human personality, spirit in contrast to the outward and visible aspects of sa,rx (flesh)
and sw/ma (body),” FGL, 22270; atau pada “the spirit, i. e. the vital principle by which the body is animated,” Thayer’s Greek Lexicon, 4295 .
521 Dalam hal ini frasa ini bukan aposisi atau definisi dari frasa evn e`ni. pneu,mati sehingga sering diterjemahkan menjadi “kamu berdiri teguh di
dalam satu roh, dengan satu jiwa, berjuang untuk iman Injil.” Melainkan frasa ini lebih menjelaskan participle sunaqlou/ntej “berjuang.”
522 Frasa ini berfungsi sebagai instrumental of agency yaitu mengindikasikan agen personal dari participle sunaqlou/ntej. Kata yuch “jiwa/soul” di
sini menunjuk pada “as the nonmaterial inner life of human beings for which the body serves as a dwelling place soul, inner self (Mat 11:29; 20:28); often with
focus on various aspects of feeling, thinking, choosing in which the psychological being is involved; mind, purpose (1:27),” FGL, 28987. Jadi di sini kata “jiwa”
sendiri berarti inner self seseorang yang meliputi aspek perasaan, pikiran, dan kehendak, lihat juga Thayer’s Greek lexicon, 5797 “the seat of the feelings,
desires, affections, aversions,” sehingga terjemahan untuk frasa mia/| yuch juga bisa berarti “satu pikiran/tujuan/one mind/purpose” dari anggota jemaat untuk
bersama-sama berjuang. Lihat juga penjelasan O’Brien, 151-52; Hawthorne,…; Thielman, 91; Hendriksen, 86; Witherington III, 52-53; bandingkan juga dengan
penjelasan dari Fee, 166. Sedangkan kata “roh/spirit” adalah aspek nonmateri (berlawanan dengan daging/tubuh) yang lebih tinggi daripada jiwa manusia.
Perbedaan antara yuch, dan pneu/ma dapat juga dilihat di 1 Tes 5:23.
523 Lihat pengertian roh dan jiwa di kutipan atas
524 Lihat juga penjelasan dari Thielman, 92; O’Brien, 150; Hendriksen, 86; Witherington III, 52-53.
525 Yang mendapat penjelasan dari frasa evn e`ni. pneu,mati.
526 Yang mendapat penjelasan dari frasa mia/| yuch.
527 FGL, 25435. Kata ini mengindikasikan adanya kerja sama tim, bahu membahu untuk mencapai suatu tujuan. Lihat Hawthorne,… ; Fee,
166.Sehingga jelas bahwa Paulus menginginkan jemaat bersatu untuk berjuang demi iman Injil. Kata ini digunakan oleh Paulus tidak hanya di dalam konteks
dunia atletik tetapi juga arena para gladiator atau pegulat. Sehingga di sini Paulus menggambarkan jemaat Filipi adalah para gladiator di dalam arena iman. Lihat
O’Brien, 150.
528 525 Fungsi ini berarti menemani kata kerja utama dan mengindikasikan adanya kejadian/fakta tambahan terhadap kata kerja tersebut. Lihat juga
penjelasan dari Fee, 164.
529 Ini adalah penggunaan khas dari Paulus, lihat juga 4:1; 1 Kor 16:13; 1 Tes 3:8.
86

“iman” dan perhatikan frasa genitif tou/ euvaggeli,ou lebih berfungsi sebagai gentive of description/origin daripada genitive of
apposition/content530 sehingga frasa th/| pi,stei tou/ euvaggeli,ou berarti “iman yang berdasarkan/berasal dari Injil.”
Ayat 28
Pada bagian ini adalah kelanjutan dari ayat 27 yaitu bagian dari o[ti clause yang menjelaskan kata kerja sth,kete (selain adverbial
participle sunaqlou/ntej) oleh karena dimulai dari kata sambung kai “dan” yang berfungsi sebagai connective dan adverbial
participle mh. pturo,menoi “tidak ditakuti” yang berfungsi sebagai attendant circumstance yaitu menemani kata kerja sth,kete
yang mengindikasikan adanya kejadian tambahan terhadap kata kerja tersebut. Perhatikan participle pturo,menoi hanya muncul
sekali di dalam tulisan Paulus maupun PB yang berasal dari kata kerja ptu,rw dan hanya muncul dalam passive voice yang diartikan
menjadi “diintimidasi; ditakuti/be intimidated, be afraid, be terrified.”531 Paulus menyatakan bahwa berdiri teguh di dalam roh berarti
juga tidak ditakuti532 yang kemudian dijelaskan oleh dua frasa kata depan evn mhdenidan u`po. tw/n avntikeime,nwn.
Pertama, frasa kata depan evn mhdeni “dengan cara apapun/in any way” di mana kata depan evn di sini berfungsi menyatakan
intrumental of manner yang berarti Paulus hendak menyatakan bahwa tidak ada cara apapun jemaat Filipi ditakuti oleh musuh-
musuhnya533 yang kemudian dijelaskan oleh frasa kata depan kedua u`po. tw/n avntikeime,nwn “oleh musuh-musuhmu.”
Perhatikan kata depan u`po berfungsi menyatakan ablative of agency yang berarti adanya personal agent yang mengancam jemaat
Filippi yaitu tw/n avntikeime,nwn. Siapakah sesungguhnya tw/n avntikeime,nwn534? Ada dua tafsiran yang pada umumnya
dipegang oleh para penafsir. Pertama, tw/n avntikeime,nwn di sini menunjuk kepada orang-orang Yahudi/Jews.535 Ada beberapa
alasan yang cukup penting diperhatikan yaitu pertama, bagian ini merupakan alusi atau menjadi antisipasi Paulus di bagian selanjutnya
yaitu pasal 3 di dalam konteks melawan orang-orang Yahudi yang mengajarkan pengajaran yang legalistik/ketaatan pada hukum
Taurat.536 Kedua, tidak menutup kemungkinan bahwa walaupun jumlah orang Yahudi sedikit di Filipi, mereka tetap menjadi musuh
530 Bandingkan dengan penjelasan Fee, 167; lihat penjelasan dari O’Brien, 152.
531 FGL, 23763.
532 Seperti di dalam kondisi yang diteror atau panik. Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 153; Hawthorne, ….Hendriksen menyatakan dengan tepat
bahwa, “They must not be frightened, like a timid horse shying in view of an unexpected object.” Lihat Hendriksen, 87.
533 Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 153.
534 Kata avnti,keimai digunakan oleh Paulus sebanyak 6 kali dan menunjukkan referensi yang agak luas sehingga memang sulit dipastikan siapa
musuh yang di maksud dalam bagian ini. Lihat 1 Kor 16:9 yang tidak tahu secara pasti siapa musuh Paulus di Efesus, kemungkinan besar adalah para pengrajin
patung dewi Artemis (Kis 19:23-27); kemudian di Gal 5:17 pertentangan antara keinginan roh dan keinginan daging; 2 Tes 2:4 yang menunjukkan musuh di sini
adalah Antikristus dan 1 Tim 5:14 menunjukkan pada Setan serta 1 Tim 1:10 menunjukkan perbuatan-perbuatan tidak bermoral bertentangan dengan ajaran Injil.
535 Tafsiran Hawthorne, Hendriksen, Witherington III menyetujui adanya kemungkinan ini. orang-orang Yahudi di sini juga meliputi jemaat sendiri
yang sudah menjadi Kristen namun masih memiliki pandangan lama yaitu menekankan hukum Taurat.
536 Alasan Hawthorne di sini menyatakan bahwa ini jelas menyerang akan iman Injil jemaat sehingga musuh yang paling mungkin adalah para orang
Yahudi yang legalistik. Dia menyatakan, “Rather the threat to the faith of the gospel which figures so prominently in this section, a threat which arose from the
proclamation of a false “gospel,” or from persecution promoted by the champions of that false gospel, seems to argue more forcefully for the view that these
87

Paulus di manapun Paulus mendirikan gereja. Seperti yang ditafsirkan oleh Hendriksen bahwa, “Besides, the readily explainable
fewness of the Jews in Philippi in the year when this church was founded (about 51/52) does not prove that a full decade later (62/63),
when this letter to the Philippians was written, the Jews (Judaizers) could not have been present or passing through in sufficient
numbers to have become a menace. Cf. Acts 15:1. If Thessalonica was troubled by Jews A.D. 51/52, why could not nearby Philippi be
troubled by Judaizers A.D. 62/63?”537 Begitu juga Homer A. Kent, Jr. menyatakan bahwa, “Some have insisted that the reference
could not have been to Jews because the Jewish population of Philippi was too small. This ignores the fact that hostile Jews often
dogged Paul’s steps and caused trouble in the churches he founded. Such was the case in other Macedonian churches (Thessalonica:
Acts 17:5; Berea: Acts 17:13).”538 Tafsiran kedua adalah tw/n avntikeime,nwndi sini menunjuk pada penduduk Filipi sendiri yang
pada umumnya berkebangsaan Romawi.539 Penulis lebih melihat tafsiran kedua ini sebagai musuh jemaat Filipi pada waktu itu. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan di sini. Pertama, ayat ini ada di dalam konteks ayat-ayat 29 dan 30. Dikatakan di bagian
selanjutnya (30) jemaat Filipi memiliki pergumulan yang sama dengan Paulus – sebagai seorang tahanan Roma – dan ini memberikan
indikasi yang kuat bahwa musuh di sini adalah orang luar yang sangat memihak pada para penguasa Roma.540 Kedua, perhatikan
clause selanjutnya yang mendukung akan tafsiran ini.541 Kata ganti h[tij yang berfungsi sebagai relative pronoun542dan menjadi
subjek dari clause h[tij evsti.n auvtoi/j e;ndeixij avpwlei,aj( u`mw/n de. swthri,aj( kai. tou/to avpo. qeou/
memberikan permasalahan sulit menentukan antecedent dari clause tersebut. Ada dua kemungkinan terjadi pada kasus ini. Pertama,
antecedent dari clause ini adalah menunjuk pada kata th/| pi,stei di ayat 27543 oleh karena dari segi gender dan number544 adalah
adversaries were evangelistically fervent Jews who either resided in Philippi or who had come from Thessalonica (cf. Acts 17:1–5, 10–13) to attack the growing
church. These adversaries, then, would be the same as those Paul speaks so sharply against in ch. 3.” Lihat Hawthorne, … Witherington III juga menyatakan
bahwa, “thus, the reference in v.28 to the adversaries, following hard on the heels of a discussion of the proper way to live aas a Christian, is likely to be an
allusion to the Judaizers who are criticized in chapter 3, which in turn provides another reason for not seeing 3:1ff, as part of some separate letter.” Lihat
Witherington III, 53. Tafsiran ini cukup beralasan untuk melihat satu kesatuan surat Filipi. Selain itu ada satu pertanyaan yang cukup kuat untuk mendukung
tafsiran ini seperti yang Hendriksen nyatakan yaitu “In chapter 3 he warns the church against Jewish, that is Judaistic, errorists (“the concision”). He does this in
language that is clear and cutting (3:2). Is it psychologically probable that in this short epistle the opponents who are condemned in such scathing terms in
chapter 3 would be totally absent from the mind of the writer when in chapter 1 he makes mention of the adversaries?” Lihat Hendriksen, 88.
537 Hendriksen, 88.
538 Homer A. Kent, Jr., “Philippians,” in The Expositor’s Bible Commentary, vol. 11, ed. Frank E. Gaebelein (Grand Rapids: Zondervan, 1978), 119.
539 Lihat Fee, 167; Bruce dan O’Brien menyatakan hal yang sama bahwa, “The Philippian Christians may now be facing the same kind of opposition
that Paul himself experienced when he was with them, that is, from pagan neighbours, perhaps even from authorities.” Lihat Bruce, 33; O’Brien, 153. Hendriksen
nampaknya juga menyetujui akan pandangan ini sehingga dia melihat bahwa musuh-musuh di sini adalah baik pagans/gentiles dan Jews. Lihat Hendriksen, 87-
88.
540 Lihat tafsiran Fee, 167-68.
541 Lihat juga tafsiran dari Thielman, 93.
542 Sehingga h[tij ini membentuk sebuah anak kalimat/clause bukan kalimat yang berdiri sendiri/independent.
543 Lihat tafsiran dari Hawthorne,…
544 Yaitu feminine singular.
88

sama antara h[tij dan th/| pi,stei. Kedua, antecedent dari clause ini menunjuk pada clause sebelumnya545 dengan keteguhan dan
perjuangan dari jemaat Filipi untuk iman Injil dan tidak ditakuti musuh-musuh mereka546 dan kata h[tij sendiri menjadi subjek dari
predikat e;ndeixij. Penafsir melihat tafsiran kedua adalah lebih tepat. Kata h[tij merupakan feminine singular oleh karena menjadi
subjek dari predicate nominative547 e;ndeixij “tanda” 548 dan indefinite h[tij di sini menandakan bahwa tidak menunjuk/mewakili
kata tertentu tetapi menunjuk pada seluruh clause sebelumnya. Perhatikan struktur dari h[tij clause di atas549 menunjukkan adanya
pengulangan secara tersirat/tidak tertulis pada predicate nominative e;ndeixij untuk menjelaskan frasa u`mw/n swthri,aj, hal ini
disebabkan adanya kata sambung de.550 yang mengikutinya. Sehingga clause ini terbagi menjadi dua frasa predicate nominative
dengan kata sambung de. yang menkontraskan mereka yaitu auvtoi/j e;ndeixij avpwlei,aj “tanda kebinasaan bagi mereka” dan
(e;ndeixij) u`mw/n551 swthri,aj “(tanda) keselamatan kamu.” Maka jikalau clause ini diterjemahkan akan menjadi “yang adalah
tanda kebinasaan bagi mereka, tetapi (tanda) keselamatan kamu.” 552 Jadi clause ini hendak menunjukkan bahwa bagi mereka553 ini554
adalah tanda kebinasaan sehingga menjadi satu kenyataan yang akan terjadi pada diri mereka baik mereka sadari ataupun tidak sadari,
tetapi Paulus juga sekaligus mengkontraskan tanda kebinasaan itu yaitu tanda keselamatan jemaat Filipi. Sehingga menjadi jelas di
sini bahwa para musuh jemaat Filipi adalah orang luar jemaat Filipi. Perhatikan di sini Paulus menuliskan kata avpwlei,aj dan

545 Yaitu dua adverbial participle clause yang berfungsi sebagai antecedent circumstances dari kata kerja sth,kete.
546 Lihat juga tafsiran dari O’Brien, 154; Fee, 168.
547 Oleh karena terdapat kata kerja evsti.n yang berfungsi sebagai gnomic present yaitu menyatakan keadaan/state yang berdasarkan fakta. Lihat
penjelasan dari O’Brien, 155.
548 Kata ini hanya muncul 4 kali di dalam PB dan semuanya digunakan oleh Paulus (lihat Rom 3:25, 26; 2 Kor 8:24 dan ayat ini) dan lebih diartikan
menjadi “tanda; bukti/strictly pointing out; hence sign; indication” daripada “as public information demonstration, proof, showing forth.” Lihat FGL, 9456.
549 Lihat di bagian struktur dan terjemahan ayat 28 di atas.
550 Kata sambung ini mengkontraskan antara frasa auvtoi/j avpwlei,aj dan frasa u`mw/n swthri,aj, bukan mengkontraskan kata avpwlei,aj
dengan frasa u`mw/n swthri,aj atau dengan kata swthri,aj. Bandingkan dengan struktur dari Hawthorne,….
551 Kata ganti u`mw/n di sini yang berfungsi sebagai genitive possesive menjelaskan swthri,aj yaitu keselamatan yang sungguh-sungguh menjadi
milik jemaat Filipi. Penempatan kata ini di depan untuk menunjukkan adanya penekanan. Lihat penjelasan dari Fee, 169; O’Brien, 156.
552 Bandingkan juga dengan struktur yang dibuat oleh Hawthorne,…. Dia menterjemahkannya menjadi “Which is (the one hand) a sign to them (your)
destruction, (is) on the other hand (a sign to you) your salvation.” Dia menambahkan sejumlah kata untuk memecahkan clause ini menjadi dua bagian besar atau
dua group yang paralel dalam hal persepsi/cara pandang yaitu persepsi antara “para musuh” (berarti tanda kebinasaan) dan “jemaat Filipi” (berarti tanda
keselamatan). Sehingga baik kehancuran dan keselamatan terjadi di dalam jemaat Filipi. Sedangkan menurut penafsir tidak demikian. Di dalam clause ini Paulus
hendak menunjukkan bahwa bagi mereka ini adalah tanda kehancuran sehingga menjadi satu kenyataan yang akan terjadi pada diri mereka baik mereka sadari
ataupun tidak sadari, tetapi Paulus juga di sini sekaligus mengkontraskan tanda kebinasaan itu yaitu tanda keselamatan jemaat Filipi. Dan jikalau diperhatikan
akan penggunaan kata avpwlei,aj “kebinasaan” di dalam PB maka tidak tepat kata ini ditujukan kepada jemaat Filipi (lihat penjelasan kata avpwlei,aj di
atas). Lihat juga penjelasan struktur dari O’Brien, 155-56; Fee, 160,169. Lihat juga penjelasan dari Thielman, 93.
553 Kata ganti auvtoi/j berfungsi sebagai dative of reference dan jelas menunjuk pada para musuh jemaat Filipi di clause sebelumnya.
554 Yaitu kata ganti h[tij “yang.” Dan menjadi jelas bahwa kata ganti h[tij “yang” di sini menunjuk pada clause sebelumnya atau antecedent pada
clause sebelumnya.
89

swthri,aj. Kedua kata ini jelas bermakna eskatologis yang artinya akan berlaku secara kekal nantinya.555 Kata avpwlei,aj di dalam
PB digunakan secara transitive yang berarti “as the result of disregard for the value of something; waste” (lihat Mark 14:4; Mat 26:8)
dan paling banyak digunakan secara intransitive yang berarti “kehancuran/the destruction that one experiences; (utter) ruin;
(complete) loss” (lihat 1 Tim 6:9; Fil 3:19; Kis 8:20; Ibr 10:39); “kebinasaan/as the eternal punishment of the wicked; destruction”556
(lihat Rom 9:22; 2 Pet 3:7; 2 Tes 2:3; Fil 1:28; Wah 17:8,11). Dan sebaliknya kata swthri,aj berarti “keselamatan” dapat melihat
penjelasan teks ayat 19 di atas. Selanjutnya Paulus menuliskan kalimat kai. tou/to avpo. qeou/557“dan ini (adalah) dari Allah.”
Perhatikan kata tou/to di sini menjadi satu kesulitan karena dapat menunjuk pada kata swthri,aj558 sehingga keselamatan yang di
maksud di clause sebelumnya adalah dari Allah, dan juga dapat menunjuk pada kata e;ndeixij559 sehingga tanda atau bukti itu sendiri
berasal dari Allah. Menurut penafsir, kata tou/to lebih tepat mewakili seluruh ide dari kalimat sebelumnya yaitu kalimat sth,kete560
yang ada di dalam o[ti clause561 daripada kata tertentu562 sehingga berdiri teguh, perjuangan, tidak ditakuti para musuh, tanda
kebinasaan bagi para musuh serta tanda keselamatan orang percaya, semua itu berasal dari Allah.
Ayat 29
Pada bagian ini (29-30) merupakan o[ti clause yang merupakan kelanjutan dari ayat 27 yaitu khususnya memberikan penjelasan pada
o[ti clause sth,kete dan tou/to avpo. Qeou.563 Perhatikan clause o[ti u`mi/n evcari,sqh to. u`pe.r Cristou//( ouv
mo,non to. eivj auvto.n pisteu,ein avlla. kai. to. u`pe.r auvtou/ pa,scein( “karena untuk kamu564 itu untuk

555 Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 156-57; Fee, 169-70; bandingkan dengan penjelasan dari Bruce, 33 yang menterjemahkannya menjadi “lose”
dan “win.”
556 FGL, 3399.
557 kai. tou/to avpo. Qeou merupakan sebuah kalimat independen dengan kata kerja evsti.n yang tersirat di dalamnya.
558 Seperti yang ditafsirkan oleh Fee, 170; Hawthorne,….; Thielman, 93.
559 Seperti yang ditafsirkan oleh Bruce, 36. Kata tou/to merupakan neuter singular sehingga tidak tepat menjelaskan kata benda feminim baik
swthri,aj maupun e;ndeixij .
560 Yaitu sth,kete evn e`ni. pneu,mati( mia/| yuch/| sunaqlou/ntej th/| pi,stei tou/ euvaggeli,ou kai. mh. pturo,menoi evn
mhdeni. u`po. tw/n avntikeime,nwn( h[tij evsti.n auvtoi/j e;ndeixij avpwlei,aj( u`mw/n de. swthri,aj.
561 Lihat juga di bagian struktur dan terjemahan di atas.
562 Bandingkan tafsiran Hendriksen yang menyatakan tidak hanya menunjuk pada sth,kete clause sebelumnya tetapi juga clause selanjutnya (29-
30) , 89-90; bandingkan juga tafsiran O’Brien yang menyatakan ini menunjuk pada kebinasaan para musuh dan keselamatan orang percaya, 157.
563 Perhatikan kalimat tou/to avpo. Qeou ini sendiri memberikan penjelasan pada kalimat sth,kete yang ada di dalam o[ti clause (27-28)
termasuk tidak ditakuti oleh para musuh dan keselamatan jemaat Filipi. Struktur teks yang dibuat oleh Fee kelihatannya menyatakan bahwa o[ti clause ini
memberikan penjelasan pada clause sebelumnya yaitu kai. mh. pturo,menoi(28). Hal yang sama juga dinyatakan oleh O’Brien bahwa “It is preferable,
however, to understand the clause as justifying the preceding words (kai. tou/to avpo. Qeou, which refer to the whole of what has gone before), particularly
with reference to swthri,aj… As a slight variation on this the o[ti clause is linked with the whole of v.28 and regarded as explaining why the present situation
of the Philippians is a sign of their future salvation,” 158.
90

kepentingan Kristus565 tidak hanya untuk percaya kepada-Nya tetapi juga untuk menderita bagi-Nya dianugerahkan” di mana kata
sambung o[ti berfungsi menyatakan sebab/cause dan definite article to. yang berfungsi sebagai subjek dari clause tersebut mendapat
penjelasan dari dua frasa yaitu dua frasa articular infinitives to. eivj auvto.n pisteu,ein dan to. u`pe.r auvtou/ pa,scein
dan frasa kata depan u`pe.r Cristou.566 Perhatikan bahwa dua frasa articular infinitives tersebut merupakan subjek567 dari clause
atau kata kerja evcari,sqh568 sehingga percaya kepada Kristus569 yaitu keselamatan itu sendiri dianugerahkan untuk jemaat Filipi dan

564 Perhatikan di dalam clause ini Paulus menekankan u`mi/n “untuk kamu” yang berfungsi sebagai dative of advantage yaitu menerima dari apa
yang dinyatakan oleh kata kerja yaitu evcari,sqh “dianugerahkan”
565 Perhatikan di dalam clause ini juga Paulus menegaskan bahwa apa yang dianugerahkan untuk jemaat Filipi adalah untuk kepentingan Kristus.
Sehingga jelas di sini bahwa Paulus sangat berpusat pada Kristus/Christocentric character. Lihat juga tafsiran dari Fee, 170. Bandingkan dengan tafsiran dari
Hawthorne yang menyatakan bahwa “JUpe;r Cristou` can also mean “for the sake of Christ.” If this is the sense here, then Paul is saying that the Philippians
are willing to suffer because of their love for and devotion to Christ. Christ is the moving cause or reason for their willingness to endure. Like earlier disciples
these newer ones are able to view suffering for the sake of Christ as an honor and privilege. But this prepositional phrase can also mean “in place of,” “instead
of” (BGD). If this is the idea, then the phrase has reached its most profound meaning. Pavscein uJpe;r Cristou` then would indicate that the Philippians are
in some way permitted to suffer in Christ’s stead.” Lihat Hawthorne,….
566 Perhatikan bahwa dua frasa articular infinitives to. eivj auvto.n pisteu,ein dan to. u`pe.r auvtou/ pa,scein yaitu untuk percaya kepada
Kristus dan menderita bagi-Nya yang dianugerahkan untuk jemaat adalah untuk kepentingan Kristus u`pe.r Cristou. Lihat juga terjemahan dan penjelasan dari
Hendriksen yang tepat di sini, 90.
567 Dua infinitif pisteu,ein dan pa,scein ditemani oleh definite article to. sehingga berfungsi sebagai subjek dari kata kerja evcari,sqh (lihat
contoh ayat 21 di atas). Lihat juga di bagian struktur dan terjemahan di atas. Bandingkan dengan penjelasan dari O’Brien yang menyatakan bahwa ouv mo,non
… u`pe.r auvtou/ appears as a parathesis of more special definition, and the pa,scein, which has been prepared for by to. u`pe.r Cristou/, is finally
introduced and especially emphasized: “to you it has been graciously given (by God), on behalf of Christ – not only to believe on him, but also for him – to
suffer.” Lihat O’Brien, 159. Penafsiran ini kurang tepat oleh karena secara tata bahasa tidak tepat. Frasa infinitif pisteu,ein dan pa,scein tetaplah satu
kesatuan dengan article to, yang berfungsi sebagai subjek dari kata kerja evcari,sqh.
568 Kata kerja ini cari,zomai memiliki arti dasar berarti “memberikan secara gratis; menganugerahkan/give freely or graciously; grant as a favor.”
Lihat FGL, 28522. Dan arti ini sering di pakai oleh Paulus untuk menekankan Allah yang memberikan sesuatu itu secara gratis (dalam hal ini Paulus
menggunakan evcari,sqh dengan passive voice untuk menekankan kepada siapa anugerah itu diberikan tanpa adanya suatu usaha apapun dari pihak yang
menerimanya dan merupakan gnomic aorist yaitu menekankan suatu kebenaran atau fakta universal yang dilakukan oleh Allah dan itu terjadi pada suatu (titik)
waktu/at a time yaitu ketika jemaat percaya), seperti di dalam 1 Kor 2:12; Gal 3:18; Rom 8:32; Filemon 1:22; Fil 2:9.
569 Perhatikan frasa infinitif to. eivj auvto.n pisteu,ein “untuk percaya kepada-Nya” biasanya digunakan oleh rasul Yohanes. Paulus
menggunakannya di dalam Rom 10:14; Gal 2:16 dan di bagian ini. Di bagian ini Paulus menjelaskan bahwa keselamatan merupakan anugerah/priviledge untuk
percaya kepada Kristus walaupun sementara pada saat yang sama jemaat juga mengalami derita bagi Kristus. Bentuk infinitive present dari pisteu,ein dan
pa,scein menandakan percaya dan menderita ini berlangsung terus menerus untuk kepentingan Kristus.
91

tidak hanya itu570 Paulus hendak menambahkan dan menekankan bahwa menderita bagi Kristus571 juga dianugerahkan untuk mereka.
Jadi jelas bahwa percaya dan menderita bagi Kristus merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah untuk jemaat Filipi.
Ayat 30
Pada bagian ini adalah a participial phrase yang memberikan penjelasan berupa alasan/reason terhadap clause sebelumnya yaitu
khususnya o[ti clause di atas (29) di dalam konteks penderitaan jemaat Filipi.572 Perhatikan accusative phrase to.n auvto.n
avgw/na “perjuangan sama” yang berfungsi sebagai objek langsung dari e;contej. Kata avgw/na di sini lebih tepat
diterjemahkan secara figuratif yang berarti “any struggle with dangers, annoyances, obstacles, standing in the way of faith, holiness,
and a desire to spread the gospel”573 yaitu perjuangan atau pertarungan untuk iman dan Injil574, oleh karena perhatikan bahwa kata ini
yang muncul di dalam PB sebanyak 6 kali paling banyak dipakai oleh Paulus575 di dalam konteks perjuangan iman dan penyebaran
Injil (lihat juga penggunaan kata ini di dalam 1 Tes 2:2; 1 Tim 6:12 dan 2 Tim 4:7 yang menguatkan konteks demikian). Perhatikan
juga beberapa bagian di dalam surat ini sendiri Paulus juga secara konsisten menyatakan bahwa peran serta jemaat untuk Injil (5);
bahwa segala penderitaan yang terjadi pada diri Paulus justru menyebabkan kemajuan Injil (12); keinginan Paulus untuk tinggal
(hidup dan melayani) dengan jemaat Filipi untuk kemajuan dan sukacita mereka dari iman (25); dan jemaat Filipi berjuang bersama
dengan satu jiwa untuk iman Injil (27) serta jemaat Filipi sendiri tidak takut menghadapi para musuh Injil (28) sehingga tidak heran
dan menjadi jelas akhirnya, Paulus menyatakan bahwa semua perjuangannya ini (dalam bentuk tunggal avgw,n) adalah sama dengan
perjuangan jemaat Filipi.576 Kemudian perhatikan clause oi-on ei;dete evn evmoi. kai. nu/n avkou,ete evn evmoi “yang
570 Paulus menggunakan frasa ouv mo,non… avlla. kai. dengan tujuan memberikan penekanan/ascensive force pada frasa to. u`pe.r auvtou/
pa,scein “untuk menderita bagi-Nya.”
571 Di dalam frasa ouv mo,non… avlla. kai ini Paulus hendak menekankan “menderita bagi Kristus.” Frasa to. u`pe.r auvtou/ pa,scein ini
juga merupakan anugerah/priviledge yang diberikan Allah dan ini dikaitkan dengan ayat-ayat sebelumnya bahwa jemaat menderita bagi Kristus berarti hidup
menderita di dalam konteks berdiri teguh, berjuang bersama untuk iman Injil, menghadapi para musuh. Bandingkan dengan penjelasan Bruce, 34; O’Brien, 160 ;
Hawthorne,… yang mengkaitkan ini penderitaan Kristus (3:10). Dan Fee mengkaitkan ini dengan hidup seperti Kristus hidup di 2:5-11. Lihat juga penjelasan
dari Hendriksen, 90-91; Thielman, 94.
572 Oleh karena bagian ini dimulai dengan e;contej yang merupakan adverbial participle yang berfungsi sebagai penyebab/cause sehingga
diterjemahkan menjadi “karena kamu memiliki.” Sebagian besar penafsir setuju bahwa e;contej merupakan irregular nominative daripada menjadi participle
yang memberikan penjelasan terhadap sth,kete … u`po. tw/n avntikeime,nwn (27-28a) sehingga clause h[tij … pa,scein merupakan parenthesis.
Lihat juga penjelasan dari Hawthorne,…; O’Brien, 161; Fee, 172. Namun penafsir lebih melihat frasa ini e;contej… evn evmoi bukan berdiri sebagai subjek
atau nominatif dari kata kerja evcari,sqh (29) melainkan memberikan penjelasan terhadap o[ti clause (29).
573 Lihat Thayer’s Greek Lexicon, 76. Secara literal maka kata ini berarti sebuah pertandingan atau kontes bagi para atlet secara fisik. Lihat juga FGL,
390.
574 Lihat juga penjelasan dari Hawthorne,…; O’Brien, 161-62; Bruce, 36; Thielman, 94 dan Fee, 172. Bandingkan dengan penjelasan Hendriksen, 91-
92.
575 Sebanyak 5 kali yaitu lihat Kol 2:1; 1 Tes 2:2; 1 Tim 6:12; 2 Tim 4:7; Ibr 12:1.
576 Paulus menggunakan to.n auvto.n yang berfungsi sebagai kata sifat atributif “sama/the same.”
92

kamu lihat di dalamku dan sekarang kamu dengar di dalamku” di mana oi-on adalah relative pronoun yang memberikan penjelasan
pada frasa objek langsung to.n auvto.n avgw/na. Hal ini berarti perjuangan sama yaitu antara Paulus dan jemaat Filipi dijelaskan
lebih khusus lagi oleh Paulus yaitu pertama ei;dete evn evmoi.. Kata kerja ei;dete “kamu lihat/you saw” di sini merupakan
constantive aorist yang berarti ada serangkaian kejadian yang disimpulkan menjadi satu pernyataan yaitu “kamu melihat” yang
kemudian dipertegas oleh Paulus dengan frasa kata depan evn evmoi. “di dalam aku/in me” yang berfungsi sebagai locative of
sphere,577 sehingga di sini jemaat Filipi telah melihat perjuangan Paulus sejak kedatangan Paulus pertama kali ke sana.578 Kedua,
Paulus menambahkan kai. nu/n avkou,ete evn evmoi, “dan sekarang kamu sedang mendengar di dalam aku” di mana kata
kerja avkou,ete adalah descriptive present yang berarti jemaat Filipi sedang mendengar tentang perjuangan Paulus579 yang
dipertegas lagi dengan frasa kata depan evn evmoi “di dalam aku” yang berfungsi sebagai locative of sphere. Perhatikan bahwa oi-
on clause ini yang merupakan penjelasan pada to.n auvto.n avgw/na menekankan dan mengingatkan bahwa jemaat Filipi juga
ikut bersama dengan Paulus berjuang dan menderita di dalam Injil dan iman untuk kepentingan Kristus.

Aplikasi
Bagaimana? Mengapa?

Bab 6
Sukacita Sempurna
(Filipi 2:1-4)

Pendahuluan
Bagian ini juga merupakan sebuah dorongan atau an exhortation Paulus kepada jemaat Filipi untuk menyempurnakan sukacitanya
yaitu terus menerus berpikir sama. Menariknya bagian ini Paulus memakai kalimat pengandaian/first conditional sentence yang pada

577 Lihat juga penjelasan dari Fee, 173; O’Brien, 162.


578 Lihat juga Kis 16:19-40. Penjelasan yang sangat baik dari Bruce bahwa, “That particular experience came his way in Philippi (Acts 16:22, 23), and
his friends in Philippi could remember it well. That is how he can remind them of the battle you saw me fighting in the past.” Lihat Bruce. 34.
579 Penafsir setuju dengan tafsiran O’Brien bahwa, “They now hear of his present imprisonment with its trials as they read his letter and listen to the
account from Epaphroditus.” Lihat O’Brien, 162.
93

dasarnya merupakan an exhortation.580 Perhatikan bagian apodosis yaitu bagian utama kalimat ini merupakan kata kerja perintah
plhrw,sate “sempurnakanlah” yang lebih tepat adalah sebuah dorongan kepada jemaat yang kemudian dijelaskan Paulus lebih rinci
lagi. Pada bagian protasis Paulus menuliskan dalam empat if clauses yang dapat dianggap sebagai sebuah realita. Perhatikan
penjelasan yang lebih rinci di bawah ini.

Penelitian Naskah
Ayat 4. e[kastoj (î46 a C D K L P dan sejumlah minuskul itd syrp, h copsa, bo goth al) digolongkan oleh UBS4 (NA26) adalah teks asli
daripada bentuk tunggalnya e[kastoi (A B F G Y 33 81 104 462 itg vg).581

Struktur dan Terjemahan


1 Conj/Condition 1st class Ei;
Indefinite Pro/Adj tij
Conj/Inferential ou=n
Nom/Predicate para,klhsij
Prep phrase/Loc of sphere evn Cristw/|(
Conj/Condition 1st class ei;
Indefinite Pro/Adj ti
Nom/Predicate paramu,qion
Gen/Objective avga,phj(
Conj/Condition 1st class ei;
Indefinite Pro/Adj tij
Nom/Predicate koinwni,a
Gen/Objective pneu,matoj(
Conj/Condition 1st class ei;
Indefinite Pro/Adj tij
Nom/Predicate spla,gcna
Conj/Connective kai.
580 Bandingkan juga dengan tafsiran dari Hawthorne bahwa ini adalah semacam retorika. Lihat Hawthorne,…; Fee, 178.
581 Lihat Metzger, 545; lihat juga O’Brien, 163; Fee, 175.
94

Nom/Predicate oivktirmoi,(
2 Imperative/Command plhrw,sate,
Gen/Poss mou
Acc phrase/Dir obj th.n cara.n
Conj/Identifying i[na
Acc phrase/Dir obj to. auvto.
Present/Iterative fronh/te(
Acc phrase/Dir obj th.n auvth.n avga,phn
Adverbial part/Circumstantial e;contej(
Adj/Predicatively su,myucoi(
Acc phrase/Dir obj to. e]n
Adverbial part/Circumstantial fronou/ntej(
3 Adj/Substantive/Dir obj mhde.n
Adverbial part/Circumstantial (poiou/ntes)
Prep phrase/Acc of reference/Reason katV evriqei,an
Conj/Disjunctive mhde.
Prep phrase/Acc of reference/Reason kata. kenodoxi,an
Conj/Contrast avlla.
Instr phrase/Manner th/| tapeinofrosu,nh|
Acc/Dir obj avllh,louj
Adverbial part/Circumstantial h`gou,menoi
Part/Adjectival u`pere,contaj
Gen/ e`autw/n(
4 Particle/Negative mh.
Def art/Acc of dir obj ta.
Gen/Poss e`autw/n
Adj/Subj nom e[kastoj
Adverbial part/Circumstantial skopou/ntej
Conj/Contrast avlla.
95

Adv/Adjunctive Îkai.Ð
Def art/Acc of dir obj ta.
Gen/Poss e`te,rwn
Adj/Subj nom e[kastoiÅ

1 Sehingga
jika ada dorongan tertentu
di dalam Kristus
jika ada penghiburan tertentu
yang berasal dari kasih
jika ada peran serta tertentu
di dalam Roh
jika ada kasih mesra
dan belas kasih tertentu,
2 sempurnakanlah
sukacitaku
yaitu
terus menerus berpikir
sama
memiliki
kasih yang sama,
satu di dalam jiwa,
terus menerus berpikir
pada satu hal,
3 (melakukan)
tidak ada hal apapun
berdasarkan ambisi pribadi
maupun
berdasarkan kebanggaan kosong
melainkan
96

dengan kerendahan hati


menganggap
satu sama lain
lebih utama daripada
diri kamu sendiri,
4 tidak
setiap kamu memperhatikan
hal-hal
diri kamu sendiri
melainkan (juga)
semua kamu (memperhatikan)
hal-hal
orang lain.

Penjelasan Struktur
97

Jelas pada bagian ini (1-4) adalah sebuah kalimat pengandaian/a conditional sentence582 yang terdiri atas dua bagian utama yaitu
pertama terdiri atas empat kalimat pengandaian “jika”/if clauses/protasis dan kedua terdiri atas satu kalimat majemuk
utama/hasil/main clause/apodosis yang panjang. Empat kalimat protasis itu adalah “ada dorongan tertentu di dalam Kristus, ada
penghiburan tertentu yang berasal dari kasih, ada peran serta tertentu di dalam Roh dan ada kasih mesra dan belas kasih tertentu.” 583
Dan satu kalimat majemuk apodosis yang merupakan sebuah perintah584 yaitu “sempurnakanlah sukacitaku” yang kemudian
dijelaskan oleh Paulus dengan memakai i[na clause yaitu “terus menerus berpikir sama” yang terus dijelaskan dengan beberapa
adverbial participle clauses yaitu “memiliki kasih yang sama, satu di dalam roh, terus menerus berpikir pada satu hal, tidak
melakukan hal apapun berdasarkan ambisi pribadi maupun berdasarkan kebanggaan kosong, dengan kerendahan hati menganggap
582 Kalimat ini adalah first class condition oleh karena di dalam empat protasis Paulus menggunakan ei; “jika” diikuti indicative mood yaitu estin
yang tersirat. Kalimat first clause condition ini mengandung maksud bahwa Paulus sebagai penulis mengasumsikan bahwa kondisi-kondisi yang dinyatakan di
dalam protasis adalah realita atau kenyataan bukan sebuah keraguan atau ketidakpastian, sehingga kalimat-kalimat protasis di atas dapat juga diterjemahkan
tepat menjadi “karena ada/since there is…” (terjemahan demikian membuat semacam retorika Paulus untuk memberikan dorongan kuat atau exhortation kepada
jemaat Filipi sehingga tidak heran Paulus menuliskan kata kerja perintah di bagian selanjutnya, lihat juga Thielman, 95.) dan kalimat apodosis/the main clause
lebih tepat diterjemahkan dalam nuansa perintah daripada “sehingga; maka/then” oleh karena diikuti oleh imperative mood. Bandingkan juga dengan penjelasan
struktur teks ini dari D.A. Black, “Paul and Christian Unity: A Formal Analysis of Philippians,” Journal of the Evangelical Theological Society 28 no.3 (1985):
299-308 yang juga diikuti oleh O’Brien, 165-166; Hawthorne,….; dan Witherington III, 60 menyatakan bahwa ada tiga bagian utama yaitu pertama, ada empat
“if clauses” (1); kedua, struktur kiastik (A, B, B1, A1) di ayat 2 yaitu:
A Sempurnakanlah sukacitaku yaitu terus menerus berpikir sama
B memiliki kasih yang sama
B1 satu di dalam roh
A terus menerus berpikir pada satu hal
1

Ketiga, struktur paralel kontras (A, B, A1, B1) yaitu:


A (melakukan) tidak ada hal apapun berdasarkan ambisi pribadi maupun berdasarkan kebanggaan kosong
B melainkan dengan kerendahan hati menganggap satu sama yang lain lebih baik daripada diri kamu sendiri
A1 tidak setiap kamu memperhatikan hal-hal diri kamu sendiri
B1 melainkan (juga) semua kamu (memperhatikan) hal-hal orang lain.
Bandingkan juga penjelasan struktur teks dari Fee, 176-77 yang hampir sama dengan penafsiran dari penafsir yaitu “The overall result is a sentence in four parts:
a compound protasis (v.1); the apodosis (2a); a result (or noun) clause explaining how the apodosis will be “fuldilled” (2b); and a series modifying participles
and nouns (2c-4) offering the means to fulfillment in contrast to some negatives (“selfish ambition/empty conceit”), which undoubtedly give content to the
problem in Philippi.” Lihat juga penjelasan dari Bruce, 40-41.
583 Ada beragam tafsiran mengenai hubungan antar setiap kalimat di dalam protasis ini seperti tafsiran dari Fee yang menyatkan “A final note about the
first three clauses. In light of their linguistic similarities to 2 Cor 13:13 (14) and conceptual parallels with Rom 5:1-5, these three clauses very likely also reflect
an intentional Trinitarian substructure.” Lihat Fee, 179; Witherington III, 61-62. Lain halnya dengan Hawthorne melihat “the first pair as focusing on the human
side of things (Paul toward them), the second on the divine (God toward them).” Lihat Hawthorne, 67. O’Brien, 167-76 lebih menekankan keempatnya adalah
karya Kristus dan Roh untuk jemaat Filipi. Lihat juga catatan kaki 20 dari O’Brien, 167 yang memberi catatan berbagai macam penafsiran tentang hal ini yang
pada umumnya sebagian besar penafsir menekankan paralel di dalam protasis namun penjelasan makna yang saling berbeda. Harus diakui ini merupakan
penafsiran yang sulit, dan apa yang ditafsirkan oleh penafsir di sini juga adalah salah satu alternatif yang paling baik (walaupun tidak ada kesimpulan atau
keputusan penafsiran yang pasti) yaitu tiga clauses pertama itu adalah karya Allah melalui Kristus dan Roh untuk jemaat Filipi dan clause keempat adalah
hubungan antara Paulus dan jemaat Filipi. Menurut penafsir tafsiran Fee juga merupakan salah satu tafsiran terbaik.
98

satu sama lain lebih utama daripada dirinya sendiri, dan setiap jemaat tidak memperhatikan hal-hal diri mereka sendiri melainkan
memperhatikan hal-hal orang lain.”
Penjelasan Teks
Ayat 1
Perhatikan bagian ini dimulai dengan kata sambung ou=n “sehingga” yang berfungsi inferentially yaitu menyatakan suatu hasil atau
konsekuensi logis dari apa yang dikatakan atau ditulis di bagian sebelumnya585 yaitu pasal 1: 27-30.586 Sehingga keseluruhan ayat 1- 4
adalah konsekuensi logis dari pasal 1: 27-30. Kemudian Paulus memulai if clause pertama ei; tij para,klhsij evn Cristw/ “jika
ada dorongan tertentu di dalam Kristus” di mana indefinite pronoun tij “tertentu/any; certain” berfungsi sebagai kata sifat yang
memberikan penjelasan pada substantive para,klhsij. Kata para,klhsij sendiri paling tidak memiliki tiga makna587 yaitu pertama
berarti “seruan/appeal; entreaty” yang mengandung “a strong and persistent request” (lihat 2 Kor 8:4), kedua berarti “dorongan;
nasihat/exhortation; encouragement” yang mengandung “as an authoritative presentation of privileges and requirements” (lihat Kis
15:31; 1 Kor 14:3; 2 Kor 8:17; 1 Tim 4:13; Ibr 12:5; 13:22)588 dan ketiga berarti “penghiburan/consolation; comfort” yang
mengandung “as an offer of consoling help” (lihat 2 Kor 1:4-7; Ibr 6:18; Rom 15:4,5; Luk 2:25; 6:24; 2 Kor 7: 4,7,13; Filemon 1:7).
Khususnya di dalam konteks pasal 1:27-30, Paulus menuliskan dorongan kepada jemaat untuk hidup sesuai dengan Injil tentang
Kristus589, maka makna kedua yang lebih tepat590 yaitu adanya dorongan/exhortation;encouragement di dalam Kristus.591 Kemudian if
clause kedua ei; ti paramu,qion avga,phj “jika ada penghiburan tertentu yang berasal dari kasih” di mana kata paramu,qion
hanya muncul di bagian ini592 yang memiliki makna “persuasive power that points to a basis for hope and provides incentive”593

584 Atau lebih tepat ini merupakan dorongan kuat atau exhortation kedua (lanjutan dari 1:27-30) dari Paulus kepada jemaat Filipi untuk terus menerus
berpikir sama. Lihat juga Thielman, 95. Lihat juga penjelasan ou=n “sehingga” di penjelasan teks ayat 1.
585 Lihat FGL, 20072.
586 Lihat juga Fee, 177-78.
587 Lihat FGL, 20647.
588 Makna kedua ini adalah makna asli di dalam penggunaan orang-orang Yunani seperti Plato, del. 415 e.; Thucydides 8, 92; Aeschines, Polybius dan
yang lainnya, dan penggunaan di dalam Hellenistic Judaism terdapat dalam 2 Makabe 7:24. Lihat juga Thayer’s Greek Lexicon, 4000.
589 Lihat pembahasan lebih lengkap mengenai hal ini di atas pada bab 5 yang mengungkapkan bahwa jemaat Filipi berada dalam pergumulan
menghadapi para musuh dan penderitaan demi Kristus.
590 Lihat juga tafsiran dari Hawthorne,…; Fee, 179-80; Hendriksen, 98; Thielman, 96; bandingkan juga dengan tafsiran dari O’Brien, 170-71 yang
lebih memilih makna ketiga yaitu “comfort/consolation;” bandingkan juga dengan Bruce, 40-41; Knight, 315 yang menterjemahkan menjadi “strengthening/one
who strenghtens.”
591 Frasa kata depan evn Cristw “di dalam Kristus” merupakan locative of sphere yang bersifat figuratif yaitu ada di dalam logical sphere daripada di
dalam ruang atau waktu.
592 Perhatikan juga kata yang asalnya sama (cognate) dari kata ini yaitu paramuqe,omaimuncul di Yoh 11:19, 31; 1 Tes 2:12; 5:14 dan
paramuqi,a muncul di 1 Kor 14:3.
593 Lihat FGL, 20715.
99

sehingga diterjemahkan menjadi “penghiburan/comfort; consolation”594 yang kemudian dijelaskan oleh subjective genitive avga,phj
“kasih.”595 Kasih yang bersumber dari Kristus yang dialami oleh jemaat Filipi ini memberikan penghiburan/consolation kepada
mereka selain dorongan/encouragement dari Kristus tentunya. Selanjutnya if clause ketiga ei; tij koinwni,a pneu,matoj “jika ada
peran tertentu di dalam Roh.” Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di sini. Pertama adalah arti kata koinwni,a di dalam bagian
ini. Kelompok kata benda koinwni,a ini muncul enam kali di dalam surat Filipi yaitu 1:5, 7; 2:1; 3:10; 4:14,15 di mana kata
koinwni,a sendiri muncul tiga kali yaitu di 1:5; 2:1; dan 3:10.596 Kata ini memiliki beberapa arti yaitu “fellowship, a close mutual
relationship; participation, sharing in; partnership; contribution, gift.”597 Paling tidak dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu pertama,
“peran serta (dalam suatu hal)/the share which one has in anything, participation” yang selalu diikuti oleh genitive598 (suatu hal yang
dibagikan) (lihat 2 Kor 13:13; Fil 3:10; Filemon 1:6; 1 Kor 10:16; 2 Kor 8:4; Efe 3:9 dan 1 Kor 1:9). Kedua, “persekutuan/fellowship;
intimacy; contact” (lihat Gal 2:9; 2 Kor 6:14; Kis 2:42; 1 Yoh 1:3,6,7). Ketiga, “kontribusi/a benefaction jointly contributed, a
collection, a contribution” (lihat 2 Kor 8:4; 9:13; Rom 15:26; Ibr13:16). Sebelum memutuskan arti mana yang paling tepat, hal kedua
yang perlu diperhatikan adalah kata koinwni,a di sini diikuti oleh subjective atau objective genitive599 pneu,matoj “Roh.”600
Penafsir lebih melihat ini adalah objective genitive oleh karena kata koinwni,a yang mengikutinya paling banyak digunakan dalam

594 Lihat juga O’Brien, 172; Fee, 180; Hawthorne,…; Thielman, 96. Tidak ada perbedaan yang terlalu tajam antara para,klhsij dan paramu,qion
seperti yang diungkapkan oleh Hawthorne bahwa “Thus the words para,klhsij and paramuvqion (paramuqiva) cannot be sharply distinguished.” Lihat
Hawthorne,… Dan O’Brien dengan tepat menyatakan bahwa “The point has been made that in Paul para,klhsij appears to be the more significant term, with
paramu,qion and its cognate being used in a more supplementary way.” Lihat O’Brien, 172.
595 Penafsir lebih melihat avga,phj di sini berfungsi sebagai subjective “penghiburan yang berasal dari kasih/comfort provided by love; consolation of
love daripada objective “penghiburan tentang kasih/comfort about(towards) love.” Pertanyaan penting muncul di sini adalah kasih siapakah yang memberikan
penghiburan kepada jemaat Filipi? Ada beberapa alternatif jawaban yang mungkin di sini yaitu pertama, mengacu pada kasih Paulus kepada jemaat Filipi oleh
karena dorongan dan kedekatan Paulus kepada jemaat Filipi (lihat Hawthorne,…; Thielman, 96). Kedua, mengacu pada kasih Allah yang memberikan
penghiburan seperti yang ditafsirkan oleh Fee dengan Trinitarian substructure, 180-81; Witherington III, 61. Ketiga, mengacu pada kasih Kristus yang
memberikan penghiburan seperti yang ditafsirkan oleh O’Brien, 172; Hendriksen, 98; Bruce, 37. Penafsir lebih melihat bahwa tafsiran ketiga ini lebih tepat oleh
karena bahwa ketiga if clauses pertama ingin menunjukkan karya Allah atas jemaat Filipi melalui Kristus (2 clauses pertama) dan Roh Kudus (clause ketiga).
596 Lihat juga penjelasan teks ayat 5 di atas.
597 UBS Lexicon, 3555. Lihat juga Fee, 82; O’Brien, 173.
598 Thayer’s Greek Lexicon, 3009 mencatat semua genitive-nya adalah objective genitive sehingga artinya menjadi “participation in something.”
599 Jikalau ini adalah subjective gentive maka frasa tij koinwni,a di sini berasal dari pneu,matoj sedangkan jikalau ini adalah objective genitive
maka frasa tij koinwni,a ada di dalam atau dengan pneu,matoj. Bandingkan juga dengan Hendriksen yang menafsirkan ini adalah adjectival genitive
sehingga diterjemahkan menjadi “the marvelous Spirit-fellowship.” Lihat Hendriksen, 98. Bandingkan juga dengan tafsiran Hawtorne yang menyatakan ini
adalah descriptive genitive sehingga diterjemahkan menjadi “fellowship of spirit.” Lihat Hawthorne,…
600 Kata pneu,matoj lebih tepat mengacu pada “Roh (Kudus)” di dalam konsep teologi Paulus daripada “roh manusia” lihat penggunaan kata ini
dalam 2 Kor 13:13 bandingkan juga dengan Rom 7:6; 1 Kor 2:4; Gal 3:3 di mana kata pneu,matoj “Roh” tidak memakai article seperti di bagian ini. Lihat
juga penjelasan dari sejumlah panfsir Hawthorne, …; O’Brien, 172-73; Fee, 181; Bruce, 41; Hendriksen, 98; Thielman, 96; Witherington III, 61; Hawthorne, …
100

objective genitive oleh Paulus (lihat juga 2 Kor 13:13601; Fil 3:10; Filemon 1:6; 1 Kor 10:16; 2 Kor 8:4; Efe 3:9 dan 1 Kor 1:9602).
Maka kata koinwni,a lebih tepat diterjemahkan menjadi “peran serta (dalam suatu hal)/the share which one has in anything,
participation” daripada “persekutuan/fellowship.” Perhatikan Paulus menyatakan “jika ada peran serta tertentu di dalam Roh” ini
mengindikasikan peran serta di dalam satu Roh yaitu Roh Kudus di mana jemaat di dalam Kristus telah dibaptiskan di dalam satu
tubuh (lihat 1 Kor 12:13; bandingkan juga Rom 12:5 menyatakan “satu tubuh di dalam Kristus”). Jadi perhatikan bahwa ketiga
clauses ini “dorongan tertentu di dalam Kristus;” “penghiburan tertentu yang berasal dari kasih Kristus;” dan “peran serta di dalam
Roh” merupakan exhortation Paulus kepada jemaat Filipi untuk bersatu di dalam Kristus. Kemudian perhatikan if clause keempat ei;
tij spla,gcna kai. oivktirmoi, “jika ada kasih mesra dan belas kasihan tertentu.” Pada umumnya banyak penafsir melihat bahwa
kedua kata spla,gcna dan oivktirmoi, yang digabungkan dengan kata sambung kai. ini merupakan dua istilah yang berbeda.603
Penafsir melihat bahwa kedua istilah ini adalah berbeda di mana kata spla,gcna yang secara literal berarti “inward part of the body,
such as heart, bowels, liver” diartikan secara figuratif berarti “kasih mesra /affection; love; deep feeling; compassion”604 yang juga
digunakan Paulus di 1:8. Sedangkan kata oivktirmoi, berarti “belas kasihan/as a motivating emotion: sympathy, mercy, pity”605 yang
juga digunakan Paulus di Rom 12:1 dan 2 Kor 1:3 untuk menunjukkan belas kasihan Allah. Kemudian pertanyaan penting di sini
adalah milik siapa kasih mesra dan belas kasihan itu dan ditujukan kepada siapa? Seperti sudah dijelaskan di atas, tiga protasis atau if
clauses pertama merupakan karya Allah melalui Kristus dan Roh Kudus kepada jemaat Filipi untuk bersatu di dalam Kristus dan
protasis keempat lebih kepada penekanan kepada relasi Paulus dan jemaat Filipi sendiri, maka penafsir melihat bahwa kasih mesra dan
belas kasihan di sini adalah antara Paulus dan jemaat Filipi walaupun sumbernya jelas berasal dari Allah sendiri.606 Jadi jelas di sini
bahwa karya Allah telah dialami oleh jemaat Filipi melalui dorongan di dalam Kristus, penghiburan dari kasih Kristus dan ikut
berperan serta di dalam Roh dan atas dasar ini jemaat mengalami saling berkasih mesra dan berbelas kasihan, maka Paulus
melanjutkan suatu perintah (di dalam apodosis) untuk menyempurnakan sukacitanya yang akan dijelaskan di ayat 2.
601 Ayat ini juga memiliki berbagai tafsiran apakah pneu,matoj di dalam frasa koinwni,a pneu,matoj subjective atau objective genitive.
Hawthorne,… menafsirkan itu adalah subjective genitive “fellowship created by the Spirit” dan menurut penafsir itu adalah objective genitive “participant in the
Spirit.” Lihat juga Fee, 181.
602 Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 174.
603 Lihat juga tafsiran dari O’Brien dengan argumen-argumennya, 175-76; Fee, 182; Bruce, 41; Thielman, 96; Hendriksen, 98; Witherington III, 62;
bandingkan dengan Hawhtorne,… yang menyatakan bahwa kedua istilah ini adalah hendiadys, “However, since Paul employs oijktirmoiv twice over (out of
the four times he uses this word) to describe God’s tender mercies (Rom 12:1; 2 Cor 1:3), since splavgcna itself is sometimes used of divine compassion (Luke
1:78; Phil 1:8; cf. Col 3:12), and since splavgcna and oijktirmoiv are so closely associated here as to be taken for a hendiadys, translated “affectionate
sympathy.”
604 FGL, 24787; lihat juga penjelasan teks di pasal 1:8 di atas.
605 FGL, 19494.
606 Harus diakui protasis keempat ini sulit untuk ditafsirkan secara tepat oleh karena berbeda dengan ketiga protasis pertama yang memiliki modifiers
seperti genitive case, protasis ini tidak memiliki genitive modifier.
101

Ayat 2
Bagian ini (2-4) merupakan kalimat majemuk apodosis yang dimulai oleh satu-satunya kata kerja utama dalam mood imperatif
plhrw,sate “sempurnakanlah/ make complete.”607 Kata kerja ini mengindikasikan “membuat sesuatu hal menjadi sempurna,”
sehingga Paulus menambahkan sebuah objek langsung kepadanya yaitu th.n cara.n “sukacita/joy” yaitu suatu state atau keadaan
bersukacita.608 Hal yang menarik adalah Paulus menambahkan sebuah genitive of possessive mou terhadap frasa th.n cara.n
sehingga ini menjelaskan sukacita di sini adalah sukacita milik Paulus sendiri.609 Kalimat apodosis dari empat portasis clauses di ayat
1 adalah pada intinya menyempurnakan sukacita Paulus. Kemudian, Paulus menuliskan sebuah i[na clause yang cukup panjang (2-4)
yang berfungsi sebagai identificational atau explanatory clause610 yaitu memberikan penjelasan lebih lanjut kepada jemaat Filipi apa
yang dimaksud Paulus dengan menyempurnakan sukacitanya. Paulus menuliskan sebuah kata kerja utama di dalam clause tersebut
yaitu fronh/te yang berarti bukan hanya sekedar memikirkan secara biasa melainkan secara khusus (penekanan) tentang suatu nilai
atau sikap hidup sehingga memiliki satu pandangan atau mindset yang utuh.611 Kata kerja ini adalah subjunctive present yang
berfungsi iterative yaitu menyatakan terus menerus dilakukan. Dan kata kerja ini diikuti oleh sebuah objek langsung to. auvto.
“sama/the same.”612 Apa yang menjadi inti pokok dari clause ini adalah to. auvto. fronh/te yang dapat diterjemahkan menjadi
“terus menerus berpikir sama.” Kemudian Paulus menuliskan beberapa adverbial participle clauses sebagai circumstantial participles
yaitu clauses yang menjelaskan the circumstances di mana kata kerja utama terjadi yang dalam hal ini adalah fronh/te. Pertama
adalah th.n auvth.n avga,phn e;contej “memiliki kasih yang sama.” Kata avga,phn di sini menunjuk balik ke ayat 1
(protasis “jika ada penghiburan tertentu yang berasal dari kasih”) di atas yaitu kasih Kristus yang memberikan penghiburan kepada
jemaat Filipi.613 Jemaat Filipi memiliki614 kasih yang bersumber dari Kristus (lihat juga 1:9) yang kemudian dijelaskan oleh kata sifat
607 L&N, 59.33; walaupun kata ini memiliki arti yang cukup banyak, namun dalam kasus ini berarti “to make something total or complete” (lihat juga
Rom 15:19; 8:4; 1 Tes 2:16). Lihat juga terjemahan dari Hawthorne, ..; Fee, 183; O’Brien, 176; Thielman, 96;
608 L&N, 25.123; lihat juga penjelasan di bagian 1:5 di atas; bandingkan dengan penjelasan dari O’Brien, 177; Fee, 184.
609 Bandingkan juga dengan penjelasan dari Hawthorne, …
610 Lihat juga pembahasan fungsi dari clause ini menurut Hawthorne, 67; Bandingkan dengan Fee yang menyatakan ini adalah result clause. Lihat Fee,
184; Bandingkan O’Brien yang menyatakan ini adalah epexegetical clause yaitu menjelaskan kata kerja plhrw,sate, ini adalah fungsi i[na yang tidak lazim.
Lihat O’Brien, 177.
611 L&N, 26.16 menyatakan bahwa to employ one's faculty for thoughtful planning, with emphasis upon the underlying disposition or attitude. Lihat
juga penjelasan dari Fee, 185; O’Brien, 178; Bruce, 41; Hawthorne, 67; Witherington III, 62. Perhatikan bahwa kata kerja ini diulang lagi di ayat 5 yang juga
dimiliki oleh Kristus. Sehingga kata kerja ini akan dijelaskan lebih luas lagi di ayat 6-11.
612 Paulus sengaja menambahkan objek ini untuk menekankan keharmonisan dan kesatuan di dalam jemaat Filipi khususnya dalam hal disposition atau
attitude. Lihat juga penjelasan dari Fee, 185; O’Brien, 178; Hendriksen, 99; dan Witherington III, 62.
613 Lihat juga penjelasan teks di pasal 1:9 di atas. Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 178. Bandingkan dengan penjelasan dari Fee yang menyatakan
ini menunjuk balik pada kasih Allah di ayat 1. Lihat Fee, 185.
614 Kata participle e;contej memiliki tense bentuk present yang berarti menunjukkan suatu bukti, realita dan fakta bahwa jemaat memiliki kasih
Kristus.
102

auvth.n “sama.” Dengan penjelasan dari kata sifat ini menunjukkan bahwa setiap jemaat memiliki kasih yang sama yaitu kasih
Kristus615 dan juga saling berbagi kasih kepada orang lain sehingga setiap orang memilki kasih yang berasal dari sumber yang sama
yaitu Kristus.616 Kedua adalah su,myucoi “satu di dalam jiwa.” Secara implisit memiliki kata adverbial participle yaitu o;ntej
“menjadi.” Kata su,myucoi berarti harmonious; pertaining to similarity of attitude and spirit617 yang hanya muncul sekali di dalam
PB. Kata ini merupakan compound word yang dibentuk dari su,n dan yuch yang menekankan pada kesatuan atau keharmonisan di
dalam jiwa yang meliputi seluruh aspek inner self seseorang.618 Ketiga adalah to. e]n fronou/ntej “terus menerus berpikir pada
satu hal.” Menariknya di sini adalah Paulus kembali memakai kata kerja frone,w dalam bentuk participle fronou/ntej619 yang
memiliki arti sama seperti dijelaskan di atas. Participle ini kemudian dijelaskan oleh frasa kata benda to. e]n “pada satu hal” yang
berfungsi sebagai objek langsung dari kata fronou/ntej. Hal ini berarti apa yang jemaat Filipi terus menerus pikirkan adalah pada
satu objek/fokus atau dengan kata lain pada satu tujuan.620 Tujuan Paulus jelas di sini yaitu jemaat Filipi tidak hanya memiliki kasih
yang sama, menjadi satu di dalam jiwa/soul namun juga satu di dalam pikiran/mind. Sehingga jemaat menjadi satu kesatuan yang
utuh baik di dalam kasih, perasaan dan pikiran.621
Ayat 3
Pada bagian ini adalah kelanjutan dari adverbial participle clauses di atas. Perhatikan clause keempat mhde.n katV evriqei,an
mhde. kata. kenodoxi,an “(melakukan) tidak ada hal apapun berdasarkan ambisi pribadi maupun berdasarkan kebanggaan
kosong” tidak ada kata kerja atau participle di dalamnya, sehingga menurut penafsir lebih tepat ada sebuah implisit adverbial
participle poiou/ntej “melakukan” ditambahkan daripada mengambil kata fronou/ntej dari ayat 2 di atas. 622 Kemudian, participle
itu diikuti oleh sebuah kata sifat mhde.n yang digunakan sebagai substantive murni (seperti kata benda) dan sebagai objek langsung
dari verbal idea participle tersebut. Sehingga mhde.n diterjemahkan “tidak ada hal apapun” yang menekankan a negative reference
to an entity, event, or state.623 Kemudian Paulus menambahkan dua frasa kata depan yang berfungsi sebagai adverbial accusative of

615 Menujukkan kesatuan di dalam kasih/unity in love.


616 Lihat juga penjelasan dari Fee, 185.
617 Lihat L&N Lexicon, 26.6.
618 Ini kembali mengingatkan pada bagian 1:27 di mana Paulus menekankan perjuangan bersama dalam satu jiwa untuk iman Injil. Lihat juga
penjelasan teks 1:27 di atas; Fee, 185; O’Brien, 178-79; Hawthorne,…
619 Dengan present tense di dalamnya, hal ini menunjukkan jemaat Filipi terus menerus aktif berpikir.
620 O’Brien menyatakan bahwa tujuan di sini adalah pada Injil/Gospel . Lihat O’Brien, 179. Namun penulis lebih melihat bahwa frasa ini lebih untuk
menekankan kesatuan di dalam jemaat Filipi khususnyadi dalam frone,w (pikiran).
621 Lihat juga Hendriksen, 99; Fee, 185-86; Hawthorne,…
622 Bandingkan juga dengan Hendriksen, 100; O’Brien, 179 ; lihat juga Hawthorne, …; Bruce, 38.
623 L&N Lexicon, 92.23.
103

reference yaitu menjelaskan lebih lanjut participle poiou/ntej dengan menunjukkan standar dari suatu tindakan itu dilakukan. 624
Pertama, Paulus langung menuliskan katV evriqei,an “berdasarkan ambisi pribadi” dan kedua, diikuti mhde.625 kata.
kenodoxi,an “maupun berdasarkan kebanggaan kosong.” Kata evriqei,an di sini berarti a feeling of resentfulness based upon
jealousy and implying rivalry626 yang disebut “selfish ambition/ambisi pribadi.” 627 Kata kenodoxi,an berarti a state of pride which
is without basis or justification yang disebut “empty pride/kebanggaan kosong.”628 Paulus menuliskan “tidak ada hal apapun
berdasarkan ambisi pribadi maupun berdasarkan kebanggaan kosong” oleh karena hal ini jelas bertentangan dengan to. auvto.
fronh/te yang menekankan kesatuan jemaat di dalam kasih, perasaan dan pikiran.629 Namun hal sebaliknya,630 clause kelima avlla.
th/| tapeinofrosu,nh| avllh,louj h`gou,menoi u`pere,contaj e`autw/n “melainkan dengan kerendahan hati menganggap
satu sama lain lebih utama daripada diri kamu sendiri” dengan adverbial participle-nya h`gou,menoi “menganggap.”631 Kata
participle ini dijelaskan oleh sebuah frasa th/| tapeinofrosu,nh yang berfungsi sebagai instrumental of manner sehingga
diterjemahkan menjadi “dengan kerendahan hati.” Kata tapeinofrosu,nh di sini berarti menunjukkan the quality of humility yaitu
humble attitude/kerendahan hati.632 Model kerendahan hati ini adalah pada Kristus yang akan dijelaskan Paulus kemudian (2:8).633
Jemaat Filipi memiliki pandangan/ a view dengan cara bersikap rendah hati yang telah ditunjukkan dan diinspirasikan oleh Kristus
kepada mereka. Lalu, Paulus menuliskan bahwa memiliki pandangan seperti ini ditujukan kepada avllh,louj “satu sama lain.”634 Kata
ini mau menunjukkan hubungan “saling/reciprocal” di antara sesama jemaat tanpa adanya batasan tertentu.635 Hal ini penting
ditekankan oleh Paulus oleh karena kesatuan sesama jemaat (to. auvto. fronh/te) di dalam kasih, perasaan dan pikiran menjadi
prioritasnya di sini, sehingga tidak heran dia menambahkan sebuah adjectival participle lagi u`pere,contaj “lebih baik daripada”
624 Kata depan kata. menyatakan “standard” atau “rule of measurement” dari suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Lihat juga penjelasan
dari Fee, 186.
625 Merupakan negative disjunctive particle yang digunakan untuk melanjutkan the preceding negative.
626 L&N, 88.167.
627 Kata ini juga dipakai oleh Paulus di 1:17, namun di dalam konteks yang berbeda. Lihat juga penjelasan O’Brien, 180; Fee, 186.
628 L&N, 88.221. Lihat juga penjelasan Fee, 187; O’Brien, 180.
629 Bandingkan juga penjelasan dari Witherington III, 62-63 yang menyatakan adanya party spirit.
630 Dimulai dengan kata sambung avlla. yang menunjukkan kontras.
631 Yaitu memiliki sebuah pandangan terhadap suatu hal. Lihat L&N, 31.1.
632 L&N, 88.53. Kata ini tercatat tujuh kali di dalam PB, dan lima diantaranya digunakan oleh Paulus (Efe 4:2; Fil 2:3; Kol 2:18, 23; 3:12) dan
cognate-nya tapeinoj tercatat delapan kali. Kata ini dengan cognate-nya tapeinoj banyak juga dipakai di dalam LXX di PL yang berarti menunjukkan
“lowliness.” Kata ini di dalam dunia Greco-Roman tidak dianggap sebagai sebuah virtue melainkan dilihat sebagai sesuatu yang memalukan dan merendahkan.
Berbeda di dalam konteks Alkitab baik LXX dan PB dan komunitas Qumran yang melihat kata ini secara theocentric yang merupakan sebuah virtue. Lihat juga
penjelasan dari Witherington III, 63; Fee, 188; Hawthorne,…
633 Bandingkan juga dengan Mat 11:29. Lihat juga penjelasan dari Hawthorne,…
634 Merupakan objek langsung dari kata participle h`gou,menoi “menganggap.”
635 Lihat juga penjelasan yang sangat baik dari Fee, 188-89 tentang kata ini.
104

yang menjelaskan kata avllh,louj.636 Kata ini berarti to be of surpassing or exceptional value yang diterjemahkan menjadi “surpass
in value than/lebih utama daripada.”637 Dan semakin terlihat jelas lagi Paulus mengkontraskan avllh,louj dengan e`autw/n “diri
kamu sendiri,” sehingga menganggap satu sama lain di dalam jemaat lebih utama dibandingkan dengan diri mereka sendiri.638
Ayat 4

Filipi 2:5-11

Pendahuluan
Penelitian Naskah
Struktur dan Terjemahan
5 Acc/Dir obj tou/to
Imperative/Command fronei/te
Prep phrase/Loc sphere evn u`mi/n
Relative pro/Adj clause/Modify dir obj o]
Adv/Adjunctive kai.
Prep phrase/ Loc sphere evn Cristw/| VIhsou/(
6 Rel pro/Adj clause o]j
Prep phrase/Loc sphere evn morfh/| qeou/
Adverbial part/Concessive u`pa,rcwn

636 Kata participle u`pere,contaj berfungsi sebagai the adjectival participle yaitu ascriptive attributive yang memberikan keterangan/penjelasan
pada kata benda yang mengikutinya.
637 L & N, 65.4. Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 182; Fee, 189.
638 Lihat juga penjelasan dari O’Brien, 182.
105

Particle/Negative ouvc
Acc/ a`rpagmo.n
Aorist/Culminative h`gh,sato
Inf phrase/Dir obj to. ei=nai
Adj/Predicate i;sa
Instr/Association qew/|(
7 Conj/Contrast avlla.
Acc/Complementary e`auto.n
Aorist/Dramatic evke,nwsen
Acc/Dir obj morfh.n
Gen/Description dou,lou
Adverbial part/Modal labw,n(
Prep phrase/Loc sphere evn o`moiw,mati
Gen/Description avnqrw,pwn
Adverbial part/Modal geno,menoj\
Conj/Connective kai.
Loc/Sphere sch,mati
Adverbial part/ eu`reqei.j
Conj/Comparison w`j
Nom/Independent a;nqrwpoj
8 Aorist/Culminative evtapei,nwsen
Acc/Complementary e`auto.n
Adverbial part/ geno,menoj
Nom/Predicate u`ph,kooj
Prep phrase/Adverbial gen of measure me,cri qana,tou(
Gen/Apposition qana,tou
Conj/ de.
Gen/ staurou/Å
9 Conj/Inferential dio. kai.
106

Nom/Subj o` qeo.j
Acc/Dir obj auvto.n
Aorist/Constantive u`peru,ywsen
Conj/Connective kai.
Aorist/Constantive evcari,sato
Dat/Advantage auvtw/|
Acc phrase/Dir obj to. o;noma
Adverbial acc/ to.
Prep phrase/Acc of comparison u`pe.r pa/n o;noma(
10 Conj/Purpose i[na
Prep phrase/Loc of place evn tw/| ovno,mati
Gen/Possessive VIhsou/
Adj/Attributively pa/n
Nom/Subj go,nu
Aorist/Futuristic ka,myh|
Adj/Substantivally/Adverbial gen of place evpourani,wn
Conj/Connective kai.
Adj/Substantivally/Adverbial gen of place evpigei,wn
Conj/Connective kai.
Adj/Substantivally/Adverbial gen of place katacqoni,wn
11Conj/continuative kai.
Adj/Attributively pa/sa
Nom/Subj glw/ssa
Aoris/Futuristic evxomologh,shtai
Conj/content o[ti
Nom/Predicate ku,rioj
Nom/Subj VIhsou/j Cristo.j
Prep phrase/Acc of purpose eivj do,xan
Gen/Subjective qeou/
Gen/Apposition patro,jÅ

5 Pikirkanlah
hal ini
107

di dalam kamu
yang (adalah)
juga di dalam Kristus Yesus,
6 yang
walaupun Dia ada
di dalam rupa Allah
tidak menganggap
menjadi setara dengan Allah
sesuatu yang harus dipertahankan,
7 melainkan mengosongkan
diri-Nya sendiri
mengambil
rupa seorang hamba,
menjadi
di dalam keserupaan seperti manusia;
dan
ditemukan di dalam penampilan (luar) seperti manusia
8 merendahkan diri-Nya sendiri
menjadi taat sampai pada titik kematian
bahkan kematian di atas kayu salib

9 Sehingga
Allah
sangat meninggikan
Dia
dan
memberikan
Dia
nama
yang lebih dari semua nama
10 supaya
di dalam nama Yesus
108

setiap lutut
akan bertekuk lutut
(yang ada) di langit
dan
(yang ada) di atas bumi
dan
(yang ada) di bawah bumi
11 dan
setiap lidah
akan mengaku
bahwa
Yesus Kristus adalah Tuhan
untuk kemuliaan Allah Bapa.

Penjelasan Struktur

Penjelasan Teks

Aplikasi

Filipi 2:12-18

Pendahuluan

Penelitian Naskah

Struktur dan Terjemahan


12 Conj/Inferential ¶ {Wste(
Voc/Address avgaphtoi,
Gen/Possessive mou(
Conj/Comparative kaqw.j
Adv/Time pa,ntote
Aorist/Culminative u`phkou,sate(
109

Particle/Negative mh.
Conj/Comparative w`j
Prep phrase/Loc of sphere evn th/| parousi,a|
Gen/Possessive mou
Adv/Limit mo,non
Conj/Contrast avlla.
Adv/Time nu/n
Instr/Measure pollw/|
Adverb/Degree ma/llon
Prep phrase/Loc sphere evn th/| avpousi,a|
Gen/Possessive mou(
Prep phrase/Gen of Attendant Circumstances meta. fo,bou kai. tro,mou
Gen phrase/Possessive th.n e`autw/n
Acc/Dir obj swthri,an
Imperative/Command katerga,zesqe\
13 Nom/Predicate qeo.j
Conj/Reason ga,r
Present/Gnomic evstin
Part phrase/Attributive/Durative o` evnergw/n
Prep phrase/Loc of sphere evn u`mi/n
Conj/Connective kai.
Inf phrase/Dir obj to. qe,lein
Conj/Connective kai.
Inf phrase/Dir obj to. evnergei/n
Prep phrase/Gen of advantage u`pe.r th/j euvdoki,ajÅ
14 Acc/Dir Obj pa,nta
Imperative/Command poiei/te
Adv/ cwri.j
Gen/Attendant of circumstances goggusmw/n
Conj/Connective kai.
Gen/Attendant of circumstances dialogismw/n(
15 Conj/Purpose i[na
Subjunctive/Purpose ge,nhsqe
110

Nom/Predicate a;memptoi
Conj/Connective kai.
Nom/Predicate avke,raioi(
Nom/Appostion te,kna
Gen/Relation qeou/
Nom/Predicate a;mwma
Prep phrase/Adv gen of place me,son genea/j
Gen/Descriptive skolia/j
Conj/Connective kai.
Adj Part/Restrictive diestramme,nhj(
Conj/Subordinate clause evn oi-j
Present/Tendential fai,nesqe
Conj/Comparative w`j
Nom/Subj fwsth/rej
Prep phrase/Loc of place evn ko,smw|(
16 Acc/Dir obj lo,gon
Gen/Descriptive zwh/j
Adverbial part/Modal evpe,contej(
Prep phrase/Acc of result eivj kau,chma evmoi.
Prep phrase/Adverbial acc of reference eivj h`me,ran Cristou/(
Conj/ o[ti
Particle/Negative ouvk
Prep phrase/Adverbial acc of manner eivj keno.n
Aorist/Culminative e;dramon
Conj/Negative ouvde.
Prep phrase/Adverbial acc of manner eivj keno.n
Aorist/Culminative evkopi,asaÅ
17 Conj/Contrast avlla.
Conj/Concession eiv kai.
Present/Historical spe,ndomai
Prep phrase/Loc of place evpi. th/| qusi,a|
Conj/Connective kai.
Loc/Place leitourgi,a|
111

Gen phrase/ th/j pi,stewj u`mw/n(


Present/ cai,rw
Conj/Continuative kai.
Present/ sugcai,rw
Adj/Attributive pa/sin
Instr/Association u`mi/n\
18 Acc phrase/Purpose to. auvto.
Conj/Temporal de.
Adv/Adjunctive kai.
Nom/Subj u`mei/j
Imperative/ cai,rete
Conj/Continuative kai.
Imperative/ sugcai,rete,
Instr/Association moiÅ

12 Maka itu,
hai saudara-saudariku,
sama seperti
kamu selalu taat,
tidak
seperti hanya di dalam kehadiranku
tetapi
sekarang
lebih jauh lagi
di dalam ketidakhadiranku,
dengan takut dan gentar
kerjakan
keselamatanmu sendiri;
13 karena
Dia adalah Allah
yang bekerja
di dalam kamu
baik kemauan
maupun perbuatan
112

untuk kesenangan(-Nya).
14 Lakukanlah
segala hal
dengan tidak
sungut-sungut
dan
bantah-bantahan
15 sehingga
kamu menjadi
tidak bersalah
dan
murni,
anak-anak Allah
tidak bercela
di tengah-tengah generasi
tidak jujur
dan
terdistorsi,
yang di dalam situasi ini
kamu bersinar
seperti bintang-bintang
di dunia,
16 dengan berpegang
firman kehidupan,
sehingga
aku dapat bermegah
pada hari Kristus,
bahwa
aku tidak sia-sia berlomba
dan tidak sia-sia berjerih lelah.
17 Tetapi
bahkan jika
darahku dicurahkan
pada korban
dan
113

pelayanan
imanmu,
aku bersukacita
dan
bersukacita
dengan kamu semua;
18 sekarang
untuk alasan yang sama
kamu juga bersukacita
dan
bersukacitalah
dengan aku.

Penjelasan Struktur

Penjelasan Teks

Aplikasi

Filipi 2:19-

Pendahuluan

Penelitian Naskah

Struktur dan Terjemahan


19 VElpi,zw de. evn kuri,w| VIhsou/ Timo,qeon tace,wj pe,myai u`mi/n( i[na kavgw. euvyucw/ gnou.j ta. peri.
u`mw/nÅ

You might also like